• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data. 1. Data Primer. mengenai kepemimpinan transformasional, work engagement, kinerja, dan OCB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data. 1. Data Primer. mengenai kepemimpinan transformasional, work engagement, kinerja, dan OCB."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Data primer menurut Sekaran (2006) adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Dalam penelitian ini data primer diambil dari responden karyawan PT. Kimia Farma, Tbk wilayah Solo Raya dan Madiun Raya menggunakan kuesioner meliputi pertanyaan dan pernyataan mengenai kepemimpinan transformasional, work engagement, kinerja, dan OCB.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Sekaran (2006) adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Beberapa contoh sumber data sekunder adalah catatan perusahaan, publikasi pemerintah, dan analisis industri. Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari PT. Kimia Farma, Tbk wilayah Solo Raya dan Madiun Raya, studi pustaka, penelitian terdahulu yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

(2)

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dari penelitian ini adalah 130 karyawan yang terdiri atas pimpinan outlet, apoteker, dan staff.

2. Sampel

Pada penelitian ini pemilihan sampel menggunakan Tabel Krejcie dan Morgan (1970). Berdasarkan Tabel tersebut maka jumlah sampel yang diperlukan adalah 97 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling yaitu teknik pengambilan sampel tanpa syarat dari populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya (Sekaran, 2006).

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode Personally Administrated Questionnaires, yaitu peneliti menyampaikan kuesioner kepada responden dan mengambil kuesioner dengan tujuan agar tingkat pengembalian kuesioner terjaga dalam periode waktu relatif pendek (Sekaran, 2006).

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan pemahaman dari berbagai unsur yang menjadi dasar dari suatu

(3)

penelitian ilmiah yang termuat pada operasional variabel penelitian. Definisi operasional variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional adalah kemampuan pemimpin untuk bisa menginspirasi, meningkatkan perhatian, dan memotivasi para pengikutnya untuk mencapai hasil yang lebih baik. Kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan multilevel TFL scale yang dikembangkan oleh Wang dan Howell (2010). Ada 18 item yang akan mengukur 4 dimensi kepemimpinan transformasional di antaranya berkomunikasi dengan ekspektasi yang tinggi (5 item), pengembangan karyawan (5 item), stimulasi intelektual (4 item), dan pengakuan pribadi (4 item).

2. Work Engagement

Work engagement adalah sesuatu yang positif, kepuasan, tingkat kerja yang terhubung dengan pemikiran yang ditandai dengan vigor, dedication, dan absorption. Work engagement dalam penelitian ini diukur menggunakan instrument kuesioner Schaufeli, Bakker, dan Salanova (2006). Ada 9 item untuk mengukur 3 dimensi dari work engagement yaitu vigor (3 item), dedication (3 item), dan absorption (3 item).

3. Kinerja

Kinerja adalah tingkatan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai karyawan terhadap tugas tertentu. Pada penelitian ini kinerja diukur menggunakan instrumen kuesioner Li, Sanders dan Frenkel (2012). Ada 9 item

(4)

untuk mengukur dimensi kinerja yaitu kecakapan terhadap tugas (3 item), penyesuaian diri terhadap tugas (3 item), dan proaktif terhadap tugas (3 item).

4. Organizational Citizenship Behavior (OCB)

OCB adalah tindakan atau perilaku karyawan secara sukarela dan tanpa mengharap imbalan yang menguntungkan bagi organisasi dan tidak menjadi bagian dari deskripsi kerja. OCB dalam penelitian ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Podsakoff, MacKenzie, Moorman dan Fetter (1990). Ada 22 pernyataan untuk mengukur dimensi yang mendukung OCB.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, dengan uji instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan reabilitas, serta analisis data dan pengujian hipotesa menggunakan regresi mediasi Baron Kenny. Metode analisis data akan dijelaskan lebih detail sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk generalisasi (Sugiyono, 2008). Peneliti menggunakan rentang skala five point Likert Scale untuk menganalisa kuesioner. Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis profil responden dan menganalisis tanggapan responden terhadap item pernyataan mengenai Kepemimpinan transformasional, Work Engagement, Kinerja, dan Organizational Citizenship Behavior (OCB).

(5)

2. Uji Instrumen a. Uji Validitas

Ghozali (2006) menyatakan bahwa tujuan dari dilakukannya uji validitas instrument adalah untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner bisa dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan menggunakan perangkat lunak SPSS. CFA digunakan untuk menguji apakah suatu variabel mempunyai uni dimensionalitas. Setiap item factor pertanyaan harus memiliki nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy (KMOS MSA) > 0,50. Item pertanyaan dikatakan valid jika memiliki factor loading ≥ 0,50 dan telah terekstrak sempurna (Ghozali, 2006).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu pengukuran mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebeas dari error, sehingga memberi hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada tiap butir dalam instrument (Sekaran, 2006). Untuk mengukur reliabilitas, peneliti menggunakan alat ukur Cronbach Alha. Kategori koefisien alpha dari suatu pengujian adalah sebagai berikut (Sekaran, 2006):

i. 0.8 – 1.0 = Baik

ii. 0.6 – 0.799 = Dapat diterima iii. < 0.6 = Kurang Baik

(6)

1. Uji Hipotesis

Uji hipotesis mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, selain itu juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam pengujian ini terdapat tiga model regresi di antaranya:

WE = α + β1 KT + ε KK = α + β1 KT + β2 WE + ε OCB = α + β1 KT + β2 WE + ε Dimana: α = Konstanta regresi β1 β2 β3 = Koefisien regresi ε = Error WE = Work engagement KK = Kinerja karyawan KT = Kepemimpinan Transformasional OCB = Organizational Citizenship Behavior

2. Uji Mediasi Dengan Regresi Baron Kenny

Uji hipotesis mediasi ini menggunakan metode Baron dan Kenny (1986). Metode Baron Kenny adalah membangun rangkaian model regresi. Pada penelitian ini metode Baron Kenny digunakan untuk menguji pengaruh mediasi (work engagement) pada pengaruh variabel independen (kepemimpinan transformasional) pada variabel dependen (kinerja karyawan dan OCB) menggunakan model regresi.

Menurut Baron dan Kenny (1986) terdapat 4 langkah dalam membangun model mediasi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

(7)

a. Langkah 1

Melakukan regresi variabel independen pada variabel dependen. Analisis regresi ini akan menghasilkan nilai estimasi prediktor. Nilai ini dinamakan jalur‐c. Jalur ini nilainya diharapkan signifikan yaitu (p<0.05).

b. Langkah 2

Melakukan regresi variabel independen pada variabel mediasi. Analisis regresi ini akan menghasilkan nilai estimasi prediktor. Nilai ini dinamakan jalur‐a. Jalur ini nilainya diharapkan signifikan yaitu (p<0.05).

c. Langkah 3

Melakukan regresi variabel mediasi pada variabel dependen. Analisis regresi ini menghasilkan nilai prediktor. Nilai ini dinamakan jalur‐b. Jalur ini nilainya diharapkan signifikan yaitu (p<0.05).

d. Langkah 4

Melakukan regresi variabel independen dan variabel mediasi sebagai prediktor pada variabel dependen. Analisis regresi ini akan menghasilkan dua nilai estimasi prediktor dari M dan X. Prediksi M pada Y dinamakan jalur‐b sedangkan prediksi X pada Y dinamakan jalur‐c’. Jalur‐b nilainya diharapkan signifikan, sedangkan jalur‐c’ nilainya diharapkan tidak signifikan.

(8)

Kriteria pengujian menurut Baron dan Kenny (1986) adalah:

(1)Variabel mediasi disebut memediasi variabel independen pada variabel dependen jika:

(a) Variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.

(b)Variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel mediasi.

(c) Variabel mediasi secara signifikan memediasi pengaruh variabel independen pada variabel dependen.

(2)Mediasi sempurna adalah jika setelah memasukkan variabel mediasi dalam persamaan regresi, pengaruh variabel independen pada variabel dependen menjadi nol atau pengaruh variabel independen pada variabel dependen menjadi tidak signifikan.

(3)Mediasi parsial adalah jika setelah memasukkan variabel mediasi dalam persamaan regresi, pengaruh variabel independen pada variabel dependen tidak menjadi nol atau pengaruh variabel independen pada variabel dependen tetap signifikan.

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru Hiv/Aids salah satunya dengan memberikan sosialisasi pengetahuan

(a) Berbagi visinya untuk Asian Games 2018 yang aman, selamat, dan sukses dan event olahraga lain di masa mendatang yang akan memberikan. warisan perekonomian,

Syamsul Arifin, Kepala SMP Al Falah Ketintang Surabaya, wawancara pribadi, Surabaya, 14 Mei 2012.. bukunya Administrasi Pendidikan bahwa kepala sekolah di Sekolah Menengah

Cerita tersebut sesuai dengan sumbangan pemikiran penting teori Vygotsky dalam Santrok (2008; 285) yaitu, penekanan pada hakekatnya.. Inti teori Vygotsky adalah

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik

b) Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien berisiko bunuh diri. 2) Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri..

Lebih lanjut kajian ini juga memperhatikan sebaran situs arkeologi sebagai satu kesatuan dalam sebuah ruang (kawasan) yang memiliki hubungan satu sama lain yakni sebagai sebuah

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan: jenis kesalahan dan penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal Fisika materi Listrik