1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan sistem
informasi pada suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat dibutuhkan karena perkembangan teknologi yang sangat pesat menuntut suatu instansi untuk memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat. Sistem informasi mendukung membuat kinerja suatu instansi akan terlaksana dengan baik dan dapat menangani berbagai pengolahan data dengan menggunakan teknologi informasi.
Sistem informasi dibuat untuk
mempermudah dalam pengelolaan dan
penyimpanan data maka dapat menghasilkan suatu informasi yang tepat dan akurat. Adanya sistem informasi yang tepat dan akurat dapat mengurangi
terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan
sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih efisien dan kecepatan operasional instansi.
Badan Narkotika Kabupaten Bangka Selatan merupakan Instansi Pemerintah sebagai Badan yang baru dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 12 Tahun 2008 yang berperan sebagai koordinasi, fasilisator, informasi dan
edukasi dari permasalahan penyalahgunaan
Narkoba di Kabupaten Bangka Selatan.
Perkembangan Badan Narkotika Kabupaten
Bangka Selatan sudah mulai menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk menunjang
kinerjanya. Menjalankan fungsi
pemerintahan, sudah pasti dibutuhkan logistic, peralatan dan jasa yang menunjang optimalnya kerja instansi tersebut. Kebutuhan ini dipenuhi oleh beberapa pihak, baik itu perusahaan milik pemerintah maupun swasta. Berbeda dengan pengadaan barang dan jasa di instansi dan perusahaan swasta, pengadaan barang dan jasa di
instansi pemerintahan lebih rumit karena
berhubungan dengan perhitungan APBN/APBD yang digunakan untuk membayar barang atau jasa tersebut. Terlebih lagi ada beberapa aturan yang mengatur proses pengadaan barang tersebut, Perpres 54 tahun 2010 sebagai perubahan tentang tatacara pengadaan barang dan jasa pemerintah dari Keputusan Presiden No 8 tahun 2003. Pengadaan barang metode pengadaan langsung atau pengadaan
langsung barang adalah pengadaan barang
langsung kepada Penyedia Barang / pedagang, tanpa melalui pelelangan.
Melihat uraian di atas penulis tertarik
memilih judul “Rancang Bangun Sitem
Informasi Pengadaan Barang Metode
Pengadaan Langsung di Badan Narkotika
Kabupaten Bangka Selatan”. Semoga dengan
adanya sistem tersebut akan memberi kemudahan dan menjamin keamanan
SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG METODE
PENGADAAN LANGSUNG PADA BADAN NARKOTIKA
KABUPATEN BANGKA SELATAN
ANDIKA ANDISARI
Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG
Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel
email : andikaandisari@yahoo.co.id
Abstrak
Narcotics Bureau of South Bangka Regency is a Government Agency as a new body formed by the
Regent's decision No. 12 of 2008 which act as coordination, facilitator, information and education of
permasalahn drug abuse in South Bangka regency.
In carrying out the functions of government, it is definitely necessary logistics equipment and services
that support the optimal performance of the agency. This need is met by several parties, both
government-owned companies and government agencies swasta.Pengadaan goods on more
complicated because it deals with the calculation of Budget / Budget.
To overcome the problems encountered in the above, it is necessary procurement information system
direct procurement method are computerized and integrated in order to provide precise and accurate
information as a basis for decision-making, and to provide optimum services to service users
Kata kunci :
Sistem Informasi Pengadaaan Barang Langsung, Metodologi Berorientasi Objek, Unifield Modelling Language (UML)
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penulisan sebagai berikut :
a. Mengetahui dan menganalisa sistem pengadaan barang metode pengadaan langsung.
b. Merancang dan menerapkan sistem informasi pengadaan barang metode pengadaan langsung yang terkomputerisasi sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi pada Badan Narkotika Kabupaten Bangka Selatan
c. Diharapkan dapat bermanfaat bagi Badan
Narkotika kabupaten Bangka Selatan agar dapat memproses dan memberikan laporan tepat pada waktunya.
d. Menghasilkan suatu informasi pengadaan
barang metode pengadaan langsung yang cepat, tepat dan akurat dalam membantu dan memudahkan user untuk memproses pengadaan barang
e. Sarana dokumentasi data pengadaan barang
metode pengadaan langsung di Badan
Narkotika kabupaten Bangka Selatan yang tersaji dalam bentuk software berbasis web.
1.3 Batasan Penelitian
Dalam memusatkan masalah yang ada agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan maka dibatasi masalah yang akan di bahas dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Barang Metode Pengadaan Langsung di Badan
Narkotika Kabupaten Bangka Selatan ini,
adapun ruang lingkup permasalahan yang di bahas ini, Berdasarkan pada latar belakang diatas meliputi proses pengadaan barang secara langsung tanpa pelelangan.
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini:
a. Pengumpulan Data
b. Analisa Sistem
c. Perancangan Sistem
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sistem Informasi Pengadaan Barang “Sistem Informasi adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu-kesatuan. (Indrajani 3).
Pengadaan Langsung adalah salah satu metode dalam memilih penyedia barang/jasa pemerintah. Dibanding dengan metode lainnya metode Pengadaan Langsung merupakan cara yang paling sederhana dan dapat dilaksanakan oleh pejabat pengadaan tanpa harus melalui proses lelang
2.2 Analisa dan Perancangan Sistem
Berorientasi Obyek dengan UML
Menurut Munawar (2005:27) mendefinisikan obyek sebagai berikut: Obyek, baik yang konkret maupun konseptual, selalu ada di sekeliling kita.
Sebuah obyek memiliki keadaaan sesaat (state) dan
perilaku (behavior). State suatu obyek adalah
kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam
attribute/properties. Sedangkan perilaku sebuah obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.
2.2.1 Unified Modelling Language (UML)
UML adalah sebuah ”bahasa pemodelan”
yang menspesifikasikan, menvisualisasikan,
membangun dan mendokumentasikan kerangka
dari sebuah sistem software.
Menurut Munawar (25) menyatakan, bahwa UML adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama
dari Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar
Jacobson.
2.2.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek
Tools yang digunakan dalam analisa sistem berorientasi obyek dengan UML adalah sebagai berikut:
a) Activity Diagram, teknik untuk
mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.
b) Analisa Dokumen Keluaran, analisa mengenai
dokumen-dokumen keluaran yang dihasilkan sistem.
c) Analisa Dokumen Masukan, bagian dari
pengumpulan informasi tentang sistem
berjalan, dengan tujuan untuk memahami prosedur berjalan.
d) Usecase Diagram, deskripsi fungsi dari sebuah
sistem dari perspektif pengguna. Diagram
usecase menggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem, yang lebih menekankan pada “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.
e) Deskripsi Usecase, digunakan untuk
menjelaskan urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dengan sistem yang mendeskripsikan urutan kejadian, dan
menjelaskan secara rinci mengenai usecase
diagram.
2.2.3 Perancangan Sistem Berorientasi Obyek
Perancangan sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai
sistem.
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Alat-alat yang digunakan dalam tahap perancangan sistem adalah sebagai berikut:
1) Entity Relationship Diagram (ERD), sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hal entitas dan relasi yang digambarkan oleh data tersebut.(Jeffery L. Whitten et al, 2004 : 295)
2) Transformasi ERD ke LRS (Logical Record
Structure), sebuah model sistem yang
digambarkan dengan sebuah Diagram-ER
akan mengikuti pola/aturan pemodelan
tertentu.
3) LRS, (Logical Record Structure), terdiri dari
link-link diantara tipe record. Record adalah
sekumpulan atribut yang mempunyai
hubungan relasi terhadap obyek tertentu. Link
ini menunjukkan arah hubungan dari satu
record ke record lainnya berdasarkan tingkat cardinality setiap entity. LRS digambarkan dengan kotak persegi panjang dan berisi atribut setiap entity.
4) Tabel/Relasi, sekumpulan record yang sejenis
secara relasi. Relasi menyatakan sebuah tabel dalam basis data. Tabel dihasilkan dari LRS dimana tiap satu LRS akan menjadi satu tabel, dan nama LRS akan menjadi nama tabel.
5) Spesifikasi Basis Data, menurut Indrajani
(2009:2) mendefinisikan basis data sebagai berikut: Basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi
data tersebut, yang dirancang untuk
memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh
suatu organisasi. Artinya basis data
merupakan tempat penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. Menurut Aji Supriyanto (2005:190) mendefinisikan basis data secara konsep sebagai berikut: Basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas
(file) yang saling berhubungan (relation)
dengan tatacara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi.
6) Rancangan Dokumen Keluaran, berisi
gambaran tentang dokumen keluaran yang dihasilkan oleh sistem yang dirancang.
7) Rancangan Dokumen Masukan, berisi
gambaran tentang dokemen masukan yang dibutuhkan oleh sistem yang dirancang.
8) Rancangan Layar Program, berisi semua
rancangan layar yang dibuat beserta format datanya.
9) Sequence Diagram, suatu diagram UML yang
memodelkan logika dari suatu use case
dengan menggambarkan interaksi berupa
pengiriman pesan (message) antar objek
dalam urutan waktu. (Jeffery L. Whitten et al,2004:702)
10) Class Diagram, merupakan himpunan dari
objek yang sejenis yang mempunyai atribut
dan perilaku (method) yang sama. struktur
dan deskripsi class, package dan objek
beserta hubungan satu sama lain. Class dalam
notasi UML digambarkan dengan kotak.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini:
3.1 Pengumpulan Data
a. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data yang berupa komunikasi langsung antara penulis
dengan responden bertujuan untuk
mendapatkan masukan serta informasi yang berkaitan dengan penyusunan laporan ini.
b. Observasi
Dalam hal ini penulis langsung melihat atau mengadakan pengamatan ke bagian-bagian yang ada hubungannya dengan sistem penggajian Pegawai sekaligus pengumpulan dokumen-dokumen yang digunakan.
c. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data dengan
mempelajari dan mengumpulkan bahan dari buku-buku atau sumber yang berkaitan dengan topic permasalahan.
d. Studi Literatur
Pengumpulan bahan tertulis yang ada
kaitannya dengan masalah yang dihadapi. 3.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek
Kegiatan - kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ialah:
a) Menganalisa sistem yang ada, yaitu
mempelajari dan mengetahui apa yang dilakukan oleh sistem yang ada.
b) Menspesifikasikan sistem, yaitu
menspesifikasi masukan yang ada, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.
Tools yang digunakan antara lain, yaitu:
1) Activity diagram sistem berjalan
2) Use case diagram sistem usulan
3) Deskripsi Use Case
4) Dokumen keluaran
5) Dokumen masukan
3.3 Rancangan Sistem Berorientasi Obyek
Tahap Perancangan sistem adalah
merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.
Alat-alat yang digunakan pada tahap ini adalah:
a) Entity Ralationship Diagram (ERD)
b) Logical Record Structure (LRS)
c) Table
d) Spesifikasi Basis Data
e) Rancangan masukan
f) Rancangan keluaran
g) Rancangan Dialog Layar
i) Class Diagram
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Proses Bisnis
Proses bisnis yang ada pada SMP Negeri 3 Pangkalpinang adalah sebagai berikut:
a. Pendataan Data Rekanan
Rekanan serahkan data perusahaan rekanan kepada bagian pengadaan barang.
Seanjutnya bagian pengadaan lakukan
pendataan rekanan.
b. Rencana Pengadaan Barang
Dalam rangka efektifitas dan
efisiensi penggunaan uang negara, sebelum melaksanakan pengadaan dengan metode
penunjukan langsung Pejabat Pembuat
Komitmen melaporkan rencana pengadaan barang kepada Kuasa Pengguna Anggaran.
c. Pembuatan Disposisi Persetujuan atau
Penolakan
Kuasa Pengguna Anggaran
melakukan penelitian/penilaian dari segi efektivitas dan efisiensi terhadap usulan rencana pengadaan barang/jasa tersebut, selanjutnya memberikan disposisi persetujuan
atau menolak. Sesuai disposisi tersebut,
Pejabat Pembuat Komitmen melakukan tindak lanjut:
1) Jika disetujui (sesuai usulan), PPK
memerintahkan kepada Pejabat
Pengadaan Barang/Jasa untuk
melaksanakan proses pengadaan barang.
2) Jika ditolak/tidak disetuji, maka PPK
tidak melakukan pengadaan barang/jasa;
d. Proses Penawaran Harga
Pejabat Pembuat Komitmen, ULP
membuat undangan kepada penyedia
barang/jasa (minimal 3 rekanan) untuk menyampaikan data-data perusahaan dalam rangka proses prakualifikasi dan selanjutnya dibuatkan berita acara penawaran harga. (surat undangan cukup dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa yang ditunjuk.
e. Pembuatan Berita Acara Kualifikasi
Penyedia barang/jasa yang dipilih
menyampaikan dokumen-dokumen
perusahaan kepada ULP/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa untuk dilakukan prakualifikasi dan klarifikasi serta negosiasi harga. Hasil
prakualifikasi dan klarifikasi tersebut
dituangkan dalam Berita Acara Kualifikasi, Klarifikasi dan Negosiasi Harga.
f. Pembuatan HPS
ULP/Pejabat Pengadaan
Barang/Jasa bersama membuat HPS (Harga
Perkiraan Sendiri) berdasarkan
data-data/harga pasar setempat, informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh BPS, asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggung jawabkan. HPS
tersebut selanjutnya ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
g. Pembuatan Fakta Integritas
Sebelum melaksanakan proses
pengadaan barang, ULP/Pejabat Pengadaan Barang bersama Penyedia Barang dan KPA/Pejabat Pembuat Komitmen membuat Fakta Integritas yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan KKN dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
h. Berita Acara Negosiasi
ULP/Pejabat Pengadaan Barang melakukan prakualifikasi terhadap perusahaan
dan jika lulus melakukan
evaluasi/klarifikasi/negosiasi harga baik dari segi teknis maupun biaya dengan membuat Berita Acara Negosiasi/Klarifikasi dengan penyedia barang/jasa
i. Penetapan Penunjukan Penyedia
Barang/Rekanan
ULP/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa
melaporkan dan mengusulkan
penunjukan/penetapan penyedia barang/jasa kepada Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat dan berdasarkan laporan/usulan
tersebut Pejabat Pembuat Komitmen
menetapkan penunjukan penyedian
barang/jasa.
4.2 Activity Diagram
Gambar 1. Activity Diagram Pendataan Rekanan
Gambar 2. Activity Diagram Rencana Pengadaan
Serahkan data perusahaan
Terima data perusahaan rekanan
Lakukan pendataan rekanan
Pej abat Pengadaan Barang Rekanan
Buat rencana pengadaan barang
Terima rencana pengadaan barang
Lakukan evaluasi rencana pengadaan barang Pengguna Anggaran PPK
Gambar 3. Activity Diagram Pembuatan Disposisi
Gambar 4. Activity Diagram Penawaran Harga
Gambar 5. Activity Diagram Berita Acara Kualifikasi
Gambar 6. Activity Diagram Pembuatan HPS
Gambar 7. Activity Diagram Pembuatan Fakta Integritas
Gambar 8. Activity Diagram Berita Acara Negosiasi
Gambar 9. Activity Diagram Penetapan Penunjukan
4.3 Sistem Usulan
a. Use Case Diagram
Gambar 9. Use Case Diagram Package Master
Gambar 10. Use Case Diagram Package Transaksi Buat diposisi persetujuan
rencana pengadaan barang
serahkan disposisi
persetujuan Terima disposisi persetujuan
Beri perintah untuk melakukan pengadaan barang
Terima perintah pengadaan barang
Pej abat Pengadaan Barang PPK
Pengguna Anggaran
Buat undangan untuk proses pengadaan
Terima data perusahaan dan surat penawaran harga
Lakukan evaluasi terhadap surat penawaran harga
Buat Berita Acara penawaran harga
Terima undangan untuk proses pengadaan
Sampaikan data perusahaan dan surat penawaran harga
Setujui Berita Acara penawaran harga
Rekanan PPK
Buat berita acara kualifikasi rekanan yang dipilih
setujui berita acara kualifikasi
lakukan persetujuan berita acara kualifikasi
Rekanan Pej abat Pengadaan Barang
Buat Harga Perkiraan Sendiri (HPS) berdasarkan data dan harga pasar setempat
Serahkan HPS Terima HPS
Tandatangani HPS
PPK Pej abat Pengadaan Barang
Buat Pakta integritas yang berisi ikrar tidak melakukan KKN dalam Pengadaan Barang
Setujui pakta integritas Terima Pakta Integritas Lakukan Persetujuan pakta integritas beri persetujuan pakta integritas PPK Rekanan
Pej abat Pengadaan Barang
Buat berita acara negosiasi kepada rekanan yang dipilih
Setujui berita acara negosiasi
Lakukan persetujuan berita acara negosiasi
Rekanan Pej abat Pengadaan Barang
melaporkan dan mengusulkan rekanan yang ditunjuk
terima usulan rekanan yang ditunjuk
Menetapkan rekanan yang ditunjuk
PPK Pengguna Anggaran
Pej abat Pengadaan Barang
Rekanan Entry Data Rekanan
Pejabat Pengada...
PPK Entry Data Barang
Kuasa Pengguna Anggaran
Rekanan
Cetak BAP Negosiasi Entry Disposisi Persetujuan
Cetak Undangan Rekanan
Entry Surat Penawaran Harga
Cetak BAP Kualifikasi
Pejabat Pengada...
Cetak HPS
Cetak Pakta Integritas
PPK
Gambar 11. Use Case Diagram Package Laporan
b. Rancangan Basis Data
DISPOSISI BERITA ACARA
KUALIFIKASI KELUAR PENAWARAN BARANG 1 SERAH 1 M UNDANGAN ISI M 1 BERITA ACARA NEGOSIASI CETAK RENCANA M 1 HPS BUAT 1 1 SETUJU FAKTA INTEGRITAS TERIMA 1 1 PENUNJUKAN BARANG USUL N M DAPAT ADA REKANAN
HASIL PASCA KUALIFIKASIBERITA ACARA MUNCUL M N 1 1 1 1 1 1 1 M NoPnwran TglPnwran Perihal wktuPelaksanaan NoPenunjukan TglPenunjukan TglVerifikasi NmPetugas NoUnd TglUnd Hal Kegiatan PerkiraanDana TglDaftar HariDaftar TempatDaftar WaktuDaftar TglKembali KodePerush NmPerush NmDirektur Alamat NoNPWP NoUsul TglUsul TA KdBrg NmBrg Spesifikasi Sat Harsat NoFakta TglFakta IsiFakta NoHPS TglHPS NoBANego TglBANego NoKualifikas Tgkualikasi NoDisposisi TglDisposisi Ket 1 NoUsul Kdbrg JmlUsul NoBAPasca TglBAPasca NoBAPasca NoFakta NoBANego
NoFakta NoPenunjukanNoFakta NoPnwran NoKualifikasi NoPnwran NoDisposisi NoUsul Kdbrg JmlIsi NoPnwran NoUnd NoPnwran KodePerus NoHPS NoBAPasca PUNYA 1 KELUAR 1 1 1 NoDisposisi NoUsul KdPerush NoBANego 1
Gambar 12
.
Entity Relationship Diagram (ERD)DISPOSISI 1 SERAH M PENAWARAN BARANG KELUAR 1 BERITA ACARA KUALIFIKASI UNDANGAN ISI M 1 BERITA ACARA NEGOSIASI CETAK RENCANA M 1 HPS BUAT 1 1 SETUJU FAKTA INTEGRITAS TERIMA 1 1 PENUNJUKAN BARANG USUL N M DAPAT ADA REKANAN
HASIL PASCA KUALIFIKASIBERITA ACARA MUNCUL
M N 1 1 1 1 1 1 1 M NoPnwran TglPnwran Perihal wktuPelaksanaan NoPenunjukan TglPenunjukan TglVerifikasi NmPetugas NoUnd TglUnd Hal Kegiatan PerkiraanDana TglDaftar HariDaftar TempatDaftar WaktuDaftar TglKembali KodePerush NmPerush NmDirektur Alamat NoNPWP NoUsul TglUsul TA KdBrg NmBrg Spesifikasi Sat Harsat NoFakta TglFakta IsiFakta NoHPS TglHPS NoBANego TglBANego NoKualifikas Tgkualikasi NoDisposisi TglDisposisi Ket 1 NoUsul Kdbrg JmlUsul NoBAPasca TglBAPasca NoBAPasca NoFakta NoBANego
NoFakta NoPenunjukanNoFakta NoPnwran NoKualifikasi NoPnwran NoDisposisi NoUsul Kdbrg JmlIsi NoPnwran NoUnd NoPnwran KodePerus NoKualifikasi NoHPS NoHPS NoBAPasca PUNYA 1 KELUAR 1 1 1 NoDisposisi NoUsul KdPerush NoBANego 1
Gambar 13. Transformasi ERD ke LRS
Barang KdBrg Nmbrg Spesifikasi Sat Harsat Usul KdBrg NoUsul JmlUsul Disposisi NoDisposisi TglDisposisi Ket NoUsul Penawaran Barang NoPnwrn TglPnwrn Perihal WktuPelaksanaan NoDisposisi KodePerush Rencana NoUsul TglUsul TA
Berita Acara Kualifikasi NoKualifikasi TglKualifikasi NoPnwran Rekanan KodePerush NmPerush NmDirektur Alamat NoNPWP Undangan NoUnd TglUnd Hal Kegiatan PerkiraanDana TglDaftar HariDaftar TempatDaftar WaktuDaftar TglKembali NoPenawaran NoDisposisi NoUsul NoUsul KdBrg KdPerush NoPnwrn NoPnwrn HPS NoHPS TglHps NoKualifikasi
Berita Acara Pasca Kualifikasi NoBaPasca TglBaPasca NoHPS FaktaIntegritas NoFakta TglFakta NoBAPasca NoBANego Penunjukan NoPenunjukan TglPenunjukan TglVerifikasi NmPetugas NoFakta KdPerush Berita Acara Negosiasi
NoBANego TglBANego KdPerush NoFakta NoFakta BANego NoKualifikasi NoHPS KdPerush Isi NoPnwrn KdBrg JmlIsi KdBrg NoPnwrn
Gambar 14. Logical Record Structre (LRS)
c. Class Diagram
Gambar 16. Entity Class Diagram
d. Tampilan Layar
Di bawah ini tampilan layar Sistem Informasi Administrsi Kesiswaan:
Gambar 17. Rancangan Layar Entry Data Barang
Pejabat Pengada...
Kepala Dinas Cetak Laporan Pengadaan Barang
ENTRY DATA BARANG ENTRY DATA BARANG
ENTRY DATA BARANG
Kode Barang <<input>> Nama Barang <<input>>
Data Barang
Simpan Ubah Hapus Batal Keluar Spesifikasi <<input>>
Satuan <<input>> Harga Satuan <<input>>
Display Kode Barang Display Nama Barang Display Spesifikasi Display Satuan Display Harga Satuan
ENTRY DATA REKANAN ENTRY DATA REKANAN
ENTRY DATA REKANAN
Data Rekanan
Simpan Ubah Hapus Batal Keluar
Kode Perusahaan <<input>>
Nama Perusahaan <<input>>
Nama Direktur <<input>>
Display Kode Perusahaan Display Nama Perusahaan Display Direktur Display Alamat Display NPWP Alamat <<input>> NPWP <<input>>
Gambar 18. Rancangan Layar Entry Data Rekanan
CETAK USULAN CETAK USULAN
CETAK RENCANA USULAN
Data Barang
Simpan Batal Keluar
Kode Barang <<display>>
Nama Barang <<display>>
Display Nama Barang Display Spesifikasi Display Kode Barang Display Jumlah Usul cari Spesifikasi <<display>>
Jumlah Usul <<display>> Tambah
No. Ususl <<input>>
Tgl Usul <<sysdate
Tahun Anggaran <<input>>
Cetak
Gambar 19. Rancangan layar Cetak Rencana Usulan
ENTRY DISPOSISI ENTRY DISPOSISI
ENTRY DISPOSISI
Data Rencana Usulan
Simpan Batal Keluar
No. Usul <<display>>
Tgl Usulan <<display>> Thn Anggaran <<display>> Display No. Disposisi Display Tgl Disposisi Display Keterangan Display No. Ususlan cari
No. Disposisi <<input>>
Tgl Disposisi <<sysdate>>
Keterangan <<input>>
Gambar 20. Rancangan Layar Entry Disposisi
CETAK UNDANGAN CETAK UNDANGAN
CETAK UNDANGAN
Data Penawaran Barang
Simpan Batal Keluar
No Penawaran <<display>> Tgl Penawaran <<display>> Perihal <<display>> cari No. Undangan <<input>>
Perkiraan Dana <<input>> Tgl Daftar <<sysdate>> Tgl Undangan <<sysdate>> Hal <<input>> Kegiatan <<input>>
Hari Daftar <<input>> Tempat Daftar <<input>>
Cetak Waktu Daftar <<input>> Tgl Kembali <<sysdate>>
Waktu <<display>> Kode Perusahaan <<display>> Perusahaan <<display>> Direktur <<display>> Alamat <<display>>
Gambar 21. Rancangan Layar Cetak Undangan
CETA BERITA ACARA KUALIFIKASI CETA BERITA ACARA KUALIFIKASI
CETAK BERITA ACARA KUALIFIKASI
Keluar Batal Cetak
Data Penawaran Barang
cari
Perihal <<Display>>
Waktu Pelaksanaan <<Display>>
Nomor BA Kualifikasi <<Input>>
Tanggal BA Kualifikasi <<Sysdate>>
Simpan
Data Rekanan
Kode Perusahaan <<Display>>
Perusahaan <<Display>>
No Penawaran <<Display>>
Tgl Penawaran <<Display>>
Direktur <<Display>>
Alamat <<Display>>
Gambar 22. Rancangan Layar Berita Acara Kualifikasi
CETAK HPS CETAK HPS CETAK HPS Keluar Batal Data BA Kualifikasi
Nomor Penawaran <<Display>> cari No BA Kualifikasi <<Pilih>> Tgl BA Kualifikasi <<Display>> Nomor HPS <<Input>> Tanggal HPS <<Sysdate>> Simpan Cetak Tgl Penawaran <<Display>> Perihal <<Display>> Perusahaan <<Display>>
Kode Perusahaan <<Display>>
Direktur <<Display>>
Alamat <<Display>>
CETAK BA PASCA KUALIFIKASI CETAK BA PASCA KUALIFIKASI
CETAK BA PASCA KUALIFIKASI
Keluar Batal Cetak Data HPS cari Tanggal HPS <<Display>>
No. BA Pasca Kualifikasi <<Input>>
Tanggal BA Pasca Kualifikasi <<Sysdate>>
Simpan
Data BA Kualifikasi
cari
No. BA Kualifikasi <<Display>>
Tgl BA Kualifikasi <<Display>>
Nomor HPS <<Display>>
No. Penawaran <<Display>>
Perihal <<Display>>
Kode Perusahaan <<Display>>
Nama Perusahaan <<Display>>
Gambar 24. Rancangan Layar Cetak BAP
CETAK FAKTA INTEGRITAS CETAK FAKTA INTEGRITAS
CETAK FAKTA INTEGRITAS
Keluar Batal Cetak
No. Fakta Integritas <<Input>>
Tanggal <<Sysdate>>
Simpan
Data BA Pasca Kualifiksi
cari No BA Pasca <<Display>> Tanggal <<Display>> No HPS <<Display>> Tanggal HPS <<Display>> No BA Kualifikasi <<Display>>
Isi Fakta Integritas <<Input>>
Tgl BA Kualifikasi <<Display>>
Gambar 25. Rancangan Layar Cetak Fakta Integritas
CETAK BA NEGOSIASI
CETAK BA NEGOSIASI
CETAK BERITA ACARA NEGOSIASI
Keluar Batal Cetak
No. BA Negosiasi <<Input>>
Tanggal <<Sysdate>>
Simpan
Data Fakta Integritas
cari
No Fakta Integritas <<Display>>
Tanggal <<Display>>
Data Rekanan
cari
Kode Rekanan <<Display>>
Perusahaan <<Display>>
Isi Fakta Integritas <<Display>>
Direktur <<Display>>
Alamat <<Display>>
NPWP <<Display>>
Gambar 26. Rancangan Layar Cetak BA Negosiasi
CETAK PENUNJUKAN REKANAN CETAK PENUNJUKAN REKANAN
CETAK PENUNJUKAN REKANAN
Keluar Batal Cetak
No. Penunjukan <<Input>>
Tgl Penunjukan <<Sysdate>>
Simpan Data Fakta Integritas
cari
No Fakta Integritas <<Display>>
Tanggal <<Display>>
Data Rekanan
cari
Kode Rekanan <<Display>>
Perusahaan <<Display>>
Isi Fakta Integritas <<Display>>
Direktur <<Display>>
Alamat <<Display>>
NPWP <<Display>>
Tgl Verifikasi <<sysdate>>
Nama Petugas <<input>>
Gambar 27. Rancangan Layar Cetak Penunjukan Rekanan
LAPORAN PENGADAAN BARANG LAPORAN PENGADAAN BARANG
CETAK LAPORAN PENGADAAN BARANG
CETAK KELUAR
Tanggal Awal sysdate
Tanggal Akhir sysdate
Periode
Gambar 28. Rancangan Layar Cetak Laporan
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Setelah mempelajari permasalahan
yang dihadapi dan juga solusi pemecahan
yang diusulkan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Komputerisasi pada rancangan Sistem
Informasi Pengadaan Barang dengan Metode Pengadaan Langsung dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memudahkan pejabat
pengadaan barang dalam melaksanakan
kegiatan pengadaan barang dengan metode
pengadaan langsung dan menghasilkan
informasi yang akurat dan tepat.
b. Sistem yang dibangun secara komputerisasi
dan terintegrasi dapat menghasilkan kecepatan dalam proses administrasi, ketepatan dan keakuratan data, serta dapat meminimalisir
kesalahan dalam kegiatan administrasi
pengadaan barang.
c. Perancangan Sistem Informasi Pengadaan
Barang dengan Metode Pengadaan Langsung
yang berorentasi objek (Object Oriented)
dapat menghasilkan sebuah sistem informasi yang lebih baik dan lebih mudah dipahami
oleh user (pengguna) dalam hal struktur
5.2 Saran
Adapun saran–saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut :
a. Perlu adanya pelatihan kepada user yang akan
menggunakan sistem informasi ini, supaya
mereka mengetahui bagaimana cara
menggunakan dan perawatan sistem informasi ini.
b. Untuk menghindari berbagai kesalahan yang
mungkin timbul pada sistem, perlu dilakukan
perawatan (maintenance) secara rutin.
Pengontrolan data merupakan cara perawatan yang tebaik untuk menghindari berbagai kesalahan.
c. Secara rutin melakukan back-up data yang ada
minimal satu tahun sekali untuk menghindari kerusakan data atau kehilangan data.
d. Perlu adanya peningkatan infrastruktur
komputer yang digunakan oleh Pejabat Pengadaan Barang pada Badan Narkotika Kabupaten Bangka Selatan agar dapat meningkatkan kinerja sistem.
e. Perlu adanya audit sistem paling tidak setiap 5
tahun sekali pada sistem informasi ini agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem ini sehingga kedepannya diharapkan sistem dapat lebih optimal dan
mampu memenuhi kebutuhan user.
Daftar Pustaka
Indrajani, Pengantar dan Sistem Basis Data
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009
Munawar, Pemodelan Visual dengan UML
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
Sutanta Edhy, Basis Data dalam Tinjauan
Konseptual Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011
Sutabri Tata, Analisis Sistem Informasi
Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012
Wahyudi Bambang, Konsep Sistem Informasi dari
Bit sampai ke Database Yogyakarta, CV. Andi
Offset, 2008
Widjaya Iwan Kurniawan, Manajemen Proyek