Pencegahan dan Penyelesaian Konflik Sosial
Sponsors LinkUntuk mencegah semakin memburuknya akibat yang ditimbulkan oleh konflik sosial, diperlukan berbagai upaya sebagai jalan tengah yang berupa perundingan.
Terdapat 8 bentuk perundingan, yaitu :
Toleransi. Sikap saling menghargai, menghormati serta memahami keberadaan, pendirian, serta
keyakinan pihak lain.
Konfersi. Sikap bersedia menerima keberadaan serta pendirian pihak lain
Kompromi. Kedua belah pihak bersepakat untuk saling mengalah, memberi dan menerima.
Konsiliasi. Upaya yang dilakukan guna mencapai kesepakatan bersama antara dua pihak melalui pihak ketiga.
Mediasi. Proses perundingan yang dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga yang netral.
Arbritasi. Kedua belah pihak yang berkonflik memilih pihak ketiga sebagai upaya penyelesaian konflik.
Ajudikasi. Konflik diselesiakan melalui pengadilan.
Genjatan senjata. Penghentian peperangan dalam jangka waktu tertentu sambil mencari jalan damai.
Di Indonesia, selain melalui perundingan, penguatan peran lembaga pengendalian sosial juga harus dilakukan. Hal ini guna terciptanya keadilan dalam masyarakat dan mencegah bahaya akibat jika tidak ada keadilan dalam masyarakat.
Menurut George Simmel, suatu konflik berakhir bila :
1. Kemenangan diperoleh salah satu pihak
2. Kompromi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang bersengketa
3. Rekonsiliasi
4. Pihak yang satu memaafkan pihak yang lain
5. Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri konflik