Ethics and The Audit Profession
Perilaku etis dan perilaku tidak etis bagi perorangan, professional dan konteks bisnis
Etika dapat kita definisikan sebagai suatu prinsip moral yang benar. Etika adalah suatu nilai yang dibuat oleh suatu entitas yang dibuat secara bersama dan disepakati yang mengandung unsur baik atau buruk suatu perintah atau larangan norma-norma moral. Contoh dari prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai termasuk hukum dan peraturan, doktrin gereja, kode etik bisnis untuk kelompok profesional seperti CPA, dan kode etik dalam organisasi. Sebagai contoh berikut adalah enam nilai-nilai etika inti bahwa lembaga Josephson terkait dengan perilaku etis :
Kepercayaan ( Trustworthiness )
Hormat ( Respect )
Tanggung jawab ( Responsibility )
Keadilan ( Fairness )
Peduli ( Caring )
Kewarganegaraan ( Citizenship )
Perilaku etis diperlukan oleh masyarakat yang berfungsi secara tertib. Pendapat mengenai perilaku etis tersebut adalah suatu perekat dalam masyarakat bersama.
Kebutuhan akan perilaku etis dalam bermasyarakat cukup penting dalam kebiasaan secara umum dalam nilai-nilai etika ini dimasukan kedalam peraturan.
Terdapat dua alasan pokok yang mendasari seseorang melakukan tindakan yang tidak etis :
1. Standar etika seseorang berbeda dari masyarakat umum 2. Orang memilih bertidak egois
Dilema Etika
Dilemma etika adalah sebuah situasi yang dialami oleh seseorang dalam menghadapi dan dimana suatu keputusan harus dibuat tentang perilaku yang sesuai.
Rasionalisasi perilaku yang tidak etis
berikut ini adalah metode rasionalisasi umum digunakan yang dapat dengan mudah menghasilkan perilaku tidak etis :
Semua orang melakukannya
Jika hukumnya etis
Kemungkinan penemuan dan konsekuensi
Menyelesaikan dilema etika
Terdapat enam cara dalam menyelesaikan masalah dilema etika : a. Mendapatkan fakta yang relevan
b. Mengidentifikasi kasus etika dari sebuah fakta/kenyataan
c. Menentukan siapa yang terpengaruh oleh hasil dari dilema dan bagaimana setiap orang atau kelompok dipengaruhi
d. Mengidentifikasi alternatif yang tersedia untuk orang yang harus menyelesaikan dilemma
e. Mengidentifikasi kemungkinan adanya konsekuensi dari setiap alternative f. Memutuskan tindakan yang tepat
Menyelesaikan dilema etika menggunakan enam cara : 1) Fakta yang relevan
ada 3 fakta-fakta kunci dalam situasi ini yang berhubungan dengan masalah etika dan bagaimana masalah ini kemungkinan akan diselesaikan :
b) kebijakan perusahaan yang melarang praktek
c) Staf orang lain telah menyatakan bahwa ini adalah praktek yang umum di perusahaan
2) Kasus etika : kasus etika dalam situasi mengidentifikasi yang tidak sulit 3) Siapa yang terkena dampak dan bagaimana masing-masing dipengaruhi 4) Konsekuensi dari setiap alternatif
5) Langkah yang tepat
Pentingnya etika pada profesi akuntansi
Alasan pentingnya etika pada profesi akuntansi adalah kebutuhan terhadap kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan dengan profesi terlepas dari individu yang menyediakannya. Untuk akuntan publik penting bahwa klien dan pengguna laporan keuangan ekternal memiliki keyakinan terhadap laporan yang diaudit.
Perbedaan antara perusahaan akuntan public dengan pefesional lainnya
Perusahaan CPA memiliki hubungan yang berbeda dengan pengguna laporan keuangan daripada kebanyakan profesional lain miliki dengan pelanggan mereka. Perusahaan CPA biasanya terlibat oleh manajemen untuk perusahaan swasta dan komite audit untuk perusahaan publik dan dibayar oleh perusahaan menerbitkan laporan keuangan, namun penerima manfaat utama dari audit adalah pengguna laporan keuangan.
Tujuan dan isi kode perilaku professional dari AICPA
Terdapat empat bagian dari kode etis : a. Prinsip
b. Aturan perilaku
c. Interprestasi dari ukuran perilaku d. Putusan etis
beberapa definisi yang diambil dari kode AICPA etik profesi harus dipahami untuk membantu menafsirkan aturan :
o Klien
o Institusi
o Anggota
o Praktik dari akuntan public
Independen, integritas dan objectifitas dalam hubungannya dengan kode etik
kode etik AICPA profesional dan kode etik IESBA untuk perilaku profesional baik mendefinisikan kemerdekaan sebagai terdiri dari dua komponen:
1. Independen dalam pemikiran : mencerminkan keadaan pikiran seorang auditor yang memungkinkan audit dalam melakukan atau menentukan sikap
2. Independen dalam penampilan : akibat lainnya dari interprestasi independen.
Aturan dan Interpretasi Etika
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Aturan-aturan etik perilaku
1. Independensi
2. Integritas dan objectivitas 3. Standar umum
4. Standar pemenuhan 5. Prindis akuntansi
6. Rahasia informasi klien 7. Biaya kontigen