• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Karakteristik Pedagang Kaki Lima K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Karakteristik Pedagang Kaki Lima K"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Karakteristik Pedagang Kaki Lima Kawasan Kampus

Unismuh Makassar dan Korelasinya dengan Konsumen

Gilber Payung(1), Resti Kharisma(2), ---(3)

(1)Regional Planning Tourism and Distater Mitigation, Pengembangan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

(2)Urban Planning and Design, Pengembangan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

(3) Regional Planning Tourism and Distater Mitigation, Pengembangan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Abstrak

Perkembangan Pedagang Kaki Lima (PKL) dewasa ini banyak bermunculan pada kawasan-kawasan pusat keramaian atau pusat aktivitas, seperti halnya lokasi studi kasus yaitu Kampus Universitas Islam Muhammadiyah Makassar. Hal ini didukung pula dengan adanya Jalan Sultan Alauddin yang menjadi jalan utama penghubung Kota Makassar – Kota Sungguminasa, Kab. Gowa. PKL yang berdagang di tiap pusat-pusat kegiatan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Jurnal ini akan membahas tentang karakteristik PKL dan kosumen/ pengguna jasa PKL. Serta korelasi antara karakteristik pedagang dan konsumen tersebut. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, pengisian kuesioner serta dokumentasi. Untuk pengolahan dan interpretasi data menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif (distribusi frekuensi dan tabulasi silang (Chi – Square)). Dari hasil perhitungan chi-square yang menunjukan bahwa terdapat hubungan erat antara jenis barang dagangan dengan jumlah pendapatan harian pedagang. Sarana fisik dagangan sangat mempengaruhi jumlah pendapatan harian PKL. Kemudian, untuk variabel pekerjaan konsumen dengan jenis barang yang di beli menunjukkan nilai korelasi yang tidak signifikan.

Kata-kunci : PKL, Konsumen, Korelasi

Pengantar

Permasalahan pedagang kaki lima (PKL) merupakan permasalahan bersama yang harus diselelaikan secara bersama-sama pula. Dalam hal ini perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah kota, para PKL, dan masyarakat umum. Koordinasi tersebut diwujudkan dengan adanya dialog yang memperbincangkan permasalahan-permasalahan PKL serta bagaimana penataan dan pengaturannya, sehingga keberadaan PKL di tiap daerah bisa menunjang perekonomian masyarakat kota pada umumnya, bukan justru melahirkan permasalahan baru di kota.

Perkembangan PKL dewasa ini banyak bermunculan pada kawasan-kawasan pusat

keramaian atau pusat aktivitas, seperti halnya lokasi studi kasus yaitu Kampus Universitas Islam Muhammadiyah Makassar. Hal ini didukung pula dengan adanya Jalan Sultan Alauddin yang menjadi jalan utama penghubung Kota Makassar – Kota Sungguminasa, Kab. Gowa.

(2)

Jurnal ini akan membahas tentang karakteristik pedagang kaki lima dan kosumen/ pengguna jasa pedagang kaki lima. Kemudian dengan adanya objek penelitian ini, kami akan membahas pula berkenaan dengan korelasi/ hubungan antara karakteristik pedagang dan konsumen tersebut.

Metode

Jelaskan jenis metode yang digunakan: kualitatif, kuatitatif atau mixed-method (Creswell, 2008); dan/atau kategori sifat penelitian: deskriptif, eksploratif atau eksplanatori (Groat & Wang, 2002) disertai rincian metode pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan. Pada bagian ini juga dapat dijelaskan perspektif yang mendasari pemilihan metode tertentu.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat- sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Moh Nasir, 1988). Penelitian deskriptif kuantitatif

tersebut merupakan hasil dari mengkomparasi dengan teori yang terkait yaitu karakteristik berlokasi aktivitas PKL. Metode yang digunakan dalam penyusunan jurnal ini terdiri atas dua bagian besar, yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data.

Metode Pengumpulan Data

Observasi

Observasi meliputi kegiatan pencatatan pola perilaku orang, obyek dan kejadian-kejadian dalam suatu cara sistematis untuk mendapatkan informasi tentang fenomena-fenomena yang diamati. Observasi dilaksanakan guna mendapatkan informasi mengenai wilayah pengaruh yang ditetapkan menjadi wilayah studi serta fenomena-fenomena yang ditangkap

melalui pengamatan secara langsung di lapangan. Observasi dilakukan guna mendapatkan foto di wilayah studi serta pemetaan wilayah studi ataupun menagkap permasalahan- permasalahan yang berada di wilayah studi.

Kuesioner

Kuisioner yakni pengumpulan data dengan cara menyebarkan atau mengajukan pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti kepada responden atau narasumber yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, kuisioner disebar kepada PKL serta konsumen PKL untuk mendapatkan informasi mengenai profil serta persepsi PKL dan konsumen terhadap karakteristik berlokasi di sekitar Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang.

Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan, jurnal, koran dan lain-lain. Dokumentasi yang didapat dari metode ini berupa gambar seperti peta, tabel seperti jumlah pedagang menurut jenis dagangan dari UPD PKL serta narasi seperti gambaran umum wilayah studi.

Metode Analisis Data

(3)

Adapun teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi dua teknik analisis yaitu analisis deskriptif dan metode kuantitatif.

Analisis Deskriptif

Analisis ini bersifat uraian atau penjelasan dengan membuat tabel-tabel, mengelompokkan, menganalisa data berdasarkan pada hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari tanggapan responden dengan menggunakan tabulasi data. Selain itu, penggunaan metode ini bertujuan untuk mendiskripsikan pedoman peraturan-peraturan daerah dalam pengaturan PKL selama ini. Deskriptif kuantitatif digunakan dalam menjelaskan hasil perhitungan kuantitatif atau data kuantitatif.

Analisis Kuantitatif

Analisis dengan mengolah data dari hasil penelitian yang telah dinyatakan dalam satuan angka untuk dianalisis dengan perhitungan statistik terhadap variabel obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan tabulasi silang.

 Distribusi Frekuensi

Metode ini digunakan untuk mengetahui sebaran atau distribusi masing-masing variabel ataupun dominasi dari masing-masing variabel yang berasal dari hasil dari kuisioner baik dari kuisioner yang berdasarkan persepsi PKL maupun persepsi konsumen PKL sehingga dapat menjadi dasar analisis pemunculan tiap-tiap variabel. Adapun data yang disajikan melalui teknik analisis distribusi frekuensi adalah untuk pendataan semua variabel yang dituangkan dalam kebutuhan data.

 Tabulasi Silang

Metode tabulasi silang ini digunakan untuk menganalisis hasil survei primer yang dilakukan terhadap PKL dan konsumen PKL. Metode ini digunakan untuk mengetahui karakteristik berlokasi kegiatan PKL berdasarkan persepsi PKL serta konsumen PKL. Data-data tiap variabel dikelompokkan dalam beberapa ketegori, dimana dari setiap kategori tersebut diberi skor untuk

mempermudah perhitungan. Kemudian variabel-variabel yang akan diidentifikasikan hubungannya disusun dalam baris dan kolom. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai pearson dan significant serta koefisien kontigensi. Untuk menguji hubungan antar variabel baris dan kolom dalam tabel i x j digunakan uji statistik pearson (X2), dengan rumus:

X

2

=

ij

(

X

ij

X

+i

+

X

+j

/

N

)

2

X

i

+

X

ij

/

N

Dimana :

Xij = alamat sel yaitu baris i kolom j

Xi+ = jumlah baris ke – i

X+j = jumlah kolom ke - j

N = total sampel

Sumber : Dillon, 1984.

Hasil perhitungan dibandingkan dengan harga titik kritis (Critical Point) X2 pada tabel distribusi Chi - Square dengan derajat kebebasan (degree of freedom) yang bersesuaian, sehingga diketahui tingkat signifikasinya. Rumus untuk menentukan derajat kebebasan (dk) adalah sebagai berikut.

dk

=

(

k

1

) (

b

1

)

Dimana :

K = jumlah baris

b = jumlah kolom

(4)

disimpulkan tidak ada hubungan antar variabel yang diuji.

Untuk mengukur sifat atau tingkat keterhubungan tersebut (derajat sosial) digunakan perhitungan koefisien kontingensi. Koefisien kontingensi adalah pengukuran asosiasi yang didasarkan perhitungan chi-kuadrat. Harganya antara 0 sampai 1. Tetapi tidak mungkin mencapai harga maksimal. Adapun rumus untuk koefisien kontingensi adalah sebagai berikut:

k

=

X

2

X

+

N

Dimana :

X2 = hasil perhitungan chi-kuadrat

N = jumlah sampel

Adapun variabel-variabel yang akan dianalisis menggunakan metode tabulasi silang tersebut antara lain pendapatan harian dengan jenis lapak, pekerjaan pembeli dengan jenis barang yang dibeli, dan jenis barang dagangan dengan pendapatan harian. Antara variabel baris akan ditabulasisilangkan dengan variabel baris. Metode ini merupakan alat analisis untuk analisis persepsi konsumen terhadap keberadaan PKL serta analisis karakteristik berlokasi PKL di kawasan sekitar kampus Unismuh.

Analisis dan Interpretasi

Analisis Karakteristik Pedagang Kaki Lima

Berdasarkan hasil survei PKL yang kami lakukan di Jl. Sultan Alauddin, pedagang di dominasi oleh laki-laki yaitu 56%, sedangkan 44% adalah perempuan. Dari 25 responden, sebanyak 7 orang yang berusia 17-30 tahun, 7 orang berusia 41-50 tahun dan mayoritas 31-40 tahun yaitu sebanyak 11 orang.

L; 56.00% P; 44.00%

Pedagang berdasarkan Jenis Kelamin

jenis kelamin L P

17 - 30 31 - 40 41 - 50 51 - 60 0

2 4 6 8 10 12

7

11

7

0

Pedagang Berdasarkan Usia

SD SMP SMA

0 2 4 6 8 10 12 14

13

7

5

Pedagang berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan pedagang yang paing tinggi yaitu SMA sebanyak 5 orang. Sedangkan rata-rata tamatan Sekolah Dasar yaitu sebanyak 13 orang, dan 7 orang tamatan SMP dari total 25 responden.

Makassar; 44.00%

Sulsel (luar makassar); 32.00% Luar Sulsel; 24.00%

Pedagang berdasarkan daerah asal

(5)

pedagang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan (selain Makassar), dan luar Sulawesi Selatan. Dari 25 responden ada 24% responden yang berasal dari luar Sulawesi Selatan seperti Jawa, Surabaya dan lainnya. Sebanyak 32% responden berasal dari Sulawesi Selatan (luar Makassar) seperti Gowa, Jeneponto dan lainnya. Sedangkan yang berasal dari dalam Kota Makassar sebanyak 44% dan rata-rata berasal dari Jl. Minasa Upa dan Jl. Sultan Alauddin.

Rumah sendiri Kontrak Kos 0

Pedagang berdasarkan status tempat tinggal

Pedagang berdasarkan status tempat tinggal,

belum pernah 1 kali 2 kali >2 kali 0

Pedagang berdasarkan pernah/tidaknya pindah tempat berdagang

Dari hasil survei kami, 9 dari 25 responden belum pernah pindah lokasi berdagang, 5 orang mengaku sudah pernah berpindah lokasi sebanyak 1 kali. Sebanyak 3 responden sudah 2 kali berpindah lokasi berdagang, bahkan ada yang lebih dari 2 kali berpindah lokasi sebanyak 8 orang.

Lamanya berdagang di sekitar kampus

Dari data yang kami peroleh ada 16 responden sudah berjualan lebih dari 1 tahun di kawasan sekitar kampus Unismuh, sedangkan 9 orang mengaku berjualan dibawah 1 tahun, beberapa responden berjualan kurang lebih 5-6 bulan lamanya.

Pribadi Kerjasama Milik orang lain 0

Jumlah pedagang berdasarkan Kepemilikan Usaha

Rata-rata kepemiliikan usaha pedagang yang berjualan di kawasan sekitar kampus Unismuh adalah milik pribadi yaitu sebanyak 20 orang. 3 orang pedagang yang bekerjasama dengan agen-agen tertentu, dan 2 pedagang mengaku barang dagangannya adalah milik orang lain.

Makanan Bahan mentah non makanan 0

Dalam kota luar kota 0

(6)

Gerobak/kereta dorong; 16.00%

Warung semi permanen; 4.00%

Meja ; 8.00%

Gelaran/alas; 36.00% Motor/Motor 4 roda;

28.00%

Mobil; 8.00%Jenis Lapak

Jenis lapak para pedagang bermacam-macam, rata-rata pedagang memilih untuk menggunakan alas/gelaran sebanyak 36%, ada juga yang menggunakan motor/mobil yaitu sebanyak 28% rata-rata pedagang yang menggunakan motor/mobil ini menjual makanan atau minuman seperti Es Teler, Nasi Campur, dan lainnya. Dari 25 responden kami tidak ada yang menggunakan kios atau pikulan.

>3km <3km

Jarak ke tempat usaha dari tempat tinggal

Kendaraan pribadi angkutan umum 0

Sarana transportasi menuju tempat usaha

Rata-rata pedagang yang berjualan di kawasan sekitar kampus Unismuh ini tempat tinggalnya berdekatan dengan lokasi berjualan yaitu sebanyak 16 pedagang mengatakan bahwa rumah tempat tinggalnya kurang dari 3 Km dari lokasi berjualan, seperti Jalan Minasa Upa, Gowa, dan lainnya. Sedangkan lebih dari 3 Km

yaitu sebanyak 9 pedagang, salah satunya tinggal di Jalan Rapokalling. 22 pedagagang menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai ke tempat berjualan, sedangkan 3 orang

< 100000 > 100000 0

Berdasarkan data yang kami peroleh, sebanyak 20 pedagang memulai usahanya dengan modal dibawah Rp. 1000.000 seperti penjual ikan, beberapa penjual minuman dingin, dan lainnya. Sedangkan 5 orang pedagang memulai usahanya dengan modal di atas Rp. 1000.000 seperti penjual sepatu, sticker, jam tangan dan lainnya. Sebanyak 14 pedagang mengaku memperoleh modal dari pinjaman dan 11 orang menggunakan uang pribadi sebagai modal awal berjualannya.

< 100000 > 300000 100000 - 300000 0

(7)

1 org 2 org > 2 org bermacam-macam, 16 pedagang diantaranya memperoleh hasil lebih dari Rp. 300.000 setiap harinya. 7 orang mendapatkan hasil berjualan diantara Rp. 100.000 - Rp. 300.000 perharinya. Sedangkan yang paling rendah yaitu orang dan 1 orang responden hanya mempunyai 1 orang tanggungan.

Analisis Karakteristik Konsumen PKL

Berdasarkan hasil survei konsumen PKL yang kami lakukan di Jl. Sultan Alauddin, jenis kelamin konsumen PKL seimbang yaitu 50% laki-laki dan 50% adalah perempuan. Dari 10 responden, sebanyak 7 orang yang berusia 17-30 tahun, 1 orang berusia 41-50 tahun dan 31-40 tahun yaitu sebanyak 2 orang.

L; 50.00% P; 50.00%

Pembeli berdasarkan jenis kelamin

L P wirausahawan, pedagang, pegawai swasta, serta ibu rumah tangga masing-masing 1 responden.

Makassar Sulsel (luar makassar) Luar Sulsel 0

Pembeli berdasarkan asal daerah

Dari hasil survei kami di kawasan sekitar kampus Unismuh, kami klasifikasikan konsumen berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan (selain Makassar), dan luar Sulawesi Selatan. Dari 25 responden ada 0% responden yang berasal dari luar Sulawesi Selatan seperti Jawa, Surabaya dan lainnya. Sebanyak 30% responden berasal dari Sulawesi Selatan (luar Makassar) utamanya berasal dari Gowa. Sedangkan yang berasal dari dalam Kota Makassar sebanyak 70% dan umumnya berasal dari Jl. Minasa Upa dan Jl. Sultan Alauddin.

Bahan Makanan Makanan Nonmakanan 0 Pembeli berdasarkan barang yang dibeli

(8)

Jalan kaki Kendaraan pribadi Kendaraan Umum Pembeli berdasarkan sarana transportasi untuk mencapai pedagang

Sebagian besar konsumen yang membeli barang dagangan PKL di sekitar kampus Unismuh, 50% pedagagang menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai ke tempat berjualan, dan 50% lainnya berjalan kaki untuk mencapai PKL.

Murah Lengkap Kualitas baik 0

Pembeli berdasarkan alasan berkunjung

Berdasarkan alasan berkunjung, kami membagi persepsi konsumen menjadi 3 bagian, yaitu karena murah, lengkap, dan kualitas barang baik. Dari hasil survei ditemukan bahwa 70% konsumen beralasan bahwa barang dibeli karena murah, 20% beralasan karena lengkap, dan 10% sisanya beralasan karena kualitas barang yang baik.

Trotoar Badan Jalan Halaman gedung Lainnya 0 Saran tempat usaha PKL

Berdasarkan saran mengenai lokasi tempat usaha PKL, kami membagi persepsi konsumen menjadi 4 bagian, yaitu di trotoar, badan jalan, halaman gedung, dan lain-lain. Dari hasil survei ditemukan bahwa 50% konsumen menyarankan lokasi berdagang tetap di trotoar/bahu jalan, 30% menyarankan di halaman gedung, dan

tidak ada yang menyarankan PKL di badan jalan.

Gerobak Meja Gelaran Warung semi permanen 0

Sarana berdagang yang diminati

Untuk persepsi konsumen mengenai sarana sarana berdagang menggunakan gerobak, 40% menyukai sarana meja, 10% responden

Saran Pola letak PKL

Gambar : Konsumen berdasarkan persepsi saran pola letak PKL

Sumber : Hasil Survei Kelompok, 2014

(9)

Bervariasi Mudah memilih menyarankan pola letak PKL yang diminati, kami membagi persepsi konsumen menjadi 2 alasan, yaitu yang memberi alasan karena bervariasi,

Analisis Uji Independensi / Korelasi Data Pedagang Kaki Lima Dan Konsumen Pedagang Kaki Lima

Analisis uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan/korelasi antara variabel yang satu dengan variabel yang lain supaya menghasilkan dasar perencanaan yang baik, maka digunakan teknik analisis korelasi chi-square.

Korelasi Jenis Barang Dagangan dengan Pendapatan Harian

Jenis barang dagangan berupa makanan adalah jenis barang yang paling banyak didagangkan di kawasan sekitar kampus Unismuh. Menempati urutan kedua adalah jenis barang dagangan berupa non-makanan yang terdiri atas pedagang aksesoris, mainan, dsb.

Jenis barang yang didagangkan sangat mempengaruhi jumlah pendapatan harian pedagang di sekitar kawasan kampus Unismuh. Hal ini dapat ditinjau dari hasil perhitungan chi-square yang menunjukan bahwa terdapat hubungan erat antara jenis barang dagangan dengan jumlah pendapatan harian pedagang di kawasan sekitar kampus Unismuh.

Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa sebagian besar pedagang makanan (6 responden) memiliki pendapatan harian diatas Rp.300.000 per hari dan hanya 1 responden yang memiliki pendapatan kurang dari Rp.100.000 per hari.

Tabel: Perhitungan Korelasi Jenis Barang Dagangan dengan Pendapatan Harian

Jenis Barang Dagangan

Pendapatan Harian

<100.000 100.000 -300.000 >300.000 Total

fo fe fo fe fo fe fo fe

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3, 2014

Korelasi Jenis Lapak dengan Pendapatan Harian

Sarana fisik berupa meja banyak diminati PKL karena praktis dan mudah di bongkar-pasang. Sarana fisik berdagang berupa meja dominan memiliki tingkat pendapatan diatas Rp.300.000/ hari. Sama halnya dengan pedagang yang menggunakan kendaraan bermotor roda 2 atau motor 4 roda (kaisar, viar, fukuda) juga

rata-rata memiliki pendapatan diatas

Rp.300.000/hari.

Sarana fisik dagangan sangat mempengaruhi jumlah pendapatan harian Pedagang Kaki Lima di kawasan sekitar kampus Unismuh. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan chisquare yang mengindikasikan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut dan hubungan tersebut sifatnya kuat atau saling berpengaruh erat antar keduanya.

Tabel: Perhitungan Korelasi Jenis Lapak dengan Pendapatan Harian

Jenis Lapak

Pendapatan Harian

<100.000 100.000 -300.000 >300.000 Total

(10)

Total 2 2 7 7 16 16 25 25 Chi-Square

(X2) 12,19

X2 Tabel 23,69

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3, 2014

Korelasi Pekerjaan Konsumen dengan Jenis Barang Yang di Beli

Secara umum, jenis dagangan makanan diminati segala jenis pekerjaan, terkecuali ibu rumah tangga. Sedangkan jenis dagangan bahan mentah hanya diminati oleh ibu rumah tangga. Selain itu, jenis dagangan non makanan hanya diminati oleh mahasiswa yang dijadikan sebagai responden.

Hasil perhitungan chisquare yang tidak signifikan dikarenakan konsumen memilih jenis barang dagangan yang sering dibeli dapat dilihat dari nilai perhitungan chisquare yang sebesar 11,43 sehingga lebih kecil dari nilai chisquare tabel yang sebesar 15,51. Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis barang yang dibeli dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang digeluti. Jika ditinjau dari segi frekuensinya, jenis dagangan yang sering dibeli adalah makanan karena merupakan kebutuhan pokok yang frekuensi pembeliannya tinggi.

Tabel : Perhitungan Korelasi Pekerjaan Konsumen dengan Jenis Barang Yang di Beli

Pekerjaan

Barang yang dibeli bahan

mentah makanan nonmakanan Total

fo fe fo fe fo fe fo fe

Mahasiswa 0 0,6 4 4,2 2 1,2 6 6

Wirausaha 0 0,1 1 0,7 0 0,2 1 1

IRT 1 0,1 0 0,7 0 0,2 1 1

Pedagang 0 0,1 1 0,7 0 0,2 1 1

Pegawai

Swasta 0 0,1 1 0,7 0 0,2 1 1

Total 1 1 7 7 2 2 10 10

Chi-Square

(X2Hitung) 11,43

X2tabel 15,51

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2014

Kesimpulan

 Karakteristik pedagang kaki lima diidentifikasi dengan observasi serta memberikan angket dan wawancara berkaitan dengan pedagang berdasarkan jenis kelamin, pedagang berdasarkan daerah asal, pedagang berdasarkan usia, pedagang bedasarkan tingkat pendidikan, pedagang berdasarkan status tempat tinggal, pedagang berdasarkan pernah/tidak pindah tempat bedagang, lama berdagang di sekitar kampus, pedagang berdasarkan kepemilikan usaha, jenis barang dagangan, asal barang dagangan, jarak ke tempat usaha dari tempat tingal, moda transportasi yang digunakan menuju tempat usaha, asal modal, jumlah modal, jumlah pendapatan perhari, dan jumlah tanggungan.

 Karakteristik konsumen diidentifikasi dengan observasi serta memberikan angket dan wawancara berkaitan dengan jenis kelamin konsumen, usia konsumen, asal daerah konsumen, barang yang dibeli konsumen, moda yang digunakan konsumen menuju PKL, pembeli berdasarkan alasan berkunjung, saran tempat usaha, sarana perdagangan yang diminati, saran pola pkl dan alasan pemilihan pola tersebut.

 Uji korelasi menunjukkan bahwa:

- dari hasil perhitungan chi-square

yang menunjukan bahwa terdapat hubungan erat antara jenis barang

dagangan dengan jumlah

pendapatan harian pedagang di kawasan sekitar kampus Unismuh

- Sarana fisik dagangan sangat

mempengaruhi jumlah pendapatan harian Pedagang Kaki Lima di kawasan sekitar kampus Unismuh. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan chisquare yang mengindikasikan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut dan hubungan tersebut sifatnya kuat atau saling berpengaruh erat antar keduanya

- untuk variabel pekerjaan konsumen

(11)

menunjukkan nilai korelasi yang tidak signifikan

Penelitian ini mengfokuskan pada dua objek yaitu pedagang kaki lima dan konsumen (yang menggunakan jasa PKL) dan menganalisis hubungan antara keduanya. Kekurangan penelitian ini yaitu sulit untuk menentukan banyaknya koresponden untuk pembeli dikarenakan jumlah pembeli yang tidak tetap/ tidak ada data berkenaan dengan banyaknya jumlah pembeli yang menggunakan jasa PKL. Perlu adanya penelitian lanjutan atau kritik dan sarana untuk penyempurnaan kedepan penelitian ini.

Daftar Pustaka

Arsyad, Lincolyn ( 1992). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN. Chandrakirana dan Sadoko (1995). Dinamika

Ekonomi Informal di Jakarta-Industri Daur Ulang, Angkutan Becak dan Dagang Kaki Lima. Jakarta: Universitas Indonesia.

Chandrakirana, Kamala dan Sadoko (1994). Dinamika Ekonomi Informal di Jakarta: Center for Policy and Implementation Studies. Jakarta: ---. Hanarti, Marantina (1999). Studi Karakteristik dan

Kebutuhan Ruang Aktivitas Perdagangan dan Jasa Sektor Informal di Kawasan Pusat

Perdagangan Johar Semarang. Tugas Akhir tidak

diterbitkan, Jurusan Perencanaan Wilayah dan

Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Semarang.

Kristina, Diana ( 2001). Studi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Pemilihan Lokasi Kegiatan PKL (Studi Kasus: Kawasan Perdagangan

Johar). Tugas Akhir tidak diterbitkan, Jurusan

Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro Semarang.

(12)

Gambar

Gambar : Konsumen berdasarkan persepsi saranpola letak PKL
Tabel  :  Perhitungan  Korelasi  PekerjaanKonsumen dengan Jenis Barang Yang di Beli

Referensi

Dokumen terkait

Kolom (1) diisi nomor urut, kolom (2) diisi diisi rencana tanggal penarikan, kolom (3) pilih angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka

Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kepesertaan Program JKN di wilayah kerja Puskesmas Remaja Samarinda bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan

DVR atau Digital Video Recorder merupakan peralatan mutlak dari perkembangan CCTV sekarang, karena fungsinya sebagai spliter (pembagi gambar) di monitor, perekaman,

Untuk menghitung kadar dalam cuplikan digunakan metode komparatif, untuk itu diperlukan cuplikan standar yang mengandung unsur yang akan ditentukan, yang jumlah dan komposisi

v Perekaman suara alam kebanyakan akan menghasilkan suara analog yang disimpan pada media pita magnetik, namun sekarang sudah banyak alat perekam yang menyimpan suara

Penelitian ini mengungkap sejumlah penemuan dan terobosan yang dilakukan oleh Mursi seperti; pembukaan pintu perbatasan di Gaza bagi warga Palestina yang ingin memasuki Mesir,

Mengklem selang kateter sesuai dengan program selama 1 jam yang memungkinkan kandung kemih terisi urine dan otot destrusor berkontraksi, supaya meningkatkan volume

Kepemilikan saham yang mengakibatkan pemilikan saham oleh perseroan sendiri atau pemilikan saham secara kepemilikan silang tidak dilarang jika pemilikan saham tersebut