• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penguasaan Kompetensi Pedagogik antara Guru Disupervisi Klinis di SMA Kristen YPKPM Ambon dengan Guru Tanpa Supervisi di SMA Kartika XIII-I Ambon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penguasaan Kompetensi Pedagogik antara Guru Disupervisi Klinis di SMA Kristen YPKPM Ambon dengan Guru Tanpa Supervisi di SMA Kartika XIII-I Ambon"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan jenis desain Pretest-Postest Control Group Design (Sugiyono, 2006). Desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan diberi posttest setelah dilakukan treatmen untuk mengetahui adakah perbedaan setelah di beri treatmen pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.. Kelompok yang diberi perlakuan atau treatmen disebut kelompok eksperimen sedangkan kelompok yang tidak diberi treatment disebut kelompok kontrol. Lokasi penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu SMA Kristen YPKPM Ambon dan SMA Kartika XIII-I Ambon.

3.2 Subyek Penelitian

(2)

pada tingkat pendidikan, golongan, dan masa kerja, terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

No Nama Sekolah Jenis Kelamin Jum Guru Laki-Laki Perempuan

1. SMA Kartika XIII-I Ambon 7 9 16 2. SMA Kristen YPKPM Ambon 7 9 16

Jumlah 14 18 32

Dalam pemberian treatment, di SMA Kristen YPKPM Ambon dilakukan dengan pembelajaran yang diberikan guru di kelas (kompetensi mengajar guru) dengan melalui supervisi klinis, sedangkan di SMA Kartika XIII-I Ambon menggunakan pembelajaran biasa yang dilakukan guru di kelas (kompetensi mengajar) guru di kelas tanpa supervisi atau tidak dibantu oleh supervisor (Kepala Sekolah).

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas sering juga disebut variabel independen, dimana variabel ini mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat juga sering juga disebut variabel dependen, dimana variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Di dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel bebas (X) adalah disupervisi klinis (X1) dan tanpa supervisi klinis

(X2). Sedangkan untuk variabel terikatnya (Y) adalah

(3)

3.4 Desain Penelitian

Desain penelitian eksperimen ini adalah desain penelitian yang menggunakan Pretest-Posttest Only Control Group Design. Desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok

Eksperimen O1 X1 O2

Kelompok

Kontrol O3 - O4

Sumber: Sugiyono (2006)

Keterangan :

O1 : pretest pada kelompok eksperimen

O3 : pretest pada kelompok kontrol

X1 : treatment (Pembelajaran disupervisi)

O2 : posttest pada kelompok eksperiment

O4 : posttest pada kelompok control

3.5 Pengumpulan Data

Langkah pertama dalam melakukan pengumpulan data dalam penelitian ini, melakukan Uji kesetaraan terhadap seluruh guru.

1. Uji Kesetaraan

(4)

2. Melakukan Treatment

Dalam penelitian ini kelas eksperiment diberi treatment kepada guru-guru dalam pembelajaran di kelas yang disupervisi klinis sedangkan pada kelompok kontrol pada guru-guru dalam pembelajaran di kelas tanpa ada peran supervisor dalam melaksanakan supervisi klinis pada proses pembelajaran.

(5)

diberikan dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Sedangkan pelaksanaan pembelajaran tanpa supervisi klinis dilakukan dengan tidak ada peran supervisor dalam proses pembelajaran. Guru di kelas diberi kebebasan untuk melakukan proses pembelajaran, seperti proses pembelajaran sehari-hari yang sudah dilakukan tanpa ada keterlibatan dari supervisor.

3. Melakukan Posttest

Posttest berupa hasil Observasi di kelas berdasarkan instrument observasi penguasaan kompetensi pedagogik (kompetensi mengajar guru) di kelas dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akhir dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah dilakukan treatment.

4. Analisis Data

(6)

3.6 Prosedur Pelaksanaan Supervisi Klinis

Pelaksanaan supervisi klinis dilakukan di SMA Kristen YPKPM Ambon. Dalam pelaksanaan supervisi klinis di SMA Kristen YPKPM Ambon dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor. Pelaksanaan supervisi klinis yang dilakukan oleh kepala sekolah dibantu oleh beberapa guru senior untuk membantu kepala sekolah memberikan supervisi klinis kepada guru, yang bersifat bantuan, bukan sebuah perintah atau instruksi. Alasan mendasar dibantu oleh beberapa guru senior untuk memberikan supervisi klinis kepada guru yang diteliti karena harus memiliki latar belakang basic pengetahuan yang sama dalam bidang yang dikuasainya dengan guru yang diteliti. Adapun cara atau langkah dalam pelaksanaan supervisi klinis di berikan kepada guru-guru sebagai berikut.

(7)

digunakan dengan instrument observasi penguasaan kompetensi pedagogik.

Kemudian peneliti menyampaikan jadwal kunjungan tersebut kepada kepala sekolah SMA Kristen YPKPM Ambon, dan kegiatan selanjutnya mengadakan kunjungan monitoring di SMA Kristen YPKPM Ambon untuk memperoleh data kondisi awal penguasaan kompetensi pedagogik (kompetensi mengajar) sebelum dilakukan treatment.

Pelaksanaan supervi klinis dalam proses pembelajaran ini direncanakan sebanyak tiga kali pertemuan bagi guru-guru di SMA Kristen YPKPM Ambon. Dalam tiap pertemuan terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap awal perencanaan, tahap pengamatan pelaksanaan pembelajaran, dan tahap umpan balik dan evaluasi. Pada akhir pertemuan peneliti akan dilakukan posttest. Posttest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil akhir dari pembelajaran disupervisi dengan tanpa supervisi.

3.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

(8)

mengajar di dalam kelas yang telah teruji validitas dan realibilitasnya kepada sampel guru. Instrument observasi penguasaan kompetensi pedagogik (keterampilan mengajar guru) di kelas berdasarkan Instrument observasi Wasserman dan Eggert (1981), yaitu Profile of Teaching Competency dengan bantuan rating scale pada lembaran observasi. Lembar observasi dengan penskoran menggunakan rating scale 1 sampai dengan 5. Berilah skor yang tepat terhadap perilaku guru di kelas, jika perilaku guru itu menunjukkan positif atau negatif sesuai dengan item-item. Berilah skor 1: Tidak pernah terlihat, 2: Jarang terlihat, 3: Kadang-kadang terlihat, 4: Sering terlihat, 5: Sangat sering terlihat. Teknik pengumpulan data ini akan diperoleh hasil data kuantitaif berupa perbedaan penguasaan kompetensi pedagogik guru yang disupervisi klinis dan tanpa supervisi.

2. Instrumen Pengumpulan Data

(9)

Tabel 3.3

Instrumen Penguasaan Kompetensi Pedagogik Berdasarkan Teori Wasserman dan Eggert (1981)

Konsep : Penguasaan Kompetensi Pedagogik (Kompetensi Mengajar Guru) di kelas adalah kemampuan dasar professional guru dalam menjalankan tugas dengan tanggung jawabnya dalam mendidik melatih membimbing dan menfasilitasi kegiatan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Wasserman & Eggert (1981)).

Sub Konsep Epistemic Correlation

Indikator Empirik Item Di Cermati No. Item

yang jelas tentang apa yang mereka percaya 12. Ada banyak interaksi

antara siswa di kelasnya

13. Pendidik bagi muridnya. 14. Tahu apa yang di

lakukan di kelas dan dapat diterima.

3. Guru yang memiliki gagasan yang jelas

4. Guru adalah sebagai pemecah masalah 5. Guru dapat cepat mengambil gagasan 8. Guru menghargai dan

memperhatikan setiap individu.

9. Guru tahu bagaimana mengamati,

13. Guru adalah pendidik bagi muridnya 14. Guru tahu apa yang

(10)

16. Menggunakan evaluasi 17. Kelas bagi guru

adalah tempat yang

3.8 Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk mengukur perihal yang ingin diukur dan perihal yang dapat diungkapkan tentang data dan variabel yang diteliti secara cermat (Arikunto, 2002). Untuk menguji validitas suatu instrument dilakukan dengan analisis item yang dilakukan dengan skor berhitung antara skor butir instrument dengan skor total. Tentang kriteria tinggi rendah validitas setiap butir instrument, ada berbagai pendapat. Menurut Ali (2002) dalam dapat digunakan pedoman niai koefisien korelasi (rix) sebagai berikut :

0,00-0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,21-0,40 : validitas rendah

0,41-0,60 : validitas sedang 0,61-0,80 : validitas tinggi 0,81-1,00 : validitas sempurna

(11)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validasi Item Kompetensi Pedagogik (Kompetensi Mengajar)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted Keterangan

Item1 62.6250 38.435 .797 .905 Valid

Item2 63.0625 39.480 .425 .915 Valid

Item3 62.7188 37.886 .753 .905 Valid

Item4 62.7188 38.660 .571 .910 Valid

Item5 62.9062 39.120 .470 .913 Valid

Item6 62.8438 40.330 .445 .913 Valid

Item7 62.6250 38.823 .728 .907 Valid

Item8 62.8750 39.726 .481 .912 Valid

Item9 62.6250 38.435 .797 .905 Valid

Item10 62.9688 40.289 .489 .912 Valid

Item11 62.7188 37.047 .797 .904 Valid

Item12 62.8750 38.952 .487 .913 Valid

Item13 62.6250 38.435 .797 .905 Valid

Item14 62.9375 39.415 .484 .912 Valid

Item15 62.7188 38.402 .674 .907 Valid

Item16 62.7188 38.918 .678 .908 Valid

Item17 62.8438 40.910 .352 .915 Valid

Item18 62.7812 39.983 .497 .912 Valid

Item19 62.8750 40.952 .350 .915 Valid

Berdasarkan tabel 3.4 terlihat bahwa dari 32 guru yang diteliti di SMA Kristen 1 Salatiga pada uji validitas instrument observasi Profile of Teaching Competency dengan jumlah item 19 ternyata menghasilkan 19 item yang valid semua. Dari 19 item yang valid, dilakukan uji reliabilitas.

(12)

dari 0,7 dapat diandalkan untuk bahan analisis. Kategori hasil uji reliabilitas didasarkan pada George dan Mallery (1995), yaitu:

α<0,5 : tidak dapat diterima

α<0,5 : jelek

α<0,6 : diragukan

α<0,7 : dapat diterima

α<0,8 : bagus

α<0,9 : sangat bagus

Hasil perhitungan reliabilitas instrument penguasaan kompetensi pedagogik dapat dilihat dalam tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5 Hasil Reliability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.914 19

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas atau atau

α hitung, dihasilkan α hitung sebesar 0,914. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument observasi yang digunakan mempunyai reliabilitas pada kategori sangat bagus sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian.

3.9 Penentuan Kategori Variabel Penelitian

Untuk kategori variabel penguasaan kompetensi pedagogik guru (kompetensi mengajar guru) di kelas di buat menjadi beberapa kategori variabel digunakan rumus sebagai berikut.

(13)

Varibel Kompetensi Mengajar

Skor tertinggi : 19x5 = 95 Skor terendah : 19x1 = 19 Berdasarkan rumus interval

Dibulatkan menjadi 15.

Tabel 3.6

Kategori Variabel Penguasaan Kompetensi Pedagogik

No Kategori Range

1 Sangat Tinggi 80-95

2 Tinggi 65-79

3 Sedang 49-64

4 Rendah 34-48

5 Sangat Rendah 19-33

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis komparatif t yaitu dengan melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (posttest) pada penguasaan kompetensi pedagogik guru, dan dalam penelitian uji beda t-test, mensyratkan menggunakan skala data interval dalam pengujiannnya (Sugiono 2011). Sehingga pada penelitian ini, skala yang digunakan adalah skala data interval. Dalam skala interval lebih mudah bagi peneliti untuk mengklasifikasi data berdasarkan hasil rating scale tentang penguasaan kompetensi pedagogik dan untuk menganalisis data berapa besar pengaruh supervisi klinis terhadap penguasaan kompetensi pedagogik guru mengunakan regresi linear.

95 – 19 = 76 = 15,2

Gambar

Tabel 3.3 Instrumen Penguasaan Kompetensi Pedagogik Berdasarkan Teori
Tabel 3.4 Hasil Uji Validasi Item Kompetensi Pedagogik
tabel 3.5 berikut.
Kategori Variabel Penguasaan Kompetensi Pedagogik Tabel 3.6

Referensi

Dokumen terkait

derivasi dari ajaran dasar. Ajaran ini mengelaborasi muatan ajaran dasar dengan kecenderungan pada aspek-aspek praktis-aplikatif yang terbingkai dalam batasan ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

untuk meningkatkan daya saing komoditas pertanian tidak saja ditentukan oleh mutu produk yang baik, tetapi juga dituntut harga produk yang kompetitif serta ramah lingkungan

Tema dari naskah drama “Sanghiang Tapak” adalah budaya; serta (3) nilai etnopedagogik yang ada pada naskah “Sanghiang Tapak” terdiri dari sifat gapura pancawaluya dan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menggunakan teknik pengumpulan data yang didapat dari pihak kelurahan dan PDAM atau data skunder yang kemudian diolah

Kondisi yang digambarkan oleh Adam Smith ini kemudian memacu tumbuhnya kompetisi bebas di pasar dimana seseorang bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Irma Subantari 2016

Memaparkan konsep dasar, metabolisme dan dampak kelebihan dan kekurangan pantothenic acid, biotin dengan benar. Memaparkan konsep dasar, metabolisme pantothenic acid, biotin