• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - EFEKTIFITAS DZIKIR ISM ADZ-DZAT UNTUK MENINGKATKAN REGULASI DIRI REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS 1A BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - EFEKTIFITAS DZIKIR ISM ADZ-DZAT UNTUK MENINGKATKAN REGULASI DIRI REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS 1A BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

50

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.1 Metode kuantitatif ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.2 Sofian Siregar menambahkan bahwa reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini, karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis ini.3

1

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.7.

2

Ibid., hlm.8.

3

(2)

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. 4Menurut Solso dan MacLin penelitian eksperimental yaitu penyelidikan dimana minimal salah satu variabel di manipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat.5

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

quasi experimental design dengan desain dua kelompok jenis non-randonized pretest-posttest control group design. Quasi experimental

design disebut pula eksperimen semu merupakan desain eksperimen yang pengendaliannya terhadap variabel-variabel non-eksperimental tidak begitu ketat, dan penentuan sampel dilakukan dengan tidak randomisasi.6 Sedangkan non-randomized pretest-posttest control group design

merupakan desain eksperimen yang dilakukan dengan prates sebelum eksperimen diberikan dan pascates sesudahnya, sekaligus ada kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang sengaja diberikan eksperimen yang selanjutnya dipelajari efeknya.

4

Latipun, Psikologi Ekperimen, … hlm.8.

5

Liche Seniati dkk, Psikologi Eksperimen, (Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2005), hlm.23.

6

(3)

Sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok yang menjadi kontrol terhadap kelompok eksperimen. 7

Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.8 Desain penelitian ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:

Table 3.1

Desain penelitian Sampel

Menggunakan non-randonized pretest-posttest control group design

Penetapan Sampel Pre-test Eksperimen Post-test

Kelompok

eksperimen Non R O1 X O2

Kelompok

kontrol Non R 03 - O4

Keterangan :

R : kelompok eksperimen dan kontrol dipilih secara tidak random.

O1 & O3 : kedua kelompok tersebut diberikan pre-test untuk mengetahui reguasi diri

awalnya sebelum eksperimen

O2 : subyek yang diberikan post-test setelah dilakukan eksperimen dzikir Ism

Adz-Dzat

O4 : subyek yang diberikan post-test, tanpa eksperimen dzikir Ism Adz-Dzat

X : treatment. Kelompok eksperimen diberi treatment, yaitu dzikir Ism Adz-Dzat.

7

Ibid., hlm.74.

8

(4)

B. Rancangan Desain Penelitian

Prosedur pelaksanaan dzikir Ism adz-Dzat dengan menggunakan eksperimen dari prosedur: tarekat naqsabandyah al-itsbat al-mujarrad atau

dzikir Ism adz-Dzat dari seorang Mujaddid Alf ats-Tsani Syaikh Ahmad Sirhindi.

Pada prinsipnya pelaksanaan dzikir Ismu adz-Dzat merupakan eksperimen multi komponen untuk meningkatkan regulasi diri pada remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1A Blitar. Prosedur pelaksanaan dzikir Ismu adz-Dzat konsep dasarnya diambil dari prosedur tarekat naqsabandyah al-itsbat al-mujarrad atau dzikir Ismu adz-Dzat dari seorang

(5)

Tabel 3.2

Rancangan Desain Penelitian

No. Hari/Tanggal Kegiatan Prosedur

Kegiatan Keterangan

(6)
(7)
(8)

dilakukan dalam

kesehariannya a) Review

kegiatan dan materi pada pertemuan kedua

 Subyek dapat mengingat dan menjelaskan secara singkat kegiatan dan materi pada pertemuan kedua.

(9)
(10)

C. Variabel Penelitian

Menurut Y.W, Best yang di sunting oleh Sanpiah Faisal yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau di observasi dalam suatu penelitian. Sedangkan Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud dalam buku metodologi penelitian Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi, menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian.9 Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel penelitian merupakan obyek yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti.

1. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat adalah kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Sebab, variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain atau sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi.10 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependent) adalah regulasi diri.

9

Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 108.

10

(11)

2. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas merupakan variabel yang diketahui atau secara teoritis mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat, tetapi tidak diinginkan pengaruhnya.11 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent) adalah dzikir Ism adz-Dzat.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.12 Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah variabel pembanding yang tidak diberikan eksperimen.

D. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Pra-experiment

a. Survei untuk menemukan masalah penelitian

b. Studi pendahuluan untuk memperdalam permasalahan dan penggalian informasi terhadap masalah, sehingga memungkinkan penelitian dapat dilakukan

c. Menyusun rancangan penelitian yaitu memilih metode penelitian yang akan digunakan dan tata cara yang akan dilakukan pada saat penelitian

11

Latipun, Psikologi Ekperimen,… hlm.63. 12

(12)

d. Menetapkan waktu dan materi yang akan diberikan pada saat penelitian

e. Menyusun instrumen penelitian

f. Instrumen yang digunakan untuk mengukur telah mendapatkan

judgment atau persetujuan dari dosen uji keterbahasaan dan uji ahli g. Menentukan sampel penelitian

h. Melakukan pre-test untuk mengetahui pengetahuan awal subyek

2. Tahap Experiment

a. Menyampaikan materi dasar sebagai pengetahuan sebelum dilakukannya eksperimen

b. Memberikan eksperimen kepada subyek penelitian

c. Melakukan post-test untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah diberikan eksperimen

3. Tahap Post-experiment

a. Analisa data untuk menguji hipotesis

b. Pembahasan hasil berdasarkan kualifikasi angka yang diperoleh dari kuesioner (angket)

(13)

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan individu atau obyek yang diteliti yang memiliki beberapa karakteristik yang sama.13 Untuk penelitian eksperimen dibutuhkan keadaan populasi yang relatif homogen. Homogenitas populasi ini sangat berguna bagi kemudahan dalam pengambilan sampel dan intervensi (eksperimen) yang hendak diberikan.14

Populasi pada penelitian ini seluruh remaja binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1A Blitar. Penelitian ini memiliki populasi berjumlah 185 remaja, 178 tercatat sebagai remaja binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1A Blitar dan 7 remaja tercatat sebagai tahanan. Populasi pada penelitian ini adalah 178 remaja yang menempati 3 wisma, yaitu wiswa bougenvile, wisma cempaka, dan wisma dahlia. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3

Populasi Penelitian

No. Nama Wisma Jumlah

1. Bougenvile 80

13

Ibid., hlm.41.

14

(14)

2. Cempaka 45

3. Dahlia 60

Total 185

2. Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Prof. Sutrisno Hadi, MA sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari populasi penelitian.15 Penggunaan sampel dalam penelitian eksperimen akan sangat membantu peneliti, khususnya dalam prinsip efesiensi. Artinya dengan meneliti subyek, hasilnya diharapkan dapat digunakan untuk menggambarkan seluruh populasi.16

Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang merupakan metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.17 Kriteria-kriteria tersebut antara lain:

a. Tercatat sebagai anak didik Lembaga pembinaan Khusus Anak Klas 1A Blitar

b. Tercatat sebagai anak di wisma Bougenvile

c. Beragama Islam

15

Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, … hlm. 107.

16

Latipun, Psikologi Eksperimen,… hlm.30. 17

(15)

d. Dapat membaca tulisan bahasa Indonesia dan menulis latin Indonesia dengan lancar

e. Dapat berkomunikasi dengan orang lain

f. Tidak tercatat sebagai subyek penelitian lain

g. Memiliki tingkat regulasi diri (Self Regulation) sedang dan rendah. Subyek dengan tingkat regulasi sedang dan rendah berdasarkan hasil penilaian kategorisasi dari kuesioner yang diberikan.

h. Bersedia mengikuti pelatihan terapi dzikir Ism adz-Dzat

(16)

dari alat ukur.18 Adapun langkah-langkah dalam pembuatan skor hipotetik penelitian ini sebagai berikut:19

a. Mean hipotetik (Mhipotetik)

1) Menentukan skor minimum dan skor maksimum dari masing-masig item skala yang diterima. Skor minimum sama dengan banyaknya item yang diterima dikalikan dengan 1. Sedangkan skor maksimum sama dengan banyaknya item yang diterima dikalikan dengan 4

2) Skor maksimum dikurangi (-) skor minimum

3) Hasil pengurangan pada skor maksimum dan skor minimum tersebut dibagi dengan 2.

4) Untuk mencari mean hipotetik (Mhipotetik), ditetapkan dengan cara

menambahkan hasil dari pembagian tersebut (langkah 3) dengan nilai skor minimum (langkah 1).

b. Standar deviasi (SDhipotetik)

18

Wahyu Widhiarso, Pengategorian Data dengan Menggunakan Statistik Hipotetik dan Statistik Empirik, dalam http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/wp-content/uploads/Widhiarso-Pengategorian-Data-dengan-Menggunakan-Statistik-Hipotetik-dan-Statistik-Empirik.pdf di akses pada Sabtu 19 Januari 2018 pukul 08:09 WIB, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada), hlm.2.

19

(17)

Untuk mencari standar deviasi hipotetik (SDhipotetik) adalah

dengan cara membagi mean hipotetik (Mhipotetik) dengan 6.20

c. Kategori

Rumus yang digunakan untuk menentukan tinggi, sedang dan rendahnya regulasi adalah sebagai berikut:

1) Kategori tinggi

Meanhipotetik + 1,5 SDhipotetik

2) Kategori sedang

Untuk kategori sedang ditentukan dari rentang di antara nilai kategori tinggi dan rendah.

3) Kategori rendah

Meanhipotetik- 1,5 SDhipotetik

d. Prosentase

Setelah diketahui skor untuk kategori, selanjutnya menjumlah beberapa frekuansi yang termasuk dalam kategori tinggi, sedang dan rendah, kemudiandilakukan perhitungan prosentase masing-masing tingkatan dengan rumus:

20

(18)

P = f/N x 100%

Keterangan: P : Prosentase f : Frekuensi N : Jumlah subyek

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat regulasi diri peneliti menggunakan 3 kategori tinggi, sedang dan rendah. 3 kategori ini digunakan peneliti karena peneliti ingin mengetahui standar pembagian kategori seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Standar Pembagian Kategori

Kategori Kriteria

Tinggi X > Meanhipotetik + 1,5 SDhipotetik

Sedang Meanhipotetik + 1,5 SDhipotetik ≤ X ≤

Meanhipotetik- 1,5 SDhipotetik

Rendah X < Meanhipotetik- 1,5 SDhipotetik

Penyebaran Instrumen kuesioner diberikan kepada 23 remaja lapas di wisma bougenvile. Adapun langkah-langkah dalam menentukan kategori skor berdasarkan perhitungan statistik hipotetik sebagai berikut:

a. Mean hipotetik (Mhipotetik)

(19)

40). Sedangkan skor maksimum sama dengan banyaknya item yang diterima dikalikan dengan 4 (40 x 4 = 160)

2) Skor maksimum dikurangi (-) skor minimum (160 – 40 = 120)

3) Hasil pengurangan pada skor maksimum dan skor minimum tersebut dibagi dengan 2 (120 : 2 = 60)

4) Untuk mencari mean hipotetik (Mhipotetik), ditetapkan dengan

cara menambahkan hasil dari pembagian tersebut (langkah 3) dengan nilai skor minimum (langkah 1) (60 + 40 = 100)

b. Standar deviasi (SDhipotetik)

Untuk mencari standar deviasi hipotetik (SDhipotetik) adalah

dengan cara membagi mean hipotetik (Mhipotetik) dengan 6 (100 : 6

= 16,67)

c. Kategori

Rumus yang digunakan untuk menentukan tinggi, sedang dan rendahnya regulasi adalah sebagai berikut:

1) Kategori tinggi

100 + (1,5 x 16,67) = 125,005 atau 125

(20)

Untuk kategori sedang ditentukan dari rentang di antara nilai kategori tinggi dan rendah.

3) Kategori rendah

100 - (1,5 x 16,67) = 74,99 atau 75

Berdasarkan perhitungan manual di atas, dapat disimpulkan di dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kategori Skor Kuesioner Regulasi Diri

Berdasarkan Hitungan Statistik Hipotetik

Kategori Kriteria Frekuensi Prosentase

Tinggi X > 125 9 39%

Sedang 122≤ X ≤ 75 14 61%

(21)

Gambar 3.1

Prosentase Skor Kuesioner Regulasi Diri

Berdasarkan Hitungan Statistik Hipotetik

Berdasarkan hitungan statistik hipotetik hasil prosentase di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kategori tinggi sebesar 39% dan kategori sedang sebesar 61% serta kategori rendah sebesar 0%. Sehingga peneliti mengambil kategori sedang dalam perhitungan kategorisasi yang digunakan. (data kategorisasi terlampir)

Sampel yang diambil peneliti berdasarkan kategorisasi sedang dan rendah akan diseleksi ulang berdasarkan tehnik purposive sampling. Sampel didapatkan berjumlah 10 remaja wisma bougenvile sebagai berikut:

39%

61%

Prosentase

(22)

Tabel 3.6

Data Sampel Penelitian Wisma Bougenvile

No. Nama Tempat

Tanggal Lahir Usia Tindak Pidana

(23)

Berdasarkan tabel di atas, sampel penelitian yang di ambil adalah dari berbagai jenis tindak pidana yaitu, tindak pidana narkotika, tindak pidana pencurian, tindak pidana kekerasan terhadap orang (pembunuhan) dan tindak pidana perlindungan anak. Adapun data subyek penelitian lengkap sebagaimana (terlampir). Selanjutnya akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun rincian sampel sebagai berikut:

Tabel 3.7

Sampel Penelitian Wisma Bougenvile

No. Nama Kelompok

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

1. AH AN

2. AJ DN

3. EFF NK

4. FW ME

5. HO RBM

Jumlah 5 5

Total 10

(24)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.21 Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat regulasi diri remaja binaan Lembaga Khusus Anak Klas 1A Blitar. Berdasarkan instrumen penelitian ini, landasan teori yang digunakan menurut Zimmerman. Zimmerman berpendapat dalam buku Teori-teori Psikologi M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S bahwa pengelolaan diri berkaitan dengan pembangkitan diri baik pikiran, perasaan serta tindakan yang direncanakan dan adanya timbal balik yang disesuaikan pada pencapaian tujuan personal. Menurut Zimmerman pengelolaan mencangkup tiga aspek yaitu: metakognitif, motivasi dan perilaku. Adapun tiga aspek yang menjadi instrumen penelitian sebagai berikut:

21

(25)

Tabel 3.8

Blue Print Sebelum Uji Coba

Skala Regulasi Diri

Variabel Aspek Indikator

(26)
(27)

Perilaku

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Kuesioner atau angket adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan oleh sistem yang sudah ada.22 Sedangkan jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda. Sehingga pada kuesioner jenis ini responden

22

(28)

tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat.23 Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Skala Instrumen Penelitian

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi, seseorang tentang suatu obyek atau fenomena tertentu. Pada skala terdapat dua aitem yang mendukung pengukuran variabel pnelitian, sebagai berikut:

a. Aitem favorabel (favorable) yaitu berisi konsep keperilakuan yang sesuai atau mendukung atribut yang diukur.24

b. Aitem tidak favorabel (unfavorable) yaitu yang isisnya bertentangan atau tidak mendukung ciri perilaku oleh indikator yang dikehendaki keperilakuannya.25

Skala likert yang digunakan memiliki dua bentuk pertanyaan antara lain:26

23

Ibid., hlm.133.

24

Syaifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi,… hlm.41.

25

Ibid., hlm.42.

26

(29)

Tabel 3.9

Penilaian Skala Regulasi Diri

No.

Pertanyaan

Nilai

Favorable Unfavorable

1. Sangat setuju (SS) Sangat tidak setuju

(STS) 4

2. Setuju (S) Tidak setuju (TS) 3

3. Tidak setuju (TS) Setuju (S) 2

4. Sangat tidak setuju (STS)

Sangat setuju (SS)

1

Adapun pengujian instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Uji Validitas Skala Regulasi Diri

Validitas atau keabsahan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it successfully measure the phenomenon).27 Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.28

Pada penelitian ini uji validitas menggunakan korelasi product moment dengan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 22.0 for windows. Korelasi product moment merupakan tehnik yang digunakan untuk melukiskan hubungan antara 2 buah variabel yang sama-sama

27

Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian,… hlm.162. 28

(30)

berjenis interval atau rasio.29 Teknik perhitunga pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22.0 for windows.

Berdasarkan perhitungan uji validitas instrumen yang dilakukan menggunakan korelasi product moment dengan perhitungan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22.0 for windows, dapat dikatakan valid jika telah memenuhi syarat dari taraf signifikasi 5% korelasi product moment dengan batas signifikasi yaitu 0,344 untuk jumlah sebesar 33subyek, yaitu 23 remaja dari wisma bougenvile dan 10 remaja dari wisma cempaka di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1A Blitar pada Jum’at 02 Februari 2018.

Pernyataan yang diperoleh dari uji validitas instrumen ini yaitu 40 item pernyataan sahih dari 52 item pernyataan. Sehingga dalam uji validitas instrumen terdapat 12 item penyataan yang dinyatakan gugur (dilampiran). Adapun hasil uji validitas instrument regulasi diri dengan perhitungan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22.0 for windows sebagai berikut:

29

(31)

Tabel 3.10

1. Metakognisi 5,6,21,2 3,33,40,

2) Uji Reliabelitas Skala Regulasi Diri

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.30

Pada penelitian ini dalam mengukur reliabilitas menggunakan teknik alpha cronbach dengan tingkat kepercayaan 95%.31 dengan bantuan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 20.0 for windows. Pada

penelitian ini instrumen disebar ke 33 subyek dengan 40 item pernyataan.

30

Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian… hlm.173. 31

(32)

Adapun hasil uji reabilitas kuesioner regulasi diri menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science)versi 20.0 for windows,

sebagai berikut:

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Menggunakan Alpha Cronbach

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

.731 .896 41

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha cronbach dengan bantuan SPSS versi 20.0 for windows, dengan syarat dikatakan reliabel adalah minimal nilai yang diperoleh adalah 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang disebar ke 33 subyek dengan 40 item pernyataan mendapatkan hasil nilai uji reliabilitas sebesar 0,731 adalah reliabel.

3) Uji Asumsi Dasar a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 22.0

(33)

ada tidaknya perbedaan yang signifikan untuk dua sampel yang independen.32

Dasar pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), antara lain:

 Jika probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal.

 Jika probabilitas < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.33

Adapun hasil hitung dari uji normalitas pada sampel penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.12

Hasil Uji Normalitas Data

Menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 10

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 6.31261281

Most Extreme Differences

Absolute .162

Positive .162

Negative -.122

Test Statistic .162

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

32

Achmad Samsudin, Modul Statistika Non Parametrik, (dalam http://file.upi.edu/Directori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/AHMAD_SAMSUDIN/Statistika%2 0Dasar/MODUL_10x.pdf diakses pada tanggal 07 Februari 2018 pada pukul 18:09 WIB, Universitas Pendidikan Indonesia: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA), hlm.18.

33

(34)

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22.0 for windows diketahui bahwa nilai asymp. sig (2-tailed) pretest dan posttest sebesar 0,2 > dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa maka distribusi data sampel penelitian dinyatakan memenuhi asumsi normalitas.

b) Uji Homogenitas

Menurut Priyanto, homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian dalam populasi sama atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan rumus one way anava

dengan bantuan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 22.0

for windows.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenistas one way anova sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikasi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok adalah sama

2) Jika nilai signifikasi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok adalah tidak sama.34

Adapun hasil hitung dari uji homogenitas pada sampel penelitian menggunakan one way anova dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 21.0 for windows.

sebagai berikut:

34

(35)

Tabel 3.13 Hasil Uji Homogenitas Menggunakan One Way Anova

Test of Homogeneity of Variances

VAR00001

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

,204 1 18 ,657

Berdasarkan hasil hitung uji homogenitas menggunakan one way anova dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 21.0 for windows diketahui bahwa nilai asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,657 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari pengisian kuesioner regulasi diri pada penelitian ini mempunyai varian yang sama.

2. Lembar Monitoring

(36)

program sebagaimana telah direcanakan, waktu pelaksanaan telah dijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan program.35

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lembar monitoring merupakan lembar untuk mengidentifikasi suatu program yang telah direncanakan serta perkembangan dalam mencapai tujuan.

Berdasarkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji instrumen merupakan menguji alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.36 Sehingga instrumen yang digunakan pun harus valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Selain itu, kondisi obyek yang diteliti dan kemampuan orang yang menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data juga mempengaruhinya.37

G. Data dan Sumber Data

Data ialah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi.38 Selain itu, dapat

35

Eka Widiasih, Monitoring dan Evaluasi Program Pelatihan Batik Brebesan dalam http://lib.unnes.ac.id/21009/1/1201411002-s.pdf di akses pada Senin 29 Januari 2018, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2015), hlm.13.

36

Ibid., hlm.121.

37

Ibid., hlm.122.

38

(37)

didefinisikan sebagai kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan.39

Sumber data yang terdapat dalam penelitian dibagi menjadi dua, yakni:

1. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data.40 Data primer dalam penelitian ini berupa angket atau kuesioner dan lembar monitoring yang langsung diisi oleh subyek penelitian.

2. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data.41 Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik-teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan sekunder dalam suatu penelitian. Pengumpulan data selalu ada

39

Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, … hlm.37.

40

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta, 2015), hlm.225.

41

(38)

hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.42

a. Kuesioner (angket)

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden.43

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi.44

2. Kualifikasi dan Jumlah Petugas yang Terlibat dalam Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan beberapa orang dalam mendapatkan data dan tenaga ahli dzikir untuk mendukung proses eksperimen. Kualifikasi dan jumlahnya sebagai berikut:

42

Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, … hlm.39. 43

Ibid., hlm.132.

44

(39)

a. Terapis

Terapis merupakan orang yang memberikan terapi kepada orang yang mengalami penurunan keadaan secara fisik maupun psikis. Dalam penelitian ini yang menjadi terapis adalah Bapak Syaifudin. Beliau adalah guru TPQ An-Nur di Desa Sumberdadap, Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung. Beliau alumnus dari Pondok Pesantren Nidaul Falah Jabung Blitar dan Pondok Pesantren Al Falah Trenceng Sumbergempol, Bendilwungu Tulungagung.

b. Tenaga Ahli Dzikir

Ahli dzikir Ism adz-Dzat pada penelitian ini adalah Bapak Syaifudin, seorang guru TPQ An-Nur di Desa Sumberdadap, Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung. Beliau yang telah membantu dalam memberikan terapi pada remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1A Blitar.

I. Analisis Data

Spradley menyatakan bahwa: “Analysis of any kind involve a way of thinking. It refers to the systematic examination of something to determine its

parts, the relation among parts, and the relationship to the whole. Analysis is

(40)

untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan.45

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dimana analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berlandaskan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.46 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data statistik sebagai berikut:

J. Uji hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan jenis hipotesis yang ditetapkan. Berdasarkan hipotesis pertama, pengujian menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Uji Wilcoxon Signed Rank Test digunakan untuk mengetahui arah perbedaan (positif atau negatif).47 Secara garis besar uji Wilcoxon Signed Rank Test ini untuk mengetahui perbedaan pengisian kuesioner pretest dan posttest pada kelompok eksperimen berpasangan.

45

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D … hlm.244. 46

Ibid., hlm.147.

47

(41)

Dasar pengambilan keputusan dalam uji Wilcoxon signed ranks test

antara lain:

1) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

2) Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak48

Teknik analisis data uji Wilcoxon signed ranks test dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22.0 for windows.

Selain itu, uji yang digunakan dalam menjawab hipotesis kedua adalah regresi linier sederhana. Regresi linier sederhana digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi.49

Teknik analisis data uji regresi linier sederhana ini dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22.0 for windows.

Uji hipotesis ketiga yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

mann withney u test. Uji mann withney u test merupakan uji statistik nonparametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel penelitian. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini sebagai berikut:

48

Singgih Santoso, Statistik Nonparametrik,(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), hlm.148.

49

(42)

1) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

2) Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak50

Teknik analisis data uji mann withney u test dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22.0 for windows.

50

Gambar

Tabel 3.2 Rancangan Desain Penelitian
Tabel 3.3 Populasi Penelitian
Tabel 3.4 Standar Pembagian Kategori
Tabel 3.5 Kategori Skor Kuesioner Regulasi Diri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian bantuan pemerintah untuk pelestarian budaya didasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Bantuan Sosial di

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media manipulatif dapat

Bahasa Inggris 21 ASTO WISANG GENI

Berbeda halnya ketika pembeli itu datang lebih dahulu dari pada pembeli, mengenai maksudnya yaitu membeli, maka ketika seorang makelar mempertemukan keduanya

Dengan adanya pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen, para siswa/i dapat belajar membentuk pemahaman gaya hidup yang benar sesuai standar Firman Tuhan

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa identifikasi terhadap kemiringan (slope) kurva pengukuran sumber radiasi dapat digunakan untuk menetapkan ambang batas alarm

Tujuan analisa bivariat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kejadian ketuban pecah dini dengan tingkat kecemasan ibu hamil di

[r]