• Tidak ada hasil yang ditemukan

92035502 Makalah Stbm Yang Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "92035502 Makalah Stbm Yang Baru"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Dalam pendidikan sering terjadi masalah. Masalah dapat bersumber dari siswa, misalnya nilainya tinggi tetapi tidak mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh dalam belajar pada situasi yang lain . banyak pengetahuan yang diperoleh siswa hanya berupa pengetahuan (kognisi). Kurang keterampilan atau praktik dan mereaka tidak dapat menemukan proses pengetahuan itu , akibatnya pengetahuan itu mudah lupa. Pengetahuan hanya bersifat informatif dan berupa hafalan saja.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Metode guru umumnya metode ceramah, artinya guru aktif siswa pasif. Materi pelajaran hanya dijejali tidak memperhatikan kemampuan dan taraf perkembangan anak. Selain itu , guru mempunyai beban tugas mengajar yang banyak dengan berbagai bidang studi dan harus membuat satuan pelajaran . sarana dan sumber belajar kurang , hanya guru sumber belajar utama, sehingga siswa tidak dapat belajar maksimal .

C. RUMUSAN MASALAH

Dari fenomena yang dipaparkan dapat ditarik dua (2) masalah yaitu,

 Apa yang dimaksud Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dalam CBSA ?

(2)

 Bagaimana pengaruh penggunaan metode pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam proses belajar mengajar dalam kelas yang menunjang kemampuan akademis para mahasiswa.?

D. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) bagi para mahasiswa pada sehingga dapat dijadikan acuan pada tahun-tahun berikutnya.

E. MANFAAT MAKALAH

Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan kurikulum yang berlaku. Hal – hal apa yang harus dilakukan agar kelak pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A.TEORI

Dalam makalah ini akan memaparkan tentang cabang-cabang dalam filsafat, yang mempengaruhi CBSA yaitu:

ONTOLOGI menjelaskan yang ada yang meliputi semua realitas dalam semua bentuknya. Lorens Bagus memperkenalkan tiga tingkatan abstraksi dalam ontologi, yaitu : abstraksi fisik, abstraksi bentuk, dan abstraksi metaphisik. Kedua adalah EPISTEMOLOGI adapun masalah epistemology bersangkutan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan. Sebelum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan, perlu diperhatikan bagaimana dan dengan sarana apakah kita dapat. Ketiga adalah AKSIOLOGI menimbulkan gejala dehumanisasi namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kamanusiaan itu sendiri, atau dengan perkataan lain, ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri, atau dengan perkataan lain, ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri.( Pandley, 1994)

(4)

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan di kelas secara bersama-sama. (H.C Lindgren. 1976.)

Dasar-Dasar Pemikiran Pendekatan CBSA

Usaha penerapan dan peningkatan CBSA dalam kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan usaha “proses pembangkitan kembali” atau proses pemantapan konsep CBSA yang telah ada. Untuk itu perlu dikaji alasan-alasan kebangkitan kembali dan usaha peningkatan CBSA dasar dan alasan usaha peningkatan CBSA secara rasional adalah sebagai berikut: (a) Rasional atau dasar pemikiran dan alasan usaha peningkatan CBSA dapat ditinjau kembali pada hakikat CBSA dan tujuan pendekatan itu sendiri. (b) Implikasi mental-intelektual-emosional yang semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar mengajar akan mampu menimbulkan nilai yang berharga dan gairah belajar menjadi makin meningkat. Komunikasi dua arah (seperti halnya pada teori pusaran atau kumparan elektronik) menantang pembelajar berkomunikasi searah yang kurang bisa membantu meningkatkan konsentrasi. Sifat melit yang disebut juga ingin tahu (curionsity) pembelajar dimotivasi oleh aktivitas yang telah dilakukan. (c) Upaya memperbanyak arah komunikasi dan menerapkan banyak metode, media secara bervariasi dapat berdampak positif. Cara seperti itu juga akan memberi peluang memperoleh balikan untuk menilai efektivitas pembelajar itu. (d) Dilihat dari segi pemenuhan meningkatkan mutu pendidikan di LP’TK (Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik) maka strategi dengan pendekatan CBSA layak mendapat prioritas utama. (Klausmeier, H.J.1980) 3. Prinsip-Prinsip Pendekatan CBSA

Prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik. Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi sebagai berikut:

a. Dimensi subjek didik

(5)

memang dirancang oleh guru. (4) Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan belajar sehingga dapat mencapai suatu keberhasilan tertentu, yang memang dirancang oleh guru. (5) Peranan bebas dalam mengerjakan sesuatu tanpa merasa ada tekanan dan siapapun termasuk guru.

c. Dimensi Guru

(1)Adanya usaha dan guru untuk mendorong siswa dalam meningkatka kegairahan serta partisipasi siswa secara aktif dalam proses belajar-mengajar.(2) Kemampuan guru dalam menjalankan peranannya sebagai inovator dan motivator. (3) Sikap demokratis yang ada pada guru dalam proses belajar-mengajar. (4) Pemberian kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan cara serta tingkat kemampuan masing-masing.

c. Dimensi Program

(1)Tujuan instruksional, konsep serta materi pelajaran yang memenuhi kebutuhan, minat serta kemampuan siswa; merupakan suatu hal yang sangat penting diperhatikan guru.(2) Program yang memungkinkan terjadinya pengembangan konsep maupun aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar.- Program yang fleksibel (luwes); disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

d. Dimensi situasi belajar-mengajar

(1)Situasi belajar yang menjelmakan komunikasi yang baik, hangat, bersahabat, antara guru-siswa maupun antara siswa sendiri dalam proses belajar-mengajar. (2) Adanya suasana gembira dan bergairah pada siswa dalam proses belajar-mengajar.

4. Strategi Pendekatan cara belajar siswa aktif

(6)

Belajar aktif menuntut guru bekerja secara profesional Selanjutnya, Belajar Aktif menuntut guru bekerja secara profesional, mengajar secara sistematis, dan berdasarkan prisip-prisip pembelajara yang efektif dan efisien. Artinya guru dapat merekayasa sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara sistematis dan menjadikan proses pembelajaran sebagai pengalaman yang bermakna bagi siswa.

Dengan demikian, belajar aktif diasumsikan sebagai pendekatan belajar yang efektif untuk dapat membentuk siswa sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai kemampuan untuk belajar mandiri sepanjang hayatnya, dan untuk membina profesionalisme guru. Umpan balik guru kepada siswa menjelaskan tentang prestasi belajar siswa yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan, juga kelemahan siswa yang perlu diperbaiki. Sebaliknya, umpan balik siswa kepada guru perlu diperhatikan sebagai masukan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berlangsung. (Sa’ud, S. U. 2009).

5. Karakteristik sekolah yang ber-CBSA dengan baik

(7)

7. Implikasi CBSA terhadap Sistem Penyampaian

Peningkatan kadar CBSA dari suatu proses pembelajaran berarti pula mengarahkan proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa, atau dengan kata lain menciptakan pembelajaran berdasarkan siswa (Student-Based Instruction). Konsekuensi yang harus diterima dari adanya pembelajaran berdasarkan siswa , ialah :1) Guru merupakan seorang pengelola.2) Guru dan siswa menerima peran kerjasama.3) Bahan-bahan pembllajaran diplih berdasarkan kelayakannya.4) Siswa dilibatkan dalam pembelajaran.5) Tujuan ditulis secara jelas.6) Semua tujuan diukur/ dites.( Anonim. 2010)

8. Jenjang keterampilan belajar aktif

Belajar aktif juga memungkinkan penilaian dilakukan dengan cara yang beragam, karena penilaian dengan satu cara saja biasanya kurang berhasil. Setiap jenis penilaian mempunyai kekuatan dan kelemahan tertentu. Oleh karena itu untuk menjaga keseimbangan penilaian atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap, berbagai cara penilaian perlu dilakukan. Penilaian hasil belajar siswa perlu dilakukan secara objektif, sehingga penilaian dapat membantu siswa untuk lebih berkembang mencapai tujuan belajarnya.

(Amri, S & Ahmadi, I.K. 2010) B. HASIL PENELITIAN/ARTIKEL

Dari hasil analisa dan observasi dari penelitian PUTU AGUS BRATAYADNYFAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) DENPASAR, 2010 dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

(8)

tahun ajaran 2009/2010 dengan kemampuan para mahasiswa mengikuti lomba yang berhubungan dengan bahasa Inggris yang menunjung kemampuan akademis para mahasiswa juga mempunyai efek yang positif sekali dan juga berhasil. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan lomba debat tingkat Institut/English Debating Contest (EBC) pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2009, wakil dari kelas fotografi tidak memperoleh gelar juara maupun juara harapan akan tetapi pada lomba debat tingkat Institut/English Debating Contest 2010 wakil dari kelas fotografi menjadi yang terbaik (rangking 1) dan juara harapan III (rangking 6).

Dari keempat (4) teori yang diungkapkan oleh H.C Lindgren dalam proses interaksi belajar mengajar di kelas, teori nomor 4 yaitu teori Interaksi optimal antara guru-siswa, dan antara siswa-siswalah yang terjadi di dalam proses belajar mengajar sehingga pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) telah berhasil dilaksanakan pada pada pelajaran bahasa Inggris semester genap kelas fotografi.( H.C Lindgren. 1976)

C. KERANGKA BERFIKIR

(9)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Untuk dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar disekolah diperlukan beberapa metode termasuk metode CBSA dalam pemecahan masalah. Karena dengan metode CBSA dalam pemecahan masalah aktivitas dan kreativitas belajar siswa dapat terlihat dari proses pembelajaran yang memang mensyaratkan mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berfikir kreatif dalam memecahkan masalah yang ada.

1. Ontologis; cabang ini menguak tentang objek apa yang di telaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari objek tersebut ? bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (sepert berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan?

2. Epistemologi berusaha menjawab bagaimna proses yang memungkinkan di timbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus di perhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/tehnik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?.

3. Aksiologi menjawab, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral?

(10)

Semoga dengan adanya metode belajar CBSA yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat membantu siswa maupun guru untuk lebih giat dan mempermudah siswa atau guru dalam prosees belajar mengajar .

DAFTAR PUSTAKA Sa’ud, S. U. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Amri, S & Ahmadi, I.K. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inofatif Dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Anonim. 2010. Paduan National University English Debating Championship (NUEDC). Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Direktorat Akademik.

Anonim. 2003. Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Tesis Dan Disertasi. Denpasar: Program Pascasarjana. Universitas Udayana.

Farisi, M.I. 1994. Laporan Penelitian Eksperimentasi model Pembelajaran The Inquiry-Conceptual Mata Kuliah Pendidikan IPS 2 Dalam Proses Tutorial PPD2. GSB.

(serial online) Agustus., [diambil pada 5 Agustus 2010] pada: URL: http://www.laboraturium-umsch.id/files/

H.C Lindgren. 1976. Cara Belajar Siswa Aktif. (serial online) Agustus., [diambil pada 5 Agustus 2010] pada: URL: http://www.laboraturium-umsch.id/files/

(11)

Referensi

Dokumen terkait

This  study  was  aimed  to  propose  the  instructional  materials  on  short  functional  texts  for  Senior  High  School  students  grade  X.  The  problem  of 

[r]

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak pemberian makanan jajanan yang mengandung gula kelapa diperkaya provitamin A dari minyak sawit merah

27 pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data. yang memenuhi standar data yang ditetapkan

Perkembangan desa yang memadukan pertumbuhan dengan kemandirian adalah formula yang ideal untuk diterapkan, namun demikian kondisi setiap desa yang berbeda-beda

[r]

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis

a. Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan pengamatan dan pencatatan 27. Penulis akan