ETIKA DALAM AUDITING
KELOMPOK 6
Nur Purwanti Fatimah (144020193)
M. Wahyu Seno Aji
(144020198)
Yunissa Wardiyanti A (144020219)
Etika Dalam Auditing
• Etika Auditing adalah suatu sikap dan perilaku menaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan menilai bukti-bukti secara objektif, yang berkaitan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi.
Kepercayaan Publik
•
Profesi akuntan memegang peranan
yang penting di masyarakat.
•
Kepentingan
publik
merupakan
kepentingan masyarakat dan institusi
yang
dilayani
anggota
secara
keseluruhan.
Kepercayaan Publik
• Auditor harus selalu bertanggung jawab terhadap laporan yang diperiksa dan mengeluarkan hasil yang sebenar-benarnya, jujur dalam bekerja.
• Menurunnya kepercayaan publik terhadap auditor dapat membuat auditor tersebut kehilangan banyak kliennya. Oleh karena itu, seorang auditor harus memiliki sikap independensi.
Tanggung Jawab Auditor Kepada Publik
•
Publik akan menuntut sikap profesionalitas dari
seorang auditor, komitmen saat melakukan
pekerjaan.
•
Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak
hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien
yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki
tanggung jawab juga terhadap publik.
Tanggung Jawab Dasar Auditor
The
Auditing Practice Committee
, yang
merupakan cikal bakal dari
Auditing Practices
Board
, di tahun 1980, memberikan ringkasan
(
summary
) tanggung jawab auditor:
•
Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan
•
Sistem Akuntansi
•
Bukti Audit
•
Pengendalian Intern
•
Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang
Tanggung Jawab Dasar Auditor
Di dalam kode etik profesional AKDA, ada 3
karakteristik dan hal-hal yang ditekankan untuk
dipertanggungjawabkan oleh auditor kepada
publik.
•
Auditor harus memposisikan diri untuk
independen, berintegritas, dan obyektif
•
Auditor harus memiliki keahlian teknik dalam
profesinya
•
Auditor
harus
melayani
klien
dengan
Independensi Auditor
•
Independensi adalah keadaan bebas
dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh
pihak lain, tidak tergantung pada orang
lain.
•
Independensi juga berarti adanya
kejujuran dalam diri dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya
pertimbangan yang objektif tidak
Indenpendensi Auditor
Terdapat tiga aspek independensi seorang auditor,
yaitu sebagai berikut:
•
Independence in fact
(independensi dalam fakta)
– Auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi,
keterkaitan yang erat dengan objektivitas.
•
Independence in appearance
(independensi dalam
penampilan)
– Pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan
dengan pelaksanaan audit.
•
Independence in competence
(independensi dari
sudut keahliannya)
– Independensi dari sudut pandang keahlian terkait erat
Indenpendensi Auditor
Independensi akuntan publik mencakup dua aspek,
yaitu :
•
Independensi sikap mental
•
Independensi penampilan
Selain
independensi
sikap
mental
dan
independensi penampilan, Mautz mengemukakan
bahwa independensi akuntan publik juga meliputi :
•
Independensi
praktisi
(
practitioner
independence
)
Peraturan Pasar Modal dan Regulator
Mengenai Independensi Akuntansi
Publik
• Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995
memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.
• Penilaian kecukupan peraturan perlindungan investor
pada pasar modal Indonesia mencakup beberapa komponen analisa yaitu;
– Ketentuan isi pelaporan emitmen atau perusahaan
publik yang harus disampaikan kepada publik dan Bapepam;
– Ketentuan Bapepam tentang penerapan internal
control pada emitmen atau perusahaan publik;
– Ketentuan Bapepam tentang, pembentukan Komite
Audit oleh emiten atau perusahaan publik;
– Ketentuan tentang aktivitas profesi jasa auditor
Peraturan Pasar Modal dan Regulator
Mengenai Independensi Akuntansi
Publik
• Wewenang Bapepam
– Memberikan izin, persetujuan, pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal, dan melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
• Tugas pengawasan Bapepam
Peraturan Pasar Modal dan Regulator
Mengenai Independensi Akuntansi Publik
Ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bapepam antara lain adalah Peraturan Nomor: VIII.A.2/Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002 tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
• Periode Audit adalah periode yang mencakup periode laporan keuangan yang menjadi objek audit, review, atau atestasi lainnya.
• Periode Penugasan Profesional adalah periode penugasan untuk melakukan pekerjaan atestasi termasuk menyiapkan laporan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan.
• Anggota Keluarga Dekat adalah istri atau suami, orang tua, anak baik di dalam maupun di luar tanggungan, dan saudara kandung.
• Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional yang hanya akan dibebankan jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut.