• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tasawuf dalam Hierarki ilmu ilmu Islam (16)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tasawuf dalam Hierarki ilmu ilmu Islam (16)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Tasawuf dalam Hierarki ilmu-ilmu Islam

Disampaikan Oleh :

Heni Puspita Sari

NIM : 0705162006

Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Dr. Ja’far M.A

Program Study :FISIKA

Semester : II

Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sumatera Utara

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Tasawuf merupakan suatu ajaran untuk mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Allah bahkan kalau bisa menyatu dengan Allah melalui jalan dan cara, yaitu maqamat dan ahwal. Hierarki merupakan urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan). Dalam hal ini tasawuf memiliki hierarki dalam ilmu-ilmu islam. Pada makalah ini akan di jelaskan mengenai kedudukan tasawuf dalam ilmu-ilmu islam

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis ilmu dalam islam ?

2. Bagaimana kedudukam tasawuf dalam islam ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui jenis ilmu dalam islam

2. Memahami kedudukan tasawuf dalam islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi ilmu dalam islam

Ilmu dalam islam dapat di klasifikasikan berdasarkan sudut pandang islam oleh para ulama. Berikut ini pengklasifikasian ilmu tersbut oleh beberapa ulama, antara lain :1

1. Ibn khaldun

Ibn khaldun mengkalsifikasikan ilmu menjadi dua jenis, yaitu :

 Ilmu-ilmu hikmah dan filsafat (ulum al-hikmiyah al-falsafiyyah ) diperoleh dari akal manusia

 Ilmu yang diajarkan dan ditransformasi (ulum al-naqliyah al-wadhi’iyah) bersumber kepada syariat islam (Al-quran dan hadis )

(3)

2. Al – Ghazali

Al – Ghazali mengklasifikasikan berdasarkan cara memperoleh ilmu, yaitu :

 Ilmu yang dihadirkan (ilm al-hudhuri/presential)

 Ilmu yang dicapai (ilm al-hushuli )

3. Ibn al-Qayyim al-Jauziyah

Ibn al-Qayyim al-Jauziyah mengklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu :

 Ilm Jaliyun (didasari observasi , eksperimen dan silogisme)

 Ilm Khafiyun (ilmu makrifat)

 Ilm Laduniyun (didasari ilmu dari Allah )

4. Syed Muhammad Naquib al-attas

Syed Muhammad Naquib al-attas mengklasifikasikan ilmu menjadi dua yaitu :

 Ilm pemberian Allah (the God given knowledge) disebut ilmu-ilmu agama (the religious science)

 Ilm capaian (the acquired knowledge) yang disebut ilmu-ilmu rasional, intelektual dan filosofis (the rational, intellectual and philosophical science)

B. Kedudukan tasawuf dalam islam

Tiap- tiap ulama diatas meletakkan tasawuf di dalam kategori yang berbeda, seperti Ibn Khaldun yang mengkategorikan tasawuf di dalam kategori ilmu yang diajarkan dan di transformasikan (ulum al-naqliyah al-wadhi’iyah). Al –Ghazali mengkategorikan tasawuf di dalam kategori ilmu yang dihadirkan (ilm al-hudhuri/presential). Ibn Qayyim al-Jauziyah mengkategorikan tasawuf di dalam ilmu Jaliyun (didasari observasi, eksperimen dan silogisme). Syed Muhammad Naquib al-attas mengkategorikan tasawuf sebagai metafisika islam yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama (the religious science). Berdasarkan para ulama menempatkan tasawuf di dalam bidang-bidang tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tasawuf merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama.

Dari aspek pembahasan, tasawuf membicarakan empat pokok persoalan, yaitu :2

1. Pembahasan tentang mujahadah (al-mujahadah), zauq (al-dzawq), intropeksi diri (muhasabahal-nafs), dan tingkatan-tingkatan spiritual (al-maqamat)

2. Penyingkapan spiritual (al-kasyf) dan hakikat-hakikat (al-haqiqah) alam gaib (alam al-gayb)

3. Keramat wali (al-karamat)

4. Istilah-istilah kaum sufi yang diungkap pasca mabuk spiritual (al-syathahat)

(4)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam islam tasawuf pun memiliki kedudukan yang dikemukakan oleh para ulama. Meskipun kategori nya berbeda tetapi tetaplah menjadi bagian ilmu dalam islam. Ajaran-ajaran tasawuf ini bersumber dari Al-quran, Hadist dan perbuatan-perbuatan sahabat. Tujuan tertinngi dari seorang sufi adalah untuk mendektakan diri kepada Allah atau kalau bisa menunggal Allah.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Kompleksitas – kompleksitas perusahaan – perusahaan besar yang sedang berkembang saat ini sangat dituntut untuk menggunakan sistem pengelolaan yang cukup simpel namun

Hasil dari penelitian ini adalah perencanaan strategis pengembangan sistem informasi smart campus di Politeknik Indonusa Surakarta yang terdiri dari 24 sistem

Secara keseluruhan aktivitas pembelajaran mengalami peningkatan baik dari aktivitas siswa maupun aktivitas guru. Perhatian siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai

Dengan adanya sistem informasi geografis berbasis web tersebut akan memberikan alternatif kemudahan kepada masyarakat untuk mencari informasi mengenai lokasi

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga.

Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa. Peneliti bekerjasama dengan wali kelas dalammelaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan

Hasil observasi siswa menggunakan lembar observasi siswa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aspek pengamatan pada lembar observasi siswa disesuaikan dengan

In this paper, the hybrid control architecture uses hierarchical structure of IT2 fuzzy sets (IT2FS) to avoid the huge rule base due to the embedded platform and modular