• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keselamatan dan kesehatan kerja (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Keselamatan dan kesehatan kerja (4)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Keselamatan dan kesehatan kerja

Ahmad Yuniar Ifkar 1

Abstrak

Setiap proses produksi dalam suatu perusahaan tidaklah lepas dari segala bahaya resiko kecelakaan kerja terhadap para tenaga kerja. Maka, dalam suatu

peruasahaan diperlukan program keselamatan kerja (K3) guna mengurangi dan mencegah kecelakaan kerja. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui keselamatan kerja (K3). Metode pengumpulan data penelitian ini adalah analilis deskriptif. Kata kunci : tenaga kerja, keselamatn dan kesehatan kerja (K3)

Pendahuluan

Sering kali karna alas an kerja efisensi kerja, terjadi kelalain terhadap bahaya yang bermacam, misalnya pengunaan alat yang rusak yang dapat menimbulkan bahaya atau kecelakaan kerja. Ada juga alat yang sudah kadaluarsa (missal: APAR) tetap digunakan dengan alas an selama ini aman-aman saja. Upaya optimalisasi memang di perlukan tetapi harus di memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja. Banyak pihak yang menyadari bahwa biaya yang terjadi akibat adanya suatu kecelakaan kerja jauh lebih besar dan menimbulkan bukan hanya kepada para pekerja,tetapi juga perusahaan, masyarakat dan kungkungan. Besarnya biaya untuk rehabilitasi kecelakaan dan penyakit akibat kerja harus di tekan dengan upaya pencegahan.

Dengan demikian diperlukan tindakan yang efisien untuk mengatasi bahaya yang timbul dalam tempat kerja.

Selanjutnya disampaikan beberapa permasalahan K3 yang ada di Indonesia:

(2)

A. PT jamsostek menyampaikan bahwa tahun 2013 terdapat 103.285kasus kecelakaan kerja di Indonesia.

B. Indonesia mengalami degradasi keselamatan yang sudah mendekati kulminasi, jika tidak di lakukan langkah pengendalian, maka korban akan semakin meningkat.

C. Degradasi keselamat kerja terjadi akibat transisi dari masyarakat agraris menuju industry, dari low risk society ke high risk society. Potensi bahaya berbanding lurus dengan tingkat resiko atau potensi bahaya dan

dampaknya semakin besar.

D. Kecelakaan akan berdampak daya saing tingkat global.

E. Budaya keselamatan berbandinf lurus dengan tingkat kesejahteraan. F. Sebagai masyarakat merasa tidak membutuhkan keselamatan.

Keselamatan bahkan memandang K3 sebagai barang mewah.

G. K3 sulit berkembang sehingga perlu peran pemerintah memberikan perlindungan keselamatan.

Disini saya akan menjelaskan hasil pembahasan saya yaitu keselamatan kerja

Hasil dan Pembahasan

Keselamatan kerja atau Occupation safety, adalah istilah sehari-hari sering di sebut dengan safety, o;eh maerican society of safety engineers (ASSE) di artikan sebagai bidang kegiatan yang di tujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja. Sumber lain mengatakan bahwa, keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengelolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab keseluruhan organisasi. Lini dan staf sama-sama bertanggung jawab, dan antar keduanya perlu adanya

koordinasi serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Kinerja perusahan yang di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sifatnya relative, karna tidak ada

keselamatan kerja yang mencapai sempurna. Dengan demikian selalu di upayakan perbaikan. Kesehatan kerja ialai ilmu yang mempelajari hubungan antara pekerjaan dan kesehatan. Hubungan ini dapat terjadi dua arah. Arah pertama adalah

(3)

Dalam hal tersebut pertama di pelajari masalah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Dalam hal kedua di pelajari bagaimana pekerjaan yang sakit agar tetap menjalankan pekerjaan secara produktif. Kesehatan kerja meliputi segala upaya untuk mencegah penyakit akibat kerja dan penyakit lainnya kepada tenaga kerja. Tujuannya adalah agar tenaga kerja di tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan kondisi mentalnya sehingga setiap tenaga kerja berada dalamkeadaan sehat dan sejahtera pada saat ia mulai bekerja sampai masa baktinya.

Tujuan, saran dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja program keselamatan dan kesehatan kerja di tujukan untuk mencapai sasaran jangka panjang.

Dalam keadaan tertentu manajer kesalamatan dan kesehatan kerja dapat menyusun program cepat (Crash Program) untuk mencapai sasaran yang

mendesak. Occupational safety and health administration, suatu badan yang berwenang mengawasi keselamatan kerja di amerika serikat, menyarankan 4 program keselamatan dan kesehatan kerja sebagai berikut:

(1) Kemauaan (commitment) manajemen dan ketertiban kerja, (2) Analisis resiko tempat kerja,

(3) Pencegahan dan pengadaian bahaya, (4) Pelatihan pekerja, penyelia,

Sasaran manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ialai mengurangi dan menghilangkan factor-faktor yang berperan dalam kejadian kecelakaan dan

penyakit akibat di tempat kerja sehingga berwujud suatu tempat kerja yang aman dan sehat mendukung proses berproduksi yang efisiensi dan produktif. Sedangkan dalam UUNo.1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 tentang keselamatan kerja, di sebutkan bahwa tujuan pemerintah menbuat aturan keselamatan kerja adalah sebagai berikut:

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan, 2. Memberi pertolongan kepada kecelakaan,

3. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja,

4. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, 5. Memperoleh penerangan yang cukup,

(4)

8. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban,

9. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, dan cara proses kerjanya,

10.Mengamankan memelihara segala jenis bangunan, 11.Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya,

12.Menyesuaikan dan menyempurnakan pengaman pada perkerja yang bahaya kecelakaannya menjadi tambahan tinggi kecelakaan kerja secara umum, kecelakaan selalu di artikan sebagai “kejadian yang tak terduga”

Kesimpulan

Keselamat kerja merupakan tanggung jawab keseluruhan organisasi. Lini dan staf sama-sama bertanggung jawab, dan antar keduanya perlu adanya koordinasi serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Kinerja perusahaan di bidang

keselamat dan kesehatan kerja yang mencapai semprna. Dengan demikian selalu dapat diupayakan perbaikan. Kesehatan kerja ialah ilmu yang mempelajari dua arah. Arah pertama ialah bagaimana pekerjaan mempengaruhi kesehatan, sedangkan arah kedua ialah bagaimana kesehatan mempengaruhi pekerjaan.

Daftar pustaka

Sudiajeng, 2004. Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas, Surakarta: UNIBA

Referensi

Dokumen terkait

Proseding Workshop Program Pelita VII PUSLITBANG Oseanologi LIPI dalam Rangka Menyongsong Penelitian Kelautan Abad 21, Jakarta 2-4 April 1997.. Kualitas Perairan bagi Kehidupan

Tipe administratif kepemimpinan ini mampu menyelengarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pimpinannya biasanya terdiri dari teknokrat dan

Demikian pengumuman dari kami harap menjadikan maklum.

Mengawali sambutan, marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas izinNya pada pagi hari ini kita berada di sini dalam keadaan bahagia

Kelompok kerja Bagian Layanan Pengadaan Barang Jasa, telah melaksanakan tahapan Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen Pengadaan dengan metode tanya jawab secara elektronik

mengarahkan mereka dari metode informal mereka ke arah yang lebih formal atau standar;(4) interaktivitas, negosiasi secara eksplisit, intervensi, kerjasama dan evaluasi sesama

Sedangkan untuk Mobile augmented reality sendiri adalah sebuah antar muka berbasis AR yang memiliki potensi menjadi zero-click interface dari Internet of Things ini

Dimana dapat di tunjukan dari hasil olah data kuisioner yang menunjukan sebanyak 27 orang atau 90% dari total responden yang mengharapkan adanya usaha car wash