• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matemati (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matemati (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik

Agar diperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka harus menggunakan

teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematik yang dilaksanakan

pada akhir pengembangan kompetensi. Tes tersebut dilaksanakan untuk mengetahui

kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan matematik dengan

langkah-langkah pemecahan menurut Polya, serta penguasaan peserta didik terhadap

materi yang telah diberikan pada tiap tindakan pembelajaran.

Untuk menggali kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dilakukan tes

kemampuan pemecahan masalah matematik. Tes ini diberikan sebelum pembelajaran

(pretes) dan sesudah pembelajaran (postes).

1) Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik

Berdasarkan Pedoman penskoran tes kemampuan pemecahan masalah yang akan

digunakan seperti pada Tabel berikut:

Tabel 3.1

Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik

Sk soal/tidak ada jawaban

1 Interpretasi soal kurang

tepat/salah menginterpretasi kan sebagian

Merencanakan strategi penyelesaian yang tidak relevan

Melaksanakan prosedur yang

benar dan

mungkin menghasilkan

(2)

soal jawaban benar tetapi salah perhitungan/pen yelesaian tidak lengkap

2 memahami soal dengan baik

Membuat strategi penyelesaian yang kurang relevan mendapat hasil yang benar

Pengecekan dilaksanakan untuk melihat kebenaran proses

3 Membuat rencana

strategi penyelesaian yang benar, tetapi tidak lengkap

4 Memahami rencana

strategi penyelesaian yang benar, dan mengarah pada jawaban yang benar

Skor Maksimal

kedua. Rumus untuk menentukan skornya adalah sebagai berikut :

S=U1+U2

2

Keterangan : S = Skor Akhir

U1 = Skor tes kemampuan pemecahan masalah ke-1 U2 = Skor tes kemampuan pemecahan masalah ke-2

Prosentase kesulitan pemecahan masalah matematik dilakukan untuk melihat pada

tahap manakah siswa-siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematik

(3)

Prosentase tersebut diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

Pi=

Pi, j

n , dengan Pi , j=

Si, j NxS Mi x100

Keterangan :

Pi = Prosentase kesulitan pemecahan masalah matematik pada tahap ke-i

Pi, j = Prosentase kesulitan pemecahan masalah matematik pada tahap k-i dari soal

ke-j

Si, j = Skor yang diperoleh siswa pada tahap ke-I dari soal ke-j

N = Jumlah siswa pada suatu kelas

n = Jumlah skor ulangan harian ke-1 dn ke-2 pada suatu kelas

Gambar

Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

...,.... LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU. SMA

Sebuah segienam berat uran dan sebuah segit iga sama sisi mempunyai keliling yang sama.. Dua buah dadu dilemparkan

Tabungan Energi (TE) bisa bernilai positif (+) atau negatif (-) tergantung dari bentuk energi yang kita keluarkan pada saat berusaha. Contoh : Korupsi bentuk usaha

Ayat-ayat yang telah disebutkan menerangkan bahwa perbuatan kaum Nabi Luth yang hanya melakukan hubungan seksual kepada sesama laki-laki melepaskan syahwatnya hanya

Penelitian ini bertujuan meminimalkan total jarak yang ditempuh untuk distribusi produk ke lebih dari satu toko dengan menggunakan metode savings matrix dan mengetahui

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Terkait dengan informasi kepemilikan perusahaan lain, Anda hanya dapat melakukan hal berikut jika diperbolehkan oleh hukum atau pemilik informasi tersebut: (Baca slide). [BUKA

WAKIL KETUA KELAS Rocky Suharlianto. SEKSI IBADAH M.Hafid Chaniago