• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan,percobaan,dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan - LP 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan,percobaan,dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan - LP 1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LP 1 HANDOUT

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.

2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan,percobaan,dan kajian literatur serta peranannya bagi

kehidupan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Kognitif Tujuan Pembelajaran

1 Menjelakan ciri-ciri umum dalam kingdom fungi.

1. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri umum dalam kindom fungi,setelah membaca handout dan mengisi LDS.

2. Siswa mampu menjelaskan

terutama di musin hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap.Akan tetapi ,jamur juga

dapat ditemukan hampir disemua tempat dimana ada materi organik.Jika lingkungan di sekitar

mongering,jamur akan menjalani tahapan istirahat atau menghasilkan spora.Cabang ilmu biologi

yang mempelajari tentang jamur disebut mikologi.Jamur bersifat heterotrof saprofit atau

(2)

Jamur memiliki ciri-ciri:

a. Merupakan organisme eukariota yang menghasilkan spora.

b. Dinding selnya tidak mengandung selulosa,melainkan karbohidrat komplek (termasuk

kitin).

c. Tidak memiliki flagel dalam daur hidupnya.

Pada umumnya jamur mempunyai sel banyak (multiseluler) misalnya jamur merang dan

jamur tempe, tetapi ada juga yang bersel tunggal (uniseluler) seperti ragi.Jamur yang multiseluler

ter susun atas benang-benang yang disebut dengan hifa. Apabila dilihat dengan mikroskop

tampak bentuk hifa ini bersekat-sekat (bersepta) dan tidak bersekat, seperti tampak pada Gambar

Dari Gambar 6.2 tampak bahwa pada hifa yang bersekat, tiap sekat terdapat satu sel yang

(3)

di dalam sitoplasma yang disebut dengan sinositik. Seperti yang terlihat pada mikroskop, sel-sel

jamur ini sudah memiliki membran inti sel, sehingga dikelompokkan sebagai organisme

eukariotik. Dinding sel jamur ini terbuat dari kitin yang dapat memberikan bentuk dari sel-sel

jamur. Jalinan/kumpulan hifa-hifa ini akan membentuk suatu miselium, dan miselium inilah

yang tumbuh menyebar di atas substrat dan berfungsi sebagai penyerap makanan dari

lingkungannya. Seperti yang kita ketahui bahwa jamur tidak mempunyai klorofil, jadi dia tidak

dapat berfotosintesis, sehingga hidup secara heterotrof dengan memperoleh zat makanannya

dengan cara menyerap dari lingkungannya atau substratnya. Tetapi makanannya yang masih

berbentuk senyawa-senyawa kompleks akan diuraikan terlebih dahulu di luar sel jamur, yaitu

dengan menghasilkan enzim- enzim hidrolitik ekstraseluler.

Makanan jamur bisa berasal dari sumber-sumber seperti :

1. Fungi saprofit menyerap zat-zat makanan dari bahan organik yang sudah mati,seperti

pohon yang sudah tumbang,bangkai hewan,atau buangan organisme hidup.

2. Fungi parasitik menyerap zat-zat makanan dari sel-sel yang masih hidup

3. Fungi mutualistik juga menyerap makanan dari organisme inang,,akan tetapi fungi

tersebut membalasnya dengan fungsi yang menguntunngkan bagi pasangannya dalam

hal tertentu, misalnya membantu suatu tumbuhan di dalam proses pengambilan

(4)

Cara Bereproduksi jamur (fungi)

Gambar di atas adalah siklus hidup jamur secara umum, spora haploid dihasilkan secara

aseksual dan seksual.Dihasilkan oleh hifa khusus ,yaitu suatu miselium,sebagian besar spora

aseksual disebarkan secara meluas oleh angina tau air dan berkecambah pada permukaan yang

lembap.Reproduksi seksual pada banyak spesies jamur meliputi dua singami(penyatuan sel-sel

seksual) yang berbeda. Tahapan pertama yang disebut plasmogami ,adalah penyatuan sitoplasma

(hifa) dua misellia yang bertetangga. Plasmogami akan menghasilkan suatu tahapan dikariotik

yang ditandai dengan n+n, karena nucleus haploid dari masing-masing induk membentuk

pasangan akan tetapi tidak menyatu. Selama tahapan singami kedua , yang disebut

kariogami,nucleus haploid itu menyatu,menghasilkan tahapan diploid.Kemudian pembelahan

meiosis akan mengarah ke pembentukan spora haploid yang secara genetic beragam.

Secara alamiah, jamur dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan

(5)

untuk membentuk dua sel anak yang serupa, penguncupan, yaitu dengan cara sel anak yang

tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya atau pembentukan spora. Spora aseksual ini

berfungsi untuk menyebarkan speciesnya dalam jumlah yang besar dengan

melalui perantara angin atau air.

Ada beberapa macam spora aseksual, di antaranya seperti berikut:

a. Konidiospora, merupakan konidium yang terbentuk di ujung atau di sisi hifa. Ada yang

berukuran kecil, bersel satu yang disebut mikrokonidium,sebaliknya konidium yang

berukuran besar dan bersel banyak disebut makrokonidium.

b. Sporangiospora, merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung yang

disebut sporangium, pada ujung hifa khusus.

Ada dua macam sporangiospora yang tidak bergerak (nonmotil) disebut aplanospora dan

sporangiospora yang dapat bergerak karena mempunyai flagela yang disebut zoospora.

a. Oidium/artrospora, yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk karena terputusnya sel-sel

hifa.

b. Klamidospora, merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, dan sangat resisten

terhadap keadaan yang buruk. Spora ini terbentuk dari sel-sel hifa yang somatik.

(6)

Perkembangbiakan jamur secara seksual dilakukan dengan peleburan inti sel/nucleus dari

dua sel induknya. Reproduksi secara seksual ini lebih jarang dilakukan dan jumlahnya lebih

sedikit dibandingkan secara aseksual. Perkembangbiakan ini terjadi apabila berada dalam

keadaan tertentu. Seperti halnya spora asek- sual jamur, jenis spora seksual jamur pun

(7)

Kingdom fungi dibagi menjadi empat divisi yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur penghasil spora, teriri dari yaitu:

1. Zygomycota (kelas Zygomycetes)

1). Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati

2). Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua

3). Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora

Contohnya : Rhizopus sp

o Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan), sporangiofor (tangkai sporangium)

(8)

Contoh lain dan perannya

 Mucor mucedo Hidup pada kotoran ternak

 Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah  Rhizopus oryzae Jamur tempe/untuk membuat tempe

 Rhizopus nodusus Menghasilkan asam laktat  Plasmopora viticola Parasit pada anggur 2. Ascomycota

Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hisup di kotoran ternak disebut koprofil, ada juga yang parasit pada tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.

Cara berkembangbiak ada dua cara:

a.Secara vegetatif.

Dengan cara kalmidospora (spora berdinding tebal), fragmentasi (pemisahan sebagian csbang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru), tunas/kuncup (budding) yaitu pada Saccharomyces.

b.Secara generatif

Dengan menghasilkan spora yang dibentuk di dalam askus. Askus-askus itu berkumpul dalam badan yang disebut askokarp

Contohnya:

Nama Jamur dan Perannya

(9)

membuat kecap, Aspergillus nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga, Laboulbenia parasit pada serangga, Claviseps purpurea bahan obat-obatan, Reosellina arcuata hidup pada potongan akar, Nectria cinabarina parasit pada kayu manis, Neurospora sitophila untuk membuat oncom

3. Basidiomycota

Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Cara reproduksi : vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium) dan secara generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan spora yang disebut basidiospora)

Contohnya:

Nama Jamur Perannya

Puccinia graminis parasit pada rumput-rumputan, Ustilago vireus parasit pada padi, Ustilago maydis parasit pada jagung, Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan, Auricularia polytrica jamur kuping, dapat dimakan, Amanita phalloides menghasilkan racun falin yang merusak darah, Ustilago compestris jamur kaleng, Amanita muscaria menghasilkan racun muskarin yang dapat membunuh lalat, Pleurotes (jamur tiram) enak dimakan, Exobasidium vexans parasit pada tanaman, Corticium salmonella jamur upas, parasit pada pohon buah-buahan dan karet

4. Deuteromycota

a.Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti)

(10)

generetif oleh Dodge (1927) dan Dwijosoeputro (1961), jamur ini dikelompokkan ke dalam Ascomycotina dan namanya diganti menjadi Neurospora sitophila.

Contohnya:

Helminthosprium oryzae parasit pada padi, Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah

Gambar

Gambar di atas adalah siklus hidup jamur secara umum, spora haploid dihasilkan secara

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh Dosen dan Staff program studi Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara yang telah memberikan

(Sastrawijaya 2000), indeks keseragaman (e) memperlihatkan nilai rata-rata keseragaman yang berbeda antar stasiun pada stasiun 3 dan 1 yaitu sebesar 0,88 dan 0,84

Swap yields consist of three factors driving treasury yields, one influencing credit risk,. and the remaining one influencing

Seroreverter : Anak yang lahir dari ibu HIV(+),antibodi HIV negatif setelah dua kali pemeriksaan pada usia 6-18 bulan, atau satu kali negatif secara ELISA pada usia > 18 bulan

STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. Moreover, by doing writing, the students become involved with the new language, trying to express their ideas and use eyes,

Demikian pengumuman ini kami sampaikan sebagai bahan untuk diketahui, atas perhatiannya diucapkan banyak terima kasih. Tanggal, 22

Batas laut wilayah yang disepakati dalam perjanjian tersebut adalah kelanjutan dari garis batas laut wilayah yang telah disepakati sebelumnya pada perjanjian antara Republik

Finally, ccharacteristicss of the media developed are (1) media of waterfalls and ladders consists of a game board, 4 pieces pawns, 1 dice, cards matter, and the rules of the