• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KEBIJAKAN ANGGARAN DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMBANGUNAN

KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

(A St udy on Budget Pol i cy t o Suppor t Food Secur i t y i n Lampung Bar at Di st r i ct )

Indra Gunawan1, Draj at Mart iant o2, dan Yayuk F. Baliwat i2

1

Program St udi Manaj emen Ket ahahan Pangan (MKP), Sekolah Pascasarj ana, IPB.

2

Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB Tel: 0251-8628304/ 8621258; Fax: 0251-8625846/ 8622276

ABST RACT

Thi s r esear ch ai ms t o anal yze t he l ocal gover nment budget pol i ci es i n suppor t i ng f ood secur i t y dvel opment i n Lampung Bar at Dist r i ct . The desi gn of t hi s st udy i s r et r ospect i ve usi ng seondar y dat a f r om r el at ed i nst i t ut i ons i n Lampung Bar at . To i dent i f y t he shar e of cr edi t and debi t of l ocal budget or APBD, a Compar at ive Budget St at ement (CBS) i s used, and t o ident i f y t he budget pr opor t i on f or f ood secur i t y or ient ed pr ogr ams/ act i vi t i es, t he Cont ent Anal ysi s met hod i s appl i ed. Fr om t he CBS anal ysi s r esul t , i t i s r eveal ed t hat t he bi ggest shar e i s f r om Dana Al okasi Umum (DAU) or Gener al Al l oct ai on Fund, account i ng f or 66. 25% and t he smal l est shar e i s f r om Local Or i gi nal Revenue or Pendapat an Asl i Daer ah (PAD), whi ch i s onl y ar ound 1. 60%. The shar e of Devel opment Budget i s appr oximat el y 57. 58%, whi l e t he shar e of Rout i ne Budget is 42. 42%. It is al so f ound t hat t he Local Budget has i ncr eased const ant l y dur ing t he l ast 5 year s wi t h t he aver age i s Rp. 304 068 008 767. Fr om t hi s amount , Rp24 286 406 768 or about 7. 6% per annum has been al l ocat ed f or f ood secur i t y devel opment .

Keywords: budget pol i ci es, f ood secur it y, Lampung Bar at

PENDAHULUAN

Pangan merupakan kebut uhan dasar ma- nusia paling ut ama, karena it u pemenuhan pa-ngan merupakan bagian dari hak asasi individu. Pembangunan ket ahanan pangan bert uj uan un- t uk memenuhi kebut uhan pangan masyarakat secara adil merat a baik j umlah maupun mut u gizinya. Dimensi pembangunan ket ahanan pa- ngan sangat luas dan bersif at lint as sekt or de- ngan pendekat an lint as disiplin. Ket ahanan pa- ngan merupakan prasyarat dasar yang harus di- miliki oleh suat u daerah ot onom. Perat uran Pemerint ah (PP) Nomor 38 t ahun 2007 menj e- laskan bahwa ket ahanan pangan merupakan urusan waj ib. Dit inj au dari kondisi wilayah, so- sial, ekonominya dikait kan dengan pemba- ngunan ket ahanan, Kabupat en Lampung Barat memiliki beban yang sangat berat karena diha- dapkan ket erbat asan anggaran unt uk pemba- ngunan ket ahanan pangan dan sekt or lain.

Penelit ian ini bert uj uan unt uk mengana- lisis kebij akan anggaran pemerint ah dalam pembangunan ket ahanan pangan di Kabupat en Lampung Barat , dengan t uj uan khusus yait u: 1) menganalisis APBD dari sisi penerimaan dan pengeluaran/ belanj a, 2) menet apkan ruang lingkup program/ kegiat an dalam rangka pem- bangunan ket ahanan pangan, 3) menganalisis besaran alokasi anggaran pemerint ah dalam

mendukung pembangunan ket ahanan pangan di Kabupat en Lampung Barat .

Penelit ian ini diharapkan dapat membe- rikan manf aat dalam hal: 1) kepent ingan prak- t isi, sebagai masukan bagi Pemerint ah Kabupa- t en Lampung Barat dalam menet apkan kebi- j akan anggaran yang t epat guna (cost ef f ect -i ve) khususnya dalam rangka mendukung pem- bangunan ket ahanan pangan di Wilayah Lam- pung Barat sehingga diharapkan dapat meman- t apkan ket ahanan pangan, 2) kepent ingan aka- demis, sebagai bahan inf ormasi unt uk menam- bah ref erensi t ent ang pembangunan ket ahanan pangan di Kabupat en Lampung Barat .

METODE PENELITIAN

Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

(2)

Pengolahan dan Analisis Data

Analisis dat a dilakukan secara deskript if at au menggambarkan keadaan nyat a yang t er-j adi pada sampel yang diamat i dengan dasar pada pemahaman konsepsi sert a pandangan at as t eori yang t erkait , dengan t ahapan seba- gai berikut :

1. Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah Kabupat en Lampung Barat

Unt uk menget ahui besarnya penerima- an dan pengeluaran APBD pada t iap-t iap prog- ram/ kegiat an dilakukan dengan membanding- kan ant ara pengeluaran yang dialokasikan pada anggaran pengeluaran rut in dan pengeluaran pembangunan dengan t ot al j umlah anggaran, dengan menggunakan analisis Compar at i ve Budget St at ement (CBS).

2. Penet apan ruang lingkup program dan ke- giat an dalam rangka pembangunan ket a- hanan pangan dan gizi.

Penet apan ruang lingkup program dan kegiat an pembangunan ket ahanan pangan dan gizi, dilakukan dengan mengumpulkan dat a se- kunder yang t erdiri at as perat uran perundang-an t erkait ket ahperundang-anperundang-an pperundang-angperundang-an, dokumen kese- pakat an Bupat i/ Walikot a pada rapat koordina- si DKP t ahun 2007, KUKP, Rencana Aksi Nasio- nal Pangan dan Gizi (RANPG) 2006 - 2010, dila- kukan ident if ikasi lalu dianalisis unt uk mene- t apkan ruang lingkup program dan kegiat an da- lam rangka pembangunan ket ahanan pangan.

3. Analisis Anggaran program dan kegiat an un- t uk menget ahui besaran dan alokasi ang- garan pembangunan ket ahanan pangan.

Dat a sekunder yang diperoleh dari Per- da APBD t ahun 2003 - 2007 dianalisis dengan met ode Cont ent Anal ysi s. Analisis isi (cont ent anal ysi s) adalah penelit ian yang bersif at pem- bahasan mendalam t erhadap isi suat u inf orma- si t ert ulis dalam hal ini isi Perda APBD. Dari analisis isi diperoleh t ot al anggaran ket ahanan pangan pada t iap t ahun anggaran dari t ahun 2003 sampai dengan 2007, sehingga dapat t er- lihat kebij akan anggaran yang mendukung pembangunan ket ahanan pangan di Kabupat en Lampung Barat .

HASIL DAN PEMBAHASAN

APBD Kabupaten Lampung Barat

Sesuai konsep perimbangan keuangan pusat dan daerah yang t erkandung dalam Undang–undang 33 t ahun 2004 t ent ang Perim-bangan Keuangan Ant ara Pemerint ah Pusat dan Pemerint ahan Daerah maka pelaksanaan f ungsi

pembiayaan pembangunan desent ralisasi dae- rah dibiayai oleh Anggaran Pendapat an dan Be- lanj a Daerah (APBD). Berdasarkan pengelom- pokkan penerimaan APBD Kabupat en Lampung Barat , maka komposisi penerimaan APBD diba- gi at as 4 kelompok, yait u: 1) pendapat an Asli Daerah/ PAD (paj ak daerah, ret ribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipi- sahkan, sert a lain-lain pendapat an asli daerah yang sah), 2) dana perimbangan (bagian hasil paj ak/ bukan paj ak dan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi ha- sil paj ak dan bant uan keuangan propinsi), 3) bant uan dana penyeimbang dari pemerint ah, dan 4) sisa lebih perhit ungan anggaran t ahun lalu.

Jumlah APBD Kabupat en Lampung Ba- rat selama kurun wakt u lima t ahun dari t ahun 2003 sampai t ahun 2007 t erus mengalami pe- ningkat an, dari Rp. 214 757 744 650 pada t a- hun 2003 menj adi Rp. 218 394 094 282 pada t ahun 2004 (meningkat 1. 69%), t ahun 2005 se- besar Rp. 248 722 297 850 (meningkat 13. 89%), t ahun 2006 nilainya j adi Rp. 355 848 209 450 (meningkat 43. 07%) dan t ahun 2007 berj umlah Rp. 482 617 697 605 (meningkat 35. 62%). Laj u peningkat an t ert inggi t erj adi t ahun 2006 yait u sebesar 43. 07%. Penerimaan APBD Kabupat en Lampung Barat t erbesar dari dana perimbang- an, pada t ahun 2003 sebesar 81. 49%, t ahun 2004: 88. 12%, t ahun 2005: 83. 96%, t ahun 2006: 92. 86% dan pada t ahun 2007 sebesar 84. 50%. Penerimaan dari dana perimbangan t erbesar selama lima t ahun t erj adi pada t ahun 2006 yait u sebesar 92. 86%.

Pengelolaan keuangan di Kabupat en Lampung Barat menggunakan asas berimbang, yait u j umlah penerimaan sama dengan j umlah pengeluaran. Pengeluaran unt uk belanj a rut in pada t ahun 2003 sebesar 60. 71%, t ahun 2004: 38. 51%, t ahun 2005: 39. 19%, t ahun 2006: 43. 71% dan pada t ahun 2007 sebesar 43. 17%. Pengeluaran unt uk belanj a rut in t erbesar sela- ma lima t ahun t erj adi pada t ahun 2003 sebesar 60. 71%, yang t erkecil pada t ahun 2006 sebesar 34. 71%. Pengeluaran unt uk belanj a pemba- ngunan pada t ahun 2003 sebesar 39. 29%, t ahun 2004: 61. 49%, t ahun 2005: 60. 81%, t ahun 2006: 65. 29% dan pada t ahun 2007 sebesar 56. 83%. Pengeluaran belanj a pembangunan t erbesar pada t ahun 2006 yait u sebesar 65. 29%, yang t erkecil pada t ahun 2003 yait u sebesar 39. 29%.

Program dan Kegiatan yang Mendukung Pembangunan Ket ahanan Pangan

(3)

Lampung Barat mengalokasikan anggaran un- t uk mendukung pembangunan ket ahanan pa- ngan, maka diperlukan alat ukur/ st andar/ acu- an program dan kegiat an yang mendukung pembangunan ket ahanan pangan. Berdasarkan kebut uhan hal t ersebut maka disusunlah ruang lingkup program dan kegiat an pembangunan ket ahanan pangan sebagai berikut :

Program dan kegiatan langsung

Program dan kegiat an langsung adalah: serangkaian kegiat an-kegiat an at au proyek-proyek yang t erorganisasi dan diarahkan unt uk pencapaian suat u t uj uan khusus yang langsung ke ket ahanan pangan dan gizi, yang t erdiri at as:

Subsist em ket ersediaan

Terdapat 2 program, yait u: 1) menj amin ket ersediaan dan peningkat an produksi; de- ngan kegiat an: a) pengembangan dan penyedi- aan benih, bibit unggul, b) pemberian modal bagi pet ani/ nelayan, c) pengembangan diversi- vikasi pangan lokal, d) peningkat an pengelola an panen, pasca panen dan pengembangan ha- sil pangan olahan dan e) peningkat an produksi pangan sumber karbohidrat non beras, pangan asal t ernak perikanan, sayur dan buah, 2) mengembangkan cadangan pangan, dengan ke- giat an: a) pengembangan cadangan pangan pe- merint ah, b) pengembangan lumbung pangan masyarakat .

Subsist em dist ribusi

Terdapat 2 program, yait u: 1) mening- kat kan aksesibilit as rumah t angga t ehadap pa- ngan dan menj aga st abilit as harga pangan; de- ngan kegiat an: a) peningkat an ef ekt if it as dis- t ribusi raskin secara t epat sasaran, b) Operasi pasar, c) Bant uan Langsung Tunai (BLT), 2) pe- ngembangan sist em inf ormasi pasar, peman- t auan dan analisis akses harga pangan pokok; dengan kegiat an: pemant auan harga pangan pokok secara berkala.

Subsist em konsumsi

Terdapat 2 program, yait u: 1) melaku- kan diversif ikasi pangan; dengan kegiat an: a) Pemberian Makanan Tambahan unt uk Anak Se- kolah (PMTAS), b) peningkat an diversif ikasi konsumsi pangan menuj u gizi seimbang, 2) pe- ningkat an mut u dan keamanan pangan; dengan kegiat an: a) peningkat an, pengembangan dan penerapan sist em mut u pada proses produksi, olahan dan perdagangan pangan, b) pencegah- an dini dan penegakan hukum t erhadap pe- langgaran at uran mut u dan keamanan pangan.

St at us gizi

Program mencegah dan menangani ke-rawanan pangan dan gizi; dengan kegiat an: a) melakukan int ensif ikasi dan akselerasi dist ri- busi kapsul minyak beryodium pada wanit a usia subur, ibu hamil, ibu menyusui dan anak sekolah, b) akselerasi suplement asi kapsul vit amin A unt uk balit a, c) peningkat an pela- yanan kesehat an ibu dan balit a, d) peman- t auan t umbuh kembang balit a di posyandu, puskesmas dan sarana pelayanan kesehat an lain, e) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balit a dan gizi kurang, f ) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan ibu me-nyusui pada keluarga miskin, g) pelayanan ke- sehat an masyarakat miskin, h) bant uan permo- dalan bagi masyarakat miskin.

Program dan kegiatan yang tidak langsung

Program dan kegiat an yang t idak lang- sung adalah: serangkaian kegiat an-kegiat an at au proyek-proyek yang t erorganisasi dan di- arahkan unt uk pencapaian suat u t uj uan khusus yang t idak langsung ke ket ahanan pangan dan gizi namun t erkait dan mendukung ket ahanan pangan dan gizi, yang t erdiri at as:

(4)

T erkait pada subsist em dist ribusi

Terdapat 2 program, yait u: 1) mening- kat kan aksesibilit as rumaht angga t erhadap pa- ngan; dengan kegiat an: a) pembangunan dan rehabilit asi sarana dan prasarana dist ribusi, b) pengawasan sist em persaingan perdagangan yang t idak sehat , c) mengembangkan j aringan pemasaran dan dist ribusi ant ar dan keluar da- erah, d) penyempurnaan sist em t at a niaga, dist ribusi dan pemasaran produk pangan, e) meningkat kan peranan lembaga usaha ekonomi pedesaan, f ) pemberdayaan masyarakat miskin dan rawan pangan, g) peningkat an kemampuan SDM pengelola kelembagaan dist ribusi, cadang-an pcadang-angcadang-an dcadang-an pemcadang-ant aucadang-an sit uasi pcadang-angcadang-an, 2) pengembangan sist em inf ormasi pasar, peman- t auan dan analisis akses harga pangan pokok; dengan kegiat an: a) pengelolaan pasokan pa- ngan dan cadangan penyangga unt uk st abilit as harga pangan, b) pengembangan sist em inf or- masi pangan, c) pengembangan sist em pene- t apan harga dan t arif yang melindungi pro- dusen dan konsumen.

T erkait pada subsist em konsumsi

Terdapat 2 program, yait u: 1) melaku- kan diversif ikasi pangan; dengan kegiat an: a) pengembangan t eknologi pangan, b) diversif i- kasi usaha t ani dan pengembangan pangan lo- kal, c) invent arisasi dan pengembangan pa- ngan lokal non beras (sumber karbohidrat ) ser- t a sumber prot ein nabat i dan hewani (t ernak dan ikan), d) Penyusunan Neraca Bahan Makan- an (NBM), Pola Pangan Harapan (PPH) dan pola konsumsi pangan lokal, 2) peningkat an mut u dan keamanan pangan; dengan kegiat an: pe- ningkat an pemahaman masyarakat t erhadap mut u dan keamanan pangan.

T erkait dengan st at us gizi

Mencegah dan menangani kerawanan pa- ngan dan gizi; dengan kegiat an: a) pengem- bangan isyarat dini dan penanggulangan kea- daan rawan pangan, b) peningkat an cakupan keluarga sadar gizi melalui penyuluhan dan bimbingan sosial dengan menyempurnakan sis- t em komunikasi, inf ormasi dan edukasi, c) me- laksanakan pelayanan (kegiat an asuhan dan konseling) kesehat an dan gizi t erpadu sert a pengadaan sarana dan prasarana kesehat an, d) pemanf aat an lahan pekarangan unt uk pe- ningkat an gizi keluarga, e) peningkat an peran sert a kelembagaan masyarakat , ant ara lain: kelompok t ani, t im penggerak PKK dan posyan- du, f ) peningkat an pendapat an, kesempat an kerj a dan kemampuan berusaha, g) pelat ihan dan pembinaan t im pangan dan gizi, h) penda- yagunaan t enaga pangan dan gizi, i) desimi-

nasi inf ormasi dan publikasi/ promosi, j ) pe- ngembangan pet a kerawanan pangan hingga t ingkat desa/ kelurahan dan pelat ihan bagi aparat , k) Pengumpulan, pengolahan dan ana- lisis dat a.

Anggaran Program dan Kegiatan yang Mendukung Pembangunan Ket ahanan Pangan di Kabupaten Lampung Barat

Perkembangan APBD set iap t ahunnya meningkat , selama kurun wakt u 5 t ahun rat a-rat a APBD Kabupat en Lampung Baa-rat hanya se- besar Rp. 304 068 008 767 yang dialokasikan unt uk pembangunan ket ahanan pangan hanya sebesar Rp. 24 286 406 768 at au hanya sebesar 7. 6% per t ahun. Alokasi APBD pada t ahun 2003 - 2007 digunakan unt uk membiayai 1 880 kegi- at an, dari j umlah t ersebut yang diperunt ukkan unt uk kegiat an pembangunan ket ahanan pa- ngan hanya 359 kegiat an at au sebesar 19. 1% dari t ot al kegiat an.

Tot al anggaran pembangunan ket ahanan pangan t ersebut dialokasikan pada subsist em ket ersediaan sebesar Rp. 10 565 103 355 at au sebesar 43. 5% dari rat a-rat a anggaran ket ahan- an pangan, subsist em dist ribusi nilainya sebe- sar Rp. 10 183 526 893 (41. 9%), subsist em kon- sumsi sebesar Rp. 132 325 300 (0. 5%) dan ang- garan t erkait st at us gizi nilainya sebesar Rp. 1 155 588 600 (4. 8%). Alokasi anggaran pembangunan ket ahanan pangan t idak t erdis- t ribusi secara merat a, subsist em ket ersediaan dan subsist em dist ribusi lebih dominan, yang mencerminkan bahwa pembangunan ket ahan- an pangan masih bias pada produksi pangan. Pembangunan ket ahanan pangan bersif at lint as bidang dan lint as sekt oral yang saling berka- it an belum dapat dilaksanakan dengan baik di Kabupat en Lampung Barat .

KESIMPULAN

Penerimaan APBD hasil perhit ungan CBS vert ikal, kont ribusi t erbesar adalah berasal da- ri dana bagian perimbangan yait u DAU sebesar 66. 25% dan yang memberikan kont ribusi t er- kecil dari penerimaan adalah bagian PAD t o- t alnya hanya sebesar 1. 60%. Proporsi belanj a pembangunan sebesar 57. 58% dari pengeluaran rat a-rat a realisasi APBD t ahun 2003 - 2007, se- dangkan belanj a rut in sebesar 42. 42%. Sisi pe- ngeluaran ant ara belanj a pembangunan dan belanj a rut in t idak t erlalu besar perbedaannya dalam proporsi penganggaran.

(5)

1) program dan kegiat an langsung, yait u: a) t erkait subsist em ket ersediaan t erdiri dari 2 program dengan 7 kegiat an, b) t erkait subsis- t em dist ribusi t erdiri dari 2 program dengan 4 kegiat an, c) t erkait subsist em konsumsi t erdiri dari 2 program dengan 4 kegiat an, d) t erkait st at us gizi t erdiri dari 1 program dengan 8 ke- giat an. 2) program dan kegiat an t idak lang- sung, yait u: a) t erkait subsist em ket ersediaan t erdiri dari 3 program dengan 14 kegiat an, b) t erkait subsist em dist ribusi t erdiri dari 2 prog- ram dengan 10 kegiat an, c) t erkait subsist em konsumsi t erdiri dari 2 program dengan 5 kegi- at an, d) t erkait st at us gizi t erdiri dari 1 prog- ram dengan 11 kegiat an. Program dan kegiat an belum t erint egrasi dan masih bersif at sekt oral.

Rat a-rat a besar APBD adalah sebesar Rp. 304 068 008 767 yang dialokasikan unt uk pembangunan ket ahanan pangan nilainya sebe- sar Rp. 24 286 406 768 at au sebesar 7. 6%. Jumlah kegiat an dalam APBD selama 5 t ahun

berj umlah 1 880 kegiat an, unt uk ket ahanan pangan 359 kegiat an, masih t erf okus pada sub sist em ket ersediaan dan dist ribusi, sedangkan unt uk subsist em konsumsi dan st at us gizi masih sangat kurang.

DAFTAR PUSTAKA

[ PP No. 38/ 2007] Perat uran Pemerint ah Re- publik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 t ent ang Pembagian Urusan Pemerint ah- an Daerah Provinsi dan Pemerint ahan Kabupat en/ kot a, Jakart a.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh secara simultan dan parsial antara kepemilikan manajerial, profitabilitas dan leverage terhadap perataan laba

1) Buku teks perlu dievaluasi secara periodik oleh pihak penyelenggara pendidikan, pengajar, dan semua pihak yang terkait mengingat esensi dari buku teks itu sendiri

Oleh karena itu, pelaksanaan HUT ISMKMI ke-24 dalam Bulan Kesehatan Jember dapat menjadi ajang besar dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan lembaga eksekutif

Efek samping suatu obat adalah segala sesuatu khasiat obat tersebut yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksud pada dosis yang dianjurkan.. Obat yang ideal

Lingkup perencanaan dan perancangan dibatasi pada komplek pusat pendidikan desain komunikasi visual dengan fasilitas modern dan ruang-ruang terpadu yang

PT.Jasa Raharja bertugas dan bertanggung jawab sosial untuk memupuk, menghimpun dan menyalurkan dana santunan Jasa Raharja sebagai jaminan pertanggungan kepada

[r]

Pemertahanan bahasa daerah dalam puisi terjemahan seperti yang telah dilakukan oleh Sosiawan Leak dapat mengenalkan budaya Jawa kepada pembaca yang bukan penutur bahasa