EFEK SUBTITUSI DAN PENDAPATAN
TERHADAP KURVA INDIFEREN
Disusun Oleh :
Biani Naeli Muna (125020300111098)
Untuk Memenuhi Tugas Pengantar Ekonomi
2012
AKUNTANSI
Biaini Neli (517EB577)
Assalamualaikum wr.wb. Bapak/Ibu dan teman-teman di seluruh Indonesia
sekalian.
Semoga dengan file ini, bisa semakin menambah ilmu pengetahuan, wawasan & dapat bermanfaat bagi sesama.
Jika dalam penulisan, pembahasan maupun pengutipan terdapat kekurangan/kekeliruan baik sengaja maupun tidak,
dengan senang hati saya menerima saran yang bersifat membangun dari Bapak/Ibu dan teman-teman yang dapat disampaikan melalui jaringan dibawah
ini :
PIN BBM : 517EB577
Facebook : Biaini Neli LinkedIN : Biaini Neli
Salam,
EFEK SUBTITUSI DAN PENDAPATAN TERHADAP KURVA INDIFEREN
1. Pengertian perilaku konsumen
a. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “….
Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products
and services, including the decision processes that precede and follow this action”
(p.3).
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam
memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
a. Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying
units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods,
services, experiences, and ideas” (p.5).
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan
membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001)
b. Menurut The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen
sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan
dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku
konsumen mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang
dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).
2. Pengertian kurva indiferen
a. Kurva indiferensi dalam mikroekonomi adalah kurva yang menggambarkan
hubungan antara dua bundel barang di mana konsumen mendapatkan kepuasan
yang sama (indiferen) pada tiap-tiap titik kombinasi kuantitas (Q) kedua bundel
Biaini Neli (517EB577)
b. kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara
2 macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.
c. Kurva indiferen menunjukkan serangkaian kombinasi risiko dan return yang
diharapkan memberi investor jumlah utilitas yang sama.
3. BARANG INFERIOR DAN BARANG GIFFEN
Barang inferior adalah barang yang arah perubahan jumlah permintaannya
berlawanan dengan perubahan penghasilan riil konsumen. Adanya kenaikan
penghasilan riil konsumen justru mengurangi permintaan barang inferior. Misalnya,
pada waktu penghasilan seseorang rendah, ia biasa mengonsumsi makanan kualitas
rendah yang harganya murah, sebut saja jenis X (aking). Ketika penghasilannya naik,
ia mampu membeli makanan kualitas yang lebih baik, sebut saja Y (beras), sehingga
permintaan barang kualitas rendah jenis A berkurang. Jadi barang Inferior adalah
barang yang tidak memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga akan mengalami
penurunan permintaan apabila pendapatan seseorang meningkat, hal ini akibat efek
substitusi lebih besar daripada efek pendapatan
4. Efek pendapatan dan efek substitusi:
a. Kasus barang inferior
Barang giffen sering disamakan dengan barang inferior, tetapi sesungguhnya
ada perbedaannya. Barang giffen adalah termasuk barang inferior, tetapi tidak semua
barang inferior adalah barang giffen. Barang Giffen memiliki sifat seperti barang
inferior tetapi bertentangan dengan hukum permintaan. Apabila harga barang naik
permintaannya justru meningkat dan apabila harga barang turun permintaan
cenderung menurun, hal ini akibat efek pendapatan lebih besar dari efek substitusi.
Istilah Giffen berasal dari Sir Robert Giffen, seorang ekonom asal Skotlandia.
Y (Aking)
Dengan jumlah uang sebesar Rp
95.000, si A mendapatkan 10kg
beras dan 20kg aking.
Ket :
Ketika, si A pendapatananya naik
menjadi Rp 180.000, si A mampu
mebeli beras sebanyak 20kg.
Sisanya dibelikan aking sebanyak
10kg.
Kasus kurva indiferen
terhadap efek subtitusi
Ket :
Ketika siA mampu membeli kacang dengan harga 9000 maka ia mampu membeli roti sebanyak
1000. Tetapi ketika si A menginginkan jumlah rotinya lebih banyak sebanyak 3000 maka
si A harus mengurangi jumlah kacang yang dikonsumsi sebanyak
Biaini Neli (517EB577)
Sumber :