Definisi dan tujuan tasawuf
Nama : Miftah R. Sa’adah Siregar
Email : miftariskyatus@gmail.com
fakultas : sains dan teknologi universitas islam negeri sumatera utara medan
Prodi : sistem informasi 4
Dosen pengampu : Dr. ja’far M.A
Mata kuliah : Akhlak tasawuf
Buku
Judul Buku : Gerbang Tasawuf (Dimensi Teoritis dan Praktis Ajaran Kaum Sufi)
Identitas Buku
Penulis : Dr.Ja’far,MA
Penerbit : Perdana Phubilishing
sub1 : Definisi Tasawuf
sub2 : Tasawuf dalam Hierarki Ilmu-ilmu Islam
sub3 : Tujuan Tasawuf
Tahun Terbit : 2016
Tebal Buku : 120 Halaman
Pendahuluan
Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seorang manusia untuk menjadi seorang sufi, menjadi seseorang yang dekat kepada Allah dengan selalu menjalankan perintahnya. Mengharapkan ridho Allah, selalu merasa diawasi Allah, dan merasa bahwa Allah melihat kita beribadah dan dimanapun.
Tasawuf dikategorikan sebagai metafisika islam yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama ( the religious sciences).
Dari aspek pembahasan tasawuf membicarakan empat pokok persoalan. Pertama, pembahasan tentang mujahadah ( al-mujahâdâh ), zauq ( al-dzawq) ,introspeksi diri
(karâmât ). Keempat, istilah- istilah kaum sufi yang di ungkapkan pasca ‘mabuk' spritual (
al-syahaẖât ).
A. Definisi tasawuf
Tasawuf(tasawwuf) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, dan bathin serta untuk memperoleh kebahigiaan yang abadi. Dalam kitab
kasyfal al-mahjub, al-hujwiri telah menjelaskan asal usul kata tasawuf. Yang pertama adalah istilah tasawuf berasal dari Kata al-shuf yaitu wol. Disebut sufi karena kaum sufi mengenakan jubbah yang terbuat dari bulu domba. Kedua, istilah tasawuf berasal dari kata al-shaf, yaitu barisan pertama, maksud dari kata barisa pertama ialah mereka yang berada pada barisan pertama di depan tuhan, karena keinginan yang besar terhadap tuhan dan keikhlasan hati terhadap-Nya dan tersimpan dibagian bagian rahasia dalam diri mereka masing-masing. Ketiga, istilah dari kata tasawuf berasal dari kata ahl-shuffah Karena para sufi mengaku al-shuffah
adalah golongan yang di ridhai allah. Mereka di katakana sufi karena sifat mereka menyamai sifat orang yang tinggal di serambi masjid(suffah) yang hidup pada masa nabi Muhammad saw. Keempat, istilah dari kata tasawuf berasal dari kata al-shafa yang artinya kesucian, dengan itu makna bahwa para sufi telah menyucikan akhlak mereka dari dosa dosa yang telah lalu dan karena kemurnian hati dan perlakuan mereka.
Menurut ‘abd al-qadir seorang dikatakan sebagai sufi dikarenakan tiga alasan yaitu :
1. Terjadinya proses penjernihan hati mereka berkat cahaya makrifat
2. Ia dinishbahkan kepada ashhab al-shuffah,yakni para sahabat yang meninggalkan segala sesuatu karena cinta kepada allah dan rasul-Nya
3. Ia memakai shuf (pakaian dari bulu), dimana untuk sufi tingkat pemula mengenakan pakaian dari bulu biri-biri, sedangkan untuk sufi tingkat puncak dari bulu mir’izza (bulu halus kambing)
Al-jailani menambahkan bahwa kata tashawuf terdiri dari empat huruf, yakni ta (ﺕ), shad (ﺹ),
waw (ﻭ) dan fa (ﻑ). Kata ta bermakna taubah, kata shad bermakna shafa, kata waw bermakna wilayah(kewalian) dan fa bermakna fana fi allah.
B. Tasawuf dalam hierarki ilmu-ilmu islam
Dalam tradisi intelektual islam, para ulama telah membuat klasifikasi ilmu berdasarkan sudut pandang islam. Diantaranya pendapat ibn khaldun, yaitu ibn khaldun membagi menjadi dua jenis. Pertama ilmu-ilmu hikmah dan filsafat( ulum al-hikmiyah al-falsafiyyah) yang diperoleh dengan akal manusia, dan ilmu yang diajarkan dan perubahan (ulum al-naqliyyah al-wadhi’iyah)
yang bersumber kepada syariat islam yaitu alquran dan hadis.
Ibn khaldun mengulas tasawuf sebagai sebuah disiplin llmu dalam kitab muqaddimahnya. Tasawuf sebagai salah satu dari ilmu syariah, menurut ibn khaldun, bersumber dari syariat yaiatu alquran dan hadis,dan akal tidak memiliki peran akal dalam ilmu-ilmu syariah kecuali hanya menarik kesimpulan dari kaidah-kaidah utama untuk permasalahannya.
Meskipun muncul belakangan sebagai sebuah disiplin ilmu, tasawuf sebagai bagian dari ilmu-ilmu syariat telah dipraktekan pada zam nabi Muhammad saw, sahabat dan tabiin dan pada masa itu tasawuf masih berupa bentuk ibadah semata. Menurut ibn khaldun, kebanyakan fukaha menolak ajaran kaum sufi tentang tasawuf. Para fukaha dari mazhab sunni menolak banyak teori tasawuf yang dikembangkan oleh sufi-sufi dari mazhab tasawuf falsafi yag ternyata lebih diterima dan berkembang di dunia syiah.
C. Tujuan Tasawuf
Tujuan tasawuf tidak dapat dilepaskan dari tujuan hidup manusia sebagaimana dijelaskan dalam ajaran islam. Di dalam alquran telah menjelaskan dan menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan suatu tujuan tertentu seperti syahadah, ibadah, khalifah dan hasanah. Dalam shahih muslim, disebutkan hadis mengenai al-islam, al-iman, dan al-ihsan. Hadis tersebut menjelaskan bahwa ketiga istilahnya membentuk suatu hierarki beragama. Sebagai seorang muslim tidak saja di tuntut untuk menjalankannya, tetapi juga merealisasikan sebagai hierarki paling tinggi. Alquran dan hadis menghendaki seluruh umat islam dapat memperdalam ketauhidan dan ibadah dalam al-ihsan dan mengimplementasikan tugas sebagai khalifah-nya di muka bumi demi kebaikan dunia dan akhiratnya kelak. Dua sumber ajaran islam, alquran dan hadis, memberikan sinyal kuat bahwa manusia berpotensi untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada allah swt, bertauhid dan bermakrifat kepadanya.