• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA DES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA DES"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA-DESA DALAM PROSES

Perencanaan wilayah merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjadi acuan demi mencapai tujuan. Substansi perencanaan di Provinsi Gorontalo, berorientasi pada peningkatan supra dan infra struktur. Beberapa indikator perkembangan supra dan infra struktur perkotaan adalah peningkatan penanganan administrasi pemerintahan, fasilitas pemerintahan dan struktur pemerintahan yang baru. Perkembangan yang baik mengarah pada peningkatan sumber daya pendapatan masyarakat, kesejahteraan masyarakat hingga pada tingkat ekonomi masyarakat. Provinsi Gorontalo sebagai salah satu provinsi hasil pemekaran di Indonesia terus berupaya mencari strategi dan program pembangunan guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Tujuan penelitian ini menganalisis bagaimana sikap dan persepsi masyarakat terhadap program unggulan yang diandalkan oleh pemerintah provinsi pada awal terbentuknya pemerintahan Provinsi Gorontalo, khususnya pada program unggulan bidang perikanan dan kelautan demi efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Hasilnya membuktikan bahwa pada dasarnya perencanaan sebuah strategi program yang dijalankan oleh sebuah pemerintahan akan berjalan baik jika masyarakat memiliki persepsi baik tentang program yang akan dijalankan oleh pemerintah. Persepsi baik akan menumbuhkan partisipasi masyarakat. Persepsi baik jika masyarakat mengetahui dan memahami program yang akan dijalankan oleh pemerintah. Partisipasi muncul karena masyarakat menyadari dirinya sebagai objek utama dan target sebuah program untuk mensejahterakan kehidupan mereka. Alasannya karena apa yang dibutuhkan masyarakatlah yang dipenuhi oleh pemerintahannya artinya mewakili kebutuhan masyarakat. Sikap positif masyarakat untuk perduli terhadap program pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah harus terus dijaga dan ditingkatkan oleh pemerintah misalnya melalui sosialisasi program secara tepat guna dan tepat sasaran

Kata kunci ; Partisipasi Masyarakat, Perencanaan

1. PENDAHULUAN

Provinsi-provinsi Indonesia saat ini mengalami perkembangan dalam pembangunan wilayahnya. Tantangan terbesar yang harus segera dijawab oleh para tenaga teknik sipil di Indonesia adalah bagaimana mengembangkan pembangunan yang dilakukan tersebut secara berkelanjutan dan melibatkan potensi serta partisipasi masyarakat. Patut disadari jika keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam turut terlibat dalam pembangunan wilayah akan sangat berdampak pada pengurangan dan efisiensi tenaga, waktu dan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

(2)

guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Tulisan ini menguraikan bagaimana sikap, persepsi masyarakat terhadap program unggulan yang diandalkan oleh pemerintah provinsi pada awal terbentuknya pemerintahan Provinsi Gorontalo, yaitu program unggulan peningkatan sumberdaya manusia, pertanian serta unggulan bidang perikanan dan kelautan. Persepsi merupakan sebuah kumpulan penginderaan, akan tetapi penginderaan bukanlah persepsi itu sendiri. (Sarwono,1992). Persepsi didahului dengan adanya penginderaan. Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan. Persepsi adalah proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, menanggapi dan memberikan reaksi terhadap rangsangan panca indera. Menurut (Sarwono, 1992) masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau tanpa sendirinya bertalian secara golongan dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Masyarakat adalah hubungan antara kekuatan-kekuatan dari bentuk-bentuk masyarakat dan dengan kehidupan individu. Masyarakat ialah pergaulan hidup yang akrab antara manusia, dipersatukan dengan cara tertentu oleh hasrat-hasrat kemasyarakatan mereka. Persepsi dan penilaian masyarakat ini berdasarkan pada pemahaman yang mereka miliki khususnya di masa-masa awal provinsi Gorontalo berjalan, yakni masa – masa awal berdirinya Provinsi Gorontalo.

2. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana sikap dan persepsi masyarakat terhadap program unggulan yang diandalkan oleh pemerintah provinsi pada awal terbentuknya pemerintahan Provinsi Gorontalo, khususnya pada program unggulan bidang perikanan dan kelautan demi efisiensi waktu, tenaga dan biaya.

3. METODE PENELITIAN

Tulisan ini merupakan hasil analisis penilaian tentang sikap dan persepsi masyarakat Provinsi Gorontalo di awal terbentuknya provinsi yaitu tahun 2002-2003. Pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Wawancara mendalam (indepth interview) terhadap responden kunci untuk memperoleh informasi yang komprehensif serta diskusi kelompok terfokus (FGD) sebagai bagian dari validasi data. Pengumpulan data juga dilakukan melalui telaah pustaka, dan kajian data penelitian – penelitian sebelumnya. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Provinsi Gorontalo. Waktu kegiatan penelitian selama 3 bulan. Sumber data primer berasal dari seluruh masyarakat/penduduk yang berada kota-desa Provinsi Gorontalo dikombinasikan dengan hasil wawancara peneliti dengan unsur-unsur kelembagaan formal dan informal. Data sekunder diperoleh dari hasil olah data, kajian dan riset yang dilakukan oleh instansi pemerintah daerah maupun organisasi non pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan perencanaan pembangunan dalam rangka otonomi daerah adalah meningkatkan produktivitas demi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya daerah, meningkatkan efisiensi pelayanan aparat kepada masyarakat, memperluas partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta meningkatkan kapasitas daerah dalam mempertahankan kesinambungan pembangunan. Proses perencanaan pembangunan daerah yang ideal harus memiliki beberapa unsur yang saling berkoordiasi membangun jaringan agar sebuah perencanaan pembangunan dapat berhasil. Berbagai unsur tersebut meliputi (Herman, 2001).

(3)

2. Peran serta masyarakat

3.Organisasi profesi dan LSM

4. Kesiapan dunia usaha

5. Kalangan akademisi

6. Badan perwakilan rakyat daerah.

Berdasarkan penelitian keberhasilan pembangunan di Provisi Gorontalo kerjasama dan koordinasi antar berbagi unsur tersebut akan menjadi lebih baik jika masyarakat memahami dan dilibatkan sejak awal dalam proses pembanguann wilayahnya. Pemahaman masyarakat yang baik dan benar tentang tujuan dan maksud dari perencanaan pembangunan wilayahnya akan menumbuhkan partisipasinya.

Analisis Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat Terhadap Program Unggulan Provinsi Gorontalo

Analisis ini tentang bagaimana tanggapan serta persepsi masyarakat di Provinsi Gorontalo terhadap jalannya pengelolaan pemerintahan, dalam strategi dan rancangan program yang menjadi unggulan daerahnya di awal tahun berdirinya Provinsi Gorontalo. Masyarakat dibagi dalam dua kelompok yakni masyarakat kota dan desa. Masyarakat di bagi berdasarkan wilayah dan lingkungan tempat tinggalnya karena penilaian manusia dipengaruhi oleh persepsi mereka dalam melihat sebuah persoalan. Persepsi merupakan sebuah kumpulan penginderaan, akan tetapi penginderaan bukanlah persepsi itu sendiri. (Sarwono,1992). Persepsi didahului dengan adanya penginderaan. Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan. Persepsi adalah proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, menanggapi dan memberikan reaksi terhadap rangsangan panca indera Berdasarkan penelitian tahun 2003, di awal pembentukan provinsi Masyarakat desa dan kota memiliki persepsi berbeda, berdasarkan lingkungan tempat tingal dan pergaulannya.Hal lainnya dipengaruhi oleh lingkungan mereka berada, dan ini akan mempengaruhi dan menjadi sebuah perbedaan cara pandang berdasarkan fasilitas, sumber dan sarana mereka mendapatkan informasi, pengetahuan dan pengalaman hidupnya sehari-hari.

(4)

Persepsi masyarakat tentang realisasi program Pemerintah Gorontalo dalam peningkatan kinerja perikanan dan pengembangan wilayah kelautan tahun 2003 sebesar 68 % masyarakat perdesaan, 58 % masyarakat perkotaan menyatakan perlu ditingkatkan. 24 % masyarakat perkotaan dan 19 % masyarakat perdesaan menyatakan baik,. 9% masyarakat perdesaan, 16% masyarakat perkotaan menyatakan kurang baik. Dan sisanya masing- masing 4% masyarakat perdesaan, 2% masyarakat perkotaan menyatakan mengecewakan. (Banteng, 2003)

Masyarakat mengetahui letak lokasi utama etalase perikanan menurut program Provinsi Gorontalo.terlihat pada jawaban masyarakat Menurut 25 % Masyarakat perdesaan dan 24% masyarakat perkotaan, pusat pengembangan perikanan Provinsi Gorontalo berada di Paguat,

Sejumlah 7% Masyarakat perdesaan dan 15 % masyarakat perkotaan ternyata tidak setuju jika pusat pengembangan perikanan Provinsi Gorontalo berada di Desa Tabulo Kab. Bualemo. Sebesar 42% masyarakat perdesaan, dan 30 % masyarakat perkotaan masih mempertimbangkannya. Persepsi Masyarakat tentang letak pusat pengembangan perikanan Provinsi Gorontalo Menurut 31% masyarakat perdesaan dan 33% masyarakat perkotaan, anggaran minim menjadi kendala utama dalam pelaksanaan program Provinsi Gorontalo dalam peningkatan kinerja perikanan dan pengembangan wilayah kelautan.

Secara garis besar berdasarkan analisis penelitian diatas, persepsi mayarakat tentang perencanaan pemerintah Provinsi Gorontalo khususnya bidang perikanan dan kelautan sangat positif. Persepsi ini di pengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang program apa yang akan dijalankan oleh Pemerintahan Provinsi Gorontalo. Hasilnya masyarakat menanggapi dengan baik pelaksanaan program tersebut di lapangan. Hal inidisebabkan karena ada rasa memilki masyarakat terhadap rancangan program yang akan di lakukan sehingga partisipasi masyarakatpun timbul. Sosialisi program yang sangat gencar, dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo menurut responden yang tinggal di kota dan desa membuat mereka paham akan program yang akan di jalankan pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara mendalam beberapa narasumber menyadari jika keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan khususnya pada program unggulan bidang perikanan dan kelautan dapat mengefisiensikan waktu, tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

5. KESIMPULAN

1. Masyarakat desa dan kota, di Provinsi Gorontalo, saat awal pembentukan Provinsi Gorontalo dan saat awal program unggulannya dilaksanakan, telah memberikan harapan besar dan positif untuk meningkatkan taraf hidupnya.

2. Berdasarkan segi pengetahuan, masyarakat kota dan desa memiliki pengetahuan yang tidak begitu signifikan perbedaannya, disamping itu pengetahuan masyarakat tentang program yang menjadi program unggulan daerahnya cukup memadai untuk memahami strategi dan program yang menjadi sasaran pokok pemerintahan Provinsi Gorontalo, dan ini mestinya menjadi modal utama pemerintah untuk melaksanakan roda pemerintahan hingga saat ini.

(5)

4. Perencanaan sebuah strategi program yang dijalankan oleh sebuah pemerintahan akan berjalan baik jika masyarakat memiliki persepsi baik tentang program yang akan dijalankan oleh pemerintah. Persepsi baik akan menumbuhkan partisipasi masyarakat. Persepsi baik jika masyarakat mengetahui dan memahami program yang akan dijalankan oleh pemerintah. Partisipasi muncul karena masyarakat menyadari dirinya sebagai objek utama dan target sebuah program untuk mensejahterakan kehidupan mereka. Alasannya karena apa yang dibutuhkan masyarakatlah yang dipenuhi oleh pemerintahannya artinya mewakili kebutuhan masyarakat.

6.SARAN

Sikap positif masyarakat untuk perduli terhadap program pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah harus terus dijaga dan ditingkatkan oleh pemerintah misalnya melalui sosialisasi program secara tepat guna dan tepat sasaran

7. DAFTAR PUSTAKA

1. Banteng, Beby. 2003, Persepsi Masyarakat Terhadap Program Unggulan Pembangunan Provinsi Gorontalo, Thesis, UI Jakarta

2. Herman Haeruman J.S., Eriyatno. 2001. Kemitraan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal :Bunga Rampai. Yayasan Mitra Pembangunan Desa-Kota : Business Innovation Center of Indonesia, Jakarta 3. Sarwono, S.W, 1992. Pengantar Umum Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta..

Referensi

Dokumen terkait

perubahan-perubahan dengan mengetahui informasi dari pengakuan konsumen perihal kualitas produk, harga, promosi dan kinerja, sehingga diharapkan kepuasan pelanggan akan terus

Pentingnya loyalitas pelanggan bagi perusahaan sudah tidak diragukan lagi, banyak perusahaan sangat berharap dapat mempertahankan pelanggannya dalam jangka panjang, bahkan

Upaya guru PPKn agar peserta didik mampu mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai sila Persatuan Indonesia dengan cara guru harus menjadi contoh dahulu, toleransi

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, selanjutnya disebut sebagai UU Pemda, dalam Pasal 251 Menteri Dalam Negeri dan Gubernur sebagai wakil dari Pemerintah

Terdapat hubungan yang positif antara tingkat kepercayaan diri dengan prestasi belajar pendidikan jasmani siswa kelas VI Sekolah Dasar di Kecamatan Tawang, Kota

Dalam sistem tenaga listrik dibutuhkan keseimbangan antara daya mekanis dan daya elektrik. Daya mekanik berupa penggerak awal pada generator, sedangkan besarnya daya elektrik

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan

Dari Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa secara bersama- sama/serentak (uji F) variabel bebas yang terdiri Luas lahan, Tenaga kerja, Benih, Pupuk dan Pompa mempunyai pengaruh yang