• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU-GURU PPKn SMP/MTs MENANAMKAN DAN MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI SILA PERSATUAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA GURU-GURU PPKn SMP/MTs MENANAMKAN DAN MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI SILA PERSATUAN INDONESIA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

298

UPAYA GURU-GURU PPKn SMP/MTs MENANAMKAN DAN MENGEMBANGKAN

NILAI-NILAI SILA PERSATUAN INDONESIA

DEVELOPMENT OF NATIONALISTIC VALUES BY CIVIC EDUCATION TEACHERS IN JUNIOR HIGH SCHOOL / ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL

1)Tukiran, 2) Eko Priyanto

1,2)Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jl. K.H. Ahmad Dahlan PO. BOX 202 Kembaran Purwokerto 53182 *Email:tukiran@ump.ac.id

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui upaya guru-guru PPKn di Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah dalam menanamkan/mengembangkan nilai-nilai sila Persatuan Indonesia. Merupakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dengan wawancara. Informan data guru-guru PPKn SMP/MTs di empat kabupaten :Kabupaten Banyumas, Cilacap, Pemalang, dan Purbalingga. Analisis data dengan deskriftif kualitatif di lakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah penuh yang meliputi Data collection, Data Display, Data reductions dan Conclusions :drawing/verifying. Upaya guru-guru PPKn SMP/MTs untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai sila Persatuan Indonesia : (1) memberikan semangat belajar kepada siswa; (2) mengajarkan mereka agar mengenali produk-produk dalam negeri, agar bangga sebagai bangsa Indonesiai; (3) mengenalkan budaya-budaya beragam di Indonesi agar peserta didik menjunjung tinggi budaya-budaya bangsa, lebih mencintai budaya-budaya sendiri; (4) memperingati hari-hari besar nasional; (5) mengikuti upacara bendera pada setiap hari Senin dan hari-hari besar nasional. Kata Kunci : nasionalisme, keteladanan, pembiasaan, penyadaran, kerja sama.

ABSTRACT

This study aims to determine the efforts of civic education teachers in Junior High School /Islamic Junior High School in instilling/developing the values of the Indonesian Unity principles. This research is qualitative, collecting data by interview. Data informants were civic education teachers in Junior High School /Islamic Junior High School at four districts: Banyumas, Cilacap, Pemalang, and Purbalingga districts. Qualitative descriptive data analysis was carried out interactively and continued continuously to completion. The data was full, including data collection, data display, data reductions, and conclusions: drawing / verifying. The efforts of PPKn SMP / MTs teachers to instill and develop the values of the principles of the Indonesian Association: (1) to give students enthusiasm for learning; (2) teach them to recognize domestic products, to be proud of being Indonesians; (3) introducing diverse cultures in Indonesia so that students uphold national culture, love their own culture more; (4) commemorating national holidays; (5) attend the flag ceremony on every Monday and national holidays.

Keywords : nationalism, exemplary, habituation, awareness, cooperation.

PENDAHULUAN

Pancasila sebagai falsafah atau pandangan hidup oleh founding fathers ditetapkan menjadi dasar negara. Merupakan fondasi berdirinya negara bangsa Indonesia NKRI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 (Pitoyo, dkk, 2012: 48). Secara historis, pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran kebangsaan atau nasionalisme pada bangsa Indonesia. Pendidikan pada saat ini, juga masih tetap diharapkan memainkan peran strategis dalam membinakan dan meningkatkan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai nasionalisme kepada generasi muda (Maftuh, 2008).

Bentuk nasionalisme Indonesia tidak semuanya meniru dari nasionalisme yang ada di negara-negara barat. Tidak bisa dipungkiri bahwa nasionalisme Indonesia lahir sebagai alat gerakan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme.akan tetapi pada dasarnya nasionalisme Indonesia terlahir karena adanya politik identitas serta solidaritas, yaitu sebuah rasa bahwa bangsa Indonesia pernah mempunyai peradaban yang besar. seperti kerajaan sriwijaya dan majapahit dari berbagai peninggalan yang berupa bangunanbangunan misalnya candi sampai peninggalan nilainilai luhur yang pernah ada di nusantara (Alfaqi, 2015).

(2)

299

Nasionalisme merupakan prinsip legitimasi politik yang paling kuat di dunia modern yang berpendapat bahwa bangsa harus diekspresikan secara kolektif dan bebas secara institusional, dan diatur oleh warga negaranya. Tulisan Ernest Gellner bertujuan untuk menjelaskan mengapa nasionalisme telah menjadi prinsip utama legitimasi politik di zaman kita. Dalam banyak esai dan tiga buku, filsuf yang fasih, produktif dan jenaka, antropolog, sosiolog dan ahli multibahasa ini memberikan penjelasan yang gamblang dan persuasif tentang mengapa nasionalisme merupakan komponen penting dari modernitas dan mengapa nasionalisme merupakan prinsip legitimasi politik yang paling menonjol (O ' leary, 1997).Nasionalisme adalah adalah rasa kebersamaan politik yang membuat orang merasa patriotik tentang suatu negara, terhubung dengan 'kelompok kita', dan berbeda dari 'kelompok mereka'. Sebagai Ideologi, nasionalisme berpandangan bahwa bangsa harus menjadi identitas politik utama individu (Negedu, 2015). Dari uraian di atas permasalahan yang muncul adalah bagaimana guru-guru PPKn menanamkan nilai-nilai sila Persatuan Indonesia.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian Deskriptif yaitu penelitian terhadap status, sikap pendapat kelompok, indiviidu, perangkat kondisi dan prosedur suatu sistem pemikiran atau peristiwa dalam rangka membuat deskripsi atau gambaran secra sistematik dan analitik yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah aktual pada masa kini. 1. Tempat, Waktu dan Informan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Pemalang. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan April s.d. September 2018. Informan penelitian adalah guru-guru kelas V sekolah dasar Kabupaten Ciacap, seperti tabel 1 berikut :

Tabel 1. Daftar Informan Penelitian Guru PPKn

No Guru dan Tempat Mengajar

1 Guru PPKn SMPN 2 Purbalingga

2 Guru PPKnN SMP Gunung Jati Kembaran Banyumas 3 guru MTS Ma’arif NU 1 Kembaran Banyumas 4 Guru PPKn SMP Muhammadiyah Jeruklegi Cilacap 5 guru SMP Muhammadiyah Jatilawang Banyumas 6 Guru SMP N 1 Adipala Cilacap

7 Guru MTS Negeri Petarukan

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan metode angket terbuka dan mendalam yang berarti para informan sadar bahwa mereka sedang diberikan angket untuk diisi sesuai dengan yang telah dilakukan dalam rangka mengembangkan nilia-nilai nasionalime kepada peserta didiknya.

3. Analisis Data

Analisis data dengan deskriftif kualitatif di lakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah penuh”. Aktifitas dalam analisis data ditunjukkan pada gambar 1 di bawah ini :

(3)

300

Data Display Data Collection

Data reductions Conclusions :drawing/

verifying

Gambar 1. Komponen dalam Analisis Data (interactview model) HASIL DAN PEMBAHASAN

Upaya guru PPKn agar peserta didik mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan

Upaya guru PPKn kebanyakan hampir mirip, bisa dilihat dari cara penyampaian materi ajarnya. Karena dalam PPKn itu materi intinya mengenai kebangsaan. Cara menyampaikan agar terjalin persatuan, kesatuan, keselamatan negara itu dengan pengamalan nilai nilai Pancasila itu sendiri. Sebagai guru harus paham apa saja nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Selain mengajar, guru juga harus menjadi contoh dahulu (Guru PPKn SMPN 2 Purbalingga).

Untuk dapat menempatkan persatuan dan kesatuan siswa dilatih atau dididik untuk mengembangkan sifat kekeluargaan yang memungkinkan terjadinya proses belajar berdialog atau sudah terjadi dialogis antara siswa yang satu dengan yang lain yang tentunya mereka tidak saling sama. Maksudnya mereka berbeda mulai dari pendapat, warna kulit,ras, gologan dan lain-lain. Tetapi mereka dapat bersatu didalam satu ruangan dengan damai dan tanpa peselisihan. Sehingga mereka dapat menerima perbedaan tersebut yang juga merupaka azar musyawarah mufakat. Selain itu siswa juga dilatih untuk mengegembangkan sifat yang dilihat dari ideologi yang menyangkut upaya yang menjaga dinamika yang dikembangkan tidak keluar dari pancasila. Lalu tanyakan juga kepada mereka jiwa nasionalisme yang merupakan sikap mencintai dan bangga akan segala sesuatu yang ada didalamnya. Serta rela berkorban untuk bangsa nya (Guru SMP N 2 Sokaraja Banyumas).

1. Upaya guru PPKn agar peserta didik sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.

Upaya agar peserta didik rela berkorban untuk bangsa dan negara, dapat dilakukan dengan cara memberikan pengajaarn tentang bagaimana perjuangan pahlawan–pahlawan negara kita dalam merebut kemerdekaan. Diharapkan dengan itu peserta didik merasa ingin membela tanah airnya (guru MTS Negeri Petarukan). Melalui percontohan sikap para pahlawan yang pernah berjuang untuk bangsa dan negara dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Di lingkungan sekolah setiap siswa harus ditanamkan rasa untuk saling bekerja sama dan mau membantu kepada mereka yang mengalami tertimpa musibah seperti korban bencana alam, dan masyarakat yang kekurangan (Guru PPKn SMP Muhammadiyah Jeruklegi Cilacap). 2. Upaya guru PPKn agar peserta didik mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

Mengembangkan rasa cinta, anak harus diarahkan dahulu, dikasih tahu dulu supaya anak bangga terhadap bangsa dan negaranya. Disini biasanya dikasihkan contoh tentang kekayaan-kekayaan yang ada di Indonesia, tentang kekayaan alamnya, tentang kmajemukan bangsanya, tentang keanekaragaman budaya, tentang jumlah penduduk yang besar, itukn bentuk-bentuk untuk mengembangkan agar peserta didik sendiri untuk lebih mencintai bangs dan negara (Guru SMP Gunung Jati Kembaran Banyumas)

Untuk mengembangkan sikap tersebut yaitu antara lain : (1) melatih siswa untuk melaksanakan upacara bendera dengan menghormat ke arah bendera merah putih, menyanyikanlagu Indonesia raya, mengucapkan pancasila serta mengikti proses upacara dengan khidmat. Kegiatan ini diarahkan dari lima aspek yaitu perilaku, menghargai, mecintai, merawat, dan menjaga ; (2) membiasakan siswa agar mengunakan produk asli Indonesia. Hal ini guna menumbuhkan rasa bangga dan cita terhadap bangsanya ; (3) mengenalkan kepada mereka kekayaan Indonesia muali dari Suber daya alam yang melimpah, budaya-budaya yang bergam dn lain-lain (Guru SMP N 2 Sokaraja Banyumas).

(4)

301

3. Upaya guru PPKn agar peserta didik mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

Melalui kegiatan-kegiatan upacara, kalau pagi biasanya sebelum KBM, menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa, dan pulangnya menyanyikan lagu daerah, itukan bentuk mengembangkan rasa kebaggaan terhadap bangsa dan negara. Termasuk uga bangga terhadap sekolahnya sendiri dulu, kalo terhadap diri sendiri, terhadap sekolahnya sendiri saja sudh bangga kan nanti akan muncul dengan sendirinya (Guru SMP Gunung Jati Kembaran Banyumas)

Memberikan semangat belajar kepada siswa dengan rajin belajar merupakan salah satu bentuk kebangsaan, karena dengan rajin belajar akan memperoleh hasil yang memuaskan dengan hasil tersebut kita mulai sejak dini membangun bangsa yang hebat, bangsa yang pintar dan tidak mudah untuk dibohongi ( guru MTS Ma’arif NU 1 Kembaran Banyumas)

4. Upaya guru agar peserta didik ada kesadaran untuk memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Menciptakan kekeluargaan kepada siswa di lingkungan sekolah maupun saat mereka berada di luar sekolah misal di masyarakat : 1) memberikan didikan kepada siswa agar selalu menjaga perdamaian agar tidak terjadi perkelahian bahkan tawuran; 2) membiasakan siswa hidup tertib dimana saja, entah itu di sekolah, di masyarakat, di jalan, dan lain-lain; 3) Membiasakan siswa bersikap adil kepada teman-temannya ( guru MTS Ma’arif NU 1 Kembaran Banyumas)

Dengan cara setiap siswa diberi wawasan tentang Indonesia dan dunia internasional melalui media sosial tetapi tertap menjaga atau memelihara bahwasanya ketertiban dunia itu harus dijaga oleh seluruh masyarakat internasional (Guru PPKn SMP Muhammadiyah Jeruklegi Cilacap).

5. Upaya guru PPKn agar peserta didik mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika. Memberikan dan menjelaskan peserta didik agar lebih memahami makna bhineka tunggal ika, mewujudkan persatuan dan kesatuan antar suku, bangsa , agama dan adat istiadat, budaya. Dalam perbedaan inilah timbul suatu kekayaan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Contoh kecil adalah menghargai teman berbeda agama di kelas (Guru PPKn SMPN 2 Purbalingga).

Untuk mengembangkan persatuan dapat dilakukan dengan cara memfilter pemberitaan media, kemudian selain itu peserta didik juga diharapkan tidak terlalu menonjolkan kelebihan daerahnya jika bergaul dengan sesama warga negara Indonesia (guru MTS Negeri Petarukan)

6. Upaya guru PPKn Bagaimana upaya bapak/ibu agar peserta didik memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Upaya agar siswa memajukan pergaulan persatuan dan kesatuan bangsa yaitu dengan menciptakan pergaulan yang berkualitas untuk siswa. Contohnya seperti organisasi atau sebuah perkumpulan remaja atau siswa untuk mewujudkan pergaulan yang bermanfaat dan yang positif. Dengan adanya sebuah perkumpulan diharapkan dapat menciptakan sebuah karya atau pemikiran guna mempersatukan bangsa ( guru MTS Ma’arif NU 1 Kembaran Banyumas)

Dengan cara mengajak anak didiknya untuk selalu menjaga persahabatan dalam pergaulan untuk menghindari kesalahpahaman, pertengkaran, permusuhan demi terjalin kebersamaan antar teman di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat. Dan yang terpenting dengan menanamkna sikap toleransi pada diri peserta didik untuk selalu menghargai setiap perbedaan yang terdapat di dalam pergaulan (Guru PPKn SMP Muhammadiyah Jeruklegi Cilacap).

7. Kendala utama guru untuk mengembangkan nilai-nilai sila ketiga Pancasila kepada peserta didik.

Kendalanya karena generasi muda saat ini untuk rasa cinta, rasa bangga terhadap sekolah dulu saja, kadang kala sudah menurun, rasa kepeduliannya sudah turun apalagi kepada bangsa dan negara. Disini cara mengembangkannya ya paling, tadi ya kendalanya ya itu, ya itu mengalami kesulitan untuk mencntai, contohnya sekolahnya sendiri saja nilai-nilai itu sudah turun apalagi untuk mencintai bangsa dan negara. Kepedulianya sudah menurun tidak seperti dulu (Guru SMP Gunung Jati Kembaran Banyumas)

Pada nilai sila ke tiga Pncasila masih banyak siswa yang belum benar-benar mementingkan persatuan dan kesatuan. Ada beberapa mereka yang masih memiliki sifat egois, sehingga tidak mau bersatu dengan yang lain atau masih individual. Bahkan masih ada yang suka berkelahi dengan teman yang lain, karna faktor perbedaan pendapat dan lain-lain (Guru SMP N 2 Sokaraja Banyumas).

8. Upaya guru untuk mengatasi kendala utama mengembangkan nilai-nilai sila ketiga Pancasila kepada peserta didik.

Hal utama adalah dengan menjadi contoh bagi peserta didik. Masa guru yang menerangkan tidak dapat memberikan contoh yang baik. Guru pula harus bisa mewujudkan rasa cinta tanah air yaitu persatuan

(5)

302

dan kesatuan. Dan kondisi dalam kelas adalah wadah bagi peserta didik untuk dapat mengaktualisasikan nilai persatuan tersebut (Guru PPKn SMPN 2 Purbalingga).

Siswa harus dibimbing agar memiliki rasa persaudaraan antar sesama dan mampu menerima pendapat orang lain. Selain itu mereka juga harus dididik agra mempu mencintai segala bentuk perbedaan, seperti perbedaan agama, suku, budaya, ras, golongan, warna kulit, bahasa, dan lain-lain. Guru juga harus mencontohkan sikap tersebut didalam proses pembelajarana. Contohnya guru membuat kelompok belajar. Yang disetiap kelompok tertadap perbedaan masing-masing. Agar mereka dapat belajar bersaama. Tanpa memandang perbedaan (Guru SMP N 2 Sokaraja Banyumas).

Upaya guru PPKn agar peserta didik mampu mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai sila Persatuan Indonesia dengan cara guru harus menjadi contoh dahulu, toleransi kepada sesama, diawali dari siswanya sendiri untuk menjalin persatuan dan kesatuan dengan temannya dulu misalnya melalui kegiatan Pramuka, PMR, siswa dilatih atau dididik untuk mengembangkan sifat kekeluargaan yang memungkinkan terjadinya proses belajar dialog, memberikan pengertian mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan bahwasanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan hal yang harus diutamakan, memberikan pemahaman tentang sumpah pemuda dilihat dari semangat persatuan dan kesatuan demi tegaknya negara RI, memberikan motivasi dan unsur-unsur positif terhadap kebinekaan tunggal ikaan, memberikan tugas kelompok agar siswa rela mengorbankan waktunya untuk mengerjakan tugas, siswa dilatih atau dididik untuk mengembangkan sifat kekeluargaan yang memungkinkan terjadinya proses belajar berdialog atau sudah terjadi dialogis antara siswa yang satu dengan yang lain. Maksudnya mereka berbeda mulai dari pendapat, warna kulit,ras, gologan dan lain-lain. Tetapi mereka dapat bersatu di dalam satu ruangan dengan damai dan tanpa peselisihan. Sehingga mereka dapat menerima perbedaan tersebut.

PPKn dalam praktek pembelajarannya hendaknya mengutamakan pengembangan ranah afektif, hal ini sesuai dengan kurikulum pendidikan dasar dan menengah tahun 1994, dikenal dengan PPKn , yang diartikan sebagai mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral, yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan moral tersebut diharapkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku yang dimaksud adalah sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 yaitu perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perorangan dan golongan, sehingga perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Depdikbud, 1996:1).

Perilaku-perilaku yang dimaksudkan di dalam PPKn tersebut sesuai dengan pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menandaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

KESIMPULAN

Guru-guru PPKn SMP dan MTs yang merupakan upaya mereka untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai sila Persatuan Indonesia : (1) memberikan semangat belajar kepada siswa, agar menjadi rajin belajar; (2) mengajarkan mereka agar mengenali produk-produk lokal dalam negeri. Dengan banyak mengenal dan menggunakan produk lokal, makan akan tumbuh bangga terhadap sumber-sumber hasil buatan bangsa sendiri; (3) menjunjung tinggi budaya Indonesia,; (4) memperingati hari-hari besar nasional,; (5) mengikuti Upacara bendera dengan hidmat.

DAFTAR PUSTAKA

Alfaqi, M.Z., 2015. Memahami Indonesia Indonesia melalui Prespektif Nasionalisme, Politik Identitas, serta Solidaritas, Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 28, Nomor 2, Agustus 2015

Eriksen, T; H; 1991. Ethnicity versus NationalismAuthor(s): Source: Journal of Peace Research, Vol. 28, No. 3 (Aug., 1991), pp. 263-278 Published by: Sage Publications, Ltd.

(6)

303

Maftuh, B., 2008. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, Educationist, Vol. II No. 2 Juli 2008.

Nagedu, Isaiah; 2015. Nationalism in Nigeria: A Case for Patriotic Citizenship, American International Journal of Contemporary Research Vol. 5, No. 3; June 2015’

O’leary,1997. On the Nature of Nationalism: An Appraisal of Ernest Gellner’s Writings on Nationalism, B.J.Pol.S. 27, 191–222 Copyright Ó , Cambridge UnVIersity Press: Printed in Great Britain.

Pitoyo, dkk.,2012. . Pancasila Dasar Negara, Yogyakarta, PSP Press.Six sites meet for comprehensive anti-gang initiative conference. (2006, November/December). OJJDP News @ a Glance. Diunduh dari:

Gambar

Tabel 1. Daftar Informan Penelitian Guru PPKn
Gambar 1. Komponen dalam Analisis Data (interactview model)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) pada sektor perbankan sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat dan dunia internasional sebagai syarat mutlak

Misalkan sebuah asam amino X dapat dibentuk oleh lima buah kodon yang berbeda, maka matriks emisi adalah martriks peluang munculnya masing-masing kodon jika yang muncul

Para ibu bapa yang mempunyai anak-anak berumur 7 hingga 17 tahun (terutamanya yang belajar di sekolah-sekolah tanpa kelas agama Katolik) adalah digalakkan untuk mendaftar

Pastikan untuk menggunakan busi yang ditentukan, jika tidak mesin dapat tidak berfungsi dengan baik.. Sebelum me- masang busi, ukurlah jarak elektroda dengan kawat pengukur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunaan internet berupa akses terhadap konten pornografi dan peran teman sebaya berhubungan secara signifikan dengan perilaku

Pentingnya lokalitas dalam memahami Islam didasarkan pada pertimbangan bahwa tingkat penerimaan masyarakat terhadap datangnya Islam di Jawa tidak hanya bergantung pada rentang

Bab enam adalah berkenaan dengan penemuan dan perbincangan, iaitu penilaian aset warisan budaya Minangkabau di Kabupaten Tanah Datar dari segi keunikan dan

Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang menggunakan pendekatan perundang- undangan (statute approach) dan pendekatan kasus. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan