• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KAPABILITAS PENGINDRAAN PASAR M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KAPABILITAS PENGINDRAAN PASAR M"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KAPABILITAS PENGINDRAAN PASAR ( MARKET SENSING CAPABILITY), INOVASI PRODUK DAN JEJARING PEMASARAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DALAM UPAYA

MENCAPAI KINERJA PEMASARAN YANG EFEKTIF PADA UMKM

KOTA PALOPO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Perkuliahan “Metodologi

Penelitian Ekonomi” Pada Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh,

Rahim Marzuki

NIM:13.16.4.0102

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PROGRAM STUDI

EKONOMI SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

(2)

A. Latar Belakang

Islam telah memberikan gambran tentang aktivitas yang dapat dilakukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhannya sesuai dengan fitrah penciptaan manusia itu sendiri. Hal ini menjadi bukti kesempurnaan islam yang tidak hanya mengatur hubungan Manusis Dengan Allah,tapi juga mengatur Hubungan Manusi dengan Lingkungan dan dirinya sendiri.1 Dalam hal bisnis dan

pemasaran pun islam telah mengatur bagaimana kegiatan ini dapat berlangsung sehingga berbgai pihak tidak ada yang dirugikan. Bisnis atau perdagangan merupakan salah satu uslub atau cara yang dapat dilakukan manusia untuk memeperoleh harta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Firman Allah dalam Q.S. An-Nisa /4 :29

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh

dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu Firman allah dalam Q.S Al-Baqarah/2:275

Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba 2

1 An-Nabhani, Taqiyuddin. Peraturan Hidup Dalam Islam, terj. Abu Amin,dkk,(HTI-Press Jakarta. 2013),h.117

(3)

Begitulah islam telah mengatur dan memberikan petunjuk bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Baik dalam urusan produksi, distribusi dan pemasaran terhadap hasil produksi manusia. Manusiapun diberikan kebebasan dalam menentuka uslub agar usahanya dapat bertahan dan memeproleh keuntungan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang disekitarnya.

Globalisasi dan pasar bebas telah banyak merubah jalannya perkembangan dunia bisnis. Dan hal ini menyebabkan pasar menjadi semakin luas dan peluang untuk memasuki pasarpun semakin besar, namun persaingan menjadi semakin ketat dan sulit untuk diprediksikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknnya produk yang sejenis dengan manfaat yang sama ditawarkan dipasar yang dapat mengancam kelangsungan produk yang dipasarkan . Keadaan seperti ini mengharuskan setiap pengusaha untuk berikir keras untuk menciptakan keunggulan kompetitif bisnisnya agar mampu mempertahankan keberlangsungan usahanya. Perusahaan yang ingin bertahan dalam persainagn yang ketat ini harus mampu mengembangakan dan menginovasi produk yang dipasarkannya sehinnga dapat memberikan kualitas dan layanan prima, serta differensiasi atau inovasi produk yang menjadikannya khas dimata pelanggan.

Pemasaran modern saat ini bukan lagi hanya sekedar memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah dan menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen. Menurut Levit Dalam x3 persainag

2011,h.6.

(4)

baru bukanlah antara apa yang diproduksi berbagai prusahaan dalam pabrik mereka, tetapi antar apa yang mereka tambahkan pada hasil produksi tersebut dalam bentuk pengemasan, pelayanan, iklan maupun konsultasi. Slater dan Narver Mengungkapkan Bahwa dalam mencapai keunggulan bersaing perusahaan hendaknya memerhatikan tidak hannya pada kebutuhan pembeli di masa yang akan datang. Perlu bagi perusahaan untuk melakukan antsipasi melalui inovasi yang mengembangkan kedekatan dengan pembeli.4

Hal inilah yang juga mengimbas UMKM di Indonesia di Indonesia, sebagai sebuah perusahaan dengan system yang sederhana, keadaan ini menuntut para pelaku bisnis kecil ini mencoba mencari jalan keluar untuk dapat bersaing di tengah era persainagn yang ketat ini. UMKM sebagai satu-satunya usaha yang dapat bertahan dalam terpaan krisis moneter global dan juga sebagai wadah lapangan pekerjaan baru yang dapat menyelamatkan pengangguran, tentu harus diberi dukungan agar bukan hanya mampu memproduksi produk namun juga dapat bersaing dengan produk-produk sejenis dari perusahaan besar.

Usaha Mikro, Kcil, Dan Menegah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti latar belakang pendidikan, keterampilan pekerja, selain itu modal kerjanya juga relative kecil.5 Hal inilah

yang membuat usaha ini banyak diminati kaum menegah kebawah sehinnga

4 Wachjuni,pengaruh Orientasi Pasar, inovasi Produk dan kualitas layanan terhdap kinerja Pemasaran dalam Upaya mencapai keunggulan bersaing,Fakultas Ekonomi, Universitas Wahid Hasyim Semarang. Vol Nomor 2,2014,h 3

(5)

mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan juga memberikan kontribusi bagi pendapatan suatu daerah. Melihat peran UMKM yang penting ini dan kemudahan dalam menjalankan usaha ini tentunya menjadikan UMKM sebgai kegiatan usaha yang potensial unuk dikembangkan di Indonesia. Menurut www.bps.go.id. UMKM Indonesia mengalami perkembangan yang dirincikan dalam table berikut.

Tabel 1.1

Perkembangan UMKM Indonesia

Idikator satuan 2010 2011 2012

Jumlah UMKM Unit 58.823.732 55.206.444 56.34.592 Jumlah Tenaga Kerja

UMKM

Orang 99.401.775 101.722.458 107.657.509

Sumbangan PDB

UMKM (harga

Konstan)

RP Miliar

1.282.571,80 1.369.326,00 1.504.928,20

Sumber : www.bps.go,id

(6)

7,48 persen. Dengan terus meningkatnya jumlah UMKM tentunya akan menigkatkan jumlah pesaing yang secara langsung mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam berbagai sector UMKM. Hal ini tentu Menjadi catatan penting bagi Pengusaha UMKM baik yang telah lama atau pemula yang ingin Memasuki pasar UMKM untuk lebih jeli melihat pasar dan keinginan pasar agar produk yang dihasilkan memilki daya saing.

Keunggulan bersaing yang telah dicapai oleh Pelaku UMKM yang telah berhasil meningkatkan daya saingnya dalam pasar biasanya tercermin dari penjualannya yang meningkat dimana pertimbuhan penjualan merupakan indicator untuk mengukur kinerja Pemasaran dalam suatu usaha.6

Indicator yag digunakan untuk mengukur keunggulan posisional sebuah usaha ( Positional advantage) ialah dengan menlihat superior skills atau kompetensi unik yang dimilki oleh sebuah usaha, dimana superior skills ini akan menghasilkan superior Performance.7 Sedangkan indicator yang paling sering digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi hasil kinerja adalah Pangsa Pasar ( Market Share) dan Profitabilitas.8 Keberhasilan dalam menguasai Market share

6 Renita Helia,dkk. Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing Melalui Inovasi Produk sebagai Variabel Antara (Studi Kasus pada IKM Batik di Kampung Batik Laweyan, Solo), Diponegoro Journal Of Social And Political Of Science,2015,h.3

7 Nursya’bani dan Heri Setiawan, Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Semarang), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015.h.3

(7)

(Pangsa Pasar) dipengaruhi oleh Market sensing capability (kemampuan perusahaan untuk peka terhadap pasar) sebuah perusahaan.

Market sensing Capability atau Kemampuan Pengindraan pasar dapat kita artikan sebgai kemampuan perusahaan untuk belajar mengenai konsumen,kompetitior, dan saluran distribusinya. Sehingga mereka memiliki kemampuan lebih dibanding competitor mereka dalam melihat peluang pasar. Dengan demikian perusahaan dapat terus mengembangkan startegi yang akan membuat perusahaan dapat meningkatkan kinerja pemasarannya.

Kemampuan perusahaan dalam mengindra pasar didasarai oleh adanya aktivitas pengindraan pasar yang mempengaruhi adanya aktifitas yang mengacu pengindraan lalu memunculkan respon. Dengan demikian hal tersebut mampu meningkatkan profit dan pertumbuhan kinerja perusahaan.9 Selain hal itu

perusahaan diharapkan mampu memberikan kepuasan terhadap pelanggan, dan mengenali kemampuan dan keunggulan pesaingnya sehinnga perusahaan mampu menjadi “ market drive firm”, yaitu perusahaan yang selalu menempatkan orientasi pelanggan dan pesaing secara harmonis dengan kata lain perusahaan mampu mengorientasi pasar sasaran.10

Menurut Kotler persaingan adalah bagaimana perusahaan mampu menonjolkan produk unggulannya agar dapat dibandingkan dengan produk

9 Lindbolm dalam Wachjuni,pengaruh Orientasi Pasar, inovasi Produk dan kualitas layanan terhdap kinerja Pemasaran dalam Upaya mencapai keunggulan bersaing,Fakultas Ekonomi, Universitas Wahid Hasyim Semarang. Vol Nomor 2,2014,h 3

(8)

perusahaan lainnya. Dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah. Untuk memenagkan persaingan yang semakin kompetitif para pelaku usaha dituntut untuk mampu menciptakan keunggulan bersaing atas produk dan layanannya dalam upaya memuaskan pelanggan.11

Selain kualitas produk yang mampu bersaing, kemampuan pemasarn perusahaan juga merupakan hal yang sangat penting demi tercapainya kinerja pemasaran yang maksimal. Dan salah satu langkah dalam mencapai kemampuan pasar yang efektif adalah dengan memanfaatkan jejaring pemasaran. Jejaring pemasaran ini merupakan hal yang urgen dikarenakan merupakan mitra yang menjadi penyokong terjadinya pemasaran

Perkembangan Usaha Kecil Menengah Aktif

Kota Palopo dari Tahun 2011-2015

Tahun Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menegah

Jumlah Unit Usaha (UMKM)

2011 2.520 1.337 64 3.921

2012 2.526 1.337 64 3.927

2013 3.044 1.331 40 4.415

2014 3.248 1.318 57 4.623

2015 3.537 1.341 57 4.935

(9)

Dari data diatas dapat dilihat adanya pertumbuhan, penurunan dan bahkan stagnasi pada UMKM Kota Palopo. Untuk Untuk Usaha Mikro setiap tahunnya mengalami peningkatan dan tentunya seiring dengan peningkatan ini tidak menutup kemungkinan ada jenis usaha yang sejenis, hal ini tentunya akan menimbulakan persaingan kompetitif diantara pengusa itu sendiri. Seperti yang di kemukakan oleh Yuliana (2009), persaingan kompetitif terjadi saat dua atau lebih perusahaan bersaing satu dengan yang lainnya untuk mengejar posisi pasar yang menguntungkan.12 Hal ini laha yang mendorong tiap pengusaha untuk terus

mampu melihat peluang pasar dan menginovasi produknya agar produk tersebut dapat bertahan dipasar. Hal ini juga yang menjadi salah satu indicator menurunnya jumlah Usaha Kecil dari tahun 2011-2015.

Dari penjelasan diatas tentu dapat dipahami persaingan dalam sebuah usaha adalah sebuah keniscayaan yang tak mungkin untuk dihindari, hal ini justru menjadi peluan untuk para pengusaha untuk terus berinovasi dalam mengatur pemasaran produknya.

B. Rumusan Masalah

Pada era globalisasi seperti ini, dimana pasar selalu berkembang dan selera konsumen selalu berubah-ubah membuat para pelaku usaha membutuhkan kreatifitas dan inovasi dalam membuat produk yang memiliki daya saing di pasar. Selain itu perusahaan dituntut untuk memperbnayak relasi untuk membentuk

(10)

suatu rantai jejaring pemasaran sehingga cakupan pasar dan sasaran pasar menjadi semakin luas. Dengan daya saing yang terdapat pada produk itulah suatu usaha dapat unggul dalam bersaing dan meningkatkan kinerja pemasarannya.

Pada data yang diperoleh sebelumnya oleh Dinas Koperasi dan UMKM kota Palopo tahun 2011-2015, Secara umum ada beberapa unit usaha Seperti Usaha Kecil dan menengah ditemukan masalah bahwa terjadi penurunan jumlah Unit usaha , hal ini mengindikasikan bahwa sulitnya untuk bertahan dalam persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini. Selain itu, terdapat juga perbedaan pendapat dari para peneliti yang seperti beberapa peneliti mendapatkan hasil tidak signifikan pada pengaruh variabel Kompetensi Wirausaha terhadap Kinerja Pemasaran, dan ada peneliti yang mendapatkan hasil yang signifikan pada pengaruh variabel Kompetensi Wirausaha terhadap Kinerja Pemasaran, selain itu ada beberapa peneliti juga berbeda pendapat mengenai signifikansi pengaruh Kemampuan Mengindera Pasar terhadap Kinerja Pemasaran. Maka dari itu diperoleh pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah kemampuan mengindra Pasar dan keunggulan bersaing memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Pemasaran UMKM kota Palopo ?

2. Apakah Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing memiliki pengaruh Positif terhadap Keunggulan Kinerja Pemasaran UMKM kota Palopo ? 3. Apakah Jejaring Pemasaran dan Keunggulan Bersaing memiliki

Pengaruh Positif terhadap Kinerja Pemsaran UMKM kota Palopo ?

C. Tujuan Penelitian

(11)

1. Mengetahui pengaruh tingkat kapabilitas pengindraan pasar, inovasi produk,dan jejaring pemasaran terhadap keunggulan bersaing UMKM Kota Palopo

2. Mengetahui Pengaruh Keunggulan bersaing terhadap kinerja Pemasaran UMKM Kota Palopo

3. Menganalisis cara Perusahaan meninngkatkan kinerja Pemasaran melalui market sensing capability,inovasi produk dan jejaring Pemasaran

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teori

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Sehingga dengan manfaat yang diberikan itu, menjadi asbab saling tolong menolong kepada sesame. Sebagaimana Al-Qur’an elah mengganjurkan tolong-menolong sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dala AL-Qur’an Surah AL-Maidah ayat 2

ووو عععع وو م

م

إم ىععلوعو ااونعوواعععوتو لووو وو تتل وو رربم ىلوعو ااونعوواعوتووو

م حن مد ملٱٱٱ ٱٱ

مث ملٱ

ٱٱى وى ٱٱمق ٱ

ملٱ

ماۡ

ب

م اقوعم دعيدمش

ملٱ

و هولتل نتإم لتل ااوقعتت وو

ٱ

ىره ٱ

ٱ

٢

Artinya :

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan

permusuhan.13 (Q.S Al-Maidah:2)

(12)

penting dalam manajemen pemasaran, yang meliputi Kapabilitas Pengindraan Pasar ( market sensing capability), inovasi Produk, dan jejaring Pemasaran, serta memahami bagaimana aspek tersebut dapat memengaruhi Keunggulan bersaing dan Kinerja Pemasaran.

2. Manfaat Parkatis

Keunggulan kompetitif adalah sebuah keniscayaan dalam dunia bisnis dan harus dimiliki oleh setiap perusahaan agar barang yang diproduksi memiliki tempat dipasar. Al-Qur’an telah menganjurkan adanya kompetisi pada tiap-tiap manusia dalam kehidupannya, yang tentunya kompetisi dalam kebaikan. Kompetisi kebaikan inilah yang kemudian akan melahirkan lebih banyak kebaikan dan tentunya akan bermuara pada ketakwaan kita kepada Allah SWT. Firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 148 :

م

ع ععك

ع بم ت

م ععيو ااوععنعوك

مأ

ع تو امو نو أو روو خو ااوقعبمتو فو هويلروومع ووهع ةةهو وم كعلموو

مي م حت مي ملٱ

مسٱ ىا

مج للل

يدمقو ش

رر

ءلمي

و ل

ر ك

ع ى

و لوع

و هولتل ن

ٱ

ت إم ععيممجو هعلتل

ما

ٱ

١٤٨

Artinya :

Dan setiap umat memiliki kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka

berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah

akan mengumpulkan kamu semua. Sungguh, Allah maha Kuasa atas segala

Sesuatu. (Q.S Al-Baqarah : 148)

(13)

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian yang dimaksud adalah untuk mendapatkan teantang posisi penelitian ini dengan kaitannya dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh kalangan akademis. Hal ini ditemuh guna menghindari kesamaan objek penelitian dan untuk menentukan letak perbedaan dengan penelitian yang pernah ada.

Penelitian yang dilakukan oleh Devita Ekky Fauzi (2015) dan Mohammad Rizky Teguh Pratomo (2015), masing-masing mengungkapkan bahwa Kemampuan Mengindera Pasar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keunggulan bersaing dan Kinerja Pemasaran. Namun terdapat Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan Neil A. Morgan, Dkk (2008) serta John Hulland (2007) mereka menemukan bahwa variable kemampuan Mengindera Pasar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pemasaran.

Selanjutnya hasil penelitian lain mengatakan bahwa Kemampuan Mengindera Pasar memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Keunggulan Bersaing, seperti hasil yang ditemukan oleh Jia-Sheng Lee (2010) dan Jukka Lankinen, Dkk (2007).

(14)

Beberapa perbedaaan tersebut menjadi salah satu indicator pentingnya dilakukan penelitian ini. Penelitian ini akan mengambil sampel UMKM kota Palopo. Diharapkan melalui penelitian ini akan banyak hal yang dapat membantu para Pengusaha terutama UMKM untung meningkatkan kualitas roduk sehinggan produk tersebut memilki daya saing dipasar.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional variable menjelaskan tentang pengertian operasional dari variable -variabel yang dikembangkan dalam penelitian ini. Ada lima variable yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu, Kapabilitas Pengindraan Pasar (market sensing capability), inovasi Produk, Jejaring Pemasaran, keunggulan bersaing dan kinerja pemasaran. Definisi operasional variable-variabel penelitian tersebut akan di tampilkan dalam tabel.

Definisi operasional, indikator variabel dan instrument Indikator

(15)
(16)

perusahaan

Penelitian ini dirancang menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penaksiran. Isi rencana analisis data segala didasarkan pada rencana penelitian yang telah dirumuskan dan data yang sudah siap dioleh.14

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana peneliti melakukan kegiatan penelitian untuk memperoleh data-data yang dperlukan. Penelitian ini akan di lakukan di Kota Palopo, Sulawesi selatan.yang mengenai permasalahan tenttang

3. Sumber data

(17)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyek (self report data), yaitu jenis data penelitian yang berupa sikap, opini, pengalaman, atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian atau responden.15 Sedangkan sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara authentic yang bersumber dari objek penelitian perorangan, kelompok, dan organisasi yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti.16 Untuk penelitian ini, data primer diperoleh

dari penyebaran kuesioner kepada responden yang dalam hal ini adalah para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah kota Palopo

b. Data Skunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui sumber data yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh instansi tertentu.17 Data ini

diperoleh secara tidak langsung, berupa keterangan yang ada hubungannya dalam penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer. Data Skunder dalam Penelitian ini diperoleh dari literatur-literatur, jurnal-jurnal terkait, dan dokumen yang berasal dari Dinas Koperasi Dan UMKM kita Palopo, dan Dinas Perdangan Kota Palopo.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.18 Dalam

penelitian ini, populasi yang akan digunakan adalah para pemilik usaha mikro, kecil dan menengah kota Palopo

15 Nur indriantoro dan Bambang supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen (Edisi 1), (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2009),h.145

16 Rusady ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi ( Cet.3; edisi 1; Jakarta: PT Raja Grafindo,2006),h.29

17 Jonathan Sarwano, Analisis Data Penelitian,( Edisi, 1; Bandung : Andi Offset,2006),h.11

(18)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.19 Sampel berguna untuk memudahkan peneliti dalam

melakukan penelitian karena penggunaan sampel dapat meminimalisir penggunaan biaya dan mempersingkat waktu penelitian. Dua kriteria yang harus dimiliki sampel untuk memenuhi syarat sebagai sampel yang baik adalah kecermatan dan ketepatan.20 Terdapat dua teknik pengambilan

sampel yaitu probability sampling dan non probality sampling. a. probability sampling

probability sampling adalah teknik Pengambilan sampel yang memberikan peluan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi amggota sampel.21 Beberapa metode dalam probability

sampling adalah simple random sampling, cluster sampling, disproportionate stratified random sampling dan proportionate random sampling.

b. Non probality sampling

Non probality sampling adalah teknik pengamilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.22 Penelitian ini akan menggunakan

teknik pengambilan sampel yaitu non probability sampling dengan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu, dimana responden penelitian ini merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Semarang yang masih aktif menjalankan usahanya. Teknik penggunaan sampel dapat dihitung dengan rumus:

19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D,(Cet.20 ; Bandung: Alfabeta,2014),h.81.

20 Subiyanto dalam Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Semarang), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015,h.36.

21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D,(Cet.20 ; Bandung: Alfabeta,2014),h.82.

(19)

Keterangan : n = jumlah sampel

Z = tingkat keyakinan dalam penentuan sampel moe = margin of error

Tingkat kesalahan ditetapkan sebesar 5% dan nilai Z sebesar 1,96 dengan tingkat kepercayaan 90% maka jumlah sampel adalah :

Dengan mengacu pada penghitungan jumlah minimal dan maksimal sampel dan pertimbangan jumlah populasi yang ada, maka jumlah sampel yang dipilih untuk penelitian ini adalah 384 responden.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner

(20)

Pertanyaan – pertanyaan dalam kuisioner diukur dengan menggunakan skala Likert dengan skala 1 sampai 10 (1 berarti sangat setuju dan 10 berarti sangat tidak setuju) yang berbentuk skala ordinal (peringkat). Masing-masing jawaban diberi skor untuk kategori pertanyaan dengan jawaban sangat tidak setuju atau sangat setuju dengan memberi nilai 1 sampai dengan 10 dalam kotak nilai. Tanggapan yang paling positif (sangat setuju) diberi nilai paling tinggi, dan sebaliknya tanggapan negative (sangat tidak setuju) diberi nilai paling rendah.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu proses pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literature buku, catatan , serta dokumentasi lainnya yang masih relevan dalam penelitian.23 Studi Kepustakaan ini

bertujuan untuk mengumpulkan teori dasar mengenai variabel yang berkaitan dengan penelitian. Studi kepustakaan pada penelitian ini bersumber dari buku-buku, Jurnal, dan artikel-artikel ilmiah lainnya. 6. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan intepretasi untuk penelitian dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap fenomena tertentu. Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Sedangkan teknik analisis digunakan untuk menginterpretasikan dan menganalisis data. Sesuai dengan model yang dikembangkan pada penelitian ini, maka alat analisis data yang digunakan yaitu Analisis Jalur dengan software SPSS. Analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis regresi berganda.

(21)

a. Analisis Kuantitatif

Penyelesaian penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis ini dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Penyelesaikan penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif karena jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Adapun pengolahan data dengan analisis kuantitatif melalui beberapa tahap yaitu :

1) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliablitias dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai α > 0,6.24

2) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitasdilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n - k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid.25

24 Syofian Siregar,Statistik Parametrik untuk Penelitian kuantitatif (Jakarta :PT Bumi Aksara, 2014),h.87

25 Ghozali dalam Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Semarang),

(22)

3) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan bias di gunakan untuk melakukan persamaan, maka harusdilakukan uji asumsi klasik, yaitu :

(a) Uji Multikolonieritas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2007).

Dideteksi dengan menggunkakan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolineritas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10 (Ghozali, 2011).

(b) Uji Heteroskedastisitas

(23)

angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas.26

(c) Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variable dependen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendektai normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik (Ghozali, 2007).

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi normalitas.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui beberapa besar pengaruh variabel bebas dan terikat, yaitu : Kapabilitas Pengindraan pasar (X1), Inovasi Produk (X2),Jejaring Pemasaran (X3), Kinerja Pemasaran (Y2), Keunggulan Bersaing (Y1)

Model hubungan antara variabel dependen dengan variabel-variabel independen tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut (Ghozali, 2011):

26 Ghozali dalam Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Semarang),

(24)

Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + ……. + bnXn + e

Dimana ;

Y = variabel dependen bn = koefisien variabel X Xn = variabel independen

e = error/variabel pengganggu

Sehingga, rumus matematika pada persamaan regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y1 = a1 + b1X1 +e1

Y2 = a2 + b2X1 + b2X2 + b3Y1 + e2

Keterangan :

Y1 = Keunggulan Bersaing

Y2 = Kinerja Pemasaran

X1 = Kemampuan Mengindera Pasar X2 = Inovasi Produk

X3 = Jejaring Pemasaran b1, b2, b3 = Koefisien regresi

(25)

3.5.1.5 Uji Goodness of Fit

3.5.1.5.1 Uji Parsial (Uji T)

Uji statistik T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi pada variable dependen (Ghozali, 2011). Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (α), 0,05 ditentukan sebagai berikut :

a. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 , maka t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 , maka t hitung < t tabel, maka H0 gagal ditolak.

3.5.1.5.2 Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji kelayakan model (Uji f) adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji model secara keseluruhan, melihat keterkaitan variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel terikat. Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada Anova yang membandingkan Mean Square dari regression dan Mean Square dari residual sehingga didapat hasil yang dinamakan F hitung. Sebagai dasar pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian :

a. Apabila tingkat signifikansi < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

(26)

3.5.1.5.3 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2007) koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Apabila nilai koefisien determinasi (R2) semakin mendekati angka 1, maka model regresi dianggap semakin baik karena variabel independen yang dipakai dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependennya. Untuk mengevaluasi model regresi terbaik, Penelitian ini berpatokan pada nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi yang sudah disesuaikan karena apabila memakai nilai R Square akan menimbulkan suatu bias yang dapat meningkatkan R2 jika ada penambahan variable independen. Berbeda dengan R Square, nilai Adjusted R Square tidak akan menimbulkan bias karena nilai R Square dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen ditambahkan dalam model.

3.5.1.6 Uji Sobel (Sobel Test)

Pada penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu brand image. Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2007) suatu variabel disebut sebagai variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara prediktor (independen) dan variabel criterion (dependen). Pengujian hipotesis mediasi dapat menggunakan prosedur yang telah dikembangkan oleh Sobel (1982) yang kemudian dikenal dengan uji sobel (sobel test).

(27)

intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara menggalikan jalur X → M (a) dengan jalur M →Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c-c’) dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb., besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus di bawah ini:

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji sobel menggunakan Interactive Mediation Tests Online dari Kristopher J. Preacher. Untuk menilai apakah variable yang diuji merupakan variabel intervening, kolom p-value pada tabel hasil perhitungan harus memiliki nilai dibawah 0,1 atau kolom test-statistic memiliki nilai diatas 1,68.

DAFTAR PUSTAKA

An-Nabhani, Taqiyuddin. Peraturan Hidup Dalam Islam, terj. Abu Amin,dkk. HTI Press,Jakarta. 2013.

Dewi Muji Lestari, Penentuan Strategi Pemasaran Menggunakan Analisis Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix pada PT. HM. Sampoerna, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, UNIVERSITAS JEMBER, 2011

(28)

Ongkowidjojo, Malang), Fakultas Ilmu Administrasi,Universitas Brawijaya Malang,2014

Fred R. David, manajemen strategis, terj. Ichsan Setiyo Budi, ( Jakarta: Salemba Empat,2006)

Helia,Renita,dkk. Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing Melalui Inovasi Produk sebagai

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller,Manajemen Pemasran, terj. Benyamin Molan ( Jakarta : PT MACANAN JAYA CEMERLANG, 2007)

Mursid M., Manajemen Pemasaran (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2014)

Nikmah,Aristin,dkk. Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Pembelajaran Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Ikm (Sentra Ikm Tenun Ikat Troso Kabupaten Jepara), JurnalIlmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2014

Nur indriantoro dan Bambang supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen (Edisi 1), (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2009)

Rizky , Mohammad Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Semarang), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015

Rusady ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi ( Cet.3; edisi 1; Jakarta: PT Raja Grafindo,2006)

Suardi Yakub, Buku Panduan Belajar ManajemenPemasaran ( Medan : 2013) Sumiati, Pengaruh Strategi Orientasi Wirausaha dan Orientasi Pasar

Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan UMKM di Kota Surabaya, JMM17 Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen, April 2015, Vol. 1 No.1. hal. 31 – 44

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D,(Cet.20 ; Bandung: Alfabeta,2014)

Sutrisno Hadi, Metode Penelitian Research,( Cet.II ; Yogyakarta: UGM,1977) Usman,Husaini, Purnomo Setiady, Pengantar Statitika,(Jakarta : PT Bumi

(29)

Referensi

Dokumen terkait

OT.140/12/2011 tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (Berita Negara Republik

Menentukan Autoencoder dan Support Vector Machine merupakan sistem yang lebih baik daripada sistem klasifikasi suara paru dengan Support Vector Machine atau

Hasil penelitian di tiga agroekologi terhadap karakter, jumlah daun, tebal daun, jumlah cabang primer, jumlah cabang sekunder, diameter batang, panjang tangkai daun dan

&lt;pi&gt; Variable characters (20) Variable characters (100) Variable characters (20) Variable characters (30) Variable characters (15) &lt;M&gt; Identifier_1 &lt;pi&gt; Pegawai

Pompa pada rangkaian Electrical Submer-sible Pump dibuat dengan stage bertingkat, dan setiap stage terdiri dari satu impeller yang dikunci dengan shaft yang merupakan bagian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kubang Kutu 2, menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan jumlah 20

Hasil penelitian menyimpulkan jawaban terkait pertimbangan, dasar hokum dan tinjauan hukum islam dalam legislasi wali anak hasil kawin hamil adalah (1)

Sikap dan perilaku seorang PNS dapat dijadikan panutan atau keteladanan bagi PNS di lingkungannya dan masyarakat pada umumnya. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari mereka harus