• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ENERGI ALTERNATIF APLIKASI PEMBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH ENERGI ALTERNATIF APLIKASI PEMBA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ENERGI ALTERNATIF

APLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SURYA

KELOMPOK

: 7 (TUJUH)

KELAS

: KE-2B

NAMA ANGGOTA :

1.

ALBETH YUAN WIJAYA

04

2.

DONY SADAKA RAHARDJO

12

3.

DIDIK MARGI UTAMA

11

PROGRAM STUDI KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

SEMARANG

(2)

PENDAHULUAN

PLTS – Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah salah satu solusi energi baru dan terbarukan (Renewable Energy/ RE), yaitu dengan memanfaatkan solar module atau modul surya, atau sering juga disebut panel surya, yang berfungsi mengubah sinar atau cahaya matahari menjadi energi listrik.

Indonesia yang terletak di equator/ khatulistiwa sungguh sangat beruntung mendapat paparan sinar matahari yang stabil sepanjang tahun baik di musim kemarau atau musim hujan sekalipun. Sehingga solusi listrik tenaga surya ini sangat cocok diaplikasikan di semua wilayah, dengan energi listrik yang dihasilkan relatif merata.

Teknologi pabrikasi modul surya/panel surya saat ini sudah sangat berkembang dengan cepat, sehingga secara teknis efisiensi makin tinggi dan harga menjadi makin ekonomis serta terjangkau. Jenis, ukuran kapasitas modul surya dan merek yang dipasarkan pun semakin beragam. Harga yang ditawarkan juga beragam tergantung pabrikan pembuat,

sertifikasi dan kualitas produk panel surya tersebut. Disini, ketelitian dan mempelajari spesifikasi produk adalah wajib bagi calon pembeli atau pengguna listrik tenaga surya, agar mendapatkan kinerja sekaligus harga terbaik.

Apakah Sistem Solar Thermal?

Sistem Thermal Solar sistem air terbarukan pemanasan. Mereka menggunakan energi Suns untuk menghasilkan sebagian besar kebutuhan air panas untuk bangunan.

Apakah Panel Solar Thermal sama dengan Panel PV Solar?

Tidak, walaupun keduanya menggunakan energi matahari untuk mengurangi ketergantungan kita pada energi bahan bakar fosil yang dihasilkan, mereka melakukannya dengan dua cara berbeda. Solar PV Sistem menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik mana sebagai Sistem Solar Thermal menggunakan energi matahari untuk menghasilkan air panas.

Saat ini aplikasi modul surya tidak hanya sebagai SHS-Solar Home System, yaitu sistem pembangkit listrik untuk rumah tinggal, akan tetapi sudah marak digunakan juga sebagai PJU Surya – Penerangan Jalan Umum tenaga Surya. Serta dilengkapi dengan Electronic Box System (EBS) untuk tempat inverter dan control system sehingga bisa awet

(3)

PLTS SHS juga dilengkapi dengan kabel instalasi, saklar, terminal blok lampu, stop kontak, dan komponen pendukung sehingga pemasangan dapat dilakukan dengan sangat mudah. Selebihnya aplikasi PLTS ini sangat luas meliputi aplikasi back-up power, telekomunikasi / wartel satelit tenaga surya (solar satellite public phone), sistem pendingin vaksin (vaccine refrigerator), pompa air tenaga surya, sistem lampu lalu lintas, sebagai heater (air dan udara) / Pemanasan ruangan dan air, Penerangan ruangan atau jalan (solar street

lamp), Kompor matahari, Pengeringan hasi pertanian, Distilasi air kotor, Pembangkitan listrik, dan sebagainya. Selanjutnya, PLTS-Pembangkit Listrik Tenaga Surya juga dapat

digabungkan (sistem hybrid) dengan sumber energi listrik lain, misalnya jaringan PLN, mikrohidro, PLTB-Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau Turbin Angin (wind turbine),

Genset, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa bentuk energi yang merupakan turunan dari energi matahari misalnya:

 Energi angin yang timbul akibat adanya perbedan suhu dan tekanan satu tempat dengan tempat lain sebagai efek energi panas matahari.

 Energi air karena adanya siklus hidrologi akibat dari energi panas matahari yang mengenai bumi.

 Energi biomassa karena adanya fotosintesis dari tumbuhan yang notabene menggunakan energi matahari.

 Energi gelombang laut yang muncul akibat energi angin.

 Energi fosil yang merupakan bentuk lain dari energi biomassa yang telah mengalami proses selama berjuta-juta tahun.

(4)

APLIKASI PLTS

Energi panas matahari merupakan salah satu energi yang potensial untuk dikelola dan dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energi terutama bagi negara-negara yang terletak di khatulistiwa termasuk Indonesia, dimana matahari bersinar sepanjang tahun. Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa energi matahari yang tersedia adalah sebesar 81.000 TerraWatt sedangkan yang dimanfaatkan masih sangat sedikit.

1.

Pemanasan Ruangan

Ada beberapa teknik penggunan energi panas matahari untuk pemanasan ruangan, yaitu:

 Jendela

Ini merupakan teknik pemanasan dengan menggunakan energi panas matahari yang paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang pada dinding untuk meneruskan panas matahari dari luar masuk ke dalam bangunan. Ada jendela yang langsung tanpa ada kacanya dan ada yang menggunakan kaca. Untuk mendapatkan panas yang optimal maka pada jendela dipasang kaca ganda. Biasanya di daerah-daerah empat musim dinding/tembok bangunan diganti dengan kaca agar matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada saat musim dingin.

(5)

Dinding trombe adalah dinding yang diluarnya terdapat ruangan sempit berisi udara. Dinding bagian luar dari ruangan sempit tersebut biasanya berupa kaca. Dinding ini dinamai berdasarkan nama penemunya yaitu Felix Trombe, orang berkebangsaan Perancis. Prinsip kerjanya adalah permukaan luar ruangan ini akan dipanasi oleh sinar matahari, kemudian panas tersebut perlahan-lahan dipindahkan kedalam ruangan sempit. Selanjutnya panas di dalam ruangan sempit tersebut akan dikonveksikan ke dalam bangunan melalui saluran udara pada dinding trombe.

 Greenhouse

Teknik ini hampir sama dengan dinding trombe hanya saja jarak antara dinding masif dengan kaca lebih lebar, sehingga tanaman bisa hidup di dalamnya.

Prinsip kerja greenhouse juga serupa dengan dinding trombe. Panas masuk melalui kaca ke dalam greenhouse lalu dikonveksikan ke dalam bangunan untuk menghangatkan ruangan atau menjaga suhu rungan tetap stabil meskipun pada waktu siang atau malam hari.

2.

Penerangan Ruangan

(6)

3.

Kompor Matahari

Prinsip kerja dari kompor matahari adalah dengan memfokuskan panas yang diterima dari matahari pada suatu titik menggunakan sebuah cermin cekung besar sehingga didapatkan panas yang besar yang dapat digunakan untuk menggantikan panas dari kompor minyak atau kayu bakar.

Untuk diameter cermin sebesar1,3 meter kompor ini memberikan daya thermal sebesar 800 watt pada panci. Dengan menggunakan kompor ini maka kebutuhan akan energi fosil dan energi listrik untuk memasak dapat dikurangi.

4.

Pengeringan Hasil Pertanian

(7)

5.

Distilasi Air

Cara kerjanya adalah sebuah kolam yang dangkal, dengan kedalaman 25mm hingga 50 mm, ditututup oleh kaca. Air yang dipanaskan oleh radiasi matahari, sebagian menguap, sebagian uap itu mengembun pada bagian bawah dari permukaan kaca yang lebih dingin. Kaca tersebut dimiringkan sedikit 10 derajat untuk memungkinkan embunan mengalir karena gaya berat menuju ke saluran penampungan yang selanjutnya dialirkan ke tangki penyimpanan.

6.

Pemanasan Air

(8)

Prinsip kerjanya adalah panas dari matahari diterima oleh kolektor yang terdapat di dalam terdapat pipa-pipa berisi air. Panas yang diterima kolektor akan diserap oleh air yang berada di dalam pipa sehingga suhu air meningkat. Air dingin dialirkan dari bawah sedangkan air panasnya dialirkan lewat atas karena massa jenis air panas lebih kecil daripada massa jenis air dingin (prinsip thermosipon). Air ini lalu masuk ke dalam penyimpan panas. Pada penyimpan panas, panas dari air ini dipindahkan ke pipa berisi air yang lain yang merupakan persediaan air untuk mandi/antiseptik. Sedangkan air yang berasal dari kolektor akan diputar kembali ke kolektor dengan menggunakan pompa atau hanya menggunakan prinsip thermosipon. Persediaan air panas akan disimpan di dalam tangki penyimpanan yang terbuat dari bahan isolator thermal. Pada sistem ini terdapat pengontrol suhu jika suhu air panas yang dihasilkan kurang dari yang diinginkan maka air akan dimasukkan kembali ke

tangki penyimpan panas untuk dipanaskan kembali.

Kolektor yang digunakan pada pemanas air tenaga panas matahari ini adalah kolektor surya plat datar yang bagian atasnya terbuat dari kaca yang berwarna hitam redup sedangkan

bagian bawahnya terbuat dari bahan isolator yang baik sehingga panas yang terserap kolektor tidak terlepas ke lingkungan. Air panas di dalam kolektor bisa mencapai 82°C sedangkan air panas yang dihasilkan tergantung keinginan karena sistem dilengkapi pengontrol suhu.

Selain untuk solar sel yang memanfaatkan “partikel” sinar matahari untuk menumbuk

(9)

digunakan untuk memasok panas dari rumah utama terus ketel / sumber pemanas ketika energi matahari tidak cukup.Beberapa sistem juga dilengkapi dengan pemanas imersi.

Pada solar sel bukan panas matahari yang menghasilkan listrik , tapi tekanan sinarnya pada solar sel. Sedang kali ini kita akan memanfaatkan panas sinar matahari untuk

memanaskan air. Dan akan sangat menyenangkan jika jika setiap kita mandi, kita bisa menggunakan air dengan air hangat. Saat ini pemanas air banyak dipasang dirumah-rumah modern. Terutama didaerah-daerah yang bersuhu dingin seperti Bandung, Malang, dan lain-lain. Ada banyak alasan memasang pemanas air dirumah antara lain, mandi dengan air hangat bisa mengeluarkan racun toksin karena terbukanya pori-pori. Selain itu mandi dengan air hangat, baik untuk terapi bagi selesma, sakit kepala dan mengembalikan kelelahan di kaki.

KEKURANGAN-KELEBIHAN

Jenis pemanas air ada banyak sekali macamnya. Ada pemanas air tenaga listrik dan ada juga pemanas air menggunakan tenaga gas. Ada satu lagi jenis pemanas air yaitu pemanas air dengan menggunakan energi Surya (Solar water heater system). Pemanas air dengan memanfaatkan sumber energi dari alam yang ini, memiliki beberapa keuntungan antara lain, dibanding tenaga listrik dan tenaga gas, Pemanas Air tenaga surya tidak bakal habis sumber energinya. Apalagi tarif listrik dan gas selalu naik dari tahun ke tahun. Dari sisi keamanan, pemanas air tenaga surya sangat aman, karena, resiko tersengat aliran listrik minim. Ramah lingkungan karena hasil pemanasan pemanas air tenaga surya tidak menimbulakn senyawa lain. Bandingkan dengan pemanas air tenaga listrik yang mengakibatkan timbulnya gas CO2 yang bisa mencemari lingkungan. Tetapi disisi lain

(10)

Kekurangan pemanas air tenaga surya yang lain adalah tidak bisa ditaruh di sembarang tempat dan harus terkena sinar matahari langsung. Beda dengan pemanas air tenaga listrik atau gas yang tidak membutuhkan tempat yang luas dan juga bisa ditaruh di dalam ruangan, misalnya, di dalam kamar mandi. Dan hal lain yang masih menjadikan orang berpikir dua kali adalah harganya yang terbilang mahal dibanding pemanas air tenaga air lainnya. Perlu diketahui harga Pemanas Air berkisar antara 10 juta hingga ada yang mencapai 34juta.

CARA-KERJA

Pemanas air tenaga surya biasanya terdiri dari panel kolektor dan tangki yang dihubungkan

dengan dua pipa assesories. Panel kolektor dilengkapi dengan penutup kaca berfungsi sebagai penangkap panas sinar matahari yang didalamnya tersusun rangkaian pipa tembaga sebagai jalur air yang dibalut sirip absorber. Sedangkan tangki berfungsi sebagai "Thermos" (tempat penyimpanan air berinsulasi) yang mampu menahan penurunan panas secara minimal.

Pada saat matahari bersinar, panel kolektor menangkap sinar matahari dan secara mekanis mengalirkan panas dari sirip absorber ke pipa-pipa tembaga yang berisi air, sehingga suhu air didalamnya perlahan meningkat. Panel solar memakai prinsip alamiah air "Thermosiphon". Thermosiphon ialah prinsip pasif perpindahan panas dengan memanfaatkan proses alamiah konveksi-air.

Pada prakteknya, prinsip ini dimulai dari air yang berada pada panel kolektor mengalami pemanasan dan akan bergerak ke sisi atas dan masuk ke dalam tangki. Pada saat bersamaan, air di dalam tangki yang bersuhu rendah terdorong turun ke dalam panel kolektor. Pergerakan perputaran air ini bergerak berkesinambungan sehingga terjadi sirkulasi air secara mekanis yang mengakumulasi peningkatan suhu air didalam tangki. Pergerakan perpindahan antara air bersuhu tinggi digantikan air bersuhu rendah dapat bergerak mekanis tanpa bantuan tambahan pompa.

BAHAN YANG DIPERLUKAN:

1. selembar plat logam (boleh terbuat dari seng, alumunium, stainless steel); 2. dudukan plat terbuat dari besi (dapat memesan ke tukang las);

(11)

CARA MEMBUATNYA: Lihat gambar berikut ini.

CARA KERJA:

1. Panas dikumpulkan oleh kolektor pada parabola dipantulkan ke titik apinya.

2. Air yang mengalir pada pipa di titik api parabola dari tangki air akan dipanaskan oleh panas yang dikumpulkan kolektor.

3. Air yang panas dialirkan ke bak mandi.

(12)

Prinsipnya hampir sama dengan pemanasan air hanya pada pembangkitan listrik, sinar matahari diperkuat oleh kolektor pada suatu titik fokus untuk menghasilkan panas yang sangat tinggi bahkan bisa mencapai suhu 3800°C. Pipa yang berisi air dilewatkan tepat pada titik fokus sehingga panas tersebut diserap oleh air di dalam pipa. Panas yang sangat besar ini dibutuhkan untuk mengubah fase cair air di dalam pipa menjadi uap yang bertekanan tinggi. Uap bertekanan tinggi yang di hasilkan ini kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang kemudian akan memutar turbo generator untuk menghasilkan listrik.

Ada dua jenis kolektor yang biasa digunakan untuk pembangkitan listrik yaitu kolektor parabolik memanjang dan kolektor parabolik cakram.

Kolektor Parabolik Memanjang Kolektor Parabolik Cakram Di California, Amerika Serikat, alat ini telah mampu menghasilkan 354 MW listrik. Dengan memproduksi kolektor ini secara massal, maka harga satuan energi matahari ini di

AS, sekitar Rp 100/KWh lebih murah dibandingkan energi nuklir dan sama dengan energi dari tenaga pembangkit dengan bahan baku energi fosil.(Ivan A Hadar, 2005).

(13)

Kita dapat juga membangkitkan listrik langsung dari energi surya, yaitu dengan menggunakan photovoltaic. Alat ini terbuat dari bahan semikonduktor yang sangat peka dalam melepaskan elektron ketika terkena panjang gelombang sinar matahari tertentu. Akan tetapi alat ini masih sangat mahal dan efisiensinya masih sangat rendah, yaitu sekitar 10%.

Pembangkitan listrik berdasarkan perbedaan tekanan pada gas juga bisa dilakukan, yaitu dengan menggunakan chimney. Ini sebuah sistem tower yang terdiri turbin gas dan jalinan kaca tertutup yang luas untuk memerangkap panas matahari.

Prinsipnya: sinar matahari akan menembus kaca dari alat ini kemudian memanaskan

gas yang terperangkap di bawah kaca. Gas suhu tinggi ini akan memasuki tower tertutup yang tingginya bisa mencapai 1000 meter vertikal. Oleh karena perbedaan suhu gas pada

permukaan bumi dan 1000 meter diatas permukaan bumi, maka gas akan mengalir ke atas melalui tower ini. Aliran gas/udara tersebut akan memutar turbin gas. Skema sederhana dapat dilihat pada gambar dibawah.

Keuntungan dari penggunaan energi panas matahari antara lain:

 Energi panas matahari merupakan energi yang tersedia hampir diseluruh bagian permukaan bumi dan tidak habis (renewable energy).

 Penggunaan energi panas matahari tidak menghasilkan polutan dan emisi yang berbahaya baik bagi manusia maupun lingkungan.

 Penggunaan energi panas matahari untuk pemanas air, pengeringan hasil panen akan dapat mengurangi kebutuhan akan energi fosil.

(14)

Kerugian dari penggunaan energi panas matahari antara lain:

 Sistem pemanas air dan pembangkit listrik tenaga panas matahari tidak efektif digunakan pada daerah memiliki cuaca berawan untuk waktu yang lama.

 Pada musim dingin, pipa-pipa pada sistem pemanas ini akan pecah karena air di dalamnya membeku.

 Membutuhkan lahan yang sangat luas yang seharusnya digunakan untuk pertanian, perumahan, dan kegiatan ekonomi lainya. Hal ini karena rapat energi matahari sangat rendah.

 Lapisan kolektor yang menyilaukan bisa mengganggu dan membahayakan penglihatan, misalnya penerbangan.

 Sistem hanya bisa digunakan pada saat matahari bersinar dan tidak bisa digunakan ketika malam hari atau pada saat cuaca berawan.

 Penyimpanan air panas untuk perumahan bukan merupakan masalah, tetapi penyimpanan uap air pada pembangkit listrik memerlukan teknologi yang sulit.

8.

Pendingin

Ruangan

dengan

Tenaga

Panas

Matahari (Revolusi Air Conditioning)

Air conditioning adalah sistem pengaturan suhu dan kelembaban untuk kenyamanan thermal manusia. Penggunaan sistem air conditioning yang semakin meningkat di berbagai pertokoan, kantor-kantor, kendaraan pribadi, gedung sekolah dan kampus menjadi hal yang biasa dalam kehidupan kita sehari-hari. Tren perkembangan penggunaan sistem air conditioning menunjukkan perkembangan yang sangat pesat di seluruh dunia.

Sayangnya, konsumsi energi listrik pada sistem air conditioning konvensional relatif sangat tinggi. Konsumsi energi listrik yang begitu besar menuntut daya listrik yang besar pula. Mengingat bahwa listrik pada umumnya masih dihasilkan oleh bahan

(15)

Mengingat bahwa menghambat laju penggunaan sistem air conditioning adalah hal yang nyaris mustahil, diperlukan solusi ramah lingkungan untuk sebuah sistem air conditioning baik dari segi proses maupun dari sumber energi yang digunakan. Solusi untuk masa depan untuk pemenuhan energi yang berkelanjutan memerlukan sebuah sistem yang menggunakan energi terbarukan dan sekaligus ramah lingkungan.

Salah satu sistem yang memiliki prospek kedepan dalam hal air conditioning dengan energi terbarukan adalah sistem solar thermal cooling, pendinginan ruangan dengan menggunakan

panas matahari. Menghasilkan udara yang dingin dengan menggunakan panas matahari sekilas tampak konyol. Pada umumnya matahari dikenal selama berabad-abad sebagai

sumber panas. Namun dengan menggunakan teknologi modern, ada beberapa proses thermal yang dapat menggunakan energi panas matahari untuk menggerakkan suatu proses pendinginan.

Salah satu proses thermal yang dapat digunakan untuk menggerakkan proses pendinginan adalah suatu proses refrigerasi yang dikenal sebagai absorption chilling. Secara umum, suatu sistem refrigerasi bertugas untuk memindahkan energi panas dari suatu ruangan tertutup ke lingkungan, agar suhunya lebih rendah dari suhu lingkungan.

Berikutnya akan dijelaskan tentang:

1. Prinsip Umum Sistem Refrigerasi Modern

(16)

1. Prinsip Umum Sistem Refrigerasi

Tentu saja secara alami energi panas hanya dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Untuk terus menerus memindahkan energi panas dari ruangan yang dingin ke lingkungan yang lebih panas diperlukan suatu sistem refrigerasi.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sistem refrigerasi harus memiliki “bagian dingin” dan “bagian panas”. Agar ruangan menjadi lebih dingin, energi panas harus diserap dari dalam ruangan oleh “bagian dingin” sistem refrigerasi dan dibuang melalui “bagian panas” sistem refrigerasi. Tentu saja sesuai hukum ke-2 thermodinamika, tidak mungkin suatu siklus sistem apapun dapat bekerja secara kontinu memindahkan energi panas dari

“bagian dingin” ke “bagian panas” tanpa memerlukan input energi dari luar. Pada penggunaan air conditioning, umumnya input energi ini berupa energi listrik yang digunakan untuk menggerakkan kompresor mekanik. Lalu bagaimana sebuah sistem refrigerasi modern bekerja?

Sistem refrigerasi modern memanfaatkan sifat cairan yang dapat menyerap kuantitas panas yang besar pada saat penguapan (evaporasi) dan melepaskan kuantitas panas yang besar pada saat pengembunan (kondensasi). Baik evaporasi dan kondensasi dapat terjadi pada suhu tertentu yang dikenal sebagai titik didih atau titik embun. Nilai titik didih atau titik embun ditentukan oleh tekanan fluida. Pada tekanan yang tinggi, titik didih akan menjadi lebih tinggi dan pada tekanan yang lebih rendah, titik didih akan menjadi lebih rendah.

Jika kita turunkan tekanan suatu fluida sehingga suhu didihnya menjadi lebih rendah daripada suhu ruangan, maka fluida tersebut akan mendidih dan menguap (evaporasi). Untuk berubah fase dari cairan menjadi gas, fluida memerlukan energi panas. Energi panas ini akan diambil oleh fluida dari ruangan sehingga ruangan akan menjadi dingin dan panas digunakan oleh fluida untuk berubah wujud menjadi fase gas. Komponen yang mengakibatkan evaporasi dikenal sebagai evaporator.

Setelah fluida menyerap aliran kalor dari ruangan dan berubah menjadi gas, energi panas yang berhasil diserap harus dibuang ke lingkungan luar. Akan tetapi tekanan fluida

masih rendah, jika diekspos langsung ke “bagian panas” dari sistem, fluida ini malah akan

(17)

Setelah melalui kompresor, fluida akan memiliki tekanan dan titik didih yang lebih tinggi dari lingkungan. Karena titik didih fluida lebih tinggi dari lingkungan, proses kebalikan dari apa yang terjadi di evaporator terjadi. Fluida gas akan berubah wujud menjadi cair (kondensasi) dan membuang aliran energi panas ke lingkungan. Agar siklus lengkap, supaya fluida dapat dialirkan ke evaporator lagi tekanan fluida harus diturunkan oleh alat yang dikenal sebagai expansion valves.

2. Perbedaan Proses Refrigerasi Konvensional dengan Sistem Solar Thermal Cooling

Lalu dimanakah letak perbedaan antara sistem refrigerasi dengan listrik biasa dan

dengan panas matahari? Pada prinsipnya tidak ada perbedaan kecuali pada bagaimana fluida dapat dinaikkan titik didihnya sehingga dapat mengembun (kondensasi) pada kondenser. Pada sistem biasa yang menggunakan input listrik, titik didih ini dicapai dengan menggunakan kompresi mekanik. Pada sistem pendingin yang menggunakan energi matahari,

titik didih ini dicapai dengan menggunakan “kompresi thermal”. Bandingkan gambar siklus

di bawah ini dengan diagram skema pendinginam konvensional pada gambar sebelumnya. Bagaimanakah kompresi thermal bekerja? Kompresi thermal bekerja dengan menggunakan kombinasi generator, absorber, pompa dan heat exchanger untuk menggantikan kerja kompresor. Fluida yang praktis untuk digunakan adalah campuran air dengan LiBr. Fungsi dari penggunaan larutan LiBr adalah untuk menaikkan titik didih dari air, namun menurunkan tekanan uap saturasi dari air.

Fluida bersuhu dan tekanan rendah memasuki “bagian dingin” evaporator dan

menguap dengan menyerap energi panas dari lingkungan. Setelah melalui evaporator, uap fluida bersuhu dan tekanan rendah memasuki absorber yang memiliki larutan yang rendah kadar airnya. Larutan ini menyerap refrigerant dan bertambah kadar airnya. Proses penyerapan ini bersifat eksothermik sehingga energi panas dibuang ke lingkungan pada proses ini. Larutan yang kadar airnya tinggi dipompa sehingga larutan bergerak memasuki generator. Pada generator, energi di supply dengan menggunakan energi panas matahari,

(18)

diabaikan). Penyerapan panas terjadi pada evaporator, sama dengan sistem konvensional dan pembuangan panas terjadi pada absorber dan kondenser. Dengan menggunakan sistem yang dikenal sebagai absorption chilling ini, energi listrik yang mahal dapat digantikan oleh panas matahari menggunakan proses kompresi. Jika panas matahari sedang tidak mencukupi dapat di backup juga dengan menggunakan pemanas gas.

3. Keunggulan Sistem Pendingin Tenaga Matahari

Keunggulan penggunaan energi matahari pada proses air conditioning adalah pada kesesuaian kronologis antara waktu supply (penyediaan energi) dan pada waktu demand

(permintaan energi) yang terjadi pada saat yang bersamaan. Karena sumber panas utama adalah matahari, hari yang sangat panas umumnya memiliki kebutuhan pendinginan yang besar namun memiliki input energi matahari yang besar sebagai kompensasi. Begitu juga pada saat matahari sedang lemah pancarannya maka kebutuhan pendinginan umumnya menjadi kecil juga. Karena waktu supply dan demand yang hampir bersamaan maka tidak dibutuhkan tangki penyimpanan thermal yang terlalu besar untuk mengatasi pengaruh musim. Hal ini memberikan sistem solar cooling keuntungan ekonomis jika kita memiliki area yang cukup luas untuk kolektor matahari. Untuk negara dengan empat musim sistem solar cooling pun dapat diubah menjadi solar heating pada musim dingin.

Keuntungan lingkungan dari sistem solar cooling adalah bahwa tidak ada dampak lingkungan dari penggunaan LiBr karena tidak menambah efek rumah kaca. Walaupun ada berbagai permasalahan teknis dan ekonomis seperti butuhnya area kolektor yang cukup luas atau cuaca yang tak terduga, hal ini bisa diatasi dengan berbagai teknik. Salah satu saja dari contoh solusinya adalah dengan menggunakan kombinasi hybrid dengan sistem sumber energi gas alam, ditambah dengan tangki thermal storage dan sistem insulasi yang baik, jika diperhitungkan resiko emisi, keuntungan ekonomis dan energi tetap secara umum lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan sistem yang berbasis listrik jaringan saja. Apalagi dengan makin menipisnya persediaan bahan bakar fosil dunia, penggunaan energi matahari

(19)

Heater element adalah peralatan yang fungsinya untuk menghasilkan panas dari sumber listrik. Heater atau pemanas dewasa ini sudah sangat umum dipakai dalam kehidupan sehari hari. Untuk rumah tangga kita mengenal Dispenser yaitu alat pemanas air. Kita mengenal magic com alat untuk menanak nasi ataupun menghangatkan makanan. Kita mengenal kompor listrik alat untuk memasak. Strika listrik juga merupakan pemanas yang sangat kita kenal.

Di dunia industry heater lebih banyak lagi difungsikan sebagai proses produksi dari suatu produk yang dihasilkan oleh pabrik tersebut. Contoh : sebuah industri makanan permen

misalnya, sudah sejak awal mengunakan heater untuk proses produksinya. Begitu pula ditahap akhir industry permen juga menggunakan heater untuk proses packegingnya hingga

tampak menarik dan laku untuk dijual.

 Water heater adalah heater yang difungsikan untuk memanaskan air. Contoh heater untuk air ini adalah immersion heater. Sebuah pemanas imersi adalah perangkat yang dipasang di tangki atau wadah untuk memanaskan cairan. Instalasi bisa di-sisi, flens atau ulir.

 Air heater adalah heater yang difungsikan untuk memanaskan udara. Contoh heater untuk udara adalah tubular fin heater yang aplikasinya adalah untuk pemanas ruangan.

 Oil heater adalah heater yang difungsikan untuk memanaskan media oli untuk keperluan sesuatu hal. Contoh penggunaan heater oli ini adalah untuk mesin

hotpress atau mesin pembuat kayu berlapis yang populer dengan sebutan triplex.

(20)

PUSTAKA

 Arismunandar, W. 1995. Teknologi Rekayasa Surya. Bandung. Pradnya Paramita.

 Boyle, G. 1996. Renewable Energy. Milton Keynes. The Open University.

 Gordon Feller. India Building Large-Scale Solar Thermal Capacity. Available from http://www.ecoworld.org/Home/Articles2.cfm?TID=325

 Ivan A Hadar. Kompas, 11 Oktober 2005. Keluar dari Ketergantungan (Pasar) BBM.

 Passive Solar Architecture Heating. Available from www.azsolarcenter.com/design/pas-2

 Solar Cooking. Available from www.energiinfo.org/solar_cooking

 Wikipedia thermosiphon (http://en.wikipedia.org/wiki/thermosiphon)

 http://www.indonesia-property.com Lalu ikuti menu di Solar Water Heater klik bagian

“Referensi” lalu klik “Analisa Studi Biaya Hotel”

 www.wikipedia.org/refrigeration

 www.wikipedia.org/absorptiom_chiller

Referensi

Dokumen terkait

[r]

In this case it’s much harder to implement the interior orientation parameters inside the trifocal tensor estimation: instead of using the trifocal tensor (Hartley et al., 2000)

Karena masih minimnya masyarakat memanfaatkan kulit buah naga, kami ingin menciptakan produk makanan yang layak dikonsumsi dari kulit buah

Treatment yang diberikan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis augmented reality untuk mengobservasi pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa..

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa interaksi pemberian BAP dan NAA tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas eksplan buah naga, namun perlakuan pemberian berbagai

dewasa, artinya permainan peresean juga dilakukan oleh remaja bahkan oleh anak-anak. Hanya saja remaja dan anak-anak secara kultural masih dianggap bibit atau generasi

Hasil penelitian ini menjawab pertanyaan bahwa terdapat pengaruh urutan kelahiran terhadap kegiatan anak usia 10-15 tahun di Jawa Timur di mana anak pertama pada suatu rumah tangga

e-Commerce sering diartikan sama dengan e-Business. Pendapat ini muncul kebanyakan di kalangan praktisi dimana penggunaan kedua sistem solusi ini berbasis pada media yang sama