PEDOMAN WAWANCARA AGEN ASURANSI
1. Nama :
2. Umur :
3. Pekerjaan :
4. Status :
5. Agama :
6. Suku :
7. Anak ke :
8. Hobi :
9. Cita-Cita :
10.Sejak kapan bapak mulai bekerja mencari nafkah?
11. Apa pekerjaan bapak pertama kali?
12.Mengapa bapak memilih pekerjaan itu?
13.Sudah berapa lama bapak bekerja di situ?
14.Sejak kapan bapak mengenal dunia asuransi?
15.Apakah bapak adalah nasabah asuransi?
16.Sejak kapan bapak bekerja sebagai agen asuransi?
17.Mengapa bapak memutuskan untuk pindah kerja sebagai agen asuransi?
18.Siapa yang mengajak bapak bergabung di dunia asuransi?
19.Apakah bapak langsung menerima atau menolak terlebih dahulu?
20. Apa pendapat bapak mengenai pekerjaan agen asuransi di awal?
21.Ketika menjadi agen asuransi hambatan apa yang sering bapak alami?
22.Apa yang bapak lakukan untuk menanggulangi hambatan tersebut?
23.Di awal karir bapak, apakah anda pernah mengalami penolakan ketika
menawarkan produk?
24.Saat ini bapak menduduki posisi apa di perusahaan anda?
25.Berapa lama bapak mencapai posisi ini?
26.Apa yang bapak lakukan untuk mencapai posisi saat ini sekarang dalam
waktu yang singkat?
27.Apakah bapak pernah direkrut orang lain untuk bergabung di dunia
asuransi selain di Allianz?
29.Apakah bapak menyesal menjadi agen asuransi?
30.Apakah bapak sudah pernah merekrut?
31.Seberapa penting perekrutan buat bapak?
32.Sudah berapa banyak yang sudah bapak rekrut?
33.Apakah semua perekrutan bapak berhasil?
34.Apa yang bapak lakukan jika orang tersebut menolak?
35.Siapa biasanya yang bapak rekrut?
36.Apakah bapak memiliki persyaratan khusus untuk calon agen asuransi
yang ingin anda rekrut?
37.Apakah bapak juga mengajak anggota keluarga anda untuk bekerja
menjadi agen asuransi?
38.Coba ceritakan ketika bapak mau merekrut. Tahapan-tahapannya.
39.Strategi apa yang bapak lakukan agar perekrutan menjadi gampang untuk
di lakukan?
40.Apakah bapak melakukan perekrutan tatap muka atau melalui telepon?
41.Bagaimana cara bapak meyakinkan mereka untuk bergabung di tim bapak?
42.Apa respon mereka ketika anda mengajak mereka bergabung?
43.Apakah ada agen asuransi bapak yang sudah bekerja, tapi memutuskan
untuk berhenti di tengah jalan?
44.Biasanya apa yang bapak lakukan jika hal tersebut terjadi?
Hasil Wawancara Informan I
1. Nama : Andi Sugiyono
2. Umur : 29 Tahun
3. Pekerjaan : Agen asuransi
4. Status : Menikah dan punya 1 orang anak perempuan,usia 6 bulan.
5. Agama : Buddha
6. Suku : Tionghoa
7. Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
8. Hobi : Membaca buku
9. Cita-Cita : Menjadi pebisnis.
10.Sejak kapan bapak mulai bekerja mencari nafkah?
Sejak saya duduk di SMA.
11.Apa pekerjaan bapak pertama kali?
Pertama-tama saya jualan ikan koi di rumah, setelah itu saya diajak guru
saya untuk jadi agen asuransi.
12.Mengapa bapak memilih pekerjaan itu?
Saya mau nambah uang jajan pada saat itu dan orang tua saya tahu.
13.Sudah berapa lama bapak bekerja di situ?
Sampai saya kuliah.
14.Apakah bapak adalah nasabah asuransi?
Iya.
15.Sejak kapan bapak bekerja sebagai agen asuransi?
Pribadi, saya fokus di dunia asuransi, kenal asuransi sejak tahun 2004
sampai sekarang. Tamat SMA sambil kuliah jalankan sampai hari ini.
Sebelumnya memang gak full time banyak beberapa profesi lain yang saya jalankan. Tapi sejak 2009, secara total sudah gak bergelut dibidang
lain 100 % hidupnya dari asuransi sampai hari ini.
16. Apa pendapat bapak tentang agen asuransi sebelum terjun ke bisnis
asuransi?
sampai punya pikiran untuk dijadikan bisnis utama ataupun jadi karir, gak
samapai ke situ. Sampai ya ditekuni, hasilnya kelihatan dan mengalami
pertumbuhan.
17. Bapak sudah tamat kuliah strata satu dan mengambil yang berbasis
internasional, kenapa tidak memilih pekerjaan lain?
Ya betul, saya ambil yang BBA. Saya sempat pernah lamar bekerja karena
disuruh ada kenalan teman ya di bank, uda deh lu bantuin di tempat saya,
di Permata bank pada saat itu, dikasih posisi Unit Manajer untuk
membawahi beberapa orang marketing di divisi kartu kredit. Tapi saya
hanya pengen tau aja nih dunia kerja seperti apa ya? Masuk tanggal 1,
tanggal 30 saya sudah resign, karena saya gak terbiasa banget dengan kondisi kerja. Harus dari pagi, saya harus isi absensi seperti itu sampai
sore dan hasilnya segitu-segitu aja. Gak ada peluang untuk bertumbuh dan
saya sempat bertanya ke atasan saya waktu itu, di sini ada gak sih yang
incomenya 50 juta ke atas atau 100 juta?, dia bilang, mimpi lah lu. Yauda
karena dia bilang mimpi saya keluar karena saya harus kembali ke impian
saya, ngapain saya di sini? Intinya belajar, dan ketika sudah siap harus
berani mengambil pilihan harus ke zona bisnis. Kenapa saya menetap dan
masih terus menekuni bisnis asuransi sampai hari ini karena ini bisnis
bukan pekerjaan.
17.Mengapa bapak memutuskan untuk pindah kerja sebagai agen asuransi?
Yang membuat saya tertarik di asuransi, pertama adalah dulunya ya,
awalnya saya tahu bahwa waktu fleksibel, karena saya kuliah kalok gak
cari profesi yang waktunya fleksibel agak susah. Kerja kantoran kan susah.
Nanti mau ujian, mau ngerjain tugas gak bisa kan. Kedua adalah di
asuransi kita punya peluang untuk mendapatkan income, pendapatan yang tidak terbatas, gak hanya sebatas UMR, gaji kantoran, dan itu sudah saya
alami dulu. Makanya dari sejak kuliah sampai sekarang, dulu biaya kuliah
cukup mahal ya, satu semester, saya kebetulan ambil yang luar negri, jadi
lebih kurang dua semester setahun itu lebih kurang lima puluhan juta, ya
bisa dilunasi semua 100% dari penghasilan di asuransi. Dari sana ya saya
uda terbiasa dapat income gede kan. Beberapa banyak tawaran ya dari
professional dari perbankan segala macam tawaran ke saya gitu untuk ke
sana cuman ya saya pikir itu tadi, waktu, ya kalok kita kerja di asuransi
kita gak punya waktu kerja yang dipatok, dari jam 8 ke jam 5, senin ke
sabtu, gak seperti itu dan travelling, banyak bonus travelling kan, nah di asuransi, salah satu reward dari company kan biasanya travelling. Kalok yang muslim biasanya umroh, kalok yang nasrani juga kita bisa dapat
reward ke yerusalem. Jadi itu salah satu kepuasan. Dan apa yang membuat saya semakin bertahan adalah saya pengen bantu orang bertumbuh, nah di
asuransi kita punya peluang untuk itu. Kadang kita ngeliat orang susah,
income kecil, saya gak punya perusahaan, saya gak bisa buka pabrik, gimana supaya hidupnya meningkat, yaudah kita ajak dia gabung di sini.
Trus produk asuransi, itu juga yang membuat saya bertahan, produk
asuransi itu uang ujung-ujungnya. Ibaratnya uang kecil ditukerin uang
gede. Kalok kita nabung di bank, nabungnya konsisten nih 1 juta tiap
bulan setahun paling 12 juta duitnya plus bunga sekian. Nah kalok di
asuransi dia tabung 1 juta misalnya usia 30 tahun orangnya, dia masih
dapat asuransi jiwa 500 juta, kecelakaan 500, kalok sakit dia masih dapat
santunan 500 untuk cover sakitnya, dan cacat 500 jadi kali 4 ya 2 Miliar. Nah logika saya begini, orang kalok lagi butuh uang 500 juta saya sanggup
gak ngasih? Hari ini ada deh anggap duitnya, masalahnya saya mau gak
ngasihnya? Berapa orang yang bias kita support seperti itu kalok dia lagi
sakit? Tapi kalok ditanya dia bisa nitip 1 juta gak? Ya bisa. 1 juta tuker
500 atau tuker 2 Miliyar mau gak dia? Ya mau. Ya saya pikir produknya
membantu orang. Itu yang membuat saya bertahan. Dan yang terakhir
adalah setelah banyak bisnis yang saya jalani dulu, asuransi tetap jalan tapi
saya banyak beberapa income yang lain, saya pilah-pilah, lihat satu-satunya bisnis yang tidak terpengaruh situasi ekonomi, sosial, dan politik.
Dolar mau naik seberapun gak terganggu. Waktu mau pilada mau pilpres
gejolak. Nah jadi satu-satunya bisnis yang bertahan ratusan tahun, Allianz
sudah ratusan tahun soalnya tidak terpengaruh situasi ekonomi, sosial,
18.Apakah dari awal menjadi agen asuransi, bapak sudah bergabung di
Allianz atau pernah bekerja di perusahaan asuransi lainnya?
2004 saya pertama kali kenal asuransi dari Sun Life Financial Indonesia,
ya itu perusahaan asal Kanada, itu pertama kali kenal asuransi,
benar-benar yang lain saya gak kenal, yang ngerekrut pertama kali itu guru
SMA. Hubungan cukup deket, dia juga stop jadi guru, ngajak join.
Akhirnya pelajarin ikut training dan jalanin. Eit, ini bagus gitu loh, dua
tiga bulan. Saya masih inget tiga bulanan, Juli saya join 2004, tiga bulan
berjalan, waktu itu income uda dua jutaan, trus naik tiap bulan. Trus berjalannya waktu 2009, saya diajak gabung ke satu company, waktu itu masuk company yang cukup bagus ratingnya, perusahaan nasional. Sequiz Life. Dari 2009 sampai 2012 disana. Sama. Karir terus meningkat. Banyak
hal yang dipelajarin, dulu kan yang pertama hanya fokus jualan, karena itu
brand system, kalok atasan kita gak di promosiin kita gak bisa naik. Saya tertarik diperusahaan kedua yaitu Sequiz Life karena konsepnya agensi,
jenjang karir berdasarkan prestasi. Walaupun kita punya atasan tapi kalok
kita punya prestasi bisa dilampaui, kita bisa naik terus tanpa persetujuan
dia. Itu yang saya suka. Naik-naik akhirnya sampai mentok, saya sadar
kita harus berkembang lagi. Nah banyak tawaran dari banyak company ya, terakhir Allianz yang saya ambil, karena setelah banding dengan 14
perusahaan, compare dengan 14 perusahaan. Ini nih yang saya mau. Jadi kalok kita bisnis asuransi 4 hal minimal yang harus dilihat. Pertama
company profile-nya. Uda berapa lama. Allianz sudah 150 tahun berdirinya. Strong dong pasti. Di Forbes jajaran dunia urutan pertama sepuluh tahun berturut-turut gak tergeser. Kedua produknya, sudah punya
berapa banyak nasabah di Indonesia, waktu di cek company ya kita punya
nasabah gak kalah dengan perusahaan yang sudah 1912 di Indonesia.
Sudah lebih dari 5 juta nasabah. Dari market share, kita pegang market no 2 di Indonesia, nah itu saya ambil. Jadi produknya berarti diminati. Ketiga,
system kompensasinya gimana. Kalok di perusahaan dulu saya bisa
berkembang tapi saya gak bisa buat orang lain berkembang. Kalok dianya
di Sun Life. Nah di Allianz yang saya suka adalah justru saya dapat yang
lebih gede lagi ketika saya bantu orang hidupnya berubah. Ini yang sesuai
dengan filosofi jadinya. Satu titik bahwa bukan duit yang buat kita bahagia
tapi ketika orang lain bertumbuh.
19.Apakah bapak langsung menerima atau menolak terlebih dahulu?
Saya sudah ngerti bidang ini, saya sudah tahu positifnya produknya,
peluangnya seperti apa, nah kebetulan waktu di Allianz diajak oleh salah
satu teman lama saya, sahabat saya, jadi satu sisi dia sudah temenan
bertahun-tahun dengan saya, gak pernah neko-neko ya kan, trust, sudah ada trustnya, dan saya tahu kalok saya partnersip dengan dia pasti jalannya bagus. Pak Ivan itu. Jadi prestasinya juga di Allianz bagus. Jadi
kalok kerja sama dengan yang seperti itu kita bisa sejalanlah sevisi. Jadi
saya gak negatif soal itu.
20.Sudah berapa lama bergabung di Allianz?
Saya 2013 baru join di Allianz. Tapi dalam setahun ini total sampai
Desember, kita Top Four nasional, peringkat empat nasional.
21.Apakah keluarga bapak mendukung bapak ketika memutuskan untuk
bekerja sebagai agen asuransi?
Awalnya enggak. Tentunya enggak ya. Jadi orangtua wajar ya, karena
orangtua bukan menjalankan asuransi. Pasti banyak dengar dari orang,
agen asuransi gak ada gaji tetapnya, segala macem lah. Tapi itu kembali
lagi kristalisasi, hari ini saya bersyukur ya banyak belajar dari
seminar-seminar pengembangan diri, motivasi. Bukan dari mana harus terlahir jadi
apa, kalok ngikut terlahir dimana harus jadi apa ya susah. Gak mungkin
kita bisa merubah masa depan kita. Ayah saya dulunya punya bisnis
konvensional, saya disuruh ngelanjutin bisnisnya, tapi saya berpikir kalok
saya negelanjutin bisnis ini saya gak akan maju. Saya memutuskan untuk
mengambil bisnis lain yang bukan konvensional.
22.Apa pendapat orang terdekat bapak ketika bapak menjadi agen asuransi?
Kebanyakan orang meremehkan saya. Mereka akan menjauh dari kita.
asuransi. Sebenarnya saya hanya ingin menolong mereka tapi mereka tidak
paham.
23.Ketika menjadi agen asuransi hambatan apa yang sering bapak alami?
Kalok hambatan bisa dari eksternal ataupun internal ya. Kalok hambatan
dari luar itu pas kalok orang yang mau kita ajak ketemuan itu menolak
kita. Trus hambatan dari diri sendiri biasanya timbul rasa malas, susah
untuk mendisiplinkan diri. Sebenarnya yang paling sering itu dating dari
sendiri. Dari kita sendiri yang bisa merubahnya.
24.Apa yang bapak lakukan untuk menanggulangi hambatan tersebut?
Memotivasi diri sendiri seperti berbicara dengan diri sendiri, atau biasanya
saya membaca buku tentang pengembangan diri dan hipnotis. Kalok ada
waktu saya juga akan nulis artikel di blog saya, dulu saya rutin nulis di
blog saya tapi sekarang sudah jarang.
25.Apakah bapak pernah merasa ragu atau bosan menjadi agen asuransi di
pertengahan jalan?
Tidak pernah sih tapi saya lebih ke bingung. Bingungnya itu ketika
kenalan saya sudah habis, jadi tidak tahu mau cari refrensi orang yang mau
direkrut kemana lagi. Setiap orang kan punya kenalan dengan orang lain
hanya beberapa tidak terlalu banyak.
26.Saat ini bapak menduduki posisi apa di Allianz?
Kalok di Allianz berdasarkan posisi yang terakhir, saya pribadi business director, tapi karna peralihan sistem, mulai sejak tahun 2014 ini, semua posisi leader itu namanya business partner.
27.Berapa lama bapak mencapai posisi ini?
3 sampai 4 bulan.
28.Apa suka duka dari pekerjaan menjadi agen asuransi menurut pengalaman
bapak?
Keuntungannya sudah saya jelaskan. Kalok kerugiannya atau dukanya yah
kalok masih jadi agen ya pasti kalok ketemu orang, ya jari tangan kan gak
ada yang sama panjang sama dengan karakter orang, ada orang yang mau
dijumpai enak banget, gampang, open, minta waktu lima menit aja dia
yang, oh asuransi ya? langsung tutup pintu. Beberapa rekan-rekan sering
menghadapi sepeti itu. Kalok saya pribadi bersyukur sampai hari ini gak
pernah ketemu yang seperti itu. Ya itu lah dukanya. Kemudian pulang
malem. Mau gak mau karena waktu fleksibel. Kadang-kadang customer
klien mintanya sesuai jam dengan dia dong, oke aku santai sekitar jam 8,
jam 9 malam, mau datang gak? Yah kita mau gak mau harus siap untuk
itu. Trus ketemu orang yang mau ngeklaim tapi gak mau ngelengkapin
data dengan cepet, bawelnya ke kita, padahal kalok urusan klaim kita
hanya membantu urusan prosedurnya. Perusahaan juga gak akan proses
sebelum datanya lengkap. Nah kadang-kadang ketemu nasabah yang gak
mau ngerti seperti itu cuman ya harus berjiwa besar aja.
29.Apakah bapak menyesal menjadi agen asuransi?
Tidak sama sekali malahan saya bersyukur.
30.Apakah bapak sudah pernah merekrut?
Sudah pernah.
31.Sudah berapa banyak yang sudah anda rekrut?
Di bawah saya ada beberapa business partner kan kalok total sih kita di sini sekarang yang eksis sekitar 40 an sama yang baru lebih dari 15 an.
Jadi total sekitar 60 orang.
32.Apakah semua berhasil?
Tidak. Bisnis ini walaupun bagus, luar biasa, tapi bukan untuk semua
orang. Yang menolak biasanya bukan karna melihat ini gak bagus. Tapi
dia tidak percaya sama dirinya bahwa dia bisa. Kalok dia ikutin 100% apa
yang kita arahkan, ikutin semua training yang kita buat, hatinya dibuka menerima, dan sevisi sama dengan kita. Sebagian dari mereka, rata-rata
90% orang yang menolak karena dia tidak percaya kalok dia punya
kesempatan untuk berhasil. Mental block-nya terlalu tebel. Ketemu orang yang seperti itu jujur saya hanya bisa berdoa.
33.Apa yang bapak lakukan jika orang tersebut menolak?
Kalok saya pribadi belajar bahwa hati manusia itu tidak ada yang sekeras
batu. Kembali lagi kita sebagai orang yang mau nolongin dia, yang mau
Kalok saya pribadi benar-benar tulus mau bantu dia, sekali dia gak mau
saya gak akan stop. Karna saya tahu bahwa gak ada orang yang tahan
sampai enam kali diajak bicara dengan tulus. Biasanya uda tembus. Uda
berubah pikiran. Ada gak yang lebih dari enam kali? Sampai sekarang
saya belum ketemu. Ada 4 value di Allianz yng buat saya memilih perusahaan ini. Ada 4 kualitas nilai yang harus kita kembangkan sebagai
leader. Komitmen sampai mati. Pertama sincere, bantu orang harus tulus. Kedua trustworthy, kita jadi orang yang bisa dipercaya. Ketiga
achievement, kita harus punya pencapaian dan kita juga harus buat agen di bawah kita juga capai impian dia. Keempat reliable, bisa diandalkan. Nah banyak leader yang gagal ketika merekrut hanya mau duit, jadi kalok uda
direkrut, ditinggalin, dibiarin. Nah kalok saya orang sudah join, saya akan
haragain bener-bener. Kecuali kalok dia sendiri bilang, pak saya uda give up, ya udah. Karena dia sendiri yang memutuskan untuk nyerah. Selama dia gak nyerah ya saya gak nyerah.
34.Apakah bapak memiliki persyaratan khusus untuk calon agen asuransi
yang akan anda rekrut?
Ada. Kalok saya, penampilan. Jangan sampai cacat. Tidak pernah
tersangkut hukum, jangan napi lah yang di rekrut, jadi latar belakang
profesi juga di lihat dan usia yang pertama. Saya belajar bahwa gak semua
orang bisa diajak untuk berubah terutama orangtua, susah loh dibentuk.
Jadi kalok saya merekrut biasanya rata-rata usia 18 sampai 40 tahun, di
atas itu kalok ada ya welcome, bersyukur sampai hari ini tidak ada, karna
uda tetapin standart. Usia 18-40 masih bisa dibuka, masih bisa dibentuk
orangnya, ke atas itu susah sekali uda kayak besi.
35.Siapa biasanya yang bapak rekrut?
Nasabah saya. Saya hanya merekrut orang yang positif tentang asuransi,
dan orang yang punya niat dan waktu.
36.Apakah bapak juga mengajak anggota keluarga anda untuk bekerja
menjadi agen asuransi?
37.Coba ceritakan ketika anda mau merekrut. Tahapan-tahapannya.
Untuk orang yang baru saya kenal biasanya saya kenalan dulu, bicarin
family, occupation, relationship-nya gimana, hidupnya juga mau kemana,
meaning of live-nya mau kemana, cita-citanya apa gitu, apa yang belum lengkap. Yang pertama saya jualan asuransi dulu ke dia. Karena saya gak
pernah merekrut, ini juga konsep prinsip di Allianz, sebagai leader saya tidak akan merekrut agen yang tidak beli asuransi. Karena nanti dia jadi
penipu. Kita jerumusin dia jadi penipu. Di perusahaan yang lain mungkin
gak seselektif itu. Mau direkrut mesti jadi nasabah dulu. Kalok buat saya
itu uda jadi rule of the game. Kita presentasi dulu kita jelasin bisnisnya, konsep asuransi dia setuju mau? ambil. Kalok oke, kita lihat lagi orangnya
punya waktu gak? Bukan hanya mau doang kan, dia mau gak kasih
waktunya dua jam sehari untuk belajar dan lakukan, learning by doing.
38.Apakah bapak melakukan perekrutan tatap muka atau melalui telepon?
Tatap muka. Kalok calon rekrutan saya di luar kota saya akan datang ke
sana. Sejauh ini baru ada di sekitar medan sama Jakarta. Jadi dalam
sebulan saya pasti akan ke luar kota untuk beberapa hari. Saya usahakan
tatap muka karena fell-nya berbeda. Saya bisa langsung melihat mereka, mimic mereka, responnya langsung kebaca. Meyakinkan merekanya juga
lebih gampang.
39.Bagaimana cara anda meyakinkan mereka untuk bergabung di tim bapak?
Saya akan menjelaskan dan menunjukkan prestasi saya selama saya terjun
di dunia asuransi sehingga mereka bisa menilai dan menjadi motivasi
mereka untuk bergabung di tim saya.
40.Apa respon mereka ketika bapak mengajak mereka bergabung?
Ada beberapa yang menolak. Alasannya bukan karena mereka negatif
tentang asuransi tapi lebih karena tidak yakin akan dirinya sendiri untuk
bisa jualan asuransi.
41.Ketika berhasil merekrut, apa bapak terus melakukan kontak dengan
mereka?
kendala-kendala yang sering kita hadapai di lapangan terus kita cari solusinya
sama-sama.
42.Strategi apa yang bapak lakukan agar merekrut menjadi hal yang mudah
untuk dilakukan?
Kalok bicara merekrut, saya pendekatannya simple ya bahwa setiap orang punya faktor motivasi dan beda-beda tiap orang. Ada orang yang join
tertarik ke asuransi karena duit. Ada yang karena jalan-jalannya. Ada yang
karena aktualisasi diri, karena uda kaya raya kan. Jadi ketahui dulu orang
butuhnya apa. Orang beda-bedakan, ada yang pengen sekolahin anaknya
lebih bagus nah kita tahu, jadi kita bicara dari sisi itu. Pengen punya waktu
sama keluarga, banyak orang punya duit tapi gak ada waktu. Nah di bisnis
ini kita punya semuanya. Jadi di Allianz itu yang kita terapkan, yang kita
ajarkan, yang kita sharing waktu merekrut adalah balance of life. Jalankan bisnis ini, ketika anda sudah berhasil, anda akan punya waktu. Inilah yang
selalu saya jual, kasih orang bukan hanya duit tapi balance of life, keluarga, sosial, spiritual, kesehatan, keuangan, waktu, ini yang gak
pernah kembali.
43.Apakah ada agen asuransi bapak yang sudah bekerja, tapi memutuskan
untuk berhenti di tengah jalan?
Ada. Hukum pareto itu berlaku di bisnis apapun. 80:20 ya kan. Jadi ada
orang yang tidak kuat sama kendala ya. Semuakan butuh proses. Banyak
agen, terutama orang yang masih muda ya, muda padahal bagus, enerjik,
punya kesempatan. Tapi banyak anak muda yang saya sayangkan adalah
pendidikan mental di keluarga gak kuat. Mungkin liat orang tuanya suka
gonta ganti bisnis atau pekerjaan. Jadi gak strong dari awal, dalamnya rapuh. Ditolak satu orang, dua orang, tiga orang, nyerah. Padahal yang
namanya penolakan itu justru koleksi di awal. Makin banyak di tolak
makin cepat berhasil. Itu justru rahasianya.
44.Biasanya apa yang bapak lakukan jika hal tersebut terjadi?
Saya gak pernah buang orang di tim saya. Sampai di titik terkahir saya
merasa butuh partner, pengen kembali di bisnis asuransi, atau mau beli
asuransi, tolong ingat kita sampai kapanpun kita tetap sahabat, tetap
keluarga. Saya gak pernah negatif sama siapapun. Saya belajar untuk gak
tersinggung ketika orang keluar. Setiap orang punya alasan.
Informan II
1. Nama : Darwan
2. Umur : 30 tahun
3. Pekerjaan : Agen asuransi
4. Status : Menikah, 2 orang anak, perempuan dan laki-laki. 6 tahun
dan 4 tahun.
5. Agama : Buddha
6. Suku : Tiongha
7. Anak ke : 4 dari 4 bersaudara
8. Hobi : Berenang
9. Cita-Cita : Pebisnis
10.Sejak kapan bapak mulai bekerja mencari nafkah?
Saya sejak SMA, sudah mulai ada kerja part time
11. Apa pekerjaan bapak pertama kali?
Saya waktu SMA pertama kali kerja part time itu di sablon home industry 12.Mengapa bapak memilih pekerjaan itu?
Saya bekerja karna niat sendiri untuk menambah uang saku dan orang tua
saya tau.
13.Sudah berapa lama bapak bekerja di situ?
Hampir dua tahun. Setelah tamat SMA sudah tidak lagi. Kuliah saya kerja
full time di tempat lain.
14.Sejak kapan bapak mengenal dunia asuransi?
Untuk dunia asuransi saya sudah kenal lama ya tapi untuk terjun ke
bisnisnya saya baru satu tahun.
15.Apakah bapak adalah nasabah asuransi?
Ya, saya nasabah asuransi.
Jadi agen asuransi di awal tahun 2013 yang merekrut adalah Pak Andi dan
masih bergabung sampai sekarang.
17.Mengapa bapak memutuskan untuk pindah kerja sebagai agen asuransi?
Yang pertama pada saat itu simple saya ditawarin produk asuransi tersebut, setelah saya memahami produk tersebut dengan sangat jelas mungkin
sebelumnya karena pengaruh agen gak pernah tertarik sih sama yang
namanya agen asuransi tapi setelah dijelaskan saya mengerti produk,
benar-benar manfaatnya bagus dan kebetulan ada pengalaman keluarga
yang kenak penyakit saya memilih untuk membeli asuransi. Setelah saya
membeli asuransi berjalannya waktu dari pak Andinya sendiri menawari
untuk terjun ke bisnisnya langsung. Setelah saya kaji, memang saya
pelajari hari ini saya bisa tertarik membeli asuransi karena manfaat dan
kalok saya menjelaskan dengan cara yang sama mungkin orang di sekitar
saya mungkin tertarik membeli asuransi. Itu dasarnya.
18.Siapa yang mengajak bapak bergabung di dunia asuransi?
Pak Andi
19.Apakah bapak langsung menerima atau menolak terlebih dahulu?
Saya pribadi juga sebenarnya pasti ada pemikiran dulu. Saya kaji dulu
kemudian menerima walapun dari pihak keluarga awalnya tidak menolak
tapi tidak juga menerima ya biasa aja. Tapi untuk sekarang malah istri saya
lebih mendukung. Awalnya masih part time tapi di bulan Juli 2013 saya memutuskan untuk full time di asuransi.
20. Apa pendapat bapak mengenai pekerjaan agen asuransi di awal?
Agen asuransi di awal pasti di sanalah kendala yang paling banyak.
Karena yang pertama juga peralihan dari sebelumnya dari seorang pegawai
atau pekerjaan lain, ia harus terjun ke agen asuransi. Agen asuransi itu
yang pertama produk yang ditawarkan berbeda dengan apa latar
belakangnya sebelumnya. Kedua di sini dia seorang business man, dia pebisnis, semua apa yang dia dapat dari jerih payahnya sendiri. Beda
dengan pegawai, ia mau kerjanya seperti apa, pasti ada gaji dan nilainya
sudah pasti. Mungkin pembedanya cuman komisi, bonus. Tapi kalok kita
hasil yang kita terima nantinya. Itu pasti kendala di awal banyak. Waktu
beralih dari part time ke full time ya kita juga harus penuh perhitungan, dimana komisi kita sudah cukup gak menutupi penghasilan kita
sebelumnya karena di sini saya sudah berkeluarga. Jadi itu di awal-awal
cobaan di sana semua. Nah kalok pas di awal kita sudah lewati, maka jadi
agen asuransi itu bukan suatu hal yang menakutkan lagi.
21.Ketika menjadi agen asuransi hambatan apa yang sering bapak alami?
Hambatan pasti ada maupun eksternal maupun internal. Dari dalam sendiri
juga ada. Kadang-kadang kita uda terlalu lama kerja istilahnya uda ada
gaji sekian-sekian, sudah ada pola kerjanya, di asuransi kan kita harus
sendiri menentukan kita mau kemana prospek kemana jadi kadang-kadang
kita bisa timbul rasa jenuh atau merasa bingung sendiri apalagi sih yang
mau saya perbuat itu merupakan kendala di awal dan rata-rata agen
asuransi yang pertama-pertama ada timbul hal seperti itu apalagi dia kerja
memutuskan untuk full di bisnis asuransi. Banyak sekali terjadi hal umum ya itu, dia merasa jenuh apalagi di awal mungkin karena kita baru,
pengetahuan juga kurang dan orang juga masih ragu dengan orang baru
maka banyak penolakan. Itu juga menimbulkan rasa jenuh, tapi setelah
kita melewati fase itu seperti saya bilang sebenarnya gampang.
22.Apa yang bapak lakukan untuk menanggulangi hambatan tersebut?
Kan ada kelas-kelas meeting yang diadakan grup ataupun yang diadakan perusahaan itu kita harus hadiri sampai hari ini. Di situ kita charge energi. Kita belajar lagi apalagi kita orang baru. Orang lama aja uda sekian tahun
juga masih butuh belajar apalagi kita yang masih baru di dunia ini. Kita
belajar, disana kita dapat masukan, ada kendala di lapangan kita tanyakan
kepada yang lebih senior. Istilahnya kita dapat energi baru.
23.Di awal karir bapak, apakah anda pernah mengalami penolakan ketika
menawarkan produk?
Itu pasti, tapi penolakan itu banyak alasan. Mungkin ada yang sudah
punya, ada yang benar-benar dari segi keuangan, bahkan ada yang tidak
percaya dengan kita, karena kita baru. Kenapa saya harus ambil dari
sini ya saya juga belajar sampai saat ini saya masih eksis dan lumayan
grow karena kita harus percaya bahwasannya ini bisnis jangka panjang,
long term. Pastikan kita tetap di bisnis ini, jalin hubungan dengan bagus itu semua pasti teratasi. Banyak yang dulu menolak, sekarang cari-cari
kita.
24.Saat ini bapak menduduki posisi apa di perusahaan anda?
Kalok di Allianz istilahnya business partner.
25.Berapa lama bapak mencapai posisi ini?
Sembilan bulan.
26.Apa yang bapak lakukan untuk mencapai posisi saat ini sekarang dalam
waktu yang singkat?
Yang pertama adalah kita harus benar-benar percaya dengan orang yang
merekrut kita, kita dari awal mau ikut orang yang merekrut ini, jadi kita
harus percaya dengan apa yang dia omong, apa yang bisa dia buat, apa
yang dia bisa bantu dengan kita, jadi kita harus benar-benar percaya
dengan dia. Apapun kendala kita, kita harus berusaha sharing dapat jawaban dari dia dan apapun yang diterapkan dan diajarkan harus
dikerjakan, yang masih berhubungan dengan asuransi ya bukan hal lain,
nah itu benar-benar harus kita kerjakan. Ada training apa disarankan kita untuk ikut. Kebetulankan berarti saya setelah bulan juni saya berhenti dari
pekerjaan, kan bulan juli waktu saya sudah full time jadi waktu saya sudah
full semua, mau training pagi, siang, malam saya bisa ikutin. Nah di sana saya belajar banyak hal, otomatis di luar saya gedor di pasar saya
semangatnya beda dan salah satu hal yang paling penting adalah dukungan
dari keluarga. Jadi saat itu awalnya biasa-biasa saja saya berusaha
menjelaskan apa sih yang ada di asuransi itu? Kenapa saya memilih
asuransi saat ini? Kenapa saya meninggalkan pekerjaan saya sebelumnya
yang sudah menjadi pondisi hidup beberapa tahun sebelumnya? Saya
jelaskan. Kebetulan ada beberapa upline saya seperti pak Andi dan yang dari Jakarta yang sudah sukses di dunia asuransi, ada acara mereka bisa
datang ke Medan, saya tetap libatkan istri buat dia mengerti apa sih yang
bertambah lagi. Uda pasti beda. Dukungan dari keluarga uda pasti buat
kita beda, orang dari luar liat kita juga uda pasti beda, kita jalani dengan
sepenuh waktu dan sepenuh hati. Kita kerja gak cuman komisi, komisi,
duit, tapi kita jelasin produk dengan benar, manfaatnya dengan benar. Hari
ini kita tunjukkan. Jadi poinnya yang pertama benar-benar percaya dengan
atasan kita, dia yang membawa kita ke bisnis ini, jadi kalok gak percaya
dari awal bagus gak usah ikut. Kedua belajar dan belajar, ketiga dukungan
dari keluarga, dan yang terakhir benar-benar jalankan. Itu saja sih kunci
saya kenapa Sembilan bulan saya bisa mencapai posisi business partner. 27.Sebenarnya di awal, apa motivasi bapak terjun ke dunia bisnis asuransi?
Yang pertama karena pengalaman pribadi keluarga saya, saya cerita
sedikit. Kebetulan papa saya di awal 2011, terdiagnosa tumor otak bahkan
harus sampai dioperasi di Penang dan di RRC. Nah biaya berobat sudah
pasti luar biasa padahal hasil operasinya juga mengakibatkan papa saya
buta sampai hari ini walaupun masih sehat. Itu merupakan salah satu
pengalaman pribadi yang luar biasa yang membuat keluarga kita sempat
yah berefek karena biaya yang dikeluarkan bukan hitungan satu dua juta
tapi ratusan juta. Nah itu salah satu pengalaman. Pada saat awal tahun
2013, dijelaskan produk, di sana klik dengan produk asuransi yang
sebenarnya. Setelah di sana klik, pak Andi jelasin, hari ini kalok saya bisa
ngerti manfaatnya sangat bagus, seandainya saya sharing dengan orang di sekitar saya. Bagus gak? Jadi sejarah dari pengalaman yang keluarga saya
alami kalok bisa meminimalkan risiko di keluarga orang lain. Nah, itu
salah satu motivasi saya. Yang kedua, di bidang apapun ujung-ujungnya
pasti penghasilan. Nah, saya juga menilai di bisnis asuransi ini trutama di
Allianz untuk penghasilan sangat baik. Jadi dua poin itu yang menjadi
motivasi saya untuk benar-benar terjun ke dunia ini.
28.Apakah bapak pernah direkrut orang lain untuk bergabung di dunia
asuransi selain di Allianz?
Kenal dunia asuransi saya sudah sangat lama., bahkan pada tahun 2005
belum klik. Belum dapat feelnya. Bahkan saat saya sudah di Allianz saat ini masih ditawarin.
29.Apa suka duka dari pekerjaan menjadi agen asuransi?
Kalok cerita duka pasti penolakan. Sampai saat ini kadang-kadang masih
ada. Tapi kembali kita mengakali penolakan itu sebagai pembelajaran.
Semakin banyak orang menolak kita, kita bisa belajar banyak hal. Kalok
kita setiap ketemu calon nasabah atau prospekan kita selalu diterima, kita
gak bisa makin mahir, kita gak bisa belajar. Justru penolakan itu membuat
kita semakin mahir dan semakin tegar. Nah, kata orangkan gagal itu hal
yang biasa yang penting berani bangkit lagi. Kalo sukanya ya pasti, di
asuransi ini kitakan ya tim kadang berasa seperti keluarga kadang-kadang
simple kayak saat kita ulang tahun, keluarga belum sempat ngucapin, tim duluan. Banyak sih. Kadang-kadang kita menjelaskan produk begitu
antusias dan orang menerima juga dengan antusias dengan happy itu juga
merupakan suatu kegembiraan dan kebanggan diri karena sudah bisa
membuat keluarga ini memiliki proteksi.
30.Apakah bapak menyesal menjadi agen asuransi?
Sejauh ini tidak.
31.Apakah bapak sudah pernah merekrut?
Tentunya sudah pernah.
32.Seberapa penting perekrutan buat bapak?
Kebetulan saat ini di dunia asuransi terutama di Allianz, kalok kita
berpikiran atau berorientasi ke depan lebih besar dan menjadikan bisnis ini
sebagai sebuah sumber penghasilan kita yang besar, rekrut itu adalah hal
yang sangat penting dan hal yang utama karena siapapun sebenarnya kalok
kita kerja sendiri dengan kerja tim pasti berbeda. Kalok saya sendiri
cuman punya waktu 24 jam, kalok rekrut sepuluh orang hari ini jadi kita
punya waktu 240 jam. Nah rekrut adalah hal yang sangat penting.
33.Sudah berapa banyak yang sudah bapak rekrut?
Kalok perekrutan pribadi saya, di sini kan sistemnya seperti jaringan, kita
rekrut dia rekrut orang. Kalok di bawah saya langsung ada lima orang tapi
34.Apakah semua perekrutan bapak berhasil?
Penolakan juga pasti ada. Mungkin kadang-kadang fell itu belum dapat atau masih banyak ketergantungan atau masih belum mau melepaskan
pekerjaan sebelumnya.
35.Apa yang bapak lakukan jika orang tersebut menolak?
Saya tetap berhubungan dengan mereka.
36.Siapa biasanya yang bapak rekrut?
Yang paling utama biasanya kita dari nasabah sendiri baru ke teman.
Biasanya juga ke teman, kita juga harus yakinkan bahwasannya dia sudah
benar-benar mengerti atau memahami produk asuransi itu dan manfaatnya
bagus. Jadi orang yang kita rekrut ini sudah saatnya dia juga harus
memiliki perlindungan asuransi.
37.Apakah bapak memiliki persyaratan khusus untuk calon agen asuransi
yang ingin anda rekrut?
Kalok syarat khusus tidak terlalu berat. Pertama yang pasti nasabah atau
yang belum tapi mau menjadi nasabah. Intinya dia mengerti apa itu
asuransi yang ada di Allianz, jadi harus benar-benar paham. Kedua dia
memiliki dream, apa sih yang mau dia capai? Jangka waktu kapan? Itu
baru kita fokuskan ke sana.
38.Apakah bapak juga mengajak anggota keluarga anda untuk bekerja
menjadi agen asuransi?
Sampai saat ini cuman ada beberapa. Karena keluarga saya agak renggang.
Istri saya juga termasuk agen di bawah saya.
39.Coba ceritakan ketika bapak mau merekrut. Tahapan-tahapannya.
Tahapan pertama kita jualan produk, kalok di saya dan di tim saya
budayanya seperti itu. Yang pertama yang mau kita rekrut harus kita
perlakukan seperti nasabah, dia harus ngambil produk dari sana kita lihat
orang ini, karena gak semua orang bisa kita rekrut, kira-kira orang ini
gimana, dari segi waktu bisa gak? Kalok orang tidak bisa kita rekrut kita
tidak akan rekrut tapi kita jadikan refrensi buat kita. Setelah dia menerima,
dia daftar, ujian dan kita melakukan training, kalok ada kelas kita sarankan
biasanya orang yang baru gabung di awal banyak kekurangan,
pengetahuan produk juga kurang, pemahaman juga kurang, keberanian
juga masih kurang jadi kita temeni.
40.Strategi apa yang bapak lakukan agar perekrutan menjadi gampang untuk
di lakukan?
Langkah-langkah yang pertama hampir semua sama, di belakang kadang
penekanannya itu yang berbeda-beda. Kadang-kadang kita melihat calon
rekrutan kita itu dari nasabah karena dari nasabah kita pasti tau dong latar
belakangnya, apakah dia seorang kerja kantoran atau dia seorang
marketing. Contoh dia seorang marketing sudah bekerja empat tahun, biasanya kita masuk ke perubahan hidup, anda sudah kerja empat tahun
hasilnya sudah gimana dan jika diteruskan tiga tahun ke depan atau
beberapa tahun ke depan lagi hasilnya sebenarnya sudah bisa anda prediksi
seperti apa. Nah kalok yang anda prediksi itu bisa lebih berkali-kali lipat
anda merasa tertarik gak? Kadang-kadang dari sisi keluarga,
kadang-kadang kan ada orang yang belum tentu sanggup membahagiakan
keluarga, membahagiakan orang tua kadang-kadang di situ kita tekankan.
Setiap personal pasti ada motivasi pribadinya, ada gak impiannya yag mau
dicapai. Kadang-kadang ada orang yang tidak berani bermimpi karena
sadar dengan apa yang dilakukan saat ini, contoh gaji dua juta per bulan
pasti tidak berani bermimpi. Saya sendiri juga tahun-tahun sebelumnya
tidak berani bermimpi terlalu jauh, keluarga bisa hidup, bisa makan,
kebutuhan terpenuhi ya sudah. Kadang-kadang pendekatannya seperti itu,
ada gak persamaan motivasi hidup. Ada gak sesuatu yang ingin anda
lakukan tapi belum sangup anda lakukan? Kadang-kadang banyak orang
yang melupakan hal itu dengan keadaan pekerjaan dan hidup yang seperti
itu, tanya tentang keluarga, pengen gak anak-anak punya kehidupan yang
layak di sana kita tekankan. Jadi lebih personal.
41.Apakah bapak melakukan perekrutan tatap muka atau melalui telepon?
Tatap muka. Sampai sekarang belum ada di luar kota.
Dia ngerti dulu dengan produk dan manfaat. Yang kedua seperti tadi, kita
tanyakan hari ini bapak sudah mengetahui produk dan manfaat bagus
kira-kira kita jelaskan hal yang sama dengan orang lain, mereka bisa tertarik
gak?
43.Apa respon mereka ketika anda mengajak mereka bergabung?
Kalok susunan rekrutnya berdasarkan begini ya, kadang-kadang ada juga
orang yang kita temui langsung bicarain keagenan, langsung join.
Memang tantangan lebih berat kalok kita langsung ketemu orang, hei
kamu join dong di bisnis asuransi, seperti itu tantangan lebih berat.
Makanya cara seperti itu kita tidak terlalu kita lakukan. Kalok dari nasabah
kita cerita gitu ternyata banyak penolakan karena waktu, belum siap, gak
bisa seperti anda, tapi bukan penolakan yang sangat negatif.
44.Apakah ada agen asuransi bapak yang sudah bekerja, tapi memutuskan
untuk berhenti di tengah jalan?
Ada. Alasannya karena masih ada pekerjaan lainnya, dia masih part time,
jadinya produksi tertunda. Ada juga karena hasilnya kurang bagus jadi
memilih berhenti.
45.Biasanya apa yang bapak lakukan jika hal tersebut terjadi?
Tetap berusaha menarik lagi tapikan di tim saya yang sudah bergabung ada
tiga puluhan orang, jadi saya tidak bisa mengahabiskan terlalu banyak
waktu bilamana ada satu orang yang sudah mulai jenuh. Saya cuman tetap
memberikan kesempatan, saya masih pertahankan dia, jaga hubungan,
kadang-kadang masih ketemuan tanya apa rintangan, apa kendalanya.
46.Pada akhirnya apakah mereka kembali bergabung?
Sebenarnya mereka belum keluar cuman vakum beberapa waktu, tapi yang
kembali sudah ada.
Informan III
1. Nama : Tanti Julia
2. Umur : 29 tahun
4. Status : Menikah, punya 2 orang anak perempuan, 10 tahun dan 6
tahun.
5. Agama : Kristen
6. Suku : Tionghoa
7. Anak ke : Anak ke dua dari dua bersaudara
8. Hobi : Travelling
9. Cita-Cita : Jadi orang yang hidup mandiri dan punya banyak waktu
10.Sejak kapan ibu mulai bekerja mencari nafkah?
Sejak tamat SMA.
11.Apa pekerjaan ibu pertama kali?
Staff administrasi di salah satu perusahaan swasta.
12.Sudah berapa lama ibu bekerja di situ?
Jadi staff administrasinya 4 tahun, setelah itu jadi staff akuntinng 3 tahun
baru terjun ke dunia asuransi.
13.Apa alasan ibu bekerja pada saat itu?
Karena saya harus kuliah. Jadi saya harus membiayai diri saya sendiri.
Saya dua bersaudara, keluarga saya adalah keluarga sederhana. Pada saat
itu kakak saya juga harus kuliah. Kuliahnya di Bandung, ITB. Jadi harus
butuh biaya ekstra, biaya kos, biaya makan, sedangkan kalok kuliah di
perguruan negri kan tidak bisa sambil bekerja, waktu kuliahnya full. Jadi dari orangtua saya harus mendanai penuh. Jadi dari diri saya sendiri,
mungkin karena saya anak perempuan, kami lebih mengutamakan untuk
abang saya. Jadi kalok dana untuk biaya saya uda gak ada, makanya dari
saya sendiri harus cari sendiri. Makanya begitu tamat sekolah, saya
langsung kuliah. Saya kuliah di Mikroskill jurusan teknik manajemen
informatika tapi tidak selesai.
14.Apa latar belakang orang tua ibu?
Mama saya tukang kreditan kompor, alat-alat dapur. Kalok bapak saya,
pekerjaannya sih mocok-mocok aja.
15.Apa alasan ibu tidak menyelesaikan perkuliahan anda?
untuk menggulang itu, jujur butuh waktu, butuh biaya juga. Jadi pada saat
itu, mikirnya saya harus kerja, trus status saya uda istri orang yang harus
urus rumah tangga, jadi saya berhenti.
16.Pada usia berapa ibu memutuskan untuk menikah?
19 Tahun.
17.Apa alasan ibu ketika memutuskan untuk menikah di usia 19 tahun?
Mungkin masalah keluarga juga ya, mungkin karena uda pacaran trus ada
adeknya yang mau nikah, jadi saya dilamar duluan. Konsep orang Chinese
tidak boleh melangkahi pihak yang lebih tua. Jadi calon suami saya
statusnya lebih tua dari adeknya, jadi pada saat itu adeknya harus menikah
jadi saya dilamar duluan.
18.Apa pekerjaan suami ibu saat ini?
Suami saya distributor beras.
19.Apakah ibu sudah menjadi agen asuransi sebelum menikah?
Belum. Saya masih bekerja di kantoran.
20.Sejak kapan ibu mengenal dunia asuransi?
Sejak 2008. Sejak saya resign dari pekerjaan staff akunting. Benar-benar banting stir.
21.Apakah ibu adalah nasabah asuransi?
Dulunya pertama kali masuk jadi agen asuransi saya belum nasabah
asuransi.
22.Kenapa pada saat itu ibu mau bergabung di dunia asuransi tapi belum
menjadi nasabah asuransi?
Karena waktu itu pertama-tama ya mikirnya asuransi cuman bisa
menghasilkan gitu, belum klik dengan manfaatnya. Tapi begitu dijalani
dan klik bahwasannya setiap orang itu memang harus butuh, baru saya
masuk.
23.Jadi pada saa itu, leader ibu tidak mewajibkan agennya adalah seorang nasabah asuransi?
Pertamanya sih, mewajibkan tapi karena teman ya tidak terlalu dipaksain
juga. Tapi gak berselang lama, begitu saya masuk satu bulan, saya
24.Sejak kapan ibu bekerja sebagai agen asuransi?
2008 saya langsung full time kerja jadi agen asuransi. Pertama di Sequis Life baru tahun yang lalu 2013 pindah ke Allianz.
25.Mengapa ibu memutuskan untuk pindah kerja sebagai agen asuransi
kenapa tidak memilih binsis lain seperti berwirausaha?
Saya juga ada bisnis lain, bisnis pribadi tapi fokus saya di asuransi.
Pertama-tama karena iseng aja ya terjun ke asuransi. Dulu kan
background-nya orang office trus setelah sekian tahun tujuh tahun lebih kurang mungkin udah jenuh ya. Trus pingin pindah suasana aja ya. Kalok
di asuransi kan dunia marketing, jadi ganti suasana terus iseng, iseng, iseng, rupanya lama-lama tertarik juga gitu. Karena di sini kan kita juga
mengemban tugas bukan dari komisi aja. Kita juga sosialisasi ke orang,
kita bisa bantu orang. Motivasi pertama kali mungkin cuman untuk buang
waktu ya dulu, trus lama-lama sejak mulai-mulai merekrut baru mulai
memikirkan untuk kembangkan tim bisnis gitu.
26.Kenapa ibu pada saat itu pindah perusahaan asuransi, dari Sequis Life ke
Allianz?
Mungkin dari segi sistem ya beda, dari segi produk juga beda. Itu yang
membuat saya tertarik. Kalok di Allianz jenjang karir cuman dua, BE sama
BP. Kalok di Sequiz harus 4 jenjang trus untuk naik ke satu tingkat itu gak
gampang karena harus ada berapa kaki, trus produksi masing-masing
directnya harus ALP berapa, kalok di sini gak. Trus komisi sampai 5
generasi, kalok di Sequiz kan tidak. Trus produk, di sini lebih ke sakit
kritis. Karena penyakit kritis itu kan mahal, dibanding cuman masuk
rumah sakit untuk penyakit ringan kita cuman bisa cover kamar per harian. Tapi kalok di sini kita bisa dikasih cash. Itu yang lebih menarik.
27.Siapa yang mengajak ibu bergabung di Allianz?
Teman dekat saya, namanya William. Dia business partner pada saat itu. 28.Apakah ibu langsung menerima atau menolak terlebih dahulu?
Tidak. Pertama-tama direkrut saya ikut dulu. Lihat cara kerja mereka, cara
Lama-lama baru tertarik. Saya rasa bahwasannya memang asuransi setiap
orang butuh. Baru mulai tertarik. Baru mulai terjun.
29.Apa yang membuat ibu pada akhirnya mau bergabung di tim pak William?
Pada waktu itu saya percaya sama dia trus saya liat prestasi yang uda dia
punya.
30.Dulu, apa pendapat ibu mengenai agen asuransi sebagai pekerjaan?
Pekerjaan yang tidak pernah saya perhitungkan yaitu agen asuransi.
Karena harus bermanis-manisan sama orang, pokoknya bukan tipe saya
gitu.
31.Kalok bukan pekerjaan yang sesuai tipe ibu, kenapa pada akhirnya tetap
memilih asuransi?
Pertama ya karena hanya ingin buang waktu, trus mendalami-mendalami.
Saya ini tipenya bergaul juga. Pertamanya waktu bergabung itu saya
jadikan beban, di pekerjaan asuransi ini saya jadikan beban. Intinya ketika
saya ketemu teman, saya harus closing, harus closing gitu. Berselang berjalannya waktu, saya jadi tahu di asuransi ini saya harus bangun
hubungan dulu, trus tidak selamanya harus closing. Saya mengabarkan satu produk, satu hal yang setiap orang butuhkan, saya branding dulu diri saya sendiri. Dari situ saya tahu bahwasannya tidak setiap kali saya
bertemu teman itu saya langsung prospek, saya pendekatan dulu, tapi
mereka tahu bahwa saya kerja di dunia asuransi, jadi ketika mereka butuh,
mereka bisa cari saya. Dari situ saya mulai menyukai pekerjaan ini.
32.Apakah keluarga ibu mendukung anda ketika memutuskan untuk bekerja
sebagai agen asuransi?
Gak mendukung. Jadi saya pertama-tama rutinitasnya gak begitu padat
dulu, mungkin jedanya berapa hari sekali baru bikin prospek. Trus ketemu
teman baru, kita cuman sharing-sharing gak khusus langsung prospek gitu. Lama-lama mungkin ya terbiasa juga ya dengan rutinitas yang keluar
prospek orang. Trus mungkin hasil yang kita dapatkan. Yah, mungkin dari
keluarga bisa memahami bahwasannya yang saya itu menghasilkan
33.Sejauh ini pernah gak bu terjadi konflik dengan suami ibu karena ibu
bekerja?
Pasti pernah. Itu yang sering muncul sampai saat ini karena mungkin dari
suami saya pribadi dia tidak suka saya bekerja apalagi di luar rumah.
Sebelumnya background masih kerja di kantoran tentu saja kalok lembur bisa jadi ribut. Dia menuntut saya harus fokus di rumah tangga dulu
karena menurutnya yang pertama rumah tangga dulu baru pekerjaan tapi
prakteknya di lapangankan pekerjaan punya jam-jamnya. Dari jam 8
sampai jam 6 paling cepat jam 5. Apalagi kadang-kadang di asuransi, kita
kan jamnya gak tentu, harus menyesuaikan waktu dengan orang, bisa
prospeknya malam itu yang sering memicu juga sih. Tapi seiring waktu
saya mulai rekrut dia. Saya kenali dia dengan dunia asuransi, gimana
waktu kerjanya, gimana kita presentasi ke orang, gimana kita janjian, gima
kita harus cocokin waktu dengan calon nasabah. Dia mulai ngerti sih.
34.Kenapa baru sekarang ibu merekrut suami ibu menjadi agen asuransi?
Dulu waktu di Sequiz Life tidak pernah saya pikir untuk rekrut. Karena
sistemnya. Saya merasa bahwa suami saya yang begitu sibuk trus untuk
naik tingkat agak susah. Trus dia juga gak pernah klik dengan produknya.
Tapi di sini saya tawarkan sendiri, dia jadi nasabah saya, jadi dia ngerti
produk kita bagus. Baru dia tertarik juga untuk menjual.
35.Apa alasan ibu tetap bekerja sebagai agen asurnasi padahal suami ibu juga
bekerja?
Karena dari latar belakang saya, kamu juga tahu, saya itu lebih mandiri,
dari kecil sudah mandiri. Trus waktu setelah menikah, saya terus bekerja,
jadi saya sudah terbiasa dengan kemandirian. Jadi saya tidak bisa 100
persen harus minta dari suami gitu. Jadi saya harus menghasilkan sendiri.
36.Apa pendapat orang terdekat ibu ketika ibu menjadi agen asuransi?
Pertama-tama ya mungkin dijauhi ya. Teman-teman kalok kita bicara
asuransi pasti semua lari. Takutnya diprospek, takutnya direkrut gitu.
Pertama-tama pasti takutnya diprospek dulu tapi lama-lama begitu
sekarang mereka liat hasil saya bahkan kebanyakan dari teman-teman
jadi agen. Karena saya bukan sekedar cuman menjual tapi juga
mengedukasi mereka bahwasanya pentingnya asuransi itu.
37.Ketika menjadi agen asuransi hambatan apa yang sering ibu alami?
Hambatan ya? Mungkin, kadang-kadang bisa dari keluarga sendiri.
Mungkin waktu. Apalagi saya sudah berkeluarga sudah punya anak.
Apalagi di luar ya mungkin banyak tantangan, mungkin juga banyak yang
kabar-kabar yang tidak bagus tentang agen asuransi, pasti ada orang
apalagi wanita yang dikatakan pekerjaan asuransi itu tanda kutip gitu. Di
situ saya cuman berusaha meyakinkan keluarga bahwa apa yang saya
kerjakan itu murni memang saya kerja. Jadi mulai sekarang suami saya
saja uda mulai saya rekrut, uda mulai ikut.
38.Apa yang ibu lakukan untuk menanggulangi hambatan tersebut?
Di situ saya cuman berusaha meyakinkan keluarga bahwa apa yang saya
kerjakan itu murni memang saya kerja. Jadi mulai sekarang suami saya
saja uda mulai saya rekrut, uda mulai ikut. Trus saya membagi waktu. Jadi
kalok waktu kerjanya memang murni kerja tapi kalok untuk keluarga, kek
minggu full memang murni untuk keluarga jadi tidak bisa diganggu gugat, pembagian waktu.
39.Tanda kutip? Maksudnya bu? Ibu punya pengalaman seperti apa sampai
ibu bisa jawab seperti itu?
Saya punya pengalaman. Saya mau presentasi seseorang, saya di ajak
ketemu, orang ini saya kenal , tapi dia kasih satu syarat, kalok mau ketemu
boleh trus kita buat janji ketemu tapi pas di sana ketemu saya presentasi,
dia tidak mendengarkan presentasi saya, dia cuman nanya kapan kita bisa
ketemu lagi, saya jawab sekarangkan kita lagi ketemu, enggak saya mau
bicara yang lebih serius, trus dia uda mulai kasih sinyal-sinyal yang lain.
Jadi saya uda tahu kalok di dunia asuransi, apalagi kalok kita cewek,
mungkin mereka berpikir kita gampangan, yang penting bisa closing. Mereka menawarkan closing tapi iming-imingnya lain.
40.Apakah sampai saat ini masih pernah terjadi bu?
Kadang-kadang masih pernah lewat telepon. Kita dileceh-lecehin. Oh
kantor ya di kafe sekalian ajak minum. Tapi orang itu plesitin ajak ke
tempat yang lain. Tapi kalok uda kayak gitu, kita tolak aja karena
maksudnya uda berbeda. Langsung batalin.
41.Setelah menjadi agen asuransi waktu ibu jadi lebih banyak ke keluarga
atau untuk kerja?
Lebih banyak kerja.
42.Apakah anak-anak ibu mendukung pada akhirnya?
Ya. Mungkin pertama-tama agak berat ya. Mungkin asal saya keluar
ditanyai jam berapa pulang, apa aja kegiatannya. Tapi sekarang uda
terbiasa.
43.Apakah pernah ibu mengajak keluarga ibu, kalok ibu kerja ke luar kota?
Saya kalok mau prosepek atau rekrut orang ke luar kota biasanya
kebanyakan sendiri. Paling kalok suami saya, uda jadi agen juga, kalok
mau keluar kota, kita sama. Tapi kalok pasar saya sendiri, saya pergi
sendiri.
44.Apakah ibu pernah merasa ragu atau bosan menjadi agen asuransi di
pertengahan jalan?
Saya sering mengalami penolakan. Bisa kadang-kadang. Namanya juga
mental manusia ya. Makanya di situ kita harus sering beragul dengan
orang-orang yang memang benar-benar memberikan masukan positif. Jadi
di saat kita down, namanya juga manusia, saat kita down, kita ada teman-teman, kita di lingkungan yang memberikan unsur positif. Kita kan pasti
tetap dimotivasi, di push, di semangatin lagi jadi di situ juga kita mikirnya
yang selama ini kita kerjakan itu jangan sampek berhenti di tengah jalan.
Karena tujuan kita kan memang mau mencapai yang terbaik. Kenapa harus
karena satu dan dua hal kita lengah dan kita berhenti di tengah jalan. Jadi
yang mungkin teman-teman dan keluarga support trus komunitas baik di lingkungan kerja atau dari gereja, trus ya motivasi-motivasi harus sering
diikuti, training-training, itu yang membuat kita lebih maju.
45.Sampai saat ini, apakah ibu menyesal menjadi seorang agen asuransi?
Tidak menyesal sama sekali.
Business partner.
47.Berapa lama ibu mencapai posisi ini?
Untuk mencapai targetnya itu saya lebih kurang tiga bulan. Sebelumnya
saya semua cuman personal selling belum rekrut. 48.Selama di Allianz, apa prestasi yang sudah ibu capai?
Saya bergabung sejak April 2013, dalam dua bulan saya udah capai BP.
Trus saya di-promote di awal tahun, trus saya capai challenge yang champion jadi bulan 5 ini nanti saya berangkat ke Jepang dari perusahaan.
Minggu yang lalu saya baru dapat dua piala, satu Top Brokey dari penjualan pribadi dari tim MDN, satu lagi New BP Promote by interview
pribadi dari petinggi di ASN.
49.Apa suka duka dari pekerjaan menjadi agen asuransi menurut pengalaman
ibu?
Dukanya banyak mengalami penolakan. Kalok sukanya ya kita yang
manage waktu. Kita yang ambil kendali waktu. Kalok kita kerja kantorankan waktunya uda terikat. Kalok di sini kita lebih free. Kita yang menentukan apa yang kita mau. Apa yang mau kita capai. Kita yang set
semua, tapi kalok di kantoran kan uda terbatas gajinya kita mau tuntut
lebih tinggi juga gak bisa tapi kerjaankan tiap tahun semua bertambah
terus.
50.Sejauh pengalaman ibu, apa alasan mereka menolak ketika ibu tawarkan
asuransi?
Ada yang anti asuransi, ada yang pernah masuk asuransi tapi gagal klaim,
tapi ada juga sebagian yang mau masuk asuransi tapi tidak ada duit karena
kan asuransi bayarnya terus tiap bulan. Kebanyakan gitu sih, kendalanya
di uang.
51.Apa yang ibu dapat setelah menjadi seorang agen asuransi selain komisi?
Setiap tahun ada challenge yang kasih kita travelling ke luar negri. Trus ada bonus dari jaringan kita.
52.Apakah ibu sudah pernah merekrut?
Sudah pernah.
Tidak pernah. Sejauh ini hanya di Medan saja. Tapi kalok nasabah ada
yang dari Jakarta dan beberpa kota lainnya.
54.Seberapa penting perekrutan buat ibu?
Itu yang paling penting menurut saya kalok di bisnis asuransi ini. Karena
kalok kita selling pribadi, itu kita bisa bertahan berapa lama. Kita pasti
bisa mundur suatu saat, karena kita kadang-kadang bisa kehabisan
orang-orang yang mau kita temui, tapi kalok kita rekrut itu kan jaringan. Kalok
kita mau bertumbuh kan kita harus mengakar jadi baru bisa kokoh.
Perekrutan itu menurut saya paling penting di bisnis asuransi untuk bisa
bertahan.
55.Seberapa sering ibu melakukan perekrutan?
Setiap ada kesempatan. Begitu ketemu calon nasabah, saya prospek.
Ketika sudah jadi nasabah, saya coba tawarkan bisnis ini kepada mereka,
karena mereka juga kan tertarik dengan produk baru mau beli. Trus kenapa
saya tidak tawarkan kalok mereka bisa menghasilkan. Karenakan tiap
orang pasarnya berbeda, kalangannya berbeda, trus setiap orang family -nya juga butuh. Kenapa mereka gak mengabarkan kabar ini kepeda
keluarga mereka.
56.Trus sejauh ini, ibu lebih fokus ke personal selling atau perekrutan? Dua-duanya sih. Semuanya harus balance. Selling dengan perekrutan. 57.Sudah berapa banyak yang sudah ibu rekrut?
Sampai hari ini sudah 13 orang. Semua masih BE. Karena saya masih BP
baru.
58.Apakah semua berhasil?
Tidak, kebanyakan menolak dulu. Kadang-kadang gini ya manusia selalu
memvonis dirinya sendiri dulu bahwasannya dia tidak memiliki talenta di
situ, dia tidak suka dunia asuransi kebanyakan orang-orang seperti itu.
Kita di sini cuman sadarkan semua orang bahkan kami pribadi juga tidak
pernah mencita-citakan untuk jadi agen asuransi. Tapi begitu kami
menjalaninya, kita dapatkan misinya, kita akan bangga bahwasannya kita
seorang pekerja asuransi.
Saya tetap menjaga hubungan dengannya sampai sekarang. Dan pernah
yang menolak dulunya akhirnya mengontak saya untuk mau bergabung.
60.Kenapa mereka mau bergabung dengan tim ibu padahal sebelumnya
menolak?
Mungkin mereka juga melihat perubahan hidup saya, trus saya juga
ceritakan setiap challenge yang saya capai. Ini bukan soal pamer, tapi ini juga bisa jadi sesuatu yang baik. Saya bisa capai, kan setiap orang punya
talenta sama, setiap orang dilahirkan menjadi seorang pemenang, jadi
orang lain pasti juga bisa capai. Saya selalu memotivasi mereka juga.
Bisnis apa yang kita cuman jual sekali tapi kita dapatnya 75 persen. Jadi
mereka tertarik.
61.Siapa biasanya yang ibu rekrut?
Nasabah saya.
62.Kalok ada orang yang mau bergabung dengan tim ibu tapi dia belum
nasabah asuransi, bagaimana?
Saya selalu bilang ke tim saya, boleh jadi agen, tapi juga harus jadi
nasabah. Terkadang kan kendala di uang, jadi saya kasih kesempatan dulu
untuk join tapi begitu mereka ada case yang uda bisa nutupin polis buat mereka sendiri, merka harus buat untuk mereka. Jadi saya ajarkan setiap
agen di bawah saya harus ada juga asuransi buat mereka sendiri.
63.Apakah ibu juga mengajak anggota keluarga anda untuk bekerja menjadi
agen asuransi?
Masih suami. Sejauh ini belum karena kebanyakan di luar kota.
Target-target ke depan sih mau ajak saudara-saudara sepupu.
64.Coba ceritakan ketika ibu mau merekrut. Tahapan-tahapannya.
Pertama saya kenalkan produk dulu, selling dulu, kalok dia uda memahami
produknya dengan bagus, diakan masuk jadi nasabah dari nasabah baru
saya rekrut jadi agen. Trus saya perkenalkan bisnisnya untuk mereka bisa
dapat income tambahan baru kita buka mindset mereka bahwasnnya bisnis ini dan semua ini bukan kita saja yang butuh tapi kita harus sebarkan ke
situ kita memberikan sesuatu yang baru ke orang-orang trus mereka juga
bisa membantu orang lebih banyak lagi.
65.Apkah ibu memiliki syarat khusus untuk calon agen yang ingin bergabung
dengan tim ibu?
Syarat khususnya pertama dia harus nasabah saya dulu. Trus dia bersedia
mau di bentuk, mau belajar, itu aja sih.
66.Apakah ibu melakukan perekrutan tatap muka atau melalui telepon?
Sejauh ini selalu tatap muka. Untuk di luar kota saya yang akan datang ke
sana.
67.Bagaimana cara ibu meyakinkan mereka untuk bergabung di tim ibu?
Sejauh ini masih karena hubungan ya. Terus mereka melihat hasil kerja
saya.
68.Hubungan? Berati agen-agen ibu kebanyakan orang yang sudah ibu kenal?
Iya. 80 persen dari agen di bawah saya adalah teman saya. sisanya dikenali
orang. Ada teman saya yang saya rekrut tapi mereka merasa gak punya
talenta untuk jualan tapi mereka ada keluarga yang tertarik untuk jadi agen
asuransi trus dikenali ke saya.
69.Apakah ada agen asuransi ibu yang sudah bekerja, tapi memutuskan untuk
berhenti mau di tengah jalan?
Ada 2 orang. Mungkin saat ini kendalanya katanya sih masih sibuk di
pekerjaan dia karena masih part time. Trus ya mungkin masih usia ya, usianya masih labil. Masih yang baru anak kuliahan, trus masih lagi
masa-masa pacaran, itu yang menghalangi.
70.Agen-agen di bawah ibu belum sepenuhnya full time?
Dari yang 13 agen, yang full time cuman 3 orang. 10 orang masih part time.
71.Rata-rata agen di tim ibu usia berapa?
Sekitar 20 an. Masih anak kuliahan. Saya merekrut mereka, karena
menurut saya semangatnya masih tinggi trus mereka butuh untuk kerja.
Karena di usia begitu, setelah tamat sekolah atau kuliah, mereka harus
diarahkan ke yang positif. Jadi di sana saya bisa memacu mereka, bisa
bisa full time di sini. Kalok usia agak dewasa, mereka rata-rata uda ada
bisnis pribadi, pekerjaan jadi mereka biasanya masih part time. Kalok usia
muda produksinya lebih tinggi karena aktivitas mereka juga tinggi jadi
tingkat keberhasilan juga lebih tinggi.
72.Biasanya apa yang ibu lakukan jika hal tersebut terjadi?
Tetap saya kontak, tetap saya follow up mereka. Dengan menjalin hubungan, bukan berarti waktu kamu dan perhatian kamu semua harus
terbuang ke situ justru waktu di sini kamu buktikan bahwa kamu bisa
sukses di waktu muda.
73.Sejauh ini apakah mereka sudah bergabung kembali?
Kadang-kadang mereka datang untuk training.
74.Jadi menurut pendapat ibu, perekrutan itu hal yang susah atau mudah
untuk dilakukan?
Sebenarnya gampang tapi membentuk mereka yang susah. Karena di dunia
asuransi, orang-orang yang baru menerima penolakan langsung down. Kita di situ harus berperan sebagai leader, berperan sebagai teman, sebagai mentor, selalu menemani, selalu menguatkan mereka. Jadi kalok cuman
merekrut aja untuk bergabung di tim saya gampang. Saya cuman kasih
tahu kompensasi, jenjang karirnya, rata-rata orang kalok dengar uang kan
langsung klik tapi prakteknya di lapangan yang susah. Apalagi kalok
orang-orang muda yang masih labil karena hanya baru di tolak beberapa
kali langsung down.
75.Apa target ibu untuk tim ibu sendiri di tahun ini?
Untuk tahun ini, saya berharap di tim saya, 10 agen di bawah saya
promote jadi BP. Trus produksi tim saya punya target yang mau dicapai tahun ini yaitu 2 milliyar.
Informan IV
1. Nama : Sutrisno
2. Umur : 37 tahun
3. Pekerjaan : Agen asuransi
5. Agama : Kristen
6. Suku : Tionghoa
7. Anak ke : 1 dari 4 bersaudara
8. Hobi : Olahraga basket
9. Cita-Cita : Jadi miliyoner
10.Apakah pendidikan terakhir anda?
Saya sempat kuliah, tapi tidak selesai. Karena banyak sks saya yang gak
lewat.
11.Sejak kapan anda mulai bekerja mencari nafkah?
Sejak keluar SMA.
12.Apa pekerjaan bapak pertama kali?
Kolektor.
13.Mengapa bapak memilih pekerjaan itu?
Saya berasal dari keluarga sederhana ya. Jadi saya hanya bisa dibiayain
kuliah hanya di tahun pertama semester pertama. Semester kedua saya
harus cari uang untuk bayarin kuliah saya.
14.Sudah berapa lama bapak bekerja di situ?
Satu tahun lebih.
15.Sejak kapan anda mengenal dunia asuransi?
Sejak tahun 1998. Dimana negara kita krismon, jadi waktu itu banyak
sekali yang di-PHK. Situasi ekonomi kacau balau ya dan saya salah satu
korban PHK-nya. Kemudian pada saat itu karena tidak ada lapangan kerja,
jadi saya harus cari pekerjaan yang bisa terima saya, jadi asuransi salah
satu peluangnya di sana.
16.Apakah pekerjaan anda setelah menjadi kolektor?
Saya jadi kolektor kemudian dipromosiin jadi salesman terakhir posisi
saya di supervisor. Di perusahaan yang berbeda tapi bidangnya sama,
perumas. Baru terjun ke asuransi tahun 1998 akhir.
17.Apakah Allianz perusahaan asuransi yang pertama tempat anda bekerja?
Tidak. Saya pertama kali di Prudential, kemudian 1999 saya pindah ke
AIA, tahun 2000 saya buka usaha sendiri, dua toko hp ada di jalan Asia.
bagus jadinya kacau balau akhirnya saya keluar dari bisnis saya.
Kemudian saya masuk ke dunia banking, karena saya punya kenalan di
sana. Di banking saya dipromosiin jadi asisten manajer, tapi ya di banking
memang penampilan oke, tapi penda gak oke. Saya liat teman-teman saya
dulu sama-sama di dunia asuransi, mereka sudah mulai hebat-hebat, jadi
kemudian saya berpikir, dulu saya dengan mereka seleting, tapi kok
sekarang mereka sudah hebat sekali? Akhirnya saya keluar dari banking,
mulai dari nol di asuransi lagi, pada saat itu di Prudential sampai 2009
saya hijrah ke Allianz.
18.Apa alasan anda pindah bekerja di asuransi satu ke asuransi yang lainnya?
Saya pindah asuransi karena gini, kita bekerja itu harus punya visi. Kita
kalok gak punya visi gimana kita mau melangkah lagi. Saya pindah dari
Prudential, bukan karena saya gak sukses. Saya di Prudential itu sukses,
anda boleh tahu ini beberapa piagam saya, saya banyak achieve, anda
boleh tanya di Prudential, siapa yang gak tahu nama saya,
mudah-mudahan mereka kenal bagi yang sudah lama di Prudential. Jadi saya
pindah karena saya melihat di Allianz sistemnya diberikan kepada kita
sebagai pebisnis itu lebih memungkinkan kita lebih maksimal dari segi
pendapatan, dari segi bisnis, dari segi produk semua relatif, tapi dari segi
bisnis bagi saya lebih maksimal di Allianz. Alasan lain kenapa saya pindah
ke Allianz, karena saya melihat saya punya mentor di sini, kalok di
Prudential saya punya leader, leader adalah orang yang membawa saya ke
bisnis ini tapi di sana saya gak punya mentor. Kita dibawa masuk, kita di
kasih peluang tapi kita gak ngerti kita mau kemana. Kalok untuk sekedar
jual asuransi kita gak bisa kaya, bisnis asuransi bisa kaya, tapi kalok jual
asuransi gak bisa kaya. Kalok misalnya kamu bisa hebat jual setiap tahun,
kamu sendirian, pada saat kamu gak bisa jualan, habislah. Tapi kalok kita
pake network, kalok kamu gak bisa jualan, networkmu bisa tetap jualan.
Inilah yang saya inginkan. Bisnis networking.
19.Apakah bapak adalah nasabah asuransi?
Tentu.
Asuransi itu sebagai sebuah bisnis. Saya tidak melihat sebagai sebuah
pekerjaan. Kalok ini pekerjaan bagi saya itu agak sedikit salah. Kenapa?
Karena kalok kita bekerja di dalamnya tentu ada batasan. Kalok kita
bekerja dengan seseorang pasti ada batasan dari segi pendapatan, tapi
kalok berbisnis kita gak ada batasan. Batasan kita ya waktu kita.
Bagaimana kita mengunakan waktu yang ada sama kita, kita gunakan
dengan maksimal.
21.Siapa yang mengajak anda bergabung di Allianz?
Yang mengajak saya bergabung adalah sesepuhnya dari Prudential. Dai itu
adalah orang yang membangun Prudential di Medan. Kalok bukan dia saya
juga gak mungkin percaya kan?
22.Apakah anda langsung menerima atau menolak terlebih dahulu?
Tidak. Banyak kekhawatiran melangkah pada awalnya. Income saya sudah
ada. Gimana saya harus kehilangan income yang sudah berapa puluh juta
di sana dalam beberapa tahun saya sudah merintis karir di sana. Saya
tinggalin begitu saja, ya gak gampang. Sampai kita sudah betul-betul
ambil keputusan, yah kita melangkah. Kalok enggak kita gak akan punya
sesuatu yang bebrbeda kan? Contohnya gini, kamu udah bekerja, uda 10
tahun bekerja, gaji kamu untuk bayar kebutuhan kamu sudah pas.
Tiba-tiba kamu disuruh tinggalin pekerjaan kamu dan gaji kamu untuk sesuatu
bisnis yang belum pasti. Kamu berani gak? Banyak sekali orang gak
berani ambil resiko. Itulah kenapa orang Indonesia gak bisa berwiraswasta,
karena gak berani ambil resiko. Kapan orang berani ambil resiko? Saat dia
belum menikah. Wanita belum menikah, pria belum menikah, mereka
hanya menjaga dirinya sendiri. Mereka berkesempatan untuk mengambil
resiko yang menurut saya bukan resiko besar. Saya waktu di asuransi kan,
saya mengambil resiko, di situ saya belum menikah. Kalok saya gagal di
dunia asuransi, cuman diri saya sendiri kan yang mengalami kegagalan
saya. tapi kalok saya gak mencoba saya gak akan tahu saya bisa sukses
atau gak di dunia asuransi. Saya tidak pernah bercita-cita jadi pekerja, jadi