PERTEMUAN 6
PENCEMARAN MAKANAN
NAYLA KAMILIA FITHRI
Pencemaran makanan dan minuman
Fenomena terkontaminasinya suatu zat dalam
Peran makanan
Peran makanan bisa sebagai perantara
penyebaran penyakit dan keracunan
makanan adalaha sebagai berikut:
Makanan berperan sebagai agen
(penyebab)
Peran makanan sebagai agen
Dalam hubungannya dengan
penyakit/keracunan,makanan dapat berperan sebagai agen penyakit,seperti
jamur/ikan/tumbuhan lain yang secara alamiah telah mengandung zat beracun.
Secara alami makanan tersebut telah
Peran makanan sebagai pembawa
Makanan juga dapat sebagai pembawa (vehicle)
penyebab penyakit. Seperti bahan kimia atau parasit yang ikut termakan bersama makanan, juga
mikroorganisme pathogen dan bahan radioaktif.
Makanan ini pada awalnya tidak mengandung zat -
zat yang membahayakan tubuh, tetapi karena satu dan lain hal akhirnya mengandung zat yang
membahayakan kesehatan.
Makanan sebagai pembawa (thypoid abdominalis,
Peran makanan sebagai media
Kontaminan yang jumlahnya kecil jika
dibiarkan berada dalam makanan dengan suhu dan waktu yang cukup, maka akan
tumbuh dan berkembang sehingga menjadi banyak dan dapat menyebabkan wabah yang serius.
Makanan sebagai perantara (thypoid
Pencemaran makanan dibagi menjadi 3 :
Kontaminasi fisik
Kontaminasi biologi
Kontaminasi fisik
Kontaminasi fisik dapat berupa
benda-benda asing yang terdapat dalam
makanan, yang bukan merupakan bagian
dari makanan tersebut
Contohnya adalah kerikil, debu, paku,
Kadmium (Cd)
Logam kadmium masuk kedalam tubuh melalui
saluran pencernaan (gastrointernal) dan saluran pernafasan.
Logam kadmium terbawa oleh makanan seperti
padi-padian, daging, ikan dan buah-buahan.
Kerang-kerangan seperti oyster, scallops
merupakan pembawa logam kadmium yang
Bahan Pewarna
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu: amarant (pewarna merah),
tartrazine (pewarna kuning),
Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak
erythrosine (pewarna merah),
Bahan Pewarna
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu: fast green FCF (pewarna hijau),
Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor.
sunset yellow (pewarna kuning),
Adapun penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, saki pinggang, muntah-muntah, dan ganguan pencernaan.dan
Bahan Pewarna
Bahan pewarna makanan yang dilarang digunakan rhodamin-B (pewama merah), dan methanil yellow (pewarna kuning).
Pewarna ini tergolong pewarna sintetis. Khusus untuk methanil yellow dan rhodamin-B hanya diperbolehkan untuk pewarna barang hasil industri seperti plastik, tekstil, kertas, keramik,
ubin, dan sebagainya. Zat pewarna sintesis ini bersifat racun jika digunakan dalam pewarna makanan dan dapat memicu
Ciri makanan mengandung boraks
Mi basah: Teksturnya kental, lebih mengilat, tidak
lengket, dan tidak cepat putus.
Bakso: Teksturnya sangat kental, warna tidak
kecoklatan seperti penggunaan daging,tetapi lebih cenderung keputihan.
Snack: Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal,
berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.
Kerupuk: Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan
Ciri makanan yang mengandung Rodamin
B dan Methanyl Yellow:
Warnanya mencolok
Cerah mengilap
Warnanya tidak homogen (ada yang
menggumpal)
Ada sedikit rasa pahit
Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah
mengonsumsinya.
Formalin
Formalin biasanya mengkontaminasi makanan akibat ulah
manusia sendiri. Formalin biasanya dijadikan pengawet untuk makanan, namun sebenarnya formalin berfungsi untuk mengawetkan mayat/jasad biologis lainnya.
Kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh dapat
menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang
Ciri makanan berformalin
Mi basah berformalin: Tidak lengket, lebih mengkilap,
tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius).
Tahu berformalin: Teksturnya terlampau keras,
kenyal tetapi tidak padat. Tidak rusak sampai 3 hari
dalam suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas.
Ikan berformalin: Warna insang merah tua tidak
cemerlang, bukan merah segar, dan warna daging ikan putih bersih. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu
Ciri makanan berformalin
Ikan asin berformalin: Bersih cerah dan tidak
berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius.
Bakso berformalin: Teksturnya sangat kenyal,
tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.
Ayam berformalin: Teksturnya kencang, tidak
Pencemaran Biologi
Kontaminasi biologis merupakan organisme yang hidup dan
menimbulkan kontaminan makanan.
Organisme hidup yang sering menjadi kontaminan atau
pencemar bervariasi mulai yang berukuran besar seperti serangga, sampai yang amat kecil seperti mikroorganisme.
Jenis mikroorganisme yang sering menyebabkan pencemaran
makanan adalah bakteri (Clostridium perfringens, Streptokoki fecal, Salmonella), fungi (Aspergillius, Penicillium, Fusarium), parasit (Entamoeba histolytica, Taenia saginata, Trichinella spiralis, dan virus
Kontaminasi biologi
Jenis mikroorganisme yang sering
menyebabkan pencemaran makanan adalah
Bakteri (Clostridium perfringens, Streptokoki
fecal, Salmonella),
Fungi (Aspergillius, Penicillium, Fusarium),
Parasit (Entamoeba histolytica, Taenia saginata,
Trichinella spiralis)
Parasit :
Taenia saginata (cacing pita sapi)
ditemukan pada daging sapi yang tidak dimasak dgn benar
Menyebabkan anemia, gangguan pada susunan syaraf pusat
Taenia soleum (cacing pita babi)
Ditemukan pada dading babi dan larvanya
dapat tetap hidup pada daging babi yang tidak masak secara tidak benar
Parasit
D. latum (cacing pita ikan)
Ditemukan pada ikan Menyebabkan anemia
Pencegahan: memasak ikan dengan benar, penyimpanan
ikan pada suhu beku (<- 10oC)
T.spiralis
Dapat menyebabkan kematian jika larve yg terkonsumsi
sangat banyak
Pencegahannya: memasak sisa makanan sebelum
diberikan kepada ternak (babi), memasak daging secara sempurna, menyimpan daging pada suhu beku (< -150C)
selama 20 hari, mengasinkan atau mengasap daging, menambah bahan pengawet sesuai anjuran,
1.
Salmonella sp
Bakteri berbentuk batang, tdk membentuk
spora, dapat hidup pd lingk. aerob maupun kurang oksigen,tumbuh baik pd suhu kamar dan optimun pada suhu 37oC
Sumber kontaminasi : manusia dan hewan Jenis makanan yang sering terkontaminasi :
daging, unggas , susu, telur dan produk olahanya es krim coklat, sosis daging asap
Penyakit yg ditimbulkan : salmonellosis dan
Waktu inkubasi 5 – 72 jam
Gejala penyakit: sakit perut, diare, demam,
muntah, dehidrasi, sakit kepala dan lemas
Salmonella todak tahan panas
Pencegahan : memanaskan makanan pada
suhu > 66oC selama 20 menit; mencegah
2.
Shigella sp
Penyebab timbulnya shigellosis atau disentri basiller Gejala penyakit : sakit perut, diare, demam, sakit
kepala, terdapat darah pada feses, dehidrasi dan lemah
Waktu inkubasi 1 – 7 hari
Kontaminasi shigella pd makanan biasanya berasal
dari feses orang yg terinfeksi
Makanan yg biasanya terkontaminasi : tuna udang,
kalkun, makaroni, salat dan susu
Pencegahan: segera memasak dan mendinginkan
makanan dengan baik ; melindungi makanan dr lalat; penerapan higiene perorangan yg terlibat
3. Vibrio parahaemolyticus
Banyak ditemukan pada pangan hasil perairan laut
dan pada air laut
Makanan yg terkontaminasi : ikan laut, kerang,
kepiting, udang dan produk asinan
Gejala penyakit : sakit dan kram perut, diare(feses
cair dan berdarah), mual, muntah, demam ringan, dingin, sakit kepala dan lemah
Pencegahan: memasak dan mendinginkan makanan
dengan benar; tidak menggunakan air laut
4. Escherichia coli
Terdapat pada kotoran manusia dan
hewan
Penyebab penyakit diare
(
enteropatogenik Escherichia coli
/EEC)
Makanan yg terkontaminasi : kerang,
5. Clostridium perfringens
Terdapat pada : tanah, debu, hewan maupun
feses manusia
Penyakit yang ditimbulkan: gastroenteritis
(gangguan saluran pencernaan)
Gejala : kejang perut akut, diare,
terbentuknya gas kadang disertai dehidrasi dan lemah
Makanan yg terkontaminasi yaitu makanan yg
Pencegahan:
Pendinginan yg cepat dan memadai dr daging dan
makanan lain yg telah dimasak
Menjaga makanan tetap panas, diatas suhu 60oC
Pemanasan kembali makanan yg telah dibiarkan
lama pada suhu kamar pd suhu >71oC sebelum
disajikan
Penerapan higiene perorangan yg terlibat
6. virus
Penyakit yg ditimbulkan : hepatitis, polio
Virus hepatitis sering dijumpai pada darah, air
seni dan feses manusia dan hewan pembawa
Makanan yg terkontaminasi virus hepatitis :
makanan yg dikonsumsi mentah, kerang, susu, strawberi, cake dgn krim kocok
Gejala hepatitis : demam, pusing, sakit perut,
Virus polio ditularkan melalui susu atau
minuman lain yg terkontaminasi
Gejala : demam, sakit kepala, nyeri otot
Bacterial food poisoning
Keracunan makanan yg terjadi akibat
konsumsi makanan yg terkontaminasi bakteri hidup atau terkontaminasi toksin yg dihasilkan bakteri tersebut
Jenis mikroorganisme pengkontaminasi :
Staphylococcus aureus Clostridium botilinum Bacillus cereus
Staphylococcus aureus
Bakteri ini ditemukan pada manusia : terdapat dlm
ingus, dahak, tangan dan kulit, luka yg terinfeksi, bisul dan jerawat
Jenis makanan yg menjadi sumber infeksi : olahan
daging dan unggas, ham, krim, susu, keju, saus,
kentang, ikan dan telur masak dan makanan dengan protein tinggi
Gejala keracunan : kejang perut, mual, muntah,
pusing, diare berdarah dan berlendir, kejang otot,
Prinsip pencegahan keracunan
staphylococcus:
1. Mencegah kontaminasi makanan: menghindari
pekerja yang yg sedang sakit dalam proses pengolahan makanan
2. Mencegah pertumbuhan staphylococcus:
mendinginkan dengan segera mungkin semua bahan makanan , baik mentah ataupun masak
3. Membunuh staphyloccocus : pemanasan yg
Clostridium botulinum
Jenis keracunan yg ditimbulkan butulism Keracunan butulism berakibat fatal: dapat
menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot tak sadar
Gejala keracunan :gangguan pencernaan
akut, mual, muntah, diare, demam, pusing, mulut terasa kering, fatig (lemah fisik dan mental), pandangan berubah menjadi dua,
sulit menelan dan berbicara, kelumpuhan otot yg dapat menyebar ke sistem pernapasan
Bakteri jenis ini ditemukan: tanah, air
terkontaminasi, debu, buah-buahan, sayuran, madu, pakan dan limbah
Pencegahan:
1. Menggunakan proses pemanasan standar yg sudah diuji
untuk memproduksi makanan kaleng
2. Membuang makanan kaleng yg menggembung atau rusak
kemasannya
3. Tidak mencicipi makanan yg diragukan
4. Menghindari makanan yang telah dimasak dan dibiarkan di
suhu kamar dan tidak dipanaskan lagi
5. Mendidihkan makanan kaleng, terutama pH > 4.5 selama
Bacillus cereus
Gejala keracunan :pusing, sakit perut,
muntah dan diare
Produk makanan yg terkontaminasi produk
sereal, puding, saus, sup, produk olahan daging, sayuran, nasi dan nasi goreng
Pencegahan : mengkonsumsi makanan
segera setelah dimasak, makanan segera disimpan pada suhu rendah (<-7oC) atau
Pseudomonas cocovenenans
Sering mengkontaminasi proses fermentasi
tempe bongkrek
Menghasilkan 2 jenis racun yg mematikan :
toksoflavin dan asam bongkrek
Pencegahan: menghambat pertumbuhan
Pseudomonas cocovenenas dengan
Racun dalam jamur
Racun yg dihasilkan jamur atau kapang
disebut mikotoksin
Racun dari jamur menimbulkan penyakit yg
sifatnya kronis
Berbahaya krn bersifat karsinogenik serta
mutagenik
Jenis mikotoksin:
Aflaktoksin oleh genus Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus
Keracunan tanaman atau hewan yg
secara alamiah mengandung racun
Jamur amanita
Racun glikosida alkaloid steroidal dalam kentang dan
tomat
Glikosida sianogenik dalam ketela pohon,rebung,
gadung dan sorghum
Hemaglutinin dari jenis kacang-kacangan (kc. kedela
dan kc. merah)
Myristicin dalam biji pala
Asam jengkolat dalam biji jengkol
Terjadinya pencemaran
Pencemaran langsung (
direct
contamination
)
Pencemaran silang (
cross
contamination
)
Kontaminasi langsung
Kontaminasi langsung adalah
kontaminasi yang terjadi pada bahan
makanan mentah, baik tanaman
maupun hewan yang diperoleh dari
Kontaminasi silang
Kontaminasi silang adalah pindahnya bahan pencemar/
kontaminan ke dalam makanan dari sumber lain yang sudah terkontaminasi.
Sumber kontaminasi silang secara umum bisa
dikategorikan berdasarkan sumbernya menjadi :
o Kontaminasi dari bahan pangan ke bahan pangan lain o Kontaminasi dari peralatan ke bahan pangan
Pencemaran pada minuman
Pada umumnya manusia mengonsumsi air
putih yang bersih, jernih, dan steril sebagai minuman utama untuk dikonsumsi dan juga baik untuk kesehatan
Air atau minuman merupakan kebutuhan vital
bagi seluruh makhluk hidup, termasuk
manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun
Secara fisik :
air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak
berwarna
Sifat kimia:
air tidak boleh mengandung racun maupun zat - zat kimia