• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 31 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA

DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI

The Relationship Between The Knowledge Level And Men’s Participation In

Family Planning Condom In Bangsalan Teras Boyolali

Ernawati

STIKes Kusuma Husada Surakarta

ABSTRACT

Factors causing low participation of men in family planning due to several factors including knowledge, ignorance of men to information and family planning services which was still low, attitudes and environmental factors and access to family planning services men, limitations male contraceptive and while the perception in the community still less profitable.

The research design used analytic survey through cross sectional approach. The participants in this research were fertile men in Bangsalan, Teras, Boyolali the researcher used 764 respondent and 76 samples. The researcher used questionnaire as the data instrument. Moreover, in the data analysis, the researcher used chi square test and fisher’s exact test method.

The result of the data about men’s knowledge about Family Planning condom showed that 8 respondents had good knowledge, 29 respondents had adequate knowledge and 39 respondents had low knowledge. Moreover, based on the men’s participation showed that 4 respondents used condom and 72 respondents did not use condom. As the result there was a relationship between the knowledge level and men’s participation condom.

Keywords : Knowledge, Men’s participation

ABSTRAK

Faktor penyebab rendahnya partisipasi pria dalam KB disebabkan beberapa faktor antara lain pengetahuan, ketidaktahuan laki-laki terhadap informasi dan pelayanan KB yang ternyata masih rendah, sikap dan faktor lingkungan dan akses terhadap pelayanan KB pria, keterbatasan jenis kontrasepsi pria dan sementara persepsi yang ada di masyarakat masih kurang menguntungkan.

(2)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 32 dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi square dengan metode fisher’s exact test.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan tentang KB Kondom 8 responden memiliki pengetahuan baik, 29 responden memiliki pengetahuan cukup dan 39 responden memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan partisipasi pria diperoleh 4 responden menggunakan kondom dan 72 responden tidak menggunakan kondom. Sehingga ada hubungan tingkat pengetahuan dengan partisipasi pria dalam KB Kondom.

Kata Kunci : Pengetahuan, Partisipasi pria PENDAHULUAN

Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan jumlah peningkatan penduduk yang tinggi. Berdasarkan sensus penduduk 2010 jumlah penduduk Indonesia menduduki peringkat 4 didunia, mencapai 237,6 juta dan telah melampaui proyeksi penduduk pada tahun 2010 sebanyak 234,2 juta. Selama 10 tahun terakhir jumlah penduduk bertambah 32,5 juta jiwa dan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,49% pertahun. Pertumbuhan jumlah penduduk ini tentu saja akan berimplikasi secara signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara.

Program Keluarga Berencana (KB) memiliki makna yang sangat strategis, komprehensif dan

fundamental dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia. Undang-Undang nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera yang kemudian direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas (BKKBN, 2013).

(3)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 33 kepada kaum perempuan juga sangat

terbatasnya jenis metode kontrasepsi pria. Sangat terbatasnya informasi KB bagi pria serta informasi tentang hak-hak reproduksi bagi pria/suami, rendahnya pengetahuan pria tentang KB Pria (Budisantoso, 2008). Masih kurangnya tokoh KB pria, tokoh masyarakat yang seharusnya menjadi contoh atau panutan bagi masyarakat setempat, kurang penyediaan pelayanan KB dinilai masih rendah (BKKBN, 2008).

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya sikap dan perilaku suami tentang partisipasi pria dalam pelayanan KB akan meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan sikap suami tentang patisipasi pria dalam pelayanan KB, sehingga tercapai kesetaraan dan keadilan gender dalam program KB (Notoadmodjo, 2010).

Berdasarkan data BKKBN Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 jumlah PUS yang menjadi peserta KB aktif tercatat sebanyak 4.784.150 peserta dengan rincian, KB dengan

metode Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau disebut juga IUD sebanyak 406.097 orang (8,49%), MOW sebanyak 262.761 orang (5,49%), MOP sebanyak 52.679 orang (1,10%), kondom sebanyak 92.072 orang (1,92%), implant sebanyak 463.786 orang (9,69%), suntik sebanyak 2.753.967 orang (57,56%), dan pil sebanyak 752.788 orang (15,74%).

Menurut data yang diperoleh di di Desa Bangsalan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) 764, jumlah peserta KB aktif IUD 17 (2,22%), MOW 17 (2,22%), MOP 1 (0,13%), kondom 4 (0,52%), implan 20 (2,61%), suntik 10 (1,30%), pil 73 (9,55%).

(4)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 34 adalah istrinya sudah memakai alat

kontrasepsi, malu saat membeli dan merasa tidak nyaman saat berhubungan seksual.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas partisipasi pria dalam KB sedikit hanya 4 (0,52%) pengguna KB kondom, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Partisipasi Pria dalam KB Kondom di Desa Bangsalan Teras Boyolali ”.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan partisipasi pria dalam KB kondom di desa Bangsalan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional di Desa Bangsalan pada bulan Januari 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah 764 pria usia subur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling, sampel dalam

penelitian ini berjumlah 76 responden. Pengumpulan data menggunakan 15 item pertanyaan mengenai pengetahuan pria tentang KB kondom dan 1 item pertanyaan tentang partisipasi pria dalam KB secara langsung. Sebelum kuesioner dimana telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Pengujian validitas menggunakan product moment.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Tingkat Pengetahuan tentang KB Kondom

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang KB Kondom

Didapatkan hasil penelitian berpengetahuan baik sebanyak 8 responden (10,5%), berpengetahuan cukup sebanyak 29 responden (38,2%) dan berpengetahuan kurang sebanyak 39 responden (51,3%). Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah Pengetahuan Jumlah Persentase

Baik 8 10,5

Cukup 29 38,2

(5)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 35 reponden terbanyak adalah responden

yang berpengetahuan kurang.

Partisipasi Pria dalam KB Kondom Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Partisipasi Pria dalam KB Kondom

Didapatkan hasil partisipasi pria dalam KB Kondom sebagian besar dalam kategori tidak menggunakan kondom yaitu sebanyak 72 responden (94,7%) dan kategori menggunakan kondom sebanyak 4 responden (5,3%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Uji Statistik Chi Square tabel 3x2 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Partisipasi Pria dalam KB Kondom

Didapatkan hasil yang pengetahuan baik 8 responden yang hanya menggunakan kondom 4 responden dan yang tidak menggunakan kondom 4 responden, berpengetahuan cukup 29 responden tidak ada yang menggunakan kondom, sedangkan berpengetahuan kurang 39 responden tidak ada yang menggunakan kondom.

Terdapat 3 sel Expected Count dengan nilai E < 5 (50%), sehingga dilakukan penggabungan sel 3x2 dari kategori yang berdekatan agar mendapatkan derajat kepercayaan 95% dengan ketentuan x² hitung ≥ x² tabel.

Berdasarkan penggabungan sel 3x2 peneliti menggunakan rumus Fisher’s Exact Test karena ada nilai E < 5 dan Expected Count lebih dari 20%.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Uji Statistik Chi Square tabel 2x2 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Partisipasi Pria Dalam KB Kondom

Partisipasi Pria

dalam KB Kondom Frekuensi Persentase Menggunakan

Kondom

4 5,3

Tidak Menggunakan Kondom

72 94,7

Jumlah 76 100

Pengeta huan KB Kondom

Partisipasi Pria dalam KB Kodom Total Mengguna kan Kondom Tidak Mengguna kan Kondom

Baik 4 4 8

Cukup 0 29 29

Kurang 0 39 39

Total 4 72 76

Pengetahuan tentangKB Kondom

Partisipasi Pria dalam KB Kondom Total Mengguna kan Kondom Tidak Menggunakan Kondom

Baik 4 4 8

Cukup dan kurang

0 68 68

(6)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 36 Hasil penelitian dari 76 responden,

8 responden berpengetahuan baik tentang KB Kondom diantaranya 4 responden dalam kategori menggunakan kondom dan 4 responden lainnya dalam kategori tidak menggunakan kondom. Sedangkan 68 responden yang berpengetahuan cukup dan kurang tidak ada pria yang menggunakan kondom.

Hasil penelitian dengan uji Chi Square di dapat nilai p value 0,000 lebih

kecil dari derajat signifikan yang digunakan atau nilai alpa yaitu 0,05 dan nilai x² hitung sebesar 35,889 lebih besar dari x² tabel yaitu 3,84146, maka dapat dilakatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan partisipasi pria dalam KB Kondom di Desa Bangsalan Teras Boyolali.

Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang KB Kondom dalam kategori kurang yaitu sebanyak 39 responden (51,3%).

Hasil penelitian di lapangan ternyata Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sudah memberikan informasi mengenai KB Kondom, tetapi masih belum bisa di mengerti oleh responden. Sehingga sebagian besar responden berpengetahuan kurang tentang KB Kondom. Hal ini terlihat dari 76 responden mengenai pengertian kondom yang dapat menjawab dengan benar 69 responden, cara kerja kondom yang dapat menjawab dengan benar 45 responden, efektivitas kondom yang dapat menjawab dengan benar 40 responden , pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi, Selain itu, sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

(7)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 37 yang diperoleh dapat dikatakan x² hitung

lebih besar dari x² tabel maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan partisipasi pria dalam KB Kondom di Desa Bangsalan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

Hal ini berarti semakin baik tingkat pengetahuan pria, maka semakin baik pula partisipasi pria dalam KB Kondom. Dengan kata lain tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi partisipasi pria dalam KB Kondom yang benar sesuai dengan hasil penelitian.

Dapat juga dipengaruhi oleh bahwa perilaku dipengaruhi oleh faktor predisposisi di antaranya faktor pengetahuan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Pengetahuan pria tentang KB Kondom di Desa Bangsalan Teras Boyolali sebagian besar kurang. Partisipasi pria dalam KB Kondom di Desa Bangsalan Teras Boyolali sebagian besar tidak menggunakan kondom. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan partisipasi pria dalam KB

Kondom di Desa Bangsalan Teras Boyolali

Saran

Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberi perhatian khusus kepada akseptor KB yaitu perlunya peningkatkan Konseling dan membentuk suatu kelompok KB khusus pria tentang alat KB Kondom meningkatkan pengetahuan pria tentang alat kontrasepsi kondom Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan tambahan referensi tentang kontrasepsi kondom.

Bagi akseptor kontrasepsi pada pria yang sudah menikah/suami untuk lebih banyak mencari informasi mengenai KB Kondom dengan mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk lebih menyadari pentingnya peran serta pria dalam program KB.

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 38 BKKBN. Juknis Penyaluran Kondom

Melalui Kelompok Prio Utomo. Semarang. 2008

BKKBN. Program Kependudukan dan KB Provinsi Jawa Tengah. Semarang. 2013

Gambar

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan dukungan emosi dengan penerimaan pada ibu yang memiliki anak autis.. Responden

Subyek penelitian menggunakan 9 wanita hamil dan program latihan senam yophytta ini dilaksanakan selama 1 bulan, subyek penelitian akan mendapat pre test dan post test,

Sistem ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server Management Studio Express dan Crystal Report 9.0..

[r]

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Apakah ada perbedaan perilaku prososial yang signifikan pada anggota Jemaat Dewasa Muda GKI Petrus.. Jayapura

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui

[r]

Selain itu, ambang juga dapat digunakan untuk menentukan debit air yang mengalir pada