• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 8 PENGANTAR BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 8 PENGANTAR BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

P

ENGANTAR

B

ANK

DAN

L

EMBAGA

K

EUANGAN

Setelah membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Memahami tentang konsep dasar dan pengertian dari lembaga keuangan 2. Menjelaskan tentang karakteristik lembaga keuangan

3. Menjelaskan fungsi dan peranan lembaga keuangan terhadap perkembangan perekonomian

4. Menjelaskan tentang jenis-jenis lembaga keuangan

Deskripsi Singkat:

Paba bab 8: Lembaga Keuangan, membahas tentang konsep-konsep dasar dan definisi lembaga keuangan, karakteristik lembaga keuangan yang membedakannya dengan jenis lembaga atau industri-industri yang lain, berbagai fungsi dan peranan lembaga keuangan terhadap kegiatan atau perkembangan perekonomian, serta jenis-jenis lembaga keuangan yang dapat dibedakan menjadi: lembaga keuangan depositori atau yang lebih dikenal dengan Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan lembaga keungan non depositori atau Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB).

(2)

8.1.

Konsep dan Pengertian

Lembaga keuangan (financial Institution) adalah lembaga yang kegiatan utamanya mengumpulkan dan menyalurkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (unit surplus) kepada pihak yang membutuhkan dana (unit defisit).

Gambar 8.1.

Fungsi Intermediasi Lembaga Keuangan

Unit surplus adalah pihak-pihak yang memiliki dana yang untuk jangka waktu pendek (≤ 1 tahun) ataupun jangka panjang (> 1 tahun) belum menggunakan uangnya. Pihak-pihak yang dimaksud adalah rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Unit rumah tangga akan memiliki kelebihan dana jika total pendapatannya per periode tertentu lebih besar dari pengeluarannya. Dengan demikian mereka mampu menabung, walaupun dalam jumlah yang relatif sedikit. Selain gaji, ada juga yang memiliki penghasilan non gaji, seperti menyewakan barang modal, deposito, maupun surat berharga lainnya. Sedangkan unit usaha memiliki kelebihan dana dari hasil penjualan baru yang akan digunakan untuk membayar utang beberapa bulan atau tahun kemudian. Pemerintah juga memiliki dana yang belum digunakan, seperti penerimaan pajak yang baru akan digunakan untuk memberikan subsidi atau membayar bunga obligasi dan utang luar negeri beberapa bulan atau tahun kemudian.

(3)

Unit rumah tangga juga dapat mengalami kekurangan dana sehingga menjadi unit defisit. Rumah tangga membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan konsumsi atau kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat memberi manfaat pada saat ini dan atau di masa mendatang. Perusahaan juga dapat mengalami kekurangan dana karena dana yang harus dikeluarkan diperkirakan lebih besar dari dana yang diperkirakan akan diterima.

8.2. Karakteristik Lembaga Keuangan

Kegiatan utama lembaga keuangan adalah menjadi perantara antara unit surplus dengan unit defisit, sehingga karakteristik dari lembaga keuangan berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor riil atau sektor yang memproduksi barang dan jasa. Karakteristik tersebut antara lain:

a. Sangat mengandalkan kepercayaan

Bisinis lembaga keuangan adalah bisnis kepercayaan. Jika suatu lembaga keuangan tidak mendapatkan kepercayaan masyarakat, maka fungsi utama dari lembaga keuangan itu tidak akan terwujud.

b. Dominannya aktiva dan pasiva finansial

Perbedaan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dengan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa adalah pada neraca perusahaan dimana pada perusahaan keuangan didominasi oleh aktiva dan pasiva finansial, sedangkan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa di dominasi oleh aktiva dan pasiva non finansial.

c. Beroperasi berdasarkan prinsip transformasi aset

Yang dimaksud dengan transformasi aset adalah lembaga keuangan mengubah kewajiban yang diperoleh akibat menawarkan produknya menjadi aktiva produktif. Kewajiban lembaga keuangan berupa dana masyarakat yang dikumpulkan dalam bentuk deposito atau bentuk simpanan lain, kemudian disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

d. Persaingan non harga

Dalam pasar keuangan, harga jasa keuangan yang ditawarkan (tingkat bunga) bukanlah satu-satunya daya tarik, melainkan ada faktor kepercayaan yang lebih memiliki daya tarik bagi pengguna jasa lembaga keuangan.

e. Membutuhkan sumber daya manusia berkualitas tinggi

(4)

f. Beroperasi dalam pasar berstruktur non kompetisi sempurna

Karena kompleksitas manajemn dan persaingan non harga, maka jarang sekali ada lembaga keuangan yang berstruktur pasar persaingan sempurna, biasanya beroperasi dalam pasar oligopoli tau bahkan monopoli.

g. Beroperasi dalam pasar yang sangat penuh regulasi

Meskipun berlandaskan kepercayaan, industri keuangan adalah industri yang sangat penuh regulasi. Hal ini di satu sisi membatasi gerak langkah lembaga-lembaga keuangan, namun di sisi lain sangat dibutuhkan untuk mencegah dan mengurangi tindakan-tindakan kecurangan yang disengaja dan atau kesalahan pengelolaan. Hal ini karena dana yang dikelola sangat besar dan ketidakstabilan sektor keuangan dapat mengganggu stabilitas perekonomian.

8.3. Fungsi dan Peranan Lembaga Keuangan

Pihak-pihak yang membutuhkan dana dapat melakukan transaksi tanpa ada lembaga keuangan. Mereka dapat bertemu langsung dengan pihak yang memiliki dana dan melakukan kesepakatan-kesepakatan. Namun cara ini memiliki kelemahan karena berbagai alasan. Lembaga keuangan akan membantu mengatasi kelemahan ini.

Manfaat adanya lembaga keuangan dalam perekonomian adalah: 1. Mengatasi masalah double concidence of want

2. Menurunkan biaya informasi dan transaksi

3. Bagi para pemilik dana, adanya lembaga keuangan dapat membantu mengatasi masalah likuiditas, keamanan, kenyamanan, dan meningkatkan berbagai pilihan bentuk penyimpanan dana dan sistem balas jasanya.

4. Memungkinkan para pihak yang membutuhkan dana untuk memperoleh dana sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, serta berbagai pilihan jangka waktu pelunasan dan sistem pembayaran.

(5)

8.4. Jenis Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria. Berikut ini merupakan salah satu pengelompokan lembaga keuangan berdasarkan ketentuan atau undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Gambar 8.2.

Klasifikasi Lembaga Keuangan di Indonesia

Dalam sejarah perjalanan sejarah sektor keuangan di Indonesia, sisitem keuangan mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat fundamental terutama setelah memasuki era deregulasi pada akhir dekade 1980-an yang kemudian berlanjut dengan diundangkannya beberapa undang-undang di bidang keuangan dan perbankan.

Ketentuan perundangan sektor keuangan dan perbankan yang telah dihasilkan sampai saat ini adalah:

undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang menggantikan Undang-undang No. 14 Tahun 1967

Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Perasuransian Undang-undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, menggantikan Undang-undang No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral

Undang-undang No. 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

Undang-undang No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan

(6)

Berdasarkan batasan kegiatan pengumpulan dan penyaluran dananya, lembaga keuangan dikelompokkan menjadi lembaga keuangan depositori dan lembaga keuangan non depositori. Lembaga keuangn depositori adalah lembaga keuangan yang diperbolehkan mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk deposito. Dalam praktiknya yang boleh mengumpulkan dana dalam bentuk deposito dari masyarakat hanyalah lembaga perbankan. Oleh karena itu, lembaga keuangan depositori lebih dikenal sebagai lembaga keuangan bank (LKB). Sedangkan, lembaga keuangn non depositori tidak diperbolehkan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito dari masyarakat. Karenanya lembaga keuangan non depositori disebut juga sebagai lembaga keuangan non bank (LKNB).

8.4.1. Lembaga Keuangan Bank

Definisi bank menurut undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kelebihan perbankan yang utama dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya adalah diizinkannya mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk deposito.

Berdasarkan kepemilikannya bank dapat dibedakan menjadi: 1. Bank Nasional

Bank nasional adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh warga negara Indonesia

2. Bank Asing

Bank asing adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh warga neagara lain, meskipun berkedudukan di Indonesia

3. Bank Campuran

Bank campuran adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan asing.

(7)

Pengelompokan bank yang lain adalah berdasarkan fungsinya, yaitu:

1. Bank Umum

Bank umum merupakan bank yang paling banyak dan luas kegiatannya, mencakup:

a. menghimpun dana dari masyarakat (Funding), berupa giro, tabungan, dan deposito berjangka.

b. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending), dalam bentuk antara lain: kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit perdagangan.

c. Memberikan jasa-jasa lainnya (Services), seperti: transfer (kiriman uang), kliring (Clearing), Letter of credit (L/C), menerima setoran-setoran, melayani pembayaran-pembayaran.

d. Kegiatan di pasar modal: penjamin emisi (Underwriter), penjamin (Guarrantor), wali amanat (Trustee), pedagang sekuritas (Dealer).

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR tidak diizinkan melakukan transaksi kliring. Dengan demikian BPR tidak dapat menciptakan uang giral, sehingga tidak dikelompokkan sebagai bank penciptaan uang giral. Dengan kata lain kegiatan BPR tidak mempengaruhi jumlah uang beredar di Indonesia.

Ruang lingkup usaha BPR adalah:

a. Menghimpun dana: simpanan, tabungan, simpanan deposito

b. Menyalurkan dana: kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan. c. Larangan-larangan bagi BPR: menerima simpanan giro, mengikuti kliring,

melakukan kegiatan valuta asing, melakukan kegiatan perasuransian.

3. Bank Sentral

Bank sentral pada dasarnya merupakan bank pemerintah yang mempunyai fungsi utama mengatur jumlah uang beredar. Selain mengatur jumlah uang beredar, fungsi penting bank sentral lainnya adalah:

a. Agen fiskal pemerintah (Fiscal Agent of Government) b. Banknya bank (Banker of Bank): Lender of last resort c. Penentu kebijakan moneter (Monetary Policy Maker)

d. Pengawasan, evaluasi dan pembinaan perbankan (Supervision, Examination, and Regulation of Members Bank)

(8)

8.4.2. Lembaga Keuangan Non Bank

Lembaga keuangan non bank dapat dikelompokkan menjadi:

1. Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya memberikan dukungan pembiayaan dalam bentuk dana atau barang modal. Yang termasuk dalam lembaga pembiayaan adalah:

a. Sewa guna usaha (leasing)

Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan yang didasarkan pada perjanjian (kesepakatan) dimana satu pihak memperoleh hak untuk menggunakan suatu aset dengan membayar sewa kepada pihak yang menyediakan selama periode yang telah disepakati bersama.

b. Anjak piutang (factoring)

Anjak piutang pada dasarnya merupaakn penjualan piutang usaha (account receivable) suatu perusahaan kepada perusahaan lain, yang akan mengambil alih tanggung jawab penagihannya.

c. Perusahaan pembiayaan konsumen (consumer finance company)

Perusahaan pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen d. Kartu kredit (credit card)

Kartu kredit seringkali disamakan dengan kartu plastic (plastic card). Kartu kredit merupakan alat pembayaran dalam bentuk kartu plastik yang digunakan sebagai pengganti uang kas.

2. Lembaga Investasi

Lembaga investasi adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya melakukan investasi di pasar uang dan pasar modal, seperti perusahaan sekuritas (securities company) dan reksa dana (mutual fund). Perusahaan sekuritas adalah perushaan yang menjalankan satu atau beberapa kegiatan sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investor. Sedangkan reksa dana adalah emiten yang kegiatan utamanya melakukan investasi (investasi kembali) atau perdagangan efek.

3. Lembaga Kontraktual

(9)

perusahaan asuransi dan dana pensiun. Asuransi adalah sistem antara individu dan perusahaan yang berkaitan dengan potensi resiko yang timbul dengan membayar premium kepada perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi akan membayarnya kembali dalam bentuk klaim apabila terjadi sesuatu. Sedangkan dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.

Lembaga keuangan merupakan salah satu lembaga pendukung bagi berjalannya aktivitas ekonomi. Jika lembaga tersebut terganggu, maka upaya pengembangan perekonomian juga akan terganggu. Hal ini dapat dilihat ketika di Indonesia terjadi krisis ekonomi pada Tahun 1997. Berbagai kelemahan fundamental pada sektor keuangan menjadi salah satu penyebab semakin rentannnya perekonomian nasional terhadap gejolak ekonomi.

Terdapat lima faktor yang mengakibatkan kondisi perbankan nasional menjadi rentan terhadap gejolak ekonomi, yaitu:

Adanya jaminan tereslubung (implicit guarantee) dari bank sentral atas kelangsungan hidup suatu bank, untuk mencegah kegagalan sistemik dalam industri perbankan telah menimbulkan moral hazard di kalangan pengelola dan pemilik bank. Jaminan ini praktis menggeser resiko yang dihadapi perbankan ke bank sentral serta mendorong perbankan untuk mengambil utang yang berlebihan dan memberikan kredit kepada sektor-sektor yang beresiko tinggi.

Sisitem pengawasan oleh bank sentral kurang efektif karena belum sepenuhnya dapat mengimbangi pesat dan kompleksnya kegiatan operasional perbankan. Hal ini mendorong perbankan mengabaikan prinsip kehatihatian dalam kegiatan operasional yang telah ditetapkan.

Besarnya pemberian kredit dan jaminan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada individu/kelompok usaha yang terkait dengan bank telah mendorong tingginya resiko kredit macet yan dihadapi bank.

Lemahnya kemampuan manajerial bank telah mengakibatkan penurunan kualitas aset produktif dan peningkatan resiko yang dihadapi bank.

Kurang transparansinya informasi mengenai kondisi perbankan selain telah mengakibatkan kesulitan dalam melakukan analisis secara akurat tentang kondisi keuangan suatau bank juga telah melemahkan upaya untuk melakukan kontrol sosial dan menciptakan disiplin pasar.

Buruknya kondisi mikro perbankan ini menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan bank. Masyarakat enggan untuk menyimpan dananya pada lembaga perbankan, sehingga terjadi rush (penarikan uang secara besarbesaran) dari perbankan. Kepanikan ini membuat kondisi perbankan semakin terpuruk, dan dampak berikutnya adalah terpuruknya sektor riil yang membutuhkan dana dari perbankan untuk kegiatan usaha.

(10)

Soal-Soal:

1. Jelaskan tentang definisi dari lembaga keuangan!

2. Lembaga keuangan mempunyai kegiatan utama yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yangb bergerak di sektor riil atau sektor yang memproduksi barang dan jasa, sehingga karakteristik dari lembaga keuangan berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor riil atau sektor yang memproduksi barang dan jasa tersebut. Sebutkan dan jelaskan karakteristik atau ciri-ciri dari lembaga keuangan!

3. Pihak-pihak yang membutuhkan dana dapat melakukan transaksi tanpa ada lembaga keuangan. Mereka dapat bertemu langsung dengan pihak yang memiliki dana dan melakukan kesepakatan-kesepakatan. Namun cara ini memiliki kelemahan karena berbagai alasan. Lembaga keuangan akan membantu mengatasi kelemahan ini. Jelaskan manfaat dari adanya lembaga keuangan tersebut!

4. Sebutkan dan jelaskan pengelompokan dari lembaga keuangan!

Daftar Pustaka

1. Iswardono (1999), Uang dan Bank, BPFE UGM, Yogyakarta.

2. Insukindro (1997), Ekonomi Uang dan Bank, BPFE UGM, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 8.1.Fungsi Intermediasi Lembaga Keuangan
Gambar 8.2.Klasifikasi Lembaga Keuangan di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara keuangan, hal ini dikarenakan

Menurut dia, Kospin Jasa Syariah Pekalongan terus berusaha mengutamakan kualitas pelayanan yang berbeda dengan perusahaan keuangan syariah lainnya.. Apalagi lembaga keuangan

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah: Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisia, 2003 12 Mahasiswa. mempelajari hukum perusahaan

Perushaan investasi pada dasarnya adalah lembaga keuangan yang mengumpulkan dana dari masyarakat dengan menjual saham kemudian menginvestasikan dana tersebut pada instrument

Masalah pengaruh pengembangan Lembaga Keuangan Syariah Non Bank telah menjadi konsep utama untuk menciptakan persepsi dikalangan masyarakat bahwa Lembaga Keuangan Syariah Non Bank

Resiko bagi bank adalah ketidakpastian akan tingkat keuntungan yang didapat, mengingat karakteristik bank yang berbeda dengan perusahaan non bank dimana bank lebih suka

Samuelson menyatakan bahwa lembaga keuangan adalah suatu studi tentang cara orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dalam menggunakan sumber daya