KETENTUAN UMUM DAN
TATA CARA PERPAJAKAN
DASAR HUKUM: DASAR HUKUM:
PENDAHULUAN
(KEBIJAKAN POKOK)
1. Meningkatkan efsiensi pemungutan pajak dalam rangka mendukung penerimaan negara.
2. Meningkatkan pelayanan, kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat guna meningkatkan daya saing dalam bidang penanaman modal, dengan tetap mendukung pengembangan udaha kecil dan menengah.
3. Menyesuaikan tuntutan perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta perkembangan bidang teknologi informasi
4. Meningkatkan keseimbangan antara hak dan kewajiban 5. Menyederhanakan prosedur adminitrasi perpajakan
6. Meningkatkan penerapan prinsip self assessment secara akuntabel dan konsisten
PENGERTIAN-PENGERTIAN PENTING
1. PAJAK
2. WAJIB PAJAK
3. BADAN
4. MASA PAJAK
5. TAHUN PAJAK
6. BAGIAN TAHUN PAJAK
7. PAJAK YANG TERUTANG
8. SURAT PAKSA
10. KREDIT PAJAK UNTUK PAJAK PENGHASILAN
11. KREDIT PAJAK UNTUK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
12. PEMERIKSAAN
13. BUKTI PERMULAAN
14. PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
15. PENANGGUNG PAJAK
TAHUN PAJAK
Tahun Pajak = Tahun Takwim = 1 Tahun Kalender
1 Januari 2017 31 Desember 2017
Tahun Pajak tidak sama dengan Tahun Takwim
a.Bulan ≥ 6 pada tahun t-1 disebut pajak t-1
b.Bulan lebih banyak pada tahun t+1 disebut pajak t+1
1 Juli 2016 30 Juni 2017
1 Oktober
WAJIB PAJAK
(Pasal 1 Angka 1 UU KUP)
WAJIB PAJAK
(Pasal 1 Angka 1 UU KUP)
ORANG PRIBADI
PEMBAYARAN/ PEMUNGUT / PEMOTONG PAJAK
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI & MELAPORKAN USAHA
Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU KUP & Penjelasan jis KEP- 516/PJ./2000 jo KEP-515/PJ./2000
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI & MELAPORKAN USAHA
Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU KUP & Penjelasan
jis KEP- 516/PJ./2000 jo KEP-515/PJ./2000
1. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI UNTUK MENDAPATKAN NPWP :
Orang Pribadi berpenghasilan diatas PTKP (termasuk OP yg mendapatkan
penghasilan dari satu pemberi kerja yg tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas)
Wanita Kawin yg dikenakan pajak secara terpisah karena: Hidup terpisah
berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta
Semua badan
Setiap WP hanya diberikan satu NPWP.
2. MELAPORKAN USAHA UNTUK DIKUKUHKAN MENJADI PKP (Pengusaha Kena Pajak): – Pengusaha yg telah melampaui batasan pengusaha kecil pada suatu masa
dalam suatu tahun buku.
– Pengusaha Kecil yang memilih menjadi PKP 3. SANKSI PERPAJAKAN
FUNGSI NPWP / PPKP
Penjelasan Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU KUP
FUNGSI NPWP / PPKP
Penjelasan Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU KUP
tanda pengenal diri atau identitas WP sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan;
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan; (juga
TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
Pasal 2 ayat (1) dan ayat (3) UU KUP Jis KEP-515/PJ./2000 Jo. KEP.516/PJ.2000
TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
Pasal 2 ayat (1) dan ayat (3) UU KUP Jis KEP-515/PJ./2000 Jo. KEP.516/PJ.2000
TEMPAT TINGGAL
& TEMPAT KEGIATAN USAHA TEMPAT KEDUDUKAN
ORANG
PRIBADI BADAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK
WAJIB PAJAK
PEMUNGUT/ PEMOTONG
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP DAN
PELAPORAN PPKP
Pasal 2 ayat (5) UU KUP jo. Kep- 161/PJ./2001
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP DAN
PELAPORAN PPKP
Pasal 2 ayat (5) UU KUP jo. Kep- 161/PJ./2001
Sebelum penyerahan
BKP/JKP
Paling lama akhir
bulan berikut setelah s/d suatu masa dalam tahun buku nilai peredaran usaha melebihi batasan Pengusaha Kecil
WP BADAN/ OP Usahawan WP ORANG PRIBADI Non Usahawan PPKP NPWP
Paling lambat 1 bulan setelah saat usaha mulai dijalankan
Paling lambat pada akhir bulan berikutnya apabila sampai dengan suatu bulan dalam satu
tahun buku memperoleh penghasilan yang melebihi
DILAKUKAN DALAM HAL
PENGHAPUSAN NPWP
Pasal 11 KEP- 161 /PJ./2001PENGHAPUSAN NPWP
Pasal 11 KEP- 161 /PJ./2001
Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan untuk WP Pribadi dan 12 bulan untuk WP Badan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan untuk WP Pribadi
dan 12 bulan untuk WP Badan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap
1. WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan,
2. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, 3. Warisan yang belum terbagi (dalam kedudukan sbg subyek pajak) sudah
selesai dibagi,
4. WP badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
5. WP BUT yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT (Badan Usaha Tetap),
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
(NPWP)
(NPWP)
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
(NPWP)
(NPWP)
SANKSI
FORMAT NPWP
Terdiri dari 15 digit, terdiri dari:
9 digit kode wajib pajak & 6 digit kode administrasi pajak
NOMOR PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA
NOMOR PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA
PAJAK (NPPKP) -1
PAJAK (NPPKP) -1
Setiap WP sebagai pengusaha yang dikenakan PPN wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP) yang selanjutnya memperoleh NPPKP.
Fungsi NPPKP:
Untuk mengetahui identitas pengusaha kena pajak yang sebenarnya
NOMOR PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA
NOMOR PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA
PAJAK (NPPKP) -2
PAJAK (NPPKP) -2
PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP
WP PINDAH ALAMAT KE WILAYAH KERJA KPP LAIN
SUATU BADAN YANG DIMILIKI OLEH PENGUSAHA KENA PAJAK TELAH DIBUBARKAN
NOMOR PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA
NOMOR PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA
PAJAK (NPPKP) - 3
PAJAK (NPPKP) - 3
SANKSI-SANKSI: PASAL 39 UU NO.16 TAHUN 2000
pidana penjara maksimal 6 (enam) tahun dan denda maksimal 4 (empat) kali jumlah pajak terhutang atau kurang di bayar.
pidana diatas dilipatkan 2 (dua) bila melakukan kembali sebelum lewat 1 (satu) tahun terhitung sejak selesainya menjalani pidana yang telah dijatuhkan.
Kewajiban sehubungan dengan PPh
Kewajiban sehubungan dengan PPN/PPnBM
Kewajiban Pembukuan/Pencatatan
KEWAJIBAN SETELAH MEMPEROLEH
NPWP & SPPKP
(SURAT PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK)
KEWAJIBAN SETELAH MEMPEROLEH
NPWP & SPPKP
KEWAJIBAN SETELAH MEMPEROLEH
NPWP & SPPKP
KEWAJIBAN SETELAH MEMPEROLEH
NPWP & SPPKP
KEWAJIBAN SEHUBUNGAN DENGAN PPH :
1. Menyampaikan SPT Masa,
2. Menyampaikan SPT Tahunan,
KEWAJIBAN SETELAH MEMPEROLEH
NPWP & SPPKP
KEWAJIBAN SETELAH MEMPEROLEH
NPWP & SPPKP
KEWAJIBAN SEHUBUNGAN DENGAN PPN/PPNBM
1. Melakukan pembayaran/penyetoran PPN/PPN-BM yang telah dipungut
2. Membuat Faktur Pajak
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
Pasal 1 angka 10, 11, 12 UU KUP
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
Pasal 1 angka 10, 11, 12 UU KUP
SPT MASA
SPT TAHUNAN
Surat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan Penghitungan dan atau Pembayaran Pajak,
Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak, dan atau Harta dan Kewajiban
KEWAJIBAN PEMENUHAN SPT
Pasal 3 ayat (1), (2), (3), dan (7) UU KUP
KEWAJIBAN PEMENUHAN SPT
Pasal 3 ayat (1), (2), (3), dan (7) UU KUP
WP
KPP/
KAPENPA
• MENGAMBIL SENDIRI
• MENGISI
• MENANDATANGANI
• MENYAMPAIKAN
SPT DISAMPAIKAN TETAPI TIDAK ATAU TIDAK SEPENUHNYA MEMENUHI KETENTUAN (TIDAK LENGKAP), SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT MASA
(PALING LAMBAT 20 HARI SETELAH AKHIR MASA PAJAK)
SPT TAHUNAN
(PALING LAMBAT 3 BULAN SETELAH AKHIR TAHUN PAJAK)
PENYAMPAIAN SPT
Pasal 6 UU KUP jo. KEP- 518 /PJ./2000
PENYAMPAIAN SPT
Pasal 6 UU KUP jo. KEP- 518 /PJ./2000
Disampaikan langsung ke KPP/ Kapenpa.
WP menerima tanda bukti dan
tanggal penerimaan
Disampaikan melalui Kantor Pos
secara tercatat
Tanda bukti dan tanggal pengiriman dianggap sebagai
tanda bukti dan tanggal penerimaan
Atau cara lain melalui:
SANKSI ADMINISTRASI
ATAS KETERLAMBATAN atau TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
Pasal 7 (1) UU KUP
SANKSI ADMINISTRASI
ATAS KETERLAMBATAN atau TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
Pasal 7 (1) UU KUP
SPT
TAHUNAN
SPT MASA
WP TERLAMBAT/
TIDAK MENYAMPAIKAN
WP TERLAMBAT/
TIDAK MENYAMPAIKAN
DENDA
Rp. 100.000 (WP Pribadi) dan Rp. 1.000.000 (WP Badan)
DENDA
JENIS LAMPIRAN YANG WAJIB DI SERTAKAN
Laporan keuangan tahun pajak,
Daftar perhitungan penyusutan dan atau amortisasi fskal,
Perhitungan kompensasi kerugian dalam hal terdapat sisa kerugian tahun-tahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasi,
SSP pasal 29, jk terdapat kekurangan pajak yang terhutang, kecuali ada izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pph pasal 29 ,
JENIS LAMPIRAN YANG WAJIB DI SERTAKAN
Fotocopy formulir 1721-a1 dan atau 1721-a2 (penghasilan WP telah dipotong pajaknya oleh pemberi kerja),
Perhitungan pph terutang masing2 pihak yang kawin dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan (WP orang pribadi),
Daftar susunan keluarga yang menjadi tanggungan wajib pajak (WP orang pribadi),
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
PEMBETULAN SPT
Sanksi 2% sebulan atas pajak kurang bayar, jika: belum dilakukan pemeriksaan, jangka waktu 2 tahun saat terhutangnya atau berakhirnya masa pajak.
Sanksi 2 kali atas pajak kurang bayar, jika: telah dilakukan pemeriksaan belum penyidikan, jangka waktu 2 tahun saat terhutangnya atau berakhirnya masa pajak.
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
SANKSI TERLAMBAT ATAU TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
Denda sesuai tarif (slide sebelumnya).
Kurungan maksimal 1 tahun dan atau denda maks. 2 kali jumlah pajak terhutang yang tidak atau kurang bayar untuk berbagai pelanggaran karena kealpahaan wajib pajak.
SURAT SETORAN PAJAK (SSP)
PENGERTIAN
Surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara atau tempat-tempat lain yang telah ditetapkan oleh menteri keuangan.
FUNGSI
1.Sarana untuk membayar pajak
SURAT SETORAN PAJAK (SSP)
PEMBAYARAN PAJAK
Pembayaran masa; tidak boleh melebihi 15 hari setelah saat terutangnya pajak atau masa pajak berakhir.
Pembayaran kekurangan pajak (pph pasal 29); paling lambat tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun pajak atau bagian pajak berakhir, sebelum spt tersebut disampaikan.
SANKSI ADMINITRASI
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 9 ayat (2a) UU KUP
SANKSI ADMINITRASI
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 9 ayat (2a) UU KUP
PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK SETELAH TANGGAL JATUH TEMPO PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK
BERUPA BUNGA 2% SEBULAN DIHITUNG DARI JATUH TEMPO PEMBAYARAN SAMPAI DENGAN TANGGAL PEMBAYARAN (DAN BAGIAN DARI BULAN DIHITUNG PENUH SATU BULAN)
SURAT KETETAPAN PAJAK
Pasal 1 angka 14 UU KUP
SURAT KETETAPAN PAJAK
Pasal 1 angka 14 UU KUP
SURAT KETETAPAN PAJAK
PASAL 13
PASAL 15
PASAL 17 DAN
PASAL 17 B PASAL 17 A
SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR (SKPLB)
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL (SKPN)
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR TAMBAHAN (SKPKBT)
SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)
SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)
PENGERTIAN
Surat ketetapan yang meliputi surat ketetapan pajak kurang bayar (SKPKB), surat ketatapan pajak kurang bayar tambahan (SKPKBT), pajak ketetapan pajak lebih bayar (SKPLB), atau surat ketetapan pajak nihil (SKPN).
1.SKPKB
PENGERTIAN
PENGERTIAN : Surat ketetapan pajak yang menentukan :
SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)
SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)
ALASAN PENERBITAN SKPKB
ALASAN PENERBITAN SKPKB
a. Hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terutang kurang/ tidak bayar. SANKSISANKSI 2% dari jumlah kekurangan pajak (maksimal 24 bulan) sejak berakhirnya masa pajak hingga diterbitkannya skpkb.
b. SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan setelah ditegur secara tertulis tidak juga disampaikan sebagaimana waktu yang ditentukan dalam surat teguran.
c. Berdasarkan hasil pemeriksaan mengenai PPN dan PPN-BM ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak dikenakan tarif 0%
d. Tidak dipenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 & 29.
SANKSI
2. SKPKBT
PENGERTIAN
PENGERTIAN : surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan dengan alasan pengungkapan data baru yang semula belum terungkap oleh dirjen pajak dimana penerbitannya dalam jangka waktu 10 tahun seseudah saat terutangnya pajak, berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak.
SANKSI SANKSI
jika telah dilakukan pemeriksaan dan penyidikan oleh dirjen pajak maka pajak yang kurang bayar ditagih dengan skpkbt ditambah kenaikan biaya adiministrasi 100% dari pajak yang kurang bayar
jika atas inisiatif dari wajib pajak maka hanya membayar pajak yang kurang bayar
3. SKPLB
PENGERTIAN
PENGERTIAN : surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah : kelebihan pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.
4. SKPN
PENGERTIAN
SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)
PENGERTIAN
Surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.
DASAR PENERBITAN
Pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar.
Dari hasil penelitian surat pemberitahun terdapat kekurangan pembayaran pajak
sebagai akibat salah tulis an atau salah hitung.
Wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga.
Pengusaha yang tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
pengusaha kena pajak.
Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak tetapi membuat
faktur pajak.
Pengusaha kena pajak tetapi tidak lengkap atau tidak tepat waktu penyerahan faktur
PPh dalam tahun berjalan tidak/ kurang dibayar Kurang bayar karena salah tulis / salah hitung Dikenakan Sanksi Adminis trasi berupa denda dan atau bunga Pengusaha tidak melapor kan kegiatan usahanya untuk dikukuh kan sbg PKP Bukan PKP membuat Faktur Pajak
Bunga 2% sebulan paling lama 24 bulan
Bunga 2% sebulan paling lama 24
bulan Denda 2 % x DPPDenda 2 % x DPP Pasal 14 (1) aPasal 14 (1) b Pasal 14 (1) c Pasal 14 (1) d Pasal 14(1) e
Pasal 14 (3)
Pasal 14 (3) Pasal 14 (4)Pasal 14 (4)
Catatan: (Pasal 14 (2)
Catatan: (Pasal 14 (2)
STP memiliki kekuatan hukum yang sama dengan skp
STP memiliki kekuatan hukum yang sama dengan skp
STP
dapat diterbitkan dalam hal:
(Pasal 14 UU KUP)
STP
dapat diterbitkan dalam hal:
(Pasal 14 UU KUP)
PKP tidak membuat Faktur Pajak
PKP
SENGKETA PAJAK
(PASAL 1)
Adalah Sengketa Yang Timbul Dalam Bidang Perpajakan Antara
WAJIB PAJAK / PENANGGUNG
PAJAK
PEJABAT YANG BERWENANG
dengan
Sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan Banding
atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan
PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK
diperlukan jenjang pemeriksaan ulang
vertikal yang lebih ringkas melalui
prosedur dan proses yang
ADIL
cepat,
murah, dan
sederhana
Putusan Pengadilan Pajak merupakan
putusan akhir yang mempunyai kekuatan hukum tetap*
pembatasan waktu penyelesaian, hanya mewajibkan kehadiran
terbanding atau tergugat
SEN
GKE
TA
SEN
GKE
TA
ARUS KEBERATAN DAN GUGATAN
WAJIB PAJAK TUNGGAKAN
PAJAK
SKPKB
SKPKBT
STP
KEBERATA
N
Banding
Pelaksanaan Penagihan
SK Pembetulan berkaitan STP
Gugatan
Pengadilan
Pajak
KEBERATAN
KEBERATAN
DASAR PENGAJUAN
DASAR PENGAJUAN
Apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa jumlah
Apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa jumlah
rugi, jumlah pajak dan pemotongan atau
rugi, jumlah pajak dan pemotongan atau
pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya
KETENTUAN FORMAL KEBERATAN
Diajukan untuk masing-masing
SKPKB SKPKBT
SKPLB SKPN
Pemotongan oleh Pihak Ke-3
WAJIB PAJAK KEBERATAN
KEPALA KPP
Tertulis dalam Bahasa Indonesia
Wajib menyatakan alasan-2 secara Jelas
Wajib menyebutkan jumlah pajak terutang menurut WP
Jangka waktu
3 Bulan dari tanggal penerbitan
Memutuskan paling lambat 12 bulan sejak tanggal permohonan diterima
Diterima sebagian/seluruhnya, Ditolak atau Menambah Pajak Terutang
KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK AKAN DIKEMBALIKAN DITAMBAH IMBALAN 2% SEBULAN (MAKS.24 BULAN)
GUGATAN
(PASAL 40)SYARAT– SYARAT PENGAJUAN
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
14 (empat belas) hari sejak tanggal
pelaksanaan penagihan Pelaksanaan Penagihan Pajak
30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
diterima SK TIDAK MENGIKAT
14 (empat belas) hari terhitung sejak
berakhirnya keadaan di luar kekuasaan
penggugat.
1 (satu) Surat Gugatan diajukan untuk
1 (satu) pelaksanaan penagihan atau 1 (satu) Keputusan Lainnya sesuai Ps 23
KUP.
Keputusan Pembetulan dll Jangka Waktu
BANDING
DASAR PENGAJUAN
Keberatan/ Menolak atas keputusan yang ditetapkan
oleh Direktorat Dirjen Pajak atas keberatan Wajib Pajak
MAKA
KETENTUAN FORMAL BANDING
WAJIB PAJAK
BANDING
PENGADILAN PAJAK
Diajukan 3 Bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima
Diajukan untuk masing-masing SK
Tertulis dalam Bahasa Indonesia
Wajib menyatakan alasan-2 secara Jelas dan
mencantumkan tanggal diterimanya SK Keberatan
Wajib menyebutkan jml pajak terutang menurut WP
Dilampiri SK atas Keberatan Pajak terutang disetor minimal 50 %
PEMERIKSAAN VS PENYIDIKAN
PEMERIKSAAN VS PENYIDIKAN
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
PENYIDIKAN
PENYIDIKAN
(tindak pidana di bidang perpajakan
(
tindak pidana di bidang perpajakan)
)