• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Emisi Otoakustik Pada Bayi Baru Lahir Dengan Berbagai Faktor Risiko Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2011 Sampai Juni 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Gambaran Emisi Otoakustik Pada Bayi Baru Lahir Dengan Berbagai Faktor Risiko Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2011 Sampai Juni 2012"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN EMISI OTOAKUSTIK PADA BAYI BARU

LAHIR DENGAN BERBAGAI FAKTOR RISIKO DI RUMAH

SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

PERIODE JANUARI 2011 SAMPAI JUNI 2012

LYDIA YUSUF

090100044

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

GAMBARAN EMISI OTOAKUSTIK PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN BERBAGAI FAKTOR RISIKO DI RUMAH SAKIT UMUM

PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE JANUARI 2011 SAMPAI JUNI 2012

KARYA TULIS ILMIAH

”Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”

LYDIA YUSUF 090100044

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Gambaran Emisi Otoakustik pada Bayi Baru Lahir dengan Berbagai Faktor Risiko di Rumah Sakit Adam Malik Medan Periode Januari 2011-Juni 2012 Nama : Lydia Yusuf

NIM : 090100044

Pembimbing

(dr. H. R. Yusa Herwanto, M.Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL) NIP. 196701261997071001

Penguji I Penguji II

(dr. Rumondang, M.Kes) (dr. Maya Savira, M.Kes) NIP. 196112101987032007 NIP. 197611192003122001

Medan, 15 Januari 2013 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(4)

ABSTRAK

Latar belakang: Gangguan pendengaran pada bayi baru lahir tidak mudah untuk diketahui secara langsung. Gangguan pendengaran sering diabaikan sejak dini karena orang tua tidak langsung menyadari adanya gangguan pada anaknya sehingga diagnosa dini gangguan pendengaran pada bayi seringkali baru diketahui setelah usia 2-3 tahun. Oleh karena itu, mengetahui adanya gangguan pendengaran sedini mungkin sangat penting yaitu dengan pemeriksaan emisi otoakustik pada bayi baru lahir yang merupakan pemeriksaan baku emas.

Tujuan: Mengetahui gambaran hasil pemeriksaan emisi otoakustik pada bayi baru lahir dengan berbagai faktor risiko.

Metode: Desain penelitian berupa studi deskriptif yang bersifat retrospektif. Data yang digunakan adalah data rekam medis bayi baru lahir yang dilakukan pemeriksaan emisi otoakuastik. Data kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Hasil : Sampel yang diperoleh sebanyak 86 bayi dengan faktor risiko dengan hiperbilirubinemia sebanyak 53 bayi (61.6%), berat bayi lahir rendah sebanyak 45 bayi (52.3%), TORCH sebanyak 10 bayi (11.6%), asfiksia berat sebanyak 9 orang (10.5%), kelainan anatomi sebanyak 6 bayi (7%), penggunaan alat bantu napas sebanyak 5 bayi (7%), sindroma tuli kongenital sebanyak 3 orang (3.5%) dan penggunaan obat ototoksik sebanyak 1 bayi (1.2%).

Kesimpulan: Gambaran hasil pemeriksaan emisi otoakustik pada 86 bayi baru lahir dengan faktor risiko di RSUP H. Adam Malik Medan adalah sebanyak 35 bayi (40.7%) bilateral pass, 31 bayi (36%) bilateral refer, 12 bayi (12.9%) unilateral refer kanan dan 8 bayi (9.3%) unilateral refer kiri, dimana faktor risiko terbanyak adalah hiperbilirubinemia (61.6%).

(5)

ABSTRACT

Background: Hearing loss in newborns is not easy to be known directly. Hearing loss is often overlooked in the beginning because the parents are not immediately aware of a disturbance in the child so that early diagnosis of hearing loss in infants is often known only after the age of 2-3. Therefore, knowing the presence of hearing loss as early as possible is very important by doing the otoaccoustic emission inspection in newborns which is the gold standard

Objective:

examination

Reveal the results of the otoaccoustic emission profile in newborns with multiple risk factors

Methods:

.

Design research is a retrospective descriptive study. The data used is the medical records of newborns who otoaccoustic emissions inspection. The data was then analyzed and presented in the form of a frequency distribution table Results:

. Samples were obtained as much as 86 newborns with risk factors

Conclusion:

which are 53 babies (61.6% hyperbilirubinemia, 45 babies (52.3%) low birth weight, 10 babies (11.6%) TORCH, 9 babies (10.5%) severe asphyxia, 6 babies (7%) anatomy disorder, 5 babies (7%) using additional breathing equipments, 3 babiescongenital death syndrome and 1 baby (1.2%) using ototoxicity drugs.

Overview of the results of otoaccoustic emission on 86 newborns with risk factors in Dr H. Adam Malik Medan is a total of 35 infants (40.7%) with bilateral pass result, 31 infants (36%) with bilateral refer results 12 babies (12.9%)with right

unilateral refer and 8 babies (9.3%) with left unilateral refer with the largest risk factors is hyperbilirubinemia (61.6%).

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

2. dr. H. R. Yusa Herwanto, M.Ked (ORL-HNS), Sp. THT-KL selaku dosen pembimbing penulis atas kesabaran, waktu, dan masukan-masukan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. dr. Rumondang, M.Kes dan dr. Maya Savira, M.Kes selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dalam memperbaiki penelitian ini menjadi lebih baik.

4. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan hingga penyelesaian studi dan juga penulisan karya tulis ilmiah ini.

5. Kakak dan abang senior yang memberikan nasihat-nasihat, dukungan materi dan moril, bagi penulis dalam menjalani pendidikan selama ini. 6. Rekan satu dosen pembimbing dari penulis yang telah saling memberikan

masukan terhadap karya tulis ilmiah masing-masing.

(7)

8. Rekan-rekan mahasiswa FK USU stambuk 2009 yang tidak mungkin disebutkan namanya satu per satu ,yang telah memberi saran, kritik, dukungan materi, dan moril dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 9. Orang tua penulis yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang

dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis dan pendidikan.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu,segala saran dan kritik sangat diharapkan demi kemajuan kualitas penelitian ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua orang untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia kedokteran.

Medan, 8 Desember 2012

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

2.2.2. Kanalis Semisirkularis ... 8

2.2.3. Koklea... 8

2.2.4. Sakulus dan Utrikulus... 9

2.2.5. Duktus Semisirkularis ... 10

2.2.6. Duktus Koklearis ... 10

2.3. Vaskularisasi Telinga Dalam ... 11

2.4. Persarafan Telinga Dalam ... 11

2.5. Fisiologi Pendengaran ... 12

2.6. Perkembangan Merespon Suara ... 12

(9)

2.7. Emisi Otoakustik ... 14

2.7.1. Anatomi dan Fisiologi Emisi Otoakustik ... 14

2.7.2. Tujuan Pemeriksaan Emisi Otoakustik ... 15

2.7.3. Syarat Untuk Menghasilkan Emisi Otoakustik ... 16

2.7.4. Pembagian Emisi Otoakustik ... 16

2.7.4.1. Spontaneous Otoacoustic Emissions ... 17

2.7.4.2. Transient Evoked Otoacoustic Emissions ... 17

2.7.4.3. Distortion Product Otoacoustic Emissions ... 17

2.7.4.4. Sustained Frequency Otoacoustic Emissions .. 18

2.7.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Emisi Otoakustik .. 18

2.7.5.1. Nonpatologi ... 18

2.7.5.2. Patologi ... 18

2.8. Skrining Pendengaran Bayi ... 19

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 22

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 22

3.2. Defenisi Operasional ... 22

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 26

4.1. Rancangan Penelitian ... 26

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 27

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 27

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi lokasi Penelitian ... 28

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Subjek penelitian ... 28

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Tabel Hiperbilirubinemia yang

Memerlukan Transfusi Darah 20

Tabel 3.1. Tabel Pengukuran 23

Tabel 5.1. Tabel Distribusi Frekuensi Banyak Subjek

Penelitian 29

Tabel 5.2. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan

Emisi Otoakustik 29

Tabel 5.3. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi

Hiperbilirubinemia 30

Tabel 5.4. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi Berat

Lahir Rendah 30

Tabel 5.5. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi TORCH 30 Tabel 5.6. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi Asfiksia

Berat 31

Tabel 5.7. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi Kelainan

Anatomi 31

Tabel 5.8. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi yang

Menggunakan Alat Bantu Napas 31

Tabel 5.9. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi Sindroma

Tuli Kongenital 32

Tabel 5.10. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi yang

Menggunakan Obat Ototoksik 32

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Perkembangan Telinga Dalam 6

Gambar 2.2. Membran Labirin 7

Gambar 2.3. Potongan Melintang Koklea 9

Gambar 2.4. Transmisi Suara 12

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

(3) Dalam teks lagu Dengkleung Dengdek terdapat 5 isotopi, yaitu isotopi: pekerjaan, harapan/doa, tujuan, sifat, tempat, dan musikalitas. Isotopi- isotopi tersebut

Peran muslim milenial Indonesia dalam gerakan ekonomi Islam sangat penting keunggulan mereka menguasai teknologi sehingga ketika mereka bekerja di lembaga keuangan

Hal ini berdasarkan persentase nilai setiap aspek penilaian menulis naskah drama siswa kelas VIII MTs Nurul Khairiyah Sei Tuan diketahui bahwa, nilai rata-rata untuk

Standar Kemanusiaan Inti dalam hal Kualitas dan Akuntabilitas (CHS) menetapkan Sembilan Komitmen yang dapat digunakan organisasi dan perorangan yang terlibat dalam aksi

1) Tingkat nyeri menstruasi sebelum diberikan kompres air hangat pada siswi di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo sebagian besar pada skala nyeri 4-6 (nyeri sedang) yaitu sebesar

Di depan saudara disajikan 5 sampel contoh larutan yang diberi kode berbeda, saudara diminta untuk dapat memberi respon untuk setiap sampel contoh larutan dengan RASA yang

a) Emosi yang tinggi. Intensitas emosi bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi, sebab pada masa remaja perubahyan emosi terjadi lebih cepat. b)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media gambar seri dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada aspek aktivitas siswa dan hasil belajar siswa serta