ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN KECAMATAN
BANJARSARI AKHIR TAHUN 2006
Disusun oleh:
1. Joko Sungkono (M0104049) 2. Muhammad Mulyono (M0104007) 3. Ahmad Nur Rohman (M0106001) 4. Anis Telas Tanti (M0106003) 5. Aprilliana Dwi Puspitarini (M0106005) 6. Brilianita Kusuma Wardhani (M0106007) 7. Dinny Oktapianny (M0106009) 8. Gery Lineker (M0106011) 9. Siti Mutmainah (M0106017) 10. Uswatun Khayanatun (M0106019) 11. Anita Dyah (M0106025)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistik merupakan salah satu cabang ilmu dari matematika yang sangat berguna dalam kehidupan kita. Dewasa ini, dalam masyarakat modern pemahaman akan perangkat statistik dasar sangat diperlukan karena masyarakat semakin begantung pada informasi yang bersifat kuantitaif. Dalam hal ini satistik dapat menjadi dasar pengambilan keputusan atau kebijakan mengolah data menjadi suatu dasar infomasi. Agar informasi itu dapat dipertanggungjawabkan maka dalam penelitian sangat diperlukan data yang baik, relevan (cocok), lengkap, akurat, dan konsisten.
Penduduk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu daerah. Begitu pun yang terjadi di Kecamatan Banjarsari yang notabene adalah kecamatan terbesar di Surakarta. Sebagai kecamaran terbesar, Banjarsari memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.
Dengan mempelajari data penduduk ini, maka dapat diketahui berbagai macam kondisi penduduk dari segala segi pandang. Keputusan dalam menentukan kebijakan yang tepat adalah salah satu wujud tindakan yang dapat dilakukan oleh pihak yang terkait.
Dalam penulisan makalah ini diambil sampel kelompok umur dan jenis kelamin penduduk Kecamatan Banjarsari pada akhir tahun 2006 yang diharapkan bisa memberi gambaran tentang statistik atau pertumbuhan penduduknya.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang dapat dirumusakn masalah sebagai berikut:
2. Bagaimana penyajian statistik inferensialnya (uji hipotesis rata- rata umur dan perbandingan rata- rata umu antara penduduk laki- laki dan perempuan)?
C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini tidak melebar, maka makalah ini dibatasi pada: 1. Data yang digunakan adalah data berkelompok penduduk
berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin serta grafik penduduk berdasa pendidikan dan mata pencaharian.
2. Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk akhir tahun 2006.
3. Data penduduk Kecamatan Banjarsari pada akhir tahun 2006 digunakan untuk mendapatkan ukuan pemusatan dan ukuran penyebaran.
4. Data penduduk Kecamatan Banjarsari juga digunakan untuk mencari statistik inferensialnya.
D. Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini adalah:
1. Memperoleh ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran data penduduk Kecamaan Banjarsari pada akhir tahun 2006.
2. Menguji rata-rata umur penduduk dan perbandingan umur antara laki-laki dan perempuan Kecamatan Banjarsari pada akhir tahun 2006.
E. Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan lapoan penelitian ini, penyususn menggunakan metodologi penelitian antara lain:
1. Studi Literature
”Statisti Teori dan Aplikasi Edisi Kelima ” karangan J. Supranto dan buku- buku lain yang dijadikan acuan.
2. Studi Lapangan
a. Lokasi penelitian
Penelitian yang kami lakukan mengambil lokasi di kantor Kecamatan Banjarsari
b. Sasaran Objek
Dalam penelitian yang kami lakukan mengambil sasaran data penduduk Kecamatan Banjasari
c. Variabel dan Jenis Data
Penelitian yang kami lakukan terhadap penduduk di Kecamatan Banjarsari yaitu mengambil kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan pendidikan.
d. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian yang kami lakukan, pengumpulan data dilakukan dengan meminta data penduduk Kecamatan Banjarsari kepada petugas kecamatan Banjarsari.
3. Analisis Data
Pada penelitian yang kami lakukan ini, kami menggunakan program Microsoft Office Excel 2003 dan Microsoft office Word 2003 untuk menganalisis data, baik dalam membuat histogram maupun pengolahan data yang lain.
F. Manfaat penelitian
Manfaat yang diperoleh dari peneliian ini adalah: 1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II LANDASAN TEORI
Statistika yaitu merupakan pengetahuan tentang data, meliputi pengumpulan, pengelompokkan, perhitungan, organisasi, analisis dan interpretasi data. Pada umumnya statistika dibagi menjadi dua, yakni Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial.
Yang dimaksud Statistik Deskriptif adalah statistik yang mempelajari tata cara penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian. Sedangkan Statistik Inferensial yaitu statistik yang mempelajari tata cara penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan populasi berdasarkan data yang ada dalam suatu bagian dari populasi tersebut.
Populasi yaitu kumpulan atau himpunan data yang menggambarkan suatu fenomena. Parameter populasi adalah karakteristik dan kuantitas yang dihitung dari data populasi, seperti misalnya mean populasi µ, standar deviasi populasi σ, median populasi dan lain sebagainya.
Statistik sample adalah hasil perhitungan mean sample x, penyimpangan standar sample S, dan lain sebagainya yang menggambarkan ciri-ciri sample tersebut.
Pada laporan yang kami buat, berikut kami sajikan rumus-rumus yang digunakan dalam proses pengolahan data dalam laporan ini, sebagai berikut :
A. Statistik Deskriptif
1. Distribusi frekuensi adalah susunan data yang telah didistribusikan ke dalam kelas-kelas tertentu. Adapun aturan-aturan dalam penyusunan distribusi frekuensi yaitu :
a. Pada umumnya, banyak data kelas yang digunakan untuk mengelompokkan data diusahakan tidak ada kelas yang kosong (frekuensi sama dengan nol).
b. Di dalam kelas-kelas harus meliputi nilai data terkecil, terbesar. Setiap nilai data harus masuk ke dalam salah satu kelas, oleh karena itu suatu nilai data yang masuk ke dalam dua kelas harus dihindari.
c. Sedapat mungkin, lebar atau interval kelas dibuat sama. Karena interval kelas yang tidak sama dapat menimbulkan kesulitan penyajian grafik perhitungan ukuran statistik deskriptif tertentu.
Lebar atau interval kelas =
kelas banyaknya
terkecil k
b b terbesar k
a
b. . . − . . .
Keterangan : k
a
b. . : batas atas kelas k
b
b. . : batas bawah kelas
d. Sedapat mungkin menghindari kelas terbuka, karena menimbulkan kesulitan dalam grafik dan perhitungan ukuran satistik deskriptif. 2. Distribusi frekuensi kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif lebih sering digunakan dibandingkan dengan distribusi frekuensi biasa. Suatu grafik yang menggambarkan distribusi frekuensi “kurang dari” atau distribusi frekuensi “lebih dari” disebut ogive.
3. Histogram frekuensi
Histogam frekuensi adalah diagram batang dari distribusi frekuensi. 4. Poligon frekuensi
Poligon frekuensi adalah diagram garis dari suatu distribusi frekuensi diperoleh dengan menghubungkan titik-titik yang merupakan pasangan koordinat titik tengah dan frekuensi setiap kelas.
Titik tengah kelas = 2
. . .
.bk bak
b +
5. Mean
a. Mean untuk data mentah
n x x
n
i i =
Keterangan :
n : banyaknya data
b. Mean untuk data yang dikelompokkan
=
f fm
x atau = +
n d f a
. µ
µ i
Keterangan : f : frekuensi kelas
m : titik tengah kelas
d : penyimpangan nomer kelas interval µa : rata- rata hiung yang diasumsikan
i : lebar kelas inteval n : jumlah frekuensi
6. Median
Median yaitu suatu ukuran pemusatan yang menempati posisi tengah jika data diurutkan menurut besarnya.
a. Data mentah
Jika n ganjil maka ada data yang berada di posisi tengah dan nilai data tersebut merupakan median.
b. Data yang dikelompokkan i
m m
d
F F N l M
− +
= 2 i
Keterangan :
d
M : median data yang dikelompokkan
m
l : tepi bawah kelas median N : jumlah frekuensi
F : frekuensi kumulatif “<” pada kelas sebelum kelas median
m
i : lebar kelas interval 7. Modus
Modus yaitu nilai yang paling sering muncul dalam serangakain data. Serangkaian data tersebut dimungkinkan memilki dua modus (bimodal) atau lebih dari dua modus (multi modal)
Untuk data yang dikelompokkan kelas modus merupakan suatu kelas yang memiliki frekuensi terbesar.
Modus = − − − + = − − 1 1 1 1 2
2 f f f
f f i x M o o o Keterangan : o
x : titik tengah kelas modus
o
f : frekuensi kelas modus
1
f : frekunsi setelah kelas modus
1 −
f : frekuensi sebelum kelas modus i : lebar interval kelas
8. Variansi
a. Untuk data mentah
variansi =
(
)
1 1 2 2 − − = = n x s n i i µ atau n x n i i = − = 1 2 ) ( µ σ Keterangan :xi : data ke-1 sampai ke-n
µ : rata-rata dari data keseluruhan n : banyaknya data
b. Untuk data dikelompokkan
1 ) ( 1 2 2 − − = = n x f s n i i µ atau n x f n i i = − = 1 2 2 ) ( µ σ
a. Untuk data mentah
(
)
1 1
2 2
− − =
= =
n x s
s
n
i
µ
atau
1 ) ( 1
2
− −
= =
n x n
i
i µ σ
Keterangan :
s : standar deviasi unuk sample : standard deviasi unuk populasi
b. Untuk data dikelompokkan
1 ) ( 1
2
− −
= =
n x f s
n
i
i µ
atau
n x f n
i i =
−
= 1
2 )
( µ
σ
10. Ukuran kecondongan
Ukuran kecondongan menunjukkan penyimpangan dari bentuk distribusi simetris.
(
)
σ µ σ
µ Mo atau SK Md
SK = − = 3 −
Keterangan :
SK : koefisien kecondongan µ : rata-rata dari data keseluruhan Mo : modus
Md : median
σ : standar deviasi
11. Kurtosis
a. Untuk data mentah
(
)
44
4 1
σ µ α
− =
x n
(
)
4 4 4 1 σ µ α = − f xn atau
− + − = = = = = = = k i k i k i k i k i k di fi n di fi n di fi n di fi n di fi n i di fi n i 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 4 4 4 . 1 3 . 1 . 1 6 . 1 . 4 . α Keterangan : 4
α : koefisien kurtosis n : banyaknya data x : data ke-1 sampai ke-n
µ : rata-rata dari data keseluruhan f : frekuensi
σ : standar deviasi
d : penyimpangan nomer kelas interval
12. Ukuran Kecondongan Lain a. Untuk data mentah
3 3 3 ) ( 1 σ µ α = n x−
Keterangan :
3 : koefisien kurtosis
n : banyaknya data x : data ke-1 sampai ke-n
µ : rata-rata dari data keseluruhan f : frekuensi
σ
: standar deviasid : penyimpangan nomer kelas interval
b. Untuk data dikelompokkan
3 3 3 ) ( 1 σ µ
+ − = = = = = 3 1 1 1 2 1 3 3 3 3 . 1 2 . 1 . 1 3 . 1 k i k i k i k i di fi n di fi n di fi n di fi n i σ α
B. Statistik Inferensial
1. Penduga (estimator) adalah suatu satistik sampel yang digunakan untuk menduga suatu paameter yang tidak diketahui.
a. Penduga titik
Suatu angka tunggal yang digunakan untuk menduga paameter populasi dinamakan penduga titik.
Sifat- sifat yang dimiliki penduga, antaa lain:
merupakan penduga tak bias (unbiased estimator) apabila
E( ^
θ) = . Misal,
_
X
merupakan penduga tak bias dari µ,sebab E( _ X ) = µ
merupakan penduga konsisten (consistent estimator)
apabila ^
θ mendekati nilai untuk n (besarnya sampel) mendekati tak terhingga (n→∞)
− = 2 _ 2 ) ( 1 X X n
s i merupakan pnduga konsisen dari
−
= 2
2 1 ( )
µ
σ Xi
N
merupakan penduga terbaik (best estimator) atau penduga varians minimum apabila memenuhi 2 syarat beikut ini:
Pertama: E( ^
θ) = , penduga tak bias. Kedua : Varians (
^
θ) adalh minimum, maksudnya dibanding dengan penduga lainnya,
^
^
θ merupakan ”sufficient estimator”, apabila ^
θ mencakup seluruh informasi tentang
^
θyang terkandung di dalam sampel. Artinya, distribusi bersyarat dari variabel X1,
X2,....,Xn sebagai sampel, untuk nilai yang diketahui,
tidak ergantung pada parameter .
b. Penduga interval
Nilai statistik suatu sampel dengan sampel yang lainnya dapat sama, tetapi kmungkinan besar berbeda. Dalam statistik, kevalidan penduga tiik diukur dari deviasi standarnya. Sebagai gantinya digunakan penduga interval. Interval ditentukan berdasarkan nilai statistik dari deviasi standar statistik.
Cara penyusunan inerval kepercayaan ditentukan oleh bentuk distribusi populasi dan diketahui atau tidaknya deviasi standar populasi. Bentuk umum interval kepecayaan sebagai berikut:
C Z
S P Z
S− s ≤ ≤ + s)=
Pr( σ σ
Keterangan:
P adalah parameter yang tidak diketahui
S adalah statistik yang meupakan penduga untuk P
sadalah deviasi standa distibusi distribusi sampling statistik C adalah probabilitas atau tingkat kepercayaan
Z adalah suatu nilai yang ditentukan oleh probabilitas yang berhubungan dengan pendugaan interval, distribusi sampling, dan deviasi standar.
Z s adalah kesalahan duga
S - s adalah batas bawah kepercayaan
S + s adalah batas atas kepercayaan
Populasi normal, diketahui
)
Pr( 2
_ 2
_
x
x x Z
Z
x− α σ ≤µ ≤ + α σ = C
Keterangan:
_
xadalah rata- rata sampel C adalah tingkat kepercayaan
Z /2 = (Z| P = 0.5 – /2) dai tabel normal standar,
x = σ njika populasi tak hingga
x = (σ n) (N−n) (N −1), jika populasi
berhingga
Populasi normal, tidak diketahui
Deviasi standar rata- rata x diduga dengan sx yaitu
sx = s njika populasi tak hingga
sx = (s n)( (N−n) (N −1)) jika populasi
berhingga
variabel random ( _
x-µ)/ sx mempunyai distribusi student
t.
)
Pr( 2,
_ ,
2 _
x v x
vs x t s t
x− α ≤ µ≤ + α = C
V = n – 1, t /2,v diperoleh dari tabel distribusi t.
Distribusi sampling mendekati nomal, tak diketahui
) / /
Pr( 2
_ 2
_
n s Z x n
s Z
x− α ≤µ≤ + α = C
2. Uji hipotesis
sampel. Dalam uji hipotesis pelu diteapkan lebih dulu hipotesis nol dan hipoesis alternatif (Ho dan H1).
a. Dua tipe kesalahan
Kesimpulan uji Ho Benar H1 Salah
Menerima Ho Benar (1- ) Kesalahan tipe II ( ) Menolak Ho Kesalahan tipe I ( ) Benar (1- )
= probabilitas terjadi kesalahan tipe I = probabilitas terjadi kesalahan tipe II b. Langkah- langkah uji hipotesis
i. Menetapkan Ho dan H1
ii. Menentukan nilai kritis atau daerah penolakan Ho
iii. Setelah diperoleh nilai kiis kemudian ditentukan daerah penolakan Ho
iv. Menghitung nilai uji statistik
v. Menentukan keputusan secara statistik c. Menguji rata- rata populasi
Misal µ adalah rata- rata populasi yang dihipotesiskan dan distibusi sampling rata- rata mendekati normal dengan deviasi standa populasi diketahui, maka nilai uji statistik:
Z= _ _
x x
σ µ
−
Z: N(0,1)
_
xrata- rata sampel
n x
σ
σ_ = standar error rata- rata
Jika deviasi standar populasi tak diketahui dengan ukuan sampel kecil, maka diduga dengan deviasi standar sampel S dan diketahui pula standar error rata- rata dari S. Standar error diduga dengan:
Jika populasi nomal, statistik x s x−µ _
berdistibusi t dengan deajat
bebas n -1. untuk pengujian rata- rata populasi yang deviasi
standarnya tak diketahui maka nilai uji statistik x s x t = −µ
_
d. Menguji proporsi populasi
Misal p nilai proposi populasi yang dihipoesiskan dan distribusi sampling mendekati normal, maka:
Z = ) 1 ( po npo npo X − −
e. Menguji beda rata- rata populasi
Jika 2 populasi masing- masing berdistribusi normal dan masing- masing ukuran sampel > 30 maka distribusi sampling beda rata- rata juga distribusi normal (mendekati normal) dengan deviasi standar: 2 2 2 2 1 1 2 _
1 x n n
x σ σ σ − = + − Uji statistik: _ 2 _ 1 _ 2 _ 1 ) ( x x x x Z − − = σ
Jika deviasi standar populasi tak diketahui maka dapat diduga dengan deviasi standar sampel s dan _
2 _
1 x x−
σ diduga dengan _ 2 _ 1 x x s − 2 2 2 2 1 1 _ 2 _ 1 n s n s s x x + = −
Misal kita mempunyai 2 populasi nomal yang deviasi standarnya tak diketahui etapi nilainya dianggap sama ( 1- 2) dan 2 sampel
didasarkan pada distibusi t dengan derajat kebebasan n1+n2-2
dan
+ −
+ − + − =
− 1 2 1 2
2 2 2
1 1 1
2 ) 1 ( ) 1 ( _
2 _
1 n n n n
s n s n s
x x
Uji statistik:
_ 2 _
1
) (
)
( 1 2
_ 2 _
1
x x s x x t
−
− − −
= µ µ
f. Menguji kesamaan variansi
Dalam uji hipotesis biasanya diasumsikan bahwa variansi dari 2 distribusi populasi adalah sama, meskipun tanpa dibuktikan.tetapi penting juga unuk menguji asumsi kesamaan 2 variansi, apakah asumsi 12 = 22 benar untuk menguji kesamaan
KETERANGAN: µ = rataan hitung
µa = rata- rata hitung yang diasumsikan fi = frekuensi pada kelas ke-i
d = penyimpangan nomor kelas interval n = jumlah frekuensi
i = lebar interval BAB III
PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
1. Berdasarkan Jumlah Penduduk
Klp
Umur fi fk^ xi di fi*di di
2
fi*di2 di3 fi*di3 di4 fi*di4
0-9 42661 42661 4,5 -3 -127983 9 383949 -27 -1151847 81 3455541 10-19 35869 78530 14,5 -2 -71738 4 143476 -8 -286952 16 573904 20-29 35943 114473 24,5 -1 -35943 1 35943 -1 -35943 1 35943 30-39 16963 131436 34,5 0 0 0 0 0 0 0 0 40-49 14712 146148 44,5 1 14712 1 14712 1 14712 1 14712 50-59 9347 155495 54,5 2 18694 4 37388 8 74776 16 149552 60+ 5930 161425 64,5 3 17790 9 53370 27 160110 81 480330 161425 -184468 668838 -1225144 4709982
Analisis Data:
a. Mean
i
N
fd
a
+
=
µ
µ
= 34,5 + − 161425
184468 10
= 34,5 – 1,1427 = 33,3573 b. Modus
(
)
1 1
2 2
10
35869 0
4, 5
2
2 42661
35869 0
4, 5 3, 6265
8,1265
i
o o
o i
o
f
f
i
M
x
f
f
f
M
−
−
−
=
+
−
−
−
=
+
−
−
=
+
=
KETERANGAN: Mo = modus
xo = titik tengah kelas modus
ƒo = frekuensi kelas modus
ƒ1 = frekuensi kelas setelah kelas modus
c. Kuartil Pertama i FQ fk N LQ Q − + = 1 1 1 4
= -0,5 + − 42661 0 25 , 40356 10
= -0,5 + 9,4597 = 8,9597
d. Kuartil Kedua = Median
2 2
2 2
80712, 5 78530
19, 5 10
35943 19, 5 0, 6072
20,1072
N fk
Q LQ i
FQ − = + − = + = + =
e. Kuartil Ketiga
3 3
3
3 4
121068 114473
29, 5 10
16963 29, 5 3, 8883 33, 3883
N fk
Q LQ i
FQ − = + − = + = + =
f. Standar Deviasi
2 2
2
. .
6 6 8 8 3 8 1 8 4 4 6 8 1 0
1 6 1 4 2 5 1 6 1 4 2 5
1 0 4,1 4 3 3 1, 3 0 5 8
1 6, 8 4 4 8
fi d i fi d i i N N σ = − − = − = − =
g. Variansi Populasi
KETERANGAN: Q1 = kuartil pertama
LQ1 = tepi bawah kelas kuartil pertama
N = jumlah frekuensi
ƒk = frekuensi kumulatif “<” pada kelas sebelum kelas kuartil pertama FQ1 = frekuensi kelas kuartil pertama i = lebar interval
KETERANGAN:
Q2 = kuartil kedua = median
LQ2 = tepi bawah kelas kuartil kedua (median)
N = jumlah frekuensi
ƒk = frekuensi kumulatif “<” pada kelas sebelum kelas kuartil kedua (median) FQ2 = frekuensi kelas kuartil kedua (median) i = lebar interval
KETERANGAN: Q3 = kuartil ketiga
LQ3 = tepi bawah kelas kuartil ketiga
N = jumlah frekuensi
ƒk = frekuensi kumulatif “<” pada kelas sebelum kelas kuartil ketiga
FQ3 = frekuensi kelas kuartil ketiga i = lebar interval
KETERANGAN: = standar deviasi
ƒi = frekuensi pada kelas ke-i
di = penyimpangan nomor kelas interval dari kelas yang diasumsikan sebagai kelas rata- rata N = jumlah frekuensi
(
)
2 2 2 16,8448 283, 7472 σ σ = = h. Kecondongan23, 0725 8,1265 16,8448 0,8872 o M SK µ σ − = − = =
∴distribusi tidak simetri karena SK ≈ ±1 i. Ukuran Kecondongan Lain
+ − = = = = = 3 1 1 1 2 1 3 3 3 3 . 1 2 . 1 . 1 3 . 1 k i k i k i k i di fi n di fi n di fi n di fi n i σ α − + − − − = 3 3 3 ) 184468 ( 161425 1 2 ) 184468 ( 161425 1 668838 . 161425 1 3 ) 1225144 ( 161425 1 ) 8448 , 16 ( 10
{
7,5895 3(4,7345) 2( 1,4922)}
6663 , 4779 1000 − + + − ={
3,6296}
6663 , 4779 1000 = = 0,7593 j. Kurtosis KETERANGAN:3 = ukuan kecondongan lain
= standar deviasi
ƒi = frekuensi pada kelas ke-i
di = penyimpangan nomor kelas interval dari kelas yang diasumsikan sebagai kelas rata- rata i = lebar interval
KETERANGAN:
SK = koefisien kecondongan (Skewness) µ = rataan hitung
(
)
(
)
(
)
2 4
4
4 3 2
4 4
1 1 1 1 1 1
4
4
1 1 1 1 1 1
. 4 . . 6 . . 3 .
10 1 1 1
4709982 4 1225144 18446
161425 161425 161425
16,8448
k k k k k k
i i i i i i
i
fidi fidi fidi fidi fi di fidi
n n n n n n
α
σ = = = = = =
= − + −
= − −
(
−)
(
)
(
)
(
)
(
)(
)
(
)
(
(
)(
)
)
(
)
{
}
{
}
2 4
1 1 1
8 6 668838 184468 3 184468
161425 161425 161425
10000
29,1775 4 7,5895 1,1427 6 4,1433 1,3058 3 1,7053 80512,5229
10000
21,8335 80512,5229 2,7118
+ − − −
= − − − + −
=
= ∴ ∴ ∴
∴terbentuk platykurtic karena αααα4 < 3
Grafik
0 10000 20000 30000 40000 50000
Ke l om pok Um u r
F
r
e
k
u
e
n
si
0-9
10-190
20-29 30-39 40-49 50-59
60+
Dari hasil perhitungan yang diperoleh, sehingga dapat diketahui:
1. Rata- rata umur penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 adalah 33,3573 th.
2. Sebagian besar penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya adalah berumur 8,1265 th.
KETERANGAN:
4 = ukuran kepuncakan
= standar deviasi
ƒi = frekuensi pada kelas ke-i
di = penyimpangan nomor kelas interval dari kelas yang diasumsikan sebagai kelas rata- rata
3. 50% atau lebih kecil dari 50% umur penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 adalah 20,1072 h.
4. 25% atau lebih kecil dari 25% umur penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 adalah 8,9597 th. 5. 75% atau lebih kecil dari 75% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 adalah 33,3883 th.
6. Data umur penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 menyimpang dari rata- rata sebesar 16,8448.
7. Bentuk distribusinya tidak simetris karena nilai kecondongan (SK) ± 1
8. Terbentuk platykurtic karena nilai kurtosisnya ( 4) < 3.
2. Berdasarkan Jenis Kelamin
A. Jenis Kelamin Laki-laki
Klp
Umur fi fk^ xi di fi*di di
2
fi*di2 di3 fi*di3 di4 fi*di4
0-9 21909 21909 4,5 -3 -65727 9 197181 -27 -591543 81 1774629 10-19 17776 39685 14,5 -2 -35552 4 71104 -8 -142208 16 284416 20-29 17617 57302 24,5 -1 -17617 1 17617 -1 -17617 1 17617 30-39 8435 65737 34,5 0 0 0 0 0 0 0 0 40-49 6849 72586 44,5 1 6849 1 6849 1 6849 1 6849 50-59 4534 77120 54,5 2 9068 4 18136 8 36272 16 72544 60+ 2674 79794 64,5 3 8022 9 24066 27 72198 81 216594
79794 -94957 334953 -636049 2372649
Analisis data:
a. Mean
KETERANGAN: µ = rataan hitung
µa = rata- rata hitung yang diasumsikan
fi = frekuensi pada kelas ke-i
d = penyimpangan nomor kelas interval n = jumlah frekuensi
94957
34, 5 10
79794 34, 5 11, 9002 22, 5997
a
fd i N µ =µ +
−
= +
= −
=
b. Modus
(
)
1 1 2 2
10 17776 0
4, 5
2 2 21909 17776 0 4, 5 3, 4129
7, 9129 i
o o
o i
f f
i
M x
f f f
−
−
−
= +
− −
−
= +
− −
= +
=
c. Kuartil Pertama
1 1
1 4
19948, 5 0
0, 5 10
21909 0, 5 9,1051 8, 6051
N fk
Q LQ i
FQ
−
= +
−
= − +
= − +
=
d. Kuartil kedua = Median
KETERANGAN:
xo = titik tengah kelas modus
ƒo = frekuensi kelas modus
ƒ1 = frekuensi kelas setelah kelas modus
ƒ-1 = frekuensi kelas sebelum kelas modus i = lebar interval
KETERANGAN: Q1 = kuartil pertama
LQ1 = tepi bawah kelas kuartil pertama
N = jumlah frekuensi
2 2
2 2
39897 39685
19, 5 10
17617 19, 5 0,12033 19, 6203
N fk
Q LQ i
FQ
−
= +
−
= +
= +
=
e. Kuartil ketiga
3 3
3 3
4
59845, 5 57302
29, 5 10
8435 29, 5 3, 0154 32, 5154
N fk
Q LQ i
FQ
−
= +
−
= +
= +
=
f. Standar Deviasi
2 2
2
. .
334953 94957 10
79794 79794
10 4,1977 1, 4161 16, 6781
fi di fi di
i
N N
σ = −
−
= −
= −
=
g. Variansi Populasi
(
)
2 22
16, 6781 278,159 σ
σ
=
=
h. Kecondongan
KETERANGAN:
Q2 = kuartil kedua = median
LQ2 = tepi bawah kelas kuartil kedua (median)
N = jumlah frekuensi
ƒk = frekuensi kumulatif “<” pada kelas sebelum kelas kuartil kedua (median) FQ2 = frekuensi kelas kuartil kedua (median) i = lebar interval
KETERANGAN: Q3 = kuartil ketiga
LQ3 = tepi bawah kelas kuartil ketiga
N = jumlah frekuensi
ƒk = frekuensi kumulatif “<” pada kelas sebelum kelas kuartil ketiga
FQ3 = frekuensi kelas kuartil ketiga i = lebar interval
KETERANGAN: = standar deviasi
ƒi = frekuensi pada kelas ke-i
di = penyimpangan nomor kelas interval dari kelas yang diasumsikan sebagai kelas rata- rata N = jumlah frekuensi
i = lebar interval
KETERANGAN:
SK = koefisien kecondongan (Skewness) µ = rataan hitung
22, 5997 7, 9129 16, 6781 0,8806 o M SK µ σ − = − = =
∴ distribusi tidak simetris karena SK ≈ ± 1
i. Ukuran Kecondongan Lain
{
}
{
}
7855 , 0 6443 , 3 1639 , 4639 1000 ) 6851 , 1 ( 2 ) 9952 , 4 ( 3 9711 , 7 1639 , 4639 1000 ) 94957 ( 79794 1 2 ) 94957 ( 79794 1 ) 334953 ( 79794 1 3 ) 636049 ( 79794 1 ) 6781 , 16 ( 10 . 1 2 . 1 . 1 3 . 1 3 3 3 1 1 1 2 1 3 3 3 3 = = − + + − = − + − − − = + − = = − = = k i k i k i k i di fi n di fi n di fi n di fi n i σ α j. Kurtosis − + − = = = = = = = k i k i k i k i k i k di fi n di fi n di fi n di fi n di fi n i di fi n i 1 4 1 2 1 1 2 1 1 1 3 4 4 4 . 1 3 . 1 . 1 6 . 1 . 4 . α − − − + − − − = 2 4 4 9495 ( 79794 1 3 ) 94957 ( 79794 1 ) 334953 ( 79794 1 6 ) 94957 ( 79794 1 ) 636049 ( 79794 1 4 ) 2372649 ( 79794 1 ) 6781 , 16 ( 10(
)
(
)
{
}
{
}
7713 , 2 4424 , 21 4401 , 77372 10000 ) 0053 , 2 ( 3 ) 4161 , 1 )( 1977 , 4 ( 6 ) 19 , 1 )( 9711 , 7 ( 4 7346 , 29 4401 , 77372 10000 = = − + − − − =∴terbentuk platykurtic karena α4< 3 KETERANGAN:
3 = ukuan kecondongan lain
= standar deviasi
ƒi = frekuensi pada kelas ke-i
Grafik
Grafik Pe nduduk Ke camatan B anjars ari
B e rdas arkan Je nis Ke lamin Laki - laki
0 5000 10000 15000 20000 25000
Kelompok Umur
F
r
e
k
u
e
n
si
0-9
10-190
20-29
30-39
40-49
50-59
60+
Dari hasil pehitungan yang diperoleh, sehingga dapa diketahui:
1. Rata- rata umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin laki- laki pada akhir tahun 2006 adalah 22,5997 th.
2. Sebagian besar penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin laki- laki berumur 7,9129 th.
3. 50% atau lebih kecil dari 50% umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin laki- laki pada akhir tahun 2006 adalah 19,6203 th. 4. 25% atau lebih kecil dari 25% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berjenis kelamin laki- laki pada akhir tahun 2006 adalah 8,6051 th. 5. 75% atau lebih kecil dari 75% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berjenis kelamin laki- laki pada akhir tahun 2006 adalah 32,5154 th. KETERANGAN:
4 = ukuran kepuncakan
= standar deviasi
ƒi = frekuensi pada kelas ke-i
6. Data umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin laki- laki pada akhir tahun 2006 menyimpang dari rata- rata sebesar 16,6781 7. Bentuk distribusinya tidak simetris karena nilai kecondongan (SK) ±
1
8. Terbentuk platykurtic karena nilai kurtosisnya ( 4) < 3.
B. Jenis Kelamin Perempuan
Klp
Umur fi fk^ xi di fi*di di
2
fi*di2 di3 fi*di3 di4 fi*di4
0-9 20752 20752 4,5 -3 -62256 9 186768 -27 -560304 81 1680912 10-19 18093 38845 14,5 -2 -36186 4 72372 -8 -144744 16 289488 20-29 18326 57171 24,5 -1 -18326 1 18326 -1 -18326 1 18326 30-39 8528 65699 34,5 0 0 0 0 0 0 0 0 40-49 7863 73562 44,5 1 7863 1 7863 1 7863 1 7863 50-59 4813 78375 54,5 2 9626 4 19252 8 38504 16 77008 60+ 3256 81631 64,5 3 9768 9 29304 27 87912 81 263736
81631 -89511 333885 -589095 2337333
Analisis Data:
a. Mean
89511
34, 5 10
81631 34, 5 10, 9653 23, 5347
o
fd i N µ =µ +
−
= +
= −
=
b. Modus
(
)
1 1 2 2
10 18093 0
4, 5
2 2 20752 18093 0 4, 5 3,8642
8, 3642 i
o o
o i
f f
i
M x
f f f
−
−
−
= +
− −
−
= +
− −
= +
=
KETERANGAN: µ = rataan hitung
µa = rata- rata hitung yang diasumsikan
fi = frekuensi pada kelas ke-i
d = penyimpangan nomor kelas interval n = jumlah frekuensi
i = lebar interval
KETERANGAN:
xo = titik tengah kelas modus
ƒo = frekuensi kelas modus
ƒ1 = frekuensi kelas setelah kelas modus
c. Kuartil Pertama
1 1
1 4
20407, 75 0
0, 5 10
20752 0, 5 9,8341 9, 3341
N fk
Q LQ i
FQ − = + − = − + = − + =
d. Kuartil Kedua = Median
2 2
2 2
40815, 5 38845
19, 5 10
18326 19, 5 1, 0752
20, 5752
N fk
Q LQ i
FQ − = + − = + = + =
e. Kuartil ketiga
i
FQ
fk
LQ
Q
N−
+
=
3 4 3 3= 29,5 + − 8528 57171 25 , 61223 10
= 29,5 + 4,7517 = 34,2517
f. Standar Deviasi
− = 2 2 . . N di fi N di fi i σ KETERANGAN: Q1 = kuartil pertama
LQ1 = tepi bawah kelas kuartil pertama
N = jumlah frekuensi
ƒk = frekuensi kumulatif “<” pada kelas sebelum kelas kuartil pertama FQ1 = frekuensi kelas kuartil pertama i = lebar interval
KETERANGAN:
Q2 = kuartil kedua = median
LQ2 = tepi bawah kelas kuartil kedua (median)
N = jumlah frekuensi
ƒk = frekuensi kumulatif “<” pada kelas sebelum kelas kuartil kedua (median)
FQ2 = frekuensi kelas kuartil kedua (median) i = lebar interval
KETERANGAN: Q3 = kuartil ketiga
LQ3 = tepi bawah kelas kuartil ketiga
N = jumlah frekuensi
ƒk = frekuensi kumulatif “<” pada kelas sebelum kelas kuartil ketiga
FQ3 = frekuensi kelas kuartil ketiga i = lebar interval
KETERANGAN: = standar deviasi
ƒi = frekuensi pada kelas ke-i
di = penyimpangan nomor kelas interval dari kelas yang diasumsikan sebagai kelas rata- rata N = jumlah frekuensi
= − − 2 81631 89511 81631 333885 10
= 10 4,0901−1,2023 = 16,9935
g. Variansi Populasi
(
)
2 2 2 16, 9935 288, 779 σ σ = = h. Kecondongan23, 5347 8, 3642 16, 9935 0,8927 o M SK µ σ − = − = =
∴ distribusi tidak simetris karena SK ≈ ± 1
i. Ukuran Kecondongan Lain
+ − = = − = = k i k i k i k i di fi n di fi n di fi n di fi n i 1 3 1 1 1 2 3 3 3 3 . 1 2 . 1 . 1 3 . 1 σ α − + − − − = 3 3 ) 89511 ( 81631 1 2 ) 89511 ( 81631 1 ) 333885 ( 81631 1 3 ) 589095 ( 81631 1 ) 9935 , 16 ( 10
{
7,2165 3(4,4844) 2( 1,3183)}
3666 , 4907 1000 − + + − ==
{
3,6001}
3666 , 4907 1000 =0,7336 KETERANGAN:SK = koefisien kecondongan (Skewness) µ = rataan hitung
= standar deviasi
KETERANGAN:
3 = ukuan kecondongan lain
= standar deviasi
ƒi = frekuensi pada kelas ke-i
j. Kurtosis
(
)
(
)
(
)
(
)
2 4
4
4 3 2
4 4
1 1 1 1 1 1
4 4
1 1 1 1 1 1
. 4 . . 6 . . 3 .
10 1 1 1 1
2337333 4 589095 89511 6
81631 81631 81631 816
16,9935
k k k k k k
i i i i i i
i
fidi fidi fidi fidi fidi fidi
n n n n n n
α
σ = = = = = =
= − + −
= − − − +
(
)
(
)
(
(
)(
)
(
)
(
(
)(
)
)
(
)
{
}
{
}
2
1 1
333885 89511 3 8951
31 81631 81631
10000
28,6329 4 7,2165 1,0965 6 4,0901 1,2023 3 1,4457 83393,3352
10000
22,1494 83393,3352 2,656
− − −
= − − − + −
=
=
∴terbentuk platykurtic karena α4< 3
Grafik
Grafik Pe nduduk Ke camatan B anjars ari B e rdas arkan Je nis Ke lamin Pe re mpuan
0 5000 10000 15000 20000 25000
Kelompok Umur
F
r
e
k
u
e
n
si
0-9
10-190
20-29
30-39
40-49
50-59
60+
Dari hasil perhitungan yang diperoleh, sehingga dapat diketahui: KETERANGAN:
4 = ukuran kepuncakan
= standar deviasi
ƒi = frekuensi pada kelas ke-i
1) Rata- rata umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin perempuan pada akhir tahun 2006 adalah 23,5347 th.
2) Sebagian besar penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin perempuan berumur 8,3642 th.
3) 50% atau lebih kecil dari 50% umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin perempuan pada akhir tahun 2006 adalah 20,5752 th. 4) 25% atau lebih kecil dari 25% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berjenis kelamin perempuan pada akhir tahun 2006 adalah 9,3341 th. 5) 75% atau lebih kecil dari 75% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berjenis kelamin perempuan pada akhir tahun 2006 adalah 34,2517 th. 6) Data umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin
perempuan pada akhir tahun 2006 menyimpang dari rata- rata sebesar 16,9935
7) Bentuk distribusinya tidak simetris karena nilai kecondongan (SK) ± 1
8) Terbentuk platykurtic karena nilai kurtosisnya ( 4) < 3.
3. Berdasarkan Mata Pencaharian
Mata Pencaharian fi
Petani Sendiri 360 Buruh Tani 415 Nelayan 0 Pengusaha 2758 Buruh Industri 23587 Buruh Bangunan 23689 Pedagang 11520 Pengangkutan 7556 PNS/ABRI 8600 Pensiunan 6827 Lain-lain 33452
118764
Grafik Pe nduduk Ke camatan B anjars ari B e rdas arkan Mata Pe ncaharian
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000
Mata Pencaharian
fr
e
k
u
e
n
si
Petani s endiri Buruh tani Nelayan Pengus aha Buruh Indus tri Buruh Bangunan Pedagang
Pengangkutan PNS/ABRI Pens iunan Lain - lain
4. Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan fi
Perguruan Tinggi 9575 Tamat SLTA 27427 Tamat SLTP 28755 Tamat SD 28587 Tidak Tamat SD 11648 Belum Tamat SD 22943 Tidak Sekolah 5489
Grafik Pe nduduk B anjars ari B e rdas arkan Pe ndidikan
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000
Pendidikan
F
r
e
k
u
e
n
si
Perguruan Tinggi Tamat SLTA Tamat SLTP Tamat SD Tidak Tamat SD Belum Tamat SD Tidak Sekolah
C. Statistik Inferensial
Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis mean umur penduduk kecamatan
Banjarsari
Perumusan hipotesis
Diasumsikan bahwa rata- rata umur penduduk kecamatan Banjarsai pada akhir tahun 2006 adalah 20 th.
Ho: µ = 20 H1: µ 20
Memilih tingkat signifikansi
Untuk menguji hipotesis ini, maka digunakan tingkat signifikansi ( ) sebesar 5%
Memilih uji distribusi
Adapun sampel yang diambil adalah:
3 5 8 11 15 16 22
25 27 32 35 38 41 43
44 52 55 57 62 65 68
One-Sample Statistics
N Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
KLP.UMUR 21 34.48 20.50 4.47
Keterangan:
Jumlah data valid ada 21 dengan rata- rata 3.8, standar deviasi sebesar 20.50, dan standar error rata- rata sebesar 4.47
One-Sample Test
Test Value = 20
T df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
KLP.UMUR 3.236 20 .004 14.48 5.14 23.81
Keterangan:
* jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima * jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Atau
* jika sig (2-tailed)< , maka Ho ditolak Pengambilan keputusan
Karena t hitung (3.236) > t tabel (21; 0.025) adalah 2.086, maka Ho ditolak.
Atau
Karena sig (2-tailed) (0.004) < (0.05), maka Ho ditolak
Pembuatan kesimpulan
Karena Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa rata- rata umur penduduk kecamatan Banjarsari tidak sama dengan 20.
2. Pengujian Hipotesis perbandingan mean umur 2 sampel
independent dari populasi penduduk laki- laki dan perempuan
Perumusan Hipotesis
Ho = ada pebedaan antara rata- rata umur laki- laki dan Perempuan
H1= tidak ada perbedaan rata- rata umur laki- laki dan
perempuan
Memilih tingkat signifikansi
Untuk menguji hipotesis ini, maka digunakan tingkat signifikansi ( ) = 5%
Memilih uji distribusi
Adapun data sampel yang diambil: Jenis kelamin laki- laki
1 4 6 11 13 16 21
22 25 33 34 36 43 44
47 52 55 57 62 65 66
Jenis kelamin perempuan
24 26 32 35 37 45 46
48 53 54 56 63 64 61
Group Statistics
GENDER N Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
UMUR pria 21 33.95 21.07 4.60
wanita 21 34.19 20.67 4.51
Keterangan:
Jumlah data valid 42, terdiri dari 21 penduduk kecamatan Banjarsari yang berjenis kelamin laki- laki dan 21 penduduk kecamatan Banjarsari yang berjenis kelamin perempuan dengan nilai rata- rata 33.95 untuk laki- laki dan nilai rata- rata 34.19 untuk perempuan. Standar deviasi untuk laki- laki sebesar 21.07 dan untuk perempuan sebesar 20.67, sedangkan standar error rata- rata untuk laki- laki sebesar 4.60 dan untuk perempuan sebesar 4.51
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
UMUR Equal
variances assumed
.002 .961 -.037 40 .971 -.24 6.44 -13.26 12.78
Equal variances not assumed
Keterangan:
F test untuk menguji kesamaan atau ketidaksamaan varians
Hipotesis:
Ho = kedua kelompok mempunyai varians yang sama H1 = kedua kelompok mempunyai varians yang tidak
sama
* Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima * Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak Atau
* Jika sig (2-tailed) > , maka Ho diterima * Jika sig (2-tailed) < , maka Ho ditolak
Hipotesis
Ho = tidak ada perbedaan antara rata- rata umur laki- laki dan perempuan
H1 = ada pebedaan antara rata- rata umur laki- laki dan
perempuan
* jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima * jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Atau
* jika sig (2-tailed) > , maka Ho diterima * jika sig (2-tailed)< , maka Ho ditolak Pengambilan keputusan
Untuk menguji varians, karena nilai sig (0.961) > (0.05), maka Ho diterima.
Untuk menguji perbedaan mean umur 2 sampel independent, karena t hitung besar dan nilai sig (2- tailed)(0.000) < (0.05), maka Ho ditolak.
Untuk uji varians antara laki- laki dan perempuan, karena Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa antara laki- laki dan perempuan memiliki varians yang sama.
Untuk uji perbedaan rata- rata umur antara laki- laki dan perempuan ternyata Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara rata- rata umur laki- laki dan perempuan. Yaitu bahwa rata- rata umur laki- laki lebih besar dari rata- rata umur perempuan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rata- rata umur penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 adalah 33,3573 th.
2. Sebagian besar penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya adalah berumur 8,1265 th.
3. 50% atau lebih kecil dari 50% umur penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 adalah 20,1072 h.
4. 25% atau lebih kecil dari 25% umur penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 adalah 8,9597 th. 5. 75% atau lebih kecil dari 75% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 adalah 33,3883 th.
6. Data umur penduduk Kecamatan Banjarsari berdasar jumlah penduduknya pada akhir tahun 2006 menyimpang dari rata- rata sebesar 16,8448.
7. Rata- rata umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin laki- laki pada akhir tahun 2006 adalah 22,5997 th.
8. Sebagian besar penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin laki- laki berumur 7,9129 th.
9. 50% atau lebih kecil dari 50% umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin laki- laki pada akhir tahun 2006 adalah 19,6203 th. 10. 25% atau lebih kecil dari 25% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berjenis kelamin laki- laki pada akhir tahun 2006 adalah 8,6051 th. 11. 75% atau lebih kecil dari 75% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berjenis kelamin laki- laki pada akhir tahun 2006 adalah 32,5154 th. 12. Data umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin laki- laki
13. Rata- rata umur penduduk Kecamatan Banjarsari bejenis kelamin perempuan pada akhir tahun 2006 adalah 23,5347 th.
14. Sebagian besar penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin perempuan berumur 8,3642 th.
15. 50% atau lebih kecil dari 50% umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin perempuan pada akhir tahun 2006 adalah 20,5752 th. 16. 25% atau lebih kecil dari 25% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berjenis kelamin perempuan pada akhir tahun 2006 adalah 9,3341 th. 17. 75% atau lebih kecil dari 75% umur penduduk Kecamatan Banjarsari
berjenis kelamin perempuan pada akhir tahun 2006 adalah 34,2517 th. 18. Data umur penduduk Kecamatan Banjarsari berjenis kelamin
perempuan pada akhir tahun 2006 menyimpang dari rata- rata sebesar 16,9935
19. Dari beberapa kategori berdasar jumlah penduduk maupun jenis kelamin ternyata masing- masing mempunyai bentuk distibusi tidak simetris karena
SK ± 1
20. Bentuk kurva dari masing- masing kategori berbentuk platykurtic karena
kurtosisnya < 3
21. Berdasar pengujian hipotesis untuk menguji rata- rata umur dalam satu populasi dengan mengambil rata- rata umur yang diasumsikan sebesar 20 th, maka didapati bahwa rata- rata umur penduduk Kecamatan Banjarsari tidak sama dengan 20 th karena hipotesis ditolak
umur laki- laki dan perempuan. Yaitu rata- rata umur laki- laki lebih besar dari perempuan.