• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Analisis Positioning Smartphone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of Analisis Positioning Smartphone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Positioning Smartphone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Agusto Tanto Hari

1

, Tati Handayani

2

, Syarif Ali

3

1,2, 3Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta, Ji. R.S. Fatmawati no 1, Pondok Labu, 12450, Jakarta,

Indonesia

Email correspondence: tatihandayani01@gmail.com

A B S T R A C T

This study was conducted to analyze positioning smartphone through product attribute and consumer perception in students of

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Technique sampling in this research is nonprobability sampling with pur-posive sampling method. Sample in this study of 100 respondents that students who use smartphone Samsung, Nokia, Blackber-ry, iPhone, and Lenovo. Data used in this study are primary data with questionnaire which answer of respondents. Analysis data using multidimensional scaling and correspondence analysis to generate output perceptual map (perceptual map) which de-scribes every position and attribute-attribute of smartphone in Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. The results

showed that there were different about positioning every smartphone. In variable product attribute, smartphone Blackberry more excellent between competitions, smartphone Samsung, Nokia, iPhone, and Lenovo. Meanwhile in variable consumer per-ception, smartphone iPhone more excellent be-tween competitors, smartphone Samsung, Nokia, Blackberry, and Lenovo.

Keywords:

Consumer Perception; Product Attribute; Perceptual Map

A B S T R A K

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis positioningsmartphone berdasarkan atribut produk dan persepsi konsumen di

kalangan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakar-ta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan metode sampling purposive. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 100 responden yang menggunakan smartphone Samsung, Nokia, Blackberry, iPhone, dan Lenovo. Jenis data yang digunakan da-lam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis multivariat, yaitu Penskalaan Multidimensional atau Multidimensional Scaling (MDS) dan Analisis Korespondensi atau Correspondence Analysis (CA) yang menghasilkan output berupa peta perseptual (perceptual map) yang meng-gambarkan setiap posisi dan atribut-atribut smartphone yang berada di Universi-tas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mengenai positioning setiap smartphone. Dilihat pada variabel atribut produk, smartphone Blackberry lebih unggul diantara pesaingnya, yaitu smartphone Samsung, Nokia, iPhone, dan Lenovo. Sementara pada variabel persepsi konsumen, smartphone iPhone lebih unggul diantara pesaingnya, yaitu smartphone Samsung, Nokia, Blackberry, dan Lenovo.

Kata Kunci:

Persepsi Konsumen, atribut produk, peta perseptual

PENDAHULUAN

Diera seperti ini dengan kecanggihan teknologi yang cepat dan berkembang begitu pesat, setiap orang membutuhkan suatu alat yang dapat mem-buat interaksi mereka mudah dengan orang lain dan dapat membuat pekerjaan mereka menjadi lebih mudah. Alat tersebut adalah alat komunikasi yang kini sering disebut sebagai smartphone yang merupakan bisnis usaha dari bidang industri telekomunikasi dan jaringan. Dengan adanya alat komunikasi ini, setiap orang dapat melakukan berbagai macam aktivitas atau hal terkait dengan kehidupan yang mereka jalani setiap harinya. Pada saat ini, smartphone sudah banyak beredar di

(2)

jenis sistem operasi yang ada di dunia tersebut, ada satu sistem operasi yang paling unggul dan paling banyak pengguna smartphone nya, yaitu sistem operasi Android besutan Google.Inc dengan merek smartphone terbanyak di seluruh dunia.

Menurut Pangastuti, dkk (2013) berdasarkan per-sepsi mahasiswa Universitas Diponegoro dari kelima merek laptop yang ada, laptop Acer dan HP memiliki tingkat kemiripan yang relatif dekat dibandingkan laptop lainnya. Sjamsoedin & Saerang (2014) dianta-ra ketiga smartphone yang diteliti (Oppo, Xiaomi, dan Zenfone), smartphone Zenfone lebih unggul dibandingkan kedua smartphone lainnya, Oppo dan Xiaomi, karena memiliki hampir semua atribut. Wardhana (2015) terdapat beberapa produk digital terbaik berdasarkan beberapa atribut Atribut desain yang menarik ada pada Macbook, kamera digital Samsung, dan smartphone Apple. Atribut keandalan ada pada notebook HP, kamera digital Canon, dan smartphone Samsung. Atribut ketahanan ada pada notebook Lenovo, kamera digital Olympus, dan smartphone Nokia. Atribut kelengkapan fitur ada pada notebook Dell, kamera digital Nikon, dan smartphone LG. Atribut mudah ditemukan ada pada notebook Acer, kamera digital Canon, dan smartphone Samsung. Ratnawati & Kholis (2015) terdapat perbedaan persepsi antara konsumen dengan penjual tentang segmen HP di kota sema-rang. Menurut persepsi penjual dan konsumen, HP Samsung dan iPhone menduduki peringkat pertama dari para pesaingnya. Murti & Suharti (2015) hasil penelitian dengan menggunakan Multidimensional Scalling (MDS) tentang positioning ketiga smartphone memiliki perbedaan dan posisinya mas-ing-masing dibenak mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Dari atribut desain, fitur, dan kualitas, smartphone samsung lebih unggul dibanding smartphone Blackberry dan smartphone Lenovo, ini ditunjukkan dalam peta persepsi smartphone Samsung berada di dekat atribut desain, fitur, dan kualitas.

Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis posisi smartphone Samsung diantara pesaing Nokia, Blackberry, iPhone, dan Lenovo dalam dimensi atribut produk dan persepsi konsumen.

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012) positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra dalam rangka meraih tempat khusus dan unik dalam benak pasar sasaran sedemikian rupa sehingga di-persepsikan lebih unggul dibandingkan para pe-saing. Yang dimaksud dengan positioning adalah cara produk, merek atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relatif dibandingkan dengan

para pesaing oleh pelanggan saat ini dan calon pelanggan.

Tjiptono dan Chandra (2012) atribut merupakan ciri spesifik atau karakteristik fisik tertentu yang dirancang dalam sebuah produk atau jasa. Peter & Olson (2014) konsumen mengevaluasi atribu-atribut tersebut dalam hubungannya dengan nilai, ke-percayaan, dan pengalamannya sendiri di waktu lampau.Kotler, dkk (2003-2009) pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti kualitas kinerja, kualitas kesusaian, fitur produk, gaya, serta desain. Kualitas produk adalah salah satu alat pemasaran yang penting yang terdiri dari dua dimensi, yaitu tingkatan dan konsistensi. Pemasar harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya.

Persepsi (perception) adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Kotler dan Keller (2009). Sumarwan (2011) bagaimana konsumen melihar realitas dirinya dan dunia di sekelilingnya, itulah yang disebut dengan persepsi seorang konsumen. Sumarwan (2011) ada lima tahap proses dalam pengolahan informasi yaitu pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan dan retensi.

METODE

(3)

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis multivar-iate. Beberapa teknik analisis data yang digunakan, yaitu penskalaan multidimensional atau multidimen-sional scalling (MDS) dan analisis korespondensi atau correspondence analysis (CA). Penskalaan mul-tidimensional digunakan untuk mencari kemiripan smartphone satu dengan yang lainnya. Analisis korespondensi digunakan untuk mengetahui keunggulan-keunggulan masing-masing smartphone dari setiap atribut yang merupakan bagian dari vari-abel.

Yamin dan Kurniawan (2009) multidimensional scall-ing adalah tool statistik yang digunakan untuk men-transformasi persepsi responden akan tingkat kemiripan antara suatu produk ke dalam suatu peta perse2psi, dimana produk-produk yang memiliki kemiripan akan saling berdekatan dalam dimensi jarak. Malhotra (2010) karena MDS memiliki variabil-itas acak, maka perlu dilakukan pengkajian keanda-lan dan validitas dengan kriteria: (1) Nilai Stress merupakan indikasi kualitas solusi MDS. Stress digunakan untuk mengukur badness of fit atau pro-porsi varians dari data yang diberi skala optimal yang tidak dihitung oleh model MDS dan (2) Indeks Kesesuaian merupakan sebuah ukuran goodness of fit yang mengindikasikan sebaik apa model MDS sesuai dengan data masukan.

Yamin dan Kurniawan (2011) keunggulan model MDS dapat dilihat dari nilai S-Stress dan RSQ. Kate-gori penilaian kelayakan model berdasarkan S-Stress adalah: (1) Untuk nilai stress sebesar 0 %, goodness of fit nya adalah sempurna, (2) Untuk nilai stress sebesar 2,5 %, goodness of fit nya adalah is-timewa, (3) Untuk nilai stress sebesar 5 %, goodness of fit nya adalah bagus, (4) Untuk nilai stress sebe-sar 10 %, goodness of fit nya adalah cukup, dan (5) Untuk nilai stress sebesar 20 %, goodness of fit nya adalah jelek.

Usman dan Sobari (2013) analisis korespondensi merupakan analisis yang interdependensi, dimana kedua variabel mempunyai kedudukan yang sama, tidak ada variabel terikat yang dipengaruhi dan tid-ak ada variabel bebas yang memengaruhi. Malhotra (2010) analisis korespondensi adalah sebuah teknik MDS untuk penetapan skala data kualitatif dalam riset pemasaran. Data input berupa tabel kontigensi yang mengindikasikan sebuah asosiasi kualitatif antara baris dan kolom. Analisis korespondensi membuat skala pada baris-baris dan kolom-kolom dalam unit yang saling bersesuaian, sehingga mas-ing-masing dapat ditampilkan secara grafis dalam ruang dimensi rendah yang sama kedalam peta per-septual atau spasial.

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square.Setiawan (2015) uji chi-square termasuk dalam salah satu uji statistik nonpara-metrik yang banyak digunakan untuk uji kecocokan bentuk distribusi, uji independensi, dan uji perbe-daan. Dalam penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan adalah uji chi-square untuk melihat apakah peta persepsi yang dihasilkan memiliki hub-ungan atau asosiasi antara atribut produk dan per-sepsi konsumen dengan smartphone, maka uji hipotesisnya sebagai berikut: (a) Uji hipotesis untuk variabel atribut produk: (1) H0 : X2 = 0, tidak terdapat hubungan antara atribut produk dengan smartphone pada pernyataan yang dipilih respond-en dan (2) H0 : X2 = 0, terdapat hubungan antara atribut produk dengan smartphone pada pern-yataan yang dipilih responden, (b) Uji hipotesis un-tuk variabel persepsi konsumen: (1) H0 : X2 = 0, tidak terdapat hubungan antara persepsi konsumen dengan smartphone pada pernyataan yang dipilih responden dan (2) H0 : X2 = 0, terdapat hubungan antara persepsi konsumen dengan smartphone pa-da pernyataan yang dipilih responden.

Uji hipotesis ini dapat dilakukan dengan kriteria: (a) Jika nilai asymptotic significant Pearson Chi-Square > 0,05, maka hipotesis nol diterima dan (b) Jika nilai asymptotic significant Pearson Chi-Square < 0,05, maka hipotesis nol ditolak.

HASIL

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu item pernyataan atau kuesioner. Hasil Corrected Item-Total Correlation untuk atribut produk terlihat bahwa semua pertanyaan memiliki nilai r hitung > r tabel 0.361 sehingga semua perna-taan pada atribut produk dan persepsi konsumen adalah valid.Hasil penelitian nilai Cronbach’s Alpha yaitu 0,693 dengan jumlah 10 butir pertanyaan. Nilai

Cronbach’s Alpha 0,693 terletak diantara 0,60 – 0,80

sehingga tingkat reliabilitas pada atribut produk adalah tinggi. Untuk persepsi konsumen diketahui bahwa, nilai Cronbach’s Alpha yaitu 0,790 dengan jumlah 20 butir pertanyaan. Nilai Cronbach’s Alpha 0,790 terletak diantara 0,60 – 0,80 sehingga tingkat reliabilitas pada persepsi konsumen adalah tinggi. Dalam penelitian ini, alat analisis penskalaan multi-dimensional atau multidimensional scalling (MDS) digunakan untuk mengetahui positioning smartphone Samsung diantara pesaing, yaitu Nokia, Blackberry, iPhone, dan Lenovo yang diperoleh dari persepsi responden yang dijadikan sampel mengenai tingkat kemiripan smartphone dibanding-kan smartphone lainnya. Kemiripan diukur dengan menggunakan skala 1 sampai 6.

(4)

Stress yang baru setelah lima kali iterasi sehingga iterasi dihentikan. Angka yang ada, yaitu 0,00063 sudah menunjukkan mendekati nol, maka output yang dihasilkan semakin mirip dengan keadaan yang sebenarnya.

Young's S-stress formula 1 is used. Iteration S-stress Improvement 0 .50218

1 .51372

`2 .49948 .01424 3 .49512 .00436 4 .49343 .00169 5 .49280 .00063

Iterations stopped because S-stress improvement is less than .001000

Sumber : Output SPSS 23 (2017)

Nilai RSQ digunakan untuk mengetahui kedekatan antara data dengan peta perseptual atau perceptual map.

Averaged (rms) over matrices Stress = .36281 RSQ = .39095 Sumber : Output SPSS 23 (2017)

Data di atas menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,39095. Nilai RSQ semakin mendekati 0 berarti data yang ada semakin terpetakan dengan sempurna.

Gambar 1. Derived Subject Weights Sumber : Output SPSS 23 (2017)

Gambar 2. Scatterplot of Linear Fit Sumber : Output SPSS 23 (2017)

Hasil output penskalaan multidimensional atau mul-tidimensional scalling (MDS) melalui proses analisis multidimensional scalling (ALSCAL) ditampilkan da-lam bentuk dua dimensi. Pada model dua dimensi, posisi setiap smartphone berada di empat kuadran yang ada.

Implikasinya adalah semakin dekat atau berdeka-tan suatu smartphone dengan smartphone lainnya, maka smartphone tersebut semakin mirip atau semakin mempunyai kemiripan, sedangkan jika suatu smartphone dengan smartphone lainnya se-makin jauh atau berjauhan, maka dapat dinyatakan bahwa, smartphone tersebut tidak mirip atau semakin mempunyai ketidakmiripan. Hasil penelitian mengenai penempatan (positioning) merek smartphone yang diteliti dalam dimensi ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Derived Stimulus Configuration Sumber : Output SPSS 23 (2017)

(5)

ter-bentuk dalam dua dimensi dari kelima smartphone yang diteliti dalam penelitian ini.

Berikut adalah hasil analisis dari output pemetaan di atas mengenai kelima smartphone yang diteliti: Stimulus Coordinates

Dimension

Stimulus Stimulus 1 2 Number Name

1 Samsung -1.6722 .0745 2 Nokia -.1690 -1.1433 3 Blackber -.2189 .8610 4 iPhone .9791 -1.1053 5 Lenovo 1.0811 1.3131 Sumber : Output SPSS 23 (2017)

Hasil output di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemosisian atau positioning antara kelima smartphone dimana masing-masing smartphone mempunyai koordinat stimulus yang berbeda-beda. Persepsi atau hubungan antara stimu-lus secara psikologis ditunjukkan sebagai hubungan geografis antara titik-titik yang ada pada dua ruang dimensi di atas. Sumbu-sumbu dari peta perseptual di atas menunjukkan dasar psikologis yang digunakan oleh mahasiswa/i untuk membentuk persepsi dan preferensi untuk stimulus. Hal ini dapat dilihat pada masing-masing koordinat stimulus dari 2 dimensi yang ada, yaitu dimensi 1 dan 2. Hasil analisis output tersebut menunjukkan bahwa:

a. Smartphone Samsung

Berada pada siklus hidup pengembangan

merek yang meningkat dan

mendekati/ceruk. Smartphone Samsung berada pada kuadran I, memiliki dimensi 1 negatif dan memiliki dimensi 2 positif. Smartphone Samsung dipersepsikan mahasiswa/i memiliki ketidakmiripan dengan smartphone lain, karena berada pada posisi yang relatif jauh diantara pesaingnya, yaitu Blackberry, Nokia, iPhone, dan Lenovo. b. Smartphone Nokia

Berada pada siklus hidup pengembangan merek yang baru/belum berkembang. Smarphone Nokia berada pada kuadran IV, memiliki dimensi 1 negatif dengan dan memiliki dimensi 2 negatif. Smartphone Nokia dipersepsikan mahasiswa/i memiliki kemiripan dengan smartphone lain.

c. Smartphone Blackberry

Berada pada siklus hidup pengembangan

merek yang meningkat dan

mendekati/ceruk. Smartphone Blackberry berada pada kuadran I, memiliki dimensi 1 negatif dan memiliki dimensi 2 positif.

Smartphone Blackberry dipersepsikan mahasiswa/i memiliki kemiripan dengan smartphone lain.

d. Smartphone iPhone

Berada pada siklus hidup pengembangan merek yang terkikis/terkomoditisasi. Smartphone iPhone berada pada kuadran III, memiliki dimensi 1 positif dan memiliki dimensi 2 negatif. Smartphone iPhone dipersepsikan mahasiswa/i memiliki kemiripan dengan smartphone lain.

e. Smartphone Lenovo

Berada pada siklus hidup pengembangan merek pemimpin. Smartphone Lenovo berada pada kuadran II, memiliki dimensi 1 positif dan memiliki dimensi 2 positif. Smartphone Lenovo dipersepsikan mahasiswa/i memiliki kemiripan dengan smartphone lain.

Gambar 4. Row and Column Point Sumber: Output SPSS 23 (2017)

Dalam penelitian ini, alat analisis koresponden-si atau correspondence analysis (CA) digunakan un-tuk mengetahui keunggulan-keunggulan yang dimil-iki smartphone Samsung diantara pesaing, yaitu Nokia, Blackberry, iPhone, dan Lenovo yang di-peroleh dari persepsi responden yang dijadikan sampel mengenai tingkat kemiripan smartphone dibandingkan smartphone lainnya. Kemiripan diukur dengan menggunakan skala 0 sampai 1.

(6)

produk dan persepsi konsumen adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Interpretasi Peta Persepsi Atribut Produk

No Merek Smartphone

Atribut

Samsung - 2 Nokia Memenuhi

Spesifikasi 3 Blackberry Memenuhi Spesifikasi, Fitur yang Dibutuhkan,

dan Desain menyenangkan 4 iPhone Tahan Lama

dan Nilai Seni 5 Lenovo Fitur yang

Dibutukan Sumber : Output SPSS 23 (2017)

Dari tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat hasil interpretasi peta persepsi dari analisis koresponden-si pada variabel atribut produk dalam dimensi 1 dan 2 yang menentukan kemiripan setiap atribut yang berdekatan pada masing-masing merek smartphone. Berikut adalah hasil deskripsi dari peta persepsi tersebut.

Gambar 5. Row and Column Points Sumber : Output SPSS 23 (2017)

a. Smartphone Samsung

Berada pada kuadran I, dimana tidak memiliki kedekatan terhadap semua atribut, maka smartphone Samsung tidak mempunyai keunggulan diantara pesaingnya, Nokia, Blackberry, iPhone, dan Lenovo.

b. Smartphone Nokia

Berada pada kuadran III, dimana memiliki kedekatan terhadap atribut memenuhi spesifikasi, maka mempunyai keunggulan

diantara pesaingnya, yaitu Samsung, Blackberry, iPhone, dan Lenovo.

c. Smartphone Blackberry

Berada pada kuadran II dan III, dimana mem-iliki kedekatan terhadap atribut memenuhi spesifi-kasi, fitur yang dibutuhkan, dan desain me-nyenangkan, maka lebih unggul diantara pe-saingnya, yaitu Samsung, Nokia, iPhone, dan Lenovo.

d. Smartphone iPhone

Berada pada kuadran IV, dimana memiliki kedekatan terhadap atribut tahan lama dan nilai seni, maka mempunyai keunggulan diantara pe-saingnya, yaitu Samsung, Nokia, Blackberry, dan Lenovo. e. Smartphone Lenovo

Berada pada kuadran I dan II, dimana mem-iliki kedekatan terhadap atribut fitur yang dibutuh-kan, maka mempunyai keunggulan diantara pe-saingnya, yaitu Samsung, Nokia, Blackberry, dan iPhone.

Tabel 2. Hasil Interpretasi Peta Persepsi Persepsi Konsumen

No. Merek

Smartphone Atribut

1. Samsung Media Elektronik, Iklan TV, dan Kualitas Produk

2. Nokia Media Cetak

3. Blackberry Media Cetak

4. iPhone

Media Iklan, Iklan Media Cetak, Simbol,

dan Citra Visual

5. Lenovo Kebutuhan Pribadi dan Harga

Sumber : Output SPSS 23 (2017)

hasil interpretasi peta persepsi dari analisis koresponden-si pada variabel persepsi konsumen dalam dimensi 1 dan 2 yang menentukan kemiripan setiap atribut pada masing-masing merek smartphone. Berikut adalah hasil deskripsi dari peta persepsi tersebut.

a. Smartphone Samsung

Berada pada kuadran I, dimana memiliki kedekatan terhadap atribut media elektronik, iklan TV, dan kualitas produk, maka smartphone Sam-sung mempunyai keunggulan diantara pesaingnya, Nokia, Blackberry, iPhone, dan Lenovo.

b. Smartphone Nokia

Berada pada kuadran III, dimana memiliki kedekatan terhadap atribut media cetak, maka mempunyai keunggulan diantara pesaingnya, yaitu Samsung, Blackberry, iPhone, dan Lenovo.

(7)

Berada pada kuadran III, dimana memiliki kedekatan terhadap atribut media cetak, maka mempunyai keunggulan diantara pesaingnya, yaitu Samsung, Nokia, iPhone, dan Lenovo.

d. Smartphone iPhone

Berada pada kuadran IV, dimana memiliki kedekatan terhadap atribut media iklan, iklan media cetak, simbol dan citra visual, maka lebih unggul di-antara pesaingnya, yaitu Samsung, Nokia, Blackber-ry, dan Lenovo.

e. Smartphone Lenovo

Berada pada kuadran II, dimana memiliki kedekatan terhadap atribut kebutuhan pribadi dan harga, maka mempunyai keunggulan diantara pe-saingnya, yaitu Samsung, Nokia, Blackberry, dan iPhone. Dalam penelitian ini, uji chi-square atau chi-square test digunakan untuk mengetahui peta per-sepsi memiliki hubungan atau asosiasi antara atribut produk dan persepsi konsumen dengan smartphone, maka hasil dari uji chi-square untuk variabel atribut produk dan persepsi konsumen adalah sebagai beri-kut:

Tabel 3. Chi-Square Tests Atribut Produk Chi-Square Tests

LinearAssociation .240 1 .624 N of Valid Cases 3677

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The min-imum expected count is 95.95.

Sumber : Output SPSS 23 (2017)

Dari tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai asymptotic significant Pearson Chi-Square sebesar 0,028 (< 0,05), maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat hubungan antara atribut produk dengan smartphone pada pernyataan yang dipilih re-sponden.

Tabel 4. Chi-Square Tests Persepsi Konsumen Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 218.641a 36 .000

Likelihood Ratio 235.821 36 .000 Linear-by-

Linear Association .653 1 .419 N of Valid Cases 7268

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The min-imum expected count is 106.39.

Sumber : Output SPSS 23 (2017)

Dari tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai asymptotic significant Pearson Chi-Square sebesar 0,000 (< 0,05), maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat hubungan antara persepsi konsumen dengan smartphone pada pernyataan yang dipilih responden.

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian mengenai analisis positioning smartphone berdasarkan atribut produk dan per-sepsi konsumen di kalangan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Pembangunan Na-sional “Veteran” Jakarta dengan menggunakan teknik analisis penskalaan multidimensional ( multi-dimensional scalling) (MDS) dan analisis korespon-densi (correspondence analysis) (CA), didapatkan hasil dari pengolahan SPSS pada beberapa merek smartphone terutama Samsung, pada analisis pen-skalaan multidimensional atau multidimensional scaling (MDS) didapatkan bahwa data terpetakan dengan baik dan hasilnya mendekati nol maka se-makin mirip dengan keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan analisis korespondensi atau corre-spondence analysis (CA) melalui uji chi-square bahwa terdapat hubungan antara pernyataan yang dipilih oleh responden dengan atribut pada atribut produk. Smartphone Samsung tidak menempati posisi yang ideal karena tidak memiliki atribut, smartphone Nokia menempati posisi yang ideal yai-tu memenuhi spesifikasi, smartphone Blackberry menempati posisi yang ideal yaitu memenuhi spe-sifikasi, fitur yang dibutuhkan, dan desain me-nyenangkan, smartphone iPhone menempati posisi yang ideal yaitu tahan lama dan nilai seni, serta smartphone Lenovo menempati posisi yang ideal yaitu fitur yang dibutuhkan.

Begitu juga analisis penskalaan multidimensional atau multidimensional scaling (MDS) dan analisis korespondensi atau correspondence analysis (CA) pada beberapa merek smartphone terutama Sam-sung, yaitu pada analisis penskalaan multidimen-sional atau multidimensional scaling (MDS) didapat-kan bahwa data terpetadidapat-kan dengan baik dan hasil-nya mendekati nol maka semakin mirip dengan keadaan yang sebenarnya.

(8)

ideal yaitu media iklan, iklan media cetak, simbol, dan citra visual, serta smartphone Lenovo menem-pati posisi yang ideal yaitu kebutuhan pribadi dan harga.

Jika dilihat dari hasil penelitian terdahulu yaitu Ali-fah Ratnawati & Noor Kholis (2015) menyatakan bahwa menurut persepsi konsumen dan penjual, HP iPhone menduduki peringkat pertama dalam atribut harga, feature, model, performance, serta teknologi. Sedangkan menurut persepsi penjual, HP Samsung menduduki peringkat pertama dalam hal model, serta HP Blackberry paling diminati konsumen un-tuk dibeli. Setiap smartphone mempunyai keunggu-lan dalam atribut yang berbeda-beda seperti pada hasil penelitian ini. Jadi terdapat kesesuaian antara hasil penelitian ini dengan hasil penelitian terdahulu dari Alifah Ratnawati & Noor Kholis (2015), karena dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa, smartphone iPhone memiliki atribut paling banyak diantara semua smartphone pada variabel atribut produk maupun persepsi konsumen. Ini menunjuk-kan bahwa smartphone iPhone menduduki pering-kat pertama dalam atribut tahan lama, nilai seni, media iklan, iklan media cetak, simbol, dan citra visual.

Dari hasil penelitian terdahulu yang lain, yaitu dari Finda Mei Murti & Suharti (2015) yang menyatakan bahwa smartphone Samsung memiliki keunggulan-keunggulan dalam atribut desain, fitur, dan kualitas dibandingkan smartphone Blackberry dan Lenovo. Dalam penelitian ini smartphone Samsung mempu-nyai keunggulan-keunggulan dalam atribut media elektronik, iklan TV, dan kualitas produk. Jadi ter-dapat kesesuaian pada hasil penelitian ini dengan hasil penelitian terdahulu dari Finda Mei Murti & Suharti (2015), karena dalam penelitian ini, menun-jukkan bahwa smartphone Samsung berada di dekat atribut kualitas produk. Jadi terdapat kesesuaian antara hipotesis penelitian dengan kesimpulan da-lam penelitian terdahulu, bahwa smartphone Sam-sung lebih unggul dibanding smartphone Nokia, Blackberry, iPhone, dan Lenovo berdasarkan per-sepsi konsumen dalam hal atribut kualitas produk.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dapat di-peroleh kesimpulan sebagai berikut: (a) Hasil penelitian pada analisis korespondensi dalam varia-bel atribut produk menunjukan bahwa smartphone Samsung tidak mempunyai keunggulan dalam atribut manapun. Sedangkan smartphone Nokia mempunyai keunggulan dalam atribut memenuhi spesifikasi. Sedangkan smartphone Blackberry mem-iliki keunggulan-keunggulan dalam atribut

memen-uhi spesifikasi, fitur yang dibutuhkan, dan desain menyenangkan. Sedangkan smartphone iPhone memiliki keunggulan-keunggulan dalam atribut ta-han lama dan nilai seni. Terakhir, smartphone Lenovo memiliki keunggulan dalam atribut fitur yang dibutuhkan dan (b) Hasil penelitian pada ana-lisis korespondensi dalam variabel persepsi kon-sumen menunjukan bahwa smartphone Samsung memiliki keunggulan-keunggulan dalam atribut me-dia elektronik, iklan TV, dan kualitas produk. Se-dangkan smartphone Nokia mempunyai keunggulan dalam atribut media cetak. Sedangkan smartphone Blackberry mempunyai keunggulan dalam atribut media cetak. Sedangkan smartphone iPhone mempunyai keunggulan-keunggulan dalam atribut media iklan, iklan media cetak, simbol, dan citra visual. Terakhir, smartphone Lenovo mempunyai keunggulan-keunggulan dalam atribut kebutuhan pribadi, dan harga.

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David. (2013). Manajemen Pemasaran Strate-gis: Edisi 8, (David Wijaya, Herwita Titi Sekartaji, Hirson Kurnia, Penerjemah), Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Biro AKPK. (2017). Sistem Unisis 2017. Jakarta Selatan: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21, Cetakan VII, Sema-rang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kotler, P dan G Armstrong. (2003). Dasar-dasar

Pemasaran: Edisi Kesembilan, Jilid I, (Benyamin Molan dan Bambang Sarwiji, Penerjemah), Jakar-ta: PT Indeks Gramedia.

Kotler, P dan Kevin Keller. (2009). Manajemen Pemasaran: Edisi Ketiga Belas, Jilid I, (Bob Sa-bran, Penerjemah), Erlangga.

Kotler, P dan Kevin Keller. (2009). Manajemen Pemasaran: Edisi Ketiga Belas, Jilid II, (Bob Sa-bran, Penerjemah), Erlangga.

Limakrisna, N dan W.H. Susilo. (2012). Manajemen Pemasaran Teori Dan Aplikasi Dalam Bisnis: Edisi Pertama, Jakarta: Mitra Wacana Media.

Lupioyadi, R dan A Hamdani. (2009). Mana-jemenPemasaran Jasa: Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat.

Malhotra, N.K (2010). Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan: Edisi Keempat, (Doddi Prastuti, Pen-erjemah), Jakarta: PT Indeks.

Morrisan. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu: Edisi Pertama, Cetakan ke-1, Jakarta: Prenada Media Group.

(9)

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sar-janawiyata Tamansiswa, Jurnal Manajemen, Vol

5. No. 1. Available At:

http://www.jurnalfe.ustjogja.ac.id. Diunduh 26 Juli 2017.

Oentoro, D (2016). Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Ratnawati, A Dan Noor K. (2015). Posisioning Dan Segmentasi Handphone Dengan Menggunakan Pendekatan Pemetaan Persepsi. Proceeding 2nd CBAM Conference In Business, Accounting, And, Management. ISSN 2302-9791. Vol. 2 No. 1. Sarjono, H dan Julianita W. (2011). SPSS vs LISREL:

Sebuah Pengantar, Aplikasi Untuk Riset, Jakarta: Salemba Empat.

Setiawan, B. (2015). Teknik Praktis Analisis Data Penelitian Sosial & Bisnis Dengan SPSS, Yogyakar-ta: CV Andi Offset.

Schiffman, L.G dan Kanuk L.L. (2007). Perilaku Kon-sumen, (Rita Maharani, Penerjemah), Jakarta: PT Indeks.

Sjamsoedin, J.P dan Saerang D.P.E. (2014). Analyzing Customer Perception On Product Attributes Of Smartphone (Oppo, Xiaomi, Zenfone) In Manado. Jurnal EMBA, Vol. 2 No.4. Avaiable At: http://www.ejournal.unsrat.ac.id.

Sudaryono. (2014). Aplikasi Statistika Untuk Penelitian, Jakarta Pusat: Lentera Ilmu Cendekia. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen:

Cetakan Ke-1, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen: Cetakan Ke-4, Bandung: Alfabeta.

Sumarwan, U. (2011). Perilaku Konsumen: Teori Dan Penerapannya Dalam Pemasaran, Edisi Kedua, Bogor: Ghalia Indonesia.

Supranto, J. (2006). Analisis Multivariat: Arti & Inter-pretasi, Cetakan Pertama, Jakarta: PT Rineka Cip-ta.

Tjiptono, F. (2012). Service Management: Mewujudkan Layanan Prima, Yogyakarta: CV An-di Offset.

Tjiptono, F dan Chandra G. (2012). Pemasaran Strate-gik: Edisi 2, Yogyakarta: CV Andi Offset.

Top Brand. (2013). Top Brand Index. Available At:http://www.topbrand award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2013. Diunduh pa-da 26 Juli 2017.

Top Brand. (2014). Top Brand Index. Available At:http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_ index_2014. Diunduh pada 26 Juli 2017.

Top Brand. (2015). Top Brand Index. Available

At:http://www.topbrand-award.com/top-brandsurvey/surveyresult/top_brand_index_ 2015_fase_1. Diunduh pada 26 Juli 2017.

Top Brand. (2016). Top Brand Index. Available At:http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_i

ndex_2016_fase_1. Diunduh pada 26 Juli 2017. Usman, H dan Sobari N. (2013). Aplikasi Teknik

Multi-variate: Untuk Riset Pemasaran: Edisi 1, Jakarta: Rajawali Press.

Yamin, S dan Kurniawan H. (2009). SPSS COMPLETE: Teknik Analisis Statistik Terlengkap Dengan Software SPSS, Jakarta: Salemba Infotek. Wardhana, A. (2015). Positioning Analysis Of Top

Brand Digital Products. International Journal Of Science And Research, Volume 4 Issue 10. Availa-bel At: http://www.ijrs.net. Diunduh Pada 26 Juli 2017.

Wikipedia. (2017). Available At:

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Samsung_Electron ics. Diunduh Pada 26 Juli 2017.

Wikipedia. (2016). Available At:

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Nokia. Diunduh Pada 26 Juli 2017.

Wikipedia. (2015). Available At:

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Blackberry_Ltd. Diunduh Pada 26 Juli 2017.

Wikipedia. (2017). Available At:

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Apple_Inc. Diunduh Pada 26 Juli 2017.

Wikipedia. (2016). Available At:

Gambar

Gambar 2. Scatterplot of Linear Fit
Gambar 4.  Row and Column Point
Tabel 1. Hasil Interpretasi Peta Persepsi Atribut Produk
Tabel 3. Chi-Square Tests Atribut Produk

Referensi

Dokumen terkait

Selain ayah mengajarkan tentang pendidikan kesehatan reproduksi sejak anak usia dini, ayah telah menjelaskan tentang bagaimana caranya mandi besar (83%), ayah

Biasanya ada satu sepasang saraf tulang belakang (kiri dan kanan) untuk tiap vertebra, ikan se hingga panjang kurus dengan banyak tulang seperti belut akan memiliki lebih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Rute masuknya Cakar di Pasar Sentral Soppeng, 2) Strategi dalam berdagang Cakar di Pasar Sentral Soppeng, dan

sebagai pelaku bullying memiliki karakteristik diantaranya : a) memiliki.. sikap positif terhadap kekerasan, b) impulsif, c) ingin mendominasi orang. lain, d) kurang

Pengolahan air limbah industri minyak kelapa sawit ini tidak hanya menghasilkan produk berupa gas metan, tetapi juga air yang dapat digunakan sebagai air dan lumpur yang nantinya

Efektifitas buah kurma dalam meningkatkan jumlah trombosit dihitung berdasarkan jumlah peningkatan trombosit setelah perlakuan infusa buah kurma selama 3 hari pada

Proses migrasi yang berlangsung dalam suatu negara (internal migration) , dianggap sebagai proses alamiah yang akan menyalurkan surplus tenaga kerja di daerah –

Setelah dilakukan penelitian terhadap masalah ini, maka ditemukan beberapa faktor-faktor penghambat proses implementasi upah minimum Kota Pekanbaru tahun 2013, yaitu