MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME
TOURNAMENT
Oleh :
Nama : Devi Nurul H NIM : 0951210149
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP SUBANG)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga makalah yang berjudul “Metode Pembelajaran Team game tournament” ini dapat selesai dengan waktu yang telah ditentukan.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maa dari itu, penulis sangat berharap adanya kritik dan saran dari pihak manapun.
Penuh harapan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penyusun dan bagi siapa saja pada umumnya.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI ...ii
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...2
1.3 Sistematika Penulisan ...2
BAB II PENJELASAN ...3
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran Team game tournament ...3
2.2 Kelebihan Metode Pembelajaran Team game tournament ...3
2.3 Kelemahan Metode Pembelajaran Team game tournament ...4
2.4
Sintak / Langkah-langkah Metode Pembelajaran Guide Note Taking ...52.5 Teori Pendukung Metode Pembelajaran Team game tournament 5 BAB III PENUTUP ...6
3.1 Kesimpulan ...6
3.2 Saran ...6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teams games tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh Davied Devries dan Keith Edward, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Dalam model ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya, kemudian siswa akan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya. Pembelajaran dalam Teams games tournament (TGT) hampir sama seperti STAD dalam setiap hal kecuali satu, sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu, TGT menggunakan turnamen permainan akademik. Dalam turnamen itu siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu. Nur & Wikandari (2000) menjelaskan bahwa Teams games tournament TGT telah digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, dan paling cocok digunakan untuk mengajar tujuan pembelajaranyang dirumuskan dengan tajam dengan satu jawaban benar, seperti perhitungan dan penerapan berciri matematika, dan fakta-fakta serta konsep IPA.
Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak sekali variasi. Salah satu di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments). Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka).
dan mengandung reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama,persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, muncul rumusan masalah sebagai berikut : a. Apa pengertian metode pembelajaran team game tournament ?
b. Apa kelebihan metode pembelajaran team game tournament ?
c. Adakah kelemahan dari metode pembelajaran team game tournament ? d. Apa saja sintak / langkah-langkah metode pembelajaran team game
tournament?
e. Apa teori pendukung dari metode pembelajaran team game tournament ?
1.3 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari makalah ini ialah : Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Sistematika Penulisan Bab II Penjelasan
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran Team Game Tournament 2.2 Kelebihan Metode Pembelajaran Team Game Tournament 2.3 Kelemahan Metode Pembelajaran Team Game Tournament 2.4 Sintak / Langkah-langkah Metode Pembelajaran Team Game
BAB II
PENJELASAN
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran Team game tournament
Pembelajaran kooperatif model (Teams Games Tournaments) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya,mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama,persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Gagasan utama dibalik model TGT adalah untuk memotivasi para siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika para siswa menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompoknya mempelajari materi yang diberikan. Mereka harus mendorong teman meraka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga dan menyenangkan.
Ada lima komponen utama dalam TGT,yaitu:
a. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini , siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
b. Kelompok ( team )
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
c. Game
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor.
d. Turnamen
Untuk memulai turnamen masing-masing peserta mengambil nomor undian. Siswa yang mendapatkan nomor terbesar sebagai reader 1, terbesar kedua sebagai
chalennger 1, terbesar ketiga sebagai chalenger 2, terbesar keempat sebagai
chalenger 3. Dan kalau jumlah peserta dalam kelompok itu lima orang maka yang
e. Penghargaan kelompok (team recognise)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.
2.2 Kelebihan Metode Pembelajaran Team game tournament
a. Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas b. Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
c. Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam d. Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa e. Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain f. Motivasi belajar lebih tinggi
g. Hasil belajar lebih baik
h. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
2.3 Kelemahan Metode Pembelajaran Team game tournament
Sedangkan kelemahan TGT adalah:
a. Bagi Guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh.
b. Bagi Siswa
2.4 Sintak / Langkah-langkah Metode Pembelajaran Team game
Tournament
Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif mode TGT sebagai berikut:
1. Kelompokkan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika, motivasi belajar, jenis kelamin, atupun latar belakang etnis yang berbeda.
2. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh. Tujuan peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa ingin tahu siswa.
3. Pemahan konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau mendiskusikan masalah dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai semua anggota kelompok memahami materi pelajaran tersebut.
4. Siswa memainkan pertandingan-pertandingan akademik dalam tournament mingguan dan teman sekelompoknya tidak boleh menolong satu sama lain. Pertandingan individual ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya.
6. Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. Penghargaan disini dapat berupa hadiah, sertifikat, dan lain-lain.
2.5 Teori Pendukung Metode Pembelajaran Team game tournament
Ada beberapa teori dari metode pembelajaran team game tournament ini, diantaranya :
Menurut Saco (2006), dalam TGT (Teams Games Tournaments) siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka).
Slavin (2008), melaporkan beberapa laporan hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara inplisit mengemukakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran TGT, sebagai berikut:
Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada dalam kelas tradisional.
Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan.
TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka.
TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan materi model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tersebut, maka dapat disimpulkan
a. Dengan model pembelajaran TGT ( Teams Games Tournaments ) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Karena siswa dapat belajar lebih rileks, serta dapat menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
b. Dengan model pembelajaran TGT ( Teams Games Tournaments ) dapat menambah wawasan tentang berbagai model pembelajaran serta dapat meningkatkan kompetensi guru.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/