KULIAH RINOSINUSITIS
dr AAA M RANIDEWI, SpTHT-KL., MARS
Fakultas Kedokteran
KLASIFIKASI RINITIS
3
RINITIS
NON ALERGI
ALERGI
INFEKSI
•akut •kronik
NON INFEKSI •Medikamentosa •Hormonal
•Idiopatik
PERSISTEN INTERMITEN
RINITIS adalah peradangan pada mukosa rongga
hidung yang disertai gejala klinis hidung
tersumbat, pilek, bersin dan atau hidung gatal
RINITIS adalah peradangan pada mukosa rongga
hidung yang disertai gejala klinis
hidung
RINITIS NON ALERGI
Rinitis (rinosinusitis)
Infeksi
Waktu
Akut (< 4 minggu)
Sub Akut
(4 – 12 minggu)
Kronis (> 12minggu)
RINITIS AKUTA
(
COMMOND COLD, CORYZA ACUT)
PENYEBAB: - VIRUS
- sekunder infeksi
BAKTERI
(
streptococ, pneumococ,
hemophilus infuensa
)
PENULARAN: - percikan air ludah
- kontak langsung
GEJALA
STD. PRODROMAL STD. AKUT STD. RESOLUSI
hr ke 1 hr ke 2 – 4 hr ke 5 – 7 KELUHAN:
hidung panas, kering, bersin2,
pilek encer, hidung buntu
KELUHAN:
-malaise, pusing, subfebris,
-bersin2 berkurang -buntu hidung
bertambah
KELUHAN:
semua keluhan berkurang
RINOSKOPI ANTERIOR : - kavum nasi tambah sempit,
- mukosa udem, hiperemis,
- sekret mukopurulen
RINOSKOPI ANTERIOR : semua tanda2 berkurang
RHINITIS AKUT
RHINITIS
SKIN PRICK TES)
TERAPI :
1. UMUM:
a. Hindari kedinginan (pakaian, makanan,
mandi)
b. terapi simptomatik (acetosal)
acetosal:
analgesik – antipiretik
2. LOKAL
- tetes hidung : sol HCl Ephedrin 1%
- berfungsi: - melebarkan kavum nasi
- desinfektan (asam)
PENCEGAHAN
-
Hindari kontak
-
Tingkatkan daya tahan tubuh
(hindari kelelahan, kedinginan,
diet bergizi, sinar ultra violet)
-
Immunisasi
KOMPLIKASI
1. OTITIS MEDIA AKUT
akibat dari
- radang yang menjalar
- cara sisih yang salah
2. SINUSITIS PARANASALIS
3. INFEKSI TRAKTUS RESPIRATORIUS BGN.
BAWAH
4. EKSASERBASI PENYAKITNYA YG LAIN
PROGNOSIS
:
Self Limiting Diseases
RHINITIS AKUT PADA
BAYI
KLINIS:
-
KELUHAN: rewel, tidak nyaman menyusu krn
hidung buntu
-
Dibantu dgn tetes hidung sol HCl Ephedrin
1/8% 15 menit sebelum menyusu
-
KOMPLIKASI: - Otitis Media Akut
- Gastro Enteritis
-
PENCEGAHAN: - hindari kontak
- orang yg sakit pakai masker
ETIOLOGI
KLINIS
TERAPI
virus AI
( H5N1 ).
(virus peny
infeksi pada
unggas dan
ayam
menjangkiti
manusia).
Mirip dengan fu
pada umumnya
•Batuk, pilek, nyeri
tenggorok +
demam
tinggi .≥ 38° C.
•Dpt disertai diare,
muntah, nyeri
•Tanpa komplikasi
membaik 2 – 5 hr,
bisa
berlanjut > 1 mgg
• dpt tjd sesak
parah (pnemonia)
•
Rawat di ruang isolasi,
•
Obat simptomatis
• Istirahat, makanan
bergizi,
-Zanamivir 1 kali sehari
dosis 75
mg, 1 mingggu
DIAGNOSA WHO
SUSPEK
:
•
ISPA dg gejala Demam > 38
0C, batuk
dan atau sakit tenggorok, + salah
satu keadaan :
-
1 mgg akhir ke peternakan
terjangkit AI
-
kontak dgn kasus susp AI pd masa
penularan
- bekerja di Lab
PROBABLE:
– Bukti lab mengarah ke Virus AI
–
Dlm wkt singkat : pneumonia/ gagal
nafas /
meninggal --- tdk terbukti sebab
lain
Konfrmasi fu burung:
Suspek disertai :
Kultur virus AI ( H5N1 ) : + atau PCR +
atau Peningkatan titer Ab H5 > 4 kali
ETIOLOGI
KLINIS
TERAPI
Corona Virus.
(diduga terjadi
pada unta
menjangkiti
manusia).
Masa inkubasi
2-14hr
mirip dgn SARS
• Rawat di ruang isolasi,
• Obat simptomatis
• Istirahat, makanan
bergizi,
infus
Th/ belum ada obatnya
Saran:
1. Tingkatkan daya
tahan tubuh
2. Hindari kontak dgn
penderita MERS
3. Pakai masker dan
selalu cuci tangan
dengan sabun
antiseptik
MIDDLE EASTERN RESPIRATORIC
RHINITIS DIPTHERI
Adalah radang akut spesifk yg disebabkan
oleh
Coryne Bacterium Diptheri
Ciri khas:
PSEUDO-MEMBRAN
KLINIS
:
-
Keluhan
PILEK CAMPUR DARAH
,
demam
,
leher membesar (
bullneck
)
-
RA: -
pseudomembran mudah berdarah di konka inf,
septum nasi ant, dasar kav nasi
- Krusta kecoklatan di cavum nasi dan nares
- kadang2 bau busuk
17DIAGNOSIS PASTI : hapusan darah, kultur
DIAGNOSIS BANDING : - corpus alienum
- dermatitis vestibulum nasi
- rhinitis kronis
TERAPI: - isolasi, intake cukup
- ADS 20.000 IU
- Penicillin 50.000- 100.000 IU/kgBB/hari (7-10 hr)
KOMPLIKASI : Menyebar ke nasofaring – faring – laring
PROGNOSIS:
•
PROGNOSIS BAIK
bila toxin tidak menyebar
•
Bila KOMPLIKASI & GEJALA UMUM TIDAK TAMPAK
bahaya !!!
Karena px tidak berobat
bisa
MENULARKAN
•
PROGNOSIS BURUK
bl menyebar ke laring
OBSTRUKSI
RHINITIS KRONIKA
ATROPIKAN
Ada 2 jenis : - FOETIDA (
OZAENA
) & NON
FOETIDA
1. OZAENA
ETIOLOGI : ?
ada faktor predisposisi
1. Bakteri - Cocco Basilus Ozaena
- Klebsiella Ozaena
2. Herediter
3. Malnutrisi / Avitaminosis A
4. Gangguan hormonal (wanita, umur)
5. Defsiensi Fe
PATOLOGI
terdapat
end arteritis
dan
peri arteritis arteriole
obliterasi
atropi mukosa konka nasi,
kelenjar, saraf
INSIDEN:
perempuan
: laki
5:1
GEJALA KLINIS :
Keluhan utama:
-
Nafas bau (anamnesis dari orang lain oleh
karena pasien sendiri anosmia)
-
Hidung buntu (krusta, gangguan aliran udara)
-
Faring kering
RA:
-
CAVUM NASI LUAS
ATROFI MUKOSA
-
MUKOSA LICIN, SEKRET KENTAL
OZAENA
SINUSITIS MAKSILARIS
1.FOETOR (+)
2.BILATERAL
3.KONKA NASI ATROPI,
LICIN
4.
KAVUM NASI LUAS
1.FOETOR (+)
2.UNILATERAL
3.KONKA NASI UDEM,
HIPEREMIS
4.
KAVUM NASI SEMPIT
TERAPI
1. INH
2. Vit A 150.000 – 200.000 iu
3. Preparat Fe
4. Cairan cuci hidung
R/ Na Bicarbonat
Na Chlorida
Ammonium Chlorida aaa 5
Aqua ad 200
Cara pakai
:
1 sdk makan cairan cuci hidung + 9 sdk
makan air hangat
dalam cawan
disedot
lewat hidung
buang lewat mulut 2x/hari
Bisa dilakukan OPERASI
tujuannya untuk
menyempitkan kavum nasi :
menebalkan septum nasi
membesarkan konka nasi
Rhinitis kronis atropikan non foetida
:
Adalah rhinitis atropikan yang
diakibatkan oleh tindakan / pengobatan
dokter shg rongga hidung menjadi sangat
luas
26
RHINITIS KRONIKA
ATROPIKAN
FOETIDA (OZAENA)
Diagnosis banding
Rinitis Difteri Korpus alienum Dermatitis vestibulum nasi
Rhinitis kronis
Akut Akut / kronis Akut/kronis Kronis Coryne bact
diphteri Korpus alienum Alergen - Klebsiella Ozaena - Bact non
spesifk
-PILEK CAMPUR DARAH -demam -leher membesar (bullneck)
RA:
pseudomembran +
-Pilek kental (kadang nasi, kadang
berdarah
Pilek kental, kuning kehijauan,
camp darah, bau
Pd Ozaena:
luas, mukosa
licin, krusta
kehijauan
Terapi :
- isolasi
- intake cukup
- ADS 20.000 IU
- Penicillin 50.000- 100.000
IU/kgBB/hari
selama 7-10 hari
Terapi : 3. Preparat Fe 4. Cairan cuci
RINITIS ALERGI
Adalah sindroma alergi dengan alergin spesifk, atau
sensitif terhadap alergin spesifk
Penyebab: biasanya protein dgn berat molekul tinggi
1. Polen (tepung sari bunga)
2. House dust (debu rumah, kotoran tungau
3. Kapuk
4. Bulu hewan peliharaan
5. Makanan ( seafood, telor, susu dll)
Berdasarkan sifat berlangsungnya ,
Rinitis alergi dibedakan mjd:
1. Rinitis alergi musiman
(SEASONAL)
2. Rinitis alergi sepanjang tahun
(PERENIAL)
1. RINITIS ALERGI MUSIMAN
(SEASONAL)
Di negara 4 musim
Indonesia (-)
E/ tepung sari / spora jamur (musim Semi /
Spring
)
Timbulnya: - sesuai musim
- berat / ringan bervariasi tgt pd jumlah
alergen
di udara
Pd semua umur, ada faktor herediter
Gejala:
Rhino-conjunctivitis
Hidung: - gatal2, bersin2 paroxysmal
- buntu
- rhinore
- kadang2 gatal di palatum
Mata: - merah, gatal, lakrimasi
Pemeriksaan RA: mukosa pucat ke biru2an (livide)
kadang2 hiperemis
Terapi: desensitisasi
2. Rinitis alergi sepanjang tahun
(PERENIAL)
Timbul intermiten atau bisa terus menerus
(persisten),
tanpa variasi musim
terjadi di Indonesia
E/ pl sering alergen inhalan (tu pd dewasa)
alergen ingestan (tu pada anak)
Diperberat oleh faktor iritasi non spesifk
- asap rokok
- bau yg merangsang
- perubahan cuaca
33
Klasifkasi Rinitis Alergi
Intermiten
Bekerja dan sekolah normal
Tidak ada keluhan yang
Mengganggu
Sedang-Berat
Satu atau lebih gejala
Tidur terganggu (tdk normal)
Aktifitas sehari-hari, saat olah
raga dan saat santai terganggu
Masalah saat bekerja dan
sekolah
Ada keluhan yang mengganggu
MACAM ALERGEN
Berdasar cara masuknya :
1. Alergen Inhalan : debu rumah, tungau,
jamur, bulu binatang dll.
2. Alergen Ingestan : susu sapi, telur, coklat,
ikan laut dll.
3. Alergen injektan : penisilin, gigitan serangga
dll
4. Alergen kontaktan : kosmetik, perhiasan dll
Berdasar tempat :
1. Indoor : debu rumah, tungau
Gejala klinis:
-
Khas
serangan
bersin berulang
> 5x/serangan
-
Rhinore encer & banyak
-
Hidung tersumbat, hidung & mata gatal
-
Pd anak bisa tampak G/ spesifk yaitu
-
allergic shiner
: bayangan gelap di bawah
mata
akibat obstruksi
-
alergic salut
: sering gosok2 hidung dgn
punggung
tangan krn gatal
-
alergic crease
: grs melintang di dorsum nasi
ALLERGIC SALUT
ALLERGIC SALUT
RABIT NOSE RABIT NOSE
37
ALLERGI C
CREASE ALLERGI C
CREASE
ALLERGIC SALUT
ALLERGIC SALUT
Geographic tongue
: lidah
tampak seperti gambaran
peta.
( alergi makanan )
Cobblestone
appearance
:
dinding posterior
faring tampang
•
Tanda dermatitis atopi
Cari kemungkinan
komplikasi
: sinusitis,
polip, otitis media efusi
Otoskopi
Rinosinusitis
Polip hidung
41
Diagnosa
1. Anamnesis
50% diagnosis sdh dpt ditegakkan
berdasarkan
anamnesis
•
Riwayat alergi keluarga
•
Alergen penyebab :
- Dewasa : Alergen Hirupan
(Inhalant)
- Anak
2: Alergen Makanan (
Ingestant)
•
Di Indonesia :
- Alergen
Inhalant
a. Debu rumah
(House Dust)
b. Tungau
(Mite),
Jamur & Bulu binatang
- Alergen
Ingestant
42
2
. Pemeriksaan RA / Endoskopi
Mukosa Cavum Nasi Edema warna pucat/ Livid,
sekret encer
3. Tes Alergi
-
Prick tes
(Uji Cukit Kulit )
Sarana Dx Primer dan utama
-
Ig E Spesifk
RAST (Radio Allergo Sorbent Test)
4. Pemeriksaan sekret hidung (Sitologi)
- eosinophil++
alergi inhalan
- basophil ++
alergi makanan
- P.M.N ++
infeksi bakteri
5. Tes Provokasi hidung.
43
Terapi
1.Menghindari Alergen penyebab
(
Avoidance
)
2. Meningkatkan kondisi tubuh
3. Simtomatik
•
Medikamentosa
a. Antihistamin
b. Decongestan
c. Kortikosteroid (spray/topikal)
•
Tindakan medis/operatif
a. Cautrisasi concha inferior
b. Conchotomi Concha inferior
4. Immuno Therapy (Hiposensitisasi/
Desensitisasi)
ELIMINASI ALERGEN / AVOIDANCE
Alergen utama adalah
house dust, mite
- Lantai tdk boleh disapu, langsung di pel/vakum
cleaner
- Perabot rumah polos, secukupnya. Di lap basah
- Cukup sinar matahari
- Kasur, bantal busa atau dibungkus bahan
khusus
- Tidak memakai karpet
- Mencuci sprei, sarung bantal, selimut 1x/mgg
- Cuci gorden, boneka bulu yang dapat dicuci
-
Tidak memelihara binatang
KI
RINITIS VASOMOTORIKA
Buntu hidung ok
gangguan keseimbangan
fungsi
vasomotor
atau bertambahnya aktivitas
parsimpatis
E/ (?) diduga terkait sistem saraf otonom
- parasimpatis
vasodilatasi
permiabelitas
kapiler &
sekresi
kelenjar
Faktor2 yg mempengaruhi keseimbangan
vasomotor
1. Obat2an yg menekan simpatis
- ergotamin, chlorpromasin
- anti hipertensi
- vasokonstriktor topikal
2. Faktor fsik
- asap rokok
- bau merangsang
Keluhan:
-
Hidung tersumbat bergantian
-
Rhinoreaterutama
pagi hari
-
Bersin2
siang hilang
Anamnesis
: singkirkan rhinitis alergi
Pemeriksaan
:
RA: - mukosa hidung udem
- konka hiperemis/ merah muda/ kadang2
pucat
- sekret mukoid
Terapi
1. Hindari penyebab
mandi air hangat,
olah raga
2. Simptomatis :
- dekongestan oral
- kauterisasi (kl perlu)
- kortikosteroid topikal
3. Kl perlu operasi konkotomi
RINITIS
MEDIKAMENTOSA/HIPEREMIKA
Hidung buntu krn respon vasomotor terganggu akibat
pemakaian vasokonstriktor topikal yang lama /
berlebih
Patofsiologi :
Obat vasokontriktor gol simpatomimetik
konkha
mengecil
akan dilatasi kembali bila obat di stop.
Bila pemakaian berulang dlm waktu lama
vasodilatasi berulang
rebound dilatation
akibatnya
efek vasokonstriksi berkurang
akhirnya
penderita
Pemakaian tetes hidung
dlm waktu lama menimbulkan :
1. cilia rusak
2. sel Goblet berubah ukuran
3. pembuluh darah melebar
4. stroma udem
5. hipersekresi mukus
6. membran basalis menebal
7. lapisan sub mukosa menebal
8. lapisan periosteum menebal
Gejala
:
hidung buntu terus & berair
RA :
konka udem, hipertrof, sekret hidung >>
Uji adrenalin
udem tdk berkurang
Terapi
1. Hentikan tetes hidung
2. Kortikosteroid di tapering of
3. Dekongestan oral
4. Konkotomi / kauterisasi (radiofrekwensi)
GEJALA
RINITIS
ALERGI
VASOMOTOR
RINITIS
HIPEREMIKA/
RINITIS
MEDIKAMENTO
MATA & HIDUNG GATAL
MUDA/ PUCAT,
SINUSITIS
PARANASALIS
adalah radang
mukosa
rongga sinus paranasalis
RHINOGEN
• Mukosa hidung kontinyu dgn mukosa sinus • Buang ingus terlalu keras
• Akumulasi sekret (mis ok polip, septum deviasi,
adenoid >
DENTOGEN / ODONTOGEN
• Infeksi pada gigi P2 – M1-3 atas infeksi menjalar
melalui pem darah ke sinus maksilaris
FAKTOR PREDISPOSISI
UMUM
• KELELAHAN
• FAKTOR GIZI YANG RENDAH • FAKTOR ALERGI
• GANGGUAN ANATOMI HIDUNG
SINUSITIS
•
Beberapa
hr-minggu
•
Tanda2 radang
(+)
•
Beberapa
mgg-bulan
•
Irreversibel
terbentuk jar
granulasi
1.SINUS
FRONTALIS
2.SINUS
ETHMOIDALIS
3.SINUS
MAKSILARIS
4.SINUS
1. RHINOGEN
• RHINITIS AKUT
• CARA BUANG
INGUS
2. DENTOGEN
• KARIES,
GANGGREN,
APEXITIS, RUPTUR ABSES GIGI P2-M1-3
• RUPTUR KISTA
DGN INFEKSI GIGI
• POST EKSTRAKSI
GIGI
3. DRAINASE
• OSTIUM SINUS
LETAKNYA TINGGI
• OSTIUM MUDAH
TERTUTUP OLEH KONKA MEDIA, DEVIASI SEPTUM NASI, POLIP,
SEKRET
Insiden :
paling
banyak
PENYEBAB :
EXUDASI CAIRAN DARI MUKOSA
RONGGA SINUS BERISI
CAIRAN
SEKUNDER INFEKSI
PURULEN
MUKO
OKSIGEN DALAM SINUS DIPAKAI BERNAFAS OLEH
MUKOSA
VAKUM SINUS
SAAT INI TERASA NYERI DI PIPI
MUKOSA MENGALAMI KERADANGAN
UDEM
OSTIUM BUNTU
anamnesis pemeriksaan penatalaksaan
Didahului oleh rhinitis akut, sakit gigi, post ekstraksi gigi
Pilek satu sisi/bilateral mukopurulen,
hemoragis + , bau (+) Batuk2 karena krn banyak lendir di tenggorok
-pipi kemeng / sakit
-sefalgia di sisi sakit (sore maksimal
pagi reda)
sakit telinga sisi sakit +
Inspeksi : Pipi udem, hiperemis
RA:
- vestibulum nasi hiperemis - sekret (+) di meatus
medius
- mukosa kavum nasi udem, hiperemis sempit
RP:
- post nasal drip
Palpasi fossa canina :
sakit bila ditekan
MT retraksi (terjadi oklusio tuba akibat udem mukosa) Px penunjang:
Transiluinasi: gelap di sisi yg sakit
Ft Waters: perselubungan / cairan +
Terapi konservatif: Umum:
istirahat, makan lunak
Analgetika,
antibiotika Penicillin,
bila alergi alergi
doxyciclin, erythromycin
lokal :
perbaiki drainase dgn
tts hidung sol efedrin 1% tidur miring heterolateral
Terapi aktif(kl perlu) irigasi percobaan : pus / mukopus sekaligus sbg terapi
lakukan tiap
minggu smp pus (-)
Kl pus negatif atau foto water tampak perselubungan (mukosa udem)
dilakukan
PROGNOSIS
Bila cepat berobat
sembuh dgn tx
konservatif
Bila tidak diobati
menjadi KRONIS
KOMPLIKASI
: - Otitis media akut akibat
oklusio tuba
- Faringitis akibat post nasal drip
Komplikasi irigasi sinus maksilaris
:
SINUSITIS MAKSILARIS KRONIS
FREKUENSI : paling banyak
PENYEBAB:
1. Sinusitis maksilaris akut berulang,
pengobatan tidak optimal
2. Ada bloked drainage (hambatan
drainase)
3. Infeksi gigi
4. Infeksi sinus frontalis, ethmoidalis
PATOLOGI
tjd degenerasi mukosa : cysteus, polip,
fbrous,
anamnesis pemeriksaan penatalaksaan
Pilek satu sisi
mukopurulen,
hemoragis + , bau (+)/foetor nasi
Hidung buntu sebelah Batuk2 karena krn banyak lendir di tenggorok
-pipi TIDAK sakit
-Riwayat ada masalah pada
- post nasal drip
Palpasi fossa canina :
tidak sakit bila ditekan
Cari adanya caries gigi Px penunjang:
Transiluinasi: gelap di sisi yg sakit
Ft Waters:
perselubungan / air-fuid level (+)
Terapi konservatif: Umum:
istirahat, makan lunak
Analgetika,
antibiotika Penicillin, bila alergi alergi
doxyciclin, erythromycin lokal :
perbaiki drainase dgn
tts hidung sol efedrin 1% tidur miring heterolateral Terapi aktif
IRRIGASI SINUS MAX
5-7x/ minggu smp pus (-)
Bila pus tetap
operasi
- Nasoantrostomi - Caldwell Luc - FESS
Cari fokal infeksi dari caries gigi
Sinusitis
maksilaris kronis
Karsinoma sinus
maksilaris
nasofaring
Karsinoma
Semua umur Lbh banyak pd orangtua (>40th) Lbh banyak pd orang tua (>40th) Sakit - Sakit (+) pipi dan
graham atas kontinyu, progresif
Sakit -Sekret hemoragis + Sekret hemoragis +
+
Sekret hemorahis + +
- Pembengkakan dinding lateral, anterior, medial,
inferior sinus maksilaris
-- Foto water/ CT Scan :
distruksi tulang +
CT Scan : Distruksi tulang atap
nasofaring
- Antroskopi : tumor + Nasofaringoskopi:
tumor +
- Biopsi : keganasan
+ Biopsi : keganasan +
PATOLOGI : radang purulen
MODUS INFEKSI
RINOGEN
1. Rhinitis akut
menjalar krn
- salah buang ingus
- berenang
- ikut aliran darah, mukosa
2. Obstruksi nasi krn udem mukosa kav
nasi, polip nasi, deviasi septum nasi,
konka hipertrof
SINUSITIS
anamnesis Pemeriksaan penatalaksaan
Didahului oleh
rhinitis akut, malaese, febris, pilek
Hidung buntu
Sefalgia hebat di dahi sisi sakit (pagi lebih sakit
siang
berkurang)
Inspeksi :
kulit di daerah sinus frontalis
taa
Palpasi: nyeri tekan di depan atau
dasar / lantai sinus frontalis
RA:
-mukosa kav nasi hiperemis, -udem
-pus (+) di meatus medius bg depan
Px penunjang:
Transiluminasi: gelap pd sisi sakit
Xfoto Waters :
perselubungan di sinus frontalis
Terapi konservatif: Umum:
istirahat, makan lunak Analgetika, antibiotika ampisilin, bila alergi alergi clindamycin, sefalosporin
PROGNOSIS:
baik
krn ostiumnya di bawah
KOMPLIKASI
: infeksi dapat menjalar ke
- mata, intra kranial
abses orbita, abses intrakranial
- dinding depan
sub perioeteal abses
- sinus frontalis kontra lateral
ABSES
SINUSITIS FRONTALIS
KRONIS
PATOLOGI : radang purulen dgn mukosa hipertrof dan
polipoid
ETIOLOGI:
1. Sinusitis frontalis akut yang tidak ditangani,
2. Drainase kurang baik
3. Kelanjutan proses sinusitis yg kurang baik dari sinus
sekitarnya (= pansinusitis)
4. Ada faktor alergi
anamnesis pemeriksaan penatalaksaan
Lebih ringan
dari keluhan
sinusitis frontalis akut
Inspeksi :
kulit di daerah sinus frontalis
taa
Palpasi: nyeri tekan ringan / -
di depan atau
dasar / lantai sinus frontalis
RA:
-mukosa kav nasi hiperemis, -udem
-pus (+) di meatus medius bg depan
Px penunjang:
Transiluminasi: gelap pd sisi sakit
Xfoto Waters :
perselubungan di sinus frontalis
Konservatif:
- aplikasikan kapas + dekongestan
- melebarkan ostium nasofrontalis dgn sonde
-operasi faktor
penyebab obstruksi nasi Tindakan operasi
ekstranasal
(LYNCH OPERATION) - insisi curve linier di bawah bgn medial alis terus ke bawah ke bgn epichantus interna
- buka dasar sinus
frontalis dan ethmoid
PROGNOSIS : baik
KOMPLIKASI : - infltrat / abses orbita
- osteomielitis frontalis
SINUSITIS ETHMOIDALIS
AKUT
•
Dewasa > anak
anamnesis pemeriksaan penatalaksaan
Didahului oleh rhinitis akut
Pilek satu sisi/bilateral Hidung buntu
Sakit di daerah
frontal, mata, regio parietalis
Sakit saat
menggerakkan bola mata
Inspeksi :
pembengkakan di daerah ethmoid, bs meluas ke daerah alis
RA:
- vestibulum nasi hiperemis - sekret (+) di meatus
medius
- mukosa kavum nasi udem, hiperemis sempit
RP:
- post nasal drip Px penunjang: Transiluinasi:
-Ft Waters: sering tidak tampak
Diagnosis ditegakkan berdasarkan: - lokasi sakit - pembengkakan di daerah orbita
& alis
- sakit pada gerakan mata
Terapi konservatif: Umum:
istirahat, makan lunak
-Analgetika, -Antibiotika
Penicillin, bila alergi
doxyciclin, erythromycin
-Dekongestan
Bisa dibantu dengan nebulyzer, lampu infra merah
anamnesis pemeriksaan penatalaksaan
Pilek satu sisi mukopurulen
Hidung buntu sebelah Batuk2 karena krn banyak lendir di tenggorok
Tidak sakit di daerah frontal, mata, regio parietalis
Tidak sakit saat
menggerakkan bola mata
Riwayat pernah
sinusitis ethmoidalis akut yg penanganan kurang optimal
Cari riwayat alergi
Cari kelainan anatomi (septum deviasi)
RA:
- sekret (+) mukopus di
meatus medius
- Sering ada polip di mestus
medius RP:
- post nasal drip
Px penunjang: Transiluinasi:
-Ft Waters: perselubungan di dearah ethmoid
TERAPI
Ekstraksi polip
selule dibuka
(ETHMOIDECTOMY) komplikasi operasi : mengenai lamina papiracea
tjd infltrat / abses orbita
Bila ada riwayat
alergi : penanganan alergi
Bila ada septum deviasi : dilakukan septoplasty
anamnesis pemeriksaan penatalaksaan
- Jarang (biasanya
bersamaan dgn sinusitis
akut lainnya / pansinusitis)
- Sakit di daerah occipitalis
os parietal
- vestibulum nasi hiperemis - sekret (+) di meatus
superior/ di nasofaring
- mukosa kavum nasi udem, hiperemis sempit
RP:
- post nasal drip Px Penunjang:
xfoto sub mental-vertex (kp dgn kontras) atau CT Scan:
tampak permukaan cairan di sinus sfenoidalis
Pungsi dinding depan sinus dgn troicart lurus
aspirasi pus
Terapi :
- Analgetika,
- Antibiotika
Penicillin, bila alergi alergi
doxyciclin, erythromycin
- Aplikasi kapas
dekongestan
- Irigasi melalui
ostium /
pungsi dinding depan
SINUSITIS SFENOIDALIS KRONIS
•
ETIOLOGI:
- sinus sfenoidalis akut yg tdk tertangani
dgn baik
anamnesis pemeriksaan penatalaksaan
- Sakit di daerah
occipitalis
os parietal (lbh
- post nasal drip Px Penunjang:
CT Scan: tampak
permukaan cairan di sinus sfenoidalis
Pungsi dinding depan sinus dgn troicart lurus
- Koreksi alergi,
polip, tumor
- Antibiotik - Analgesik
- Operasi Hirsch
SINUSITIS
AKUT
KRONIS
FRONTALIS - demam (+)
- sakit kepala (dahi) siang, sore hilang
- ingus kental, bau (-) - kausa rinogen
- Demam (-) - Sakit kepala (-)
- Ingus kental, bau (+) di MM - kausa rinogen
MAKSILARIS -demam (+)
-nyeri pipi (+), makin sore makin sakit -ingus kental, bau (-)
- Kausa rinogen dan dentogen
- demam (-) - nyeri pipi (-)
- ingus kental hijau di MM, bau (+) - kausa rinogen dan dentogen
ETHMOIDALIS -demam (+)
-nyeri bola mata (+) -sakit kepala (+)
-ingus kental di nasofaring
- demam (-)
- nyeri bola mata (-) - sakit kepala (-)
- ingus kental hijau, bau di MM
SFENOIDALIS -demam (+)
-nyeri belakang kepala (+) -ingus kental di NF
-demam (-)
PENYEBAB : masih (?)
radang kronis dan alergi yg terjadi
berulang
(bakterial – alergi)
PATOFISIOLOGI
bacterial – alergi berulang
terjadi
perifebitis,
perilimfangitis
degenerasi mukosa
akibatnya tjd hambatan aliran balik cairan
interstitiil
udem
penonjolan mukosa
bertangkai
terjadi
polip / cyste
PEMBAGIAN POLIP
A. MENURUT BENTUK
1. MULTIPEL
asal dari selule ethmoid
2. SOLITER
asal dari sinus maksilaris
Meluas
lewat Ostium sinus Kebelakang sampai Choane dan
Nasopharynx disebut
Choanal Polyp/ Anthro Choanal
Polyp.
B. MENURUT PATOLOGI ANATOMI
1. SEROMUKUS
licin, lunak, kl dipecah keluar cairan
seromukus
kempes
2. FIBRO-OEDEMATUS
permukaan kasar, padat,
anamnesis pemeriksaan penatalaksaan
Hidung buntu
menetap
Pilek encer
smp kental
t
ampak masa polip
-Multiple/Soliter
-Seromukus/Fibroedematus
RP:
-Polip Koanal
Pemeriksaan tambahan :
- naso-endoskopi :
stadium 1 : polip di MM