• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit laporan keuangan dan tanggungjawab (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Audit laporan keuangan dan tanggungjawab (2)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FICHY ROHANA 2015017006

3A1

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

A. LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU

Mengapa auditor di kaitkan dengan laporan keuangan?

Seorang akuntan dikaitkan dengan laporan keuangan jika ia mengizinkan namanya

dicantumkan dalam laporan tersebut. Bila seorang akuntan menyerahkan kepada kliennya seperti auditor atau pihak lain suatu laporan keuangan yang disusunnya atau dibantu penyusunannya, ia juga dianggap berkaitan dengan laporan keuangan tersebut, meskipun ia tidak mencantumkan namanya dalam laporan tersebut.

Bagaimana bentuk baku laporan auditor atas laporan keuangan?

Kita pasti bertanya – tanya bagaimana bentuk baku laporan auditor atas laporan keuangan? Akuntan dapat dikaitkan dengan laporan keuangan auditan atau yang tidak diaudit. Laporan audit baku ini terdapat dalam SA seksi No 508. Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,posisi keuangan suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum di Indonesia.

Apa saja unsur pokok laporan auditor bentuk baku?

Tentu didalam laporan auditor bentuk baku memiliki unsur-unsur pokok yang harus terpenuhi, adapun unsur-unsur pokok tersebut sebagai berikut :

a. Suatu judul yang memuat kata independen.

b. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan auditor telah diaudit oleh auditor.

(2)

d. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

e. Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

f. Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:

1) Pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

2) Penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuat manajemen.

3) Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

g. Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar memadai untuk memberikan pendapat.

h. Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

i. Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha kantor akuntan publik.

j. Tanggal laporan auditor.

Seperti apa bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit

bentuk baku?

Dalam keadaan tertentu seringkali mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan auditor bentuk baku. Adapun Keadaan-keadaan tersebut meliputi:

a. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain

b. Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

(3)

rencana manajemen, auditor berkesimpulan bahwa rencana manajemen tersebut dapat secara efektif dilaksanakan dan pengungkapan mengenai hal itu telah memadai.

d. Di antara periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya.

e. Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan auditor atas laporan keuangan komparatif.

f. Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) namun tidak disajikan atau tidak di-review.

g. Informasi tambahan yang diharuskan oleh IAI-DSAK telah dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari panduan yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut, dan auditor tidak dapat melengkapi prosedur audit yang berkaitan dengan informasi tersebut, atau auditor tidak dapat menghilangkan keraguan-keraguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut.

(4)

B. OPINI AUDIT

Apa pengertian dari opini audit?

Ada banyak pengertian dari opini audit salah satunya menurut kamus standar akuntansi (Ardiyos, 2007) opini audit adalah laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan.

Sedangkan menurut kamus istilah akuntansi (Tobing, 2004) opini audit merupakan suatu laporan yang diberikan oleh auditor terdaftar yang menyatakan bahwa

pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan norma atau aturan pemeriksanaan akuntan disertai dengan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.

Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya.

Berapa jenis opini audit yang diberikan oleh auditor kepada klien atau

instansi yang diaudit?

Opini yang diberikan atas asersi manajemen dari klien atau instansi peusahaan yang diaudit dikelompokkan menjadi wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, tidak membeikan pendapat, dan tidak wajar

Menurut Standar Profesional Akuntan (PSA 29), opini audit terdiri dari lima jenis yaitu: a. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Adalah pendapat yang diberikan ketika audit telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Auditing (SPAP), auditor tidak menemukan kesalahan material secara keseluruhan laporan keuangan atau tidak terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku (SAK). Bentuk laporan ini digunakan apabila terdapat keadaan berikut:

1) Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara mencukupi dan auditor telah menjalankan tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapaty memastikan kerja lapangan telah ditaati.

(5)

3) Laporan keuangan yang di audit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim yang berlaku di Indonesia yang ditetapkan pula secara konsisten pada laporan-laporan sebelumnya. Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada catatan kaki dan bagian-bagian lain dari laporan keuangan.

4) Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti (no material uncertainties) mengenai perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya atau dipecahkan secara memuaskan.

b. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified

Unqualified Opinion)

Adalah pendapat yang diberikan ketika suatu keadaan tertentu yang tidak berpengaruh langsung terhadap pendapat wajar. Keadaan tertentu dapat terjadi apabila:

1) Pendapat auditor sebagian didasarkan atas pendapat auditor independen lain.’

2) Karena belum adanya aturan yang jelas maka laporan keuangan dibuat menyimpang dari SAK.

3) Laporan dipengaruhi oleh ketidak[pastian peristiwa masa yang akan datang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit.

4) Tersapat keraguan yang besar terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.

5) Diantara dua periode akuntansi terdapat perubahan yang material dalam penerapan prinsip akuntansi.

6) Data keuangan tertentu yang diharuskan ada oleh BAPEPAM namun tidak disajikan. c. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Adalah pendapat yang diberikan ketika laporan keuangan dikatan wajar dalam hal yang material, tetapi terdapat sesuatu penyimpangan/ kurang lengkap pada pos tertentu, sehingga harus dikecualikan. Dari pengecualian tersebut yang dapat mungkin terjadi, apabila:

1) Bukti kurang cukup

2) Adanya pembatasan ruang lingkup

3) Terdapat penyimpangan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK).

Menurut SA 508 paragraf 20 (IAI, 2002:508.11), jenis pendapat ini diberikan apabila: 1) Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit

yang material tetapi tidak m,empengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. 2) Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi

(6)

keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan dalam prinsip akuntansi.

d. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Adalah pendapat yang diberikan ketika laporan secara keseluruhan ini dapat terjadi apabila auditor harus memberi tyambahan paragraf untuk menjelaskan ketidakwajaran atas laporan keuangan, disertai dengan dampak dari akibat ketidakwajaran tersebut, pada laporan auditnya.

e. Opini Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of opinion)

Adalah pendapat yang diberikan ketika ruang lingkup pemeriksaan yang dibatasi, sehingga auditor tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan IAI. Pembuatan laporannya auditor harus memberi penjelasan tentang pembatasan ruang lingkup oleh klien yang mengakibatkan auditor tidak memberi pendapat.

Bagaimana tahapan dalam memberikan opini audit?

Sebelum auditor memberikan pendapat (opininya), seseorang auditor harus melaksanakan tahap-tahap audit. Adapun tahap-tahapnya menurut Arens etal (2008:132) yaitu sebagai berikut:

Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit.

1) Pengujian pengendalian dan transaksi.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam suatu opini audit laporan keuangan yang baik (Unqualified opinion), auditor harus mengemukakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah diaudit sesuai dengan ketentuan

Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergantian auditor berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, tenur audit berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan,

Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi fee audit yang diberikan kepada auditor maka auditor akan termotivasi dalam memeriksa laporan keuangan dan

Ketepat waktuan penyampaian laporan keuangan dalam riset ini yaitu rentang waktu pengumuman laporan keuangan tahunan yang telah diaudit (auditan) kepada publik yaitu lamanya

Ketepat waktuan penyampaian laporan keuangan dalam riset ini yaitu rentang waktu pengumuman laporan keuangan tahunan yang telah diaudit (auditan) kepada publik yaitu lamanya

Langkah Kunci dalam Menangani Risiko Kesalahan Penyajian Material dalam Audit Laporan Keuangan Dalam dunia audit laporan keuangan, auditor memiliki tanggung jawab penting dalam