• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER DAYA PENDIDIKAN SDP DALAM KONTEKS (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SUMBER DAYA PENDIDIKAN SDP DALAM KONTEKS (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SUMBER DAYA PENDIDIKAN (SDP) DALAM KONTEKS SISTEM PENDIDIKAN, KATEGORI SUMBER DAYA PENDIDIKAN ISLAM, KRITERIA SUMBER DAYA

PENDIDIKAN ISLAM

Makalah Ini Disususn Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Dan Akreditasi Sekolah

Dosen Pengampu: Dr

.Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Siti Marwiyah 16160075 Karyoto 16160083 Alim Musta’in 16160088 Eni Winarsih 16160089 Chusnu Roidah 16160095

MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sumber Daya Pendidikan (Sdp) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam”

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW, yang telah menberikan suti tauladan yang baik dan menegakkan ajaran al-Qur’an, yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman terang benerang seperti yang kita alami saat ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Manajemen dan Akreditasi Sekolah, Magister Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun akademik 2016/2017. Penyusunan makalah dapat terselesaikan dengan baik, tentunya tidak terlepas dari bantuan dari bergagai pihak dan masukan dari bpk Dosen. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada bpk Dosen dan semua pihak yang telah membantu dalam makalah ini.

Terlepas dari itu, penulis juga menyadari sepenuhnuya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempuarnaan dan masih banyak kekukrangan baik dalam segi kalimat maupun tata bahasa serta pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis tetap berharap masukan serta kritik dan saranya yang membangun dari pembaca agar dapat perbaiakan dalam makalah yang selanjutnya.

Akirnya penulis berharap semoga makalah yang kami buat yang berjudul “Sumber Daya Pendidikan (Sdp) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan

Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam ” dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 3 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan ... 4 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Pendidikan... 5 B. Kategorisasi Sumber Daya Pendidikan Islam... 5 C. Kreteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam... 9

BAB III PENUTUP

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang komplek atau terorganisi, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian yang membentuk suatu kebetulan/keseluruhan yang komplek atau utuh.Tatang, (2011:9). Sistem itu merupakan himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan, Campell (1979).

Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insane tertentu. Pendidikan adalah proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran, karakter, dan seterusnya, khusus lewat persekolahan formal, Saiful (2011:1)

Sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terhimpun kelompok-kelompok manusia yang masing-masing baik secara perorangan maupun kelompok saling melakukan hubungan kerja sama untuk mencapai tujuan. Kelompok-kelompok manusia yang dimaksud adalah sumber daya manusia yang terdiri dari : Kepala Sekolah, guru-guru, tenaga administrasi / staf, peserta didik, dan kelompok orang tua siswa.

Sekolah memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Sumber daya pendidikan di sekolah dapat dikelompokkan menjadi: a) Sumber daya bukan manusia, yang meliputi program sekolah, kurikulum, b) Sumber daya manusia (SDM) yang meliputi kepala sekolah, guru, staf, tenaga pendidikan lainnya, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat yang memiliki keperdulian kepada sekolah, c) Sumber daya fisik (SDF) yang meliputi bangunan, ruangan, peralatan, alat peraga pendidikan, waktu belajar, dan penampilan fisik sekolah, dan d) Sumber daya keuangan (SDK) yang meliputi keseluruhan dana pengelolaan sekolah baik yang diterima dari pemerintah maupun masyarakat.

(5)

sebagai profesi (7) Pengelolaan program akreditasi pendidikan; (8) Pengelolaaan program peningkatan peningkatan relevansi pendidikan dan (9) Pengelolaan program pemenuhan standar pelayanan minimal bidang pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian sumber daya pendidikan?

2. Siapa saja yang termasuk dalam kategorisasi sumber daya pendidikan Islam? 3. Apa kriteria minimal sumber daya pendidikan Islam?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sumber daya pendidikan?

2. Untuk mengetahui siapa saja yang termasuk dalam kategorisasi sumber Daya Pendidikan Islam?

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Pendidikan

Sumber daya pendidikan adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien. Menurut UUSPN pasal 1, Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.( Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 16.)

B. Kategorisasi Sumber Daya Dalam Pendidikan Islam

Sumber daya pendidikan dapat dikategorisasika menjadi empat kelompok, yaitu : 1. Sumber daya manusia (SDM), 2. Sumber daya informasi, 3. Sumber daya fisik. 4. Sumber daya keuangan. Secara umum sumber daya pendidikan terdiri dari : dana, bangunan, peralatan, infrastruktur, ruangan, masyarakat, tenaga, siswa serta waktu.( Mukhtar dkk, 2007 : 64). a. Sumber Daya Manusia

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah seorang pendidik yang diberi tugas untuk memimpin sekolah. Ia adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap terselenggarannya pendidikan berkualitas di sekolah yang dipimpinnya. Berdasarkan peraturan pemerintah, kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi, dan pendayagunaan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

Dalam melaksanakan perannya, seorang kepala sekolah sebaiknya menghindari semua bentuk motivasi yang sifatnya negatif, seperti tindakan memaksa, menggertak, ataupun mengintimidasi para bawahannya untuk bekerja lebih keras. Motivasi negatif dapat memicu amarah, kekacauan, dan perasaan dendam. Hukuman dan ancaman akan memperbaiki kinerja dengan cepat, namun tidak pernah menghasilkan penyelesaian dalam jangka waktu yang lama (Hook, 2006: 18).

Kepemimpinan kepala sekolah dapat memberikan hasil yang baik, ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dikuasai oleh kepala sekolah menyangkut manejemen pendidikan antara lain :

(7)

2. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain

3. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kewenangan yang diberikan kepadanya.

4. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk menerapkan berbagai gaya kepemimpinan, apakah akan menerapkan autokrasi atau partisipasi.

5. Kepala sekolah harus memiliki kesadaran diri berkenaan dengan kemampuan orang per orang, gaya alamiah, kekuatan, kelemahan, dobrakan pribadi bagaimana menyeimbnagkan semua hal tersebut sosok kepala sekolah yang berkarakter perlu dimiliki dan dipertahankan oleh seorang kepala sekolah agar bawahannya setia kepadanya.

Menurut Tjipto (2001:168), kepala sekolah harus menunjukan sikap-sikap kepribadian sebagai berikut :

1. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar. 2. Memiliki disiplin pribadi yang tinggi. 3. Memiliki sifat yang jujur.

4. Memiliki kredibilitas yang tinggi.

5. Wakil Kepala Sekolah, biasannya wakil Kepala Sekolah yaitu membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan kurikulum, kesiswaan, sarana-prasarana serta humas. 2. Pendidik (Guru)

Dilihat dari sisi aktualisasinya, pendidikan merupakan proses interaksi antara guru (pendidik) dengan peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ditentukan. Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama pendidikan.Ketiganya membentuk triagle,yang jika hilang salah satunya,maka hilanglah pula hakikat pendidikan.Namun demikian dalam situasi tertentu tugas guru dapat diwakilkan atau dibantu oleh unsure lain seperti media teknologi, tetapi tidak dapat digantikan.Mendidik adalah pekerjaan professional.Oleh karena itu guru sebagai pelaku utama pendidikan merupakan pendidikan professional.

(8)

menciptakan interaksi belajar mengajar yang mendorong kemampuan siswa mewujudkan mutu perilaku belajar secara efektif.

Guru di tuntut pula untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif dengan bentuk kegiatan belajar yang menghasilkan pribadi mandiri, efektif, dan produktif, dengan lingkungan yang kondusif, siswa akan mendapatkan kesempatan untuk berkreasi dan melakukan eksperimen pengembangan dan eksplorasi diri. (Surya, 1993).

Pelayanan pendidikan dan pengajaran pada siswa akan efektif apabila dilakukan secara profesional. Dengan profesionalisme itu, guru harus dapat menyusun tujuan belajar anak secara tepat, menyusun materi yang cocok dengan tujuan itu, melaksanakan proses belajar mengajar dengan metode yang tepat serta media pendidikan yang sesuai.

Perbedaan pokok antara profesi guru dengan profesi lain terletak dalam tugas dan tanggung jawabnya, yang erat kaitannya dengan kemampuan yang diisyaratkan untuk memangku profesi tersebut. kemampuan dasar tersebut adalah kompetensi guru yang terdiri atas :

1. pengetahuan tentang belajar dan tingkah manusia

2. pengetahuan dan penguasaan bidang studi yang dibinanya

3. sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan bidang studi yang dibinanya

4. keterampilan teknik mengajar.

Glasser dalam Sudjana (1989), mengemukakan tiga hal yang harus dikuasai guru, yaitu menguasai bahan mengajar, kemampuan melaksanakan proses pengajaran, dan kemampuan mengukur hasil belajar siswa. Kompetensi guru di Indonesia dikembangkan oleh Proyek Pembinaan Pendidikan Guru (P3G) Depdikbud yang bertolak dari analisis tugas seorang guru, baik sebagai mengajar, pembimbingan maupun sebagai administrator kelas. Menurut P3G terdapat sepuluh kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu:

(9)

Perana Guru Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, yaitu :

1. Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhu,yakni tujuan intruksional yang tinggi dicapai,materi yang diajarkan,guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan social tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar penyesuain diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga, serta masyarakat.

4. Melatih merupakan usaha guru untuk mengembangkan bakat dan potensi peserta didiknya agar lebih optimal.

3. Pesesrta didik (Siswa)

Peserta didik bersetatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandangan usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya.

Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:

1. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.

2. Individu yang sedang berkembang

Yang dimaksud dengan perkembangan di sini ialah perubahan yang terjadi dalam diri peserta didik secara wajar, baik ditujukan kepada diri sendiri maupun kearah penyesuaian dengan lingkungan.

3. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.

Dalam proses perkembangan peserta didik membutuhkan bantuan dan bimbingan. Hal ini menunjukan bahwa pada diri peserta didik ada dua yang menggejala:

1. Keadaannya yang tidak berdaya menyebabkan ia membutuhkan bantuan

(10)

Dalam perkembangan peserta didik ia mempunyai kemampuan untuk berkembang ke arah kedewasaan.

Pada diri anak ada kecerendungan untuk memerdekakan diri. Hal ini menimbulkan kewajiban pendidik dan orang tua (si pendidik) untuk setapak demi setapak memberikan kebebasan dan pada akhirnya mengundurkan diri. Jadi, pendidik tidak boleh memaksakan agar peserta didik berbuat menurut pola yang dikendaki pendidik. Ini dimaksud agar peserta didik memperoleh kesempatan memerdekakan diri dan bertanggung jawab sesuai dengan kepribadiannya sendiri. Pada saat ini si anak telah dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab sendiri.

4. Karyawan

Merupakan tenaga kerja yang berada dalam lingkungan sekolah ataupun institusi tertentu seperti:

5. Tata Usaha (TU)

Adalah karyawan sekolah yang bertugas mengatur administrasi di lingkungan sekolah. Sehingga peranannya sangat penting dalam mengelola administrasi di sekolah, agar tertata dengan baik.

b. Sumber Daya Informasi Terdiri dari :

a. Manusia (ahli informasi dan pemakai); b. Perangkat keras komputer;

c. Perangkat lunak komputer; d. Basis data (data dan informasi); e. Jaringan (fasilitas)

c. Sumber Daya Fisik

Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik berdirinya suatu lembaga pendidikan seperti alat-alat kelengkapannya

d. Sumber Daya Keuangan

C. Kriteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam 1. Sumber daya manusia

Kriteria minimal sumber daya manusia dalam pendidikan Islam menurut H. Mubangit yaitu: a. Dia harus beragama

b. Mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama

c. Dia tidak kalah dengan guru-guru sekolah umum lainnya dalam membentuk warga Negara

(11)

d. Dia harus memiliki panggilan murni dari hatinya

e. Seorang guru harus menguasai mata pelajaran yang akan disampaikannnya, serta

memperdalam pengetahunnya sehingga mata pelajaran yang diajarkannya tidak akan bersifat dangkal

f. Seorang guru harus mengetahui tabiat, pembawaan, adat, kebiasaan, rasa dan pemkiran

murid-muridnya agar tidak keliru dalam mendidik murid-muridnya.

Sedangkan menurut menurut team penyusun buku teks ilmu pendidikan Islam perguruan tinggi agama merumuskan bahwa syarat untuk menjadi guru agama ialah bertaqwa kepada Allah, berilmu, sehat jasmani, berakhlak baik, bertanggung jawab dan berjiwa nasional. a) Kematangan diri yang stabil; Memahami diri sendiri, mencintai diri secar wajar dan

memiliki nilai-nilai kemanusiaan serta bertindak sesuai dengan nilai-nilai itu, sehingga ia bertanggung jawab sendiri atas hidupnya, tidak menggantungkan diri atau menjadi beban orang lain.

b) Kematangan social yang stabil; Dalam hal ini pendidik dituntut mempunyai pengetahuan

yang cukup tentang masyarakatnya, dan mempunyai kecakapan membina kerja sama dengan orang lain.

c) Kematangan professional (kemampuan mendidik); Yakni menaruh perhatian dan sikap

cinta terhadap anak didik serta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak didik dan perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunakan cara-cara mendidik

2. Sumber daya informasi

Sumber daya informasi bisa berupa manual maupun elektronik. Sumber daya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi, melainkan mencakup pula perangkat keras, perangkat lunak, para spesialis informasi, dan para pemakai informasi.

Pandangan yang mengatakan bahwa data dan informasi merupakan sumberdaya utama yang harus dikelola dengan baik sebagimana sumberdaya utama lainnya adalah merupakan pendekatan yang positif untuk penggunaan komputer. Dengan perkataan lain, bahwa mengelola data (input) dengan bantuan komputer hal tersebut berarti mengelola informasi (output) yang dimiliki. Selain itu, muncul lagi pandangan tambahan lainnya yakni pandangan bahwa kita dapat mengelola informasi dengan mengelola sumberdaya yang menghasilkan informasi (information processor).

(12)

Sumber daya fisik dalam pendidikan harus mempunyai criteria minimal antara lain:

a. Manusia: punya skill, mumpuni, punya tanggung jawab dll. b. Gedung: Kuat, Aman, nyaman, dll

c. Lingkungan: menyehatkan, aman dll 4. Sumber daya keuangan

(13)

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan

a. Dalam menciptakan SDM yang bermutu sesuai tantangan globalisasi saat ini Pendidikan Islam memainkan peranan penting dalam pembinaan SDM khususnya kepribadian, sikap dan mental manusia berlandaskan agama selain potensi intelektualitasnya.

b. Pendidikan Islam pada dasarnya merupakan proses bimbingan yang dibangun atas prinsip-prinsip pokok, berupa penciptaan yang bertujuan, kesatuan yang menyeluruh dan keseimbangan yang kokoh. Pendidikan Islam memandang perlunya aspek dunia dan akhirat, ilmu dan amal atau teori dan praktek.

c. Pendidikan Islam berperan dalam memecahkan permasalahan SDM jika didukung perguruan tinggi Islam yang mampu menyahuti aspirasi tamatan institusi pendidikan Islam di tingkat bawah, selanjutnya mempersiapkan SDM untuk diterjunkan kembali pada masyarakat.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, dalam makalah ini disarankan hal-hal berikut :

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, dkk, (2006), Manajemen Berbasis Sekolah, Quantum Teaching: Ciputat, Jakarta Selatan.

Barlian Ikbal. (2013). Manajemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Berprestasi. Surabaya: PT Erlangga Group.

Fattah, Nanang. (2001). Strategi Manajemen Sumber Daya Pendidikan, dalam Modul MBS, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, Bandung

Hamalik Oemar. (2002). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo Jalaluddin, ( 2010) Efektifitas Manajemen Berbasis Sekolah: Jurnal Pendididkan Seambi Ilmu. Jalauddin, (2013) Kepemimpina Kepala Sekolah dalam Manajemen Berbasis Sekolah: Palee Indonesia. Yokyakarta.

Malayu, (2007) Manajemen Sumber daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Muhaimin, (2011) Manajemen Pendidikan, Penerbit, Prenata Media Group, Jakarta. Mulyasa. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Rosda Karya. Jakarta

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offest.

Nata Abuddin. ( 2003). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Fajar Interpratama Offest.

Ndraha Taliziduhu. (2002). Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Piet Sohertian A. (2000). Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Asda Mahasatya.

(15)

Tirtarahardja Umar & Sula La. (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Usman Husain. (2008). Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Ada dua postulat dasar dari teori tes modern (Hambelton, Swaminathan &Rogers, 1991: 7), yaitu: (1) hasil kerja seorang peserta tes pada suatubutir soal dapat

Oleh karena itu   jumlah hujan yang terjadi dalam suatu daerah aliran sungai (DAS) merupakan besaran   jumlah hujan yang terjadi dalam suatu daerah aliran sungai

Blok B dengan pusat Periuk Jaya dengan fungsi utama zona industri dan perumahan kepadatan tinggi dengan fungsi penunjang adalah perdagangan dan jasa skala eceran dan Ruang

Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang diberikan ada 5 yaitu menentukan penyelesaian semua

Ruptur plak ini dianggap sebagai penyebab terbanyak timbulnya angina pectoris tidak stabil akibat terjadinya sumbatan parsial atau total dari pembuluh darah koroner

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi komposisi campuran beton mutu normal yang menggunakan material bahan tambahan Abu terbang

Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis secara parsial (uji t) jika t hitung lebih besar dari t tabel maka didapat pengaruh yang signifikan antara X1 dan

Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) untuk Pantai Nglambor pada semua Stasiun saat surut (sore) dan dan saat pasang (pagi) adalah S1 atau Sangat Sesuai (Highly Suitable) dengan