• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDI KAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBANDINGAN SISTEM PENDIDI KAN INDONESIA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN

INDONESIA DAN ARAB SAUDI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah ( )

Dosen :

DI SUSUN OLEH KELOMPOK :

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perbandingan Sistem Pendidikan Di Arab Saudi dengan Sistem pendidikan Indonesia dengan.

Shalawat dan salam tak lupa kami Haturkan kepada Pemuda padang pasir,Kanjeng Nabi besar Muhammad SAW yang sebagai mana beliau sebagai seorang Anak yatim piatu akan tetapi beliau mampu menjadi Revolusioner sejati, pendobrak kejumudan berfikir dan mampu membawa perubahan bagi ummat manusia.

Penulisan makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

(3)

Tanjung Pura Desember 2017

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Sistem Pendidikan Indonesia...2

B. Pendidikan di Arab Saudi...5

C. Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Arab saudi...9

BAB III PENUTUP...15

A. Kesimpulan...15

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Indonesia yang merupakan negara berkembang, masih harus banyak belajar dengan Negara-Negara Maju dalam pendidikan. Indonesia Hari ini tidak bisa maju karena pengelolaan system pendidIkan yang belum mampu di jalankan sehingga pendidIkan kita di Indonesia hari ini adalah merupakan Representatif dari Negara yang tidak akan pernah bisa maju dan Salah satu bentuk nyata pendidikan kita saat ini adalah pendidikan yang belum bisa mencerdaskan anak-anak bangsa.Hal ini menuntut perlu adanya perbaikan system pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.

Lalu bagaimana pendidikan di negeri Haji, Arab Saudi. Apakah kelebihan-kelebihan yang dimiliki pendidikan Arab Saudi, akankah dapat diambil beberapa perbandingan. Kami akan coba paparkan tentang Sistem Pendidikan di Arab Saudi, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan untuk menjadi bahan dalam mengembangkan pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaiman Sistem Pendidikan Indonesia ? 2) Bagaimana Sistem Pendidikan Arab Saudi ?

3) Bagaiamana Perbedaan Sistem Pendidikan Indonesia dan Arab Saudi ?

C. Tujuan Pembahasan

1) Untuk Mengetahui Sistem Pendidikan Indonesia.

2) Untuk Mengetahui Bagaimana Sistem Pendidikan Arab Saud.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan Indonesia

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti “system, susunan, jaringan, cara”. System juga diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir”. Definisi tradisional menyatakan bahwa system adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.1

Definisi modern juga tidak jauh berbeda dengan definisi tradisional seperti apa yang dikemkakan oleh para ahli, antara lain:

1. Immegart mendefinisikan system adalah suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu terelasi antara satu dengan yang lain, serta peduli terhadap kontek lingkungannya. 2. Roger A Kanfman mendefinisikan system dengan suatu totalitas yang

tersusun dari bagian-bagian yang bekerja secara sendiri-sendiri atau bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.

3. Zahara Idris mengemukakan bahwa system adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau element-element, atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur untuk mencapai suatu hasil.

Sedangkan kata pendidikan itu berasal dari kata “Pedagogi”, kata tersebut berasal dari bahasa yunani kuno, yang jika dieja menjadi 2 kata yaitu Paid yang artinya anak dan Agagos yang artinya membimbing. Dengan demikian Pendidikan bisa di artikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar di didik secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.

1 Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, Cet. 1 (Bandung:

(7)

Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang dilakukan orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan setiap system pasti mempunyai ciri-ciri, antara lain:

1. Komponen-komponen, Komponen adalah bagian suatu system yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan system. 2. Interaksi atau saling berhubungan, semua komponen dalam sustu system pasti saling mempengaruhi dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, mungkin dapat kita simpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu system yang terdiri dari komponen-komponen yang ada dalam proses pendidikan, dimana antara satu komponen-komponen dengan komponen yang lainnya saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pendidikan.

1. Ciri-ciri Pendidikan di Indonesia

Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.

Aspek ketuhanan sudah dikembangkan dengan banyak cara seperti melalui pendidikan-pendidikan agama di sekolah maupun di perguruan tinggi, melalui ceramah-ceramah agama di masyarakat, melalui kehidupan beragama di asrama-asrama, lewat mimbar-mimbar agama dan ketuhanan di televisi, melalui radio, surat kabar dan sebagainya. Bahan-bahan yang diserap melalui media itu akan berintegrasi dalam rohani para siswa/mahasiswa.2

(8)

Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi-bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.

2. Kualitas Pendidikan di Indonesia

Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman yang pensiun.

Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah.3

“Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (12/3/2007).

Presiden memaparkan beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain yaitu:

1. Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah, yakni meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan di Indonesia. Tolak ukurnya dari angka partisipasi.

(9)

2. Langkah kedua, menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, seperti ketidakmerataan di desa dan kota, serta jender.

3. Langkah ketiga, meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional.

4. Langkah keempat, pemerintah akan menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan.

5. Langkah kelima, pemerintah berencana membangun infrastruktur seperti menambah jumlah komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah.

6. Langkah keenam, pemerintah juga meningkatkan anggaran pendidikan. Untuk tahun ini dianggarkan Rp 44 triliun.

7. Langkah ketujuh, adalah penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan.

8. Langkah terakhir, pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas pendidikan.

Sistem pendidikan di Indonesia disebut dengan sistem pendidikan nasional yang mempunyai arti keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.4

Sistem pendidikan nasional terbagi menjadi tiga (3) bagian;

1. Kelembagaan yang terdiri dari jenjang pendidikan dan jalur pendidikan. 2. Jenis Pendidikan yang terdiri dari Umum, kejuruan, vokasional, dan

lain-lain.

3. Kurikulum. Sesuai dengan UU yang telah ditetapkan pendidikan Indonesia sekarang memakai kurikulum KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

B. Pendidikan di Arab Saudi

a. Kurikulum dan metode Pembelajaran

Sistem pendidikan di Saudi Arabia pada dasarnya mengambil kurikulum yang ada pada Negara-negara Arab lainnya, terutama Negri Mesir, dengan lebih

4 Rachman Assegaf, Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-Negara Islam dan

(10)

menekankan pada mata pelajaran keagamaan. Kurikulum untuk sekolah-sekolah pria dan wanita pada setiap jenjang yang sama pada praktiknya, kecuali sekolah wanita ,menambahkan pelajaran manajemen rumah tangga sementara sekolah pria ,menambahkan mata pelajaran pendidikan jasmani, yang tidak diajarkan pada wanita. Sekolah-sekolah swasta diharuskan oleh peraturan mengikuti kurikulum yang sama seperti pada sekolah-sekolah negeri. Sungguhpun demikian, banyak sekolah swasta yang boleh menambahkan mata pelajaran popular seperti bahasa inggris dan komputer.

Kementrian Pendidikan dan Badan Administrasi Umum Pendidikan Wanita (GAGE) sama-sama memiliki bagian kurikulum, walaupun sedikit sekali yang telah berubah dalam kurikulum mereka semenjak pendiriannya. Kedua lembaga itu, menyewa pengarang-pengarang untuk menyiapkan buku teks, mencentaknya, serta membagikannya kesekolah-sekolah. Dengan demikian, terdapat kurikulum yang seragam diseluruh Saudi Arabia.

Penerapan kurikulum dimonitor melalui berbagai cara seperti melalui kepala sekolah, kunjungan oleh para inspektur dikantor-kantor distrik, dan juga melalui sistem ujian akhir yang mencakup seluruh materi yang seharusnya diajarkan pada setiap semester.

Pemilihan metode mengajar, berbeda antara masing-masing mata pelajaran. Guru-guru mata pelajaran agama lebih menekankan hapalan, dan jarang sekali menggunakan peralatan mengajar selain dari papan tulis. Guru bahasa arab menggunakan papan tulis di samping menggunakan metode hapalan teks. Guru bahasa ilmu eksakta menggunakan laboratorium kalau peralatan itu tersedia di sekolahnya. Tetapi, hampir semua laboratorium sekolah serba tidak lengkap, baik kekurangan dalam peralatannya, atau dalam tenaga profesional, atau keduanya. Laboratorium bahasa tersedia hanya pada sekolah-sekolah yang tergolong elit untuk pengajaran bahasa inggris.5

Bahasa Arab merupakan pengantar mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama sampai kelevel sekolah menengah atas. Pada perguruan tinggi, bahasa arab menjadi bahasa pengantar pada bidang seni, himaniora, dan ilmu-ilmu sosial. Bahasa inggris merupakan bahasa pengantar pada bidang engineering,

(11)

kedokteran dan ilmu-ilmu alami. Jarang sekali buku-buku teks untuk level perguruan tinggi yang ditulis dalam bahasa arab, dan dosen-dosen yang harus menggunakan bahasa arab terpaksa mengetik bahan kuliyahnya terlebih dahuli kedalam bahasa arab dan menggunakannya sebagai bahan dasar perkuliyahannya serta menggunakannya sebagai buku teks juga. Akibatnya ialah terjadinya pendangkalan ilmu pengetahuan pada beberapa jurusan di perguruan tinggi.

b. Sistem Pendidikan di Arab Saudi

Disamping sisi dunia kerja, daya tarik Arab Saudi yang lain adalah dunia pendidikan. Sistem pendidikan di Arab Saudi memisahkan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan syariat Islam. Secara umum, sistem pendidikan dibagi menjadi 3 bagian utama:

1. Pendidikan umum untuk laki-laki 2. Pendidikan umum untuk perempuan 3. Pendidikan Islam untuk laki-laki

Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan perempuan mendapat kurikulum yang sama dan ujian tahunan yang sama pula. Pendidikan umum dibagi menjadi 4 bagian: 6

1. Pendidikan Dasar yang terdiri dari SD (6-12 tahun). 2. Pendidikan Menengah (12 – 15 tahun).

3. Pendidikan Sekunder (15-18 tahun).

4. Pendidikan Tinggi (Universitas atau Akademi).

Pendidikan Islam tradisional bagi laki-laki difokuskan untuk membentuk calon-calon anggota dewan ulama. Kurikulum untuk sekolah Islam tradisional juga sebagian menggunakan kurikulum pendidikan umum, tetapi fokusnya pada Studi Islam dan Bahasa Arab. Untuk pendidikan agama, dilakukan di bawah supervisi dari Universitas Islam Imam Saud (Riyadh) dan Universitas Islam Madinah (Madinah). Namun demikian, di universitas-universitas umum, pelajaran agama Islam merupakan mata kuliah wajib apapun jurusan yang diambil mahasiswa. Pada tahun 1985, total anggaran untuk pendidikan mencapai US$ 2.5 milyar atau setara dengan 3.6 percent dari total anggaran belanja nasional Arab Saudi. Setiap mahasiswa lokal maupun asing di universitas negeri mendapat

(12)

beasiswa setiap bulan dari kementerian pendidikan sebesar SAR 800 hingga SAR 1000. Sistem Pendidikan di Arab Saudi terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan sekunder, dan pendidikan tinggi yang akan dijabarkan lebih jauh sebagai berikut:

Pendidikan Dasar (Primary Education), terdiri dari:

a. Sekolah Dasar Durasi: 6 tahun (umur 6 – 12 tahun) Pelajaran wajib: bahasa arab, seni, geografi, sejarah, ekonomi rumah tangga (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus laki-laki), studi Islam, dan sains. b. Sekolah Menengah Durasi: 3 tahun (umur 12 – 15 tahun) Pelajaran wajib:

bahasa arab, seni, bahasa inggris, geografi, sejarah, ekonomi rumah (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus laki-laki), studiIslam,dan sains.

Pendidikan Lanjutan (Secondary Education), terdiri dari:

1. Pendidikan Lanjutan Umum Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Pelajaran wajib: selama tahun pertama mendapat pelajaran umum yang sama, 2 tahun terakhir dibagi menjadi sains dan sosial (literacy). Siswa yang mempunyai grade 60% atau lebih boleh memilih keduanya, sedangkan yang kurang 60% harus memilih sosial. Pelajaran umum: Bahasa arab, biologi, kimia, bahasa inggris, geografi, sejarah, ekonomi rumah tangga (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus laki-laki), dan pendidikan agama. 7

2. Pendidikan Lanjutan Agama Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Bahasa arab dan literature, bahasa Inggris, kebudayaan umum, geografi, sejarah, dan pendidikan agama.

3. Pendidikan Lanjutan Teknik Ada tiga tipe pendidikan lanjutan teknik yaitu teknikal, komersial, dan agrikultural. Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Kurikulum: -Teknikal: gambar arsitektur, otomotif, elektrikal, mekanika mesin, mekanika metal, radio dan televisi. Dengan pelajaran tambahan bahasa Arab, kimia, bahasa Inggris, matematika, pendidikan fisika, fisika, dan pendidikan agama. Komersial: bahasa Arab, akuntansi dan pembukuan, korespondensi komersial, ekonomi, bahasa Inggris, matematika ekonomi, matematika umum, geografi, manajemen dan kesekretariatan, dan

7 Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam, Cet. 1, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm.

(13)

pendidikan agama. - Agrikultural: ekonomi agrikultur, agronomi, perkembangbiakan hewan, biologi terapan, kimia terapan, matematika terapan, fisika terapan, bahasa Arab, bahasa Inggris, manajemen pertanian dan lahan, holtikultura, pendidikan agama, pemasaran, dan nutrisi pangan.

C. Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Arab saudi

a. Sistem Pendidika Arab Saudi

Sistem pendidikan di Arab Saudi yaitu memisahkan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan syariat Islam. Secara umum Sistem Pendidikan di Arab Saudi terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan sekunder/lanjutan, dan pendidikan tinggi yang akan dijabarkan lebih jauh sebagai berikut:

1. Pendidikan Dasar (Primary Education) , terdiri dari:

a. Sekolah Dasar. ekonomi rumah (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus laki-laki), studi Islam, dan sains.8

2. Pendidikan Lanjutan (Secondary Education), terdiri dari:

a. Pendidikan Lanjutan Umum

 Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun).

 Pelajaran wajib: selama tahun pertama mendapat pelajaran umum yang sama, 2 tahun terakhir dibagi menjadi sains dan sosial (literacy). Siswa yang mempunyai grade 60% atau lebih boleh memilih keduanya, sedangkan yang kurang 60% harus memilih sosial.

 Pelajaran umum: Bahasa arab, biologi, kimia, bahasa inggris, geografi,

sejarah, ekonomi rumah tangga (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khususlaki-laki), dan pendidikan agama.

(14)

b. Pendidikan Lanjutan Agama

 Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Bahasa arab dan literature, bahasa Inggris, kebudayaan umum, geografi, sejarah, dan pendidikan agama. c. Pendidikan Lanjutan Teknik

Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun).

Ada 3 ( tiga ) tipe pendidikan lanjutan teknik yaitu 1) Teknikal

Mempelajari : gambar arsitektur, otomotif, elektrikal, mekanika mesin, mekanika metal, radio dan televisi. Dan pelajaran tambahan bahasa Arab, kimia, bahasa Inggris, matematika, pendidikan fisika, dan pendidikan agama.

2) Komersial,

Mempelajari : bahasa Arab, akuntansi dan pembukuan,

korespondensi komersial, ekonomi, bahasa Inggris, matematika ekonomi, matematika umum, geografi, manajemen dan

kesekretariatan, dan pendidikan agama. 3) Agrikultural.

Mempelajari : ekonomi agrikultur, agronomi, perkembangbiakan hewan, biologi terapan, kimia terapan, matematika terapan, fisika terapan, bahasa Arab, bahasa Inggris, manajemen pertanian dan lahan, holtikultura, pendidikan agama,pemasaran, dan nutrisi pangan.

3. Pendidikan Tinggi (Higher Education)

Pendidikan tinggi atau universitas di Arab Saudi terbagi menjadi dua bagian utama yakni

1) Pendidikan Tinggi Umum Universitas,

Institut untuk perempuan (college for women),

Institute administrasi publik (institute of public administration)

(15)

Semua Pendidikan Tinggi Umum di atas berada di bawah supervisi Kementerian Pendidikan Tinggi (Ministry of Higher Education) yang ada di Arab saudi.

Untuk pendidikan tinggi ini, tingkatannya sama seperti universitas pada umumnya, yaitu:

Strata 1 (Bachelor) :

Untuk S1, waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun (minimal), tetapi untuk teknik, medis, dan farmasi dibutuhkan minimal 5 tahun untuk menyelesaikannya.

Strata 2 (Master) :

Untuk S2 (Master) dibutuhkan minimal 2 tahun untuk menyelesaikannya dengan syarat harus sudah menyelesaikan S1. Ada dua jalur untuk S2, dengan tesis (by thesis) atau dengan kuliah (by course). Apabila kita mengambil jalur tesis, maka setelah menyelesaikan matakuliah yang sudah ditentukan, kita harus menyelesaikan tesis kurang lebih selama satu tahun ( 2 semester), sedangkan untuk jalur kuliah, kita hanya perlu menyelesaikas seluruh mata kuliah yang telah ditentukan, namun dengan jumlah mata kuliah yang lebih banyak.

Strata 3 (Doctor) :

Untuk S3, lama waktu yang dibutuhkan adalah 3 tahun setelah menyelesaikan S2. untuk S3, kita harus menyelesaikan mata kuliah dan mengumpulkan disertasi yang merupakan hasil riset independen yang telah dilakukan.

2) Pendidikan Tinggi Agama.

Yaitu Universitas Islam Madinah (Islamic University of Medinah), Universitas terbaik di Arab Saudi untuk pendidikan agama Islam, Universitas ini berada di bawah supervisi dewan menteri (Council of Ministers).9

b. Sistem Pendidikan Sistem Indonesia

(16)

Sistem pendidikan di Indonesia disebut dengan sistem pendidikan nasional yang mempunyai arti keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Sistem pendidikan nasional terbagi menjadi tiga (3) bagian;

1. Kelembagaan yang terdiri dari jenjang pendidikan dan jalur pendidikan

1). Jenjang pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat

perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Adapun macam-macam nya sebagai berikut:

a. Pendidikan anak usia dini

Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.

d. Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.

10 Syah Nur, Agustiar. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara (Bandung: Lubuk

(17)

2) Jalur pendidikan

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Adapun macam-macamnya sebagai berikut: a. Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

b. Pendidikan non formal

Pendidikan ini paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap masjid dan Sekolah Minggu yang terdapat di semua gereja.Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya. Program PNF yaitu Keaksaraan fungsional

2. Jenis Pendidikan yang terdiri dari Umum, kejuruan, dan lain-lain.

Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan

suatu satuan pendidikan. Adapun macam-macamnya sebagai berikut: a. Pendidikan umum

Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk

(18)

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah ke Atas (SMA).

b. Pendidikan kejuruan

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

c. Pendidikan akademik

Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program Sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.

d. Pendidikan profesi

Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang Profesional.

e. Pendidikan vokasi

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).

f. Pendidikan keagamaan

Pendidikan Keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.12

g. Pendidikan khusus

Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa).

(19)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pendidikan merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagiannya yang saling bekerjasama untuk mencapai hasil yang diharapakan berdasarkan atas kebutuhan yang telah ditentukan. Setiap sistem pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari semua komponen atau bagian-bagiannya adalah diarahkan untuk tercapainya tujuan terebut. Pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan peralatan/fasilitas.

(20)

DAFTAR PUSAKA

Agustiar Syah Nur. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, Cet. 1 Bandung: Lubuk Agung

Rachman Assegaf. 2003 Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Bara. Yogyakarta Gama Media.

Binti Maunah.2011. Perbandingan Pendidikan Islam. Cet. 1, (Yogyakarta Teras. Syah Nur, Agustiar.2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara Bandung:

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan hasil analisis pendapatan usahatani dengan faktor-faktor yang memengaruhi produksi cabai merah di Desa Hula’an Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik sebagai berikut:

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan bakteri Staphylococcus sciuri terhadap senyawa antimikrobial yang terkandung dalam jahe, kunyit, kencur,

Dengan mengucap syukur kehadlirat Allah s.w.t, atas segala Rahmad dan Kemurahan-Nya penulis dapat menyeleaikan penelitian dengan laporan akhir yang berjudul “Mini laboratorium

Berdasarkan penjelasan di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah semakin tinggi persepsi karyawan terhadap praktik SDM yang berlaku dalam organisasi, maka

Kesimpulan yang dapat diambil dari data tersebut adalah bahwa perlakuan frekuensi pemberian pakan yang berbeda (3 dan 6 kali pemberian) tidak memberikan pengaruh

Oleh karena -ttabel<thitung< ttabel maka dapat disimpulkan bahwa terima Ho, artinya rata-rata nilai pretest kemampuan berpikir orisinil siswa pada materi larutan

Ketika sudah membaca dan mengamati buku ini pembaca diajak untuk masuk dan mengenal secara dekat akan manfaat yang terkandung dari buah - buahan dan tips

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ”Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang