• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Globalisasi Terhadap Tata Ruang (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Globalisasi Terhadap Tata Ruang (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Globalisasi Terhadap Penataan Ruang Kota

(Agam Imam Pratama / F1D010036)

I. PENDAHULUAN

Kota adalah lingkungan yang dibentuk oleh manusia dalam kurun waktu yang cukup panjang, perkembangan sebuah kota tidak terlepas dari akumulasi setiap tahapannya dan dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti politik, ekonomi dan sosial budaya. Begitu juga dengan interaksi masyarakat yang terjadi di dalam ruang-ruang kota adalah merupakan proses sejarah yang nantinya akan sangat menentukan perkembangan kota pada tahap selanjutnya.

Dari interaksi-interaksi antara masyarakat yang tinggal di dalam ruang-ruang kota dan juga perubahan gaya hidup serta konflik antar kelompok masyarakat yang terjadi kemudian membentuk kualitas dan karakteristik kota sehingga kehidupan masyarakat di perkotaan mempunyai ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi masyarakat di wilayah sekitarnya, daya tarik inilah yang menyebabkan terjadinya urbanisasi. Kota bukanlah mediator bagi perubahan ke arah tujuan tertentu, melainkan sebagai pembuat perubahan (transformer) dan titik artikulasi, di kota-kotalah segala sesuatu terkonsentrasi dan tertata, kota praktis memperpendek semua jarak dan bahkan waktu. Kota mengartikulasikan tradisi dan modernitas, budaya lokal dan global, perekonomian dunia, perekonomian nasional dan lokal, jadi kota tidak mewakili bentuk masyarakat asli yang otentik, tidak juga mewakili masyarakat modern atau masyarakat barat yang terkucil.

Globalisasi adalah suatu proses yang ditandai dengan perluasan dan pendalaman integrasi pasar, jasa dan keuangan antar negara di dunia, proses ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat karena adanya dorongan universal untuk liberalisasi dan terobosan teknologi informasi, transportasi serta komunikasi yang menyebabkan akselerasi distribusi dan produksi dilakukan secara internasional.

(2)

sebuah perusahaan transnasional bisa memiliki jaringan produksi di berbagai negara, berlakunya nilai-nilai global yang berlaku di berbagai belahan dunia, dan juga penggunaan berbagai produk dunia yang diakibatkan oleh promosi yang gencar, seperti minuman Coca Cola dan computer IBM. Yang kedua adalah lebih kerapnya kontak di antara berbagai tempat. Pada saat ini kegiatan di suatu tempat tidak dapat dipisahkan dari kejadian yang berlangsung di tempat yang lain. Peristiwa ditabraknya gedung WTC di New York menghancurkan harga saham di berbagai perusahaan, ledakan bom di kereta bawah tanah Kota London meningkatkan kesibukan seluruh petugas bandar udara di berbagai kota dunia, naiknya harga minyak bumi memperparah keadaan ekonomi negara yang masih sangat bergantung pada pasokan minyak bumi dari luar negeri, dan berbagai kejadian lain.

Tekanan arus globalisasi ini yang kemudian merubah penampilan kota secara fisik maupun non fisik, dalam artian kota yang dulunya adalah merupakan simbol kesejahteraan dan kesempatan berusaha bagi penduduk kota maupun wilayah-wilayah sekitarnya justeru sekarang kota menjadi sumber polusi dikarenakan makin banyaknya pabrik-pabrik sebagai bentuk dari ekspansi modal asing ke Indonesia, dan makin tingginya angka kemiskinan absolut di perkotaan yang ditandai dengan makin sulitnya para penduduk yang berpenghasilan dibawah standar mengakses kebutuhan-kebutuhan dasar mereka seperti air, listrik dan lain-lain, serta bermunculannya pemukiman-pemukiman kumuh di wilayah kota yang disebabkan karena ketidakmampuan masyarakat miskin mempunyai rumah layak huni.

Fenomena globalisasi ini bukan cuma sekedar perubahan terhadap proses sosial, atau proses sejarah ataupun proses alamiah yang akan menyatukan semua bangsa di dunia dalam satu ikatan. Proses globalisasi akan membuat dunia menjadi seragam, proses ini akan menghapus identitas dan jati diri, kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya baru yang disebut dengan globalisasi.

(3)

II. PEMBAHASAN

Ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia, yaitu perubahan dalam konsep ruang dan waktu dalam berbagai dimensi. Perkembangan aliran barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukan bahwa komunikasi global terjadi sedemikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam

turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. Pertumbuhan ekonomi secara global ini bersifat paradoks karena secara langsung negara-negara maju mengekspansi negera-negara berkembang melalui modal yang diinvestasikan oleh mereka di negara-negara tersebut, sehingga menimbulkan pandangan yang negatif terhadapnya, dari sudut pandang ini globalisasi dianggap sebagai kapitalisme dalam bentuk baru.

Perkembangan dan pertumbuhan kota-kota di Indonesia khususnya Jakarta mengalami perubahan yang sangat signifikan sejak berlakukannya politik pintu terbuka, sejak saat itu perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Freeport dan Exxon dari Amerika, Unilever dari Belanda, British Proteleum dari Inggris dan beberapa perusahaan dunia lainnya membuka cabangnya di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini sampai sekarang tetap menjadi ikon globalisasi di Indonesia. Belum lagi ditambah dengan masuknya perusahaan-perusahaan retail dunia yang secara langsung maupun tidak langsung mematikan usaha-usaha retail pribumi yang telah ada sebelumnya.

Dampak dari perkembangan global ini sangat terasa dan bukan hanya pada kota-kota besar di tanah air tetapi sampai keseluruh pelosok tanah air. Dampak tersebut dapat terlihat pada penataan ruang kota yang mana lebih pro kapitalis dibandingkan berdasarkan kebutuhan masyarakat banyak, karena apabila kita telaah lebih jauh ruang-ruang di kota mempunyai beragam fungsi bagi masyarakat yang tinggal didalamnya serta berinteraksi sesama mereka.

(4)

Ruang adalah bersifat politis dan ideologis, dan ia adalah produk yang secara harfiah dipenuhi oleh ideologi-ideologi”.

Dalam perspektif ilmu politik, ruang berfungsi sebagai media atau sarana untuk mewujudkan kondisi kehidupan kelompok-kelompok masyarakat atau kelas-kelas sosial yang ada di dalam lingkungan ruang (spatial) dan juga sebagai sarana untuk menyelesaikan berbagai macam bentuk benturan kekuasaan yang terjadi di dalam masyarakat dan kemudian dikoordinasikan lewat kekuasaan politik. Oleh karena itu, penataan ruang kota tidak hanya sebatas sampai pada rasa aman dan nilai estetika tetapi harus menyentuh lebih dalam, pemenuhan kebutuhan yang cukup bagi kegiatan ekonomi. Hal ini, lebih lanjut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga masalah kemiskinan pada wilayah tersebut dapat teratasi.

Munculnya daerah-daerah kumuh pada kota disebabkan karena makin tingginya arus urbanisasi masyarakat dari wilayah-wilayah disekitar kota (hinterland) yang pergi ke kota dengan maksud untuk mencari pekerjaan, akan tetapi dengan skill yang terbatas mereka tidak mampu untuk bersaing mendapatkan pekerjaan yang baik dengan upah yang baik pula, sebagaian dari mereka hanya mampu bekerja sebagai buruh ataupun pekerjaan-pekerjaan lainnya, bahkan ada yang tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali, sehingga mereka tidak memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka seperti mempunyai tempat tinggal yang layak.

Ada sebagian dari masyarakat miskin tersebut yang bekerja sebagai pedagang kaki lima (sektor informal), sektor ini merupakan gejala umum yang sering terjadi pada perkotaan di seluruh Indonesia, justeru akhir-akhir ini perkembangan dari sektor ini mengalami perkembangan yang lumayan pesat dibandingkan dengan sektor formal karena keterbatasan peluang di sektor formal. Adapun bentuk-bentuk dari sektor informal ini adalah pedagang makanan, barang bekas, buku serta bentuk lain yang bersifat fleksibel.

(5)

pemerintah daerah atau kota di Indonesia tidak mengakomodasi sektor ini sebagai sektor ekonomi penting, baik dalam rencana tata ruang ataupun dalam strategi pengembangan ekonomi kota.

Dari aspek estetika, adanya pemukiman kumuh ataupun keberadaan pedagang kaki lima tersebut sangat tidak menguntungkan atau merusak keindahan wajah kota, sehingga sering kali pemerintah melakukan penggusuran ataupun penertiban terhadap mereka dengan cara yang tidak persuasif. Tindakan yang diambil oleh pemerintah dengan maksud untuk memperindah kota sekaligus menghilangkan “penyakit kota” ternyata mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perkembangan ekonomi pada sektor informal di kota.

Penggusuran dan penertiban yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kaum miskin kota juga merupakan akibat dari adanya aliran modal global secara besar-besaran ke kota yang mana membutuhkan ruang untuk pelaksanaannya, maka dari itu kota perlu menata kembali ruang-ruang yang ada di kota, namun penataan ruang yang dilakukan oleh pemerintah lebih pro kapitalis dan sangat tidak memiliki sentuhan humanis.

Sedangkan proyek-proyek pembangunan perumahan yang dijalankan oleh pemerintah selama ini justeru lebih berpihak pada produksi rumah secara langsung terutama bagi masyarakat golongan menengah ke atas bukan pada masyarakat golongan menengah ke bawah. Sebenarnya banyak contoh yang dapat kita pelajari dari keberhasilan di tempat-tempat lain, seperti yang terjadi di Bogota; dari kota yang tanpa karakter, semrawut, macet, polutif dan penuh pemukiman liar pada beberapa tahun yang silam, saat ini justeru menjadi kota yang sangat humanis dalam penataannya.

(6)

III. KESIMPULAN

Pada saat sekarang kota telah bertumbuh dan berkembang menjadi kawasan yang sangat kompleks, diliputi oleh berbagai masalah sosial, ekonomi dan lingkungan yang merupakan akibat dari proses globalisasi. Fenomena ini, dapat berdampak positif maupun negatif, dampak positif dari fenomena adalah dengan makin terbukanya lapangan kerja baru, serta penetrasi arus informasi yang memungkinkan orang dapat saling berkomunikasi dengan orang lain pada belahan bumi lainnya dan kemajuan-kemajuan pada bidang lainnya.

Namun dampak negatif yang dirasakan dari fenomena ini adalah makin tingginya arus urbanisasi dari desa ke kota, yang menyebabkan makin tingginya angka kemiskinan kota. Dengan makin terbukanya peluang untuk bekerja ternyata menghasilkan para pekerja yang di upah sangat rendah sehingga cita-cita mereka bekerja untuk meningkatkan taraf hidup justeru semakin terpuruk karena penghasilan yang didapat setiap bulannya tidak bias dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Kunci utama untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi ini sebenarnya ada pada political will pemerintah untuk mengatur semua hal yang berhubungan dengan adanya arus globalisasi yang berlebihan, bukan malah sebaliknya pemerintah melapangkan jalan masuknya proses ini kedalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, dengan alasan bahwa proses tersebut dapat mensejahterakan masyarakat, namun pada kenyataannya hanya mensejahterakan segelintir orang atau kelompok-kelompok tertentu.

Aplikasi dari pembangunan berkelanjutan yang dicita-citakan oleh pemerintah demi kesejahteraan masyarakat seharusnya dilandasi juga oleh sifat pemerintah yang lebih pro rakyat bukan lebih mendukung intervensi modal asing. Program maupun kebijakan pembangunan yang akan dibuat oleh pemerintah khususnya pada bidang penataan ruang kiranya lebih mengutamakan tema pro poor planning sehingga kejadian-kejadian anarkis pada saat penggusuran lingkungan kumuh ataupun penertiban pedagang kaki lima tidak perlu terjadi.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

- Evers, Korff. 2002. Urbanisme di Asia Tenggara, Makna dan Kekuasaan dalam Ruang-ruang Sosial: Yayasan Obor Indonesia.

- Nurmandi, Ahmad. 2006. Manajemen Perkotaan, Aktor, Organisasi, Pengelolaan Daerah Perkotaan dan Metropolitan di Indonesia: Sinergi Publishing.

- Modul., Kota, Sistem Kota-kota, Kota dan Wilayah Belakangnya, www.pps.ui.ac.id, diakses pada tanggal 7 April 2012 pada pukul 22.34 Wib;

- Haryati, Sri. 2007. Geografi Politik. PT. Refika Aditama: Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Font sketchy dekoratif digunakan pada tulisan Kampung Semanggi sebagai merek dari produk semanggi instan, sedangkan, font serif digunakan untuk sub brand dengan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

Dari uraian latar belakang tersebut,permasalan yang dibahas secara umum adalah bagaimana memprediksi nilai IHSG berdasarkan nilai kurs dollar untuk beberapa periode mendatang,

Pemohon memahami proses asesmen untuk skema Klaster Pengoperasian Alat Berat Heavy Dump Truck Mechanical ( Loading, Hauling dan Dumping ) yang mencakup persyaratan

Malaysia dikenal sebagai negara yang lemah dalam sistem keimigrasian dibuktikan dengan adanya rencana teror yang akan dilakukan oleh kelompok ini, tidak hanya itu

PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI BANGUNAN BAGIAN PEMERINTAH PUSAT YANG DIBAGIKAN KE SELURUH.. KABUPATEN DAN KOTA TAHUN

Stres kerja timbul akibat kepusaan kerja tidak terwujud dari pekerjaannya yang dapat terjadi dari berbagai factor. 2) Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil

Persoalan awal mesti wujud kenapa tidak dipilih sahaja pemampat silinder bulat yang berbeza saiz untuk dikaji secara teori dan ujikaji kerana metodologinya sudah lengkap. Sebab