• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pancasila Sebagai Paradigma Kehi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pancasila Sebagai Paradigma Kehi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

..

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

KEHIDUPAN PRIBADI

DISKUSI TOPIK 1 : PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN

KELAS A KELOMPOK 1 :

Bimo Aryodhito - Ketua Adela Ken Nissa K - Sekretaris Annisaadilah - Bendahara Asyifa Maunia - Moderator Fasya Des Qinthara - Notulis 1 Feby Octavyana - Notulis 2 Fitri Wardani Suardi - Presenter

(2)

Edwar Putra Martikas Elsa Siti Syafra Erni Silvia

(3)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I ... PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Tujuan Penulisan ... 1.4 Manfaat Penulisan ...

BAB II ... PEMBAHASAN ... 2.1Pengertian Paradigma ... 2.2 Pengertian Pancasila Sebagai Paradigma ... 2.3Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Pribadi ……... 2.3.1 Kehidupan Pribadi ...

Pengertian Manusia ...

Hakikat Manusia berdasarkan Pancasila ... 2.3.2 Manusia dengan dirinya ... 2.3.3 Manusia dengan Tuhan ...

2.3.4 Manusia dengan ciptaan Tuhan lainnya ...

BAB III ... PENUTUP ... A.Kesimpulan ... B.Saran ...

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terbentuk melalui sidang BPUPKI yang berlangsung dari tanggal 29 Mei sd 1 Juni 1945. Pada sidang tersebut, ketiga pembicara yaitu Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. R. Soepomo dan Ir. Soekarno mengemukaan lima dasar negara menurut pandangan masing-masing dan untuk meninjau kembali rumusan-rumusan dasar negara oleh Bung Yamin, Bung Pomo dan Bung Karno, BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan yang hasil nya dituangkan dalam sebuah dokumen yang disebut Piagam Jakarta hingga akhirnya rumusan Pancasila yang digunakan sebagai pedoman hidup bangsa ialah rumusan Bung Karno.

Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang sampai dewasa ini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watak orang Indonesia. Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri sendiri yang merupakan kepribadianya.

(5)

Indonesia, sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Karena Pancasila sebagai ideologi dasar bagi negara Indonesia harus diketahui dan diterapkan oleh seluruh warga negara Indonesia. Dengan demikian warga negara Indonesia mengerti dan meyakini Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa, paradigma yang merupakan cara pandang, kerangka berfikir atau pun serta mengamalkan Pancasila tersebut dalam setiap langkah mereka termasuk kehidupan pribadi.

Pancasila bukan sekedar simbol persatuan dan kebanggaan bangsa. Tetapi, Pancasila adalah acuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, kita wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan Pancasila sebagai paradigm dalam kehidupan pribadi. Tingkah laku sehari-hari kita harus mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.

1.2. Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Pancasila? 2. Bagaimana rumusan dari Pancasila? 3. Apa yang dimaksud dengan paradigma?

4. Apa yang dimaksud dengan kehidupan manusia? 5. Apa yang dimaksud dengan kehidupan pribadi?

6. Apa saja masalah yang timbul terhadap Tuhan, diri sendiri, serta manusia dengan ciptaan Tuhan lainnya?

7. Apa yang dimasksud dengan Pancasila sebagai paradigma kehiduan pribadi?

1.3. Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian dari Pancasila. 2. Mengetahui rumusan-rumusan Pancasila.

3. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan paradigma. 4. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kehidupan

(6)

5. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kehidupan pribadi.

6. Mengetahui apa saja kemungkinan masalah yang dapat terjadi pada hubungan antara Tuhan, diri sendiri serta Manusia ciptaan Tuhan lainnya.

7. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai paradigma kehidupan pribadi.

1.4. Manfaat Makalah

a. Manfaat Akademis

Dapat mereferensi mengenai Pancasila sebagai paradigma kehidupan pribadi serta menambahkan pengetahuan dan wawasan mengenai Pancasila serta ruang lingkupnya.

b. Manfaat Praktis

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PARADIGMA

Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang – mengenai realita – dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual

(8)

Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik)

2.2 PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

Kata paradigma berasal dari bahasa Inggris “paradigm” yang berarti model, pola, atau contoh. Paradigma juga berarti suatu gugusan sistem pemikiran, cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara pemecahan masalah yang dianut suatu masyarakat tertentu. Secara luas, paradigma memiliki arti kata, yakni :

A. Pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.

B. Suatu asumsi – asumsi dasar dan asumsi – asumsi teoretis yang umum, sehingga merupakan suatu sumber hukum – hukum, metode, serta penerapan, dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi ‘yang menyandangnya’. Yang

menyandangnya itu di antaranya:

(1) pengembangan ilmu pengetahuan,

(2) pengembangan hukum,

(3) supremasi hukum dalam perspektif pengembangan HAM,

(4) pengembangan sosial politik,

(5) pengembangan ekonomi,

(9)

(7) pembangunan pertahanan, dan

(8) sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebagai titik tolak memahami asal mula Pancasila

Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut.Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut.

Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan.

Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagaI kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia. Itulah pentingnya paradigma bagi bangsa dan negara kita, kita menjadi satu visi dalam membangun negeri menjadi negeri yang maju dengan arah dan tujuan yang jelas. Cara atau metode dapat berubah atau berbeda dalam memajukan negeri tetapi arah dan visinya sama yaitu berdasarkan Pancasila.

(10)

2.3.1 Kehidupan Pribadi 2.3.2 Manusia Dengan Dirinya

2.3.3 Manusia Dengan Tuhan

Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberikan akal dan pikiran, serta hati. Secara psikologi karakter manusia terbentuk dari tiga unsur, yaitu pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu.ketiganya ini harus barjalan dengan seimbang dan saling mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan karakter yang baik pada manusia tersebut. Maka, manusia semasa hidupnya dalam setiap pekerjaan dan kegiatannya selalu menggunakan ketiga unsur tersebut. Sejak dilahirkan, manusia tentu saja telah memilki karakter bawaan dari orang tuanya, dan memiliki berbagai macam pengalaman semasa hidupnya sampai dia dewasa.

(11)

Sebagai contoh adalah:

- Aktivitas penyembahan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

- Aktivitas yang berhubungan dengan pemantapan mental spiritual agama, misalnya puasa dan sebagainya.

2.3.2 Manusia Dengan Ciptaan Tuhan Lain

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga manusia memiliki akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena:

1) Pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain;

2) Manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia;

3) Di dalam kehidupannya, manusia tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh orang lain, masyarakat dan lingkungan;

4) Manusia diharuskan tunduk pada aturan, norma sosial yang ada;

(12)

6) Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Referensi

Dokumen terkait

Menilai ketepat gunaan suatu teknologi, tentu memberikan makna atau pengertian yang berhubungan dengan masalah pembangunan (pedesaan) atau masyarakat berpenghasilan rendah.

Beberapa penelitian klasifikasi teks yang pernah dilakukan (Nur dan Santika, 2011 dimana mereka mengambil tweet untuk dataset dan SVM untuk metode klasifikasi untuk

Hasil pre-test dan post-test subjek penelitian sebagaimana gambar 1 di atas, menunjukkan bahwa seluruh anggota kelompok yang terdiri dari 8 siswa yang

PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KIA RIO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. Mobil88

Hasil pengolahat data arus dengan menggunakan current rose untuk arus kedalaman dasar (12 m) dimana pergerakan arus dominan ke arah timur dan barat dimana kecepatan tertinggi

o Presentasi siswa tentang produk yang mengandung unsur tertentu, sesuai dengan LKS 3.2 (40 menit) .(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,

Nyeri nosiseptif muncul ketika cedera pada jaringan mengaktivitasi reseptor nyeri spesifik yaitu nosiseptor. Nosiseptor merupakan saraf aferen primer untuk menerima dan

Easton Park Apartment Serpong adalah proyek apartemen baru di Serpong BSD yang akan dibangun oleh Kalmar Land developer yang telah sukses mengembangkan proyek-proyek perumahan