PENERAPANTAX AMNESTYPADA KANWIL DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMUT I
Magdalena Judika Siringoringo
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen
The research aims to describe the application of the tax revenue from tax amnesty in Medan. The research uses the tax revenue in 2015 and 2016, and the total revenue of tax amnesty from the 1st and 2nd period in Medan. The research uses the direct observation by collecting data which relevants to the increase of the tax revenue before and after the applying of tax amnesty.
Keywords: Tax Amnesty, Tax Revenue, the 1st& 2ndperiod, Medan.
I. PENDAHULUAN
Pembangunan nasional yang berlangsung secara berkesinambungan selama ini bertujuan
meningkatkan kesejateraan rakyat. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, diperlukan anggaran
pembangunan yang cukup besar. Salah satu usaha untuk mewujudkan peningkatan penerimaan
untuk pembangunan tersebut adalah dengan menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri,
yaitu Pajak. Secara ekonomi, pemungutan pajak merupakan penerimaan negara yang digunakan
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Dengan meningkatnya taraf kehidupan
masyarakat, maka diperlukan anggaran yang juga semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya anggaran pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun, yaitu meningkatnya target APBN dari
tahun 2015 yaitu sebesar Rp 1,761.6 triliun dengan sumbangan perpajakan mencapai Rp 1,294.3
triliun, dan dalam kebijakannya, pemerintah menargetkan penerimaan APBN 2016 sebesar Rp 1,822.5
triliun dengan sumbangan perpajakannya mencapai 75% atau sebesar Rp 1,360.2 triliun. Kenaikan
target penerimaan perpajakan yang terus meningkat, tidak lepas dari upaya Presiden untuk
membawa Indonesia berpindah strategi dari negara yang mengandalakan industri ekstraktif berbasis
sumber daya alam (SDA) menuju negara yang modern dimana perpajakan menjadi motor utama
pembangunan.
2016, tercatat beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan nasional, salah satu yaitu pemenuhan anggaran kesehatan sebesar 5%
dari belanja negara, serta mempertahankan pemenuhan anggaran pendidikan sebesar 20% dari
belanja negara, percepatan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan infrastruktur, percepatan
pengurangan kesenjangan (Gap). Selain itu penetapan alokasi anggaran transfer ke daerah dan dana
desa dalam APBN 2016 pertama kali-nya mendekati anggaran kementerian /lembaga (Belanja K/L),
kemudian meningkatkan besaran Dana Alokasi Umum serta memperbaiki dan memperkuat
kebijakan DAK untuk mendukung implementasi nawacita dan pencapaian prioritas nasional,
meningkatkan alokasi dana desa hingga 6% dari dan luar transfer ke daerah sesuai denganroad map
dana desa 2015-2019 sekaligus mempertajam alokasi Penanaman Modal Asing melalui peningkatan
peran BUMN dan penyediaan dukungan untuk pembangunan infrastruktur.
Beberapa kebijakan yang telah dilakukan pemerintah terkait dengan upaya pengamanan
pencapaian target pendapatan dan perpajakan khususnya diantaranya :optimalisasi pemeriksaan
melaluifocusingsektor-sektor unggulan dari masing-masing kanwil, mengurangi transfer pricingdan
fraud,data matching, optimalisasi IT, e-tax invoice serta perbaikan regulasi. Di tahun 2016 pemerintah
kembali mengkaji kemungkinan penerapan kebijakan pengampunan pajak atau lebih di kenal dengan
kebijakan tax amnesty. Harapannya, dengan memberikan kebijakan pengampunan pajak ini,
pihak-pihak yang menikmati pembangunan namun belum memberikan pembayaran pajak dengan benar,
akan tertarik untuk segera melaksanakan kewajibanya.
Menurut pandangan Widi Widodo (2008), kebijakan tax amnesty dapat meningkatkan
pendapatan pajak negara dengan meningkatnya kepatuhan wajib pajak. Sebagaimana yang telah
diatur dalam UU no 11 tahun 2016 tentang tax amnesty, telah memberi kemudahan kepada wajib
pajak.
Pemerintah per tanggal 1 juli 2016 secara resmi telah meluncurkan Program Amnesti Pajak
Nasional dan Presiden Jokowi berharap masyarakat wajib pajak memanfaatkan fasilitas baik ini untuk
kemudahan dan transparansi pelaporan pajak baik kewajiban pajak pribadi maupun perusahaan
(corporate income tax). Program ini bukan hanya ditujukan kepada kalangan tertentu saja, misalnya
kalangan konglomerat hitam sang pengemplang pajak, namun berlaku bagi seluruh lapisan
masyarakat indonesia, baik yang selama ini enggan untuk membayar dan melaporkan kewajiban
perpajakannya dengan baik dan benar, baik yang telah membayarkan dan melaporkan kewajiban
perpajakannya namun dengan setengah hati, dan bahkan bagi mereka yang sudah tertib dalam
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ferry Alberto (2015),”Pengaruh Kebijakan
Pengampunan Pajak(Tax Amnesty)Oleh Pemerintah Terhadap Potensi Peningkatan Penerimaan Pajak
Di Indonesia Tahun 2015 ”Menunjukkan bahwa implementasi pengampunan pajak di Indonesia
memiliki peluang untuk berhasil dilaksanakan investigasi amnesty yang juga telah sukses diterapkan
di beberapa Negara lain. Menurut Dwi Gita Kirana (2015),”Analisa PenerapanTax AmnestyTerhadap
Penerimaan pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak” menunjukkan bahwa dampak dari
penerapan tax amnesty berupa sunsetpolicy yang diterapkan pada tahun 2008 belum berhasil secara
signifikan atas penerimaan Negara yang berasal dari sektor pajak.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk menguraikan penerapan tax amnesty dalam
meningkatkan penerimaan pajak di kota Medan. Dalam hal ini, penulis membatasi cakupan masalah
penelitian yaitu penerimaan pajak melaluitax amnestyperiode 1 & 2 yang diawali pada tanggal 1 Juli
2016 hingga 31 Desember 2016, dan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah
Wajib Pajak yang terdaftar dan jumlah Wajib Pajak yang telah ikut serta programtax amnestyperiode
1 & 2.
Objek penelitian ini adalah data penerimaan pajak tahun 2015 dan penerimaan pajak tahun
2016, dan penerimaan tax amnesty periode pertama dan periode kedua secara keseluruhan, jumlah
Wajib pajak yang telahtax amnestyperiode pertama dan periode kedua tahun 2016 yang terdaftar di
kota medan, yang terdiri dari : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Timur, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota, Kantor Pelayanan Pajak
Madya Medan, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah, Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Barat, dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Belawan. Penelitian ini menggunakan observasi
langsung terhadap objek penelitian dengan mengumpulkan data yang berkaitan dengan peningkatan
penerimaan pajak sebelum dan sesudah diberlakukannyatax amnesty.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penerimaan Pajak KPP Madya Medan dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Satu dan Dua.
Berikut disajikan penerimaan pajak yang terjadi pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan
Tabel 1
Penerimaan Pajak KPP Madya Medan
Tahun Jumlah Wajib pajak Penerimaan pajak (Rp,-)
2015 1.359 6.873.862.489.814
2016 1.197 6.783.085.047.464
Sumber Data : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Madya Medan
Berdasarkan tabel 1 pada penerimaan pajak KPP Madya Medan dengan jumlah wajib pajak
pada tahun 2015 berjumlah 1.359. Penerimaan pajak sebesar Rp 6.873.862.489.814,- Kemudian pada
tahun 2016 jumlah wajib pajak pada KPP Madya Medan mengalami penurunan berjumlah 1.197
diiringi dengan penerimaan pajak mengalami penurunan juga menjadi Rp
6.783.085.047.464,-Sehingga jika penerimaan pajak KPP Madya Medan penerimaan tergantung pada jumlah wajib pajak.
Maka semakin meningkat jumlah wajib pajak maka semakin meningkat penerimaan pajak oleh KPP
Madya Medan.
Berdasarkan tabel 1 tersebut telah dijelaskan bahwa adanya penurunan penerimaan pajak
yang diakibatkan penurunan jumlah wajib pajaknya. Jumlah wajib pajak sangat mempengaruhi
penerimaan pajak sehingga program amnesti pajak diharapkan mampu meningkatkan jumlah
penerimaan pajak dengan diikuti kepatuhan wajib pajaknya. Penerimaan amnesti pajak periode
pertama dan periode kedua, dalam hal ini merupakan uang tebusan akan mempengaruhi penerimaan
pajak secara keseluruhan serta kepatuhan wajib pajaknya. Sehingga dapat dijelaskan pada tabel 2.
Tabel 2
Jumlah Wajib Pajak dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Pertama dan Periode Kedua pada KPP Madya Medan
Periode Jumlah Wajib Pajak Amnesti Pajak Penerimaan Amnesti Pajak (Rp,-)
I 494 156.915.330.196
II 118 33.160.512.285
Sumber Data : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Madya Medan
Berdasarkan Tabel 2 pada penerimaan amnesti pajak KPP Madya Medan Periode pertamanya
adalah Rp 156.915.330.196,- dan periode kedua adalah Rp 33.160.512.285,- dengan jumlah wajib pajak
periode pertama sebesar 494 dan jumlah wajib pajak periode kedua sebesar 118. sehingga total
190.075.842.481,- dengan total wajib pajak yang mengikuti amnesti pajak periode pertama dan periode
kedua sebanyak 612.
Berdasarkan Tabel 2 tersebut dijelaskan bahwa adanya kontribusi penerimaan amnesti pajak
terhadap realisasi penerimaan pajak tahun 2016, dalam hal ini merupakan uang tebusan periode
pertama, Rp 156.915.330.196,- dan periode kedua, Rp 33.160.512.285,-. Sehingga jumlah penerimaan
pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan dari amnesti pajak periode satu dan dua memberikan
kontribusi sebesar 2,802% dari realisasi penerimaan pajak tahun 2016 sebesar Rp
6.783.085.047.464,-dengan jumlah Wajib Pajak yang mengikuti Amnesti Pajak periode pertama sebesar 494 dan periode
kedua sebesar 118. Dari jumlah Wajib pajak yang mengikuti Amnesti Pajak periode pertama dan
periode kedua, persentasenya adalah 51,13 % dari total jumlah wajib pajak tahun 2016 adalah 1.197.
Dapat dievaluasi bahwa 51,13% dari wajib pajak yang terdaftar pada KPP Madya Medan
signifikan mengikuti amnesti pajak, walaupun jumlah penerimaan pajak tahun 2015 adalah sebesar
Rp 6.873.862.489.814,- lebih besar dibanding tahun 2016 penerimaan pajaknya lebih rendah sebesar Rp
6.783.085.047.464,-. Hal ini dikarenakan adanya pengurangan jumlah wajib pajak yang terdaftar pada
KPP Madya Medan sebesar 162 namun kebijakan amnesty pajak mempunyai kontribusi dalam
meningkatkan jumlah WP dan Uang Tebusan atas Penerimaan Pajak yang mengikuti amnesti pajak
yaitu 51,13%.
2. Penerimaan Pajak KPP Pratama Medan Petisah dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Pertama dan Kedua.
Pada KPP Pratama Medan Petisah telah menunjukkan pencapaian peningkatan penerimaan
pajak tahun 2016 dengan, adanya peningkatan penerimaan pajak pada tahun tersebut. ini berkaitan
dengan kontribusi program amnesti pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan untuk
meningkatkan penerimaan pajak tersebut. Data penerimaan pajak dilihat dari tabel 3.
Tabel 3
Penerimaan Pajak KPP Pratama Medan Petisah
Tahun Jumlah Wajib pajak Penerimaan pajak (Rp,-)
2015 100.008 984.679.964.741
2016 105.954 1.529.852.984.416
Sumber Data : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Medan Petisah
Berdasarkan Tabel 3 pada penerimaan pajak KPP Pratama Medan Petisah dengan jumlah
984.679.964.741,-dan pada tahun 2016 jumlah wajib pajak pada KPP Pratama Me984.679.964.741,-dan Petisah mengalami kenaikan
sebesar Rp. 105.954 di iringi dengan penerimaan pajak sebesar Rp 1.529.852.984.416,-. Berarti jika
dilihat dari data penerimaan pajak KPP Pratama Medan Petisah rasio kenaikan penerimaan pajak dari
tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar 55,36%, dan semakin meningkat jumlah wajib pajak maka semakin
meningkat penerimaan pajak yang akan diterima oleh KPP Pratama Medan Petisah.
Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa adanya peningkatan penerimaan pajak yang diakibatkan
meningkatnya jumlah wajib pajak. Jumlah wajib pajak sangat mempengaruhi penerimaan pajak
sehingga program amnesti pajak diharapkan mampu meningkatkan jumlah penerimaan pajak dengan
diikuti kepatuhan wajib pajak. Penerimaan amnesti pajak periode pertama dan periode kedua, dalam
hal ini merupakan uang tebusan akan mempengaruhi penerimaan pajak secara keseluruhan serta
kepatuhan wajib pajaknya. Data penerimaan pajak dapat disajikan pada tabel 4.
Tabel 4
Jumlah Wajib Pajak dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Pertama dan Periode Kedua pada KPP Pratama Medan Petisah
Periode Jumlah Wajib Pajak Amnesti Pajak Penerimaan Amnesti Pajak (Rp,-)
I 4.624 427.803.616.027
II 1.527 59.813.152.444
Sumber Data : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Medan Petisa
Berdasarkan Tabel 4 pada penerimaan amnesti pajak KPP Pratama Medan Petisah periode
pertama adalah Rp 427.803.616.027,- dan periode kedua adalah Rp 59.813.152.444,- dengan jumlah
wajib pajak periode pertama sebesar 4.624 dan jumlah wajib pajak periode kedua sebesar 1.527.
Dengan demikian total penerimaan amnesti pajak pada KPP Pratama Medan Petisah periode
pertama dan periode kedua sebesar Rp 487.616.768.471,- dan total wajib pajak yang mengikuti
amnesti pajak sebanyak 6.151
Berdasarkan tabel 4 pada penerimaan pajak KPP Pratama Medan Petisah dengan jumlah
wajib pajak pada tahun 2015 berjumlah 100.008 dengan penerimaan pajak sebesar Rp
984.679.964.741,-dan pada tahun 2016 jumlah wajib pajak pada KPP Pratama Me984.679.964.741,-dan Petisah mengalami peningkatan
berjumlah 105.954 diikuti dengan penerimaan pajak mengalami peningkatan sebesar Rp
penerimaan tergantung pada jumlah wajib pajak, dan semakin meningkat jumlah wajib pajak maka
semakin meningkat penerimaan pajak yang akan diterima oleh KPP Pratama Medan Petisah.
Berdasarkan Tabel 4 tersebut dijelaskan bahwa adanya kontribusi penerimaan amnesti pajak
terhadap realisasi penerimaan pajak tahun 2016, dalam hal ini merupakan uang tebusan periode
pertama sebesar Rp 427.803.616.027,- dan periode kedua sebesar Rp 59.813.152.444,-. Sehingga jumlah
penerimaan pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan dari amnesti pajak periode pertama dan
kedua memberikan kontribusi sebesar 31,87% dari realisasi penerimaan pajak tahun 2016 sebesar Rp
1.529.852.984.416,- dengan jumlah Wajib Pajak yang mengikuti Amnesti Pajak periode pertama
sebesar 4.624 dan periode kedua sebesar 1.527 Dari jumlah Wajib pajak yang mengikuti Amnesti Pajak
periode pertama dan periode kedua, persentasenya adalah 5,80% dari total jumlah wajib pajak tahun
2016 adalah 105.954. Menurut pegawai pajak di bagian pusat data dan informasi, bahwa tidak adanya
jumlah target wajib pajak yang diharapkan mengikuti amnesti pajak periode pertama dan periode
kedua oleh kantor KPP Pratama Medan Petisah, karena amnesti pajak merupakan hak atas setiap
wajib pajak untuk memanfaatkan fasilitas amnesti pajak. dan berdasarkan tabel 4 dijelaskan juga
bahwa kebijakan amnesti pajak membawa pengaruh yang positif untuk meningkatkan penerimaan
pajak
Dapat dikatakan 5,80% dari wajib pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Medan Petisah
mengikuti amnesti pajak, adalah signifikan karena jumlah penerimaan pajak tahun 2015 adalah
sebesar Rp 984.679.964.741,- dan dibanding tahun 2016 penerimaan pajaknya meningkat sebesar Rp
1.529.852.984.416,-. Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan jumlah wajib pajak yang terdaftar pada
KPP Pratama Medan Petisah sebesar 5.946. Kebijakan amnesti pajak mempunyai kontribusi dalam
meningkatkan jumlah Wajib Pajak dan Uang Tebusan atas Penerimaan Pajak.
3. Penerimaan Pajak KPP Pratama Medan Polonia dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Pertama dan Kedua.
Pada KPP Pratama Medan Polonia telah menunjukkan pencapaian peningkatan penerimaan
pajak tahun 2016 dengan adanya peningkatan penerimaan pajak pada tahun tersebut. Hal ini
berkaitan dengan kontribusi program amnesti pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan untuk
Tabel 5
Penerimaan Pajak KPP Pratama Medan Polonia
Tahun Jumlah Wajib pajak Penerimaan pajak (Rp,-)
2015 157.062 1.185.998.721.225
2016 168.301 2.295.611.300.935
Sumber Data : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Medan Polonia
Berdasarkan Tabel 5 pada penerimaan pajak KPP Pratama Medan Polonia dengan jumlah
wajib pajak pada tahun 2015 berjumlah 157.062. Penerimaan pajak sebesar Rp 1.185.998.721.225,-.
Kemudian pada tahun 2016 jumlah wajib pajak pada KPP Pratama Medan Polonia Mengalami
kenaikan sebesar 168.301 diiringi dengan penerimaan pajak sebesar Rp 2.295.611.300.935,-. Berarti jika
dilihat dari data penerimaan pajak pada KPP Pratama Medan Polonia rasio kenaikan penerimaan
pajak dari tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar 93.56%, dan semakin meningkat jumlah wajib pajak maka
semakin meningkat penerimaan pajak yang akan diterima oleh KPP Pratama Medan Polonia.
Berdasarkan dari tabel 5 tersebut telah dijelaskan bahwa adanya peningkatan penerimaan
pajak yang diakibatkan meningkatnya jumlah wajib pajak. Jumlah wajib pajak sangat mempengaruhi
penerimaan pajak sehingga program amnesti pajak diharapkan mampu meningkatkan jumlah
penerimaan pajak dengan diikuti kepatuhan wajib pajak. Penerimaan amnesti pajak periode pertama
dan periode kedua, dalam hal ini merupakan uang tebusan akan mempengaruhi penerimaan pajak
secara keseluruhan serta kepatuhan wajib pajaknya. Data penerimaan pajak disajikan pada tabel 6.
Tabel 6
Jumlah Wajib Pajak dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Pertama dan Periode Kedua pada KPP Pratama Medan Polonia
Periode Jumlah Wajib Pajak Amnesti Pajak Penerimaan Amnesti Pajak (Rp,-)
I 4.123 1.127.911.478.166
II 1.595 64.745.450.906
Berdasarkan Tabel 6 pada penerimaan amnesti pajak KPP Pratama Medan polonia periode
pertama adalah Rp 1.127.911.478.166,- dan periode kedua adalah Rp 59.813.152.444,- dengan jumlah
wajib pajak periode pertama sebesar 4.123 dan jumlah wajib pajak periode kedua sebesar 1.595.
Dengan demikian total penerimaan amnesti pajak pada KPP Pratama Medan Polonia periode pertama
dan periode kedua sebesar Rp 1.192.656.929.072,- dan total wajib pajak yang mengikuti amnesti pajak
periode pertama dan periode kedua adalah 5.718.
Berdasarkan tabel 5 pada penerimaan pajak KPP Pratama Medan Polonia dengan jumlah
wajib pajak pada tahun 2015 berjumlah 157.0 62 dengan penerimaan pajak sebesar Rp
1.185.998.721.225,- dan pada tahun 2016 jumlah wajib pajak pada KKP Pratama Medan Polonia
mengalami peningkatan sebesar 168.301 diikuti dengan penerimaan pajak mengalami peningkatan
sebesar Rp 2.295.611.300.935,-. Maka jika dilihat dari data penerimaan pajak KPP Pratama Medan
Polonia bahwa penerimaan tergantung pada jumlah wajib pajak dan semakin meningkat jumlah wajib
pajak maka semakin meningkat penerimaan pajak yang akan diterima oleh KPP Pratama Medan
Polonia.
Berdasarkan Tabel 6 tersebut dijelaskan bahwa adanya kontribusi penerimaan amnesti pajak
periode pertama dan periode kedua terhadap realisasi penerimaan pajak tahun 2016, dalam hal ini
merupakan uang tebusan periode pertama, sebesar Rp 1.127.911.478.166,- dan periode kedua sebesar
Rp 64.745.450.906,-. Sehingga jumlah penerimaan pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan dari
amnesti pajak periode pertama dan kedua memberikan kontribusi sebesar 51,95% dari realisasi
penerimaan pajak tahun 2016 sebesar Rp 2.295.611.300.935,- dengan jumlah Wajib Pajak yang
mengikuti Amnesti Pajak periode pertama sebesar 4.123 dan periode kedua sebesar 1.595 dari jumlah
Wajib pajak yang mengikuti Amnesti Pajak periode pertama dan periode kedua, persentasenya
adalah 3,40% dari total jumlah wajib pajak tahun 2016 adalah 168.301. Menurut pegawai pajak di
bagian pusat data dan informasi, bahwa tidak adanya jumlah target wajib pajak yang diharapkan
mengikuti amnesti pajak periode pertama dan periode kedua oleh kantor KPP Pratama Medan
Polonia, karena amnesti pajak merupakan hak atas setiap wajib pajak untuk memanfaatkan fasilitas
amnesti pajak. dan berdasarkan tabel 4.6 dijelaskan juga bahwa kebijakan amnesti pajak membawa
pengaruh yang positif untuk meningkatkan penerimaan pajak.
Dapat dikatakan 3,40% dari wajib pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Medan Polonia
mengikuti amnesti pajak, adalah signifikan karena jumlah penerimaan pajak tahun 2015 adalah
sebesar Rp 1.185.998.721.225,- dan dibanding tahun 2016 penerimaan pajaknya meningkat sebesar Rp
KPP Pratama Medan Petisa sebesar 11.239. Kebijakan amnesti pajak mempunyai kontribusi dalam
meningkatkan jumlah Wajib Pajak dan Uang Tebusan atas Penerimaan Pajak.
4. Penerimaan Pajak KPP Pratama Medan Kota dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Pertama dan Kedua.
Pada KPP Pratama Medan Kota telah menunjukkan pencapaian peningkatan penerimaan
pajak tahun 2016 dengan, adanya peningkatan penerimaan pajak pada tahun tersebut. ini berkaitan
dengan kontribusi program amnesti pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan untuk
meningkatkan penerimaan pajak tersebut. Data penerimaan pajak disajikan pada tabel 7.
Tabel 7
Penerimaan Pajak KPP Pratama Medan Kota
Tahun Jumlah Wajib pajak Penerimaan pajak (Rp,-)
2015 133.707 1.032.212.000.000
2016 140.988 2.054.026.000.000
Sumber Data : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Medan Kota
Berdasarkan Tabel 7 pada penerimaan pajak KPP Pratama Medan Kota dengan jumlah wajib
pajak pada tahun 2015 berjumlah 133.707 dengan penerimaan pajak sebesar Rp 1.032.212.000.000,- dan
pada tahun 2016 jumlah wajib pajak pada KPP Pratama Medan Kota mengalami kenaikan sebesar
140.988 diiringi dengan penerimaan pajak sebesar Rp 2.054.026.000.000,-. Berarti jika dilihat dari data
penerimaan pajak KPP Pratama Medan Kota rasio kenaikan penerimaan pajak dari tahun 2015 ke
tahun 2016 sebesar 98,99%, dan semakin meningkat jumlah wajib pajak maka semakin meningkat
penerimaan pajak yang akan diterima oleh KPP Pratama Medan Kota.
Berdasarkan dari tabel 7 tersebut telah dijelaskan bahwa adanya peningkatan penerimaan
pajak yang diakibatkan meningkatnya jumlah wajib pajak. Jumlah wajib pajak sangat mempengaruhi
penerimaan pajak sehingga program amnesti pajak diharapkan mampu meningkatkan jumlah
penerimaan pajak dengan diikuti kepatuhan wajib pajak. Penerimaan amnesti pajak periode pertama
dan periode kedua, dalam hal ini merupakan uang tebusan akan mempengaruhi penerimaan pajak
secara keseluruhan serta kepatuhan wajib pajaknya. Data penerimaan pajak dapat disajikan pada
Tabel 8
Jumlah Wajib Pajak dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Pertama dan Periode Kedua pada KPP Pratama Medan Kota
Periode Jumlah Wajib Pajak Amnesti Pajak Penerimaan Amnesti Pajak (Rp,-)
I 5.754 961.873.000.000
II 2.480 76.937.000.000
Sumber Data : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Medan Kota
Berdasarkan Tabel 8 pada penerimaan amnesti pajak pada KPP Pratama Medan Kota periode
pertama adalah Rp 961.873.000.000,- dan periode kedua adalah Rp 76.937.000.000,- dengan jumlah
wajib pajak periode pertama sebesar 5.754 dan jumlah wajib pajak periode kedua sebesar 2.480.
Dengan demikian total penerimaan amnesti pajak pada KPP Pratama Medan Kota periode pertama
dan periode kedua adalah Rp 1.038.810.000.000,- dan total wajib pajak yang mengikuti amnesti pajak
periode pertama dan periode kedua adalah 8.234.
Berdasarkan tabel 7 pada penerimaan pajak KPP Pratama Medan Kota dengan jumlah wajib
pajak pada tahun 2015 berjumlah 133.707 dengan penerimaan pajak sebesar Rp 1.032.212.000.000,- dan
pada tahun 2016 jumlah wajib pajak pada KKP Pratama Medan Kota mengalami peningkatan
berjumlah 168.301 diikuti dengan penerimaan pajak mengalami peningkatan sebesar Rp
2.054.026.000.000,-. Maka jika dilihat dari data penerimaan pajak KPP Pratama Medan Kota bahwa
penerimaan tergantung pada jumlah wajib pajak, dan semakin meningkat jumlah wajib pajak maka
semakin meningkat penerimaan pajak yang akan diterima oleh KPP Pratama Medan Kota.
Berdasarkan Tabel 8 tersebut dijelaskan bahwa adanya kontribusi penerimaan amnesti pajak
periode pertama dan periode kedua terhadap realisasi penerimaan pajak tahun 2016, dalam hal ini
merupakan uang tebusan periode pertama, sebesar Rp 961.873.000.000,- dan periode kedua sebesar
Rp 76.937.000.000,-. Sehingga jumlah penerimaan pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan dari
amnesti pajak periode pertama dan kedua memberikan kontribusi sebesar 50,57% dari realisasi
penerimaan pajak tahun 2016 sebesar Rp 2.054.026.000.000,- dengan jumlah Wajib Pajak yang
mengikuti Amnesti Pajak periode pertama sebesar 5.754 dan periode kedua sebesar 2.480 dari jumlah
Wajib Pajak yang mengikuti Amnesti Pajak periode pertama dan periode kedua, persentasenya
adalah 5,84% dari total jumlah wajib pajak tahun 2016 adalah 140,988, Menurut pegawai pajak di
karena amnesti pajak merupakan hak atas setiap wajib pajak untuk memanfaatkan fasilitas amnesti
pajak. dan berdasarkan tabel 8 dijelaskan juga bahwa kebijakan amnesti pajak membawa pengaruh
yang positif untuk meningkatkan penerimaan pajak
Dapat dikatakan 5,84% dari wajib pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Medan Kota
mengikuti amnesti pajak, adalah signifikan karena jumlah penerimaan pajak tahun 2015 adalah
sebesar Rp 1.032.212.000.000,- dan dibanding tahun 2016 penerimaan pajaknya meningkat sebesar Rp
2.054.026.000.000,-. Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan jumlah wajib pajak yang terdaftar pada
KPP Pratama Medan Kota sebesar 7.281. Kebijakan amnesti pajak mempunyai kontribusi dalam
meningkatkan jumlah Wajib Pajak dan Uang Tebusan atas Penerimaan Pajak.
5. Penerimaan Pajak KPP Pratama Medan Timur dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Pertama dan Kedua.
Pada KPP Pratama Medan Timur telah menunjukkan pencapaian peningkatan penerimaan
pajak tahun 2016 dengan, adanya peningkatan penerimaan pajak pada tahun tersebut. ini berkaitan
dengan kontribusi program amnesti pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan untuk
meningkatkan penerimaan pajak tersebut. Data penerimaan pajak disajikan pada tabel 9.
Tabel 9
Penerimaan Pajak KPP Pratama Medan Timur
Tahun Jumlah Wajib pajak Penerimaan pajak (Rp,-)
2015 113.365 1.055.902.822.175
2016 119.326 1.663.675.099.776
Sumber Data : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Medan Timur
Berdasarkan Tabel 9 pada penerimaan pajak KPP Pratama Medan Timur dengan jumlah wajib
pajak pada tahun 2015 berjumlah 113.365 dengan penerimaan pajak sebesar Rp 1.055.902.822.175,- dan
pada tahun 2016 jumlah wajib pajak pada KPP Pratama Medan Timur mengalami kenaikan sebesar
119.326 diiringi dengan penerimaan pajak sebesar Rp 1.663.675.099.776,-. Berarti jika dilihat dari data
penerimaan pajak KPP Pratama Medan Timur rasio kenaikan penerimaan pajak dari tahun 2015 ke
tahun 2016 sebesar 57,56%, dan semakin meningkat jumlah wajib pajak maka semakin meningkat
penerimaan pajak yang akan diterima oleh KPP Pratama Medan Timur.
Pada KPP Pratama Medan Timur telah menunjukkan pencapaian peningkatan penerimaan
dengan kontribusi program amnesti pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan untuk
meningkatkan penerimaan pajak tersebut. Data penerimaan pajak disajikan pada tabel 10.
Tabel 10
Jumlah Wajib Pajak dan Penerimaan Amnesti Pajak Periode Pertama dan Periode Kedua pada KPP Pratama Medan Timur
Periode Jumlah Wajib Pajak Amnesti Pajak Penerimaan Amnesti Pajak (Rp,-)
I 4.445 743.987.710.169
II 1.835 49.888.245.375
Sumber Data : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Medan Timur
Berdasarkan Tabel 10 pada penerimaan amnesti pajak pada KPP Pratama Medan Kota periode
pertama adalah Rp 743.987.710.169,- dan periode kedua adalah Rp 49.888.245.375,- dengan jumlah
wajib pajak periode pertama sebesar 4.445 dan periode kedua sebesar 1.835. Dengan demikian total
penerimaan amnesti pajak pada KPP Pratama Medan Timur periode pertama dan periode kedua
adalah Rp 793.875.955.544,- dan total wajib pajak yang telah melakukan amnesti pajak periode
pertama dan periode kedua adalah 6.280.
Berdasarkan tabel 9 pada penerimaan pajak KPP Pratama Medan Timur dengan jumlah wajib
pajak pada tahun 2015 berjumlah 113.365 dengan penerimaan pajak sebesar Rp 1.055.902.822.175,- dan
pada tahun 2016 jumlah wajib pajak pada KKP Pratama Medan Timur mengalami peningkatan
berjumlah 119.326 diikuti dengan penerimaan pajak mengalami peningkatan sebesar Rp
1.663.675.099.776,-. Maka jika dilihat dari data penerimaan pajak KPP Pratama Medan Timur bahwa
penerimaan tergantung pada jumlah wajib pajak, dan semakin meningkat jumlah wajib pajak maka
semakin meningkat penerimaan pajak yang akan diterima oleh KPP Pratama Medan Timur.
Berdasarkan Tabel 10 tersebut dijelaskan bahwa adanya kontribusi penerimaan amnesti pajak
periode pertama dan periode kedua terhadap realisasi penerimaan pajak tahun 2016, dalam hal ini
merupakan tambahan dari uang tebusan atau penerimaan atas amnesti pajak periode pertama
sebesar Rp 743.987.710.169,- dan periode kedua sebesar Rp 49.888.245.375,- Sehingga jumlah
penerimaan pajak dalam hal ini merupakan uang tebusan dari amnesti pajak periode pertama dan
kedua memberikan kontribusi sebesar 47,72% dari realisasi penerimaan pajak tahun 2016 sebesar Rp
1.663.675.099.776,- dengan jumlah Wajib Pajak yang mengikuti Amnesti Pajak periode pertama
2016 adalah 119.326, Menurut pegawai pajak di bagian pusat data dan informasi, bahwa tidak adanya
jumlah target wajib pajak yang diharapkan mengikuti amnesti pajak periode pertama dan periode
kedua oleh kantor KPP Pratama Medan Timur, karena amnesti pajak merupakan hak atas setiap wajib
pajak untuk memanfaatkan fasilitas amnesti pajak. dan berdasarkan tabel 4.10 dijelaskan juga bahwa
kebijakan amnesti pajak membawa pengaruh yang positif untuk meningkatkan penerimaan pajak
Dapat dikatakan 5,26% dari wajib pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Medan Timur
mengikuti amnesti pajak, adalah signifikan karena jumlah penerimaan pajak tahun 2015 adalah
sebesar Rp 1.055.902.822.175,- dan dibanding tahun 2016 penerimaan pajaknya meningkat sebesar Rp
1.663.675.099.776,-. Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan jumlah wajib pajak yang terdaftar pada
KPP Pratama Medan Timur sebesar 5.961. Kebijakan amnesti pajak mempunyai kontribusi dalam
meningkatkan jumlah Wajib Pajak dan Uang Tebusan atas Penerimaan Pajak.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan jumlah penerimaan pajak dan penerimaan amnesti pajak periode pertama dan
periode kedua pada KPP yang terdaftar di Kota Medan dapat dilihat pada tabel 11 jumlah
penerimaan pajak tahun 2015, 2016, dan penerimaan amnesti pajak periode pertama dan periode
kedua sebagai berikut :
Tabel 11
KPP Pratama Medan
Timur 1.055.902.822.175 1.663.675.099.776 793.875.955.544 Total 11.043.878.555.605 14.326.250.432.591 3.703.035.495.568
Berdasarkan tabel 11 dapat dijelaskan bahwa penerimaan pajak sebelum berlakunya amnesti
pajak pada tahun 2015 adalah Rp 11.043.878.555.605,- dan penerimaan pajak setelah berlakunya
amnesti pajak tahun 2016 periode pertama dan periode kedua adalah Rp 14.426.250.432.591,- yang
menunjukkan adanya peningkatan penerimaan pajak sebesar 29,72% dan penerimaa amnesti pajak
sebesar Rp 3.703.035.495.568,-. Dari total penerimaan pajak yang terdaftar di kota medan tahun 2016,
peningkatan penerimaan pajak merupakan kontribusi dari kebijakan amnesti pajak tersebut, besarnya
jumlah penerimaan pajak pada tahun 2016 sebagian besar merupakan bagian dari dana uang tebusan
atau penerimaan atas amnesti pajak, secara keseluruhan kebijakan amnesti pajak yang telah
berlandaskan hukum menjadi produk yang baik dan berhasil dalam meningkatnya penerimaan pajak.
Diharapkan untuk programtax amnestyperiode III, Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Sumut I
sebaiknya perlu untuk menerapkan sosialisasitax amnesty secara menyeluruh, sehingga wajib pajak
DAFTAR PUSTAKA
Devano,Soni dan Rahayu S. K, 2006.Perpajakan: Konsep, Teori, dan Isu,Edisi Pertama, Cetakan Pertama: Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Fidel, 2010.Cara Mudah dan Praktis Memahami Masalah-Masalah Perpajakan, Cetakan Pertama: Salemba Empat, Jakarta.
H.Eddy Faisal, 2016. Memahami Amnesti Pajak Dengan Cerdas dan Lengkap : PT.Buku Pintar Indonesia, Jakarta Barat.
Mardalis, 2010.Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal,Edisi Pertama, Catatan Kedua Belas: Bumi Aksara, Jakarta.
Mardiasmo, 2006.Perpajakan,Edisi Revisi: Andi Yogyakarta.
Martono Nanang, 2010.Metode Penelitian Kuantitatif,Edisi Revisi: PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Materi Slide Sosialisasi Amnesti Pajak Kementerian Keuangan Direktorat Jendral Pajak.
www.lembagapajak.com
Nazir, Moh, 2005.Metode Penelitian,Cetakan Keenam: Ghalia Indonesia, Bogor.
Pengampunan Pajak Berdampak Positif Pada Kinerja Pasar Modal.www.klinikpajak.co.id
Resmi Siti, 2009.Perpajakan: Teori dan Kasus,Buku Satu, Edisi kelima: Salemba Empat, Jakarta. Riduan, 2010. Dasar-Dasar Statistika: Edisi Revisi, Catatan Kedelapan: Alfabeta, Bandung.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak.www.google.com
IDENTITAS DIRI
Nama : Magdalena Judika Siringoringo
NIP/NIK : 0115068506
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 15 Juni 1985
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan/Pangkat : IIIc/Penata
Jabatan Akademik : Lektor
Alamat : Jl. Garuda III no. 62 P. Mandala Medan
Alamat e-mail :lenaringo@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI Tahun
Lulus
Program Pendidikan (diploma,
sarjana, magister, spesialis, dan
doktor)
Perguruan Tinggi Jurusan/Program
Studi
2007 Sarjana (S-1) Universitas HKBP
Nommensen
Akuntansi/Akuntans
i
2012 Magister (S-2) Universitas
Diponegoro
Akuntansi/Magister