• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN SKEMA PENDANAAN: Penelitian Revitalisasi Visi Institusi (PRVI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN SKEMA PENDANAAN: Penelitian Revitalisasi Visi Institusi (PRVI)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

SKEMA PENDANAAN:

Penelitian Revitalisasi Visi Institusi (PRVI)

Enterprise Architecture Planning Untuk Pengembangan Informational

Dashboard Perguruan Tinggi (studi kasus : UMMagelang)

Pengusul :

1. Ardhin Primadewi, S.Si., M. TI NIDN. 0619048501 Fakultas Teknik

2. Mukhtar Hanafi, ST., M.Cs NIDN. 0602047502 Fakultas Teknik

Dibiayai oleh Universitas Muhammadiyah Magelang dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas (APBU) tahun akademik 2017/2018

Laporan Ini Merupakan Bukti Kinerja Pemenuhan Sistem Penjaminan Mutu Penelitian Universitas Muhammadiyah Magelang

Standar hasil Standar penilaian

Standar isi Standar sarana dan prasarana

√ Standar proses Standar pengelolaan

Standar pelaksana Standar pembiayaan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG April 2018

Bidang Prioritas RIP/Renstra pengabdian: RIP-06 : Industri, transportasi dan teknologi informasi

Topik penelitian:

(2)

i HALAMAN PENGESAHAN

1. a. Judul penelitian : Enterprise Architecture Planning Untuk

Pengembangan Informational Dashboard

Perguruan Tinggi (STUDI KASUS :

UMMAGELANG)

b. Bidang RIP : RIP-06 (Industri, transportasi dan teknologi

informasi)

c. Topik RIP : 06.11 (Sistem TIK pendukung e-government,

e-health, dan e-bussines)

2. Ketua peneliti

a. Nama lengkap dan gelar

b. Jenis kelamin c. Golongan/NIK d. Jabatan fungsional e. Fakultas/program studi : : : : :

Ardhin Primadewi, S.Si., M. TI Perempuan

Penata Muda Tk 1 / 168508156 -

Teknik / S1 Teknik Informatika

3. Alamat ketua peneliti : Perum Depkes C1/25 Kramat Utara, Magelang

Utara, 56115

4. Jumlah anggota peneliti : 1 orang

5. Mahasiswa yang dilibatkan : 1 orang

6. Lokasi penelitian : Pusat Data Sistem Informasi UMMagelang

7. Kerjasama dengan institusi lain : -

8. Lama penelitian : 3 bulan

9. Biaya yang diperlukan

a. LP3M UMM : Rp. 3.500.000,-

TOTAL : Rp. 3.500.000,-

Magelang, 22 April 2018

Mengetahui/Menyetujui Ketua Peneliti

Dekan

Yun Arifatul Fatimah, ST., MT., Ph.D Ardhin Primadewi, S. Si., M. TI

NIK. 987408139 NIDN. 0619048501

Mengesahkan, Ketua LP3M

Dr. Heni Setyowati ER, M.Kes NIK. 937008062

(3)

ii DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... iv RINGKASAN ... v BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Permasalahan ... 2 1.3. Rumusan Masalah ... 2 1.4. Tujuan ... 2 1.5. Manfaat Penelitian ... 3

1.6. Batasan Masalah Penelitian ... 3

1.7. Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Rekam Jejak (State of The Art) Penelitian... 5

2.2. E-business dan Business Intelligence ... 5

2.3. Informational Dashboard ... 6

2.4. Enterprise Architecture Planning ... 7

BAB 3 METODE PENELITIAN... 9

3.1 Planning Initiation ... 9

3.2 Business Modelling ... 9

3.3 Existing System and Technology ... 10

3.4 Data Architecture ... 10

BAB 4 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ... 11

4.1 Planning Initiation ... 11

(4)

iii

4.3 Existing System and Technology ... 12

4.4 Data Architecture ... 13

4.5 Luaran penelitian ... 18

BAB 5 KESIMPULAN ... 19

(5)

iv DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Porter Five Forces Competitive untuk perguruan tinggi (Warnars, 2008). 6

Gambar 2 Komponen dan Lapisan Enterprise Architecture Planning (D. Khairina et

al., 2012)... 8

Gambar 3 Komponen dan Lapisan Enterprise Architecture Planning.Alur proses

penelitian ... 9

Gambar 4 Stakeholder Institusi ... 12

Gambar 5 Value chain analysis fungsi bisnis UMMagelang ... 13

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Aliran Data Matriks Relasi Entitas Data terhadap Fungsi Bisnis ... 14 Tabel 2 Aliran Data Matriks Relasi Aplikasi terhadap Fungsi Bisnis ... 15 Tabel 3 Aliran Data Matriks Relasi Entitas Data terhadap Aplikasi ... 17

(6)

v RINGKASAN

Pelayanan publik menjadi isu utama dalam penyediaan layanan publik khususnya pada perguruan tinggi sebagai salah satu sektor publik pada bidang pendidikan. Perlu inovasi secara terarah dalam mengembangkan sistem pelayanan khususnya pada civitas akademika dengan prinsip good governance. Pengembangan ini sangat tergantung pada Pusat Data dan Sistem Informasi UMMagelang. Namun demikian, kendali dan kontrol pengembangan sistem diserahkan secara otonomi pada masing-masing biro tataran institusi. Sehingga sistem yang dikembangkan bukan berdasarkan pada fungsi bisnis yang dijalankan ataupun entitas data yang diperlukan, namun sebatas spontanitas kebutuhan jangka pendek. Perlu adanya analisa yang mendalam terkait relasi antara pengembangan sistem informasi dengan fungsi bisnis yang berjalan serta entitas data yang dibutuhkan. Pemodelan yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan Zachman Framework yang memiliki kelebihan dalam

kedalaman analisa pada arsitektur data. Penelitian ini dengan merelasikan 3 variabel yaitu fungsi bisnis, entitas data dan aplikasi yang memudahkan identifikasi posisi-posisi mana yang perlu segera dibenahi. Penelitian ini telah dipublikasikan pada Jurnal Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi (RESTI) pada 16 April 2018 (Vol.2/1).

(7)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Isu pelayanan publik saat ini merupakan isu penting dalam penyedian layanan publik di Indonesia (Nurnaningsih, 2017). Pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan pengguna sistem terhadap penyedia sistem. Pelayanan tidak hanya dibutuhkan pada organisasi bisnis, tetapi telah berkembang lebih luas pada seluruh tatanan organisasi baik pemerintah ataupun pendidikan (Hilda, 2014). Proses pelayanan saat ini sangat bergantung dengan teknologi informasi dan komunikasi (D. M. Khairina, Mustafid, & Noranita, 2012). Teknologi informasi dan komunikasi

selanjutnya disebut TIK dalam pandangan sempit terkait hardware, software,

database, networks, dan peralatan lain. Dalam pandangan yang lebih luas, TIK

menjelaskan suatu koleksi teknologi informasi, pemakai, dan manajemen bagi keseluruhan organisasi (Setiawan, 2009).

TIK sebagai bagian dari e-business dalam manajemen perguruan tinggi menjadi

tolak ukur perkembangan business intelligence pada setiap perguruan tinggi

(Silanegara, Tama, & Nurhidayat, 2013). Perguruan tinggi sebagai salah satu sektor publik pada bidang pendidikan juga mengedepankan pelayanan terutama kepada civitas akademika yang menjadi tulang punggung keberhasilan manajemen perguruan tinggi. Perlu inovasi secara terarah dalam mengembangkan pelayanan civitas

akademika yang sesuai dengan prinsip good governance agar memiliki akuntabilitas

serta transparansi data (Hilda, 2014). Kondisi saat ini terkait pengembangan sistem informasi di Pusat Data dan Sistem Informasi UMMagelang sangat bergantung pada permintaan prngguna sistem informasi yang masih terpusat pada data keuangan, mahasiswa dan kepegawaian.

Manajemen perguruan tinggi sebagai pembuat keputusan membutuhkan sesuatu yang dapat mendorong institusi untuk berkompetisi dengan perguruan tinggi lainnya. Mereka membutuhkan pengetahuan TIK yang dapat mendukung seluruh kegiatan civitas akademik perguruan tinggi (Warnars, 2008). Ujung tombak keberhasilan

(8)

2

implementasi business intelligence pada perguruan tinggi salah satunya adalah

pelayanan dari sistem yang terintegrasi dengan data pada seluruh unit pada perguruan

tinggi secara real-time (Primadewi, Yudatama, & Nugroho, 2017).

1.2.Permasalahan

Kenyataan saat ini, pelayanan dari TIK yang terimplementasi pada perguruan tinggi belum terintegrasi secara menyeluruh pada seluruh unit pada perguruan tinggi. Data yang terintegrasi masih tertentu saja (seperti data keuangan) namun data yang

lainnya masih terpisah baik secara pengelolaan ataupun secara repository. Hal ini

menunjukkan bahwa pengembangan business intelligence di lingkungan perguruan

tinggi bersifat sporadis (Silanegara et al., 2013) atau tidak direncanakan dengan baik

(Yunis & Surendro, 2010). Ujung tombak keberhasilan implementasi business

intelligence pada perguruan tinggi salah satunya adalah pelayanan dari sistem yang

terintegrasi dengan data pada seluruh unit pada perguruan tinggi secara real-time

yang selanjutnya disebut informational dashboard (Primadewi et al., 2017).

1.3.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana memodelkan pengembangan

informational dashboard sebagai bentuk pelayanan dari sistem yang terintegrasi

dengan data pada seluruh unit pada perguruan tinggi secara real-time ?

1.4.Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah penggambaran model pengembangan

informational dashboard sebagai bentuk pelayanan yang terintegrasi dalam sistem

sesuai otoritas pengguna civitas akademik pada perguruan tinggi. Pemodelan

informational dashboard ini diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan civitas

akademik perguruan tinggi dengan lengkap dan tepat, termasuk faktor - faktor seperti

scalability, robustness dan security sesuai dengan pemodelan tersebut dan selaras

dengan visi misi institusi perguruan tinggi. Pemodelan yang digunakan pada

(9)

3

diharapkan dapat menjadi roadmap perancangan pengembangan business intelligence

TIK perguruan tinggi yang dapat meningkatkan daya saing Institusi.

1.5.Manfaat Penelitian

a. Diperolehnya informasi valid terkait perkembangan e-business dan business

intelligence pada lingkup Institusi.

b. Dibuatnya dokumentasi model pengembangan informational dashboard sebagai

strategi inovasi pelayanan sistem yang dikelola oleh TIK pada civitas akademika perguruan tinggi

c. Dibuatnya list kebutuhan pengembangan sistem yang sesuai dalam peningkatan

kualitas pelayanan sistem pada civitas akademika perguruan tinggi

d. Penguatan Misi dan Visi Institusi.

1.6.Batasan Masalah Penelitian

a. E-business yang dipetakan fokus kepada UMMagelang

b. Strategi inovasi pelayanan sistem yang diukur sebatas apa yang sudah

terimplementasi pada PDSI UMMagelang

c. Penelitian ini menggunakan enterprise architecture planning sebagai metode acuan

dalam rekayasa perencanaan model pengembangan informational dashboard.

1.7.Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk

pengembangan business intelligence TIK sebagai wujud e-business pada perguruan

tinggi sesuai yang tertera pada RIP penelitian 2016-2020. Pada lingkup UMMagelang sebagai masukan kepada manajemen eksekutif perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing UMMagelang sebagai perguruan tinggai berkembang di Indonesia.

(10)

4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada era globalisasi, peranan TIK sangat vital dalam perbaikan manajemen perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai bagian dari dunia pendidikan yang

mengutamakan pelayanan kepada stakeholder-nya, menjadikan TIK sebagai salah

satu faktor utama dalam memunculkan daya saing (Primadewi et al., 2017). Daya Saing perguruan tinggi adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur sejauh mana dukungan sistem pada perguruan tinggi akan dikembangkan sehingga dapat bertahan pada era globalisasi (Warnars, 2008). Secara rinci dijelaskan oleh Silanegara (2013) dikutip dari Kravik bahwa pencapaian daya saing yang diharapkan oleh manajemen perguruan tinggi saat melibatkan TIK ke dalam kegiatan administrasinya terkait

efficiency, effectiveness, risk avoidance, customer satisfaction, cost avoidance, dan

new capabilities. Hal inilah yang dijelaskan oleh Warnars (2010) sebagai tolak ukur

perkembangan implementasi business intelligence pada setiap perguruan tinggi.

Manajemen perguruan tinggi sebagai pembuat keputusan membutuhkan sesuatu yang dapat mendorong institusi untuk berkompetisi dengan perguruan tinggi lainnya. Mereka membutuhkan pengetahuan TIK yang dapat mendukung seluruh kegiatan civitas akademik perguruan tinggi (Warnars, 2008). Ujung tombak keberhasilan

implementasi business intelligence pada perguruan tinggi salah satunya adalah

pelayanan dari sistem yang terintegrasi dengan data pada seluruh unit pada perguruan

tinggi secara real-time yang disebut dengan informational dashboard (Primadewi et

al., 2017). Informational dashboard tersebut disesuaikan dengan otoritas pengguna

pada sistem terintegrasi yang diimplementasikan pada perguruan tinggi. Dengan

pengimplementasian informational dashboard, manajemen eksekutif perguruan

tinggi dapat memprediksi kebutuhan manajemen (Nurmalasari, Wahyuni, & Palapa, 2015) yang mendukung akreditasi institusi. Sedangkan pada civitas akademik secara

umum, dapat memberikan informasi yang valid secara real-time kepada stakeholder

(11)

5

Pengembangan informational dashboard sebagai bentuk pelayanan sistem

terhadap civitas akademik perguruan tinggi harus selaras dengan visi misi perguruan tinggi, daya saing institusi, daya tawar institusi, analisis spesifik kondisi TIK institusi serta mempertimbangkan analisis tren teknologi yang berkembang saat ini (Primadewi et al., 2017; Silanegara et al., 2013). Dibutuhkan perencanaan yang

matang serta implementasi yang optimal dalam pengembangan business intelligence

TIK pada perguruan tinggi (Yunis & Surendro, 2010) dalam hal ini dikhususkan pada pelayanan kepada civitas akademik perguruan tinggi.

2.1. Rekam Jejak (State of The Art) Penelitian

1. Tahun 2008 kegiatan riset tentang business intelligence pada perguruan tinggi

sudah dimulai dengan menganalisa model bisnis dan potensi pasar pada setiap elemen manajemen perguruan tinggi (Warnars, 2008).

2. Penelitian dilanjutkan pada tahun 2009 menggunakan framework COBIT

(Setiawan, 2009) dan dilanjutkan tahun 2011 menggunakan metodologi IT

Balance Scorecard (Chuah & Wong, 2011) dalam mengevaluasi penerapan TIK

pada perguruan tinggi

3. Penelitian dilanjutkan tahun 2014 terkait perancangan infrastruktur e-business

pada perguruan tinggi baik arsitektur logis maupun fisik (Romayah, Suroso, & Ramadhan, 2014) dan dilanjutkan tahun 2017 terkait perencanaan strategis TIK dengan menyelaraskan visi misi organisasi dan perencanaan TIK sebagai pendukung utama (Primadewi et al., 2017).

2.2.E-business dan Business Intelligence

E-business adalah bisnis yang beralih dari sistem secara manual menjadi sistem

yang menggunakan TIK. Untuk melihat posisi dan persaingan dari e-business pada

perguruan tinggi digunakan Porter Five Forces Competitive (Warnars, 2008) seperti

(12)

6

Gambar 1 Porter Five Forces Competitive untuk perguruan tinggi (Warnars, 2008).

Business intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi e-business

yang mampu menjawab kebutuhan manajemen eksekutif perguruan tinggi untuk menganalisa masalah-masalah dan dalam pengambilan keputusan (Primadewi et al.,

2017). Implementasi business intelligence dengan perencanaan yang terarah dan

selaras dengan kebutuhan manajemen eksekutif perguruan tinggi dapat meningkatkan kapasitas perguruan tinggi dan memudahkan dalam pengolahan sejumlah besar informasi yang kemudian dapat diakses dengan mudah sehingga menciptakan keuntungan kompetitif bagi perguruan tinggi (Firdaus, Putra, & Indah, 2013).

2.3. Informational Dashboard

Informational dashboard merupakan alat yang digunakan untuk menyajikan

informasi dalam bentuk diagram, indikator visual, ataupun grafik berupa informasi yang ringkas, dinamis serta relevan (Nurmalasari et al., 2015). Tujuan penggunaan informational dashboard di antaranya adalah untuk mempercepat proses pengambilan keputusan, mengukur kinerja, memonitor proses yang sedang berjalan, dan memprediksi kondisi di masa mendatang (Nurmalasari et al., 2015).

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat dashboard menurut

Nurmalasari et al. (2015) adalah:

1. Menyajikan informasi dengan key performance indicator (KPI) yang spesifik.

2. Mengintegrasikan beberapa informasi dalam layar tunggal.

3. Bersifat interaktif dan informasi yang saling terintegrasi.

(13)

7

5. Bersifat personal, yaitu bergantung pada kebutuhan pengguna.

6. Memungkinkan kolaborasi dan komunikasi antar bagian.

Terdapat beberapa macam tipe dashboard menurut Rasmussen, Bansal, & Chen

(2009), yaitu:

1. Dashboard strategis yaitu dashboard yang digunakan untuk mendukung

manajemen level strategis (eksekutif) yang dapat memberikan informasi untuk membuat keputusan bisnis, memprediksi peluang, dan memberikan panduan pencapaian tujuan strategis organisasi.

2. Dashboard taktis yaitu dashboard yang digunakan untuk proses analisis yang

menentukan faktor sebagai penyebab kondisi atau kejadian tertentu.

3. Dashboard operasional yaitu dashboard yang berfungsi sebagai pendukung

monitoring aktifitas proses bisnis yang spesifik dan rutin. 2.4.Enterprise Architecture Planning

Enterprise Architecture (EA) merupakan suatu pernyataan bagaimana sebuah

organisasi memulai dan menghasilkan tatanan yang baik tentang implementasi TI dan proses bisnis dalam organisasi untuk meningkatkan persaingan (Suryana, 2012). Untuk mengimplementasikan EA, sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah

framework yang dapat digunakan oleh perguruan tinggi sebagai acuan dalam

pengelolaan sistem yang kompleks. Pada penelitian ini framework yang digunakan

adalah Enterprise Architecture Planning(Yunis & Surendro, 2010).

Enterprise Architecture Planning (yang selanjutnya disebut EAP) merupakan

suatu pendekatan yang dibuat oleh Steven H. Spewak untuk membangun arsitektur enterprise dengan berdasarkan dorongan data dan dorongan bisnis. EAP mendefinisikan arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung organisasi dan rencana pengimplementasian arsitektur tersebut. EAP terdiri dari arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. Arsitektur disini sebagaimana layaknya

cetak biru sebagai panduan untuk pengembangan informational dashboard secara

(14)

8

(15)

9 BAB 3 METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan selama enam bulan ini memiliki tahapan yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Gambar 3 Komponen dan Lapisan Enterprise Architecture Planning.Alur proses penelitian

3.1 Planning Initiation

Tahapan awal yang harus dilakukan adalah melakukan inisiasi perencanaan, dengan harapan proses pemodelan arsitektur dapat terarah dengan baik. Tahapan ini sebagai landasan berfikir tahap berikutnya. Pada tahap inilah ruang lingkup dan perencanaan kegiatan didefinisikan, menentukan metodologi yang akan

digunakan, sumber daya yang terlibat dan menetapkan perangkat (tools) yang akan

digunakan.

3.2 Business Modelling

Tahap berikutnya adalah pemodelan bisnis untuk menyediakan

dasar pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasinya. Ada 3 tahapan untuk memodelkan bisnis, yaitu sebagai berikut :

(16)

10

b. Identifikasi dan definisi fungsi bisnis.

c. Dokumentasi model bisnis utama, distribusi, dan presentasi kepada semua stakeholder institusi.

3.3 Existing System and Technology

Pada tahap ini merupakan lanjutan setelah proses bisnis didefinisikan. Menganalisis data dan informasi yang ada dipilah berdasarkan fungsi bisnisnya. Pada tahap ini diperoleh matriks fungsi bisnis dan entitas data yang ada dan yang belum ada. Termasuk memetakan data dan fungsi bisnis yang dibutuhkan untuk jangka panjang pada lingkup institusi.

3.4 Data Architecture

Mendefinisikan data utama yang dibutuhkan untuk mendukung aktifitas bisnis. Arsitektur data terdiri dari entitas data yang memiliki atribut dan relasi terhadap data yang lain. Pedoman dalam mendefinisikan arsitektur data yaitu:

a. Daftarkan calon entitas data dengan meninjau model bisnis dan deskripsi sistem dan teknologi yang dipakai.

b. Tetapkan entitas yang akan dipakai.

c. Definisikan setiap entitas tersebut dan mendokumentasikannya

(17)

11 BAB 4 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Pada Pada setiap alur proses penelitian terdapat hasil dan pembahasan yang dijabarkan lebih detil pada masing-masing sub bab.

4.1 Planning Initiation

Pada tahap pertama, ruang lingkup pembahasan dibatasi pada fungsi bisnis yang telah diimplementasikan pada institusi (terutama pada sisi teknologi informasi) dan terbatas pada fungsi bisnis yang dapat meningkatkan pelayanan pada seluruh civitas akademik serta fungsi bisnis yang mendukung pada keterbutuhan data pada Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT). Metodologi yang digunakan adalah zachman framework dikarenakan rinci dalam pemodelan arsitektur data. Data yang dipetakan secara 3 dimensi (x,y,z) ini dipecah menjadi bagian-bagian yang mudah untuk digambarkan yaitu (x,y), (x,z), dan (y,z). Hasil dari pemetaan ini nantinya disebut sebagai matriks relasi.

4.2 Business Modelling

Tahap berikutnya adalah pemodelan bisnis yang diawali dengan dimulai dengan proses pengumpulan data primer dan sekunder dilanjutkan dengan pendefinisian sasaran dan kebijakan organisasi perguruan tinggi sebagai acuan. Proses ini diawali dengan mengumpulkan dokumen visi dam misi perguruan tinggi, dokumen Rencana Strategis Perguruan Tinggi serta Rencana Kerja pengembangan sistem pada PDSI UMMagelang serta mengidentifikasi proses bisnis dan fungsi bisnis yang berjalan di UMMagelang. Dari dokumen dan data primer yang didapatkan dapat dipetakan menggunakan Porter five forces competitive seperti pada gambar 3. Pada gambar 3 dapat diketahui bahwa stakeholder institusi terbagi menjadi 5 aspek yaitu competitor, new entrant, supplier, customer dan substitute. New entrant, competitor dan substitute menjadi ancaman bagi institusi jika tidak menaikkan daya saing kompetitif.

Sedangkan supplier dan customer menjadi kesempatan dalam menaikkan daya saing

(18)

12

Gambar 4 Stakeholder Institusi

Menindaklanjuti stakeholder yang dapat menaikkan daya saing kompetitif institusi, kemudian informasi proses bisnis dan fungsi bisnis yang sudah berjalan pada UMMagelang dapat didefinisikan yaitu : proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), proses akademik, perpustakaan, pengembangan Soft Skill, profil lulusan serta Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

4.3 Existing System and Technology

Hasil data yang dikolektif dari dokumen, hasil observasi dan wawancara kemudian diolah menggunakan value chain analysis yang dapat membagi aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada proses bisnis dan fungsi bisnis UMMagelang.

Kumpulan aktivitas yang dilakukan di UMMagelang yang saling berhubungan dalam menciptakan nilai untuk mencapai visi, misi, dan tujuan institusi agar dapat mendukung proses Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) digambarkan berdasarkan value chain analysis Michael E. Porter seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.

Dapat dilihat pada gambar 5 bahwa value chain analysis UMMagelang terdiri atas aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang saling berhubungan dalam proses penciptaan nilai. Aktivitas utama (primary activities) terdiri dari proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), proses akademik, perpustakaan serta Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Sedangkan aktivitas pendukung (secondary activities) meliputi profil lulusan dan pengembangan Soft Skill.

(19)

13

Gambar 5 Value chain analysis fungsi bisnis UMMagelang

Penjabaran dari aktivitas utama dan pendukung, dapat diidentifikasi entitas data dari fungsi bisnis yang sudah dipetakan, yaitu : panitia, calon MABA, ujian seleksi, hasil ujian, registrasi, mahasiswa, program studi, kurikulum, dosen, mata kuliah, jadwal kuliah, ruang, rencana studi, ujian, nilai, cuti, TA/skripsi, laporan, yudisium, wisuda, presensi, berita acara dan RPS mata kuliah.

4.4 Data Architecture

Setelah fungsi bisnis dan entitas data diidentifikasi pada sub bab sebelumnya, dilanjutkan dengan pemetaan untuk mencari hubungan (relasi). Hubungan ini didefinisikan melalui sebuah matriks hubungan antara entitas data dengan fungsi bisnis. Masing-masing sel dalam matriks untuk menentukan data entitas yang di create (C) yaitu fungsi untuk membuat data, read/reference (R) yaitu fungsi yang menggunakan data dan update (U) yaitu fungsi yang mengubah atau meng-update data. Terdapat 3 pemetaan yang merupakan turunan dari hubungan 3 dimensi pada fungsi bisnis yang berjalan, yaitu pemetaan fungsi bisnis ke entitas data (x,z), pemetaan fungsi bisnis ke aplikasi (x,y) dan pemetaan aplikasi ke entitas data (y,z).

(20)

14

4.4.1. Pemetaan fungsi bisnis ke entitas data (x,z)

Setiap entitas data yang telah didefinisikan dihubungkan dengan area fungsi bisnis. Hubungan antara entitas data dengan area fungsi bisnis adalah dalam hal pengolahan dan penggunaan data untuk keperluan pemenuhan tujuan fungsi bisnis. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Aliran Data Matriks Relasi Entitas Data terhadap Fungsi Bisnis

Entitas Data Fungsi Bisnis Pan it ia Cal o n M A B A U ji an Se le k si H as il U ji an Reg is tr as i Mah as is w a Pro g ra m S tu d i K u ri k u lu m D o sen Mat a K u li ah Ja d w al K u li ah Ru an g Ren ca n a S tu d i U ji an N il ai Cu ti T A /Sk ri p si L ap o ra n Y u d is iu m W is u d a Pres en si Beri ta A cara RPS Mat a K u li ah Pen el it ia n Pen g ab d ian P M B Perencanaan kegiatan PMB

Penetapan Standarisasi dan

Kapasitas Mhs 1 1 1 1 1

Pembuatan Jadwal PMB 1 1 1 1

Proses PMB

Penyusunan Materi Ujian PMB 1 3

Penerimaan pendaftaran calom

MABA 1 3

Pelaksanaan Ujian Seleksi Masuk 1 2 1

Pemeriksaan Hasil UjianSeleksi

Masuk 1 1 1 3

Penetapan Kelulusan Calon

MABA 1 2 1 2 3 3 1 O p er as io n al A k ad em ik Perencanaan Operasional Akademik Penetapan Kurikulum 1 3 3 3

Penetapan Kalender Akademik 1 1 1 1

Penetapan Dosen 1 2 1 1

Penawaran Mata Kuliah 1 1 3 1

Penyusunan Jadwal Kuliah 1 1 1 1 3 1

Penetapan Ruang Kuliah 1 1 1 3

Kebijakan Akademik

Registrasi Mahasiswa Lama 3 2 1 3

Bimbingan Akademik 1 1 1 2 2 1

Pemrosesan Rencana Studi 2 1 1 1 1 2 1 3 1 1

Pembuatan KRS dan KTM 1 1 1 2 2 1 Pelaksanaan Perkuliahan 2 1 1 1 1 2 1 3 1 1 Evaluasi Akademik Pelaksanaan Ujian 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 1 Pengolahan Nilai 1 1 1 1 1 3 Cuti Akademik 1 1 3

Pelaksanaan sidang / seminar

TA/Skripsi 1 1 1 1 1 3 3

(21)

15

Keterangan: 1 = R : Read/Reference, 2 = RU: Read –Update, 3 = CRU : Create –Read –Update

4.4.2. Pemetaan fungsi bisnis ke aplikasi (x,y)

Setiap aplikasi yang telah didefinisikan dihubungkan dengan area fungsi bisnis. Hubungan antara aplikasi dengan area fungsi bisnis adalah dalam hal pengolahan dan penggunaan aplikasi untuk keperluan pemenuhan tujuan fungsi bisnis. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.

Pada tabel 2 baris yang berwarna kuning merupakan representasi klasifikasi pada fungsi bisnis. Dari fungsi bisnis yang ada maka akan dipetakan pada aplikasi yang diimplementasikan. Warna hijau pada aplikasi merupakan aplikasi yang belum terealisasi saat ini pada sistem di PDSI UMMagelang. Sedangkan warna hijau yang tersebar baik pada angka 1, 2 ataupun 3 menunjukkan bahwa aplikasi ini belum teraplikasikan pada sistem di PDSI UMMagelang.

Tabel 2 Aliran Data Matriks Relasi Aplikasi terhadap Fungsi Bisnis

K el u lu sa n M ah as isw a Penetapan Yudisium Pembuatan Ijazah dan Transkrip

Nilai 1 1 1 1 1 1 2 1 2 Pendaftaran wisuda 1 1 1 1 1 2 3 Pelaksanaan Wisuda 1 1 1 1 P ro ses P er k u li ah

an Monitoring Proses Perkuliahan Pemantauan Kehadiran Mhs per

tatap muka 1 1 1 1 1 1 1 3

Pemantauan penyampaian materi

per tatap muka 1 1 1 1 1 3 1

P en el it ia n d an P en g ab d ia n Penelitian

Perencanaan Kegiatan Penelitian 1 1 1 3 3

Pelaksanaan Kegiatan Penelitian 1 1 2 2

Pelaporan Hasil Penelitian 1 3 2 2

Pengabdian Masyarakat Perencanaan Kegiatan Pengabdian

Masy 1 1 1 3 3

Pelaporan Kegiatan Pengabdian

Masy 1 3 2 2

S

D

M

Pengelolaan SDM 1 3 3

Manajemen Tenaga Kependidikan 3 3

Manajemen Dosen 2 1 K emah a si sw aa

n Pengelolaan Prestasi Mahasiswa 1 1 1 3 3

(22)

16 Aplikasi Fungsi Bisnis A p. P enda fta ra n C al o n M h s b aru A p. Te s C B T P MB A p. R eg is tra si Maha si swa P o rta l R eg is tras i A p. Entri D at a P enu kung A p. Ma na je m en K uri kul um A p. A wa l Se m es te r A p. R enc an a Stu di A p. P eng el o laa n P es erta K el as A p. Ma na je m en P erk ul iah an A p. H as il Studi A p. Ev al ua si A p. L ap o ran P o rta l A kad em ik A p. Ke lul us an P o rta l Wi su da Moni to ri ng P erk ul iah an P o rta l L P 3M P MB Perencanaan kegiatan PMB Penetapan Standarisasi dan Kapasitas Mhs 2 1 1 1 3 1 1 Pembuatan Jadwal PMB 3 1 2 1 2 Proses PMB

Penyusunan Materi Ujian

PMB 1 3 3

Penerimaan pendaftaran

calom MABA 3 1

Pelaksanaan Ujian Seleksi

Masuk 1 3 1

Pemeriksaan Hasil

UjianSeleksi Masuk 1 1

Penetapan Kelulusan Calon

MABA 2 1 3 1 2 O pe ras io na l A ka de m ik Perencanaan Operasional Akademik Penetapan Kurikulum 1 1 3 1 Penetapan Kalender Akademik 1 1 3 1 Penetapan Dosen 3 2 1

Penawaran Mata Kuliah 1 1 3 1

Penyusunan Jadwal Kuliah 2 1 3 1 2 1

Penetapan Ruang Kuliah 3 3 1

Kebijakan Akademik

Registrasi Mahasiswa Lama 3 1 1 3 1 1

Bimbingan Akademik 2 1 2 1 2 1 1

Pemrosesan Rencana Studi 1 1 1 3 3 1 1

Pembuatan KRS dan KTM 1 1 2 1 1 1 Pelaksanaan Perkuliahan 1 1 1 3 3 1 1 Evaluasi Akademik Pelaksanaan Ujian 1 1 1 1 1 3 1 1 Pengolahan Nilai 1 2 1 1 3 1 Cuti Akademik 3 1 2 1 1 Pelaksanaan sidang / seminar TA/Skripsi 1 1 2 1 Pelaporan Akademik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 K el ul us an Maha si swa Penetapan Yudisium

Pembuatan Ijazah dan

Transkrip Nilai 1 2 1 1 1 1 1 Pendaftaran wisuda 3 1 1 1 3 Pelaksanaan Wisuda 2 1 1 P ro se s P erk ul iah an Monitoring Proses Perkuliahan Pemantauan Kehadiran

Mhs per tatap muka 1 1 1 3

Pemantauan penyampaian

materi per tatap muka 3 1 1 1 3

P ene liti an da n P eng abdi an Penelitian Perencanaan Kegiatan Penelitian 3 1 2 3 3 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian 3 1 2 2

(23)

17

Pelaporan Hasil Penelitian 3 1 3 3 3

Pengabdian Masyarakat Perencanaan Kegiatan Pengabdian Masy 3 3 3 Pelaporan Kegiatan Pengabdian Masy 3 3 2 SD M Pengelolaan SDM 3 3 2 2 Manajemen Tenaga Kependidikan 3 3 2 2 Manajemen Dosen 3 3 2 2 1 K em ah as is wa an Pengelolaan Prestasi Mahasiswa 3 2 3 Pengelolaan PKM 3 2 3 3

Keterangan: 1 = R : Read/Reference, 2 = RU: Read –Update, 3 = CRU : Create –Read –Update

4.4.3. Pemetaan aplikasi ke entitas data (y,z)

Setiap entitas data yang telah didefinisikan dihubungkan dengan aplikasi. Hubungan antara entitas data dengan aplikasi adalah dalam hal data dapat dikolektif menggunakan aplikasi mana saja. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.

Pada tabel 3 aplikasi yang ada akan dipetakan pada entitas data yang dibutuhkan. Warna hijau pada entitas data merupakan entitas data yang belum terealisasi saat ini pada sistem di PDSI UMMagelang. Sedangkan warna hijau yang tersebar baik pada angka 1, 2 ataupun 3 menunjukkan bahwa data ini belum teraplikasikan pada sistem di PDSI UMMagelang.

Tabel 3 Aliran Data Matriks Relasi Entitas Data terhadap Aplikasi

Entitas Data Aplikasi P an iti a C al o n MA B A U jian Se le ks i H as il U jian R eg is tra si Maha si swa P ro gram Studi K uri kul um D o se n Mata K ul iah Ja dwa l K ul iah R ua ng R enc an a Stu di U jian N ilai C uti TA/Sk ri p si Lap o ran Yudi si um Wi suda P re se n si B eri ta A cara R P S M at a K ul iah P ene liti an P eng abdi an Ap. Pendaftaran Calon Mhs Baru 1 3 2 1 1 Ap. Tes CBT PMB 1 1 3 2 1 Ap. Registrasi Mhs 1 1 1 3 3 1 1 1 Po1tal 1 1 1 2 1 1 1 1 3

(24)

18 Keterangan: 1 = R : Read/Reference, 2 = RU: Read –Update, 3 = CRU : Create –Read –Update

4.5 Luaran penelitian

Penelitian ini telah dipublikasikan pada Jurnal Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi (RESTI) pada 16 April 2018 (Vol.2/1) dengan judul “Pemodelan Arsitektur Data pada Perguruan Tinggi (Studi Kasus : UMMagelang)”.

Selain itu, penelitian ini juga mencoba memberikan solusi perancangan

Pengembangan Business Intelligence Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

pada program studi S1 Teknik Informatika UMMagelang yang terwujud dalam

dokumen usulan pengembangan blueprint TIK.

Registrasi Ap. Entri Data Penukung 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 Ap. Manajemen Kurikulum 1 1 3 3 Ap. Awal Semester 2 3 1 3 3 3 3 Ap. Rencana Studi 3 2 1 1 1 1 1 3 1 Ap. Pengelolaan Peserta Kelas 1 1 1 2 1 2 1 1 3 Ap. Manajemen Perkuliahan 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 Ap. Hasil Studi 1 1 1 1 1 1 3 2 Ap. Evaluasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Ap. Laporan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 Portal Akademik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Ap. Kelulusan 1 1 1 1 1 1 1 3 1 Portal Wisuda 1 1 1 1 1 3 Monitoring Perkuliahan 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 Portal LP3M 1 3 3 3 3

(25)

19 BAB 5 KESIMPULAN

Pengembangan pelayanan pada civitas akademika pada UMMagelang sangat tergantung pada PDSI UMMagelang, sebagai Biro pengembang sistem informasi tataran institusi. Pada awal penelitian, ditemukan bahwa sistem informasi yang dikembangkan oleh PDSI belum dikembangkan secara terarah. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya entitas data utama yang belum diimplementasikan.

Berdasarkan pada gambar 5 “Value chain analysis fungsi bisnis UMMagelang”,

dapat diketahui bahwa proses penerimaan mahasiswa baru dan proses akademik merupakan aktivitas utama. Namun demikian dalam pelaksanaannya, distribusi entitas data yang dibutuhkan belum sepenuhnya terakomodir pada fungsi bisnis yang ada pada institusi.

Entitas data yang belum diimplementasikan dapat dilihat pada tabel 1 dan 3 pada kolom yang berwarna hijau. Hal ini berdampak pada kurangnya pengembangan aplikasi yang dapat mengakomodir data tersebut (terlihat pada tabel 2). Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa data kepanitiaan PMB belum tersimpan sehingga belum dapat mendukung fungsi bisnis perencanaan kegiatan PMB. Pada tabel 1 juga dapat dilihat bahwa RPS Mata Kuliah pada entitas data belum ada. Sehingga fungsi bisnis yang merujuk pada proses perkuliahan masih belum sempurna dikarenakan masih belum adanya data terkait RPS Mata Kuliah. Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa aplikasi yang belum ada untuk menunjang fungsi bisnis yang ada yaitu aplikasi manajemen kurikulum dan manajemen perkuliahan. Dari keseluruhan proses yang dilalui, dapat dilihat bahwa pemodelan data dengan merelasikan 3 variabel yaitu fungsi bisnis, entitas data dan aplikasi akan memudahkan dalam mengetahui posisi-posisi mana yang perlu segera dibenahi.

Saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini adalah adanya kelanjutan pemodelan sistem informasi dan pemodelan teknologi informasi yang akan menjadi model utuh dalam pemodelan perguruan tinggi berdasarkan pada pemodelan arsitektur data yang telah dikembangkan pada penelitian ini.

(26)

20 DAFTAR PUSTAKA

Chuah, M.-H., & Wong, K.-L. (2011). A review of business intelligence and its

maturity models. African Journal of Business Management, 5(9), 3424–3428.

https://doi.org/10.5897/AJBM10.1564

Firdaus, M. A., Putra, A., & Indah, D. R. (2013). Analisis Business Intelligence pada Pengelolaan Data Alumni: Upaya Mendukung Monitoring Kualitas Alumni di

Perguruan Tinggi (Studi Kasus di Fakultas Ilmu. Jurnal Generic, 8(2), 221–229.

Retrieved from

http://journal.portalgaruda.org/index.php/generic/article/view/167

Hilda, N. (2014). Strategi Inovasi Layanan dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan

di Kantor Pertanahan Kota Surabaya II. In Kebijakan dan Manajemen Publik

(Vol. 2, pp. 1–10). Universitas Airlangga.

Khairina, D. M., Mustafid, & Noranita, B. (2012). Enterprise Architecture Planning

Untuk Pengembangan Sistem Informasi Perguruan Tinggi. Jurnal Sistem

Informasi Bisnis, 3, 117–123.

Khairina, D., Mustafid, M., & Noranita, B. (2012). Enterprise Architecture Planning

untuk Pengembangan Sistem Informasi Perguruan Tinggi. Universitas

Diponegoro. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/35997/

Nurmalasari, D., Wahyuni, R. T., & Palapa, Y. (2015). Informational Dashboard

untuk Monitoring Sistem Drainase secara Real-Time. JNTETI, 4(3), 1–6.

Nurnaningsih, D. (2017). ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN

ZACHMAN FRAMEWORK. Jurnal Teknik, 6(2), 72–82.

Primadewi, A., Yudatama, U., & Nugroho, S. (2017). Pengukuran Tingkat Kematangan Pengembangan Business Teknologi Informasi dan Komunikasi

(27)

21

(TIK) Perguruan Tinggi. Jurnal Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi, 1(1),

34–42. Retrieved from http://jurnal.iaii.or.id/index.php/RESTI/article/view/18

Rasmussen, Bansal, & Chen. (2009). Business Dashboards : A Visual Catalog for

Design and Development. New Jersey: John Wiley & Sons, England.

Romayah, S., Suroso, A., & Ramadhan, A. (2014). Evaluasi Implementasi

E-government di Instansi XYZ. Jurnal Aplikasi Manajemen, 12(4), 612–620.

Retrieved from http://www.jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/711 Setiawan, A. (2009). Evaluasi penerapan teknologi informasi di perguruan tinggi

swasta Yogyakarta dengan menggunakan model Cobit framework. In Seminar

Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) (p. A-15). Yogyakarta:

Universitas Islam Indonesia. Retrieved from

http://jurnal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/175

Silanegara, I., Tama, B., & Nurhidayat, D. (2013). Perencanaan Strategis Teknologi

Informasi (Studi Kasus: Politeknik Negeri Jakarta). Jurnal Generic, 6(1), 13–18.

Retrieved from

http://portalgaruda.org/portalgaruda/journals/index.php/generic/article/view/124 Suryana, T. (2012). Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi dengan Pendekatan

Enterprise Architecture Planning. Universitas Komputer Indonesia. Bandung,

223–236. Retrieved from http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-10-2/06-miu-102-taryana.pdf/pdf/06-miu-102-taryana.pdf

Warnars, S. (2008). Rancangan Infrastruktur E- Bisnis Business Intelligence pada

Perguruan Tinggi. Telkomnika, 6, 6930. Retrieved from

https://arxiv.org/abs/1006.1679

Warnars, S. (2010). Tata Kelola Database Perguruan Tinggi Yang Optimal Dengan Data Warehouse. Retrieved from http://arxiv.org/abs/1006.1663

(28)

22

Tinggi. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (p. A-51). Retrieved

(29)

Gambar

Gambar 1  Porter Five Forces Competitive untuk perguruan tinggi (Warnars, 2008).
Gambar 2  Komponen dan Lapisan Enterprise Architecture Planning (D. Khairina et al., 2012)
Gambar 3  Komponen dan Lapisan Enterprise Architecture Planning.Alur proses penelitian
Gambar 4  Stakeholder Institusi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Variasi stilistik adalah variasi bersistem yang wujud dalam suatu bahasa yang ditutur oleh seseorang penutur khususnya yang berkaitan dengan keadaan atau penglibatannya dalam

Dengan mengacu pada beberapa sumber, melanjutkan penelitian yang telah dilakukan oleh saudara Cahyo Utomo dan penelitian Vinit Grewal, maka penelitian ini

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan data dasar tentang potensi dan permasalahan kerajinan anyaman bambu di Desa Tri Rukun, yang berkaitan dengan perajin,

Hasil pengaruh kelembaban pada kumbung menggunakan alat dengan pendeteksian sensor 1jam sekali dan ketika 1jam tersebut kelembaban menunjukkan nilai kelembaban kurang

Tahapan dalam Proses A hapan dalam Proses Asuhan Gizi tidaklah selalu linear. suhan Gizi tidaklah selalu linear. +amun, +amun, seorang "ang pro$esional seorang

Kreteria yang digunakan untuk menginter- prestasikan dominasi jenis mikroba tanah yakni: mendekati 0 = indek rendah atau semakin rendah dominasi oleh satu spesies mikroba

Jika Anda tidak dapat mengatasi masalah dengan informasi di bawah, kunjungi www.philips.com/support untuk daftar pertanyaan yang sering diajukan atau hubungi Pusat Layanan

Weighted Super Matrix 1 Aktivitas pegawai Kontraktor dalam mematuhi HES Perusahaan 2 Kebersihan di SS1 (Sentral Senayan 1) Office termasuk akan tetapi tidak terbatas pada