UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS TEKNIK
MODUL KULIAH
MEKANIKA
FLUIDA
HEAD DAN TEKANAN STATIS
Abstrak
Menjelaskan pengertian akan head dan tekanan yang di berikan kolom air pada bidang yang di tempatinya serta perhitungannya.
Kompetensi
Mahasiswa mampu menghitung setiap gaya da tekanan yang terjadi akibat adanya fluida dalam suatu bejana, dapat menentukan titik pusat tekanan cairan pada permukaan tak tentu serta dan dapat
mengaplikasikannya dalam bidang engineering.
HEAD DAN TEKANAN STATIS
1. Intensitas Tekanan
cairan ()
2. Tekanan dan Kedalaman
Seorang penyelam bekerja pada kedalaman 18 m dibawah permukaan laut.
Berapa besar perbedaan tekanan pada kedalaman tersebut dengan pada
permukaan laut. Massa jenis (spesifik) air laut = 1025 kg/m
3.
Jawab :
Untuk keseimbangan vertikal; maka gaya
pada dasar = berat kolam air.
p . A = . g .A .h
p = . g .h
= 1025 kg/m
3. 9,81m/s
2x 18 m
= 181.000 = 181 kPa.
Gbr. 1
3. Tekanan Pada Satu Titik
Tunjukkanlah bahwa tekanan pada satu titik didalam suatu fluida dalam keadaan diam adalah sama besar ke segala arah.
Jawab :
S = lebar permukaan
S p1 = tekanan pada muka AB
p2 = tekanan pada muka BC
p3 = tekanan pada muka AC
Gbr. 2
Gaya pada bidang AB = p1 x AB x s Gaya pada bidang BC = p2 x BC x s Gaya pada bidang AC = p3 x AC x s
Dalam keadaan setimbang (diam) berarti semua gaya dalam keadaan setimbang dan bekerja secara tegak lurus terhadap bidang kerjanya, jadi :
p1 x AB x s = p3 x AC x s x cos
sedangkan AC . cos = AB maka : p1 = p3
Kemudian : p2 x BC x s = p3 x AC x s x sin
sedangkan AC . sin = BC. maka p2 = p3
Dengan demikian : p1 = p2 = p3
4. Tekanan dan Head
Tentukanlah head air (h) yang berhubungan dengan tekanan p = 340.000 N/m2, jika massa spesifik air 1.000 kg/m3.
Jawab :
p = . g .h h =
p
ρ
.
g
=
340.000
1000
x
9,81
= 34,7 m.Gbr-3. Dongkrak Hidrolik
Diketahui : F = 850 N
a = luas penampang piston kecil = 15 cm2
A = luas penampang piston besar = 150 cm2
Ditanya : a. Beban W yang dapat diangkat jika permukaan cairan sama.
b.Jika permukaan piston besar 0,75 m dibawah permukaan piston kecil. Jawab :
a. Untuk permukaan piston yang sama, maka tekanan pada piston kecil dan besar
6. Meter Tekanan
a. Tekanan atmosfir, pada permukaan bumi tergantung pada tingginya head udara yang ada diatas permukaan yang ditinjau pada permukaan laut, tekanan atmosfir kira-kira 101,325 kN/m2 yang sama dengan head 10,35 m air atau 0,760 m air raksa.
b. Vakum, adalah tekanan dalam satu ruangan hampa yang besarnya nol. c. Tekanan meteran, adalah tekanan yang diukur diatas atau dibawah
tekanan atmosfir.
d. Tekanan mutlak, adalah tekanan yang diukur diatas nol absolut. Tekanan absolut = tekanan meteran + tekanan atmosfir.
7. Barometer
Jika A adalah sebuah titik didalam tabung kaca yang sama tingginya dengan permukaan air raksa diluar tabung, maka tekanan pA pada titik A sama dengan tekanan atmosfir p pada permukaan, karena pada kondisi fluida diam maka
tekanan akan sama pada semua titik pada ketinggian yang sama →pA = m . g .h.
dimana : m= berat spesifik relatif air raksa.
m = 13,6 x 9,81 x 103 x 0,76
m= 101,3 kN/m2
Gambar-4.Barometer mercury.
h2
Adalah suatu alat untuk mengukur tekanan di dalam fluida. Dalam keadaan diam, maka :
9. Manometer U air raksa.
Suatu manomater pipa U digambarkan untuk mengukur tekanan air didalam pipa.
= massa jenis air
m = massa jenis air raksa
Jadi : pA = (13,6 – 1) 9,81 x 1000 x 0,3 + 13,6 x 9,81 x 1000 x 0,2
= 63,8 kN/m2
10. Jika Tekanan di A pada Soal 8 dikurangi dengan 150 kN/m2, berapakah perbedaan ketinggian pada air raksa ?
Jawab :
Jika permukaan air raksa jatuh sebesar
x m pada kaki pipa sebelah kanan maka pada kaki pipa sebelah kiri akan naik sebesar x m.
h1 = (0,3 – x) m dan h1 = (0,3 + x) m
Gambar– 7
Sekarang pA= 63,8 – 150 = 86,2 kN/m‒ 2 = 86,2 x 10‒ 3 N/m2
p = 9,81 x 103 N/m3 dan s = 13,6 Pada level B – C, tekanan di B = tekanan di C
86,2 x 10
‒ 3 (0,3 – x) = 13,6 x 9,81 x 103 x (0,5 – 2.x) 86,2 – 2,94 – 9,81
‒ x = 66,7 – 267 (x)
257,2 (x) = 155,8
x = 0,606 m
Perbedaan permukaan yang baru = 0,5 – 0,606 = 0,106 m‒
Berarti permukaan D berada dibawah level B.
11. Manometer pipa U dengan dua jenis fluida.
Jenis ini digunakan utk mengukur selisih tekanan antara dua titik A dan B.
1 = massa spesifik air = 1000 kg/m3
2 = massa spesifik air raksa = 13.600 kg/m3
a = 1,5 m b = 0,75 m h = 0,5 m
s = berat spesifik air raksa = 13,6 berarti : 2 = 13,6 1
Dalam keadaan diam, maka tekanan di P = tekanan di Q.
1
12. Manometer pipa U terbalik.
Jenis ini di gunakan untuk mengukur perbedaan tekanan air diantara dua titik pada satu pipa. Pd gambar – 9, manometer berisi udara pada bagian atas pipa, tentukanlah perbedaan tekanan antara titik
Udara yang berada disebelah pipa U selalu berisi udara yang dapat ditekan dan
dikurangi tekanannya lewat sebuah valve C untuk mengontrol tekanan atau
permukaan fluida pada pipa. Tapi dapat juga diisi dengan cairan lain yang
mempunyai berat spesifik relatif lebih rendah dari fluida di A dan B. Dan bahkan
tidak boleh bercampur dengannya.
Dalam keadaan diam dan setimbang ;
Pipa kiri: pA = pD + g h1
Pipa kanan : pB = pE + g (h + h2)
Jadi : pB – pA= pE – pD + g (h + h2) – g h1
disini, pE dan pD = tekanan udara pE = pD
maka : pB – pA = g (h + h2) – g . h1
= g (h + h2 – h1) = g . (h + a)
Lalu kita isikan : = 1000 kg/m3
a = h2 – h1 = 180 – 60 = 120 cm = 1,2 m
h = 45 cm = 0,45 m
sehinggapB – pA = 1000 x 9,81 (0,45 + 1,2) = 16200 N/m2
13. Sensitifitas suatu manometer pipa U semakin meningkat dengan memperbesar ujungnya (lihat gambar 10) dan mengisi sebelah pipa dengan air (Sw = 1) dan pipa sisi lain dengan minyak (So = 0,95). Jika luas penampang kedua ujung yang di perbesar adalah 50 x luas pipa.
Hitunglah perbedaan tekanan.
Jawab :
Apabila tekanan pada kedua sisi sudah sama (p1 = p2), kita anggap permukaan yang merupakan pemisah air dan minyak adalah x – x dan head minyak = h.
Untuk kaki sebelah kanan : px = so .. g .h
Untuk kaki sebelah kiri : px =
so sw.h=
A
Apabila p2>p1 maka akan terjadi penurunan permukaan pada pipa sebelah kanan sejauh y sampai ke level YY.
Volume minyak yang berkurang dari pipa kanan adalah y.a, sehingga penurunan
Permukaan pada pipa yang diperbesar sebelah kanan = y
(
a A
)
Volume air yang masuk ke ujung pipa yang diperbesar sebelah kiri = y .a.
sehingga kenaikan permukaan pada pipa sebelah kiri = y
(
a
A
)
. Pada saat ruangpipa dibawah garis YY terisi oleh air maka tekanan pY pada level ini harus sama
pada kedua kaki pipa.
= g y
{
sw
(
1+aA
)
−so(
1−a A
)
}
Jika y = 25 mm = 0,025 m
= 103 kg/m3s
w = 1 so = 0,95 dan A = 50a
Maka :
p2 – p1 = 103 x 9,81 x 0,025
{
(
1+ 1
50
)
−0, 95(
1− 1 50)
}
= 2,45 x 102 (1,02 – 0,93) = 22 N/m2 (Pa)
Ini ekivalen dengan head sebesar =
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Douglas J F, Solving Problems in Fluid Mechanics, ELBS with Longman, Longman Singapore Publisher Pte Ltd, Singapore, 1995.
2. Dugdale, R.H, Fluids Mechanics 2nd edition, MACDONALD AND EVANS, Estover-USA, 1971.
3. Giles Ranald V, Fluid Mechanics and Hydraulics 2/ed, Schaum’s Outline Series, McGraw-Hill Book Company, New York, 1976.