• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen.tips makalah peran serta dalam s

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dokumen.tips makalah peran serta dalam s"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PKn

DASAR NEGARA DAN PEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh : Kelompok : 1. Sri Yulianti 2. Mulyati

3. Desi Safitriani 4. Wanda Pratama

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) MA’ARIF SENDANGAGUNG KAB. LAMPUNG TENGAH

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Shalawat dan salam kita haturkan kepada beliau Baginda Agung Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita kejalan yang baik.

Makalah ini penulis susun atas tugas yang diberikan dosen Mata Pelajaran PKn, dengan judul “ Dasar Negara dan Pewarganegaraan “.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih. Dan tak lupa penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

Sendangagung, Januari 2016

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Kata Pengantar... ii

Daftar Isi...iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 1

C. Tujuan Penulisan... 1

BAB II PEMBAHASAN A. Dasar Negara... 2

A.1 Bentuk – Bentuk Partisipasi Politik... 2

A.2 Tingkatan Partisipasi Politik... 4

B. Pewarganegaraan... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 8

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Setiap warga Negara harus ikut serta berpartisipasi aktif dalam system pilitik dalam Negara. Partisipasi politik dapat diartikan sebagai penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian tujan oganisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama.

Bagaimana cara warga Negara ikut berperan dalam system politik maka menurut ahli Dalam hal partisipasi politik dinyatakan bahwa hanya melalui partisipasi seluruh warga Negara dalam kehidupan politik secara langsung dan berkelanjutan, Negara dapat terikat kedalam tujuan kebaikan sebagai kehendak bersama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dan tingkatan-tingkatan partisipasi politik ? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung partisipasi politik? C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan guru mata pelajaran PKn.

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. Partisipasi Politik Warga Negara

Partisipasi Politik dapat diartikan sebagai penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian tujan oganisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama.

a. Bentuk-Bentuk Partisipasi pilitik

 Bentuk- bentuk partisipasi politik menurut Almond

KONVENSIONAL NON-KONVENSIONAL

 Pemberian suara (voting)  Diskusi politik

 Kegiatan kampanye

 Membentuk dan bergabung dalam kelompok

kepentingan

 Komunikasi individu dengan penjabat politik administrative.

 Pengajuan pestisi  Berdemonstrasi  Konfrontasi  Mogok

 Tindak kekerasan politik terhadap harta benda; perisakan,

pemboman, pembakaran

 Tindak keketrasan politik terhadap manusia; penculikan,

pembunuhan, perang gerilyarevolusi

(6)

langsung dan berkelanjutan, Negara dapat terikat kedalam tujuan kebaikan sebagai kehendak bersama.

Berbagai bentuk partisipasi politik

1) Terbentuknya organisasi-organisasi politik maupun organisasi masyarakat sebagai bagian dari kegiatan social, sekaligus sebagai penyalur aspirasi rakyat yang ikut menetukan kebijakan Negara 2) Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai kontrol

social maupun pemberi input terhadap kebijakan pemerintah. 3) Pelaksanaan pemilu yang memberi kesempatan kepada warga

Negara untruk dipilih atau memilih, misalnya: berkampanyr, menjadi pemilih aktif, menjadi anggota perwakilan rakyat, menjadi calon presiden yang dipilih lansung, dan sebagainya.

4) Munculnya kelompok-kelompok kontemporer yang memberi warna pada system input dan output kepada pemerintah, misalnya: melalui unjuk rasa, petisi, protes, demonstrasi dan sebagainya.

Diringkat individu, secara lebih spesifik Milbrath M.L. Goel mengidentifikasikan tujuh bentuk partisipasi politik individual:

N o

Bentuk Aspirasi Uraian/Keterangan

1 Aphatetic Inactives Tidak beraktifitas dan parsitipatif, tidak pernah memilih.

2 Passive Supporters Memilih secara regular/teratur, menghadiri parade patriotic, membayar seluruh pajak, “mencintai Negara”

3 Contact Specialist Penjabat penghubung lokal(daerah), profinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu

(7)

polotik 5 Party and Campaign

Workers

Bekerja untuk partai politik atau kandidat, meyakinkan orang lain tentang memilih,

menhadiri pertemuan-pertemuan, menyumbang uang pada partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung partai politik, dipilih menjadi kandidat partai politik

6 Community Activist Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalah-masalah local, membentuk kelompok untuk menangani proble-problem local, keanggotaan aktif dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan, melakukan kontak terhadap penjabat-penjabat berkenaan dengan isu-isu social

7 protesters Bergabung dengan demonstrasi-demonstrasi public di jalanan, melakukan kerusuhan bila perlu, melakukan protes keras apabila

pemerintah melakukan kesalahan, menghadapi pertemuan-pertemuan protes, menolak mematuhi aturan

b. Tingkatan Partisipasi Politik

Menurut Hungtingtion dan Nelson, ada dua tingkat-tingkat partisipasi politik. Pertama, dilihat dari ruang lingkup atau proporsi dari suatu kategori warga Negara yang melibatkan diri dalam kegiatan partisipasi politik. Kedua, intensitas atau ukuran, lamanya, dan dan arti penting kegiatan khusus itu bagi partai politik.

 Tingkat Pengamat

Pada tingkat pengamat, seperti menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, menjadi anggota kelompok kepentingan,

(8)

dan usaha meyakinkan orang lain, merupakan contoh-contoh yang bamnyak dilakukan warga Negara, artinya proporsi atau lingkup orang yang terlibat di dalamnya tinggi.

 Tingkat Aktifitas

Tingkatan partisaipasi politik ini disampaikan sebagai berikut: a. Menduduki jabatan politik atau administrative

b. Mencari jabatan politik atau administrative c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik

e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (quasi-political)

f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political)

g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat dalam bidang

politik

i. Voting (pemberian suara)

B. Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik

a. Pendidikan politik

Menurut Ramdlon Naning pendidikan politik adalah usaha untuk

(9)

b. Kesadaran Politik

Menurut Drs.M. Taopan kesadaran politik adalah suatu proses batin yang menampakkan keinsafan setiap warga Negara akan urgensi urusan

kewarganegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Kebalikan dari partisipasi politik adalah sikap apatis. Seseorang dinamakan apatis jika dia tidak mau ikut serta dalam berbagai kegiatan politik kenegaraan diberbagai bidang kehidupan.

c. Sosialisasi politik

Ada dua alasan yang melatarbelakangi sehingga sosialisasi politik menjadi kajian tersendiri dalam politik kenegaraan

Pertama:

Sosialisasi politik dapat berfungsi untuk memelihara suatu system, yaitu agar stabilitas berjalan dengan baik dan positif.

Kedua:

Sosialasasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan system politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur poilitik orang dewasa, dan pelaksanaannya di masa mendatang mengenai system politik.

Sosialisasi Politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belaja tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.

(10)

1) keluarga (family)

Yaitu wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif

2) Sekolah

Melalui pelajaran civies education (pendidikan Kewarganegaraan), siswa dan guru saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu.

3) Partai Politik

(11)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

 Partisipasi politik dapat diartikan sebagai penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian tujan oganisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama.  Dalam hal partisipasi politik dinyatakan bahwa hanya melalui partisipasi

seluruh warga Negara dalam kehidupan politik secara langsung dan berkelanjutan, Negara dapat terikat kedalam tujuan kebaikan sebagai kehendak bersama.

A. Saran-saran

 Sebagai warga Negara hendaknya kita ikut berperan serta memberikan partisipasi aktif dalam system politik di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak yang terdiagnosis gangguan spektrum autisme di Boston dan Salt Lake

Jika murid tiada akses atau menghadapi kesukaran akses kepada PdP secara dalam talian, pihak sekolah perlu berbincang dengan ibu bapa/penjaga untuk menentukan kaedah

Pada bab ketiga akan dijelaskan tentang desain permodelan generator fluks aksial rotor ganda stator tunggal tanpa inti dengan variasi jarak antar permanen magnet

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Margaretha dan Zai 2013 bahwa rasio Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Asset ROA yang

Proses perancangan sistem usulan akan menjelaskan dan menguraikan tentang aktifitas yang dilakukan oleh admin, pemilik kendaraan atau pelacak, dan aplikasi GPS yang

Penggunaan metode inkuiri sebagai upaya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan dengan mengacu kepada minat peserta didik dengan mengangkat

Dari ayat-ayat di atas, penulis menyimpulkan bahwa apologetika Kristen: Pertama, harus dilakukan oleh setiap orang Kristen yang seharusnya mengasihi Allah dan berusaha untuk

Tidak dapat disangkal lagi bahwa keputusan ECB (Bank Sentral Eropa) untuk melakukan QE (Quantitative Easing) secara agresif memberikan dorongan pada pasar global,