• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide Etika Profesi Teknologi Cyber Pira

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Slide Etika Profesi Teknologi Cyber Pira"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA PROFESI TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMPUTER

CYBER PIRACY

ETIKA PROFESI TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMPUTER

CYBER PIRACY

Disusun oleh :

AGUS RIYANTO 13121567

APRI RAMADHANI13121777

SUDIONO ARTHAS13121776

RIECKSON WULLUR 13121814

JORDY MOMONGAN 13121893

 

Disusun oleh :

AGUS RIYANTO 13121567

APRI RAMADHANI13121777

SUDIONO ARTHAS13121776

RIECKSON WULLUR 13121814

JORDY MOMONGAN 13121893

 

pira

cy

pira

cy

cyb

er 

(2)

LATAR

BELAKANG

Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain

sebagai media penyedia informasi, melalui intenet pula kegiatan komunitas

komersial menjadi bagian terbesar dan pesat pertumbuhannya serta

menembus berbagai batas Negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan

pasar di dunia bisa diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet disebut

juga

cyber space

, apapun dapat dilakukan.

Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend

perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatiftas manusia.

Namun dampak negaif pun tidak bisa dihindari. Tatkala

pornograf

marak dimedia internet, masyarakat pun tak bisa berbuat banyak. Seiring

dengan perkembangan teknologi internet, menyebabkan munculnya

kejahatan yang disebut dengan cyber crime atau kejahatan melalui

jaringan internet.

Munculnya beberapa kasus

cyber crime

di Indonesia, seperti

pencurian

kartu kredit

, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain,

misalnya email dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah

yang tidak dikehendaki ke dalam programmer Komputer. Sehingga dalam

kejahatan computer dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil.

Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki Komputer orang

lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan

akibat

kerugian bagi orang lain

. Adanya cyber crime telah menjadi

(3)

MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penulisan makalah ini adalah :

Memenuhi salah satu tugas mata kuliah EPTIK

Menambah wawasan tentang Cyber Piracy

Sebagai masukan kepada mahasiswa agar menggunakan ilmu

yang didapatnya untuk kepentingan yang positif.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

Untuk dapat di presentasikan sehingga mendapatkan nilai UAS ,

dikarenakan mata kuliah EPTIK (Etika Profesi Teknologi Informasi

dan Komunikasi) adalah KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Memberikan informasi tentang Cyber Piracy kepada kami sendiri

pada khususnya dan masyarakat yang membaca pada

(4)

MANFAAT

MANFAAT

Hasil dari penulisan makalah ini semoga

dapat bermanfaat bagi para pembaca

dalam menyikapi perkembangan teknolgi.

Para pembaca dapat mengetahui

contoh-contoh tindak kejahatan Cyber Space

yang memanfaatkan adanya

perkembangan teknologi sehingga

pembaca dapat melakukan antisipasi

(5)

DEFINISI CYBER PIRACY

DEFINISI CYBER PIRACY

Cyber Piracy

adalah penggunaan teknologi komputer untuk mencetak

ulang software atau informasi, lalu

mendistribusikan

informasi atau

software tersebut lewat teknologi komputer.

Keuntungan biaya yang harus dikeluarkan (user) relatif murah sedangkan

kerugian dari piracy jelas sangat merugikan pemilik hak cipta (royalti), hal ini

merupakan

pencurian hak milik orang lain.

Selain kasus pembajakan software, kasus Cyber Piracy yang lain adalah

pembajakan

lagu-lagu yang bisa kita dapat secara gratis atau murah juga

merupakan salah satu

pelanggraran Cyber Piracy.

Di dalam Cyber Piracy terdapat sebuah release group dapat diartikan

sebagai sekelompok orang yang mengeluarkan versi bajakan dari aplikasi

software, games, flm, atau musik di internet. Biasanya release group

memakai IRC (Internet Relay Chat) sebagai sarana untuk berkomunikasi satu

sama lain. Jumlah anggota dari sebuah release group bervariasi, beberapa

release group ada yang terdiri dari 5 orang, sedangkan lainnya mungkin ada

yang sampai 20 orang.

Kebanyakan anggota tidak saling mengenal satu sama lain dalam

kehidupan nyata. Kepercayaan adalah faktor yang sangat penting.

(6)

Berikut hirarki sebuah release group dan setiap

anggota kelompok memiliki tugas masing-masing :

Leader

Pemimpin sebuah release group adalah sang '

boss

'. Dia yang memberikan arahan bagi release group. Sang pemimpin bukanlah diktator, karena tidak menentukan semuanya sendirian.

Dia juga harus menjaga kebersamaan anggota release group dan mengusahakan agar setiap anggota merasa puas.

Supplier

Supplier adalah orang yang menjadi

sumber

barang bajakan. Dia sering kali punya akses untuk software, flm, musik atau lainnya yang belum diluncurkan secara resmi tapi itu tidak mutlak. Mungkin juga supplier itu adalah seseorang yang diam-diam merekam flm di dalam bioskop. Sedangkan supplier lainnya bisa jadi bekerja untuk produsen DVD, majalah yang mengulas DVD, atau toko DVD. Supplier tersebut lalu memberikan software, flm atau musik kepada anggota lain dari release group.

Cracker

Pekerjaan cracker adalah

menembus

sistem keamanan. Tidak semua release group mempunyai

cracker. Cracker adalah orang yang mengerti tentang programming yang dibutuhkan untuk merelease aplikasi, games dan sejenisnya. Seringkali mereka menyertakan program tertentu seperti keygen atau no-CD crack pada hasil bajakan mereka.

Encoder

Encoder bekerja menguraikan dan mengkonversi flm supaya pas dengan web. Mereka diperlukan untuk

merelease

flm /i DVD.

Packager

Pekerjaan packager adalah '

mengepak

' hasil bajakan serta menambahkan fle-fle dan informasi

penting.

Courier

Courier mempersiapkan dan

menyebarkan

hasil bajakan ke seluruh dunia melalui FTP (File

(7)

Lima macam bentuk pembajakan

perangkat lunak :

Memasukan perangkat lunak ilegal ke harddisk

Softlifting, pemakaian lisensi melebihi kapasitas

Penjualan CDROM illegal

(8)

JENIS – JENIS CYBER PIRACY

JENIS – JENIS CYBER PIRACY

Harddisk Loading

• Hardisk Loading adalah pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh para penjual komputer yang tidak memiliki lisensi untuk komputer yang dijualnya, tetapi software-software tersebut dipasang (install) pada komputer yang dibeli oleh pelanggannya sebagai “bonus”. Hal ini banyak terjadi pada perangkat komputer yang dijual secara terpisah dengan software (terutama untuk system operasinya). Pada umumnya ini dilakukan oleh para penjual komputer rakitan atau komputer “jangkrik” (Clone Computer).

Under Licensing

• Under Licensing adalah pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yang mendaftarkan lisensi untuk sejumlah tertentu, tetapi pada kenyataanya software tersebut

dipasang (install) untuk jumlah yang berbeda dengan lisensi yang dimilikinya (biasanya dipasang lebih banyak dari jumlah lisensi yang dimiliki perusahaan tersebut).

Conterfeiting

• Conterfeiting adalah pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh perusahaan pembuat software-software bajakan dengan cara memalsukan kemasan produk (Packaging) yang dibuat sedemikian rupa mirip sekali dengan produk aslinya. Seperti CD Installer, Manual Book, Dus (Packaging), dll.

Mischanneling

• Mischanneling adalah pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh suatu institusi yang menjual produknya ke institusi lain dengan harga yang relatif lebih murah, dengan harapan

institusi tersebut mendapatkan keuntungan lebih (revenue) dari hasil penjualan software tersebut.

End User Copying

• End User Copying adalah pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh sesorang atau institusi yang memiliki 1 (satu) buah lisensi suatu produk software, tetapi software tersebiut dipasang (install) pada sejumlah komputer.

Internet

(9)

PELANGGARAN CYBER PIRACY

PELANGGARAN CYBER PIRACY

Pelanggaran hak cipta software

Teknologi sharing fle secara peer to peer (P2P) telah banyak

mengurangi hambatan dalam mendapatkan informasi. Jaringan

memang dibuat untuk menyebarluaskan pengetahuan, tetapi

jaringan yang sama juga dapat digunakan untuk mendistribusikan

materi yang melanggar hukum.

Pelanggaran hak cipta software sangat umum terjadi di

negara-negara seperti

Meksiko, Cina, Indonesia, Rusia, Brazil, Amerika

dan

di berbagai belahan dunia lainnya seolah tidak ada hukum yang

mengatur. Padahal sebagian besar negara telah memiliki hukum

mengenai pelanggaran hak cipta software, namun tampaknya belum

cukup kuat untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran tersebut.

Pelanggaran hak cipta tidak hanya selalu mengenai penyebaran

software i legal atau penggunaan materi yang tidak sah. Ada

(10)

Berikut adalah jenis pelanggaran lainnya:

Berikut adalah jenis pelanggaran lainnya:

Memperbanyak dan atau menjual tanpa seizin pemegang hak cipta

. Pelanggaran ini

sering kita dengar sebagai pembajakan software dan merupakan pelanggaran paling populer di

banyak negara, tentu saja termasuk Indonesia. Namun di beberapa negara ada juga hukum yang melegalkan penjualan untuk kepentingan pendidikan (khususnya bagi software non-edukasi) atau software yang telah dimodifkasi bagi penderita tuna netra.

Memperbanyak dan memberikannya kepada orang lain

. Pelanggaran ini menyalahi

banyak undang-undang dari hak cipta. Tetapi dalam keadaan khusus bisa jadi tindakan ini tidak termasuk pelanggaran. Misalnya di Israel dan beberapa negara lainnya, memperbanyak suatu karya (termasuk software) tidak melanggar hukum sepanjang dilaksanakan tanpa niat mencari untung.

Membuat copy sebagai backup data.

Pada beberapa negara seperti Jerman, Spanyol, Brazil, Dan Filipina, tindakan ini menjadi hak utama bagi pembeli software. Namun dapat juga menjadi

pelanggaran tergantung pada hukum dan keputusan-keputusan hakim terkait kasus yang pernah terjadi di negara yang bersangkutan, yang akhir-akhir ini mengalami banyak perubahan di banyak negara.

Menyewakan software original kepada orang lain.

Lisensi software biasanya

membatasi hak pembeli untuk meminjamkan hasil karya yang dilindungi oleh hak cipta. Tetapi beberapa undang-undang masih memperdebatkan tentang larangan tersebut sehingga jalan terbaik dapat dicapai dengan cara meminta izin dari pemegang hak cipta jika ingin menyewakan software.

Menjual kembali software orisinal.

Lisensi software biasanya juga menyebutkan bahwa pembeli hanya membayar untuk mendapat hak menggunakan software tersebut. Penjualan kembali mungkin diizinkan jika dilakukan untuk tujuan pendidikan dan tindakan non-proft lainnya.

(11)

Cina

dan

Indonesia

merupakan dua negara

yang

paling tinggi

tingkat pelanggarannya. Para

programmer mengaku bahwa pembajakan memberi

efek negatif terhadap ekonomi. Keuntungan mereka

tentu saja berkurang sehingga industri software sulit

untuk melakukan pengembangan selanjutnya. Dampak

tersebut menjadi lebih besar ketika berhadapan

dengan kenyataan bahwa satu copy software bajakan

tidak berarti

hanya satu kerugian.

Hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan

pembajakan software akan mengalami penurunan

hingga akhirnya hilang sama sekali di masa

mendatang. Namun berbagai usaha telah coba

dilakukan dan peraturan-peraturan di buat untuk

mencapainya. Salah satunya, peningkatan kualitas

software alternatif yang bisa didapatkan secara gratis

telah banyak mengurangi penggunaan software

bajakan

di seluruh dunia

.

Cina

dan

Indon

esia

merupakan dua negara

yang

paling tinggi

tingkat pelanggarannya. Para

programmer mengaku bahwa pembajakan memberi

efek negatif terhadap ekonomi. Keuntungan mereka

tentu saja berkurang sehingga industri software sulit

untuk melakukan pengembangan selanjutnya. Dampak

tersebut menjadi lebih besar ketika berhadapan

dengan kenyataan bahwa satu copy software bajakan

tidak

berarti

hanya satu kerugian.

Hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan

pembajakan software akan mengalami penurunan

hingga akhirnya hilang sama sekali di masa

mendatang. Namun berbagai usaha telah coba

dilakukan dan peraturan-peraturan di buat untuk

mencapainya. Salah satunya, peningkatan kualitas

software alternatif yang bisa didapatkan secara gratis

(12)

Beberapa peraturan yang melindungi Hak

Cipta :

Beberapa peraturan yang melindungi Hak

Cipta :

UU Hak Cipta no 19 tahun 2002 pasal 30

=

“Hak Cipta atas ciptaan Software (Program Komputer)

mendapatkan perlindungan selama 50 tahun sejak pertama

kali diumumkan” Hal ini berarti, jika kita mengunakan

software bajakan dalam masa waktu perlindungan 50 tahun

tersebut, maka kita bisa dikenakan tindakan pidana

Menurut BAB XIII Tentang Ketentuan Pidana

Pasal 72 : (3)

dikatakan : “Barangsiapa dengan sengaja

dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk

kepentingan komersial suatu program komputer dipidana

dengan pidana penjara

(13)

Cara mengatasi

Cara mengatasi

Pembajakan Software

Pembajakan Software

Jika kita memiliki keterbatasan dana untuk

mendapatkan software

proprietary (Legal)

, maka kita dapat menggunakan software open source

yang tersedia secara

gratis

. Para vendor pembuat software proprietary

(Tertutup) seharusnya dapat menentukan harga yang

mudah dijangkau

oleh negara berkembang seperti Indonesia.

Jika tidak, software proprietary yang legal dapat memberikan lisensi

penggunaan untuk

lebih dari 1 komputer

. Hal ini pasti dapat

meningkatkan penjualan software proprietary tersebut, khususnya untuk

segmen pendididkan, kesehatan dan sosial. Karena menurut pasal 15 UU no

19 tahun 2002 poin g dikatakan bahwa : “Pembuatan salinan cadangan

suatu program komputer oleh pemilik program komputer (bukan pemegang

hak cipta) yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri tidaklah

dianggap sebagai

pelanggaran hak cipta

”.

Dari pasal tersebut, UU memberikan hak kepada pembeli software asli untuk

melakukan back up

software asli

dengan tujuan untuk cadangan, asal tidak

untuk dikomersilkan kembali. Maka, jika undang-undang memberikan

(14)

UPAYA MENCEGAH CYBER CRIME / CYBER

PIRACY

UPAYA MENCEGAH CYBER CRIME / CYBER

PIRACY

Beberapa langkah penting yang harus dilakukan setiap

negara dalam penanggulangan Cyber Crime adalah :

Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum

acaranya, yang diselaraskan dengan konvensi internasional yang

terkait dengan kejahatan tersebut

Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional

sesuai standar internasional

Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak

hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan

perkara-perkara yang berhubungan dengan cybercrime

Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah

cybercrime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi

Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional

(15)

Kesimpulan & Saran

Kesimpulan & Saran

Kesimpulan

Cyber Piracy merupakan tindakan yang melanggar hukum terutama UU

terkait IT dan sangat tidak etis dilakukan karena mengakibatkan

kerugian yang besar bagi korbannya.

Dengan adanya UU Hak Cipta, diharapakan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari agar nantinya tidak ada pihak yang merasa

dirugikan.

Saran

Pemerintah sebaiknya lebih tegas lagi dalam menindak lanjuti

pelanggar Hak Cipta TI khususnya pembajakan yang semakin merajalela

di Indonesia.

Untuk semua teman-teman, setelah membaca makalah ini, cobalah

untuk menghargai Hak Cipta TI. Jangan lagi menggunakan

barang-barang hasil bajakan. Ini untuk nama baik Indonesia dimata dunia. Ingat

masa depan Indonesia ada ditangan kita.

Kesimpulan

Cyber Piracy merupakan tindakan yang melanggar hukum terutama UU

terkait IT dan sangat tidak etis dilakukan karena mengakibatkan

kerugian yang besar bagi korbannya.

Dengan adanya UU Hak Cipta, diharapakan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari agar nantinya tidak ada pihak yang merasa

dirugikan.

Saran

Pemerintah sebaiknya lebih tegas lagi dalam menindak lanjuti

pelanggar Hak Cipta TI khususnya pembajakan yang semakin merajalela

di Indonesia.

Untuk semua teman-teman, setelah membaca makalah ini, cobalah

untuk menghargai Hak Cipta TI. Jangan lagi menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Sherbrooke Québec, 1999.. 19 upravo izolacija pojedinih impedancija što se jednostavno aproksimira jednostavnim i/ili složenim električnim elementima, koji se slažu u

Abstract — Sistem Rekomendasi merupakan aplikasi pemberi rekomendasi berupa informasi yang dibutuhkan oleh pengguna berdasarkan feedback dari pengguna lain.

Dalam hal ini KUH Perdata menentukan bahwa dalam suatu kontrak pemborongan, jika pihak pemborong yang harus menyediakan bahan bangunannya, maka apabila sebelum

‡ puasa wajib dilakukan oleh umat islam sebagai latihan agar dapat merasakan kesulitan yang dihadapi oleh orang yang belum beruntung... ‡ pernahkah kamu latihan puasa pada bulan

Simpanan berjangka (Time deposits) Tabungan (Savings Deposit) Pinjaman yang diterima (Loans received) Surat berharga (Securities) Lainnya (Others) Bukan penduduk (Non-Citizens).

sehingga jika terdapat alat yang rusak akan segera terdeteksi dan jika bahan habis juga akan mudah proses pengadaannya kembali. Untuk inventarisasi peralatan ada petugas

Kita tidak memilih d karena seperti yang terlihat pada contoh contoh sebelumnya, future continuous digunakan saat kita menggunakan waktu yang jelas di masa yang

Jika usia Pak Budiman adalah 35 tahun dan dari Tabel Mortalita Indonesia tahun 1999, usia maksimum untuk pria adalah 100 tahun, serta pembayaran premi