ANALISIS JURNAL PENGARUH TINGKAT
PENDIDIKAN, PENDAPATAN PER KAPITA DAN
PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI DKI
JAKARTA
MARSELY NURLITA 1703517020
Tugas ini disusun Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
PROGRAM STUDI D-3 ADMINISTRASI
PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Tugas : Analisis Jurnal yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan Perkapita dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan di DKI Jakarta” Oleh Darma Rika Swaramarinda, S.Pd.,M.S.E.
Hasil Analisis :
Pada saat ini, Negara-negara berkembang lebih memfokuskan ke 2 permasalahan utama yang terjadi , yaitu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita. Namun yang menjadi permasalahan bukan hanya bagaimana cara meningkatkan laju pertumbuhan tetapi kepada siapa yang pantas melakukannya. Apakah kalangan atas, kalangan tengah atau kalangan bawah yang mampu menaikkan laju pertumbuhan tanpa memunculkan permasalahan yang baru. Jika salah memberikan tanggung jawab maka akan menimbulkan permasalahan yang lain seperti penggangguran dan adanya perbedaan pendapatan perkapita yang cukup tinggi.
Gejala penggangguran dan perbedaan pendapatan perkapita ini dipicu oleh dua hal , yaitu pertama, jika pendapatan suatu masyarakat lebih rendah maka terdapat diantara masyarakat tersebut yang tidak memiliki pekerjaan (pengangguran), kedua, jika pendapatan suatu masyarakat lebih tinggi maka masyarakat yang memiliki pekerjaan lebih mendominasi dibandingkan yang tidak memiliki pekerjaan. Seseorang dianggap pengangguran jika tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan, sedang mencari pekerjaan atau sudah siap bekerja tetapi belum mendapatkan pekerjaan.
Peningkatan pengangguran di Negara-negara yang sedang berkembang dipicu oleh terbatasnya lapangan pekerjaan dan pendidikan. Beberapa masyarakat masih menyangkal bahwa pendidikan bukan hal yang penting untuk seseorang memiliki pekerjaan. Di Indonesia sama seperti di Negara berkembang lainnya yang dimana, para orang tua meyakini dengan memiliki pendidikan yang tinggi dapat mensejahterakan hidup di masa yang akan datang.
miskin. Begitu juga sebaliknya, jika pendapatan sudah memenuhi kebutuhan tetapi masih lebih kecil dari pendapatan lingkungan sekitar maka masyarakat tersebut masih dapat dikatakan miskin.
Selain tingkat pendapatan dan kebutuhan, yang dapat memicu kemiskinan adalah tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan yang diperoleh suatu masyarakat semakin besar juga kesempatan untuk memiliki pekerjaan yang layak dan mempunyai penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup. Begitu pula sebaliknya, jika suatu masyarakat memiliki pendidikan yang rendah maka akan semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan memiliki penghasilan yang tinggi.