• Tidak ada hasil yang ditemukan

pajak mineral dan non logam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pajak mineral dan non logam"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

I. Dasar Hukum

1. UU RI No 2008 Tahun 2009 pasal 57 – 61 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

2. Peraturan Daerah tentang pajak non logam dan batuan di wilayah yang memiliki tambang mineral bukan logam dan batuan.

II. Definisi

- Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan di pungut pajak atas setiap kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan.

- Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah mineral bukan logam dan batuan sebagaimana dimaksud di dalam peraturan perundang-undangan di bidang mineral dan batubara.

III. Perbedaan Logam dan Non Logam Logam :

1. Logam bersifat konduktor ( dapat menghantarkan panas & aliran listrik ) 2. Logam tidak mudah leleh, namun logam pun bisa leleh juga dalam temperatur

yang tinggi,

3. Logam dapat ditempa ( malleable ) dan dapat diregangkan ( ductile ) 4. Mengkilap jika digosok,

5. Berwujud padat, kecuali raksa (cair). Non Logam :

1. Bersifat Isolator ( tidak dapat menghantarkan panas & aliran listrik ) kecuali Grafit,

2. Mudah meleleh,

3. Tidak dapat ditempa ( unmalleable ), 4. Tidak mengkilap ketika digosok,

5. Umumnya berwujud cair & gas, tapi ada pula yang berbentuk padat. IV. Objek Pajak

Kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan yang ada dalam kabupaten/kota yang memiliki sumber daya alam/mineral yang berbeda-beda, sehingga peraturan tentang pajak mineral non logam menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing meliputi :

1. Non Logam

Asbes Garam Batu Nitrat

Bentonit Grafit Clay

Talk Tawas Yarosit

Kalsit Okur Pasir Kuasa

Dolomit Kaolin Magnesit

Zaolit Feldspar

Perlit Mika

(2)

Batu Apung Tanah Liat Pasir

Leusit Batu Permata Trakkit

Tanah Diatome Obsidian Kerikil

Batu Setengah Permata Tanah Serap Perlit

Marmer Granit /Andesit Tras

V. Pengecualian Objek Pajak

1. Kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan yang nyata-nyata tidak dimanfaatkan secara komersial, seperti kegiatan pengambilan tanah untuk keperluan rumah tangga, pemancangan tiang listrik/telepon, penanaman kabel listrik/ telepon, penanaman pipa air/gas; dan

2. Kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan yang merupakan ikutan dari kegiatan pertambangan lainnya, yang tidak dimanfaatkan secara komersial

VI. Subyek Pajak dan Wajib Pajak

- Subjek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah orang pribadi atau

Badan yang dapat mengambil Mineral Bukan Logam dan Batuan.

- Wajib Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah orang pribadi atau

Badan yang mengambil Mineral Bukan Logam dan Batuan. VII. Sistem Pemungutan

Self Assesmen, dimana Wajib Pajak menghitung, melaporkan dan menyetorkan sendiri pajaknya

VIII. Dasar Pengenanan

Dasar pengenaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah Nilai Jual Hasil Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan.

Nilai jual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan mengalikan volume/tonase hasil pengambilan dengan nilai pasar atau harga standar masing-masing jenis Mineral Bukan Logam dan Batuan.

Nilai pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah harga rata-rata yang berlaku di lokasi setempat di wilayah daerah.

Dalam hal nilai pasar dari hasil produksi Mineral Bukan Logam dan Batuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sulit diperoleh, digunakan harga standar yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang dalam bidang pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan.

IX. Tarif Pajak

Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan paling tinggi 25% (dua puluh lima persen).

Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

X. Cara Perhitungan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme dalam pemungutan pajak mineral bukan logam dan batuan serta berapa kontribusinya terhadap

(1) Dalam hal pemegang IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi tidak berminat untuk mengusahakan komoditas tambang mineral bukan logam atau batuan yang bukan

Dari hasil perhitungan efektivitas pemungutan realisasi dibandingkan dengan target penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan di Kabupaten Sambas, diketahui

Masa Pajak pengambilan bahan mineral bukan logam dan batuan adalah 1 (satu) bulan kalender setelah pembayaran atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisis Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Aceh Tenggara berdasarkan

Penelitian tentang Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan juga pernah dilakukan oleh Siska Iktama tentang Analisis Potensi Dan Efektivitas Pemungutan Pajak Mineral Bukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Soppeng berdasarkan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Izin Usaha Pertambangan Mineral Bukan Logam Implementasi izin usaha pertambangan mineral bukan logam dan batuan serta batubara di Kabupaten