BAHASA INDONESIA DAN TEKNIK PENULISAN AKADEMIK
Hubungan antara Penanaman Modal Asing dan Kesejahteraan Penduduk Indonesia
UNIVERSITAS SURABAYA
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
2014 Disusun Oleh :
KP – F
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan pengerjaan
makalah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Akademik selama proses pembuatan
berlangsung.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang
mendukung keberhasilan penulisan makalah ini. Dosen Bahasa Indonesia dan Teknik
Penulisan Akademik yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
pengerjaan makalah mata kuliah ini. Pada saat makalah mata kuliah ini dibuat,
penulis mengalami sedikit masalah terhadap pembahasan materi, karena perlunya
pencarian sumber informasi yang akurat dan terbuka bagi pemenuhan kebutuhan data
makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna
karena keterbatasan sarana dan prasarana serta kemampuan penulis. Oleh sebab itu,
penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat mendukung
penulisan makalah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Akademik. Tema
makalah ini adalah Penanaman Modal Asing. Penulis berharap agar makalah ini dapat
menjadi panduan bagi semua pihak yang membutuhkan data makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
ABSTRAK ... 1
BAB I : PENDAHULUAN…………... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 4
1.3Tujuan Penulisan ... 4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1Investasi ... 5
2.2Penanaman Modal Asing ... 6
2.3Kesejahteraan ... 8
BAB III : PEMBAHASAN ... 10
BAB IV : PENUTUP ... 14
4.1Kesimpulan ... 14
DAFTAR PUSTAKA ... 17
ABSTRAK
Karya tulis ilmiah ini membahas mengenai hubungan antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan kesejahteraan penduduk Indonesia. Kesejahteraan penduduk Indonesia sangat ditentukan oleh usaha atau bisnis yang ada di Indonesia. Penduduk Indonesia berusaha mencapai kesejahteraan melalui penghasilan yang diperoleh. Penghasilan tersebut diberikan oleh perusahaan tempat kerjanya atau dapat berupa wiraswasta. Kondisi kesejahteraan Indonesia saat ini mulai membaik setelah sebelumnya jumlah penduduk miskin yang cukup banyak Indonesia. Masalah kesejateraan menjadi masalah yang penting dewasa ini. Tujuan yang hendak dicapai pada karya tulis ilmiah ini adalah mengetahui adanya kaitan antara penanaman modal yang dilakukan oleh pihak asing terhadap kesejahteraan penduduk Indonesia. Penelitian pada karya tulis ilmiah ini menggunakan metode kualitatif, berdasarkan pencarian data kuantitatif kemudian dianalisa dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif atau searah antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan kesejahteraan penduduk Indonesia.
Kata kunci: Indonesia, investasi asing, kesejahteraan penduduk, masalah kesejahteraan, penanaman modal
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi.
Banyaknya penduduk tersebut juga menyebabkan semakin banyak permasalahan
yang terjadi. Permasalahan sosial, politik, dan ekonomi menjadi masalah
mendasar yang harus cepat diselesaikan. Salah satu masalah yang kompleks dan
Korupsi dikatakan sulit diberantas, namun sebenarnya dengan tidak adanya
korupsi justru membuat kehidupan di Indonesia semakin baik.
Ekonomi pasar tanpa korupsi, kolusi, dan nepotisme besar–besaran masih bisa diharap untuk menggerakkan potensi tersembunyi di Indonesia (Manning dan Diermen, 2000).
Negara yang terbentuk dari kumpulan manusia yang bersifat sosial tentu
membutuhkan pihak lain untuk dapat bertahan dan terus tumbuh. Negara yang
hidup secara mandiri dan merasa tidak membutuhkan negara lain akan menjadi
tidak berkembang dan akhirnya dapat mengalami kehancuran. Antar negara harus
hidup secara berdampingan dan saling bekerja sama agar dapat menjadi negara
maju dan kehidupan rakyatnya lebih baik dari yang sebelumnya.
Indonesia juga menjalin hubungan dengan negara lain dalam kaitannya
dengan perdagangan luar negeri Indonesia. Aktivitas perdagangan luar negeri,
terutama ekspor menjadi kegiatan penting sebagai penghasil devisa bagi tanah air
Indonesia. Bila perdagangan luar negeri ini terhambat akan berdampak pada
neraca perdagangan luar negeri Indonesia. Hubungan yang dijalin Indonesia
dengan negara lain dapat menjadi hubungan perdagangan bebas pada 2015
mendatang.
Perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sama halnya dengan
perusahaan dengan pusat di Indonesia yang juga membuka usaha di luar negeri,
berbeda dengan perusahaan yang hanya melakukan ekspor barang ke luar negeri.
Peran pemerintah Indonesia dalam upaya menarik investor asing ke Indonesia
cukup besar. Tujuan yang ingin dicapai sebenarnya adalah memberikan
kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dengan adanya campur
tangan asing.
Indonesia yang sudah berada pada era globalisasi harus mampu bertahan
dan bersaing secara sehat dengan negara–negara lain dalam perdagangan global.
Arus keluar masuknya barang dan tenaga kerja yang berkualitas menjadi sangat
cepat dan mudah. Batas–batas antar negara seolah hilang dan menjadi tantangan
tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk dapat semakin memperkaya diri agar
setara dalam keterampilan dan keahlian.
Pemerintah Indonesia telah membuat beragam aturan mengenai
perdagangan luar negeri. Inti yang ingin dicapai adalah percepatan pertumbuhan
dan perkembangan Indonesia. Pemerintah Indonesia sebagai wujud tanggung
jawabnya juga tetap harus melindungi perusahaan–perusahaan lokal atau
produsen lokal agar dapat bersaing dengan produk–produk luar negeri atau barang
impor. Pandangan produk lokal akan hilang akibat globalisasi ternyata tidak
Kritik terhadap globalisasi dilakukan secara terlalu selektif sehingga yang dilihat hanya elemen–elemen tertentu saja tapi tidak melihat globalisasi secara keseluruhan. Bicara tentang globalisasi berarti bicara soal penghapusan hambatan untuk pergerakan manusia, barang, dan jasa (Basyaib, 2006).
Kesejahteraan masyarakat Indonesia, secara khusus bagi yang bekerja di
perusahaan milik asing juga harus tetap diperhatikan. Banyak masyarakat
Indonesia yang bekerja pada perusahaan tidak memperoleh jabatan atau posisi
yang strategis, sehingga sering muncul pertentangan terkait budaya yang ada.
Perusahaan milik asing yang masuk ke Indonesia harus tetap memperhatikan
budaya dan keragaman masyarakat Indonesia, akibatnya perusahaan tidak
dibenarkan melakukan intimidasi atau bersikap tidak adil pada suku atau etnis
tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah peningkatan kesejahteraan penduduk Indonesia disebabkan penanaman modal asing di Indonesia?
2. Bagaimana tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia dengan adanya penanaman modal asing di Indonesia?
3. Apakah terdapat hubungan antara penanaman modal asing dan kesejahteraan penduduk Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah mengetahui adanya kaitan penanaman modal yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Investasi
Investasi dapat dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan atau
individu. Investasi bentuknya beragam, mulai dari yang sederhana hingga hal
yang sangat kompleks.
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2010). Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli saham dan dividen tunai yang diterima dari emiten karena perusahaan memperoleh keuntungan (Samsul, 2006).
Beberapa orang menilai bahwa investasi tidak terlalu penting. Dalam
kehidupan ini, satu hal penting yang harus ada adalah penghasilan. Penghasilan
dinilai sangat berharga dan dapat menjamin kelangsungan hidup di dunia.
Padahal, ada beberapa hal penting mengapa menabung atau berinvestasi sangat penting:
Orang cenderung hidup lebih lama dan memerlukan uang untuk tetpap hidup.
Biaya–biaya kesehatan, pendidikan, dan sebagainya selalu naik.
Dengan berinvestasi secara bijak, Anda bisa meningkatkan standar hidup dan kekayaan diri sendiri serta keluarga Anda.
Indonesia menyediakan kesempatan untuk berinvestasi bagi warganya.
Kesempatan investasi ini sepenuhnya didukung oleh pemerintah yang diatur
dalam kebijakannya. Asal investasi di Indonesia secara mudah dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman
Modal Asing (PMA).
PT PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) adalah suatu bentuk usaha badan hukum yang telah berdiri atau waktu pendiriannya telah mendaftarkan dan memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mendapatkan fasilitas PMDN. PT PMA (Penanaman Modal Asing) adalah suatu bentuk usaha badan hukum yang telah berdiri atau waktu pendiriannya telah mendaftarkan dan memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mendapatkan fasilitas PMA (Zaharuddin, 2006).
2.2 Penanaman Modal Asing
Kebijakan pemerintah dalam bidang penanaman modal tertuang pada
peraturan perundang–undangan. Pengertian penanaman modal juga dituangkan
dalam peraturan tersebut.
Pasal 1 Ayat 1 Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2007 Tentang Penanaman Modal
Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang–Undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan–ketentuan Undang– Undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.
Indonesia melaksanakan politik luar negeri dalam rangka mencapai
kemakmuran rakyatnya. Pemerintah beranggapan bahwa kemakmuran di
Pokok utama yang harus dilakukan dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia ialah usaha untuk mencapai kepentingan nasional yang mendesak, yaitu menanggulangi keadaan ekonomi. Untuk melaksanakan diperlukan modal yang tidak sedikit, walaupun dalam hal ini bantuan modal atau investasi dari pihak luar negeri hanya merupakan pelengkap dari modal nasional yang tersedia, apalagi untuk mengolah sumber– sumber kekayaan yang terkandung dalam bumi kita dengan sendirinya dperlukan peralatan yang serba mutakhir dan jasa–jasa profesional dan keterampilan. Padahal kenyataan yang dihadapi pada waktu itu adalah terbatasnya modal, terbatasnya tenaga–tenaga teknisi serta peralatan yang serba mutakhir, inilah yang mendorong pemerintah Indonesia untuk berusaha mencari bantuan modal dari luar negeri demi pelaksanaan pembangunan nasionalnya. Selain usaha–usaha mendapatkan bantuan dalam bentuk kerja sama multilateral, Pemerintah Indonesia telah mengusahakan pula untuk melakukan kerja sama bilateral dengan beberapa pihak swasta asing yang mau menanamkan modalnya di Tanah Air kita. Hubungan dalam bidang perekonomian antara Republik Indonesia dengan negara–negara sosialispun pada waktu ini telah berlangsung dengan baik dalam suasana persahabatan yang saling menguntungkan dan tanpa mencampuri urusan dalam negeri masing– masing pihak. Dengan demikian maka lebih jelaslah tentang politik bebas aktif yang kita anut, bahwa pemerintah Indonesia akan aktif berhubungan dengan negara manapun di dunia, asal hubungan tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan Bangsa Indonesia, tidak merugikan dan tidak akan mempengaruhi kebebasan Bangsa Indonesia (Kartasapoetra, dkk., 1985).
Pemerintah telah membuat peraturan mengenai tata cara pendirian
perusahaan asing di Indonesia.
Hal ini perlu diatur agar pemerintah mengetahui jumlah perusahaan milik asing
yang beroperasi di Indonesia dengan tujuan dapat mengelola dengan baik. Jumlah
perusahaan asing yang terlalu banyak juga tidak baik bagi Indonesia pada masa
mendatang.
Pendirian perusahaan baru.
Penyertaan pada perusahaan dalam negeri yang telah ada (Badan Investasi dan Promosi Aceh, 2013).
2.3 Kesejahteraan
Penduduk Indonesia sangat menginginkan kesejahteraan dalam hidupnya.
Penduduk miskin yang hidup tak layak jumlahnya cukup banyak di Indonesia.
Kelompok ini merupakan orang–orang yang dalam hidupnya belum dapat
dikatakan mencapai keejahteraan.
Kesejahteraan adalah rasa tenteram rakyat karena terpenuhinya hajat hidup lahir batin. Upaya pencapaian kesejahteraan sangat beragam antar pribadi dengan pribadi yang lain (Maeswara, 2009).
Pandangan kesejahteraan juga berbeda–beda tergantung pemaknaan
setiap individu yang memaknai kesejahteraan itu sendiri. Perbedaan pandangan
terhadap kesejahteraan tentu berdampak pada indikator–indikator yang
digunakan untuk mengukur ketercapaiannya. Indikator yang penting berupa
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) karena yang mampu mencapai
kesejahteraan adalah setiap individu sendiri.
Kesejahteraan subjektif bersifat sangat individu dan emosional. Kesejahteraan ini ini tidak memiliki nilai konstan, tetapi berubah–ubah sesuai suasana hati dan lingkungan.
Banyak ahli yang mendefinisikan upaya untuk mencapai kesejahteraan.
Perbedaan yang muncul terjadi karena perbedaan persepsi mereka. Masalah
salah atau benar juga bersifat sangat subyektif.
Kesejahteraan (K) dapat dicapai melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) secara benar oleh Sumber Daya Manusia (SDM), dan akan mencapai tingkat pertumbuhan optimal dengan penggunaan Prasarana dan Sarana (PS), yang dikemudikan arahya oleh suatu Pandangan Hidup (PH). Kesejahteraan dalam berbagai bentuk, baik lahir maupun batin, setidaknya diletakkan sebagai tujuan dalam perjalanan perjuangan hidup kitawalaupun kebanyakan dari kita belum merumuskannya secara lebih spesifik (Cahya, 2008).
BAB III PEMBAHASAN
Iklim investasi di Indonesia cukup kondusif untuk dapat menyerap banyak
tawaran banyaknya tenaga kerja yang murah. Pemerintah sebagai pengatur kebijakan
juga membuat beberapa kebijakan mengenai investasi atau penanaman modal di
Indonesia agar tidak merugikan negara dan rakyatnya.
Investasi asing atau penanaman modal asing di Indonesia juga diarahkan
untuk menyerap banyak tenaga kerja. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat
banyak akan berdampak pada pendapatan nasional Indonesia. Pemerintah
menggunakan kesempatan adanya investasi asing ini untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup warga negaranya. Kebijakan pemerintah sebenarnya lebih
diarahkan pada pembangunan Indonesia terus meningkat dan semakin baik.
Tujuan dasar dari pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkaitan dengan kualitas manusia dan masyarakat. karena itu, manusia merupakan sentral dai proses pembangunan tersebut. Apabila disepakati bahwa manusia merupakan sentral dari pembangunan, maka penyusunan strategi pembangunan dan program–programnya seharusnya selalu memperhitungkan aspek pembangunan SDM, sehingga peningkatan kesejahteraan dapat tercapai dengan merata (Tjiptoherianto dan Nagib, 2008)
Berdasarkan data invetasi yang ada di Indonesia pada 2012 dan 2013
menunjukkan adanya peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA) dan peningkatan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Peningkatan Penanaman Modal Asing
(PMA) mengalami peningkatan yang lebih rendah daripada 2011 hingga 2012.
Investasi menyebabkan penurunan angka pengangguran. Adanya investasi
asing yang mendominasi menyebabkan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar
sehingga angka pengangguran juga menurun. Angka pengangguran menurun dari
6,24% pada 2012 menjadi 5,7% pada Januari 2014 dari tingkat angkatan kerja.
Kemiskinan juga menurun akibat adanya penyerapan tenaga kerja. Penduduk
yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan kemudian bekerja akan mengurangi angka
kemiskinan karena kehidupannya menjadi lebih baik. Angka kemiskinan pada 2013
di Indonesi telah mencapai di bawah 12%.
Pertumbuhan ekonomi yang nampak dari Produk Domestik Bruto juga
meningkat. Produk Domestik Bruto sebagai indikator pertumbuhan ekonomi berarti
menggambarkan kesejahteraan masyarakat. Produk Domestik Bruto Indonesia
meningkat pada 2012–2013 sebesar 5,78% (Badan Pusat Statistik, 2014) .
Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia ternyata membawa dampak
positif bagi perkembangan Indonesia.
Kesejahteraan masyarakat Indonesia ternyata dipengaruhi oleh adanya investasi asing
tersebut. Investasi asing yang direncanakan oleh pemerintah ternyata berhasil
menyerap tenaga kerja yang cukup banyak sehingga peningkatan taraf hidup menjadi
lebih baik terjadi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Winantyo dkk. (2008)
Tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia dengan adanya investasi asing
meningkat. Penanaman Modal Asing (PMA) terus mengalami peningkatan pada 2011
hingga 2013 mulai dari US$ 19,5 miliar hingga US$ 28,2 miliar pada 2013. Data
kemiskinan dan pengangguran juga menurun pada 2011 hingga 2013. Angka
kemiskinan pada 2011 pada tingkat 12,4% menjadi 11,4% pada 2013. Angka
pengangguran pada 2011 sebesar 6,8% juga menurun menjadi 5,9% pada 2013.
Investasi asing memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
Investasi asing pada awal 2014 juga mengalami penurunan menjadi US$ 6,9 miliar.
Adanya perubahan tren investasi asing di Indonesia tentu berdampak pada
perkembangan Indonesia pada masa mendatang, secara khusus mengenai penyerapan
tenaga kerja. Menurut Jefriando (2014) adanya penurunan investasi asing pada awal
2014 ini terkait dengan masalah politik dalam waktu dekat. Pemilihan presiden pada
Juli mendatang membuat investor asing menjadi wait and see.
Hasil pemilihan presiden dan wakil presiden akan berdampak pada ketertarikan asing
untuk investasi di Indonesia.
Menurut Iqbal (2014) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
memperkirakan bahwa investasi asing mendatang akan lebih mengarah pada padat
modal nampak dari realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia. Berdasarkan data
BKPM realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada triwulan I 2014 mencapai
260.156 orang yang terdiri atas proyek PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri)
192.459 orang. Pada triwulan I 2013 jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai
361.924 orang yang terdiri atas 148.521 orang dari PMDN dan 213.403 orang dari
PMA. Tenaga kerja menjadi tidak terserap dengan baik karena perusahaan–
perusahaan asing lebih memprioritaskan penggunaan modal untuk penggunaan mesin
daripada tenaga manusia. Indonesia harus bersiap mengantisipasi hal ini dikarenakan
besar pengaruh investasi asing terhadap keberhasilan perkembangan dan
kesejahteraan di Indonesia.
Penanaman Modal Asing (PMA) dengan kesejahteraan penduduk Indonesia
berhubungan searah atau positif. Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia yang
semakin tinggi akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya pula. Masyarakat
Indonesia akan semakin sejahtera bila angka pengangguran semakin menurun.
Penduduk Indonesia yang sebelumnya tidak bekerja dan menjadi berpenghasilan
tentu akan meningkat taraf hidupnya.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia dapat meningkakan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki tingkat Penanaman
Modal Asing (PMA) yang lebih besar dibandingkan dengan Penanaman Modal
Penanaman Modal Asing (PMA) menguasai lebih dari lima puluh persen kegiatan
investasi di Indonesia sejak 2009 hingga 2013.
Tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia meningkat dengan adanya
investasi asing. Peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA) pada 2011 hingga
2013 adalah US$ 8,7 miliar. Tingkat kemiskinan pada 2011 hingga 2013 menurun
sebesar 1%. Tingkat pengangguran pada 2011 hingga 2013 juga menurun sebesar
0,9%.
Penanaman Modal Asing (PMA) ternyata memiliki hubungan searah atau
positif dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kesejahteraan
masyarakat Indonesia yang dapat juga dilihat dari Produk Domestik Bruto
mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan investasi asing di Indonesia.
Hubungan antara investasi asing dan kesejahteraan penduduk Indonesia, Nizar,
dkk. (2013) mendapatkan hasil bahwa investasi asing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
4.2 Saran
Pemerintah Indonesia yang sangat bergantung dengan adanya pihak asing
sebaiknya menyusun kebijakan yang juga tidak merugikan investor asing.
Kebijakan tersebut sebaiknya disusun secara seimbang dan juga tidak merugikan
negara Indonesia. Kebijakan pemerintah erat kaitannya dengan ketertarikan
Banyaknya tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan–perusahaan asing
membutuhkan kompetensi yang memadai dari sumber daya manusianya sendiri.
Peran pemerintah penting untuk memberikan fasilitas penunjang agar kompetensi
tenaga kerja yang ada di Indonesia siap untuk bekerja di perusahaan asing yang
didirikan di Indonesia. Perusahaan asing tersebut biasanya menetapkan standar
yang cukup tinggi bagi tenaga kerja agar dapat bekerja di perusahaan tersebut.
Pemerintah Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan peran
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam penyerapan tenaga kerja.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebenarnya dapat menyerap tenaga
kerja yang cukup banya bila dapat mengimbangi dengan jumlah Penanaman
Modal Asing (PMA) yang masuk ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia sebaiknya mulai berpikir untuk mengurangi pengaruh asing
melalui investasi asing di Indonesia dan lebih mengarah pada pengoptimalan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, B., 2007, Kerja Sama Perdagangan Internasional: Peluang dan Tantangan bagi Indonesia, Elex Media Komputindo: Jakarta. Badan Investasi dan Promosi Aceh, 2013, Penanaman Modal Asing,
http://acehinvestment.com/investment-realization/foreign-investment/?lang=in, diunduh pada 9 Juni 2014 pukul 11.59. Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2013, Perekonomian yang Sehat,
http://www.bkpm.go.id/contents/general/4/sound-economy#.U5mH1nKSw6x, diunduh pada 10 Juni 2014 pukul 16.55.
______________________________, 2014, Domestic and Foreign Investment:
Realization in Quarter IV and January–December 2013,
http://www.bkpm.go.id/file_uploaded/public/Press%20Release%20TW%20IV %202013%20-%20eng%20wartawan_01.pdf, diunduh pada 10 Juni 2014 pukul 17.09.
Badan Pusat Statistik, 2014, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Pertumbuhan PDB Tahun 2013 Mencapai 5,78 Persen,
http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_05feb14.pdf, diunduh pada 10 Juni 2014 pukul 19.48.
Cahya, F.X. H., 2008, Quantum Asset: Mengembangkan Trilogi Asset Mencapai Hidup yang Berkualitas, Kanisius: Yogyakarta.
Center for International Forestry Research (CIFOR), 2007, Menuju Kesejahteraan dalam Masyarakat Hutan: Buku Panduan untuk Pemerintah Daerah, CIFOR: Bogor.
Iman, N., 2008, Kiat-Kiat Membiakkan Uang di Masa Sulit: Investasi untuk Pemula, PT Elex Media Komputindo: Jakarta.
Iqbal, M., 2014, BKPM: Investasi di Indonesia Bergeser ke Arah Padat Modal, http://www.republika.co.id/berita/ekonomi
/bisnis/14/04/24/n4j4cw-bkpm-investasi-di-indonesia-bergeser-ke-arah-padat-modal, diunduh pada 10 Juni 2014 pukul 21.13.
Jefriando, M., 2014, Investasi Asing RI Turun di Tahun Politik,
http://finance.detik.com/read/2014/04/25/065119/2565097/4/investasi-asing-ri-turun-di-tahun-politik, diunduh pada 10 Juni 2014 pukul 21.02.
Kartasapoetra, G., Kartasapoetra, R.G., Kartasapoetra, A.G., Setiady, A., 1985, Manajemen Penanaman Modal Asing, Bina Aksara: Jakarta.
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia, 2012, Sasaran RPJMN 2010–2014,
http://datakesra.menkokesra.go.id/content/sasaran-rpjmn-2010-2014, diunduh pada 10 Juni 2014 pukul 19.30.
Maeswara, G., 2009, Biografi Politik Susilo Bambang Yudhoyono, Narasi: Yogyakarta.
Manning, C. dan Diermen, P., 2000, Indonesia di Tengah Transisi: Aspek–Aspek Sosial dari Reformasi dan Krisis, LKiS: Yogyakarta.
Nizar, C., Hamzah, A., dan Syahnur S., 2011, “Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Hubungannya terhadap Tingkat
Kemiskinan di Indonesia, Jurnal Ilmu Ekonomi 1 (2)”: 7.
Republik Indonesia, 1967, Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing,
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_1_67.htm, diunduh pada 9 Juni 2014 pukul 10.43.
Tandelilin, E., 2010, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi Edisi Pertama, Kanisius: Yogyakarta.
Tjiptoherianto, P., editor dan Nagib, L., editor, 2008, Pengembangan Sumber Daya Manusia: di antara Peluang dan Tantangan, LIPI Press: Jakarta.
Trading Economics, 2014, Indonesia GDP Annual Growth Rate,
http://www.tradingeconomics.com/indonesia/gdp-growth-annual, diunduh pada 15 Juni 2014 pukul 19.24.
_______________, 2014, Indonesia Unemployment Rate,
http://www.tradingeconomics.com/indonesia/unemployment-rate, diunduh pada 15 Juni 2014 pukul 19.53.
Winantyo, R., Saputra, R.D., Morena, R., Kosotali, A.,Saichu, G., Rohmadyati, U., Sholihah, Rachmanto, A., dan Gandara, D., 2008, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015: Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global, PT Elex Media Komputindo: Jakarta.
World Bank, 2014, Poverty Headcount Ratio at National Poverty Line (% of Population),
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.NAHC/countries/ID? display=graph, diunduh pada 15 Juni 2014 pukul 20.10.
Zaharuddin, H., 2006, Menggali Potensi Wirausaha, CV Dian Anugerah Prakasa: Bekasi.
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal
Gambar 1. Perekonomian yang Sehat: Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Indonesia 2009–2013 dan Asal Negara
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia
Sumber: Trading Economics
Sumber: Trading Economics
Sumber: World Bank