• Tidak ada hasil yang ditemukan

Polutan Pesawat Terbang dan Industri Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Polutan Pesawat Terbang dan Industri Pen"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1. Pendahuluan

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.

Sumber Pencemar Udara antara lain : Aktivitas manusia

 Transportasi  Industri

 Pembangkit listrik

 Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar) termasuk pembakaran biomassa secara tradisional

 Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC Sumber alami

 Gunung berapi  Rawa-rawa  Kebakaran hutan  Denitrifikasi

 Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil yang signifikan yang mampu bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk polutan sekunder

Sumber-sumber lain  Transportasi

 Kebocoran tangki gas

 Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah  Uap pelarut organik

(2)

Secara global dapat kita ketahui bahwa kehadiran industri penerbangan yang mampu menciptakan teknologi yang begitu canggih sehingga tercipta sebuah alat tranpsortsi modern. Hal ini merupakan salah satu dampak positif yang diberikan kepada manusia. Manusia sendiri sebagai pelaku perkembangan teknologi juga turut berperan dalam industri penerbangan. Namun hal ini ternyata mampu membuat manusia terilusi dengan kenyamanan serta praktisnya alat transportasi yang tak kunjung henti untuk selalu dikembangkan. Penalaran manusia yang terbatas membuat proses penyempurnaan teknologi menjadi terbatas pula. Sehingga tidak menutup kemungkinan Industri penerbangan juga memberikan dampak negatif yang cukup besar terhadap keseimbangan lingkungan di masa yang akan datang.

2. Pesawat udara

Menurut definisi FAA (Badan Penerbangan Amerika Serikat) di FAR (Federal Aviation Regulation) saat ini yang juga diadopsi oleh Indonesian CASR (Civil Aviation Safety Regulation), Part 1, Definition and Abbreviations, aircraft adalah sebuah perangkat yang digunakan atau dimaksudkan untuk digunakan dalam penerbangan. Kategori aircraft untuk sertifikasi penerbangnya dalam hal ini adalah airplane, rotorcraft, lighter-than-air, powered lift, dan glider. Part 1 tersebut juga mendefinisikan airplane/ pesawat terbang sebagai: digerakkan mesin, sayap tetap yang lebih berat dari udara, dalam penerbangannya ditahan oleh reaksi dinamis dari udara yang berlawanan arah dengan sayapnya.

1.1 Struktur Pesawat Udara

Meskipun pesawat terbang dirancang untuk berbagai keperluan, kebanyakan mempunyai komponen utama yang sama satu dengan lainnya. Karakter utama dari sebuah pesawat terbang ditentukan oleh tujuan awal rancangannya. Kebanyakan struktur pesawat terdiri dari fuselage (badan pesawat), sayap, empennage (bagian belakang), roda pendaratan, dan mesin. Berikut ini merupakan komponen-komponen utama penyusun kerangka pesawat udara.

a. Fuslage

(3)

atau aluminium. Kekuatan dan kepadatan didapat dari pengelasan tabung-tabung secara bersama yang membentuk bangun segitiga yang disebut trusses.

b. Wing ( Sayap )

Sayap adalah airfoil yang disambungkan di masing-masing sisi fuselage dan merupakan permukaan yang mengangkat pesawat di udara. Terdapat berbagai macam rancangan sayap, ukuran dan bentuk yang digunakan oleh pabrik pesawat. Setiap rancangan sayap memenuhi kebutuhan dari kinerja yang diharapkan untuk rancangan pesawat tertentu. Bagaimana sayap dapat membuat gaya angkat (lift) akan diterangkan di bab terkait. Sayap dapat dipasang di posisi atas, tengah atau bawah dari fuselage. Rancangan ini disebut high-, mid- dan low-wing. Jumlah sayap juga berbeda-beda. Pesawat terbang dengan satu set sayap disebut monoplane, sedangkan pesawat terbang dengan dua set sayap disebut biplane.

c. Empennage

Nama yang benar untuk bagian ekor dari pesawat adalah empennage. Empennage terdiri dari seluruh ekor pesawat, termasuk permukaan yang tetap/diam seperti vertical stabilizer dan horizontal stabilizer. Sedangkan permukaan yang bergerak termasuk rudder, elevator, dan satu atau lebih trim tab.

d. Rudder

Rudder tersambung di bagian belakang dari vertical stabilizer. Selama penerbangan, rudder digunakan untuk menggerakkan hidung pesawat ke kanan dan ke kiri. Rudder digunakan bersama dengan aileron untuk belok selama penerbangan. Sedangkan elevator yang terpasang di bagian belakang horizontal stabilizer digunakan untuk menggerakkan hidung pesawat naik dan turun selama penerbangan.

e. Landing Gear

(4)

ini disebut nosewheel, dan rancangannya disebut tricycle gear. Nosewheel atau tailwheel yang dapat dikemudikan membuat pesawat dapat dikendalikan pada waktu beroperasi di darat.

f. Power Plant

Power plant biasanya termasuk mesin dan baling-baling. Fungsi utama dari mesin adalah menyediakan tenaga untuk memutar baling-baling. Mesin juga menghasilkan tenaga listrik, sumber vakum untuk beberapa instrumen pesawat, dan di sebagian besar pesawat bermesin tunggal, menyediakan pemanas untuk penerbang dan penumpangnya. Mesin ditutup oleh cowling atau di beberapa pesawat dikelilingi oleh nacelle. Maksud dari cowling atau nacelle adalah untuk membuat streamline aliran udara yang mengalir di sekitar mesin dan membantu mendinginkan mesin dengan mengalirkan udara di sekitar silinder. Baling-baling, yang terpasang di depan mesin, mengubah putaran mesin menjadi gaya yang bergerak ke depan yang disebut thrust yang membantu menggerakkan pesawat melewati udara.

1.2 Klasifikasi Pesawat Udara

Pengklasifikasian pesawat terbang didasarkan oleb beberapa hal yang akan kami terangkan berikut ini.

a. Pesawat Militer  Pesawat Pemburu

 Pesawat Pembom  Pesawat Transport

 Pesawat Latih

 Pesawat Intai  Pesawat Serbaguna b. Pesawat sipil

 Pesawat angkut ( penumpang)

 Pesawat Sport  Pesawat Turis

(5)

3. Bandar Udara

Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.

Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat”.

Industri transportasi udara sering digambarkan sebagai sesuatu yang dinamis, menarik, dan glamour. Kedinamisan industri ini banyak dipengaruhi karena sifatnya yang berupa industri jasa (service industry).

Industri transportasi udara juga sangat menarik dan menantang, karena ditandai dengan iklim kompetisi yang kuat, baik dari dalam lingkungan industri transportasi udara itu sendiri, maupun dari moda transportasi lainnya, seperti angkutan jalan raya, kereta api, angkutan laut dan lain-lainnya. Tantangan ini terutama ditentukan oleh sifat kedinamisannya, di samping karena industri ini merupakan pengguna produk teknologi tinggi, seperti pesawat udara dan sistem-sistem operasi yang digunakan bandar udara dan airline.

Namun perlu disadari bahwa industri transportasi udara ini merupakan kebutuhan turunan. Kebutuhan dasar untuk bepergian merupakan turunan dari kebutuhan lain seperti bisnis, pariwisata atau sekedar keinginan untuk berkumpul dengan kerabat. Oleh sebab itu industri transportasi ini berkembang erat dengan industri jasa lain seperti perhotelan, pariwisata, kegiatan bisnis dan pertukaran komoditi.

(6)

udara, baik atau buruk, senantiasa menjadi berita hangat. Kecelakaan pesawat kecil di Negara Indonesia akan menjadi perhatian besar di Amerika Serikat dan eropa, misalnya. Hal ini tidak selalu terjadi [ada industri lain. Sifat glamour ini juga membuat industri ini menjadi menarik, di samping memberikan kebanggaan tersendiri bagi para karyawan yang mencari nafkah dalam lingkup industri ini.

Industri transportasi udara juga sangat sarat dengan regulasi, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan terbang serta perlindungan lingkungan. Hal ini wajar karena tidak seperti moda transportasi lain, pengoperasian pesawat udara sangat tidak toleran terhadap kelalaian, kesalahan atau kegagalan. Sekalipun laju kecelakaan pesawat udara termasuk paling rendah dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, tetapi kesalahan kecil sekalipun dapat menyebabkan kefatalan yang merenggut banyak jiwa.

Perkembangan ekonomi dan pertumbuhan transportasi udara selalu sejalan. Bahkan statistik menunjukkan bahwa industri transportasi udara selama beberapa dekade terakhir menikmati laju pertumbuhan yang dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi dalam bentuk gross domestic product (GDP). Namun di sisi lain, industri transportasi udara selalu yang lebih dulu terpuruk jika ekonomi kawasan mengalami kontraksi. Biasanya imdustri ini juga yang paling lambat bangkit jika ekonomi kawasan mulai pulih.

Industri transportasi udara ini juga merupakan industri penyedia lapangan kerja yang besar. Pada tahun 1991, di Negara-negara Uni Eropa ada lebih dari 380000 orang yang bekerja di industri airline, lebih dari 55000 bekerja di bandara-bandara utama.

Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:

Sisi Udara (Air Side)

(7)

konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.

 Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building, sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat.

 Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.

 Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.

 Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.

Sisi Darat (Land Side)

 Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter checkin, (CIQ, Custom -Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.

 Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan terminal

(8)

4. Sumber Polusi Udara

Pesawat udara/ pesawat terbang juga mampu berpotensi sebagai polutan yang memiliki efek negative yang bersifat jangka panjang. Sehingga manusia cenderung tidak menyadari hal ini. Selain itu pertimbangan yang serius terhadap potensi pesawat udara menyebabkan polusi kurang menjadi perhatian dan cenderung diaabikan dengan perbandingan perhitungan ekonomi. Maka dari itu berikut ini akan kami berikan sebuah hasil analisis yang bila ditinjau dari perannya yang mampu menyebabkan terganggunya keseimbangan alam yang erat kaitannya dengan ekologi lingkungan.

4.1 Pesawat

Pesawat udara/ pesawat terbang juga mampu berpotensi sebagai polutan yang memiliki efek negatif yang bersifat jangka panjang. Sehingga manusia cenderung tidak menyadari hal ini. Selain itu pertimbangan yang serius terhadap potensi pesawat udara menyebabkan polusi kurang menjadi perhatian dan cenderung diaabikan dengan perbandingan perhitungan ekonomi. Maka dari itu berikut ini akan kami berikan sebuah hasil analisis yang bila ditinjau dari perannya yang mampu menyebabkan terganggunya keseimbangan alam yang erat kaitannya dengan ekologi lingkungan. Pengetahuan dan teknologi sebagai hasil perkembangan budaya digunakan untuk mengembangkan berbagai industri, salah satu diantaranya dalah industri penerbangan.

(9)

Wide Fund) tahun 1991 berani berkata yang patut dijadikan tersangka utama semakin melebarnya lubang ozon adalah polusi NOx dari sistem transportasi udara. Hal ini terjadi karena NOX secara kimiawi dapat mengurai ozon dengan bantuan sinar ultraviolet matahari dan emisi gas buangan pesawat ini banyak terdapat di ketinggian jelajah pesawat (10-12 km) sehingga makin mudah saja mengurai ozon (O3) menjadi oksigen (O2) yang tidak bisa berbalik lagi

menjadi ozon.

Ahli klimatologi banyak yang mendukung penelitian WWF ini mengingat sifat CFC yang memang betul gas ini dapat bereaksi dengan ozon tapi dalam kenyataannya gas ini terlalu berat untuk mencapai batas troposfir-stratosfir. Bahkan menurut penelitian WWF lagi, emisi NOX memberikan kontribusi dalam pemanasan global sebesar 5-40 % yang jelas-jelas sangat mengejutkan karena sama sekali tak diperhitungkan dalam daftar penyebab efek rumah kaca (pemanasan global) yang telah dikenal luas seperti CFC, CO2, dan SO2. Selain itu tahun 1999,

IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) mengeluarkan laporan dan diantara poin-poin yang terpenting adalah :

a. Lalu lintas penerbangan komersial di seluruh dunia diprediksi meningkat menjadi 5 % sampai tahun 2015 dimana kebutuhan konsumsi bahan bakar naik menjadi 3 %. Perbedaan angka ini disebabkan karena adanya peningkatan teknologi mesin yang semakin efisien.

b. Tahun 1992, penerbangan komersial menyumbang sekitar 3.5 % dari seluruh polusi udara yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang menyebabkan efek rumah kaca.

c. Pesawat terbang menghasilkan 2 % total produksi emisi karbon dioksida (CO2) per tahun,

atau sebanyak 13 % dari emisi CO2 yang dihasilkan dari seluruh kendaraan.

Diproyeksikan naik menjadi 3 % sampai tahun 2050. Laporan ini juga mencatat bahwa CO2 tetap berada di lingkungan atmosfir selama setidaknya 100 tahun sehingga efeknya kumulatif.

d. Emisi dari Nitrogen Oksida (NOx) dari pesawat subsonik diprediksi akan meningkat sebesar 6 % sejak tahun 1992. Sehingga diproyeksikan naik menjadi 13 % pada tahun 2050.

e. Jejak asap pesawat terbang (contrails) dari exhaust menghasilkan uap air (H2O dan

(10)

lingkungan atmosfir dan secara langsung mempengaruhi efek rumah kaca. Selain itu jejak asap memberikan kontribusi peningkatan terjadinya awan cirrus yang dapat menutupi sekitar 30 % permukaan bumi

Laporan ini memang memperlihatkan detail-detail yang lebih baru tapi sayangnya memang tidak ditujukan untuk menekan atau merekomendasikan badan penerbangan yang terkait untuk mengatasi polusi udara pesawat terbang. Bagaimana-pun laporan ini menyediakan pemahaman yang lebih baik mengenai emisi yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap kondisi atmosfir, ozon dan juga radiasi ultraviolet terhadap permukaan bumi. Kontribusi mesin pesawat terbang terhadap pemanasan global dapat diminimalisir melalui kontrol terhadap emisi CO2

(dengan mengurangi pembakaran atau efisiensi pembakaran). Sebagai catatan emisi NOx , CO2

dan H2O yang merupakan emisi utama yang dihasilkan oleh mesin turbin jet pesawat, sedangkan

karbon monoksida dan hidrokarbon yang tak terbakar merupakan emisi kedua.

Menurut Aviation Online Magazine, Pesawat menghasilkan jenis emisi yang sama seperti mobil. Mesin jet pesawat, seperti kebanyakan mesin kendaraan lain, menghasilkan karbon dioksida (CO2), uap air (H2O), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), oksida belerang

(SOx), hidrokarbon tidak terbakar atau sebagian dibakar (juga dikenal sebagai senyawa organik volatil (VOC)), partikulat, dan senyawa polutan lainnya.

Jumlah kecil dari VOC dan partikulat dianggap polutan udara berbahaya/Hazardous Air Pollutans (HAPs). Emisi mesin pesawat secara kasar terdiri dari sekitar 70 persen CO2, kurang

lebih 30 persen H2O, dan kurang dari 1 persen yaitu NOx, CO, SOx, VOC, partikulat, dan

komponen polutan lainnya termasuk HAPS.

(11)

Untuk hidrokarbon dan CO, perpecahan lebih dekat ke 30 persen emisi permukaan tanah dan 70 persen pada ketinggian yang lebih tinggi. Pesawat bukan satu-satunya sumber emisi penerbangan. Akses bandara dan fasilitas pendukung kendaraan menghasilkan emisi yang sama. Fasilitas kendaraan tersebut termasuk lalu lintas ke dan dari bandara, peralatan yang memperbaiki dan mempersiapkan pesawat, dan shuttle bus dan van yang melayani penumpang. Sumber emisi lainnya di bandara termasuk unit daya tambahan penyedia listrik dan pendingin udara untuk pesawat yang diparkir di gerbang bandara terminal, sumber daya bandara stasioner, dan peralatan konstruksi yang beroperasi di bandara.

4.2. Bandara Udara

Polusi atau pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Indikator adanya potensi yang mampu mencemari udara dapat kita lihat dalam lalu lintas bandara dan juga objek internal yang ada di bandara tersebut.

4.2.1. Internal Bandar Udara  Gas Freon Air Conditioner

Seperti yg kita ketahui sekarang ini banyak sekali isu-isu krisis yang melanda, mulai dari perubahan iklim yang tidak menentu. Salah satu penyebabnya yang lazim kita perbincangkan , yaitu CFC, HFC dan HCFC (C-Chloro, F-Fluor, C- Carbon, H-Hydro) atau disini biasa dikenal dengan istilah FREON (Syntetic Refrigerant). Chlor adalah gas yang merusak lapisan ozon sedangkan Fluor adalah gas yang menimbulkan efek rumah kaca. Global warming potential (GWP) gas Fluor dari freon adalah 510, artinya freon dapat mengakibatkan pemanasan global 510 kali lebih berbahaya dibanding CO2, sedangkan Atsmosfir Life Time (ALT) dari freon adalah 15, artinya freon akan bertahan di atsmosfir selama 15 tahunsebelum akhirnya terurai. Dari hal tersebut kita dapat melihat gambaran betapa tingginya tingkatdanger ious itas yang dihasilkan oleh AC ( Air Conditioner). Dan kita tahu bahwa seberapa banyak jumlah AC yang digunakan di dalam Bandara. Dengan jumlah yang begitu banyak, maka secara tidak langsung akan menambah tingkat intensitas pencemaran udara di sekitar bandara.

 Asap Industri Pengolahan Makanan

(12)

Hal ini dapat kita jumpai pada industry kecil seperti resto dan café yang selalu beroperasi setiap hari.

 Limbah Buangan Industri Pengolahan Makanan

Limbah buangan yang dimaskud adalah hasil instalasi pengolahan air buangan oleh industry kecil yang ada di dalam ruang lingkup bandara, salah satu contohnya adalah café dan resto. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.

 Limbah Pembangunan

Yakni proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung bandara, fasilitas bandara, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.

 Limbah Pembakaran

Limbah Pembakaran yang dimaksud seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan pembersihan disekitar lingkungan bandara, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).

 Asap buangan kendaraan operasional Bandar udara

Gas CO yang dominan dihasilkan oleh alat operasional Bandar udara terhadapa asap buangannya sangat berpotensi menghasilkan daftar polutan terlebih bila dikalkulasikan dengan gas buangan yang berada diluar Bandar udara.

4.2.2 Eksternal Bandar Udara  Hasil Pembakaran Avtur

Hal ini dapar terjadi kapanpun disaat lalu lintas pesawat tidak pernah berhenti. Banyak peristiwa yang mampu menggambarkan hal tersebut, diantaranya saat pesawat tengah melakukan warming up sebelum akhirnya siakhiri dengan take off. Begitu pula halnya ketika pesawat berada di udara.

 Lingkungan sekitar

(13)

5. Dampak Pencemaran Lingkungan

Dalam hal ini kami membatasi ruang lingkup pembahsan sebatas pada apa yang kami bahas dalam bab ini. Pembahasan ini dikonsentrasikan pada pencemaran udara.

a. Dampak pencemaran Udara

 Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.

 Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.  Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman

akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.

 Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

6. Solusi Pencemaran

Berikut merpakan berbagai solusi yang ditawarkan oleh berbagai organisaasi ataupun instansi yang berperan dalan dunia penerbangan internasional. Mereka memiliki persepsi yang berbeda-beda. Diantara sekian banyak persepsi terhadapa solusi yang diberikan dengan tujuan mengurangi emisi bahan bakar peswat terbang.

Peranan ICAO

(14)

Annex 16 Konvensi Penerbangan Sipil yang mengatur pembatasan hasil pembakaran mesin jet saat take off dan landing lewat sertifikasi engine. ICAO bahkan telah melangkah lagi dengan membentuk panitia khusus CAEP (Committee on Aviation Environmental Protection) yang tugasnya untuk melindungi kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh penerbangan, telah memberikan kebijakan-kebijakan pada industri pembuatan pesawat terbang sipil.

Hasilnya ICAO berdasarkan rekomendasi CAEP plus tekanan publik / kaum enviromentalis melakukan peraturan lebih ketat lagi terhadap Annex 16 yang isinya mengurangi 20 % dari emisi gas buang NOx yang keluar dari exhaust. Bahkan dalam sidang ketiga CAEP tahun 1995 semakin ketat menjadi pengurangan sebesar 16 % saja (diharapkan dapat terpenuhi minimal tahun 2007 ini).Kebijakan ini sebagai kontribusi dari dunia penerbangan sipil terhadap Konvensi Iklim Global di Kyoto, Jepang, tahun 1997, yang mentargetkan pengurangan lima persen efek rumah kaca, terutama yang ditimbulkan oleh CO2, NOx, dan gas metan dalam periode 2008-2012. CAEP juga melakukan peraturan baru nantinya, berdasarkan emisi saat penerbangan jelajah dan produktifitas pesawat terbang. Ini juga termasuk didalamnya managemen dan operasional lalu lintas udara di bandara.

(15)

pengalaman operator Eropa tersebut mesinnya ini mengurangi emisi NOx sebesar 37-46 %, jauh lebih baik dari standar ICAO. Dari DAC ini dibuatlah pengembangannya yaitu pre-mix combustor concept yang dikenal sebagai Twin Annular Pre-Swirl (TAPS). Meskipun masih dalam tahap pengembangan tapi GE tetap optimis bukan hanya pengurangan kadar NOx saja tapi juga CO2 dan hidrokarbon sampai lebih dari 50 % !

Teknologi NASA

Selain GE, Pratt & Whitney bekerja sama dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) telah membuat program "Green Engine" lewat teknologi UEET (Ultra Engine Technology) dan TCT (Turbomachinery & Combustion Technology) dengan target pengurangan polusi udara sampai 60% dan hemat energi sampai 25 % pada tahun 2007. Sebelum itu dilaksanakan P&W telah membuat program permulaan pada desain combustion yang bernama TALON (Technologically Affordable Low NOx ) mulai diterapkan pada model PW4000. Resep engine P&W ini adalah dengan mendesain ulang fuel injectors yang akan mempercepat pencampuran udara dan bahan bakar di dalam ruang pembakaran.

Generasi kedua TALON II diharapkan dapat mengurangi emisi NOx sampai 23 % lebih baik dari generasi I dan untuk selanjutnya dapat mengurangi emisi CO2 sampai 10 % dan hidrokarbon sampai 63 %. NASA memang mentargetkan pengurangan emisi CO2 dan NOx sebagai program UEET guna meluncurkan proyek Advanced Subsonic Transport dan proyek mesin berkecepatan tinggi High Speed Research Projects yang akan beroperasi di ketinggian sangat tinggi,sehingga hasil pembakaran dari mesin tidak merusak kadar ozon di atmosfir. Target utama UEET adalah menyokong perkembangan angkutan udara tapi tanpa memberikan pengaruh buruk bagi iklim dan lingkungan hidup sekaligus peningkatan efisiensi dan pengurangan konsumsi bahan bakar lebih dari 15 % serta pengurangan polusi khususnya kadar NOx sampai 70 %. TCT sendiri adalah proyek pengembangan combustor untuk menyelidiki kontrol combustor aktif pararel dengan penggunaan sistem pintar MEMS (Micro Electro Mechanical Systems) untuk mengatur dan memonitor pola pembakaran. Selain itu di masa depan NASA mengkonsepkan lean direct injection untuk lebih mengurangi emisi NOx. Untuk itu dikembangkan komponen fuel mixer yang kompleks dalam konstruksi berlapis-lapis / laminat. Meski diakui amat rumit tapi dalam percobaannya dapat mengurangi kadar NOx sampai 80 %.

(16)

pihak terkait seperti badan dunia ICAO punya tanggung jawab penuh mengantisipasi terhadap masalah ini seperti juga pada pembatasan kebisingan. Kecanggihan dan kemajuan teknologi juga menyumbang kesuksesan dalam pengurangan dampak emisi yang keluar dari exhaust pesawat komersial. Sebagai masyarakat awam mungkin masih bingung mengenai istilah dan membayangkan teknologi sangat maju yang dapat meningkatkan efisiensi sekaligus dapat mengurangi kadar polusi pada mesin turbofan. Tapi yang jelas segala kecanggihan ini jelas nanti akan dirasakan bagi masyarakat umum pula, polusi udara akibat angkutan udara akan semakin berkurang dan efisiensi mesin akan semakin baik yang nantinya memajukan industri angkutan udara tanpa membahayakan keadaan lingkungan hidup apalagi sampai merusak ozon.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengandalian Pencemaran Udara

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, 2015. [Online]. https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara. diakses tanggal 7 September 2015

Tobias, Archies. dkk. 2009. [Online].

https://www.scribd.com/doc/21970480/Penyebab-dan-dampak-industri-penerbangan-terhadap-pencemaran-lingkungan#scribd. diakses tanggal 7 September 2015

Anonim.2011. [Online]. https://indocropcircles.wordpress.com/2011/11/20/depopulasi-dunia-pesawat-semprot-zat-kimia-berupa-chemtrails-di-angkasa/ . Diakses tanggal 10 September 2015

Anonim. [Online].

http://avstop.com/aviation_emissions/What_emissions_come_from_aviation.htm. Terj. Google Translate. Diakses tanggal 10 Sepetember 2015

Wikipedia. 2015. [Online]. https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara. Diakses tanggal 14 September 2015

(18)

Tugas kelompok

Pengelolaan Pencemaran Udara

POLUTAN PESAWAT TERBANG DAN INDUSTRI PENERBANGAN

Disusun oleh :

Faldy Pratama La’lang D121 13 003

Stefanus Enggarjati Yuda Pambuka D121 13 009

Petrus Socrates Tuturop D121 13 702

Program Studi Teknik Lingkungan

JurusanTeknik Sipil

Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Tanggung jawab pendidikan rohani/kejiwaan di sini adalah mendidik anak sejak berakal untuk mempunyai sikap berani, bertindak benar, merasa optimis akan kemampuannya,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh independensi, komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit dan financial

Penelitian ini mengetahui model pertanian tanaman hortikultura organic .Pertanian organik merupakan suatu usahatani untuk melakukan pemberian pupuk berasal dari urin sapi

Dalam oprasional 1-3 bulan anda sudah bisa melihat potensial tempat usaha warnet anda, apakah harus menambah komputer client atau harus menambah spesikikasi komputer, karena

Apabila ada aset tetap yang diperoleh melalui sewa guna usaha ( leasing ), bandingkan daftar aset dengan perjanjian sewa guna usaha tersebut, telaah apakah pencatatan sudah

Membantu Ketua Tim Pelaksana didalam mengevaluasi, men5rusun dan mengajukan rancangan perubahan danf atau penyempurnaan ketentuan petunjuk pelaksanaan

Latihan psikis merupakan metode efektif dalam pembelajaran untuk mempersiapkan keterampilan yang dipelajari dengan baik pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga