• Tidak ada hasil yang ditemukan

153107939 Bab 1 Ekonomi Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "153107939 Bab 1 Ekonomi Publik"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

pengertian Ekonomi Publik

Ekonomi Publik merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi publik

(publik dapat diartikan masyarakat, pemerintah atau negara) seperti kebijakan subsidi atau

perpajakan, regulasi atau deregulasi, nasionalisasi atau privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahanan

pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Ekonomi publik juga disebut dengan finansial publik. Wikipedia menyebutkan bahwa financial publik

mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari

kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial).Montesqieu, seorang ahli tata

Negara, menyebutkan bahwa kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif,

eksekutif, dan yudikatif. Kekuasaan eksekutif yang dipegang oleh pemerintah yaitu presiden dan para

pembantunya, pada umumnya paling berpengaruh terhadap suatu perekonomian. Hal ini karena

eksekutif paling banyak bersinggungan secara langsung dengan aktivitas ekonomi melalui

pembelanjaan dan kebijakan ekonominya.

Peran Pemerintah dalam Ekonomi

Pemerintah sebagai pelaku (yang umumnya mendominasi, terutama pada ekonomi di Negara

berkembang) memiliki peran sebagai berikut:

* menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian;

* mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak;

* memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit, penjaminan

simpanan, dan asuransi;

* membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta, misalnya

persenjataan;

* meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya, dan

* menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar, menyantuni

fakir miskin, dan sebagainya.

Beberapa Landasan Ekonomi Publik

Timbulnya disiplin ilmu ekonomi publik didasarkan beberapa landasan pikir sebagai berikut:

1. Masalah kunci dalam perekonomian adalah masalah mikroekonomi, yaitu menyangkut distribusi

produksi, dan alokasi konsumsi serta masalah makroekonomi yaitu menyangkut pengangguran,

inflasi, kapasitas produksi, serta pertumbuhan ekonomi.

2. Sistem Perekonomian suatu negara berkaitan dengan siapa pelaku ekonomi (pemerintah atau

bukan) serta bagaimana keputusan ekonomi diambil. Apakah melalui perencanaan terpusat atau

mekanisme harga.

3. Pandangan-pandangan tentang peran pemerintah dalam perekonomian dewasa ini semakin

konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang lain). Secara umum saat ini diakui swasta

bahwa harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila terjadi kegagalan pasar dan

pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka sudah sepatutnya pemerintah

memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini mampu mengatasinya.

(2)

EKONOMI SEKTOR PUBLIK

SOAL!

1.Sebutkan definisi/ konsep & prinsip Ekonomi Sektor Publik?

2. Apa perbedaan antara sektor publik dengan privat?

3.Apakah fungsi dari sektor publik?

4.Apakah perbedaan antara sektor publik dengan BUMN?

Oleh: Ana Jauharul Islam

JAWABAN

1. Definisi/ konsep & prinsip Ekonomi Sektor Publik

Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti "keluarga, rumah

tangga" dan (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan

sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang

dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep

ekonomi dan data dalam bekerja.( http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, Diakses 26

Februari 2011)

Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut

merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu

memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ilmu

ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya

berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam

rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik (Mardiasmo, 2004:2).

Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah

ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan

subsidi/pajak, regulasi/ deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,

ketahan-an pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,

kesehatan, dan sebagainya.

(http://massofa.wordpress.com/2008/12/21/materi-pokok-ekonomi-publik/Diakses 26

Februari 2011).

Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan:

ekonomi Masyarakat (atau ekonomi sektor publik) adalah studi tentang ekonomi isu

tentang sektor publik (termasuk pemerintah) dan antarmuka dengan sektor swasta

(termasuk rumah tangga, bisnis, dan pasar) dalam ekonomi campuran . Ini telah

digambarkan sebagai campuran dari dua bidang yang lebih tua, (diterapkan) keuangan

publik dan kesejahteraan ekonomi , masing-masing merayap ke arah keburukan, untuk

kepentingan keduanya. (Peter J. Hammond, 1990., 42(1), p, 6. [Pp. "Kemajuan Teoritis

Ekonomi Publik: Sebuah Penilaian provokatif," Oxford Makalah Ekonomi, 42 (1), p, 6.

[Pp. 6-33.].

Beberapa Landasan Ekonomi Publik:

Masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi

konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas produksi,

pertumbuhan). Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan)

atau bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui perencanaan terpusat atau

mekanisme harga). (http://www.docstoc.com/docs/48088467/ekonomi-publick di akses

28 Februari 2011).

2. Perbedaan antara sektor publik dengan privat

(3)

swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.

Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat

dengan membandingkan beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan,

pola pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, stakeholder yang

dipengaruhi, dan sistem akuntansi yang digunakan.

 Tujuan organisasi

Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.

Perbedaan menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta

terdapat tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor

publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyediaan pelayanan publik. Tetapi

meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak berarti

organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat finansial.

Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda

baik secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor

swasta.

 Sumber pembiayaan

erbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan

organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber

pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam

hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari

pajak dan retribusi, charging for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman

pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain

yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan.

Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu

internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang

diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik. Sumber

pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham

baru untuk mendapatkan dana dari publik.

 Pola pertanggungjawaban

Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan

(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik

manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang

digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal

dari masyarakat (public funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat

vertikal dan horisontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah

pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi, misalnya

pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pusat.

Pertanggungjawaban horisontal (horisontal accountability) adalah pertanggungjawaban

kepada masyarakat luas.

 Struktur organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.

Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan

struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor utama yang

membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang

sangat tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan

orientasi kebijakan politik, akan sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi

pada sektor publik. Sektor publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan

dengan sektor swasta. Kompleksitas organisasi akan berpengaruh terhadap struktur

organisasi.

 Karakteristik anggaran dan stakeholder

(4)

Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta

bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. Dari sisi

stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan

eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR,

DPR, dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur

BUMN, BUMD), pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti

masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan

organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas

aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan-badan internasional (IMF,

ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan generasi yang akan datang. Pada

sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang

saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah,

pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.

(http://dessyanggraini.wordpress.com/2010/03/02/karakteristik-dan-lingkungan-sektor-publik/Diakses 26 Februari 2011).

3. Fungsi dari sektor publik

Sektor Publik memiliki peranan yang sangat penting yaitu:

 Untuk mengkondusifkan sektor ekonomi

 Untuk memfasilitasi pertumbuhan dan daya saing industri dan Sektor Swasta;

 Untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja dan

 Untuk meningkatkan kualitas hidup Warga negara

(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|

id&u=http://www.mampu.gov.my/mampu/pdf/ISPlan/ispdoc/B-5-Role%2520of

%2520Public%2520Sector.pdf, Diakses 27 februari 2011)

4. Perbedaan antara sektor publik dengan BUMN

Karakteristik sektor publik adalah sebagai berikut :

• Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk

membawa perekonomian ke fungsinya semula.

• Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan,

keamanan, perhubungan, dan sebagainya.

• Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi, pajak,

kredit dan peraturan (undang-undang).

• Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke

perusahaan dan rumah tangga.

• Melakukan redistribusi pendapatan.

(http://CARI ILMU ONLINE BORNEO.htm, diakses 27 februari 2011)

Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh

kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa

perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi

masyarakat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negara Diakses 27

Februari 2011)

`Karakteristik BUMN adalah sebagai berikut:

• Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha

• Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan

• Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan

perusahaan

(5)

• Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat

• Sebagai sumber pemasukan Negara

• Seluruh atau sebagian besar modalnya milik Negara

• Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public

• Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbank

• Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilan.

(http://lowongankerjas.com/lowongan-kerja-bumn/, diakses 24 februari 2011)

Diposkan oleh

Ana Jauharul Islam

di

Senin, April 18, 2011

PENGERTIAN,PERANAN, DAN FUNGSI EKONOMI

SEKTOR PUBLIK

a) Pengertian Ekonomi Sektor Publik

Istilah “ekonomi” berasal dari bahasa yunani yang berarti “keluarga,rumah tangga” dan “Nomos”

berarti “Peraturan,aturan,hukum”.dan secara garis besar diartikan sebagai “Aturan/Peraturan Rumah

Tangga” atau “Manajemen Rumah”.

Istilah ekonomi sector public itu sendiri juga bermacam-macam.hal tersebut dilihat dari luasnya

wilayah public,sehingga setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang dan definisi yang

berbeda-beda.dari sudut pandang ekonomi itu sendiri “ekonomi sector public”diartikan sebagai suatu entitas

yang aktivitasnya berhubungan denngan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan public

dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak public yang terbatas. Ekonomi sektor publik berkaitan

dengan membenarkan keberadaan pemerintah dan menjelaskan bagaimana mereka dapat

mempengaruhi kegiatan ekonomi

Dari setiap pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa “Ekonomi Sektor Publik” adalah studi tentang

isu ekonomi yang terjadi pada sector public(termasuk pemerintahan) dan antar muka dengan sector

swasta dalam ekonomi campuran.serta sektor publik ekonomi telah berkaitan dengan studi tentang

bagaimana pemerintah dapat menangani kegagalan pasar untuk mencapai hasil yang efisien. Contoh

aktivitas sektor publik dari kisaran memberikan jaminan sosial, administrasi perencanaan kota dan

mengorganisir pertahanan nasional.

b) Peranan Ekonomi Sektor Publik :

Peran dan ruang lingkup sektor publik dan sektor negara sering perbedaan terbesar mengenai posisi

ekonomi filsafat politik sosialis, liberal dan libertarian. Secara umum, kaum sosialis mendukung sektor

negara besar yang terdiri dari proyek-proyek negara dan perusahaan, setidaknya di ketinggian

memerintah atau sektor fundamental ekonomi (meskipun beberapa sosialis mendukung sektor

koperasi besar sebagai gantinya). Demokrat sosial cenderung mendukung sektor menengah publik

yang terbatas pada penyediaan program universal dan pelayanan publik.Adapun peran yang

diberikan oleh ekonomi sector public,yaitu :

Untuk mengkondusifkan sector ekonomi

Untuk memfasilitasi pertumbuhan dan daya saing industry dan sector swasta

Untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja,serta

(6)

Menyediakan sebuah kerangka/lapangan pekerjaan berbasis system legal yang diperlukan

untuk membawa perekonomian ke fungsinya semula

Memproduksi barang dan jasa yang berguna untuk

pertahanan,pendidikan,keamanaan,perhubungan,dsb

Membeli baranng dan jasa dari sector swasta dan kemudian menyalurkannya ke perusahaan

dan rumah tangga

Melakukan redistribusi pada pendapatan

c) Fungsi Ekonomi Sektor Publik :

Untuk mempromosikan Pembangunan Ekonomi Yang Cepat Mencari Google Artikel

mengajukan kesenjangan Kritis dalam struktur Industri dan Memberikan dasar infra struktur fasilitas

untuk pertumbuhan ekonomi, Memberikan ditempatkan dan infra struktur Fasilitas nilai untuk

pertumbuhan Ekonomi.

Untuk melakukan kegiatan ekonomi strategis dan penting bagi pertumbuhan negara ini, yang,

jika dibiarkan inisiatif swasta, akan mendistorsi tujuan nasional,

Untuk melakukan lingkungan kegiatan Ekonomi yang strategis Dan penting * Bagi

pertumbuhan Suami Negara, yang, jika dibiarkan inisiatif Swasta, mendistorsi Akan Menyelidiki

pendidikan nasional.

Untuk mencapai pembangunan daerah yang seimbang dan penyebaran kegiatan ekonomi

melalui pertumbuhan dan diversifikasi kegiatan ekonomi di daerah kurang berkembang dengan

menyediakan infrastruktur yang memadai dan melakukan program konservasi dan pengembangan

sumber daya nasional

Untuk mencapai Pembangunan Daerah Yang seimbang Untuk mengurangi perbedaan

pendapatan

Untuk mengurangi permanent differences pendapatan;

Untuk menghindari konsentrasi bubuk ekonomi di beberapa tangan

Untuk menghindari konsentrasi bubuk Ekonomi di beberapa Tangan;

Untuk melakukan kontrol sosial dan pengaturan pembiayaan jangka panjang melalui lembaga

keuangan publik,dll

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

llmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah

ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan

subsidi/pajak, regulasi/deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,

ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,

kesehatan, dan sebagainya.

Dalam hal ini mahasiswa yang kritis dan demokratis memiliki peran besar untuk ikut

mengetahui maslah masalah ekonomi publik. Tentunnya kita harus mengerti maksud

dariekonomi publik dan ruang lingkup ekonomi publik,kegagalan pasar dan lain

sebagainya. Dengan demikian tentu kita dapat melihat masalah-masalah ekonomi yang

terjadi dalam masyarakat.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain:

1. Memberi pengetahuan tentang Pengertian dan ruang lingkup ekonomi publik

2. Memahami kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah

(7)

4. Memahami eksternalitas.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekonomi Publik

llmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah

ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan

subsidi/pajak, regulasi/deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,

ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,

kesehatan, dan sebagainya.

Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif,

eksekutif, dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah, yaitu

presiden dan para pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu

perekonomian.Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain :

1. Menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian.

2. Mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak.

3. Memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit,

penjaminan simpanan, dan asuransi.

4. Membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta,

misalnya persenjataan.

5. Meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok

lainnya.

6. Menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar,

menyantuni fakir miskin, dan sebagainya.

Beberapa Landasan Ekonomi Publik masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro

(distribusi produksi, alokasi konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi,

kapasitas produksi, pertumbuhan). Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa

(pemerintah atau bukan) atau bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui

perencanaan terpusat atau mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran

pemerintah dalam perekonomian semakin konvergen (cenderung mendekat satu

terhadap yang lain), yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam

pasar. Namun bila terjadi kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat

memperbaiki kegagalan tersebut, maka seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan

tersebut sepanjang diyakini bahwa memang mampu.Pendekatan ilmiah menjamin

kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis bersifat sahih. Analisis sektor publik terdiri

dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian, telaahan

konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan

keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang mengarah pada pengambilan

keputusan tentang kebijakan publik.

Sektor Publik Di Indonesia

Jenis Kegiatan Pemerintah antara lain adalah:

a. Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk

membawa perekonomian ke fungsinya semula.

b. Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan,

keamanan, perhubungan, dan sebagainya.

(8)

d. Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke

perusahaan dan rumah tangga.

e. Melakukan redistribusi pendapatan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kegiatan pemerintah:

a. Adanya perang.

b. Peningkatan pendapatan masyarakat.

c. Adanya urbanisasi.

d. Perkembangan demokrasi.

Ukuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran sektor publiknya

dan suatu indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar ukuran pengeluaran

publik relatif terhadap total perekonomian.Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk

membayar seluruh pengeluarannya melalui beberapa macam jenis pajak dan apabila

terjadi defisit maka defisit tersebut akan dibiayai melalui pinjaman.

Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi:

a. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.

b. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.

c. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan.

Peran pemerintah dalam perekonomian modern terbagi menjadi peran alokasi, peran

distribusi dan peran stabilisasi.

Efisiensi Pasar

Efisiensi Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat seseorang sejahtera

dengan membuat orang lain dirugikan.Terdapat 2 prinsip yang perlu diperhatikan dalam

teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan:

Teori pertama, menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan (dan kondisi

yang memuaskan) adalah efisien Pareto, dan Teori kedua mengimplikasikan setiap

alokasi efisiensi Pareto dapat dicapai oleh mekanisme pasar yang desentralisasi, efisiensi

menurut perspektif pasar tunggal terjadi pada saat marginal benefit sama dengan

marginal cost.

Analisis Efisiensi Ekonomi

Terdapat 3 (tiga) aspek dari Pareto Efficiency :

a. Pertama, efisien dalam pertukaran.

b. Kedua, efisien dalam produksi.

c. Ketiga, efisiensi dalam keseluruhan (overall/mix efficiency).

Efisiensi dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang yang tertentu

jumlahnya dalam suatu ekonomi pertukaran disebut (pareto) efisien jika, melalui

realokasi barang-barang, tidak seorang individupun dapat memperoleh kesejahteraan

tanpa mengurangi kesejahteraan individu lainnya.Efisiensi dalam produksi terjadi apabila

dalam suatu masyarakat dengan dalam mengalokasikan sumber-sumber produksi jika

tidak ada suatu barang yang dapat diproduksi tanpa keharusan mengu-rangi produksi

barang lainnya. Efisiensi keseluruhan dalam suatu ekonomi adalah jika tidak seorangpun

yang dapat ditingkatkan kesejahteraannya dengan tanpa membuat kesejahteraan yang

lainnya berkurang.

2.2 Kegagalan Pasar

(9)

tersedia sebagai dasar bekerjanya semua ekonomi pasar.Terdapat 6 (enam) faktor

penyebab kegagalan pasar yaitu:

a. Kegagalan dari persaingan (failure of competition).

b. Adanya barang publik (public good).

c. Eksternalitas.

d. Pasar tidak lengkap.

e. Kegagalan informasi.

Adanya pengangguran, inflasi, dan ketidakseimbangan (unemployment, and other

macroeconomic disturbances).

Peran Pemerintah Dalam Redistribusi

Salah satu peran penting dari pemerintah adalah kegiatan dalam mengadakan

redistribusi pendapatan atau mentransfer pendapatan. Hal ini memberikan koreksi

terhadap distribusi pendapatan yang ada di masyarakat.Terdapat dua aspek analisis dari

sektor publik yaitu pendekatan normatif yang memfokuskan pada apa yang harus

dilakukan pemerintah dan pendekatan positif yang memfokuskan pada penggambaran

dan penjelasan secara nyata apa yang dilakukan pemerintah dan konsekuensinya.

Efisiensi Dan Kemerataan

Efisiensi, Distribusi, dan Pilihan Sosial.Terdapat trade-off antara kemerataan dan

efisiensi.Kurva indifferen untuk individu menggambarkan bagaimana mereka membuat

trade-off antara barang yang berbeda, kurva kepuasan sosial menggambarkan

bagaimana masyarakat membuat trade-off antara tingkat kepuasan dari individu yang

berbeda. Fungsi kesejahteraan sosial menyediakan sebuah dasar untuk merangking

beberapa alokasi dan sumber daya dan kita memilih alokasi yang menghasilkan tingkat

tertinggi dari kesejahteraan masyarakat. Prinsip Pareto mengatakan kita harus memilih

alokasi yang paling sedikit dari beberapa individu better off dan tidak seorangpun worse

off. Ini berarti bahwa jika beberapa individu kepuasannya meningkat dan tidak

seorangpun kepuasannya menurun kesejahteraan sosial meningkat.

Menganalisis Pilihan Sosial dan Pilihan Sosial dalam Praktek. Jika proyek tidak Pareto

improvement, pendekatan umum yang digunakan adalah menggunakan efek efisiensi

dan pemerataan. Jika proyek sebuah proyek mempunyai keuntungan bersih yang positif

dan mengurangi ketidakmerataan, maka proyek dijalankan dan sebaliknya. Dan Jika

efisiensi menunjukkan keuntungan tetapi kemerataan banyak yang hilang, maka

terdapat trade-off secara umum akan diterapkan kebijakan sistem pajak untuk

redistribusi pendapatan. Cara yang standar yang dapat dilakukan untuk mengukur

keuntungan (benefit) dari beberapa program atau proyek khususnya individu, adalah

dalam bentuk “willingness to pay” Keuntungan sosial diukur oleh tambahan keuntungan

yang diterima oleh semua individu. Jumlah yang diperoleh menunjukkan kemauan

membayar total dari semua individu di masyarakat. Perbedaan antara kemauan

membayar dan biaya total dari proyek dapat disebut sebagai efek efisiensi dari proyek.

2.3 Teori Barang Publik

(10)

publik murni adalah barang publik di mana biaya marginal untuk menyediakannya

terhadap tambahan orang adalah nol dan di mana tidak mungkin melarang orang untuk

menerima barang. Pertahanan nasional adalah salah satu dari sedikit contoh barang

publik murni.Barang publik murni disediakan secara efisien ketika penjumlahan dari

tingkat marginal substitusi (atas semua individu) adalah sama dengan transformasi

marginal.Kurva permintaan untuk barang publik atau Kurva permintaan kolektif adalah

penjumlahan secara vertikal dari permintaan individu yang ada dalam masyarakat.

Barang Privat yang disediakan oleh publik jika barang privat bebas tersedia maka akan

terjadi over-consumpption. Ketika individu tidak membayar untuk mendapatkan barang,

dia akan meminta sampai pada titik di mana keuntungan marginal yang dia terima dari

barang tersebut sama dengan nol.Kesejahteraan yang hilang dapat diukur oleh

perbedaan individu yang ingin bayar dengan peningkatan output dan biaya produksi

meningkat Pemerintah menentukan cara untuk membatasi konsumsi. Metode untuk

membatasi konsumsi barang disebut rationing system. Harga menyediakan satu

rationing system. Kedua, cara umum untuk me-rationing barang publik adalah ketentuan

yang seragam bagi penawaran barang dalam jumlah yang sama untuk setiap orang.

Seperti penyediaan pada tingkat yang seragam untuk bebas pendidikan bagi semua

individu meskipun individu ada yang menyukai lebih atau sedikit. Keuntungan utama dari

ketentuan publik bagi barang; tidak mengikuti untuk beradaptasi terhadap perbedaan

kebutuhan individu dan hasrat seperti dalam pasar privat.

Teori Pilihan Publik

Mekanisme publik untuk alokasi sumber daya.Tidak seperti pengeluaran dalam barang

swasta yang konvensional, yang ditentukan melalui sistem harga, pengeluaran barang

publik ditentukan melalui proses politik. Penentuan penyediaan barang publik melalui

sistem mayoritas sederhana dapat menimbulkan masalah karena adanya Arrow

Paradoks, kecuali pada masyarakat yang sangat homogen di mana preferensi mereka

semuanya sama sehingga dapat dilakukan pemilihan secara aklamasi.

Alternatif untuk Penentuan Pengeluaran Barang Publik.Teori pengeluaran pemerintah

yang di kemukakan oleh Lindahl adalah teori yang sangat berguna untuk membahas

penyediaan barang publik yang optimum dan secara bersamaan juga membahas

mengenai alokasi pembiayaan barang publik antara anggota masyarakat. Kelemahan

teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas mengenai barang publik tanpa

membahas mengenai penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.

Tidak tersedianya gambaran yang cukup dari proses politik. Keluaran dari proses politik.

dalam pandangan ini, merefleksikan kekuatan politik dari kelompok kepentingan

spesial.Kelompok kepentingan mempunyai power yang ditunjukkan melalui:

Biaya yang rendah untuk memilih dan mendapatkan informasi, khususnya untuk pemilih

yang mendukung aktivitas mereka. Mereka menyediakan informasi, dan kadang mereka

menyediakan transportasi, perawatan anak, dan yang lainnya. Penyuapan baik secara

langsung maupun tidak langsung kepada politisi. Pemerintahan yang efektif tergantung

pada kualitas pelayanan terhadap masyarakat/publik

Produksi Publik Dan Birokrasi

(11)

menurun. Ada beberapa pembatas yang mengakibatkan mengapa perusahaan

pemerintah cenderung kurang efisien daripada perusahaan swasta, namun ada beberapa

pengecualian yang membuktikan ketidak benar-an pendapat tersebut.

Sumber ketidak efisienan pada sektor publik, korporatisasi dan perkembangan konsensus

pada peran pemerintah dalam produksi.Alasan inefisiensi pada sektor publik :

1. Perbedaan organisasi :

2. Mendapat subsidi pemerintah, tidak akan bangkrut.

3. Lebih berorientasi politik.

4. Tidak adanya kompetisi.

5. Pembatasan pegawai (pegawai tidak dapat dipecat, gaji lebih rendah).

6. Prosedur pembelian lebih rumit.

7. Pembatasan anggaran.

8. Perbedaan individu

9. Tidak adanya insentif.

Tujuan birokrat : memaksimumkan organisasi.

Ada beberapa alasan mengapa pada tahap korporatisasi, efisiensi sering tercapai, antara

lain adanya kebebasan bertindak, perbedaan usaha, dan dana yang terbatas. Alasan lain,

jika tanpa motif keuntungan, maka pencapaian hasil tidak akan optimal. Para pekerja

pada perusahaan pemerintah bekerja lebih baik setelah menjadi perusahaan swasta,

karena mendapat pendapatan yang lebih tinggi. Peranan pemerintah dalam produksi

merupakan debat yang tiada habisnya.

Ada konsensus bahwa pemerintah seharusnya tidak terlibat dalam produksi barang

swasta umum. Atau dapatkah tercapai efisiensi dengan cara korporatisasi? Sangat sulit

mengukur performa dari sektor publik dan sektor swasta dan sangat tidak mungkin

semua produksi dikompetisikan, walaupun sudah ada beberapa yang saat ini mulai

terbuka kompetisi, misalnya pada sektor komunikasi, kesehatan dan pendidikan.

2.4 Eksternalitas Dan Lingkungan Pendahuluan

Problem Eksternalitas dan Solusi Swasta terhadap Eksternalitas. Ketika transaksi antara

pembeli dan penjual secara langsung berdampak pada pihak ketiga, maka dampak itu

disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif, seperti polusi, menyebabkan kuantitas

optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih kecil daripada kuantitas ekuilibrium.

Eksternalitas positif, seperti limpahan manfaat dari adanya teknologi, menyebabkan

kuantitas optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih besar daripada kuantitas

ekuilibrium. Mereka yang terkena eksternalitas kadang-kadang dapat menyelesai-kan

masalah itu secara privat (tanpa campur tangan pemerintah). Misalnya, ketika suatu

bisnis memberikan dampak negatif kepada bisnis lain, maka kedua bisnis itu dapat

menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara bergabung (merger). Atau,

pihak-pihak yang terlibat dapat menyelesaikan masalah dengan berunding untuk mencapai

suatu perjanjian.

(12)

eksternalitas dengan pajak Pigovian. Kebijak-an publik lain adalah dengan menerbitkan

izin. Misalnya, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan menerbitkan sejumlah

terbatas izin polusi. Hasil akhir dari kebijakan ini kira-kira sama dengan hasil yang

diperoleh dari penerapan pajak Pigovian pada penghasil polutan.Solusi Publik Terhadap

Eksternalitas dan Peraturan Pemerintah untuk Melindungi Lingkungan.

Ada beberapa metode bagi pemerintah untuk mengatasi eksternalitas lingkungan:

1. Pajak

2. Subsidi

3. Peraturan pemerintah.

Pajak akan dikenakan pemerintah bila perusahaan penyebab polusi memproduksi di atas

ambang (Q0). Penerimaan pajak digunakan untuk memberikan kompensasi kepada pihak

yang terkena polusi. Keuntungan bagi masyarakat adalah kerugian bagi pengusaha

karena berkurangnya produksi dan keuntungan masyarakat karena berkurangnya polusi.

Subsidi dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan peraturan untuk

mengatasi eksternalitas untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu atau pengenaan

hukuman bila melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini untuk meningkatkan efisiensi

penggunaan sumber-sumber ekonomi adalah justru timbulnya inefisiensi apabila ada dua

pabrik atau lebih yang menimbulkan polusi.

Peraturan Pemerintah, baik nasional maupun internasional, telah banyak yang

dikeluarkan untuk melindungi lingkungan dari eksternalias negatif. Sudah beberapa

kesepakatan dan peraturan dibuat untuk melindungi lingkungan regional dan global

terhadap polusi. Antara lain terkait hal penanggulangan polusi udara, air, tanah, hujan

asam, sampah beracun serta perlindungan terhadap flora dan fauna yang sudah langka.

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan

llmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah

ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan

subsidi/pajak, regulasi/deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,

ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,

kesehatan, dan sebagainya.

Beberapa Landasan Ekonomi Publik masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro

(distribusi produksi, alokasi konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi,

kapasitas produksi, pertumbuhan). Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa

(pemerintah atau bukan) atau bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui

perencanaan terpusat atau mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran

pemerintah dalam perekonomian semakin konvergen (cenderung mendekat satu

terhadap yang lain), yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam

pasar.

(13)

POSTED BY IRPAN RAMDANI ON SATURDAY, NOVEMBER 03, 2012NO COMMENTS

Semakin kompleksnya kegiatan ekonomi dan semakin tingginya keterkaitan dengan aspek-aspek kehidupan lainnya, sangat sulit bagi suatu sistem ekonomi termasuk yang paling liberal sekalipun untuk menolak kehadiran peran negara atau pemerintah dalam perekonomian.

Walaupun mekanisme pasar merupakan cara yang dikehendaki dalam memproduksi dan mengalokasikan barang, akan tetapi, mekanisme pasar sering gagal berfungsi. Kegagalan pasar akan mengurangi hasil ekonomi. Untuk memperbaiki kegagalan tersebut, seringkali menuntut campur tangan pemerintah untuk menjamin adanya efisiensi, pemerataan, dan stabilitas ekonomi.

Sejak Indonesia merdeka sudah terlihat bahwa pemerintah memegang peranan besar dalam perekonomian. Hal tersebut tercantum secara eksplisit dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 2 dan ayat 3.

Di dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa :

 Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang 15enting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

 Ayat 3: Sumber air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara, dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memiliki tiga fungsi penting dalam perekonomian, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi.

a. Fungsi alokasi

Fungsi alokasiyaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik, seperti pembangunan jalan raya, jembatan, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon umum.

b. Fungsi distribusi

Fungsi distribusi yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.

c. Fungsi stabilisasi

Fungsi stabilisasi yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hukum, serta pertahanan dan keamanan.

(14)

Ada beberapa alasan perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, antara lain sebagai berikut:

1. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan hukum yang dibuat pemerintah. Hukum memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian hukuman bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Hukum hanya dapat ditegakkan dengan undang-undang yang dibuat pemerintah. Dengan kata lain, peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi, untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi.

2. Pembangunan ekonomi di banyak negara umumnya terjadi akibat campur tangan pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Campur tangan pemerintah sangat diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dampak kegagalan pasar (market failure), seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta seperti pencemaran lingkungan.

Seperti telah disebutkan di atas, salah satu fungsi negara atau pemerintah yang terpenting dalam kehidupan ekonomi, terutama berkaitan dengan penyediaan barang-barang dan jasa yang diperlukan masyarakat, dikenal dengan nama kebutuhan publik. Kebutuhan publik meliputi dua macam barang, yaitu barang dan jasa publik dan barang dan jasa privat.

1. Barang dan jasa publik adalah barang dan jasa yang penggunaannya dapat dinikmati bersama-sama dengan orang lain, contohnya jalan raya, fasilitas kesehatan, pendidikan, transportasi, telekomunikasi, air minum, dan penerangan. Dengan per¬timbangan skala usaha dan efisiensi negara melakukan kegiatan ekonomi secara langsung sehingga masyarakat lebih cepat dan lebih murah dalam menikmati barang-barang dan jasa tersebut.

2. Barang dan jasa privat adalah barang dan jasa yang produksi dan penggunaannya dapat dipisahkan dari penggunaan orang lain. Contohnya, pembelian minuman, makanan, pakaian akan menyebabkan hak kepemilikan dan penggunaan barang berpindah kepada orang yang membelinya. Barang tersebut umumnya diupayakan sendiri oleh setiap orang.

Selain itu, peran penting negara lainnya secara langsung dan tidak langsung di dalam kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari dampak eksternalitas, khususnya dampak bagi lingkungan alam dan sosial. Pada umumnya, mekanisme pasar (sektor swasta) tidak dapat mengatasi dampak eksternalitas seperti pencemaran lingkungan, yang timbul karena persaingan antar lembaga ekonomi. Misalnya, sebuah pabrik kecap berada dalam pasar persaingan sempurna. Menurut standar industri yang sehat, pabrik tersebut seharusnya, membangun fasilitas pembuangan limbah, tetapi mereka membuangnya ke sungai. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, antara lain dengan memaksa pabrik tersebut membangun fasilitas pembuangan pabrik, akan semakin banyak penduduk yang menderita akibat polusi limbah pabrik tersebut.

Pustaka

Membuka Cakrawala Ekonomi Oleh Imamul Arifin

(15)

Peranan Pemerintah Dalam

Perekonomian

REP | 24 March 2012 | 18:46 Dibaca: 9910 Komentar: 1 Nihil

Tidak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak melibatkan peran

pemeritah dalam sistem perekonomiannya. Tidak juga di negara yang

menganut sistem kapitalis yang mengkehendaki peran swasta lebih

dominan dalam mengelola perekonomiannya. Karena tidak ada satupun

negara kapitalis di dunia ini yang menganut sistem kapitalis murni. Menurut

Adam Smith, ahli ekonomi kapitalis, mengemukakan teorinya bahwa dalam

perekonomian segala sesuatunya akan berjalan sendiri-sendiri

menyesuaikan diri menuju kepada keseimbangan menurut mekanisme

pasar. Tarik-menarik kekuatan dalam sistem perekonomian itu seperti

dikendalikan oleh “

the invisible hand”,

sehingga dengan demikian tidak

memerlukan begitu banyak campur tangan pemerintah. Maka menurut

Adam Smith peranan pemerintah hanya meliputi tiga fungsi saja, yaitu:

1. Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri

2. Menyelenggarakan peradilan

3. Menyediakan barang-barang yang tidak bisa disediakan oleh swasta

Dlam masa sekarang ini, banyaknya perkembangan dan kemajuan akibat

semakin majunya teknologi dan banyaknya penemu-penemu baru serta

semakin terbukanya perekonomian antar negara, menyebabkan begitu

banyak kepentingan yang saling terkait dan berbenturan. Hal ini

menyebabkan peran pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur

jalannya sistem perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang

perekonomian itu dapat ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam

sistem perekonomian modern, peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga

bagian, yaitu:

1. Peranan alokasi

2. Peranan distribusi

3. Peranan stabilisasi

¨

Peranan Alokasi

(16)

barang-barang umum atau disebut juga

barang publik.

Karena dalam

sistem perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan

oleh swasta dan dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini

maka pemerintah harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik

tadi. Tidak dapat tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem

pasar disebut dengan

kegagalan pasar

. Hal ini dikarenakan manfaat dari

barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi

dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang

tersebut tidak mempunyai

sifat pengecualian

seperti halnya barang swasta.

Contohnya seperti udara bersih, jalan umum, jembatan, dll.

Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun

barang-barang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan

masyarakat. Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

individu maupun kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat

dipuaskan oleh mekanisme pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan,

pertahanan dan keamanan, serta keadilan.

¨

Peranan Distribusi

Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi

pendapatan dan kekayaan. Tidak mudah bagi pemerintah dalam

menjalankan peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan

dengan masalah keadilan. Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah

terlalu kompleks, sebab keadilan ini merupakan satu masalah yang bisa

ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan masalah keadilan ini juga

tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri,

karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan

dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan

ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam

masyarakat.

Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara

langsung maupun tidak langsung. Secara

langsung

misalnya dengan pajak

progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang

kaya dan rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan

miskin. Secara

tidak langsung,

bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran

pemerintah, misalnya:pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan

tipe sangat sederhana (RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding rumah

mewah, untuk golongan pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani,

dan lain sebagainya.

(17)

Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan

kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan

fiskal dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya

permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan

menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah

dibutuhkan jika terjadi gangguan dalm menstabilkan perekonomian,

seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan permintaan/penawaran suatu

barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan mengangkibatkan

timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti pengangguran,

stagflasi, dll.

Permasalahannya sekarang ialah bagaimana menyelaraskan seluruh

kebijaksanaan yang akan diterapkan jika terjadi suatu masalah, tanpa

bertentangan dengan kebijaksanaan yang lain dan tanpa menimbulkan

masalah baru. Baik itu kebijaksanaan dalam rangka peranan pemerintah

sebagai alat untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi agar efisien,

distribusi pendapatan agar merata dan adil, serta stabilitas ekonomi.

Demikian juga halnya kebijaksanaan dibidang-bidang lain. Oleh karenanya

dituntut kebijaksanaan yang betul-betul seimbang dari pemerintah demi

kesejahteraan masyarakat.

INI UNTUK PENGANTAR TIAP BAB

Materi Pokok Ekonomi Publik

Sahabat Semangat Inspirasi,

Kali ini saya akan mengulas mengenai

materi-materi pokok

Ekonomi

Publik

yang akan dibahas dalam materi kuliah Ekonomi Publik. tanpa panjang lebar, berikut

rigkasan materi ekonomi publik.

Pengertian Ekonomi Publik

Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi

khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan subsidi/pajak, regulasi/

deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahan-an pangan, kebijakan teknologi,

pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif,

dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah, yaitu presiden dan para

pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu perekonomian.

Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain

a. menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian,

b. mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak,

c. memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit, penjaminan

simpanan, dan asuransi,

(18)

e. meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya, dan

f. menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar, menyantuni

fakir miskin, dan sebagainya

Beberapa Landasan Ekonomi Publik

Masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi konsumsi) dan

masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas produksi, pertumbuhan). Sistem Perekonomian

berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan) atau bagaimana keputusan ekonomi diambil

(melalui perencanaan terpusat atau mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran

pemerintah dalam perekonomi-an semakin konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang

lain), yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila terjadi

kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka

seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini bahwa memang

mampu.

Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis bersifat sahih. Analisis sektor

publik terdiri dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian, telaahan

konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan keputusan publik,

dan evaluasi atas proses politik yang mengarah pada pengambilan keputusan tentang kebijakan

publik.

SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA

Jenis Kegiatan Pemerintah

Jenis kegiatan pemerintah antara lain adalah:

a. Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk membawa

perekonomian ke fungsinya semula.

b. Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan, keamanan,

perhubungan, dan sebagainya.

c. Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi, pajak, kredit dan

peraturan (undang-undang).

d. Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke perusahaan dan

rumah tangga.

e. Melakukan redistribusi pendapatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kegiatan pemerintah:

a. Adanya perang.

b. Peningkatan pendapatan masyarakat.

c. Adanya urbanisasi.

d. Perkembangan demokrasi.

Ukuran Kegiatan Pemerintah

Ukuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran sektor publiknya dan suatu

indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar ukuran pengeluaran publik relatif terhadap

total perekonomian.

Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk membayar seluruh pengeluarannya melalui beberapa

macam jenis pajak dan apabila terjadi defisit maka defisit tersebut akan dibiayai melalui pinjaman.

Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi:

a. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.

b. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.

c. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan.

Peran pemerintah dalam perekonomian modern terbagi menjadi peran alokasi, peran distribusi dan

peran stabilisasi.

Kegagalan pemerintah dikarenakan beberapa faktor yang mengakibatkan peningkatan kesejahteraan

masyarakat menuju kondisi Pareto optimal tidak dapat tercapai.

EFISIENSI PASAR

(19)

Efisiensi Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat seseorang sejahtera dengan

membuat orang lain dirugikan

Terdapat 2 prinsip yang perlu diperhatikan dalam teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan: teori

pertama, menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan (dan kondisi yang

memuaskan) adalah efisien Pareto, dan teori kedua mengimplikasikan setiap alokasi efisiensi Pareto

dapat dicapai oleh mekanisme pasar yang desentralisasi

Efisiensi menurut perspektif pasar tunggal terjadi pada saat marginal benefit sama dengan marginal

cost.

Analisis Efisiensi Ekonomi

Terdapat 3 (tiga) aspek dari Pareto Efficiency. Pertama, efisien dalam pertukaran. Kedua, efisien

dalam produksi. Ketiga, efisiensi dalam keseluruhan (overall/mix efficiency).

Efisiensi dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang yang tertentu jumlahnya

dalam suatu ekonomi pertukaran disebut (pareto) efisien jika, melalui realokasi barang-barang, tidak

seorang individupun dapat memperoleh kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan individu

lainnya.

Efisiensi dalam produksi terjadi apabila dalam suatu masyarakat dengan dalam mengalokasikan

sumber-sumber produksi jika tidak ada suatu barang yang dapat diproduksi tanpa keharusan

mengu-rangi produksi barang lainnya.

Efisiensi keseluruhan dalam suatu ekonomi adalah jika tidak seorangpun yang dapat ditingkatkan

kesejahteraannya dengan tanpa membuat kesejahteraan yang lainnya berkurang.

KEGAGALAN PASAR

Hak Milik, Paksaan Kontrak dan Kegagalan Pasar

Pemerintah harus aktif melindungi warga negara dan hak milik, pelaksanaan kontrak, dan

mendefinisikan hak milik yang tersedia sebagai dasar bekerjanya semua ekonomi pasar.

Terdapat 6 (enam) faktor penyebab kegagalan pasar yaitu:

a. Kegagalan dari persaingan (failure of competition).

b. Adanya barang publik (public good).

c. Eksternalitas.

d. Pasar tidak lengkap.

e. Kegagalan informasi.

f. Adanya pengangguran, inflasi, dan ketidakseimbangan (unemployment, and other macroeconomic

disturbances).

Peran Pemerintah dalam Redistribusi

Salah satu peran penting dari pemerintah adalah kegiatan dalam mengadakan redistribusi

pendapatan atau mentransfer pendapatan. Hal ini memberikan koreksi terhadap distribusi

pendapatan yang ada di masyarakat.

Terdapat dua aspek analisis dari sektor publik yaitu pendekatan normatif yang memfokuskan pada

apa yang harus dilakukan pemerintah dan pendekatan positif yang memfokuskan pada

penggambaran dan penjelasan secara nyata apa yang dilakukan pemerintah dan konsekuensinya.

EFISIENSI DAN KEMERATAAN

Efisiensi, Distribusi, dan Pilihan Sosial

Terdapat trade-off antara kemerataan dan efisiensi.

Kurva indifferen untuk individu menggambarkan bagaimana mereka membuat trade-off antara barang

yang berbeda, kurva kepuasan sosial menggambarkan bagaimana masyarakat membuat trade-off

antara tingkat kepuasan dari individu yang berbeda.

Fungsi kesejahteraan sosial menyediakan sebuah dasar untuk merangking beberapa alokasi dan

sumber daya dan kita memilih alokasi yang menghasilkan tingkat tertinggi dari kesejahteraan

masyarakat. Prinsip Pareto mengatakan kita harus memilih alokasi yang paling sedikit dari beberapa

individu better off dan tidak seorangpun worse off. Ini berarti bahwa jika beberapa individu

(20)

Menganalisis Pilihan Sosial dan Pilihan Sosial dalam Praktek

Jika proyek tidak Pareto improvement, pendekatan umum yang digunakan adalah menggunakan efek

efisiensi dan pemerataan. Jika proyek sebuah proyek mempunyai keuntungan bersih yang positif dan

mengurangi ketidakmerataan, maka proyek dijalankan dan sebaliknya. Dan Jika efisiensi

menunjukkan keuntungan tetapi kemerataan banyak yang hilang, maka terdapat trade-off secara

umum akan diterapkan kebijakan sistem pajak untuk redistribusi pendapatan.

Cara yang standar yang dapat dilakukan untuk mengukur keuntungan (benefit) dari beberapa

program atau proyek khususnya individu, adalah dalam bentuk “willingness to pay”.

Keuntungan sosial diukur oleh tambahan keuntungan yang diterima oleh semua individu. Jumlah

yang diperoleh menunjukkan kemauan membayar total dari semua individu di masyarakat.

Perbedaan antara kemauan membayar dan biaya total dari proyek dapat disebut sebagai efek

efisiensi dari proyek.

TEORI BARANG PUBLIK

Barang Publik dan Syarat Efisiensi untuk Barang Publik

Terdapat dua bentuk dasar dari kegagalan pasar terkait dengan barang publik: underconsumption dan

undersupply. Dalam kasus barang nonrival, exclusion adalah tidak diinginkan karena menghasilkan

underconsumption. Tetapi tanpa exclusion, yang mana terdapat masalah undersupply.

Keengganan individu berkontribusi secara sukarela untuk menyediakan barang publik akan

menimbulkan masalah free rider.

Barang publik murni adalah barang publik di mana biaya marginal untuk menyediakannya terhadap

tambahan orang adalah nol dan di mana tidak mungkin melarang orang untuk menerima barang.

Pertahanan nasional adalah salah satu dari sedikit contoh barang publik murni.

Barang publik murni disediakan secara efisien ketika penjumlahan dari tingkat marginal substitusi

(atas semua individu) adalah sama dengan transformasi marginal

Kurva permintaan untuk barang publik atau Kurva permintaan kolektif adalah penjumlahan secara

vertikal dari permintaan individu yang ada dalam masyarakat.

Barang Privat yang Disediakan oleh Publik

Jika barang privat bebas tersedia maka akan terjadi over-consumpption. Ketika individu tidak

membayar untuk mendapatkan barang, dia akan meminta sampai pada titik di mana keuntungan

marginal yang dia terima dari barang tersebut sama dengan nol.

Kesejahteraan yang hilang dapat diukur oleh perbedaan individu yang ingin bayar dengan

peningkatan output dan biaya produksi meningkat.

Pemerintah menentukan cara untuk membatasi konsumsi. Metode untuk membatasi konsumsi

barang disebut rationing system. Harga menyediakan satu rationing system. Kedua, cara umum untuk

me-rationing barang publik adalah ketentuan yang seragam bagi penawaran barang dalam jumlah

yang sama untuk setiap orang. Seperti penyediaan pada tingkat yang seragam untuk bebas

pendidikan bagi semua individu meskipun individu ada yang menyukai lebih atau sedikit. Keuntungan

utama dari ketentuan publik bagi barang; tidak mengikuti untuk beradaptasi terhadap perbedaan

kebutuhan individu dan hasrat seperti dalam pasar privat

TEORI PILIHAN PUBLIK

Mekanisme Publik untuk Alokasi Sumberdaya

Tidak seperti pengeluaran dalam barang swasta yang konvensional, yang ditentukan melalui sistem

harga, pengeluaran barang publik ditentukan melalui proses politik.

Penentuan penyediaan barang publik melalui sistem mayoritas sederhana dapat menimbulkan

masalah karena adanya Arrow Paradoks, kecuali pada masyarakat yang sangat homogen di mana

preferensi mereka semuanya sama sehingga dapat dilakukan pemilihan secara aklamasi.

Alternatif untuk Penentuan Pengeluaran Barang Publik

(21)

penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.

Tidak tersedianya gambaran yang cukup dari proses politik. Keluaran dari proses politik. dalam

pandangan ini, merefleksikan kekuatan politik dari kelompok kepentingan spesial.

Kelompok kepentingan mempunyai power yang ditunjukkan melalui:

a. Biaya yang rendah untuk memilih dan mendapatkan informasi, khususnya untuk pemilih yang

mendukung aktivitas mereka. Mereka menyediakan informasi, dan kadang mereka menyediakan

transportasi, perawatan anak, dan yang lainnya.

b. Penyediaan informasi bagi si politisi,

c. Penyuapan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada politisi.

Pemerintahan yang efektif tergantung pada kualitas pelayanan terhadap masyarakat/publik

PRODUKSI PUBLIK DAN BIROKRASI

Monopoli Alamiah: Produksi Publik Barang-Barang Swasta serta Perbandingan Efisiensi pada Sektor

Publik dan Swasta

Monopoli alamiah adalah produksi yang dikuasai oleh satu perusahaan. Karena banyaknya output

yang diproduksi seiring dengan menurunnya biaya produksi, maka perusahaan pada monopoli

alamiah memiliki struktur biaya menurun

Ada beberapa pembatas yang mengakibatkan mengapa perusahaan pemerintah cenderung kurang

efisien daripada perusahaan swasta, namun ada beberapa pengecualian yang membuktikan

ketidakbenar-an pendapat tersebut.

Sumber Ketidakefisienan pada Sektor Publik, Korporatisasi dan Perkembangan Konsensus pada

Peran Pemerintah dalam Produksi

Alasan inefisiensi pada sektor publik :

a. Perbedaan organisasi :

1) Mendapat subsidi pemerintah, tidak akan bangkrut.

2) Lebih berorientasi politik.

3) Tidak adanya kompetisi.

4) Pembatasan pegawai (pegawai tidak dapat dipecat, gaji lebih rendah).

5) Prosedur pembelian lebih rumit.

6) Pembatasan anggaran.

b. Perbedaan individu

1) Tidak adanya insentif.

2) Tujuan birokrat : memaksimumkan organisasi.

Ada beberapa alasan mengapa pada tahap korporatisasi, efisiensi sering tercapai, antara lain adanya

kebebasan bertindak, perbedaan usaha, dan dana yang terbatas. Alasan lain, jika tanpa motif

keuntungan, maka pencapaian hasil tidak akan optimal. Para pekerja pada perusahaan pemerintah

bekerja lebih baik setelah menjadi perusahaan swasta, karena mendapat pendapatan yang lebih

tinggi.

Peranan pemerintah dalam produksi merupakan debat yang tiada habisnya. Ada konsensus bahwa

pemerintah seharusnya tidak terlibat dalam produksi barang swasta umum. Atau dapatkah tercapai

efisiensi dengan cara korporatisasi? Sangat sulit mengukur performa dari sektor publik dan sektor

swasta dan sangat tidak mungkin semua produksi dikompetisikan, walaupun sudah ada beberapa

yang saat ini mulai terbuka kompetisi, misalnya pada sektor komunikasi, kesehatan dan pendidikan.

EKSTERNALITAS DAN LINGKUNGAN PENDAHULUAN

Problem Eksternalitas dan Solusi Swasta terhadap Eksternalitas

Ketika transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung berdampak pada pihak ketiga, maka

dampak itu disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif, seperti polusi, menyebabkan kuantitas

optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih kecil daripada kuantitas ekuilibrium. Eksternalitas

positif, seperti limpahan manfaat dari adanya teknologi, menyebabkan kuantitas optimal secara sosial

dalam pasar menjadi lebih besar daripada kuantitas ekuilibrium.

(22)

bisnis lain, maka kedua bisnis itu dapat menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara bergabung

(merger). Atau, pihak-pihak yang terlibat dapat menyelesaikan masalah dengan berunding untuk

mencapai suatu perjanjian. Menurut teorema Coase, bila orang dapat tawar-menawar tanpa

menimbulkan biaya, maka mereka selalu dapat mencapai persetujuan yang menghasilkan alokasi

efisien. Namun dalam banyak kasus, kesepakatan di antara banyak pihak sulit tercapai. Dengan

demikian teorema Coase tidak dapat diterapkan.

Bila pihak-pihak privat tak dapat menangani efek-efek eksternal, seperti polusi, maka sering

pemerintah campur tangan. Kadang-kadang pemerintah menghindarkan aktivitas yang secara sosial

tidak efisien dengan menerapkan regulasi. Kadang-kadang pemerintah menginternalisasikan

eksternalitas dengan pajak Pigovian. Kebijak-an publik lain adalah dengan menerbitkan izin.

Misalnya, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan menerbitkan sejumlah terbatas izin polusi.

Hasil akhir dari kebijakan ini kira-kira sama dengan hasil yang diperoleh dari penerapan pajak

Pigovian pada penghasil polutan.

Solusi Publik Terhadap Eksternalitas dan Peraturan Pemerintah untuk Melindungi Lingkungan Ada

beberapa metode bagi pemerintah untuk mengatasi eksternalitas lingkungan: pajak, subsidi dan

peraturan pemerintah.

Pajak akan dikenakan pemerintah bila perusahaan penyebab polusi memproduksi di atas ambang

(Q0). Penerimaan pajak digunakan untuk memberikan kompensasi kepada pihak yang terkena polusi.

Keuntungan bagi masyarakat adalah kerugian bagi pengusaha karena berkurangnya produksi dan

keuntungan masyarakat karena berkurangnya polusi.

Subsidi dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan peraturan untuk mengatasi

eksternalitas untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu atau pengenaan hukuman bila

melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan

sumber-sumber ekonomi adalah justru timbulnya inefisiensi apabila ada dua pabrik atau lebih yang

menimbulkan polusi.

Peraturan Pemerintah, baik nasional maupun internasional, telah banyak yang dikeluarkan untuk

melindungi lingkungan dari eksternalias negatif. Sudah beberapa kesepakatan dan peraturan dibuat

untuk melindungi lingkungan regional dan global terhadap polusi. Antara lain terkait hal

penanggulangan polusi udara, air, tanah, hujan asam, sampah beracun serta perlindungan terhadap

flora dan fauna yang sudah langka.

Sumber buku Ekonomi Publik karya Ds Priyarsono

Posted by

Muhammad Ali

at

22:01

Glosary versi 1 ekonomi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

. Rencana kerja pemerintah daerah

mencakup seluruh penerimaan dan belanja (pengeluaran) pemerintah daerah, baik provinsi

ataupun kabupaten dalam rangka mencapai sasaran pembangunan dalam kurun waktu satu

tahun yang dinyatakan dalam satuan uang dan disetujui oleh DPRD.

(23)

Angkatan kerja

. Penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau mempunyai

pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

Bekerja

. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau

membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, lamanya bekerja paling sedikit 1 jam

secara terus-menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang

membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi)

Biro Administrasi Efek (BAE)

. Badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas yang

melakukan usaha di bidang pengelolaan administrasi efek seperti registrasi dan pencatatan

efek, pemindahan hak dan tugas-tugas administrasi lain yang oleh emiten, anggota bursa atau

pemodal dipercayakan kepadanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Bursa komoditi

. Pasar di mana permintaan dan penawaran terjadi atas suatu barang

berdasarkan contoh saja, sedangkan penyerahan dan pembayarannya berdasarkan perjanjian

yang telah disepakati sebelumnya.

Kebijakan Fiskal

. Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan dan

pengeluaran negara atau APBN, agar sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan

yang pada gilirannya akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja.

Kurs beli

. Kurs yang berlaku apabila bank atau lembaga keuangan lainnya membeli/

menerima uang asing.

Kurs jual

. Kurs yang berlaku apabila bank atau lembaga keuangan lainnya menjual/

mengeluarkan uang asing.

Pajak (tax)

. Iuran wajib dari rakyat kepada negara dengan tidak menerima imbalan jasa

secara langsung berdasarkan undang-undang, untuk membiayai pengeluaranpengeluaran

umum.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

. Pajak pusat yang hasil pemungutannya diserahkan ke

pemerintah daerah, untuk membiayai pembangunan di wilayahnya.

Pajak Penghasilan (PPh)

. Pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan

yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.

Pasar barang berjangka

. Produk trading (perdagangan) yang memperdagangkan kontrak

berjangka suatu komoditi dengan nominal tertentu.

Pasar modal

. Pasar yang memperdagangkan kredit jangka panjang, dalam bentuk surat

berharga (efek) seperti saham dan obligasi.

Pasar tenaga kerja

. Tempat bertemunya permintaan dan penawaran tenaga kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Academic achievement ranah kognitif akan diukur dengan tes tertulis berupa pilihan ganda yang dapat mengukur kecerdasan verbal- linguistik, kecerdasan

Kegiata iatan n Study Tour to Study Tour to  Bandung ini berupa observasi benda langit yang akan   Bandung ini berupa observasi benda langit yang akan dilakukan di

Karenanya TELKOM akan mengerahkan segenap potensi yang dimiliki termasuk bersinergi dengan perusahaan di lingkungan kelompok usaha TELKOM untuk menjadi yang terbaik di setiap

This is indicated not only by an early work subtitled ‘Homage to Matisse’ – in fact, coming from a series that is amongst the least Matisse- like in Leach-Jones’ oeuvre – but

Rincian kegiatan yang dilakukan adalah: (a) melakukan analisis awal, apabila data yang sudah terkumpul sudah cukup lengkap; (b) melakukan reduksi data dan sajian data; (c)

Sehubungan dengan adanya penambahan aset berupa tanah dari Pemerintah Kota Surakarta kepada Perusahaan Daerah Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, maka perlu merubah Peraturan

Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap

Pemberian materi relasi diri dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain dan relasi diri dengan lingkungan atau pendukung materi berupa pembagian kelompok dan ta’aruf, salat