• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguatan Keamanan dan Pertahanan Rusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penguatan Keamanan dan Pertahanan Rusia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN KEAMANAN DAN PERTAHANAN FEDERASI RUSIA

DI ERA KEPEMIMPINAN VLADIMIR PUTIN

(Security and Defense Reinforcement of the Russian Federation in Vladimir Putin’s Leadership Era)

Sebagai tugas untuk memenuhi Ujian Akhir Politik dan Pemerintahan Rusia

Disusun oleh:

Mawaddah Fauziah

20130510102

Mata Kuliah: Politik dan Pemerintahan Rusia – A Pengampu: Drs. Bambang Sunaryono M.Si.

PENDAHULUAN

(2)

Keamanan dan pertahanan merupakan sektor yang paling penting dalam suatu negara untuk melindungi kedaulatannya. Sistem keamanan dan pertahanan yang baik tentunya akan berdampak positif dalam menjaga keberlangsungan hidup bernegara dari berbagai serangan negara lain. Sebagaimana yang dinyatakan Hans J. Morgenthau bahwa kesiagaan militer memerlukan pranata militer yang mampu mendukung politik luar negeri yang ditempuh. Kemampuan itu diperoleh dari sejumlah faktor dan yang terpenting diantaranya, inovasi teknologi, kepemimpinan, dan kuantitas maupun kualitas angkatan bersenjata.1 Hal ini lah yang

juga diperhatikan oleh negara Rusia. Republik Federasi Rusia dalam perjalanannya memiliki sejarah yang erat dengan keamanan dan pertahanan. Mengingat, Rusia kala itu pernah ikut terlibat dalam Perang Dunia. Dan hingga kini sisa-sisa persenjataan masih eksis dan justru dikembangkan lebih lanjut. Selain itu juga, anggaran militer pun kian ditingkatkan seiring meningkatnya perekonomian Rusia.

Keamanan dan pertahanan sangat berkaitan erat dengan kondisi ekonomi suatu negara. Jika kondisi ekonomi yang stagnan tentunya membawa dampak pada melemahnya sistem keamanan dan pertahanan. Karena sistem keamanan dan pertahanan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Bahkan bisa dibilang bahwa dana terbesar yang dikeluarkan oleh suatu negara ialah untuk keamanan dan pertahanan.

Maka, melalui paper ini akan menilik lebih lanjut mengenai kondisi keamanan dan pertahanan Rusia di era Vladimir Putin. Pada paper ini penulis menggunakan konsep keamanan dan pertahanan guna menjadi landasan pembahasan agar memperjelas cakupan yang hendak dibahas. Selain itu juga, dengan adanya data konkrit dan contoh diharapkan mampu menunjang paper ini untuk dipahami. Pada paper ini akan tersusun dari dua rumusan masalah yang hendak dibahas yakni sebagai berikut,

1. Bagaimana korelasi antara meningkatnya ekonomi Rusia dengan anggaran keamanan dan pertahanan?

2. Apa saja kah yang menjadi faktor dalam mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan Putin dalam bidang keamanan dan pertahanan?

PEMBAHASAN

(3)

Peningkatan Anggaran Militer

Pasca runtuhnya Uni Soviet, Federasi Rusia seakan melupakan sejenak mengenai pertahanan militernya. Hal ini dikarenakan di awal pemerintahan Rusia yang di bawah Boris Yeltsin, Rusia memfokuskan diri dalam membenahi sektor ekonominya. Layaknya negara baru, Rusia di bawah Yeltsin bisa dikatakan masih tidak berdaya dan belum berdiri sendiri. Kemunduran angkatan bersenjata Rusia tersebut disebabkan karena ketidakmampuan pemerintahan Boris Yeltsin dalam membiayai proses modernisasi peralatan militernya, ketidakmampuan dalam menggaji sumber daya manusia yang bekerja di angkatan bersenjata dan industri senjata Rusia, ketidakmampuan dalam menciptakan sebuah inovasi teknologi khususnya alutsista.2

Pasca mundurnya Yeltsin dan majunya Vladimir Putin sebagai presiden, Rusia seakan berubah haluan kembali. Rusia kembali mengaktifkan industri persenjataannya yang beberapa waktu yang lalu sempat diabaikan. Dengan pengaruh Putin, Rusia seakan bangkit lagi untuk menguatkan militernya dan dijadikan sebagai kepentingan nasional Rusia. Hal ini dilakukan karena Putin melihat bahwa ketergantungan asing di era Yeltsin tidak membawa dampak yang signifikan kepada Rusia. Alhasil, Putin pun ingin mengembalikan kejayaan Rusia lagi.

Time Frame Watershed Political Context Major Crisis Tasks for Military

August 1991 –

TABEL 1.1 Empat Periode Transformasi Militer Rusia3

Sumber: Pavel K. Baev dalam The Russian Military: Power and Policy

2 A. Fahrurodji (2005), Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan Latar Belakang Budaya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

(4)

Diawali dengan pemulihan politik, Putin mulai membenahi institusi-institusi di Kremlin. Diikuti dengan sistem perekonomian yang menerapkan nasionalis dan liberalis. Putin kembali menghidupkan kekuatan sentralisasi, termasuk penguatan keamanan dan pertahanan. Terlebih latar belakang Putin ialah dari intelijen KGB. Tetapi penguatan keamanan dan pertahanan yang dilakukan Putin juga disinkronisasi dengan pulihnya perekonomian terlebih dahulu. Setelah politik dan ekonomi stabil, kemudian ia baru memfokuskan pada keamanan dan pertahanan. Hal ini dilakukan karena, keamanan dan pertahanan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untungnya, perubahan ekonomi sangat menunjukkan

angka yang positif di era Putin. Hal ini ditandai dengan lunasnya hutang Republik Federasi Rusia ke IMF sebesar USD 40 miliar.4 Rusia di bawah Putin berada di peringkat ke 22

pada tahun 1999. Kemudian naik ke ranking 10 pada tahun 2006.5 Maka dari itu, ekonomi yang stabil mampu dijadikan

sebagai penopang keamanan dan pertahanan Rusia.

Rusia di era 1999 hingga sekarang, dibawa menjadi negara yang memiliki karakteristik yang kuat. Penguatan keamanan dan pertahanan militer memang sangat identik melekat. Karena baginya, kekuatan militer merupakan salah satu instrumen kekuatan di kancah internasional. Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya doktrin militer yang secara resmi diumumkan pada tahun 1990. Tetapi kemudian baru disetujui pada 2014 yang lalu. Selain itu, ditandai dengan peningkatan anggaran militer bagi Republik Federasi Rusia. Kemudian, rancangan pertahanan terbaru dibuat untuk periode 2016 – 2020 telah dibahas Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan di Sochi 13 November 2015. Rancangan ini dibuat sebagai respon yang dilakukan Rusia pasca munculnya strategi pertahanan AS. Rancangan sistem pertahanan tersebut merupakan dokumen yang berisi pedoman atau panduan yang menunjukkan arah dan lingkup aktivitas negara di bidang pertahanan sekaligus memberikan tugas yang sesuai untuk berbagai kementerian dan departemen. Rancangan ini merupakan pertama kalinya yang dilakukan Rusia sepanjang sejarah.

4 Muchammad Farid (2015), Skripsi: Kebijakan Pertahanan Rusia di bawah Kepemimpinan Vladimir Putin, Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hal. 18

(5)

Menyadari ketertinggalannya dari segi teknologi dibandingkan Amerika Serikat, Rusia mendongkrak belanja militer secara spektakuler sejak 2009. Kemudian di tahun 2015, Moskow menggelontorkan 3,2 triliun rubel atau setara dengan 4,5% persen dari PDB Rusia, yang dihabiskan untuk sektor pertahanan. Jumlah itu naik dari 3,6% dari PDB Rusia sejak Putin berkuasa pada tahun 2000.6 Upaya lainnya ialah mendukung dan memenuhi kualitas sumber

daya manusia Vladimir Putin menetapkan kebijakan wajib militer dan sistem kontrak terhadap perekrutan tentara selama 5 tahun. Penetapan kebijakan sistem kontrak pengrekrutan tentara selama 5 tahun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan pasukan bersenjata Republik Federasi Rusia yang akan digunakan dalam melindungi kepentingan nasional Republik Federasi Rusia yang berada di luar wilayah Federasi Rusia.7

Korelasi antara meningkatnya ekonomi Rusia berbanding lurus dengan pembelanjaan anggaran militer untuk sistem keamanan dan pertahanan negara. Seiring berjalannya waktu, ekonomi yang semakin menguat juga butuh perlindungan. Salah satu manifestasi perlindungan tersebut ialah memperkuat keamanan dan pertahanan, agar diharapkan ekonomi juga stabil. Putin yang berhasil memulihkan krisis ekonomi kemudian memutuskan untuk mengembalikan kejayaan militer Federasi Rusia. Dengan bangkitnya ekonomi dan militer Rusia, bukan tidak mungkin publik internasional akan kembali melihat Rusia sebagai negara yang besar. Selain itu juga, Rusia akan dicitrakan sebagai negara yang kuat dan nantinya memiliki bargaining position yang bagus di kancah global, terlebih bagi negara superpower seperti Amerika Serikat, China, dan negara-negara Eropa lainnya.

Pada 2016 ini, penurunan anggaran militer terjadi di Rusia. Menurut, Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengantarkan Rusia duduk di posisi ke-4 sebagai negara yang paling besar mengeluarkan belanja militernya, padahal Rusia duduk di posisi ke-3 sebelumnya.8 Hal ini dilakukan karena harga minyak dunia semakin merosot

6 Valens Daki-Soo (2016), Kebangkitan Militer Rusia dalam http://indonesiasatu.co/detail/fenomena-kebangkitan-militer-rusia diakses pada 27 Mei 2016 pukul 16.29 WIB

7 Muchammad Farid, Op. Cit., hal. 51

8 The Moscow Time (2016), Russia’s Military Budget Ranks Forth Worldwide – Report dalam

(6)

belakangan ini dan menyusutnya ekonomi Rusia sebesar 3,7% dari tahun sebelumnya. Pemotongan anggaran dilakukan sebanyak 5% sebagaimana yang dikatakan Tatiana Shevtsova, Wakil Menteri Pertahanan Rusia. Tetapi penurunan anggaran militer dianggap suatu hal yang wajar mengingat pendapatan negara juga menurun. Maka dari itu, korelasi antara ekonomi serta keamanan dan pertahanan negara sangat berkaitan erat satu sama lain dan menjadi suatu hal yang tidak bisa terpisahkan.

Kemandirian Rusia di Era Putin

Dengan kekuatan baru dalam sistem keamanan dan pertahanan Federasi Rusia di era Vladimir Putin menunjukkan eksistensi negara Rusia di dunia internasional. Kacamata internasional akan melihat Rusia sebagai negara yang kuat seperti sedia kala. Berkat figur Vladimir Putin, kekuatan nasional Rusia juga kembali menguat. Maka dari itu tidak mengherankan sebagian masyarakat Rusia mengagumi sosok Putin. Putin dianggap sosok yang mengembalikan wibawa Republik Federasi Rusia yang menjadi pewaris Kerajaan Byzantium, Imperium Rusia Raya, dan Uni Soviet. Sejarah yang gemilang nan panjang terukir dalam benak negara ini. Sehingga apa yang dicapai Putin setidaknya merupakan suatu kemajuan yang mengingatkan masyarakat Rusia akan jati diri berdasarkan historis tersebut.

Kemandirian ekonomi yang dilakukan Putin memang bertolak belakang dengan pendahulunya, Yeltsin. Kemandirian ekonomi juga menggiring Rusia ke arah pengaktifan kembali industri militer dan senjata. Putin yakin bahwa keamanan dan pertahanan Rusia bisa mandiri secara penuh. Agar tujuan bisa dicapai, maka perlu memfokuskan terhadap kualitas, harga dan ketepatan waktu pembuatan. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyatakan pihak Rusia tidak munafik dengan mengklaim sanksi tidak akan memberikan pengaruh pada Rusia. Lavrov menegaskan sanksi embargo senjata mungkin akan memberikan sedikit goncangan bagi Rusia, namun sanksi juga bisa menjadi lecutan bagi Rusia untuk mandiri. Dengan kemandirian, menurut Putin, Rusia tidak akan bergantung dan mudah dijatuhkan oleh negara lain.

(7)

terlepas dengan hadirnya Amerika Serikat yang semakin mendominasi dunia pasca Perang Dingin. Terlebih munculnya negara superpower baru seperti China. Bagi Rusia, siapapun bisa menjadi ancaman selama negara lain menghalangi kepentingan nasionalnya. Walaupun di satu sisi, Rusia tidak menganggap musuh secara utuh. Layaknya Amerika Serikat, walaupun terkadang dikatakan sebagai rival dan sering bersitegang dalam beberapa konflik, entah secara langsung maupun tidak langsung, mereka berdua tetap melakukan berbagai kerja sama. Tetapi bagi Rusia, kerja sama yang dilakukan Rusia dengan Amerika Serikat bukan berarti Rusia bergantung pada Amerika Serikat seperti negara lain. Justru, keduanya saling membutuhkan satu sama lain, seperti dalam kerja sama melawan terorisme internasional.

Bagi Rusia, dunia saat ini berada dalam kekuatan multipolar. Beda halnya dengan perspektif Amerika Serikat yang menyatakan bahwa dunia saat ini unipolar atau dengan kata lain bertumpu pada dirinya. Rusia memandang bahwa dunia bertumpu pada banyak kekuatan sehingga memungkinkan bahwa salah satu kekuatan itu berasal dari negara Republik Federasi Rusia. Dengan asumsi seperti itu, Rusia pun secara mandiri dan berdiri di atas kakinya sendiri dalam mengurusi kebutuhannya dan tidak bergantung terhadap negara-negara Barat ataupun AS.

Kebijakan peningkatan anggaran militer dan penguatan sistem keamanan dan pertahanan Federasi Rusia tidak terlepas dari perilaku Amerika Serikat terhadap Rusia maupun terhadap negara lain. Arogansi dan mudahnya intervensi yang dilakukan Amerika Serikat mengundang Rusia untuk ikut serta di dalamnya guna mengurangi pengaruh dan dominasi AS. Hal ini terlihat dengan kasus Ukraina dan Suriah, dimana AS ikut campur di dalamnya. Tentunya perilaku AS membuat Rusia tidak nyaman. Sehingga Rusia pun ingin memunculkan diri dan menunjukkan bahwa bukan AS saja yang merupakan negara superpower, tetapi Rusia juga. Kebangkitan Rusia di era Vladimir Putin memang membawa kebijakan dalam dan luar negeri Rusia berubah secara signifikan. Dan secara tidak langsung, persaingan antara Rusia dengan AS kembali meruak di permukaan layaknya Perang Dingin walaupun belum secara utuh peristiwa tersebut terulang kembali. Sebagaimana yang dikatakan negara Barat,

(8)

conflates opposition to Russian policies and behavior with an active Western strategy to promote regime change.”9

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penguatan keamanan dan pertahanan Rusia terbagi menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni untuk mempertahankan kedaulatan negara Rusia sendiri. Adanya konflik seperti Crimea dan Ukraina membuat Rusia melihat bahwa sektor ini memang patut untuk difokuskan. Selain itu, agar situasi domestik juga bisa stabil. Adapun faktor eksternal sangat jelas terlihat yakni dengan hadirnya negara-negara kuat dalam mendominasi dunia. Amerika Serikat merupakan salah satu alasan mengapa penguatan sistem keamanan dan pertahanan Rusia dilakukan. Tak bisa dipungkiri, Amerika Serikat yang merupakan teman sekaligus rival di masa lalu menjadi faktor yang cukup kuat dalam mempengaruhi kebijakan yang dilakukan Putin. Bahkan banyak yang berasumsi bahwa justru faktor eksternal lah yang menjadi faktor terbesar Rusia dalam melakukan berbagai kebijakan seperti bidang keamanan dan pertahanan. Tetapi faktor eksternal yang dimaksud disini ialah secara umum, bukan hanya Amerika Serikat saja, tetapi negara-negara lain semisal Eropa. Selain itu, keinginan untuk menjadi kekuatan dunia, yang juga membuat Rusia di bawah Putin ingin memperbaiki keadaan di dalam negeri, baik secara eekonomi, sosial, politik dan militer. Rusia yakin, setelah misi domestic itu tercapi, barulah Rusia bisa memiliki kekuatan untuk menjadi negara yang berperan penting secara positif bagi negara-negara lain.10

Penyusunan kebijakan keamanan dan pertahanan Rusia selalu mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dilakukan karena adanya kebutuhan dan persiapan Federasi Rusia dalam menghadapi segala bentuk potensi ancaman, entah yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Potensi ancaman yang berasal dari dalam negeri bisa ditanggulangi dengan baik karena situasi masyarakat Republik Federasi Rusia terjalin dan berkoordinasi dengan baik dengan Pemerintahan. Potensi ancaman yang berasal dari luar negeri justru berasal dari masuknya intervensi Amerika Serikat melalui NATO di wilayah Eropa Timur.11 Selain itu juga perluasan

9 Paul Bernstein (2015), Putin’s Russia and US Defense Strategy, Washington D.C: National Defense University, hal. 2

10 Simon Saragih (2008), Bangkitnya Rusia: Peran Putin dan Eks KGB, Jakarta: Kompas Media, hal. 138

(9)

keanggotan NATO juga menjadi ancaman tersendiri bagi Kremlin. Sebagaimana pernyataan yang diungkapkan Putin dalam wawancara Corriere della Sera,

“You yourself have mentioned NATO’s expansion to the east. As for us, we are not expanding anywhere; it is NATO infrastructure, including military infrastructure. That is moving towards our borders. Is this a manifestation of our aggression? Everything we do is just a response to the threats emerging against us. Besides, what we do is limited in scope and scale, which are, however, sufficient to ensure Russia’s security. Or did someone expect Russia to disarm unilaterally?”12

Dengan pandangan yang saling bertolak belakang antara Rusia dan negara-negara Barat, menjadi hal yang wajar bahwa Rusia memang secara implisit dituntut mandiri. Kemandirian Rusia di era Vladimir Putin menjadi terlihat jelas arahnya. Seakan Rusia tidak mau diatur oleh Barat karena Rusia memiliki pandangan dan caranya sendiri. Maka dari itu, semakin menguatnya perekonomian serta keamanan dan pertahanan Republik Federasi Rusia akan menjadi tumpuan Rusia untuk berdiri dan menghadapi negara-negara lain. Kemandirian Rusia yang dibentuk ala Putin ini mengisyaratkan bahwa Rusia memang sudah bangkit dan mampu bersaing di dunia internasional. Walaupun secara tidak langsung, Rusia di era Putin mengembalikan dunia menjadi dua kubu lagi. Di sisi lain, penguatan sistem keamanan dan pertahanan juga merupakan upaya negara dalam melindungi warga negaranya dari berbagai ancaman.

KESIMPULAN

12 Corriere della Sera (2015), Putin: “Publish a world map and mark all the U.S. military bases on it. You will see

the difference between Russia and the US” dalam

(10)

Republik Federasi Rusia di bawah era Putin membawa perubahan yang signifikan di berbagai sektor. Diawali dengan membaiknya perekonomian membawa Rusia ingin menguatkan sistem keamanan dan pertahanannya kembali. Putin yang berusaha mempin dengan karakteristik nasionalisnya yang cukup melekat menggiring Rusia bangkit kembali. Penguatan sistem keamanan dan pertahanan Moskow dilakukan dengan cara meningkatkan anggaran belanja militer. Dengan penguatan di sektor ini, Rusia melakukan upaya preventif dalam melindungi negaranya dari berbagai ancaman. Selain itu juga, penguatan ini memberikan citra yang kuat dan berwibawa di hadapan panggung internasional.

Alasan yang dilakukan Putin dalam masa kepemimpinannya tidak terlepas dari berbagai faktor. Faktor internal meliputi berbagai konflik yang melibatkan Rusia di dalamnya seperti kasus Ukraina dan Crimea. Adapun faktor eksternal, negara-negara Barat juga menjadi alasan penguatan sistem keamanan dan pertahanan ini. Federasi Rusia yang kembali bangkit berkat jasanya Putin, di bidang keamanan dan pertahanan serta lainnya, membawa kejayaan Rusia kembali lagi seperti sedia kala tetapi dengan tantangan-tantangan yang baru di era global ini.

(11)

A. Fahrurodji (2005). Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan Latar Belakang

Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Daki-Soo, Valens (2016). Kebangkitan Militer Rusia dalam

http://indonesiasatu.co/detail/

fenomena-kebangkitan-militer-rusia diakses pada 27 Mei 2016

Farid, Muchammad (2015). Skripsi: Kebijakan Pertahanan Rusia di bawah Kepemimpinan

Vladimir Putin. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Miller. Steven E. & Dmitri V. Trenin (2004). The Russian Military: Power and Policy. United

States: American Academy of Arts and Sciences

Saragih, Simon (2008). Bangkitnya Rusia: Peran Putin dan Eks KGB. Jakarta: Kompas Media

Sera, Corriere della (2015), Putin: “Publish a world map and mark all the U.S. military bases

on it. You will see the difference between Russia and the US” dalam

bases-on-it-you-will-see-the-difference-between-russia-and-the-us/206343/ diakses pada

27 Mei 2016

Sunaryono, Bambang (2012). Rusia Pascalomunisme: Jalan Panjang Menuju Perubahan.

Yogyakarta: Prudent Media

The Moscow Time (2016). Russia’s Military Budget Ranks Forth Worldwide – Report dalam

worldwide-report/564782.html diakses pada 27 Mei 2016

Thompson, Kenneth W.; penerjemah, S. Maiomoen (2010). Politik Antar Bangsa. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan dan semakin lama waktu pemanasan maka nilai *b yang didapat semakin

Dokumen Maklumat Program Pengajian (berserta lampiran) disediakan secara bona fide sebagai panduan umum kepada pihak yang berkepentingan dengan peluang

Jika merah berada atas biru maka berlaku trend sell. Jika biru berada atas merah trend

Adapun besar kemungkinan permasalah di dalam hukum perkawinan anak kedepan juga turut menjadi permasalahan yang mana tanpa pensyaratan yang lengkap maka akan timbul lah lagi

Pertemuan inimenunjukkan terus adanya peningkatan dari pertemuan sebelumnya.Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran word flow ini sangat membantu siswa untuk

Baginda pun makan dan bersabda: Telah berbuka puasa di sisi kamu mereka yang berpuasa, telah makan makanan kamu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kamu para

Untuk hasil uji coba program fitur sudut dapat dilihat pada tabel 4.1. Sedangkan untuk hasil uji coba program fitur jarak dapat dilihat pada tabel 4.2. Ke dua

Grafik hasil simulasi pada saat ini menunjukan bahwa berat ikan dengan pemberian probiotik lebih baik pertumbuhannya, dibandingkan dengan perlakuan pakan tanpa