• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL EKONOMI KOPERASI dalam docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JURNAL EKONOMI KOPERASI dalam docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL EKONOMI KOPERASI KOPERASI SULIT BERKEMBANG

ABSTRAK

Permasalahan yang sedang dihadapi oleh koperasi pada saat ini sangat beraneka ragam, baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Permasalahan internal biasanya terjadi pada pengurus/ kenaggotaan itu sendiri serta modal. Dan untuk masalah eksternal berasal dari pesaing dan asumsi masyarakat mengenai koperasi sangat buruk. Masalah yang dihadapi pada saat ini akan semakin meluas jika tidak ditangani sesegera mungkin.

Sebelum melakukan tindakan pemecahan masalah, langkah awal yang harus dilakukan adalah menganalisa penyebab terjadinya masalah, maka harus melakukan ana;isa penyebab

terjadinya masalah. Setelah mengetahui akar permasalahannya, kita dapat melakukan langkah konkrit yang selanjutnya diharapkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan koperasi di Indonesia susah berkembang disebabkan oleh beberapa sebab salah satunya adalah kurangnya dukungan pemerintah terhadap koperasi untuk

mewujudkan koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional. Karna pemerintah hanya berpihak pada kebijakan koperasi tapi kurang berpihak terhadap penyediaan anggaran untuk memodali kegiatan koperasi sehingga membuat kegiatan koperasikurang berjalan dengan baik. Dan kurangnya program pemerintah terkait pendampingan dan

pemberdayaan koperasi yang seharusnya digalakkan sehingga koperasi di indonesia semakin profesional, terpercaya.

Dalam perspektif Hukum Koperasi Indonesia, koperasi harus dipahami dalam 2

pengertian sekaligus ,yaitu ; pertama ,sebagai sebuah sistem ekonomi dan kedua sebagai suatu badan usaha. Dua pengertian inilah yang harusnya dipahami sebagai dwi – tunggal, yang dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut : 1. Mengapa koperasi sulit berkembang ?

2. Apa saja penyebab koperasi sulit berkembang?

3. Apa saja solusi untuk dari masalah koperasi sulit berkembang? 1.3 Tujuan

(2)

1. Koperasi di indonesia sulit berkembang

2. Penyebab yang membuat koperasi sulit berkembang 3. Mengetahui jalan keluar dari masalah tersebut

1.4 Metode Penelitian 1.4.1 Lokasi

Studi ini dilakukan di indonesia khususnya di daerah otonomi dan desa. 1.4.2 Metode Studi

Teknik pengumpulan data diperoleh dari daftar pustaka, Dinas koperasi dan UKM serta instansi terkait baik tingkat propinsi maupun kabupaten berupa publikasi , dokumen, laporan kegiatan.

1.4.3 Pengolahan Analisis Data

Pengelolaan analisa data dilakukan secara diskritif reflektif.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Koperasi sulit berkembang

Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya pada modal dan sumber koperasi itu sendiri. Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi koperasi – koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Contohnya banyak terjadi pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemennya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya manusianya maupun finansialny. Banyak sekali yang terjadi di KUD yang hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak mengucur.

2.2 Penyebab Koperasi Sulit bekembang

Selain itu ada beberapa hal yang menyebabkan sulitnya perkembangan koperasi di indonesia antara lain :

(3)

b. perkembangan koperasi diindonesia yang dimulai dari atas(bottom up) tetapi dari atas (top down), artinya koperasi berkembang diindonesia bukan dari lesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawa. Berbeda dengan yang diluar negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan

mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung damn pelindung saja. Di indonesia, pemerintah bekerja double, karna selain mendukung juga harus mensosialisasikannya terlebih dahulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan dari koperasi.

c. Tingkat partisipasi anggota koperasi masih renda, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri baik dari sistem permodalan maupun sistem

kepemilikannya. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari

anggotanya sendiri terhadap pengurus.

d. Manajemen koperasi yang belum profesional, ini banyak terjadi di koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

e. Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi indonesia tidak maju – maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana segar tanpa ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuannya pun tidak wajib dikembalikan. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini pula akan menjadikan koperasi kita tidak bisa bersaing karena terus menerus menjadi benalu negara. Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasannya yang baik, walaupun dananya bentuknya hibah yang tidk perlu dikembalikan. Dengan demikian akan membantu koperasi menjadi lebih

profesional, mandiri dan mampu bersaing.

f. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan untuk memperbaiki

diri,meningkatkan kesejahteraannya, atau mengembangkan diri secara mandiri. g. Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi.

Masalah Eksternal :

a. Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.

(4)

c. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasaratas asas kekeluargaan.Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).

Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun

institusiyang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan

kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, begitu pula Indonesia.

Analogi sederhana yang dikembangkan adalah jika koperasi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.

Ciri utama perkembangan koperasi di Indonesia adalah dengan pola penitipan kepada program yaitu :

Progra

a. Program pembangunan secara sektoral

b. Lembaga – lembaga pemerintah dalam koperasi pegawai negeri dan koperasi fungsional lainnya

c. Perusahaan baik milik negara maupun swasta dalam koperasi karyawan. Sebagai akibatnya prakarsa masyarakat luas kurang berkembang dan kalau ada tidak diberikan tempat semestinya.

Pada dasarnya koperasi berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk

mempertinggi kesejahteraan rakyat. Untuk menyempurnakan fungsi tersebut, suatu lembaga pelaksana koperasi harus memilki pengelolaan yang efektif. Saat ini masalah yang masih di hadapi koperasi dan bisa menghambat perkembangan koperasi di Indonesia menjadi problematika. Pengelolaan koperasi yang kurang efektif, baik dari segi manajemen maupun keuangan menjadi salah satu kendala berkembangnya koperasi.

(5)

 Permodalan a. Permodalan

Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.

 Sumber Daya Manusia Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannykoperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam

b. Sumber Daya Manusia

Dari sisi keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada dorongan yang dipaksakan oleh pemerintah. Akibatnya pendirian koperasi didasarkan bukan dari bawah melainkan dari atas. Pengurus yang dipilih dalam rapat anggota seringkali dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya control yang ketat dari para anggotanya. Pengelola ynag ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari kalangan yang kurang profesional. Sering kali pengelola yang diambil bukan dari yang berpengalaman baik dari sisi akademis maupun penerapan dalam wirausaha.

c. Manajerial

Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki manusia – manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha.

Selain 3 pokok utama yang menurut saya menjadi penghambatnya sperkembangan koperasi di indonesia masih banyak hal lain yang menjadi faktornya seperti kurangnya kesadaran masyarakat untuk menyadari kebutuhan dia sendiri dan mengembangkan diri secara mandiri,padahal bila masyarakat memiliki kesadraan itu akan menjadi motivasi utama masyarakat untuk mendirikan koperasi sehingga dapat bekerja sama dengan yang lainnya. Selain itu mayoritas masyarkat masih menganggap koperasi sebagai ekonomi kelas dua jadi ini menghambat koperasi untuk menjadi badan usaha ekonomi yang lebih besar dan

memiliki daya saing dengan lembaga ekonomi lainnya. Banyaknya koperasi di Indonesia yang berdiri berdasarkan sosialisasi pemerintah bukan berdasarkan kemauan atau kesadaran masyarkat itu sendiri menjadikan perkembangan koperasi berawal dari atas berbeda dari luar negeri yang berdasarkan kesadaran masyarakat sehingga masyarakat mengetahui manfaat dan tujuan koperasi untuk kesejahteraan mereka dan berusaha agar koperasi itu terus berkembang.

(6)

rendah ,terbukti dengan pengetahuan anggota yang sebatas tahu bahwa koperasi itu hanya untuk melayani konsumen baik untuk barang maupun jasa peminjaman.Mereka tidak mengetahui bahwa mereka sebagai anggota berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi itu sendiri dan berhak mengawasi kinerja pengurusnya yang mungkin saja melakukan penyelewangan dana karena kurangnya kontrol dari anggota. Dan yang paling menarik adalah terbuktinya bahwa koperasi terlalu di manjakan pemerintah dalam hal pendanaan maksudnya di manjakan adalah pemerintah sering memberi bantuan dana tanpa harus koperasi mengembalikan dana itu bila sudah mendapatkan untung,ini menjadi lahan yang bagus untuk anggota atau pengurus yang mempunyai niat melakukan penyelewangan dana karena mereka berpikir pemerintah tidak akan mengawasi penggunnaan dana tersebut untuk kemajuan koperasi. Hal ini juga menjadikan koperasi selalu hanya berharap dengan bantuan yang diberikan pihak lain sehingga kurang atau tidak ada usaha untuk mendapatkan dana dari usaha mereka sendiri, karena ini juga menjadikan pihak pemerintah menjadi pihak yang dirugikan. Dan Kurangnya pengembangan kerjasama atar usaha koperasi menjadikan perkembangan koperasi di Indonesia kurang maksimal ,ini bisa membuktikan bahwa kurangnya perhatian kita sebagai masyarkat indonesia terhadap perkembngan koperasi seharusnya kita ikut berpartisipasi dalam hal ini seperti menjadi anggota maupun

pengurusnya agar koperasi menjadi badan uasah yang bagus. Perkembangan koperasi juga terhambat karna banyaknya muncul badan usaha lainnya yang lebih besar dan kemajuan perusahaan-perusahaan yang menjadi saingan berat bagi koperasi itu sendiri.

 DARI SISI KELEMBAGAAN KOPERASI 1. Masalah Internal :

Keanggotaan dalam Koperasi. : Keadaan keanggotaan ditinjau dari segi kuantitas tercermin dari jumlah anggota yang semakin lama semakin berkurang. Masalahnya kenggotaan

koperasi yang ada sekarang belum menjangkau bagian terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari segi kualitas masalah keaggotaan koperasi tercermin dalam :

a) Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah b) Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas

c) Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. d.) Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat.

(7)

2. Pengurus Koperasi

Dalam hal kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang sama. masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi pengurus adalah :

a.) Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai

b.) Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.

c.) Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.

d.) Pengurus kadang-kadang tidak jujur

e.) Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang diselenggarakan untuk pengurus koperasi sering tidak mereka hadiri.

f.) Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang jelas.

g.) Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang. h.) Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik

3. Pengawas Koperasi

Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini di disebabkan oleh :

a.) Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi

b.) Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.

c.) Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi.Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah pada

kepentingan permohonan kredit.

(8)

a.) Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.

b.) Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.

c.) Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

A. DARI SISI BIDANG USAHA KOPERASI

Masalah usaha koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Ada koperasi yang manajer dan karyawannya belum memenuhi harapan. Di antara mereka ada yang belum dapat bekerja secara profesional, sesuai dengan peranan dan tugas operasi yang telah ditetapkan. Masih ada administrasi koperasi yang belum menggunakan prinsip-prinsip pembukuan dengan baik. Sistem informasi majemen koperasi mesih belum berkembang sehingga pengambilan keputusan belum didukung dengan informasi yang cukup lengkap dan dapat diandalkan. Di samping itu masih ada manajer yang kurang mempunyai kemampuan sebagai wirausaha. Di antara mereka bahkan masih ada yang kurang mampu untuk menyusun rencana, program, dan kegiatan usaha. Padahal mereka harus memimpin dan menggerakkan karyawan untuk melaksanakan rencana, program, dan kegiatan usaha yang ditentukan. Penilaian terhadap keadaan serta mengadakan penyesuaian rencana, program, dan kegiatan usaha setiap kali ada perkembangan dalam keadaan yang dihadapainya.

Dari sisi produksi, koperasi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Salah satu bahan baku pokok yang sulit diperoleh adalah modal. Dalam hal kualitas, output

koperasi tidak distandardisasikan, sehingga secara relatif kalah dengan output industri besar. dalam banyak kasus, output koperasi (dan UKM) tidak memiliki keunggulan komparatif sehingga sulit untuk dipasarkan.

B. UNSUR YANG MENUNJANG PERKEMBANGAN KOPERASI

3 unsur penting suatu koperasi dapat dikatakan berhasil ataupun maju bisa dilihat dari sisi pokok berikut :

a.) Manajemen

koperasi harus teliti dalam manajemen,memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik.

b.) Permodalan

Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut.

(9)

Pengelola yang ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari kalangan yang kurang

profesional. Sering kali pengelola yang diambil bukan dari yang berpengalaman baik dari sisi akademis maupun penerapan dalam wirausaha.

2.3 Solusi dari Masalah Koperasi Sulit Berkembang

Koperasi sulit berkembang solusi tepat untuk masalah itu dapat berupa memperbaiki system kerja para pengurus dan anggota serta melakukan gerakan promosi koperasi di lingkungan sekitar untuk mendukung langkah – langkah yang direncanakan ,setelah itu kita mencari peluang peluang untuk mengembangkan koperasi dengan cara membuat proposal rencana usaha untuk permintaan bantuan kepada pemerintah setempat agar rencana – rencana itu didukung baik secara fisik maupun secara materi.

Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah yang ada pada koperasi: 1.Perekrutan Anggota yang Berkompeten

Hal mendasar yang sangat penting dalam upaya memajukan koperasi adalah dengan merekrut anggota yang berkompeten dalam bidangnya. Tidak hanya orang yang sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan dan

pengembangan koperasi. Masalahnya keanggotaan koperasi yang ada sekarang belum

menjangkau bagian terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari segi kualiats masalah keanggotaan koperasi tercermin dalam beberapa hal,diantaranya adalah:

•Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah.

•Keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota hanya terbatas.

•Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. Kebanyakan anggota koperasi belum menyadari bahwa koperasi merupakan suatu wadahuntuk meningkatkan perekonomian anggota koperasi.

•Dalam kegiatan Rapat Anggota Tahunan(RAT) partisipasi anggota untuk hadir sangat kurang sehingga keputusan-keputusan yang dihasilkan mereka kurang memahaminya.

•Banyak anggota koperasi yang kurang mau bekerjasama dalam pengembangan koperasi dan kebanyakan para anggota mempunyai banyak utang di koperasi.

2.Menerapkan Sistem GCG

(10)

perusahaan untuk menjalankan usahanya secara baik sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing.

Implementasi dari GCG dalam beberapa hal dapat di implementasikan pada koperasi,guna menciptakan tatakelola koperasi yang baik,hingga dapat mencapai misi dan tanggung jawab sosialnya yaitu mensejahterakan anggotanya.

3.Memberikan Pelatihan kepada Karyawan

Memberikan pelatihan terhadap karyawan sangatlah penting demi terwujudnya sistem keuangan dan demi berkembangnya koperasi dari sisi internal.

Sering ditemukan beberapa masalah dalam ruang lingkup karyawan yang dapat di analisis diantaranya yaitu:

• Karyawan di dalam koperasi kurang menjalankan tugasnya dengan efektif di dalam koperasi.

• Ada beberapa karyawan koperasi yang tidak jujur dalam.

• Pengetahuan dan keterampilan para karyawannya kurang memadai.

• Ada beberapa karyawan yang kurang memperhatikan tentang kelangsungan hidup koperasinya.

Maka dengan memberikan pelatihan yang berkala kepada karyawan koperasi akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mempunyai karyawan yang

berdedikasi,sehingg dalam kepengurusannya akan berjalan lebih efisien. 4. Perlunya Dukungan Pemerintah

Kurangnya dukungan yang diberikan pemerintah dalam memajukan koperasi dapat menjadi penghambat berkembangnya koperasi di Indonesia. Dukukan yang dibutuhkan bagi

perkembangan koperasi contohnya adalah dari segi permodalan.Pemerintah perlu

memberikan perhatian kepada koperasi yang kesulitan dalam permodalan.sehingga dengan memberikan modal koperasi dapat memperluas usahanya dan bisa lebih berkembang.

Hendaknya pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang dapat membantu perkembangan koperasi.

5. Penyediaan Sarana dan Prasaran

Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan koperasi sangat penting dilakukan untuk menunjang terlaksananya koperasi yang efektif. Pemerintah perlu

(11)

6. Penyuluhan Masyarakat

koperasi kurang peminatnya dikarenakan ada pandangan masyarakat bahwa koperasi adalah usaha bersama/gabungan yang sangat diidentikan dengan masyarakat kelas menengah ke bawah,maka dari sinilah perlu diadakan penyuluhan. Penyuluhan masyarakat disini berfungsi untuk memunculkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya koperasi yang pada pokok tanggung jawabnya untuk mensejahterakan masyarakat. Dengan adanya penyuluhan diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat

menyejahterakan anggotanya,sehingga mereka berminat untuk bergabung. 7. Perlunya Sarana Promosi

Promosi sangat diperlukan dalam perkembang koperasi,dengan adanya promosi diharapkan masyarakat mengenal akan pentingnya koperasi, dan dengan promosi dapat mengarahkan masyarakat untuk menggunakan koperasi,sehingga dapat membentuk koperasi yang efisien. Dengan cara-cara tersebut diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah satu sektor perekonomian di Indonesia yang sungguh-sungguh dapat mensejahterakan rakyatnya. Selain tu juga diharapkan koperasi dapat bersaing di perekonomian dunia. Dengan hal tersebut pula sangat diharapkan agar koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang karena koperasi adalah salah satu badan usaha yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil dan menengah.

8. Memperbaiki Koperasi Secara Menyeluruh

Kementerian Koperasi dan UKM perlu menyiapkan blue print pengelolaan koperasi secara efektif. Blue print koperasi ini nantinya diharapkan akan menjadi panduan bagi seluruh koperasi Indonesia dalam menjalankan kegiatan operasinya secara profesional, efektif dan efisien. Menyebarkan tata kerja koperasi yang efisien melalui bidang

pendidikan,usaha,perdagangan,dll.

9. Menghimpun Kekuatan Ekonomi Dan Kekuatan Politis

Kebijaksanaan ekonomi makro cenderung memberikan kesempatan lebih luas kepada usaha skala besar. acuan yang masih digunakan hingga saat ini menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh usaha skala besar dengan asumsi bahwa usaha tersebut akan menciptakan efek menetes ke bawah. Namun yang dihasilkan bukanlah kesejahteraan rakyat banyak melainkan keserakahan yang melahirkan kesenjangan. Dalam pembangunan,

pertumbuhan memang perlu, tetapi pencapaian pertumbuhan ini hendaknya melalui pemerataan yang berkeadilan.

(12)

yang hancur dengan cara mengkonsentrasikan asset pada permodalan melalui program rekapitalisasi perbankan.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, alternatif terbaik bagi usaha kecil termasuk koperasi adalah menghimpun kekuatan sendiri baik kekuatan ekonomi maupun kekuatan polotis untuk memperkuat posisi tawar dalam penentuan kebijakan perekonomian nasional. Ini bukanlah kondisi yang mustahil diwujudkan, sebab usaha kecil termasuk koperasi jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah nusantara sehingga jika disatukan akan membentuk kekuatan yang cukup besar.

Dengan ini diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah satu sektor perekonomian di Indonesia. Juga diharapkan koperasi dapat bersaing di perekonomian dunia.sangat diharapkan agar koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang karena koperasi adalah salah satu badan usaha yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil dan menengah.

10. Membentuk Karakter Pemuda yang Bermental Wirausaha yang mempunyai sifat tangguh.

Dengan membentuk sifat para pemuda dengan karakter sebagai seorang

wirausaha,diharapkan dapat membangun perekonomian negara pada masa yang akan datang,karakter wirausaha diupayakan dapat membantu masyarakat dalam membangun perekonomian keluarga,masyarakat dan bahkan kelompok.

11. Memberikan Motivasi dan Dorongan

Hal ini diharapkan dapat membangkitkan jiwa nasionalisme dan menjadi pemuda pancasila yang berkewarganegaraan indonesia. Sehingga dengan memberikan motivasi dalam hal ini jiwa kepedulian akan negaranya akan muncul, betapa pentingnya koperasi untuk membangun perekonomian negeri indonesia ini.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(13)

Namun seiring berjalannya waktu koperasi mempunyai beberapa kendala ,baik dalam segi penataannya,struktur manajemennya,pemasarannya ,anggota,kurangnya sarana dan

prasarana,maka pengembangan jaringan informasi serta pengembangan pusat informasi merupakan kebutuhan pendukung untuk memperkuat kehadiran koperasi.

Perkembangan koperasi masih menghadapi masalah-masalah baik di bidang kelembagaan maupun di bidang usaha koperasi itu sendiri.masalah-masalah tersebut bisa bersumber dari dalam koperasi sendiri maupun dari luar. Masalah kelembagaan koperasi juga dapat dikelompokkan dalam masalah intern maupun masalah ekstern.masalah intern mencakup masalah keanggotaan,kepengurusan,pengawas,manajer,dan karyawan koperasi. Sedangkan masalah ekstern mencakup hubungan koperasi dengan bank,dengan usaha-usaha lain,dan juga dengan instansi pemerintah.

Hal mendasar yang sangat penting dalam upaya memajukan koperasi adalah dengan merekrut anggota yang berkompeten dalam bidangnya.

Memberikan pelatihan terhadap karyawan sangatlah penting demi terwujudnya sistem keuangan dan demi berkembangnya koperasi dari sisi internal.

Kurangnya dukungan yang diberikan pemerintah dalam memajukan koperasi dapat menjadi penghambat berkembangnya koperasi di Indonesia. Dukukan yang dibutuhkan bagi

perkembangan koperasi contohnya adalah dari segi permodalan.Pemerintah perlu

memberikan perhatian kepada koperasi yang kesulitan dalam permodalan.sehingga dengan memberikan modal koperasi dapat memperluas usahanya dan bisa lebih berkembang. Dalam menghadapi kesulitan koperasi baik dalam urusan keterbatasan sarana dan

prasarana,minimnya modal yang dimiliki oleh kopersi yang disini sangat dibutuhkan adnya turun tangan pemerintah dalam mengatasi permodalan koperasi,minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan koperasi mengenai hal teknologi. Sosialisasi koperasi kepada

masyarakat sangatlah penting,karena dengan sosialisasi masyarakat bisa tahu akan pentingnya keberadaan koperasi itu sendiri. Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya ada sudah bisa dikatakan memiliki unit usaha besar dan beragam serta dapat berkembang dengan mempunyai banyak cabang diberbagai daerah di indonesia. Penyebab Koperasi di Indonesia Kurang Berkembang Pesat Tingkat partisipasi anggota koperasi masih kurang. 3.2 Saran

(14)

http://wahyusaputro88.blogspot.co.id/2011/10/masalah-koperasi-di-indonesia-yang.html

Referensi

Dokumen terkait

Novel-novel komponen sastera dalarn bahasa Melayu ialah novel yang digunakan untuk dijadikan bacaan wajib untuk pelajar-pelajar tingkatan 1 hingga tingkatan 5 dilaksanakan

itu sebelum mendirikan bangunan harus ada kejelasan status tanah yang bersangkutan. Artinya, pemilik bangunan tersebut harus memiliki surat-surat yang bersangkutan dengan

Sedangkan larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak dari yang seharusnya pada temperatur tertentu terdapat

Tanda negatif pada nilai energi total yang dihasilkan dari ketiga metode tersebut mengisyaratkan bahwa planet terikat kuat oleh matahari dan tidak akan keluar dari

Untuk itulah pengetahuan dan pemahaman serta pengimplementasian yang benar dari ajaran tattwa, khususnya mengenai Yoga Sebagai Jalan Realisasi Kesadaran Diri Dalam Teks Tattwa

Pembelajaran matematika memerlukan perbaikan yang mampu memfasilitasi siswa untuk dapat memahami materi matematika dengan lebih mendalam agar hasil belajar

Untuk mendapatkan tentang kebutuhan bahan mentah kopi yang dibutuhkan dalam setiap satu kali produksi kopi luwak pada pengusaha kopi luwak di Kelurahan Way Mengaku

Gambar 10 Grafik Hubungan Daya Dukung dengan Penurunan Terhadap Panjang Kolom (Df) = 15 cm Tujuan dari penelitian ini di maksudkan untuk mengetahui berapa besar