• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sri Harti Widiastutik 2008 E PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JOMBANG 2010 BAB I PENDAHULUAN - MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN Antara Pekerjaan Dan Profesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sri Harti Widiastutik 2008 E PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JOMBANG 2010 BAB I PENDAHULUAN - MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN Antara Pekerjaan Dan Profesi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN

ANTARA PEKERJAAN DAN PROFESI

(Pengertian dan Karakteristiknya)

Dosen Pembina: Drs. Asmuni Syukir, M.Si.

Oleh:

Desi Umiati Kulsum Sariyanti

Sri Harti Widiastutik 2008 E

PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JOMBANG

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bertitik tolak dari problema internal guru sebagai tenaga kependidikan, yang pernah dilansir oleh sebuah surat kabar terkemuka di Indonesia, menuliskan antara lain “menurunnya kualitas guru, rendahnya kesejahteraan yang diterima guru, dan diskriminasi status guru” membuat banyak orang gerah dan bertanya-tanya, apakah pekerjaan guru itu suatu profesi?

Para ahli dan pakar pendidikan sudah lama menggolongkan pekerjaan guru itu suatu profesi, demikian juga banyak definisi tentang pekerjaan guru sebagai profesi. Untuk itulah, untuk mengetahui apakah guru merupakan profesi, maka perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan profesi itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apakah pengertian pekerjaan dan profesi serta perbedaan antara keduanya?

2. Apa karakteristik profesi dan profesi kependidikan?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Antara Pekerjaan dan Profesi 1. Pengertian Pekerjaan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999:488) menyebutkan pengertian pekerjaan sebagai barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dan sebagainya), tugas kewajiban, hasil bekerja, perbuatan.

Pekerjaan juga diartikan sebagai pencaharian, barang apa yang dijadikan pokok penghidupan, sesuatu yang dilakukan untuk mendapat nafkah.

Berangkat dari pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa pekerjaan adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapat penghasilan atau penghidupan.

2. Pengertian Profesi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999:789) mendefinisikan profesi sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan) tertentu. Kata profesi berkaitan erat dengan istilah professional dan profesionalisme. Professional merupakan sesuatu yang bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, serta mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Sedangkan profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang professional.

Pengertian profesi juga dikemukakan oleh Yamin (2006:20) yang menyebutkan bahwa profesi adalah seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas. Hal senada juga disampaikan oleh Mills Mc. Cully, dan Diana W. Kommers dalam Yamin (2006:20) yang menyebutkan bahwa profesi merupakan spesialisasi dari jabatan intelektual yang diperoleh melalui studi dan training, bertujuan menciptakan keterampilan, pekerjaan yang bernilai tinggi.

Berangkat dari beberapa pengertian di atas maka dapat diketahui bahwa kata kunci dari profesi ada keterampilan atau keahlian. Tanpa hal tersebut, maka tidak dapat dikatakan sebagai profesi.

3. Perbedaan Antara Pekerjaan dan Profesi

(4)

Pekerjaan Profesi 1) tidak memerlukan keahlian atau

keterampilan khusus untuk menjalankannya

1) memerlukan keahlian

atau keterampilan khusus untuk menjalankannya

2) kemampuan pekerjaan

tidak diperoleh melalui studi dan training

2) keahlian diperoleh melalui studi dan training

3) pekerjaan tidak menuntut mutu/kualitas kerja secara terukur, serta tidak terikat kode etik tertentu

3) profesi menuntut

mutu/kualitas yang terukur dalam bekerja, serta terikat kode etik tertentu

4) semakin baik kinerja, belum tentu berpengaruh terhadap peningkatan penghasilan, serta cenderung tidak ada jenjang karir

4) Semakin professional, maka semakin tinggi penghasilan yang diperoleh, bahkan jenjang karir meningkat

5) Contoh: kuli batu, pedagang 5) Contoh: guru, dokter

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap profesi adalah pekerjaan, namun setiap pekerjaan belum tentu merupakan profesi.

B. Karakteristik Profesi dan Profesi Kependidikan 1. Karakteristik Profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:

1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.

2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.

3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.

(5)

pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya. 7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan

teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. 9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri

tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi. 10.Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

11.Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat (http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi).

2. Karakteristik Profesi Kependidikan

Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional, personal dan sosial. Ciri-ciri Profesi Keguruan Ciri-ciri jabatan guru adalah sebagai berikut.

1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).

4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. 5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen. 6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.

(6)

BAB III PENUTUP

SIMPULAN

Pekerjaan adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapat penghasilan atau penghidupan. Sedangkan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan) tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap profesi adalah pekerjaan, namun setiap pekerjaan belum tentu merupakan profesi.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. 2006. Jakarta: BP. Media Pustaka Mandiri.

Wikipedia. 2010. Profesi. Diakses pada tanggal 8 April 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi

Yamin, Martinis. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press.

Referensi

Dokumen terkait

Belajar adalah suatu cara untuk meningkatkan minat dalam diri siswa. Karena minat pada saat belajar, siswa merasa berhadapan dengan objek yang baru ia

Untuk dapat berkembang dan mampu terlibat dalam masyarakat manusia tidak dapat terlepas dari bantuan serta pertolongan orang lain. Hidup bermasyarakat adalah saling membutuhkan

Laporan yang disusun oleh penulis merupakan tindak lanjut setelah melewati tahap ujian komprehensif yang dilaksanakan selama 2 hari sejak hari Senin sampai Selasa, 22 - 23 April

3. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kurang maksimal 1. Merencanakan Pembelajaran melalui metode demonstrasi 2. Melakukan kegiatan pembelajaran melalui

Young and Freedman (2002:236) “Jika gaya antara benda-benda juga kekal, maka tidak ada energi mekanik yang hilang atau bertambah pada tumbukan, energy kinetik total

Berdasarkan skripsi tersebut disebutkan bahwa terdapat perkawinan kerabat semenda atau mushaharah, antara ayah tiri dengan anak perempuannya. Diantara yang diteliti adalah

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut dan suhu ekstraksi polifenol dari biji kakao terhadap rendemen, total polifenol dan aktifitas antioksidan