• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Sistem

Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsure atau variable – variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain. (Hanif Al Fatta; 2007: 3).

II.1.1. Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya (Hanif Al Fatta; 2007: 5). Berikut ini adalah karakteristik sistem :

1. Batasan (boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsure mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.

2. Lingkungan (environment)

Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (input)

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energy) 4. Keluaran (output)

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

(2)

5. Komponen (component)

Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

6. Penghubung (interface)

Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungan bertemu atau berinteraksi.

7. Penyimpanan (storage)

Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energy, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama (Hanif Al Fatta; 2007: 6).

II.2. Informasi

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. (Hanif Al Fatta; 2007: 9).

(3)

II.2.1. Sistem Informasi Akuntasi

Studi mengenai sistem informasi akuntansi dimulai dengan mengenali informasi sebagai sumber daya bisnis. Sama dengan sumber daya bisnis lainnya bahan baku, modal, dan tenaga kerja informasi sangat penting bagi perusahaan modern untuk bertahan hidup. Setiap hari banyak sekali arus informasi ke para pengambil keputusan serta berbagai pengguna lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan internal. Selain itu, arus informasi juga keluar dari perusahaan ke pengguna luar, seperti pelanggan, pemasol, dan pemegang kepentingan (stakeholder). Gambar II.1. menyajikan gambaran umum dari berbagai arus informasi (information flow) internal dan eksternal piramida tersebut (James A.Hall; 2007: 4).

Gambar II.1. Sistem Informasi Akuntansi (Sumber : James A. Hall; 2007:5)

(4)

Berbagai aktivitas ini terdiri atas kegiatan perusahaan yang berorientasi pada produk, seperti produksi, penjualan, dan distribusi. Di atas tingkat dasarnya, perusahaan dibagi menjadi tiga lapis manajemen yaitu manajemen operasional, manajemen menengah, dan manajemen puncak. Manajemen operasional secara langsung bertanggung jawab atas aktivitas perencanaan dan koordinasi jangka pendek yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen puncak bertanggung jawab atas perencanaan jangka waktu yang lebih panjang dan menetapkan berbagai tujuan perusahaan. Tiap orang dalam perusahaan, mulai dari operasional perusahaan hingga manajemen puncak, membutuhkan informasi untuk menyelesaikan pekerjaan.

Perhatikan Gambar II.1. bagaimana informasi mengalir dalam dua arah dalam perusahaan, secara horizontal dan vertikal. Arus horizontal mendukung berbagai pekerjaan tingkat operasional dengan informasi sangat terperinci mengenai berbagai transaksi bisnis yang memengaruhi perusahaan. Ini meliputi informasi mengenai berbagai kegiatan seperti penjualan dan pengiriman barang, penggunaan tenaga kerja dan bahan baku dalam proses produksi, serta transfer internal sumber daya dari satu department ke departemen lainnya. Arus vertikal mendistribusikan informasi ringkas mengenai berbagai aktivitas operasional dan lainnya ke para manejer di semua tingkat. Pihak manajemen menggunakan informasi ini untuk mendukung berbagai perencanaan dan fungsi pengendaliannya. Informasi juga mengalir ke bawah dari para manajer senior ke manajer serta personal operasional dalam bentuk instruksi, kuota, dan anggaran.

(5)

II.3. Sistem Pencatatan Persediaan

Untuk melakukan terhadap persediaan barang, perlu dilakukan pencatatan terhadap kuantitas dan harga perolehan persediaan. Kuantitas persediaan menunjukkan jumlah barang pada saat periode laporan dibuat. Harga perolehan persediaan berfungsi untuk menentukan berapa nilai persediaan kita pada saat periode laporan dibuat.

Sistem pencatatan akuntansi persediaan dibedakan menjadi system perpetual dan system periodic. Pada system periodic, persediaan akhir sesuai dengan jumlah fisik barang. Pada system perpetual, persediaan barang yang ada dalam pencatatan akuntansi menunjukkan nilai persediaan barang saat ini. Dengan demikian, pada periode berjalan laba kotor dapat dihitung setiap saat. Pada system periodik, laba kotor baru dapat dihitung pada akhir periode. Pencatatan persediaan pada system perpetual lebih rumit dibandingkan dengan system periodic. Sistem ini umumnya digunakan jika system pencatatannya menggunakan komputer. Jurnal transaksi untuk proses penjualan dan pembelian pada sistem periodik adalah pada proses pembelian barang per transaksi yang dapat dilihat pada Tabel II.1.

Tabel II.1. Jurnal Transaksi Proses Penjualan dan Pembelian pada Sistem Priodik

TUNAI KREDIT

Pembelian xxxx Pembelian xxxx

Kas xxxx Hutang Dagang xxxx

(6)

Pada proses penjualan barang, ayat jurnalnya dapat dilihat pada Tabel II.2. Tabel II.2. Ayat Jurnal Proses Penjualan Barang

TUNAI KREDIT

Kas xxxx Piutang Dagang xxxx Penjualan xxxx Penjualan xxxx

(Sumber : Liem Phek Yiong; 2006: 13)

Ayat jurnal penyesuaian persediaan pada akhir periode 1. Penyesuaian untuk persediaan awal

HPP xxxx

Persediaan xxxx

2. Penyesuaian untuk pembelian

HPP xxxx

Persediaan xxxx

3. Penyesuaian untuk persediaan akhir periode Persediaan xxxx

HPP xxxx

Jurnal transaksi pada system perpetual adalah sebagai berikut :

Pada proses pembelian barang per transaksi dapat dilihat pada Tabel II.3. Tabel II.3. Jurnal Transaksi pada Sistem Perpectual

TUNAI KREDIT

Persediaan xxxx Persediaan xxxx

Kas xxxx Hutang Dagang xxxx

(7)

Pada proses penjualan barang per transaksi dapat dilihat pada Tabel II.4. Tabel II.4. Ayat Jurnal Proses Penjualan Barang Perpectual

TUNAI KREDIT

Kas xxxx Piutang Dagang xxxx

Penjualan xxxx Penjualan xxxx

(Sumber : Liem Phek Yiong; 2006: 14)

II.4. Penentuan Kuantitaas Persediaan

Jumlah persediaan barang pada akhir periode laporan adalah jumlah fisik barang dalam gudang dan toko, serta barang-barang dalam perjalanan. Jumlah fisik persediaan dapat diadakan melalui stock opname pada akhir periode laporan. Pada saat stock opname dilakukan tidak diperbolehkan ada mutasi keluar masuk barng. Barang dalam perjalanan adalah barang yang masih berada di pihak pengangkut tetapi telah diakui sebagai milik perusahaan kita.

Umumnya perhitungan harga perolehan persediaan dihitung berdasarkan metode aliran anggapan. Yang termasuk metode ini adalah :

1. FIFO (first in first out), barang yang masuk dulu akan keluar lebih dulu. 2. LIFO (last in first out), barng yang masuk terakhir akan dikeluarkan lebih

dahulu.

3. Weighted Average (rata-rata tertimbang), barang yang akan dijual dianggap mempunyai harga yang sama sehingga waktu masuk barang tidak diperhatikan.

(8)

II.5. Persamaan Akuntansi

Balok-balok pembangun akuntansi penting yang lain adalah kategori-kategori yang menjadi dasar pengklasifikasian peristiwa-peristiwa ekonomi. Dua unsur dasar suatu bisnis adalah apa yang dimiliki dan apa yang menjadi kewajibannya. Aset adalah sumber daya yang dimiliki sebuah perusahaan. Sebagai contoh, pesaing PepsiCo, yaitu The Coca-Cola Company memiliki total asset sebesar kurang lebih $24,5 miliar. Kewajiban dan ekuitas pemilik adalah hak atau klaim terhadap sumber daya tersebut. Jadi, sebuah perusahaan seperti The Coca-Cola Company yang memiliki aset sebesar $24,5 milihar juga akan memiliki $12,7 miliar klaim atas aset-aset tersebut. Klaim terhadap aset-aset tersebut kepada orang yang berutang (kreditor) disebut dengan kewajiban. Klaim dari pemilik disebut sebagai ekuitas pemilik. Sebagai contoh, Coca-Cola Company memiliki kewajiban sebesar $12,7 miliar, dan ekuitas pemiliki sebesar $11,8 miliar. Hubungan antar aset, kewajiban dan ekuitas pemilik dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: aset = kewajiban + ekuitas pemilik.

Hubungan ini disebut sebagai suatu persamaan akuntansi dasar (basic accounting equation). Jumlah aset harus sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik. Oleh karena kaliam kreditor harus dibayarkan sebelum klaim kepemilikan, seandainya bisnis dilikuidaasi, amak kewajiban disajikan sebelum ekuitas pemilik pada persamaan akuntansi dasar.

Persamaan akuntansi berlaku bagi seluruh entitas ekonomi tanpa melihat ukuran, sifat, maupun bentuk organisasi bisnisnya. Persamaan akuntansi berlaku pada bisnis-bisnis perusahaan perseorangan kecil, seperti toko kelontong di pojok

(9)

jalan hingga perusahaan-perusahaan raksasa seperti Kellog atau General Mills. Persamaan tersebut memberikan kerangka dasar bagi pencatatan dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi suatu perusahaan bisnis.

Marilah kita lihat secara mendalam kategori-kategori yang terdapat dalam persamaan akuntansi dasar.

1. Aset

Seperti yang telah diuraikan, aset (assets) adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu bisnis. Aset digunakan dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas, seperti produksi, konsumsi dan jual beli. Karakteristik umum yang dimiliki oleh seluruh aset adalah kemampuan untuk memberikan jasa atau manfaat di masa mendatang. Dalam perusahaan bisnis, potensi jasa atau manfaat ekonomi di masa mendatang pada akhirnya menghasilkan arus kas masuk (penerimaan) bagi perusahaan.

Sebagai contoh, perusahaan Campus Pizza memiliki sebuah truk pengiriman yang memberikan manfaat ekonomi melalui penggunaannya dalam pengiriman pizza. Aset-aset Campus Pizza lainnya adalah meja, kursi, mesin pemutar lagu (jukebox), mesin kasir, oven, gelas dan piring, serta, tentu saja, uang tunai.

2. Kewajiban

Kewajiban (liabilities) adalah klaim terhadap aset. Jadi, kewajiban merupakan utang dan keharusan yang mesti dipenuhi. Sebagai contoh, bisnis dengan berbagai ukuran biasanya meminjam uang dan membeli barang dagangannya secara kredit. Campus Pizza misalnya, membeli keju, sosis, tepung,

(10)

dan minuman ringan secara kredit dari para pemasoknya. Kewajiban-kewajiban ini disebut dengan utang usaha (accounts payable). Campus Pizz juga memiliki wesel bayar (note payable) kepada First National Bank untuk uang yang dipinjam guna membeli truk pengiriman. Campus Pizza mungkin juga memiliki utang upah (wages payable) kepada para karyawannya dan utang pajak penjualan dan pajak real estat kepada pemerintah daerah. Semua orang atau entitas yang memberikan pinjaman kepada Campus Pizza adalah para kreditornya.

Sebagian besar klaim kreditor berkaitan dengan total aset entitas, dan bukan berkaitan dengan aset-aset tertentu yang telah diberikan oleh kreditor. Kreditor dapat secara hokum memaksakan likuidasi atas sebuah perusahaan yang tidak melunasi utang-utangnya. Dalam hal ini, undang-undang mengharuskan klaim kreditor tersebut dibayarkan terlebih dulu sebelum klaim kepemilikan. 3. Ekuitas Pemilik

Klaim kepemilikan atas total aset dikenal sebagai dengan ekuitas pemilik (owner’s equity). Jumlahnya sama dengan total aset dikurangi total kewajiban. Alasannya adalah aset suatu bisnis disediakan atau diklaim oleh kreditor maupun pemilik. Untuk mengetahui apa yang menjadi hak pemilik, kita akan mengurangkan klaim kreditor (kewajiban) dari aset. Sisanya adalah klaim pemilik atas aset, yaitu ekuitas pemilik. Oleh karena klaim kreditor harus dibayarkan sebelum klaim pemilik, ekuitas pemilik sering kali disebut sebagai ekuitas sisa atau residual (residual equity).

(11)

II.6. Proses Akuntansi

Akuntansi (accounting) adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat dan mengomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan. Marilah kita lihat secara lebih dekat ketiga aktivitas tersebut (Jerry J.Weygandt, Donald E.Keiso, Paul D.Kimmel ; 2007: 5).

1. Mengidentifikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi akan melibatkan pemilihan aktivitas-aktivitas ekonomi yang relevan bagi suatu organisasi tertentu. Penjualan keripik oleh PepsiCo, penyediaan jasa oleh Sprint, pembayaran upah oleh Ford Motor Company, dan penerimaan uang tiket dan penyiaran serta pembayaran berbagai biaya oleh tim-tim liga olahraga terkenal adalah contoh dari peristiwa-peristiwa ekonomi.

2. Setelah terindentifikasi, peristiwa-peristiwa ekonomi tersebut kemudian dicatat untuk menjadi alur aktivitas keuangan perusahaan. Pencatatan terdiri atas pembuatan jurnal peristiwa-peristiwa secara sistematis dan kronologis, yang diukur dalam satuan mata uang dollar dan sen. Di dalam pencatatan, peristiwa-peristiwa ekonomi juga akan diklasifikasikan dan dibuat ikhtisarnya. 3. Aktifitas pengidentifikasian dan pencatatan tidak akan banyak memberikan manfaat, kecuali jika informasi tersebut dikomunikasikan kepada pengguna-pengguna yang berkepentingan. Informasi keuangan akan disampaikan melalui laporan-laporan akuntansi, yang umumnya keuangan yang dilaporkan menjadi bermakna, para akuntan melaporkan data yang tercatat dalam cara yang terstandardisasi. Informasi yang berasal dari transaksi-transaksi yang

(12)

serupa akan diakumulasikan dan dijumlahkan. Sebagai contoh, seluruh transaksi penjualan PepsiCo akan diakumulasikan selama jangka waktu tertentu dan dilaporkan sebagai satu jumlah dalam laporan keuangan perusahaan. Data seperti itu akan dilaporkan secara agregat. Dengan menyajikan data yang dicatat secara agregat, proses akuntansi akan mampu menyederhanakan banyak transaksi dan membuat serangkaian aktivitas menjadi mudah dipahami dan bermakna.

Salah satu unsur vital dalam mengomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi adalah kemampuan akuntan untuk menganalisis dn menginterpretasikan informasi yang telah dilaporkan. Analisis meliputi penggunaan rasio, persentase, grafik, dan diagram untuk menyoroti tren-tren dan hubungan keuangan yang signifikan. Interpretasi meliputi penjelasan kegunaan, maksud, dan keterbatasan data yang dilaporkan. Lampiran A buku ini mengilustrasikan laporan keuangan PepsiCo, Inc. Serta catatan-catatan dan grafik-grafik yang menyertainya, lampiran B mengilustrasikan laporan keuangan The Coca-Cola Company. Kita akan mengacu pada kedua laporan keuangan ini dalam berbagai kesempatan di buku ini. Saat ini, keduanya mungkin terlihat sebagai suatu hal yang rumit dan membingungkan bagi Anda. Namun, setelah mata kuliah ini selesai, Anda akan terkejut saat mengetahui kemampuan Anda dalam memahami dan menginterpretasikan laporan-laporan tersebut.

Proses akuntansi dapat dirangkum menjadi seperti yang disajikan dalam Gambar II.2.

(13)

Gambar II.2. Proses Akuntansi

(Sumber : Jerry J.Weygandt, Donald E.Keiso, Paul D.Kimmel ; 2007: 6) Akuntansi sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan dari para pengguna informasi keuangan. Oleh sebab itu, Anda hendaknya mengetahui siapa pengguna-pengguna tersebut dan kebutuhan-kebutuhan mereka akan informasi.

II.7. Arti Debet dan Kredit

Salah satu istilah yang sering mengemuka dalam mempelajari akuntansi adalah debet (atau debit) dan kredit. Debet dan kredit sering dijumpai dalam buku akuntansi manual pada dalam bahasan jurnal, buku besar dan penyusunan neraca lajur (dengan excel tidak perlu ada). Debet dan Kredit dapat dilihat pada Gambar II.3.

Gambar II.3. Jurnal Transaksi Transfer Dana (Sumber : Johar Arifin, Busono Adi Wicaksono; 2006: 24)

(14)

Tanggal 2 Januari sebuah perusahaan melakukan transfer dana dari BCA ke Bank Danamon sebesar Rp. 1 Juta. Transaksi tersebut jika dicatat dalam jurnal umum akan terlihat seperti pada Gambar II.3.

Debet dan kredit dalam bahasa akuntansi memiliki pengertian sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan. Sisi kiri dan sisi kanan dalam suatu transaksi memiliki arti bertambah atau berkurang. Dengan demikian Debet dan Kredit pada dasarnya juga dapat memiliki arti bertambah dan berkurang. Menggabung kelompok akun dalam neraca dan laporan laba rugi kita akan mendapatkan klasifikasi aktiva, kewajiban (hutang), ekuitas (modal), pendapatan dan beban/biaya. Debet memiliki arti bertambah untuk klasifikasi atau kelompok akun aktiva dan beban/biaya. Kredit juga memiliki arti bertambah untuk kelompok akun kewajiban (hutang) ekuitas (modal) dan pendapatan.

Dengan demikian, debet memiliki arti berkurang untuk klasifikasi atau kelompok akun kewajiban (hutang), ekuitas (modal), dan pendapatan. Kredit juga memiliki pengertian berkurang untuk kelompok akun aktiva dan beban/biaya. Artinya, jika dalam pencatatan suatu transaksi, nilai akun tertentu ditempatkan dalam kolom Debet bisa berarti bertambah atau berkurang, begitu juga jika nilai transaksi ditempatkan dalam kolom Kredit. Berdasarkan penjelasn tersebut, untuk memahami pengertian debet dan kredit perhatikan Gambar II.4. berikut ini :

(15)

Gambar II.4. Pengertian Debet dan Kredit (Sumber : Johar Arifin, Busono Adi Wicaksono; 2006: 25)

II.8. UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. (Rosa A.S – M.shalahuddin; 2011: 113)

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasi, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks - teks pendukung.

II.8.1. Sejarah UML (Unified Modeling Language)

Bahasa pemrograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Bahasa

(16)

pemrograman ini kurang berkembang dan dikembangkan lebih lanjut, namun dengan kemunculannya telah memberikan sumbangan yang besar pada developer pengembang bahasa pemrograman berorintasi objek selanjutnya.

Perkembangan aktif dari pemrograman berorientasi objek mulai menggeliat ketika berkembangnya bahasa pemrograman Smalltalk pada awal 1980-an yang kemudian diikuti dengan perkembangan bahasa pemrograman berorientasi objek yang lainnya seperti C objek, C++, Eiffel, dan CLOS. Metode yang pertama dikenalkan oleh Sally Shlear dan Stephen Mellor (Shlear-Mellor, 1988) dan Peter Coad dan Edward Yourdon (Coad-Yourdon, 1991), diikuti ole Grady Booch (Booch, 1991), James R. Rumbaugh, Michael R. Blaha, William Lorensen, Frederick Eddy, William Premerlani (Rumbaugh-Blaha-Premerlani-Eddy-Lorensen,1991) dan masih banyak lagi.

II.8.2. Diagram UML (Unified Modeling Language) 1. Use Case Diagram

Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Syarat penanaman pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case.

(17)

a. Actor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit - unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.

Berikut ini adalah simbol - simbol yang ada pada diagram use case yang ditunjukan pada Tabel II.5.

Tabel II.5. Simbol – Simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use case Fungsional yang disediakan sistem

sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal diawal frase nama use case

Aktor / Actor

nama actor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor

Asosiasi / association Komunikasi antar aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

Ekstensi / extend

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

(18)

Generalisasi / generalization Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

Menggunakan / include /uses Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

Sumber : (Rosa A.S – M.Shalahuddin ; 2011: 131-133) 2. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapt dilakukan sistem. Berikut ini adalah simbol - simbol yang ada pada diagram aktivitas yang ditunjukan pada tabel II.6.

Tabel II.6. Simbol – Simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,

aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu \

Penggabungan / joint Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

(19)

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi

Sumber : (Rosa A.S – M.Shalahuddin ; 2011: 134-135)

2. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendifinisian kelas - kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas - kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi - fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis - jenis kelas berikut :

a. Kelas main

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. b. Kelas yang menangani tampilan sistem

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. c. Kelas yang diambil dari pendifinisian use case

Kelas yang menangani fungsi - fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case.

d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.

Beriku adalah simbol – simbol yang ada pada class diagram yang ditunjukan pada tabel II.7.

(20)

Tabel II.7. Simbol – Simbol Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas / class Kelas pada struktur system

Antar muka / interface Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek

Asosiasi / association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

Asosiasi berarah / directed association Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna

generelisasi-spesialisasi (umum khusus) Ketergantungan / dependency Relasi antar kelas dengan makna

kebergantungan antar kelas

Agregasi/aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-part)

Sumber : (Rosa A.S – M.Shalahuddin ; 2011: 123-124) 3. Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message ysng dikirimkan dan diterima antar objek. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah banyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka

(21)

diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. Berikut adalah simbol - simbol yang ada pada diagram sekuen yang ditunjukan pada tabel II.8.

Tabel II.8. Simbol – Simbol Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

Aktor

Atau

Tanpa waktu aktif

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasiyang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adlah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama actor

Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi

pesan

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan

aktif dan berinteraksi pesan

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil

operasi / metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.

Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek

mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.

(22)

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalain.

Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy.

Sumber : Sumber : (Rosa A.S – M.Shalahuddin ; 2011: 138-139)

II.9. ERD (Entity Relationship Diagram)

Model E-R adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Huruf E sendiri menyatakan entitas dan R menyatakan hubungan (dari kata relationship). (Abdul Kadir; 2009: 30)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. (Rosa A.S M.Shalahuddin; 2011: 49)

Simbol – simbol yang digunakan pada ERD (Entity Relationship Diagram) dapat ditunjukan pada table II.5.

Table II.5. Simbol – Simbol yang digunakan ERD

Simbol Deskripsi

Entitas / entity

Entitas merupakan data inti yang akan di simpan ; bakal tabel pada basis data

(23)

Atribut Field atau kolom data yang butuh di simpan dalam suatu entitas

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh di simpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id Atribut multinilai / multivalue Field atau kolom data yang butuh di

simpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu

Relasi Relasi yang menghubungkan antar

entitas; biasanya di awali dengan kata kerja

Asosiasi / association Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian

Sumber : (Rosa A.S – M.Shalahuddin; 2011: 49-50)

E-R Diagram berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi yaitu satu - satu, satu – banyak, dan banyak – banyak. (Budi sutedjo Dharma Oetomo; 2006: 130).

II.10. Visual Basic .NET 2010

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang andal dan banyak digunakan oleh pengembang untuk membangun berbagai macam aplikasi Windows. Visual Basic 2008 atau Visual Basic 9 adalah versi terbaru yang telah diluncurkan oleh Microsoft bersama C#, visual C++, dan Visual Web Developer dalam satu paket Visual Studio 2008 (Wahana Komputer; 2010: 2).

(24)

Visual Basic 2008 merupakan aplikasi pemrograman yang menggunakan teknologi .NET Framework. Teknologi .NET Framework merupakan komponen Windows yang terintegrasi serta mendukung pembuata, penggunaan aplikasi, dan halaman web. Teknologi .NET Framework mempunyai 2 komponen utama, yaitu CLR (Common Language Runtime) dan Class Library, CLR digunakan untuk menjalan aplikasi yang berbasis .NET, sedangkan Library adalah kelas pustaka atau perintah yang digunakan untuk membangun aplikasi.

II.11. SQL Server 2008

SQL Server 2008 adalah sebuah terobosan baru dari Microsoft dalam bidang database. SQL Server adalah sebuah DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft untuk ikut berkecimpung dalam persaingan dunia pengolahan data menyusul pendahulunya seperti IBM dan Oracle. SQL Server 2008 dibuat pada saat kemajuan dalam bidang hardware sedemikian pesat. Oleh karena itu sudah dapat dipastikan bahwa SQL Server 2008 membawa beberapa terobosan dalam bidang pengolahan dan penyimpanan data (Wahana Komputer; 2010: 2).

II.11.1. Versi-versi SQL Server 2008

Microsoft merilis SQL Server 2008 dalam beberapa versi yang disesuaikan dengan segment-segment pasar yang dituju. Versi-versi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Versi 32 bit (x86), yang biasanya digunakan untuk komputer dengan single processor (Pentium 4) atau lebih tepatnya processor 32 bit dan sistem operasi Windows XP.

(25)

2. Versi 64 bit (x64), yang biasanya digunakan untuk komputer dengan lebih dari satu processor (Misalnya Core 2 Duo) dan system operasi 64 bit seperti Windows XP 64, Vista, dan Windows 7.

II.12. Normalisasi

Perancangan database harus dilakukan secara cermat agar dihasilkan database yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merancang database seperti itu adalah dengan melakukan normalisasi.

Normalisasi adalah proses penyusunan tabel-tabel yang tidak redundan (double), yang dapat menyebabkan anomaly pada saat operasi manipulasi data, seperti tambah, ubah dan hapus. Sebuah tabel dapat dikategorikan efisien atau normal jika memenuhi tiga kriteria berikut :

1. Jika ada dekomposisi tabel maka dekomposisi itu harus terjamin aman (lossless join decomposition). Dekomposisi adalah proses pemisahan satu tabel menjadi dua atau lebih tabel baru.

2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (dependency preservation).

3. Tidak melanggar boyce codd normal form (BCNF).

Ketiga kategori di atas merupakan criteria minimal untuk mendapatkan predikat efisien atau normal bagi sebuah tabel. Tabel universal tersebut adalah sebagai berikut :

(26)

a. Tabel Pemasok, tabel ini dapat dilihat pada tabel II.1. Tabel II.1. Tabel Pemasok

(Sumber : Kusrini, Andri Koniyo ; 2007 : 102)

b. Tabel Pelanggan, tabel ini dapat dilihat pada tabel II.2. Tabel II.2. Tabel Pelanggan

(Sumber : Kusrini, Andri Koniyo ; 2007 : 102) c. Tabel Bahan Baku, tabel ini dapat dilihat pada tabel II.3.

Tabel II.3. Tabel Bahan Baku

(Sumber : Kusrini, Andri Koniyo ; 2007 : 102)

d. Tabel Pembelian, tabel ini dapat dilihat pada tabel II.4. Tabel II.4. Tabel Pembelian

(27)

e. Tabel Penjualan, tabel penjualan dapat dilihat pada tabel II.5.

Tabel II.5. Tabel Penjualan

(Sumber : Kusrini, Andri Koniyo ; 2007 : 103) 1. Normalisasi Bentuk Pertama

Bentuk normal tahap pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute) atau lebih dari satu atribut dengan nilai domain yang sama.

a. Tabel Pemasok

Tabel II.6. Tabel Pemasok Normal 1

(28)

b. Tabel Pelanggan

Tabel II.7. Tabel Pelanggan Normal 1

(Sumber : Kusrini, Andri Koniyo ; 2007 : 104) c. Tabel Bahan Baku

Tabel II.8. Tabel Bahan Baku Normal 1

(Sumber : Kusrini, Andri Koniyo ; 2007 : 105) d. Tabel Pembelian

Tabel II.9. Tabel Pembelian Normal 1

(29)

e. Tabel Penjualan

Tabel II.10. Tabel Penjualan Normal 1

(Sumber : Kusrini, Andri Koniyo ; 2007 : 105)

2. Normalisasi Bentuk Kedua

Bentuk normal tahap kedua terpenuhi jika normalisasi tahap pertama terpenuhi dan semua atribut tidak termasuk dalam kunci primer secara utuh. Dengan demikian untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya. Kunci fieldnya harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi normalisasi bentuk kedua jika ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari primary key). Bentuk normalisasi kedua dapat dilihat pada gambar II.5.

(30)

Gambar II.5. Normalisasi Bentuk Kedua (Sumber : Kusrini, Andri Koniyo ; 2007 : 107) 3. Normalisasi Bentuk Ketiga

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. Bentuk normalisasi ketiga dapat dilihat pada Gambar II.6.

(31)

Gambar II.6. Normalisasi Bentuk KeTiga (Sumber : Kusrini, Andri Koniyo ; 2007 : 108)

Gambar

Gambar II.1. Sistem Informasi Akuntansi  (Sumber : James A. Hall; 2007:5)
Tabel II.1. Jurnal Transaksi Proses Penjualan dan Pembelian pada Sistem  Priodik
Tabel II.3. Jurnal Transaksi pada Sistem Perpectual
Tabel II.4. Ayat Jurnal Proses Penjualan Barang Perpectual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem keamanan mobil ini membutuhkan dua buah telepon selular yang saling berhubungan, dimana telepon selular yang terdapat di mobil dapat mengirimkan SMS kepada pemilik mobil,

KO KOMP MPET ETEN ENSI SI DA DASA SAR, R, MA MATE TERI RI PE PEMB MBEL ELAJ AJAR ARAN AN, D , DAN AN KEIATAN PEMBELAJARAN. KEIATAN

Tgl SHUBUH SYURUQ DLUCHA DHUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA’ Nisf... Tgl SHUBUH SYURUQ DLUCHA DHUHUR ASHAR MAGHRIB

Aktor / actor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang dibuat itu sendiri, jadi

Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh nilai rhitung 0,541 menunjuk- kan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kemampuan berpikir kreatif dengan hasil belajar

Dalam upayanya menciptakan iklim yang aman dan mendukung wartawan, negara-negara harus memberikan kebebasan wartawan menjalankan tugas mereka secara independen, tanpa intervensi

Hal ini dilakukan dengan pemodelan simple cubic (SC), face centered cubic (FCC) dan body centered cubic (BCC) menggunakan perangkat lunak program transport Monte