• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DAN PERATURAN PENDUKUNGNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DAN PERATURAN PENDUKUNGNYA"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

TIM SOSIALISASI DAN ASISTENSI PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012

TENTANG PENGADAAN TANAH

BAGI PEMBANGUNAN

UNTUK KEPENTINGAN UMUM

DAN PERATURAN PENDUKUNGNYA

(2)

4 Tahapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah I Perencanaan 1. Dasar Perencanaan 2. Kelembagaan 3. Substansi Perencanaan 4. Dokumen Perencanaan II Persiapan 1. Tim Persiapan 2. Tim Kajian 3. Tahap Kegiatan 4. Penetapan Lokasi III Pelaksanaan

1. Sosialisasi Pengadaan Tanah Kepada Masyarakat

2. Inventarisasi dan identifikasi 3. Penetapan Penilai

4. Musyawarah

IV Penyerahan Hasil

1. Serah Terima Dokumen Pengadaan Tanah

2. Kegiatan Pembangunan

3. Kegiatan Pendaftaran (Sertipikasi)

1) Susunan Anggota Pelaksanaan Pengadaan Tanah

2) Pemberitahuan kpd masyarakat 3) Identifikasi & Inventarisasi

Objek dan Subjek

4) Penunjukan Penilai (Appraisal) 5) Musyawarah bentuk Ganti Rugi 6) Penyerahan hasil

Biaya Operasional dan Pendukung Pelaksanaan Pengadaan Tanah yang bersumber dariAPBD

Penetapan Harga pelaksanaan pengadaan tanah bersumber dari

APBD Sistem

I Pendahuluan

1) Tujuan Pengadaan Tanah 2) Skema Umum Pengadaan

Tanah

3) Prinsip-prinsip Perumusan UU 2/2012

II Pokok-Pokok Pengadaan Tanah

1) Jaminan Pemerintah dan Pemda terhadap Tersedianya Tanah dan Pendanaan

2) Pihak yang Berhak melepas tanahnya

III Jenis Kepentingan Umum IV Penyelenggaraan Pengadaan

Tanah

Biaya Operasional dan Pendukung Pelaksanaan Pengadaan Tanah yang bersumber dariAPBN

Pembentukan Tim & Honorarium Tim

Kebijakan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum

UU 2 / 2012 tentang Pengadaan Tanah

(Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan

Umum)

Perpres 71 /2012

(Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum)

PERKABPN 5/2012

PERMENDAGRI 72/2012

(3)

1. Penghormatan Hak Asasi, Adanya Kesetaraan Hukum Dan Jaminan Hak Keberatan Bagi Masyarakat Serta Mengedepankan Prinsip Musyawarah.

2. Terbangunnya Partisipasi, Adanya Akses Informasi Dan Penggantian Yang Layak Serta Adanya Kejelasan Maksud Dan Tujuan Pengadaan Tanah.

3. Batasan Subjek Hak Publik Dan Kepentingan Umum Serta Dampak Pembangunan Bagi Wilayah Dan Masyarakat.

4. Hasil Penilaian Sebagai Dasar Musyawarah Dalam Menentukan Bentuk Ganti Rugi.

PRINSIP DASAR PENGADAAN TANAH

(MERUPAKAN SATU KESATUAN DENGAN KEBIJAKAN PUBLIK)

(4)

1. Rasionalitas

2. Asas Hukum Pengadaan Tanah

3. Hak, Kewajiban Serta Peran Serta Pihak yang Berhak 4. Ketentuan Umum Pengadaan Tanah

5. Pokok-Pokok serta Dasar Pengadaan Tanah

6. Penyelenggaraan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

KERANGKA PIKIR PENGADAAN TANAH

(5)

1. Pembangunan adalah untuk Mewujudkan Masyarakat yang Adil, Makmur serta Sejahtera.

2. Agar Pembangunan untuk Kepentingan Umum Terselenggara Diperlukan Ketersediaan Tanah.

3. Prinsip Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum : 1) Kemanusiaan.

2) Demokratis. 3) Adil.

4. Perlunya Disusun Undang-undang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang Demokratis.

1. RASIONALITAS

(POKOK-POKOK PIKIRAN PEMERINTAH DALAM MENYUSUN UNDANG-UNDANG PENGADAAN TANAH)

(6)

Keterbukaan Keadilan Kemanfaatan Kepastian Kemanusiaan Kesepakatan Keikutsertaan Kesejahteraan Keberlanjutan Keselarasan

Penghormatan Hak-hak Asasi Manusia serta Harkat dan Martabat setiap Warga

Negara

Jaminan Penggantian yang Layak

Memberikan aspek manfaat secara luas

Tersedianya tanah dalam proses Pengadaan Tanah untuk pembangunan

Memberikan akses untuk mendapatkan informasi secara luas dalam rencana

pembangunan

Dilakukan Dengan Musyawarah

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

Memberikan Nilai Tambah Bagi Kelangsungan Kehidupan Masyarakat

Pembangunan Yang Terus-menerus Dan Berkesinambungan

Seimbang Dan Sejalan Dengan Kepentingan Masyarakat Dan Negara

2. ASAS HUKUM PENGADAAN TANAH

(7)

1. Mendapatkan akses dan informasi terkait maksud, tujuan serta dampak pembangunan, termasuk melaksanakan kontrol tata ruang wilayah

2. Keberatan penetapan lokasi pembangunan kepada gubernur

3. Keberatan melalui proses PTUN terkait penetapan lokasi pembangunan

4. Mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan PTUN,terkait

5. Meminta identifikasi dan inventarisasi ulang atas obyek dan subyek tanah yang akan diberikan ganti kerugian.

6. Keberatan atas besarnya nilai ganti rugi.

3. HAK, KEWAJIBAN SERTA PERAN SERTA PIHAK YANG BERHAK

DALAM PERENCANAAN, PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

(8)

7. Keberatan melalui Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung atas besarnya ganti kerugian

8. Mendapatkan keseimbangan kepentingan pembangunan dan kepentingan masyarakat.

9. Penyelenggaraan Pengadaan Tanah, setiap orang wajib mematuhi ketentuan Pengadaan Tanah.

10. Memberikan masukan secara lisan atau tertulis mengenai Pengadaan Tanah

11. Memberikan dukungan dalam penyelenggaraan Pengadaan Tanah

3. HAK, KEWAJIBAN SERTA PERAN SERTA PIHAK YANG BERHAK ….lanjutan

(9)

1. Lembaga negara selaku Subjek Hak, Kementerian, Non

Kementerian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah,

Badan Hukum Milik Negara, Badan Usaha Milik Negara

yang Mendapat Penugasan Khusus Pemerintah.

2. Pengadaan Tanah Dilakukan Dengan Ganti Rugi yang

Layak dan Adil kepada yang Berhak.

3. Konsultasi Publik adalah Musyawarah Antar pihak Guna

Mencapai Kesepakatan Dalam Perencanaan Pengadaan

Tanah.

4. KETENTUAN UMUM PENGADAAN TANAH

(10)

4. Pelepasan Hak adalah Kegiatan Pemutusan Hubungan

Hukum Dari Pihak Yang Berhak Kepada Negara Melalui

Badan Pertanahan Nasional.

5. Ganti Kerugian Adalah Penggantian yang Layak dan

Adil Kepada yang Berhak.

6. Penilai Pertanahan Adalah Orang Perseorangan Secara

Independen dan Profesional Mendapat Izin Praktek dari

Menteri Keuangan dan Lisensi dari Badan Pertanahan

Republik Indonesia.

4. KETENTUAN UMUM PENGADAAN TANAH

(11)

1. Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Tanah dan

Pendanaannya Dijamin Ketersediaannya oleh

Pemerintah/Pemerintah Daerah.

2. Pihak yang Berhak Wajib Melepaskan Tanahnya Setelah

Pemberian Ganti Kerugian atau Putusan Pengadilan yang

Telah Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap.

3. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

Diselenggarakan oleh Pemerintah.

5. POKOK-POKOK SERTA DASAR PENGADAAN

TANAH

(MEMBANGUN UNIFIKASI PANDANGAN ANTARA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH)

(12)

4. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Tanahnya Dimiliki Pemerintah atau Pemerintah Daerah, Serta Badan Usaha Milik Negara. 5. Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dapat Bekerjasama Dengan

Badan Usaha Milk Negara, Badan Usaha Milik Daerah atau Badan Usaha Swasta.

6. Pembangunan Pertahanan dan Keamanan Nasional Pembangunannya Diselenggarakan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

7. Rencanca Pengadaan Tanah Harus sesuai denga Tata Ruang Wilayah. 8. Rencana Pengadaan Tanah didasarkan Pada Pembangunan

Nasional/Daerah.

5. POKOK-POKOK SERTA DASAR PENGADAAN

TANAH

(MEMBANGUN UNIFIKASI PANDANGAN ANTARA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH)

(13)

9. Pengadaan didasarkan Pada Rencana Strategis.

10. Pengadaan didasarkan Pada Rencana Kerja Setiap Instansi yang Memerlukan Tanah.

11. Pengadaan Tanah Untuk Infrasrtruktur Minyak, Gas, dan Panas Bumi, Berdasarkan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Instansi yang Memerlukan Tanah.

12. Perencanaan Pengadaan Tanah Melibatkan Semua Pengampu dan Pemangku Kepentingan.

13. Pengadaan Tanah Memperhatikan Keseimbangan Kepentingan Pembangunan dan Kepentingan Masyarakat.

5. POKOK-POKOK SERTA DASAR PENGADAAN

TANAH

(MEMBANGUN UNIFIKASI PANDANGAN ANTARA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH)

(14)

1. Pertahanan dan Keamanan Nasional.

2. Jalan Umum, Jalan Tol, Terowongan, Jalur Kereta Api, dan Fasilitas Operasi Kereta Api.

3. Waduk, Bendungan, Bendung, Irigasi, Saluran Air Minum, Saluran Pembuangan Air dan Sanitasi, dan Bangunan Pengairan Lainnya. 4. Pelabuhan, Bandar Udara, dan Terminal.

5. Infrastruktur Minyak, Gas, dan Panas Bumi.

6. Pembangkit, Transmisi, Gardu, Jaringan, dan Distribusi Tenaga Listrik.

(DILAKSANAKAN DAN DIMILIKI PEMERINTAH SERTA UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT)

(15)

7. Jaringan Telekomunikasi dan Informatika Pemerintah. 8. Tempat Pembuangan dan Pengolahan Sampah.

9. Rumah Sakit Pemerintah atau Pemerintah Daerah. 10. Fasilitas Keselamatan Umum.

11. Tempat Pemakaman Umum Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

12. Fasilitas Sosial, Fasilitas Umum, dan Ruang Terbuka Hijau Publik.

13. Cagar Alam dan Cagar Budaya.

14. Kantor Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

Lanjutan …

6. LINGKUP KEPENTINGAN UMUM

(16)

15. Penataan Pemukiman Kumuh Perkotaan atau Konsolidasi Tanah, Serta Perumahan Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Dengan Status Sewa.

16. Prasarana Pendidikan atau Sekolah Pemerintah dan Pemerintah daerah.

17. Prasarana Olahraga Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

18. Pasar Umum dan Lapangan Parkir Umum.

Lanjutan …

(17)

PERATURAN PRESIDEN NO 71 TAHUN 2012

TENTANG PENYELENGGARAAN

PENGADAAN TANAH UNTUK

PEMBANGUNAN BAGI KEPENTINGAN

UMUM

TIM SOSIALISASI DAN ASISTENSI PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

(18)

4 TAHAPAN PENGADAAN TANAH

(19)

Kelembagaan

1. Instansi Yang Memerlukan Tanah

2. Instansi Teknis Terkait 3. Lembaga Profesional

Substansi Perencanaan

1. Dasar, RTRW, RPJM, Renstra, RKP dan Renja

2. Maksud dan Tujuan Pembangunan 3. Data Awal (Objek dan Subjek)

4. Perkiraan Nilai Tanah dan Kebutuhan Anggaran

5. Perkiraan Waktu Pengadaan Tanah dan Pembangunannya

6. Kelayakan Lokasi (P4T)

7. Aspek Manfaat bagi Wilayah dan Masyarakat

8. Study dan Survei yang Diperlukan

1. PERENCANAAN PENGADAAN TANAH

(DOKUMEN PERENCANAAN)

Hasilnya

1. Dokumen Perencanaan Instansi 2. Diserahkan Kepada Gubernur Perencanaan

1. Dasar Perencanaan 2. Materi Perencanaan

3. Study Kelayakan Perencanaan

Perencanaan

Kelembagaan

Hasilnya

(20)

(DOKUMEN PERENCANAAN DITETAPKAN INSTANSI MEMERLUKAN TANAH DAN DISERAHKAN KEPADA GUBERNUR MEMUAT DASAR,

MATERI DAN STUDY KELAYAKAN)

1. Rencana tata ruang wilayah.

2. Prioritas pembangunan.

3. Rencana pembangunan jangka menengah.

4. Rencana strategis.

5. Rencana kerja pemerintah instansi yang bersangkutan.

6. Disusun instansi yang memerlukan tanah dengan

instansi teknis serta dapat dibantu tenaga profesional

1. PERENCANAAN PENGADAAN TANAH

(DOKUMEN PERENCANAAN)

(21)

7. Maksud dan tujuan rencana pembangunan.

8. Data awal penguasaan dan pemilikan atas tanah.

9. Letak tanah, status tanah dan luas tanah yang dibutuhkan,

termasuk jangka waktu pengadaan tanah.

10. Perkiraan waktu yang diperlukan untuk masing-masing

tahapan pelaksanaan pengadaan tanah, termasuk untuk

pembangunannya.

11. Survei sosial ekonomi dan Kelayakan lokasi, yang akan

terkena dampak.

1. PERENCANAAN PENGADAAN TANAH

(DOKUMEN PERENCANAAN)

(22)

12. Study budaya masyarakat, politik, keamanan, agama dan amdal.

13. Analisis mengenai kesesuaian fisik lokasi dituangkan dalam peta

rencana lokasi pembangunan.

14. Perkiraan nilai ganti kerugian tanah, ruang atas tanah dan

bawah tanah, bangunan, tanaman, dan benda yang berkaitan

dengan tanah serta rencana penganggaran.

15. Besarnya dana, sumber dana, dan rincian alokasi dana untuk

perencanaan, persiapan, pelaksanaan, penyerahan hasil,

administrasi dan pengelolaan, serta sosialisasi.

16. Analisis biaya yang diperlukan dan manfaat pembangunan bagi

wilayah dan masyarakat.

1. PERENCANAAN PENGADAAN TANAH

(DOKUMEN PERENCANAAN)

(23)

1. TIM Persiapan

1) Instansi terkait 2) Bupati/walikota

3) Instansi yg Perlu Tanah

4) Satuan kerja perangkat Daerah Provinsi terkait

2. TIM Kajian

1) Sekretaris Daerah Provinsi

2) Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

3) Instansi di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah

4) Kakanwil KUMHAM

5) Bupati/Walikota /yang ditunjuk 6) Akademisi

3. Sekretariat Provinsi

4. Pendelegasian Persiapan Pengadaan Tanah kepada Bupati / Walikota

1. Pemberitahuan Rencana Pembangunan 2. Pedataan Awal Lokasi

3. Konsultasi Publik / Konsultasi Publik Ulang

4. SK Penetapan Lokasi

5. Pengumuman penetapan Lokasi

6. Keberatan Pihak Yang Berhak 7. Kajian TIM

8. Diterima/Ditolak Gubernur 9. Keberatan Melalui PTUN 10.Kasasi melalui MA

11.Penetapan Lokasi 12.Pemindahan Lokasi

13.Penetapan Lokasi Berlaku 2 Tahun Dapat Diperpanjang 1 Tahun

14.Durasi Maksimal 207 Hari

2. PERSIAPAN PENGADAAN TANAH

(PENETAPAN LOKASI)

(24)

(ATAS DASAR DOKUMEN PERENCANAAN GUBERNUR MENUNJUK TIM PERSIAPAN DAN SEKRETARIAT PROVINSI PALING LAMA 10 HARI KERJA)

TIM PERSIAPAN Bupati / Walikota SKPD Provinsi Instansi lainnya Instansi yang Perlu Tanah 1. Melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan.

2. Melakukan pendataan awal lokasi.

3. Melaksanakan konsultasi publik dan konsultasi publik ulang.

4. Menyiapkan penetapan lokasi. 5. Mengumumkan penetapan lokasi. 6. Melaksanakan tugas lain yang

ditugaskan oleh Gubernur.

2. PERSIAPAN PENGADAAN TANAH

(PENETAPAN LOKASI)

(25)

1. Maksud dan tujuan rencana pembangunan. 2. Letak tanah dan luas tanah yang dibutuhkan. 3. Tahapan rencana pengadaan tanah.

4. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah. 5. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan. 6. Informasi lainnya yang dianggap perlu.

7. Pemberitahuan disampaikan secara langsung kepada masyarakat melalui sosialisasi, tatap muka dan surat pemberitahuan.

1. Pemegang hak atas tanah dan hak pengelolaan. 2. Nadzir tanah untuk wakaf.

3. Pemilik tanah bekas milik adat dan masyarakat hukum adat.

4. Pihak yang menguasai tanah negara dengan itikad baik dan Pemegang dasar penguasaan atas tanah

5. Pemilik bangunan, tanaman, atau benda lain yang berkaitan dengan tanah.

2. PERSIAPAN PENGADAAN TANAH

(PENETAPAN LOKASI)

Pemberitahuan Rencana Pembangunan

(26)

1. Dilaksanakan di kantor kelurahan atau desa

2. Undangan diberikan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum konsultasi publik dilaksanakan

3. Tim persiapan menjelaskan maksud dan tujuan rancana pembangunan, tahapan pengadaan tanah, peran penilai dalam menentukan nilai ganti rugi, dsb)

4. Konsultasi publik dilakukan secara dialogis

1. Penetapan lokasi dilakukan oleh gubernur berdasarkan hasil kesepakatan

2. Gubernur menetapkan perpanjangan, apabila tidak diperpanjang maka terhadap sisa tanah diproses ulang dari tahap perencanaan

1. Gubernur bersama Instansi yang memerlukan tanah mengumumkan Penetapan Lokasi

Pembangunan memuat nomor dan tanggal keputusan Penetapan Lokasi, peta lokasi, maksud dan tujuan pembangunan, letak dan luas tanah yang dibutuhkan, perkiraan jangka waktu Pengadaan Tanah termasuk waktu pembangunannya

2. Tata cara dan pelaksanaan pengumuman, tempat, media massa, pengumuman selama 14 hari kerja. (telah diatur secara rinci)

2. PERSIAPAN PENGADAAN TANAH

(PENETAPAN LOKASI)

Konsultasi Publik

Penetapan Lokasi Pembangunan

(27)

1. Pembentukan Tim Pelaksana 1) BPN Provinsi

2) Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

3) Perangkat Provinsi

4) Perangkat Kabupaten/Kota 5) Camat

6) Lurah/Kepala Desa

2. Penyusunan Rencana Kerja dan Rapat

3. Pembentukan Satuan Tugas

1) Yg membidangi Data Fisik (Satgas A) 2) Yg membidangi Data Pihak yang

Berhak (Satgas B)

4. Penyusunan Persiapan Kerja

5. Pendelegasian Ke Kab/Kota

Berlaku MUTADIS MUTANDIS

Kegiatan

1) Pengajuan Pengadaan Tanah

2) Pemberitahuan Kepada Pihak yg Berhak

3) Inventarisasi Aspek Fisik dan Identifikasi Aspek Yuridis

4) Pembuatan Peta Fisik dan Daftar Nominatif

5) Publikasi Hasil Inventarisasi dan Identifikasi dan Daftar Nominatif 6) Keberatan Dari Pihak Yang Berhak

Dilakukan Verifikasi Ulang Oleh Satgas 7) Penunjukan Penilai Atau Penilai Publik

Oleh BPN, dan Pengumuman Penilai 8) Hasil Penilaian (BAP)

9) Musyawarah Dengan Masyarakat 10) Setuju (Diikuti Pelepasan hak dan

Pembayaran)

11) Keberatan Melalui PN dan Kasasi MA 12) Pembayaran Ganti Rugi Atau Penitipan

Uang

13) Pelepasan hak

14) Durasi Maksimal 382 Hari

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

(PEMUTUSAN HUBUNGAN HUKUM DAN GANTI RUGI)

(28)

1. Pengajuan pengadaan tanah kepada ketua pelaksana

2. Pelaksana pengadaan tanah membuat rencana kerja, agenda rapat, dan merumuskan strategi implementasi

3. Ketua pelaksana menetapkan Satgas A & Satgas B untuk melakukan pendataan objek dan Subjek

1. Satgas melakukan penyiapan kegiatan inventarisasi dan identifikasi 2. Satgas melakukan pengukuran dan pemetaan

3. Hasil inventarisasi dan identifikasi dibuat peta bidang tanah dan daftar nominatif yang ditandatangani oleh ketua satuan tugas.

4. Daftar nominatif digunakan dalam proses penentuan nilai ganti kerugian. 5. Satuan tugas menyelesaikan tugasnya paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

(PEMUTUSAN HUBUNGAN HUKUM DAN GANTI RUGI)

Penyiapan Pelaksanaan

(29)

1. Penetapan besarnya nilai ganti kerugian oleh ketua pelaksana berdasarkan hasil penilaian jasa penilai atau penilai publik (pemerintah)

2. Jasa penilai atau penilai publik ditetapkan oleh ketua pelaksana pengadaan tanah 3. Nilai ganti kerugian merupakan nilai pada saat pengumuman penetapan lokasi. 4. Nilai ganti kerugian merupakan nilai tunggal untuk bidang per bidang tanah

5. Besarnya nilai ganti kerugian dijadikan dasar musyawarah untuk menetapkan bentuk ganti kerugian.

1. Pelaksana musyawarah dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja. 2. Mengikutsertakan instansi yang memerlukan tanah.

3. Dilakukan secara langsung.

4. Pelaksana Pengadaan tanah menyampaikan besarnya ganti kerugian atas hasil penilaian ganti kerugian.

5. Pelaksana pengadaan tanah mengundang pihak yang berhak menetapkan tempat waktu pelaksanaan.

6. Undangan disampaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan musyawarah.

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

(PEMUTUSAN HUBUNGAN HUKUM DAN GANTI RUGI)

Penetapan Penilai

(30)

Tanah Ruang AtasTanah dan Bawah Tanah Bangunan Tanaman Benda yang Berkaitan dengan Tanah Kerugian Lain yang Dapat Dinilai

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

Objek Penilaian Ganti Rugi

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

(PEMUTUSAN HUBUNGAN HUKUM DAN GANTI RUGI)

(31)

1. Pemberian ganti kerugian berbentuk : 1. Uang.

2. Tanah pengganti. 3. Pemukiman kembali. 4. Kepemilikan saham.

5. Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak

2. Dalam musyawarah mengutamakan pemberian ganti rugi dalam bentuk uang

1. Dilaksanakan dihadapan kepala kantor pertanahan setempat dan dibuat dalam berita acara pelepasan hak

2. Pelepasan hak tahap pelaksanaannya menyiapkan surat pernyataan pelepasan hak tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda lain, menarik bukti penguasaan atau kepemilikan tanda terima pelepasan dan menghapus dari daftar umum dan mematikan sertipikat dan buku tanah

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

(PEMUTUSAN HUBUNGAN HUKUM DAN GANTI RUGI)

Pemberian Ganti Kerugian

(32)

Dokumentasi Peta Bidang, Daftar Nominatif Dan Data Administrasi Pengadaan Tanah

1. Pengumpulan, pengelompokan, pengolahan dan penyimpanan data meliputi peta bidang tanah, daftar nominatif dan data administrasi 2. Data pengadaan tanah disimpan, didokumentasikan dan

diarsipkan oleh kepala kantor pertanahan, data tersebut dapat disimpan dalam bentuk data elektronik

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

3. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

(PEMUTUSAN HUBUNGAN HUKUM DAN GANTI RUGI)

(33)

1. Serah Terima Dokumen Pengadaan Tanah Dari

Pelaksana Pengadaan Tanah Kepada Instansi yang

Memerlukan Tanah

2. Dimulainya Kegiatan Pembangunan Infrastruktur

3. Pembangunan Dilaksanakan Pemerintah, Pemerintah

Daerah, BUMN Serta Swasta Dengan Skema KPS

(PPP)

4. Kegiatan Pendaftaran Tanah (Sertipikasi)

4. PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH

(34)

Pemantauan dan Evaluasi

• Upaya Pengendalian Atas Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Dilakukan BPN RI

Sumber Dana

• APBN • APBD

• BUMN/BUMD

• Sumber-Sumber Lain Sesuai Ketentuan

Ketentuan Peralihan

• Sisa Pengadaan Tanah Tetap Berlaku Peraturan Lama Sampai Dengan 31 Desember 2014

PEMANTAUAN, SUMBER DANA

DAN KETENTUN PERALIHAN

(35)

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT PENGATURAN DAN PENGADAAN TANAH PEMERINTAH

MEKANISME PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

(UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2012 DAN PERATURAN PRESIDEN NO.71 TAHUN 2012)

PERENCANAAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PENYERAHAN

HASIL PEMANTAUAN, SUMBER DANA, KETENTUAN PERALIHANKelembagaan 1. Instansi Yang Memerlukan Tanah 2. Instansi Teknis Terkait 3. Lembaga Profesional • Perencanaan 1. Dasar Perencanaan 2. Materi Perencanaan 3. Study Kelayakan perencanaan • Hasilnya 1. Dokumen Perencanaan Instansi 2. Diserahkan Kepada Gubernur • Pembentukan TIM 1. TIM Persiapan 1) Bupati/walikota 2) SKPD Provinsi terkait 3) Instansi yg Perlu Tanah 4) Instansi terkait lainnya 2. TIM Kajian

1) Sekretaris Daerah Provinsi 2) BPN Provinsi

3) Instansi di Bidang Perenc. Pembangunan Daerah 4) Kakanwil KUMHAM 5) Bupati/Walikota 6) Akademisi 3. Sekretariat Provinsi 4. Pendelegasian Persiapan

Pengadaan Tanah kepada Bupati/Walikota

Tahap Kegiatan

1. Pemberitahuan Renc. Pemb. 2. Pedataan Awal Lokasi 3. Konsultasi Publik/ KP Ulang 4. SK Penetapan Lokasi

5. Pengumuman Penetapan Lokasi

6. Keberatan Pihak Yang Berhak 7. Kajian TIM

8. Diterima/Ditolak Gubernur 9. Keberatan Melalui PTUN 10.Kasasi melalui MA 11.Penetapan Lokasi 12.Pemindahan Lokasi

13.Penetapan Lokasi Berlaku 2 Tahun Dapat Diperpanjang 1 Thn 14.Durasi Maksimal 207 Hari

Pembentukan Tim Pelaksana

1. BPN Provinsi 2. BPN Kabupaten/Kota 3. Perangkat Provinsi 4. Perangkat Kabupaten/Kota 5. Camat 6. Lurah/Kepala Desa

Penyusunan Rencana Kerja dan Rapat

Pembentukan Satuan Tugas

1. Yg membidangi Data Fisik

2. Yg membidangi Data Pihak yg Berhak

Penyusunan Persiapan Kerja

Pendelegasian Ke Kabupaten/Kota Berlaku MUTADIS MUTANDIS

Kegiatan

1. Pengajuan Pengadaan Tanah 2. Inventarisasi Aspek Fisik dan

Identifikasi Aspek Yuridis 3. Pembuatan Peta Fisik dan Daftar

Nominatif

4. Publikasi Hasil Inventarisasi dan Identifikasi dan Daftar Nominatif 5. Keberatan Dari Pihak Yang Berhak

Dilakukan Verifikasi Ulang Oleh Satgas 6. Penunjukan Penilai Atau Penilai Publik

Oleh BPN

7. Hasil Penilaian (BAP)

8. Musyawarah Dengan Masyarakat 9. Setuju (Diikuti Pelepasan Hak Dan

Pembayaran)

10. Keberatan Melalui PN dan Kasasi MA 11. Pembayaran Ganti Rugi Atau Penitipan

Uang

12. Pelepasan Hak

13. Durasi Maksimal 382 Hari

Pemenuhan Hak Kepada Instansi Yang Memerlukan tanah 1. Serah Terima Dokumen Pengadaan Tanah Dari Pelaksana Pengadaan Tanah Kepada Instansi yang Memerlukan Tanah 2. Dimulainya Kegiatan Pembangunan Infrastuktur 3. Pembangunan Dilaksanakan Pemerintah, Pemda, BUMN Serta Swasta Dengan Skema KPS (PPP) 4. Kegiatan Pendaftaran Tanah (Sertipikasi) • Pemantauan dan Evaluasi. Upaya Pengendalian Atas Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Dilakukan BPN RI • Sumber Dana 1. APBN 2. APBD 3. BUMN/BUMD 4. Sumber-Sumber Lain Sesuai Ketentuan • Ketentuan Peralihan. Sisa Pengadaan Tanah Tetap Berlaku Peraturan Lama Sampai Dengan 31 Desember 2014

(36)

PERATURAN

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

RI NOMOR 5 TAHUN 2012

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

TIM SOSIALISASI DAN ASISTENSI PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

(37)

1) Kakanwil BPN Provinsi (Ketua) 2) Kabid HTPT (Pejabat Eselon III) 3) Kakantah BPN Setempat

4) SKPD Provinsi 5) SKPD Kab/Kota 6) Camat

7) Lurah/Kepala Desa 8) Kasi Pengaturan Tanah

Pemerintah

Pejabat atau staf yang ditunjuk oleh Ketua Pelaksana paling banyak 4 (empat) orang

1) Kakantah BPN (Ketua)

2) Kasi HTPT (Pejabat Eselon IV) 3) SKPD Kab/Kota (Eselon IV) 4) Camat

5) Lurah/Kepala Desa

6) Kasubsi Pengaturan Tanah Pemerintah

SUSUNAN KEANGGOTAAN

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

1. Pelaksana Kanwil BPN

2. Pelaksana Kantah BPN

3. Sekretariat Pelaksana Pengadaan Tanah 4. Satuan Tugas yang Membidangi

(38)

SATGAS

Kegiatan Inventarisasi adalah dalam rangka pendataan lapangan untuk memastikan

bidang tanah, letak tanah dan luas tanah yang

merupakan objek pengadaan tanah yang hasilnya

dituangkan dalam peta rincikan bidang per bidang

tanah

Kegiatan Identifikasi

merupakan kegiatan lapangan di dalam melakukan

pendataan terhadap subjek

hak yang meliputi : status tanah, jenis penggunaan tanah, keadaan penggunaan

tanah termasuk bangunan,

dan tanam tumbuh yang hasilnya dituangakan dalam

daftar nominatif

SATGAS

SATGAS

(39)

Pemberian ganti kerugian dalam keadaan khusus adalah pemberian ganti rugi yang dapat dilakukan terlebih dahulu karena alasan

mendesak

Alasan mendesak yang dimaksud meliputi 1) Untuk kepentingan bencana alam; 2) Untuk kepentingan pendidikan; 3) Untuk kepentingan ibadah;

4) Untuk kepentingan pengobatan; 5) Untuk kepentingan pembayaran

hutang;

6) Kepentingan lain yang harus dibuktikan dengan surat Kepala Desa

Besarnya pemberian ganti kerugian dalam keadaan khusus sebesar 25%

dari NJOP tahun yang lalu

Sisanya akan dibayarkan setelah adanya kesepakatan besarnya ganti rugi yang ditetapkan oleh Jasa Penilai

PEMBERIAN GANTI KERUGIAN

DALAM KEADAAN KHUSUS

(40)

1. Dokumen dibuat rangkap 2 (dua), 1 (satu) exemplar asli dan 2 (dua) exemplar foto copy yang dilegalisir;

2. Foto copy diserahkan kepada instansi yang memerlukan tanah; 3. Penyerahan hasil dilaksanakan paling lambat dalam waktu

7 (tujuh) hari dan dibuatkan Berita Acara;

4. Instansi yang membutuhkan tanah mengajukan sertifikat paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya dokumen; 5. Kantor Pertanahan menerbitkan surat ukur berdasarkan peta

bidang tanah hasil Inventarisasi Satuan Tugas A.

PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH BAGI

PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

(41)

Koordinasi Pelaksanaan :

1) instansi yang memerlukan tanah;

2) instansi/lembaga terkait;

3) penilai yang bersangkutan;

4) perangkat keamanan;

5) tokoh masyarakat;

6) pihak lain yang diperlukan.

KOORDINASI PELAKSANAAN

PENGADAAN TANAH

(42)

Penitipan Ganti Kerugian adalah penitipan uang atas nilai ganti rugi kepada Pengadilan

Negeri di lokasi tanah setempat.

Alasan terjadinya penitipan ganti kerugian adalah sebagai berikut :

1) Penolakan terhadap bentuk atau besarnya ganti rugi tetapi tidak mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri;

2) Menolak besarnya ganti rugi yang telah ada keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

3) Pihak yang berhak tidak diketahui keberadaannya;

4) Pihak yang berhak tidak hadir tetapi telah diundang secara patut; 5) Objeknya masih berperkara di Pengadilan;

6) Masih sengketa kepemilikannya; 7) Diletakkan sita jaminan;

8) Menjadi jaminan di bank.

(43)

1. Luasnya tidak lebih dari 1 (satu) hektar, dapat dilakukan

langsung.

2. Satu hamparan dan satu tahun anggaran.

3. Pengadaan tanah dapat dilakukan tanpa melalui tahapan

penyelenggaraan pengadaan tanah

4. Dapat menggunakan hasil penilaian jasa penilai dalam

menentukan nilai

5. Dilaksanakan sesuai dengan tata ruang wilayah.

PENGADAAN TANAH SKALA KECIL

(44)

PERATURAN

MENTERI DALAM NEGERI RI

NOMOR 72 TAHUN 2012

TENTANG

BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG

PENYELENGGARAAN PENGADAAN

TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK

KEPENTINGAN UMUM YANG BERSUMBER DARI

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

DAERAH

TIM SOSIALISASI DAN ASISTENSI PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

(45)

APBN/APBD

TAHAPAN

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Penyerahan Hasil

KL/SKPD Gubernur

Bupati/Walikota

BPN BPN

SUMBER DANA, TAHAPAN DAN

PELAKSANA

(46)

TAHAPAN

1. Perencanaan 2. Persiapan 3. Pelaksanaan 4. Penyerahan Hasil

PELAKSANA

1. INSTANSI (SKPD/KL) 2. Pemerintah Provinsi/Kab/Kota

3. Kanwil BPN/Kepala Kantor Pertanahan

4. Kanwil BPN/Kepala Kantor Pertanahan

Catatan:

1. Administrasi dan Pengelolaan terdapat pada 4 tahapan kegiatan tersebut;

2. Sosialisasi bagian dari kegiatan persiapan.

(47)

1 . Penelitian dan analisa terhadap rencana pembangunan dengan tata ruang, prioritas pembangunan, rencana pembangunan jangka menengah, rencana strategis, dan rencana kerja pemerintah

2. Koordinasi dengan instansi teknis terkait

4. Melakukan kajian teknis dengan instansi terkait 5. Melakukan kajian oleh lembaga profesional

6. Merumuskan rencana pengadaan tanah

7. Melakukan dan menganalisa maksud dan tujuan serta rencana pembangunan;

3. Melakukan analisis rencana pembangunan

8. Merumuskan hasil kajian yang menguraikan maksud dan tujuan rencana pembangunan

9. Mendata objek dan subjek atas rencana lokasi pengadaan tanah

(48)

Rincian Kegiatan Perencanaan (2)

10. Menentukan kepastian letak, status tanah dan luas tanah yang diperlukan

11. Memperhitungkan jangka waktu yang diperlukan untuk proses pengadaan tanah

13. Melakukan kegiatan survei/sosial, kelayakan lokasi, termasuk kemampuan pengadaan tanah dan dampak yang akan terkena

rencana pembangunan

15. Melakukan analisa kesesuaian fisik lokasi terutama kemampuan tanah dituangkan dalam peta rencana lokasi pembangunan

14. Melakukan studi budaya masyarakat, politik, keagamaan, budaya, dan kajian amdal

12. Melakukan analisa, waktu yang diperlukan termasuk tahapan pengadaan tanah

16. Melakukan perhitungan ganti rugi ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah

(49)

Rincian Kegiatan Perencanaan (3)

18. Melakukan perhitungan alokasi anggaran meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, penyerahan hasil, administrasi, pengelolaan, sosialisasi

19. Melakukan perhitungan dan analisis biaya yang diperlukan

20. Melakukan analisa dan manfaat pembangunan 17. Menyusun rencana kebutuhan biaya dan sumber

(50)

Rincian Kegiatan Persiapan

1 . Pemberitahuan rencana pembangunan 2 . Pendataan awal lokasi

4. Penetapan lokasi 5. Pengumuman penetapan lokasi

6. Menerima keberatan pihak yang berhak 7. Melakukan kajian atas keberatan pihak yang berhak 3. Konsultasi publik/konsultasi publik ulang

8. Menerima/menolak keberatan pihak yang berhak 9. Proses beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara atas keberatan dari pihak yang berhak

10. Proses beracara di Mahkamah Agung atas keberatan dari pihak yang berhak

(51)

Rincian Kegiatan Pelaksanaan

1 Penyiapan pelaksanaan pengadaan tanah

2 . Pemberitahuan kepada pihak yang berhak

4. Identifikasi aspek yuridis

5. Publikasi hasil inventarisasi dan identifikasi serta daftar nominatif

6. Keberatan dari pihak yang berhak dilakukan verifikasi ulang oleh satgas

7. Keberatan dari pihak yang berhak dilakukan verifikasi ulang oleh satgas 3. Inventarisasi aspek fisik

8. Menilai dan membuat berita acara penilaian

9. Musyawarah dengan masyarakat

10. Persetujuan dan pelepasan hak serta pembayaran

11. Proses beracara di Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung

12. Pemberian ganti rugi atau penitipan uang

(52)

Perencanaan

APBD

KEGIATAN

Persiapan

Penyerahan

Hasil

Pelaksanaan

Administrasi dan

Pengelolaan

Sosialisasi

1 2 3 4 6 5

BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA

PENDUKUNG

(53)

Keputusan Gubernur

mempedomani standar

harga satuan yg berlaku

UNTUK PROVINSI

UNTUK

KABUPATEN/KOTA DI

PROVINSI YBS

• Memperhatikan satuan biaya yg ditetapkan

Menkeu (Psl 4 ayat (3) dan ayat (4) huruf a dan b.

• Mempedomani biaya tarif PNBP bidang

pertanahan (Psl 4 ayat (4) huruf c)

KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

PENYERAHAN HASIL

DASAR PENETAPAN BESARNYA BIAYA

OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG

(54)

SKPD

PROGRAM

KEGIATAN

KELOMPOK BELANJA LANGSUNG JENIS BELANJA OBJEK BELANJA RINCIAN OBJEK BELANJA

Sesuai kode rekening penganggaran biaya operasional dan biaya pendukung

(contoh dijelaskan dalam lampiran Permendagri Nomor 72 Tahun 2012)

(55)

Penyerahan hasil pengadaan tanah;

Pemantauan dan evaluasi; dan

Sertifikasi.

KEGIATAN ADMINISTRASI & PENGELOLAAN

Meliputi biaya administrasi dan pengelolaan untuk mendukung tertib administrasi dan tertib pengelolaan dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum.

KEGIATAN SOSIALISASI

meliputi biaya pelaksanaan sosialisasi atau tatap muka mengenai rencana pembangunan yang dilakukan oleh Tim Persiapan baik secara langsung maupun tidak langsung baik melalui media cetak maupun media elektronik

(56)

PENETAPAN BIAYA OPERASIONAL

DAN BIAYA PENDUKUNG

Penetapan Harga

Penetapan standar harga satuan mempedomani biaya tarif penerimaan negara bukan pajak sesuai peraturan

perundang-undangan di bidang pertanahan

(PP No.13 Th. 2010, PMK

No.132/PMK.02/2010, dan PMK No.51/PMK.02/2012)

memperhatikan satuan biaya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan

Besarnya biaya operasional dan biaya pendukung ditetapkan oleh

Gubernur untuk provinsi dan

kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan dengan Keputusan Gubernur mempedomani standar harga satuan yang berlaku

(57)

Biaya operasional dan biaya pendukung dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntabel.

Pelaksanaan dan pertanggungjawaban biaya operasional dan biaya pendukung berpedoman pada peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah.

Biaya operasional dan biaya pendukung dianggarkan ke dalam program dan kegiatan, kelompok belanja langsung yang diuraikan sesuai jenis, obyek dan rincian obyek belanja berkenaan.

PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA

PENDUKUNG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

(58)

PENATAUSAHAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Penyerahan Hasil PELAKSANA KL/SKPD Gubernur BPN BPN SKPD YG MEMBUTUHKAN DIFASILITASI OLEH SEKRETARIAT (SKPD yg membutuhkan tergabung dlm sekretariat) PROGRAM KEGIATAN SKPD YG MEMBUTUHKAN MEMBAYAR BERDASARKAN SRT TAGIHAN BPN KE KAS NEGARA (BUKTI SETOR)

SKPD YG MEMBUTUHKAN MEMBAYAR BERDASARKAN

SRT TAGIHAN BPN KE KAS NEGARA (BUKTI SETOR)

PENATAUSAHAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PROG/KEGIATAN APBD

(59)

APBD

PERUBAHAN PERKADA TTG PENJABARAN APBD PERUBAHAN PERDA APBD

 Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek belanja berkenaan atas persetujuan PPKD

 Pergeseran antar obyek belanja dalam jenis belanja berkenaan dilakukan atas persetujuan sekretaris daerah.

 Pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja.

 Perubahan Pagu Anggaran Kegiatan

(60)

KEGIATAN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH

x.xx.x.xx.xx.xx Program ………

x.xx.x.xx.xx.xx.xxKegiatanPerencanaanPengadaan Tanah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1 Belanja Pegawai

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1.01 Honorarium PNS

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1.01.02 Honorarium Tim Perencanaan Pengadaan Tanah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1.02 Honorarium Non PNS

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1.02.01 Honorarium Tenaga Ahli x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2 Belanja Barang dan Jasa

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.01Belanja Bahan Pakai Habis x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.01.01 Belanja ATK

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.07Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.07.02BelanjaSewaGedung/Kantor/Tempat

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.11 Belanja Makanan dan Minuman x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.11.02 Belanja Makan dan Minum Rapat x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dalam Daerah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.21 Belanja Jasa Konsultansi

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.21.01 Belanja Jasa Konsultansi Penelitian x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.21.02 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan

(61)

KEGIATAN PERSIAPAN PENGADAAN TANAH x.xx.x.xx.xx.xx Program ………

x.xx.x.xx.xx.xx.xxKegiatan Persiapan Pengadaan Tanah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1 Belanja Pegawai

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1.01 Honorarium PNS

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1.01.02Honorarium Tim Persiapan Pengadaan Tanah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1.02 Honorarium Non PNS

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.1.02.01 Honorarium Tenaga Ahli x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2 Belanja Barang dan Jasa

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.01Belanja Bahan Pakai Habis x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.01.01 Belanja ATK

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.06 Belanja Cetak dan Pengadaan

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.06.03 Belanja Publikasi Proses Pengadaan Tanah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.07 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.07.02 Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.11 Belanja Makanan dan Minuman x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.11.02 Belanja Makan dan Minum Rapat x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dalam Daerah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

(62)

KEGIATAN PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

x.xx.x.xx.xx.xx Program ………

x.xx.x.xx.xx.xx.xx Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.3 Belanja Modal

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.3.01Belanja Modal Pengadaan Tanah

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.3.01.01BelanjaModal Pengadaan Tanah ……… (DPA-SKPD dilengkapi dengan RAB)

KEGIATAN PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH

x.xx.x.xx.xx.xx Program ………

x.xx.x.xx.xx.xx.xxKegiatan Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.3BelanjaModal

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.3.01 Belanja Modal Sertifikasi Tanah

x.xx.x.xx.xx.xx.xx.5.2.3.01.01 Belanja Modal Sertifikasi Tanah ... (DPA-SKPD dilengkapidengan RAB)

(63)

Kegiatan Perencanaan

Objek Kegiatan/Rincian Objek Penganggaran sd 10 Milliar

Penganggaran 10 Milliar sd 50 Milliar

Penganggaran Diatas 50 Milliar

1 Honorarium Panitia Perencanaan

a Pengarah ...OK x Paket ...OK x Paket ...OB/...OK x

Paket

b Penanggungjawab ...OK x Paket ...OK x Paket ...OB/...OK x

Paket

c Ketua ...OK x Paket ...OK x Paket ...OK x Paket

d Sekretaris ...OK x Paket ...OK x Paket ...OK x Paket

e Anggota ...OK x Paket ...OK x Paket ...OK x Paket

f Dst... ...OK x Paket ...OK x Paket ...OK x Paket

2 Honorarium Tenaga Ahli ...OK x Paket ...OK x Paket ...OK x Paket

3 Belanja ATK SHS SHS SHS

4 Belanja Makanan dan Minuman Rapat SHS SHS SHS

5 Belanja Perjalanan Dinas SHS SHS SHS

6 Belanja Jasa Konsultasi Penelitian - -

-7 Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan - -

-8 Belanja Penggandaan SHS SHS SHS

9 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan SHS SHS SHS

10 Belanja Sewa Sarana Mobilitas SHS SHS SHS

(64)

-Kegiatan Persiapan

Objek Kegiatan/Rincian Objek Penganggaran sd 10 Milliar

Penganggaran 10 Milliar sd 50 Milliar

Penganggaran Diatas 50 Milliar

1 Honorarium Tim Persiapan

a Ketua Merangkap Anggota 1.600.000,00 OB per Paket 2.400.000,00 OB per

Paket

3.700.000,00 OB per Paket

b Sekretaris Merangkap Anggota 1.300.000,00 OB per Paket 1.900.000,00 OB per

Paket

2.900.000,00 OB per Paket

c Anggota 1.100.000,00 OB per Paket 1.600.000,00 OB per

Paket

2.400.000,00 OB per Paket

d Sekretariat 800.000,00 OB per Paket 900.000,00 OB per

Paket

1.000.000,00 OB per Paket

2 Tim Kajian

a Ketua Merangkap Anggota 1.100.000,00 Per Hasil

Kajian

1.100.000,00 Per Hasil

Kajian

1.100.000,00 Per Hasil

Kajian

b Sekretaris Merangkap Anggota 800.000,00 Per Hasil

Kajian

800.000,00 Per Hasil

Kajian

800.000,00 Per Hasil

Kajian

c Anggota 750.000,00 Per Hasil

Kajian

750.000,00 Per Hasil

Kajian

750.000,00 Per Hasil

Kajian

3 Honorarium Tenaga Ahli ...OK x Paket ...OK x

Paket

...OK x Paket

4 Belanja Jasa Penilai Tanah - -

-5 Belanja ATK SHS ...Paket ...Paket

6 Belanja Makanan dan Minuman

Rapat

SHS ...Paket ...Paket

7 Belanja Makanan dan Minuman

Sosialisasi

SHS ...Paket ...Paket

8 Belanja Perjalanan Dinas SHS ...Paket ...Paket

9 Belanja Penggandaan SHS ...Paket ...Paket

10 Belanja Sewa Ruang

Rapat/Pertemuan

SHS ...Paket ...Paket

11 Belanja Sewa Sarana Mobilitas SHS ...Paket ...Paket

12 Belanja Jasa Publikasi - -

(65)

Kegiatan Pelaksanaan

Objek Kegiatan/Rincian Objek Penganggaran sd 10 Milliar

Penganggaran 10 Milliar sd 50 Milliar

Penganggaran Diatas 50 Milliar

1 Honorarium Tim Pelaksana

a Ketua Merangkap Anggota 1.600.000,00 OB per Paket 2.400.000,00 OB per Paket 3.700.000,00 OB per Paket

b Sekretaris Merangkap Anggota 1.300.000,00 OB per Paket 1.900.000,00 OB per Paket 2.900.000,00 OB per Paket

c Anggota 1.100.000,00 OB per Paket 1.600.000,00 OB per Paket 2.400.000,00 OB per Paket

d Sekretariat 800.000,00 OB per Paket 900.000,00 OB per Paket 1.000.000,00 OB per Paket

2 Tim Kajian

a Ketua Merangkap Anggota 1.100.000,00 Per Hasil Kajian 1.100.000,00 Per Hasil Kajian 1.100.000,00 Per Hasil Kajian b Sekretaris Merangkap Anggota 800.000,00 Per Hasil Kajian 800.000,00 Per Hasil Kajian 800.000,00 Per Hasil Kajian

c Anggota 750.000,00 Per Hasil Kajian 750.000,00 Per Hasil Kajian 750.000,00 Per Hasil Kajian

3 Satuan Tugas A

a Ketua Merangkap Anggota *) *) *)

b Sekretaris Merangkap Anggota *) *) *)

c Anggota *) *) *)

4 Satuan Tugas B

a Ketua Merangkap Anggota *) *) *)

b Sekretaris Merangkap Anggota *) *) *)

c Anggota *) *) *)

5 Belanja Jasa Penilai Tanah - -

-6 Belanja ATK SHS SHS SHS

7 Belanja Makanan dan Minuman Rapat SHS SHS SHS

8 Belanja Makanan dan Minuman Sosialisasi

SHS SHS SHS

9 Belanja Perjalanan Dinas SHS SHS SHS

10 Belanja Penggandaan SHS SHS SHS

11 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan SHS SHS SHS

12 Belanja Sewa Sarana Mobilitas SHS SHS SHS

13 Belanja Modal Pengadaan Tanah **) **) **)

(66)

Kegiatan Penyerahan Hasil

Objek Kegiatan/Rincian Objek Penganggaran sd 10 Milliar

Penganggaran 10 Milliar sd 50 Milliar

Penganggaran Diatas 50 Milliar

1 Honorarium Panitia Pemantau dan Evaluasi

a Pengarah ...OK x Paket ...OK x Paket

...OK x Paket b Penanggungjawab ...OK x Paket ...OK x

Paket

...OK x Paket c Ketua ...OK x Paket ...OK x

Paket

...OK x Paket d Sekretaris ...OK x Paket ...OK x

Paket

...OK x Paket e Anggota ...OK x Paket ...OK x

Paket

...OK x Paket f Dst... ...OK x Paket ...OK x

Paket

...OK x Paket 2 Belanja ATK SHS SHS SHS 3 Belanja Makanan dan Minuman

Rapat

SHS SHS SHS

4 Belanja Perjalanan Dinas SHS SHS SHS 5 Belanja Penggandaan SHS SHS SHS 6 Belanja Sewa Ruang

Rapat/Pertemuan

SHS SHS SHS

7 Belanja Sewa Sarana Mobilitas SHS SHS SHS 8 Belanja Modal Sertifikasi Tanah *) *) *)

(67)

-PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.13/2013

TENTANG

BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG

PENYELENGGARAAN PENGADAAAN TANAH

BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

UMUM

YANG BERSUMBER DARI APBN

TIM SOSIALISASI DAN ASISTENSI PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

(68)

68 Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Penyerahan Hasil

Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Termasuk Untuk Biaya

Administrasi Dan Pengelolaan Serta Biaya Sosialisasi.

Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Tidak Termasuk Untuk

Biaya Ganti Kerugian Dan Biaya Jasa Penilai.

(69)

PENGATURAN BIAYA

Pengaturan Biaya

Penggunaan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

dikecualikan untuk honorarium dan/atau fasilitas yang menambah penghasilan dengan mempertimbangkan

prinsip kewajaran, kepatutan, efisiensi, dan efektifitas

Dalam hal jenis dan besaran satuan biaya yang digunakan tidak tercantum dalam

Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, penggunaan satuan biayanya harus dilampiri dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang

ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran

Besaran satuan biaya operasional dan biaya Pendukung mengacu pada

Peraturan Menteri Keuangan mengenai standar biaya

(70)

BESARAN BIAYA lanjutan

Besaran biaya inventarisasi dan identifikasi untuk kegiatan pada tahap pelaksanaan untuk:

a) pengukuran dan pemetaan batas keliling lokasi;

b) pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah; dan

c) identifikasi inventarisasi data pihak yang berhak dan objek pengadaan tanah dalam rangka kegiatan pelaksanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

mengacu pada

• Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional dan

• Peraturan Menteri Keuangan tentang Indeks dalam rangka penghitungan penetapan Tarif Layanan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Badan Pertanahan Nasional

(71)

s.d Rp10 miliar = (4 % X Rp10 miliar ) = Maks Rp400 juta Di atas Rp10

miliar s.d Rp15

miliar =

(Biaya s.d Rp10 miliar sebelumnya) + ( 3% X

Rp5 miliar) = Maks Rp450 juta

Di atas Rp15 miliar s.d Rp30

miliar =

(Biaya s.d Rp15 miliar sebelumnya) + ( 2% X

Rp15 miliar) = Maks Rp850 juta

Di atas Rp30 miliar s.d Rp55

miliar

= (Biaya s.d Rp30 miliar sebelumnya) + ( 1% X Rp25 miliar) = Maks Rp1,100 miliar Di atas Rp55

miliar s.d Rp105

miliar =

(Biaya s.d Rp55 miliar sebelumnya) + ( 0,50%

X Rp50 miliar) =

Maks Rp1,350 miliar

Di atas Rp105

miliar = (Biaya s.d Rp105 miliar sebelumnya) + ( 0,25% X Rp100 miliar) = Maks Rp1,600 miliar

Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum ditentukan berdasarkan perhitungan dimulai dari 4% (empat perseratus) untuk nilai ganti kerugian tanah sampai dengan atau setara dengan Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) pertama dan selanjutnya dengan prosentase menurun sebagai berikut :

c. Lampiran II PMK Nomor 13/PMK.02/2013

PENGATURAN BIAYA

PENGATURAN BIAYA

(72)

PEMBENTUKAN TIM

Tim Penyelen ggaraan

Tim

Persiapan

Tim

Kajian

Keberatan

Pelaksana

Pengadaan

Tanah

Satuan

Tugas

Melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan,

pendataan awal lokasi rencana pembangunan, dan konsultasi publik rencana pembangunan.

(Dibentuk oleh Gubernur)

Melaksanakan inventarisasi masalah yang menjadi alasan keberatan, melakukan

pertemuan atau klarifikasi dengan pihak keberatan, melakukan kajian, dan membuat rekomendasi diterima/tolak keberatan

(Dibentuk oleh Gubernur)

mendukung kelancaran proses pelaksanaan dan penyerahan hasil pengadaan tanah

(dibentuk oleh Kepala BPN)

membantu pelaksanaan pengadaan tanah

(dibentuk oleh Kepala BPN)

(73)

NO URAIAN SATUAN BESARAN I. TIM PERSIAPAN/PELAKSANA PENGADAAN TANAH

A. Ganti Kerugian Tanah s.d Rp10 Miliar 1. Ketua Merangkap Anggota

2. Sekretaris Merangkap Anggota 3. Anggota 4. Sekretariat OB per Paket OB per Paket OB per Paket OB per Paket Rp 1.600.000,-Rp 1.300.000,-Rp 1.100.000,-Rp 800.000,-B. Ganti Kerugian Tanah di atas Rp10 Miliar s.d Rp50

Miliar

1. Ketua Merangkap Anggota 2. Sekretaris Merangkap Anggota 3. Anggota 4. Sekretariat OB per Paket OB per Paket OB per Paket OB per Paket Rp 2.400.000,-Rp 1.900.000,-Rp 1.600.000,-Rp 900.000,-C. Ganti Kerugian Tanah di atas Rp50 Miliar

1. Ketua Merangkap Anggota 2. Sekretaris Merangkap Anggota 3. Anggota 4. Sekretariat OB per Paket OB per Paket OB per Paket OB per Paket Rp 3.700.000,-Rp 2.900.000,-Rp 2.400.000,-Rp 1.000.000,-Lampiran III PMK Nomor 13/PMK.02/2013

HONORARIUM TIM lanjutan

(74)

NO URAIAN SATUAN BESARAN II. TIM KAJIAN

1. Ketua Merangkap Anggota

2. Sekretaris Merangkap Anggota

3. Anggota Per Hasil Kajian Per Hasil Kajian Per Hasil Kajian Rp 1.100.000,-Rp 800.000,-Rp 750.000,-III. SATGAS

Mengacu pada ketentuan PP tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP Yang Berlaku Pada BPN dan PMK tentang Indeks Dalam Rangka Penghitungan Penetapan Tarif Pelayanan PNBP Pada BPN, dan PMK tentang Ijin Penggunaan Layanan PNBP.

Lampiran III PMK Nomor 13/PMK.02/2013 … lanjutan

D. HONORARIUM TIM lanjutan

HONORARIUM TIM lanjutan

(75)

a. Biaya Operasional dan Biaya Pendukung dibebankan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) satuan kerja yang memerlukan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum pada tahun anggaran berkenaan.

b. Biaya Operasional dan Biaya Pendukung dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan akuntabel.

c. Pelaksanaan pembayaran dan pertanggungjawaban Biaya Operasional dan Biaya Pendukung dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

PEMBEBANAN, PEMBAYARAN, DAN

PERTANGGUNGJAWABAN

(76)

MEKANISME PEMBAYARAN

Dalam Pasal 42 ayat (3) huruf d PMK Nomor 190/PMK.05/2012 diatur pembayaran pengadaan tanah melalui SPP-LS dilampiri dengan:

1. Daftar nominatif penerima pembayaran uang ganti kerugian (memuat paling sedikit nama penerima, besaran uang, dan nomor rekening penerima).

2. Foto copy bukti kepemilikan tanah. 3. Bukti pembayaran/kuitansi.

4. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) tahun transaksi.

5. Pernyataan dari penjual bahwa tanah tidak dalam sengketa dan tidak sedang dalam agunan.

(77)

F. MEKANISME PEMBAYARAN

lanjutan

6. Pernyataan dari PN bahwa PN tsb dapat menerima uang penitipan ganti kerugian, dalam hal tanah sengketa.

7. Surat Dirjen Perbendaharaan/Pejabat yang ditunjuk yang menyatakan bahwa rekening PN yang menampung uang titipan tsb merupakan rekening Pemerintah lainnya, dalam hal tanah sengketa.

8. Berita acara pelepasan hak atas tanah atau penyerahan tanah. 9. SSP PPh final atas pelepasan hak.

10. Surat pelepasan hak adat (bila diperlukan).

11. Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan.

(78)

H. HAL-HAL PENTING YANG HARUS

DIPERHATIKAN

Tahap Perencanaan :

1. Melakukan koordinasi dengan pihak internal dan pihak eksternal

2. Mempedomani satuan biaya yang ditetapkan dalam PMK 3. Mencantumkan alokasi anggaran yang diperlukan

Tahap Persiapan:

1. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Provinsi) setempat untuk pembentukan Tim

2. Mempedomani satuan biaya yang ditetapkan dalam PMK

Tahap Pelaksanaan dan Penyerahan Hasil:

1. Melakukan koordinasi dengan BPN

2. Mempedomani satuan biaya yang ditetapkan dalam PMK

(79)

TERIMA KASIH

TIM SOSIALISASI DAN ASISTENSI PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Referensi

Dokumen terkait

(3) Jika Nilai Perolehan Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf n tidak diketahui atau lebih rendah daripada NJOP yang digunakan dalam pengenaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada RSUP Persahabatan Jakarta Timur selaku instansi yang terkait mengenai faktor -faktor yang berhubungan

• Apabila terdapat laporan yang sama dengan praktikan lainnya, maka nilai laporan 0 (nol) dan berakibat tidak lulus praktikum.. Tata tertib ini dibuat untuk

Pertama, kajian ini berupaya menjelaskan bagaimana kelompok tani di Desa Giriwinangun dalam pengembangan manajemen dan usaha anggota kelompok tani, meningkatkan

Makanan atau minuman hasil fermentasi yang melibatkan mikroorganisme yang menguntungkan salah satunya adalah nata.Nata merupakan hasil fermentasi air kelapa (nata

Dampak kebijakan stimulus fiskal bidang infrastruktur padatkarya terhadap permintaan tenaga kerja dan faktor primer komposit menunjukkan pola yang tidak seragam, baik menurut

PERMATA NATUNA (4649) PERDAGANGAN BESAR BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA LAINNYA, (5621) JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING), (4642) PERDAGANGAN BESAR ALAT TULIS

Klaten Materi Pecahan Melalui bantuan alat peraga benda konkrit tahun 2010/2011” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran alat